Você está na página 1de 9

TINEA KRURIS

PENDAHULUAN
Penyakit infeksi jamur di kulit mempunyai prevalensi tinggi di Indonesia, oleh
karena Negara Indonesia beriklim tropis dan kelembabannya tinggi. Dermatofitosis
adalah infeksi jamur superfisial yang disebabkan genus dermatofita, yang dapat mengenai
kulit, rambut dan kuku. Manifestasi klinis bervariasi dapat menyerupai penyakit kulit lain
sehingga

selalu

menimbulkan

diagnosis

yang

keliru

dan

kegagalan

dalam

penatalaksanaannya.
Tinea kruris adalah suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh jamur
golongan dermatofita yang termasuk dalam kelompok mikosis superfisialis.Tinea kruris
merupakan suatu infeksi jamur pada kulit yang mengenai kulit pada lipat paha, daerah
perineum, dan sekitar anus.
DEFINISI
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat
tanduk(keratin),misalnya stratum korneum pada epidermis,rambut dan kuku yang
disebabkan jamur golongan dermatofita.Dermatofitosis berdasarkan lokasi bagian tubuh
manusia yang diserang dibagi atas beberapa macam , yang di bahas kali ini adalah .
Tinea kruris dermatofitosis yang mengenai lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus.
(2,3,4,5,6,7,8)

SINONIM
Tinea Kruris = Ekzema marginatum, dhobie itch, jokey itch, ringworm of the groin.
(2,3,4,5,7,8,9)

EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini tersebar diseluruh dunia terutama daerah tropis dan subtropis.
Menyerang pria maupun wanita, semua umur terutama dewasa. Kebersihan perorangan
memegang peranan penting dalam pencegahan penyakit ini.Penyakit ini banyak dijumpai
pada musim panas dimana orang banyak berkeringat , dan pada orang yang kurang

memperhatikan kebersihan dirinya , serta kondisi lingkungan yang kotor dan lembab.
Berbagai keadaan yang menyebabkan suhu panas dan kelembaban merupakan faktor
predisposisi. Insiden mikosis superfisialis cukup tinggi di Indonesia yang menyerang
masyarakat luas, sebaliknya mikosis profunda sangat jarang ditemukan kasusnya di
Indonesia.(1,3,8)
ETIOLOGI
Sebagian besar dermatofitosis disebabkan spesies Microsporum,Trichophyton, dan
Epidermophyton yang ketiganya disebut golongan dermatofita . Penyebab Tinea Kruris
yang paling sering yaitu oleh Tricophyton

rubrum , T.mentagrophytes,atau

Epidermophyton floccosum.(3,4,5,8)
Dermatofita termasuk kelas fungi imperfecti, yang terbagi dalam 3 genus yaitu
Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton. Golongan jamur ini dapat mencerna
keratin kulit oleh karena mempunyai daya tarik kepada keratin (keratinofilik) sehingga
infeksi jamur ini dapat menyerang lapisan-lapisan kulit mulai dari stratum korneurm
sampai dengan stratum basale.(2) Golongan dermatofita yang sering menyebabkan infeksi
yang berulang adalah Trichophyton rubrum.
PATOGENESIS
Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi
atau tidak langsung melalui benda yang mengandung jamur ,misalnya handuk , lantai
kamar mandi,tempat tidur hotel , dan lain lain . Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa
atau cabang cabangnya di dalam jaringan keratin yang mati ,Hifa ini menghasilkan
enzim keratolitik yang berdifusi ke dalam jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi
peradangan.Pertumbuhan jamur dengan pola radial di dalam stratum korneum
menyebabkan timbulnya lesi kulit yang sirsinar dengan batas yang jelas dan
meninggi.Reaksi kulit semula berbentuk papul kemudian berkembang menjadi suatu
reaksi peradangan berupa suatu dermatitis.(1)
GEJALA KLINIS
Gejala klinis tinea korporis dan tinea kruris :

Gejala subyektif yaitu gatal, dan bertambah jika berkeringat .

Gejala obyektif yaitu efloresensi terlihat makula eritema dengan tepi lebih aktif
yang ditandai dengan adanya papul atau vesikel, dan pada bagian tengahnya
menyembuh atau lebih tenang ( disebut central healing ) yang berupa daerah
coklat kehitaman berskuama. Kadang-kadang terlihat erosi, ekskoriasi dan krusta
akibat garukan. Lesi

pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu

dengan yang lain, berbentuk bulat atau lonjong,berbatas tegas, dan ada juga
dengan pinggir yang polisiklik karena beberapa lesi kulit yang bergabung menjadi
satu. Apabila kelainan menjadi menahun , maka efloresensi yang nampak makula
/ plak yang hiperpigmentasi disertai skuama dan likenifikasi.(1,2,3,4,5,6,7,8,11)

Gambar (1)Tinea kruris


DIAGNOSIS
Diagnosisnya ditegakkan berdasarkan anamnesis ,gejala klinik ,dan pemeriksaan
laboratorium. Kadang kadang diperlukan pemeriksaan dengan lampu wood .(8,11)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

a. Preparat langsung :
Kerokan kulit dengan KOH 10% akan menunjukkan adanya hifa dan spora yang
tersebar melalui pemeriksaan mikroskopik.

b. Pembiakan :
Pemeriksaan dengan pembiakan diperlukan untuk menyokong pemeriksaan
langsung sediaan basah dan untuk menentukan spesies jamur. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan menanamkan bahan klinis pada media buatan. Yang dianggap
paling baik pada waktu ini adalah media agar dextrose saboraud. (1,2,6,7,8)
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Banding tinea kruris :
-

Kandidiasis

intertriginosa

eritrasma

dermatitis

seboroik

dermatitis

kontak(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11)
PENATALAKSANAAN :
1.UMUM:
Menghilangkan faktor predisposisi sangat penting, misalnya mengusahakan
daerah lesi selalu kering dengan memakai baju yang menyerap keringat.
2. KHUSUS:
a)Bila masih basah / infeksi sekunder:
- kompres dengan sol sodium chlorida 0,9 % selama 3-5 hari

- Antibiotika oral diberikan 5-7 hari.


b)Obat topikal :
Obat anti jamur yang dioleskan adalah terapi pilihan untuk lesi yang terbatas/ tidak
luas dan dapat dijangkau. Obat topikal yang ideal untuk dermatomikosis superfisial
adalah

yang mempunyai spektrum antimikotik yang luas . Berbagai macam obat

imidazol dan alilamin tersedia dalam beberapa formulasi. Semuanya memberikan


keberhasilan terapi yang tinggi (70-100%) dan jarang ditemukan efek samping. Obat
jamur topikal yang biasa

digunakan adalah golongan imidazol seperti mikonazol

,ketokonazole,sertakonazol,ekonazol,siklopiroks olamine. Obat ini digunakan pagi dan


sore hari (2x/hari) selama sekurang-kurangnya 2-4 minggu. Terapi dioleskan sampai 3 cm
di luar batas lesi dan diteruskan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah lesi menyembuh.
- Salep whitfield( berisi asidum salisilikum dan asidum benzoikum , diberikan pada
waktu pagi sore, jangan untuk daerah muka)
- Salep 2-4 atau 3 - 10(asidum salisilikum 2 - 3% dan sulfur presipitatum 4 - 10 %
diberikan 2x/hari, pagi - sore).
3. Obat sistemik
Pengobatan dengan obat yang diminum diperlukan jika lesi luas atau gagal dengan
pengobatan topikal. Obat oral yang dapat digunakan adalah.

Griseofulvin : 500-1000 mg/hari selama 2-6 minggu.

Ketokonazol : 200 mg/hari selama lebih kurang 4 minggu.

Itrakonazol :100 mg/hari selama 2 minggu atau 200 mg/hari selama 1 minggu.

Terbinafin : 250 mg/hari selama 1-2 minggu.

4. Obat tambahan
- Anti histamine diberikan bila rasa gatal mengganggu.(6,7,8,10,11)
PROGNOSIS
Baik, asalkan kelembapan dan kebersihan kulit selalu dijaga.

