Você está na página 1de 6

ANALISIS PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA LALU

LINTAS DI JALAN RADEN INTEN BANDAR LAMPUNG


Oleh : Siti Anugrah Mulya Putri Ofrial
Rahayu Sulistyorini
Tasan Junaedi

Abstract
Traffic jam is one of problems that occured in Bandar Lampung city. For example of this traffic
jam occur in Railway Station Tanjung Karang to intersection on Brigjend Katamso Street (350
m). In this study the side friction influence the level of performance of traffic, due to the higher
side friction will be affect the volume and speed of vehicles. The Primary data include a total of
side friction, traffic volume, average of vehicle speed, and geometric. Side friction studied
include pedestrians, vehicles parking on the street, slow vehicles, and vehicles in and out. Based
on the analysis of data processing, road capacity Raden Inten without friction is equal to 6204
smp / hour, while the capacity of the very high side friction is 4818 smp / hour.
The Level Of Services of Raden Inten Bandar Lampung without side friction is categorized in
level of services B, but with effect the side friction is categorized level of services C.
Key words
: Traffic Jam, Side Friction, Performance of Street
Abstrak
Kemacetan lalu lintas adalah salah satu masalah yang mulai dihadapi di wilayah Kota Bandar
Lampung. Seperti terlihat pada ruas jalan Raden Inten pada segmen Stasiun Kereta Api Tanjung
Karang

Pertigaan Jalan Brigjend Katamso (+ 350 m) yang menjadi salah satu contoh ruas jalan yang
mengalami kemacetan. Dalam studi ini pengaruh hambatan samping sangat berpengaruh pada
kinerja lalu lintas, karena semakin tinggi hambatan samping akan berpengaruh terhadap volume
serta kecepatan kendaraan yang melintas di jalan tersebut,serta tingkat pelayanannya. Data
primer yang digunakan meliputi jumlah hambatan samping, volume lalu lintas, kecepatan rata

rata kendaraan,dan geometrik jalan. Hambatan samping yang diteliti meliputi pejalan kaki,
kendaraan parkir dibadan jalan, kendaraan lambat, dan kendaraan keluar-masuk. Kapasitas jalan
Raden Inten tanpa hambatan samping yaitu sebesar 6204 smp/jam, sedangkan kapasitas dengan
hambatan samping sangat tinggi sebesar 4818 smp/jam, dan Tingkat pelayanan pada jalan
Raden Inten Bandar Lampung tanpa hambatan samping dikategorikan tingkat pelayanannya B,
namun setelah adanya hambatan samping maka jalan Raden Inten dikategorikan tingkat
pelayanan C.
Kata kunci
: Kemacetan, Hambatan Samping, Kinerja Jalan

PENDAHULUAN
Kemacetan yang sering terjadi di Bandar Lampung, salah satunya di jalan Raden Inten,
Kemacetan banyak terjadi di akibatkan adanya pergerakan, kepadatan penduduk, kegiatan, dan
laju pembangunan pada suatu kawasan. Jalan Raden Inten adalah jalan satu arah yang
menghubungkan antara jalan Teuku Umar,dengan sebuah bundaran yang bercabang 4 , yaitu
bagian Utara adalah jalan Pangeran Diponegoro, Barat adalah jalan Jendral Sudirman, Timur
adalah jalan Jendral Ahmad Yani, untuk sampai ke ketiga jalan tersebut haruslah melewati jalan
Raden Inten. Jalan Raden Inten termasuk wilayah yang padat pertokoan, dan terdapat Mall
Ramayana. Kepadatan penduduk di Bandar Lampung 9.028 jiwa/km
2
(sumber Badan Pusat Satistik Provinsi Lampung 2012) inipun memicu meningkatnya kegiatan
ekonomi atau aktivitas masyarakat yang mengakibatkan timbulnya tarikan perjalanan. Selain
mall dan pertokoan di jalan Raden Inten, terletak stasiun kereta api yaitu Stasiun Kereta Api
Tanjung Karang. Di stasiun tersebut tidak hanya menyediakan transportasi menggunakan kereta
api, namun tersedia pula pembelian tiket di loket DAMRI untuk penumpang yang ingin
menggunakan jasa DAMRI yang berlaku sebagai terminal bayangan, kemudian terdapat mesjid
Taqwa yang bersebrangan dengan Gereja Katedral Kristus Raja, dimana lokasi tempat-tempat
umum tersebut sangat berdekatan satu dengan yang lainnya . Beberapa aktivitas diatas akan
menyebabkan adanya hambatan samping berupa pejalan kaki, kendaraan lambat, parkir
kendaraan di badan jalan, pedagang kaki lima . Hambatan samping menurut MKJI 1997 adalah
interaksi antara arus lalu lintas dengan kegiatan di samping jalan raya yang mengakibatkan
pengurangan terhadap arus jenuh di dalam pendekatan. Pejalan kaki, penyeberang jalan,
kendaraan umum atau kendaraan lain yang berhenti, kendaraan masuk atau keluar sisi jalan dan
kendaraan lambat merupakan hambatan samping yang sangat berpengaruh pada kinerja suatu
ruas jalan perkotaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mengenai pengaruh hambatan
samping terhadap kinerja lalu lintas di jalan Raden Inten Bandar Lampung.
2.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di ruas jalan Rden Inten pada segmen Stasiun Kereta Api Tanjung
Karang sampai pertigaan Jalan Brigjend Katamso sepanjang 350 m.. Data primer penelitian ini
adalah data volume lalu lintas, hambatan samping dan kecepatan kendaraan yang didapat dari
survei pada jam sibuk di hari Senin dan Rabu. Data sekunder penelitian ini adalah data jumlah
penduduk dari BPS (Badan Pusat Statistika) Lampung serta data

