Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KATA PENGANTAR
Ilmu manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian
karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari
prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadarai ataupun
tidak disadari. Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa
barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal
dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang
efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan
manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya.
Sekarang timbul suatu pertanyaan siapa sajakah yang sebenarnya memakai manajemen
apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Manajemen
diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orangorang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
B. Definisi Manajemen
Pengertian atau Definisi Manajemen : Asal kata 'Manajemen' adalah dari bahasa Perancis
kuno yaitu "mnagement", yang artinya adalah seni melaksanakan dan mengatur.Hingga saat
ini kata inipun belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Definisi Manajemen menurut Ricky W. Griffin adalah mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Definisi Manajemen menurut Mary Parker Follet adalah manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Secara sederhana, manajemen adalah apa yang dilakukan oleh manajer. Walaupun begitu,
pernyataan sederhana itu tak banyak bercerita kepada kita, bukan? Penjelasan lebih jauh
tentang manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga
pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Kita
telah mengetahui bahwa mengoordinasikan pekerjaan orang lain mrupakan hal yang
membedakan posisi manajerial dan posisi non-manajerial. Walau begitu, ini tidak berarti
bahwa manajer dapat melakukan apa yang mereka inginkan setiap saat. Manajemen juga
melibatkan efisiensi dan efektivitas penyelesaian aktivitas-aktivitas kerja organisasi.
Efisiensi adalah memperoleh output terbesar dengan input yang terkecil, digambarkan
sebagai melakukan segala sesuatu secara benar.
Manajemen juga memfokuskan pada efektivitas yaitu menyelesaikan kegiatan-kegiatan
sehingga sasaran organisasi dapat tercapai, digambarkan sebagai melakukan segala sesuatu
yang benar.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara
keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah
dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan
didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti
dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang
diujudkan dalam bentuk suatu teori.
Manajemen sebagai suatu seni, memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan
diperlukan kerja sama dengan orang lain, bagaimana cara memerintahkan pada orang lain
agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing
( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan
pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana
mencapai hasil yang diinginkan atau dalam kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh
dari pengalaman, pengamatan, dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen. Pengertian manajemen sebagai seni menurut para ahli yaitu:
dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan atau input yang besar.
Edgar H Schein dalam bukunya yang berjudul Organization Socialization and The Profession
of Management menguraikan karakteristik atau kriteria-kriteria sesuatu bisa dijadikan suatu
profesi yaitu :
1. Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku
dalam situasi dan lingkungan, hal ini banyak ditunjang dengan banyaknya
pendidikan-pendidikan yang tujuannya mendidik siswanya menjadi seorang
profesional. Misalnya Akademi Pendidikan Profesi Manajemen, kursus-kursus dan
program-program latihan dan lain sebagainya.
2. Para profesional memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi
kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama dan
kriteria-kriteria lainnya.
3. Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.
F. Tingkatan Manajemen
Manajer adalah seseorang yang bekerja dengan dan melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel
dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
G. Fungsi Manajemen
perilaku karyawan.
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu:
Mengambil keputusan.
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak.
Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki
pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai
tujuan yang ditetapkan.
Seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang
dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran
itu ke dalam tiga kelompok, yaitu peran antarpribadi, peran informasional, dan peran
pengambilan keputusan. Peran antarpribadi adalah peran yang melibatkan orang dan
kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Tiga peran antarpribadi itu meliputi
peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Peran informasional
meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru
bicara. Peran ketiga yaitu peran pengambil keputusan. Yang termasuk dalam kelompok ini
adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan
perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang
dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
Keterampilan Manajer
Mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
Keterampilan pertama adalah keterampilan konseptual (conceptional skill). Manajer tingkat
atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan
demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah
dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu.
Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai
proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat
rencana kerja. Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan (humanity skill). Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang
persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian
mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah,
maupun bawah. Keterampilan ketiga adalah keterampilan teknis yang pada umumnya
merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini