Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
menaikkan harga minyak sebagai dampak kenaikan harga minyak dunia dan
rendahnya daya produksi dalam negeri. Permasalahan energi khususnya minyak
menjelaskan bahwa Indonesia bukanlah negara dengan cadangan minyak yang
cukup besar, maka perlu alternatif lain yang harus pemerintah tetapkan untuk
prioritas pengembangan energi tak terbarukan dalam jangka panjang, sebagai
penyeimbang ketergantungan kebutuhan energi terhadap minyak, salah satunya
adalah gas bumi. Juga ada shale gas sebagai pengganti bahan bakar yang cukup
menjanjikan dimasa depan
. Selain sumber energi dari minyak bumi dan gas konvensional, inovasi
harus terus dilakukan untuk mengembangkan metode produksi gas non
konvensional dan mewujudkannya menjadi sebuah sumber energi murah yang
bisa dikembangkan untuk saat ini hingga masa depan. Seperti pemanfaatan
batubara yang masi belum maksimal .
Pengelolaan minyak dan gas bumi (migas) serta batubara khususnya gas
non konvensional dengan cerdas dan efisien merupakan bagian penting untuk
terlaksananya pembangunan nasional berkelanjutan.
B. Minyak semakin langka
Menurut BP supply minyak dunia akan mengalami penurunan akibat
penemuan minyak di dunia semakin menurun. Sehingga produksi lapanganlapangan raksasa sudah mencapai puncak sekitar tahun 80-an dan saat ini
cenderung menurun terus. Dan diperkirakan pada tahun 2035 secara proporsi tiga
sumber energi utama minyak bumi, batubara dan gas akan setara sekitar 25%,
sedangkan 25% sisanya akan dipenuhi oleh sumber energi lain yaitu hydro, nuklir
dan sumber energi terbarukan.
Berdasarkan dari pemapaparan pendapat diatas penulis menyimpulkan
bahwa dapat dipastikan harga minyak akan cenderung meningkat. Apabila tidak
ada usaha diversifikasi bauran energi (energy mix), maka minyak bumi akan
membebani negara.
berkualitas dan
(melakukan
perekahan lapisan batuan dengan pompa hidraulik yang bertekanan tinggi), lalu
diproduksikan .
Dari sisi produksi gas non konvensional,shale gas pun unggul diantara
jenis gas non konvensional lainnya seperti CBM. Pengekstraksian gas metana dari
batubara dilakukan dengan mengurangi tekanan pada batubara sehingga harus
mengalirkan kandungan air dalam batubara keluar. Jumlah air yang terproduksi
semakin lama semakin berkurang sedangkan jumlah gas yang ikut terproduksi
bertambah. Proses ini disebut dewatering . Proses dewatering ini memakan
waktu yang cukup lama . Berbeda dengan shale yang kebanyakan mengandung
sedikit air sehingga dapat mempersingkat waktu produksi gas bumi.
Shale gas bukan barang baru dalam industri minyak dan gas, sejak tahun
1825 Amerika Serikat telah mengekstrak shale gas sebagai sumber daya, namun
baru pada 1970-an diproduksi secara besar. Cadangan shale gas Amerika Serikat
menurut US Energy Information Administratio (EIA) mencapai 827 TCF, hal itu
menyumbang 33
Produksinya sendiri terus mengalami peningkatan yang sampai akhir 2009 sebesar
60,6 TCF.
Shale gas yang dapat meningkatkan dan memperkuat ketahanan energi
suatu negara cukup beralasan dikarenakan proses produksi mulai dari hulu sampai
hilir tidak sulit dan cukup ramah lingkungan, serta energi yang dihasilkan lebih
besar dibanding energi tak terbarukan lainnya. Mengacu pada keberhasilan
Amerika Serikat dalam mengembangkan shale gas, Indonesia dengan cadangan
sebesar 570 TCF dapat mengembangkan potensi shale gas yang ada di Indonesia.