data lain yang dapat menunjang untuk penyelesaian penelitian ini. Untuk memperoleh data

data yang diinginkan maka survey yang dilakukan pada jam puncak yaitu masing

masing pada pukul 06.30 WIB

07.30 WIB yang merupakan waktu perjalanan ke kantor , sekolah , pasar dll , lalu pada pukul
12.00 WIB

13.00 WIB yaitu waktu dimana aktifitas pertokoan sudah aktif, kemudian pukul 17.00 WIB


18.00 WIB yaitu waktu pulang dari pusat pertokoan, pulang dari tempat kerjanya dan pulang
dari aktivitasnya masing

masing. Pengamatan dilakukan selama 1 jam pada masing

masing waktu yang telah ditentukan. Pada penelitian ini dari data hambatan samping, maka akan
diolah sehingga didapatlah kelas hambatan samping dalam 1 jam pengamatan.
Kemudian dilakukan perhitungan untuk mendapatkan kapasitas jalan dengan menggunakan data
kapasitas jalan dasar, penyesuaian kapasitas akibat lebar jalan, faktor penyesuaian untuk pemisah
arah, faktor penyesuaian hambatan samping, dan faktor penyesuaian kapasitas jalan berdasarkan
ukuran penduduk,dilakukan dua perhitungan yaitu kapasitas dengan adanya hambatan samping
dan tanpa adanya hambatan samping.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengumpulan data primer dan sekunder yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut : a.
Volume Lalu Lintas Survei volume lalu lintas dilakukan untuk mengetahui banyaknya jumlah
kendaraan yang melintasi di Stasiun Kereta Api Tanjung Karang sampai pertigaan Jalan Brigjend
Katamso sepanjang pada jam sibuk (
peak hour
). Tabel 3.1. Hasil Survei Volume Lalu Lintas
Hari Waktu Arus Lalu Lintas (kendaraan/jam) Arus Lalu Lintas (smp/jam) Volume HV LV MC
HV *1.2 LV *1.0 MC *0.25 smp/jam Senin Pagi 104 6726 15762 124,8 6726 3940,5 10791,3
Siang 271 4638 11055 325,2 4638 2763,75 7726,95 Sore 101 4100 9982 121,2 4100 2495,5
6716,7 Rabu Pagi 104 3909 9080 124,8 3909 2270 6303,8 Siang 154 4480 10794 184,8 4480
2698,5 7363,3 Sore 184 4506 9298 220,8 4506 2324,5 7051,3
b.
Kecepatan Kendaraan Survei kecepatan kendaraan dilakukan untuk mengetahui seberapa
kecepatan yang digunakan oleh kendaraan. Survei ini dilakukan selama dua hari karena untuk
membandingkan kecepatan pada hari Senin dan Rabu .Data hasil survei waktu tempuh normal
adalah sebagai berikut : Tabel 3.2. Kecepatan Kendaraan pada hari Senin
No. Waktu Tipe Kendaraan jarak (m) Rata-rata Kecepatan (m/detik) Rata-rata Kecepatan ruang (km/jam)
1 06.30-07.30 WIB Sepeda Motor (MC) 186 30,07 22,37 Kendaraan Ringan (LV) 186 33,80
19,82 Kendaraan Berat (HV) 186 53,00 12,80 Rata-rata 3 kendaraan
38,96 18,33
2 12.00-13.00 WIB Sepeda Motor (MC) 186 32,53 20,60 Kendaraan Ringan (LV) 186 36,50
18,40 Kendaraan Berat (HV) 186 47,50 14,11 Rata-rata 3 kendaraan
38,84 17,70
3 17.00-18.00 WIB Sepeda Motor (MC) 186 34,47 19,45 Kendaraan Ringan (LV) 186 39,30
17,18 Kendaraan Berat (HV) 186 53,50 12,52

Você também pode gostar