Shale gas di Indonesia sendiri diatur dalam Permen ESDM No 05 Tahun
2012 tentang Tata Cara Penetapan dan Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas
Bumi Non Konvensional, namun cadangan Shale gas di Indonesia yang mencapai
570 TCF ini hingga saat ini masih belum dikembangkan secara optimal sebagai
sumber energi alternatif. Guna mempercepat pemanfaatan shale gas, diperlukan
pengembangannya secara komprehensif. Selain eksplorasi dan pengembangan,
secara bersamaan harus dilakukan pembuktian secara komersial di beberapa
daearah eksplorasi yang di indikasikan memiliki potensi shale gas yang cukup
besar untuk dilakukan tahap eksploitasi. Dalam perspektif teknis pemerintah
melalui ESDM dan beberapa instansi yang ditunjuk untuk melakukan joint study
dapat menempatkan perwakilan ahlinya pada
perusahaan-perusahaan yang
saatnya nanti ketika pemerintah telah siap untuk memproduksi shale gas secara
mandiri.
Selanjutnya adalah bagaimana agar produksi shale gas semakin
meningkat. Salah satu langkah strategis jangka panjang yang dapat mendukung
tercapainya tujuan tersebut yaitu meningkatkan kualitas SDM dalam hal
eksplorasi, eksploitasi, serta teknis
generasi muda penerus bangsa, diharapkan Negeri ini akan memiliki SDM yang
berkualitas dalam teknis eksplorasi dan eksploitasi migas non konvensional
khususnya pada shale gas yang notebenenya adalah solusi bagi ketahanan energi
yang sangat efektif di Indonesia.
Berdasarkan beberapa sumber dan pendapat diatas dapat penulis
simpulkan informasi optimalisasi shale gas ini harus dijadikan sebagai isu
nasional sehingga yang pada akhirnya akan membuat warga Indonesia bersamasama ikut mengikuti perkembangannya dan sekaligus menjadi media kontrol
terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Indonesia juga harus
meningkatkan kerjasama dengan kontraktor migas luar negeri yang sudah
berpengalaman dalam bidang shale gas. Hal ini perlu dilakukan karena shale gas
di Indonesia masih baru dan diperlukan pedoman serta tata cara yang baik guna
mencapai hasil produksi shale gas yang diinginkan terutama dalam pengadaan
teknologi yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Fredonia, N.Y. 2010. US Energy information Administration, "Summary: US
Crude Oil, Natural Gas, and Natural Gas Liquids Proved Reserves 2009",
diunduh melalui
http://www.eia.gov/pub/oil_gas/natural_gas/data_publications/crude_oil_nat
ural_ga s_reserves/current/pdf/arrsummary.pdf ( diakses pada tanggal 16
November 2015)
Hermantoro, A. Edy. Opportunities, Challenges and Strategies in Monetizing
Indonesias Shale Gas : Kementrian ESDM, diunduh melalui
http://dc303.4shared.com/download/_YBQnKd8/PD_3__Ditjen_Migas.pdf?
tsid=20130215-141700-230c73db (Diakses pada tanggal 16 November
2014)
Kussuryani, Y, dkk. Lemigas. Lembar Publikasi Minyak Dan Gas Bumi. Volume
46, No. 2 Agustus 2012, diunduh melalui
http://www.lemigas.esdm.go.id/id/pdf/lembar_publikasi/LP%20Minyak
%20dan%20Gas%20Bumi%20Volume%2046,%20No.%202,%20Agustus
%202012.pdf (Diakses pada tanggal 17 November 2014)
Mariana, D & Paskarina,C 2005 ,. Cadangan Minyak Indonesia
www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/06/02/m4xqtpCadangan_Minyak_Indonesia_277-juta-barel (Diakses pada tanggal 16
November 2014)
Mengaa.BP. Migas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia No. 05 tahun 2012. Di unduh melalui
http://www.djlpe.esdm.go.id/modules/website/files/37/File/Permen
%20ESDM%2021%202012(1).pdf (Diakses pada tanggal 16 November
2014)
Rahman,Afif. 2008 .Batubara,Shale Gas dan Minyak Bumi
http://geologi.iagi.or.id/2010/01/11/gas-shale-batu-bara-gas_bumi/ (diakses
pada tanggal 16 November 2014)