(5)

LAPORAN KASUS BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN


KELAMIN RSU DR.PIRNGADI MEDAN
2010
Status penyakit kulit dan kelamin
Tanggal

: 5 Agustus 2010

Nama

: Insanul kamil

Umur

: 20 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Bangasa / suku

: Batak

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Siswa

Anamnesis

: Autoanamnesis

Keluhan utama

: Bercak kemerahan di sertai rasa gatal pada daerah

selangkangan

Keluhan tambahan

:-

yang di

alami os 1 tahun ini

Riwayat perjalanan penyakit :


Hal ini dialami os 1 tahun yang lalu, pada walnya berupa bercak
kemerahan yang tersa gatal pada daerah selangkangan , kemudian os
menggruknya sehingga menyebar ke daerah bokong, perut bagian
bawah, pinggang yang lama kelamam menjadi bersisik dan berwarna
kehitaman, sebelumnya os pernah berobat ke dokter berkurang tapi
tidak sembuh total, sehingga Os memtuskan untuk berobat ke poli
penyakit kulit kelamin RSPM

Riwayat penyakit kelurga : Riwayat penyakit terdahulu

Riwayat pemakain obat

:-

: Betametason salap
Hidrocortisone oral

Lokalisasi
1. Regio inguinalis dextra dan sisnistar
2. Regio gluteus dextara at sisnista
3. Regio umbliklis
4. Regio pubis

Ruam
1. Plak hiperpigmentasi dengan pinggr eritem
2. Skuama
3. Krsta
4. Erosi
5. Papul eritem

6. Cental healing (+)

Pemeriksaan laboratorium
KOH 10%: Spora (+)
Hifa (+)

Resume :
Telah datang seorang pasien laiki-laki, 19 tahun ke poli kulit dan
kelamin RSUPM, dengan keluhn bercak kemerahan yang disertai rasa
gatal yang bertambah gatal apabila banyak keringat, Hal ini dialami os
1 tahun yang lalu, pada walnya berupa bercak kemerahan yang tersa
gatal pada daerah selangkangan , kemudian os menggruknya sehingga
menyebar ke daerah bokong, perut bagian bawah, pinggang yang lama
kelamam menjadi bersisik dan berwarna kehitaman, sebelumnya os
pernah berobat ke dokter berkurang tapi tidak sembuh total.

Lokalisasi
1. Regio inguinalis dextra at sinistara
2. Regio gluteu dextra at sisnista
3. Regio umblikalis
4. Regio pubis

Ruam
Primer

: Palak hiperpigmentasi
Papul eritem
Central healing (+)

Skunder

Erosi
Krusta
Skuama

Diagnosa banding

: Tinea kruris

Psoariasis
Dermatitis seboroik

Diagnosa sementara

: Tinea kruris

Penatalaksanan
1. umum
-

Menjaga kebersihan tubuh

Memakai pakaian yang menyerap keringat

Menghindari garukan

Tidak memaki perlatan rimah tangga secra bersama-sama

2. Khusus
Topikal : Mikonazol nitrat 2% dioles 2 x / hari
Sistemik : ketokonazol 1x 200 mg/ hari
Loratadin 1x 10 mg / hari

Prognosa
Baik

Você também pode gostar

  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Documento23 páginas
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Documento30 páginas
    Bab I Pendahuluan
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Bakteri Anaerob
    Bakteri Anaerob
    Documento28 páginas
    Bakteri Anaerob
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Anatomi Hidung
    Anatomi Hidung
    Documento23 páginas
    Anatomi Hidung
    MuazHardy
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Inverted Papiloma Fix
    Inverted Papiloma Fix
    Documento26 páginas
    Inverted Papiloma Fix
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Documento23 páginas
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento2 páginas
    Cover
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Documento1 página
    Bab Iv
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Anatomi Laring
    Anatomi Laring
    Documento39 páginas
    Anatomi Laring
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento2 páginas
    Cover
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Documento23 páginas
    Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Antihipertensi
    Antihipertensi
    Documento19 páginas
    Antihipertensi
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Documento23 páginas
    Bab I Pendahuluan
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Fisiologi Termoregulasi
    Fisiologi Termoregulasi
    Documento17 páginas
    Fisiologi Termoregulasi
    Lili Delpiani
    Ainda não há avaliações
  • Evaluation of Glaucoma
    Evaluation of Glaucoma
    Documento28 páginas
    Evaluation of Glaucoma
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Antihipertensi Dalam Kehamilan
    Antihipertensi Dalam Kehamilan
    Documento18 páginas
    Antihipertensi Dalam Kehamilan
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Lapkas Mata
    Lapkas Mata
    Documento5 páginas
    Lapkas Mata
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Anatomi Jalan Nafas Ppy
    Anatomi Jalan Nafas Ppy
    Documento3 páginas
    Anatomi Jalan Nafas Ppy
    Lili Delpiani
    Ainda não há avaliações
  • Fisiologi Termoregulasi
    Fisiologi Termoregulasi
    Documento17 páginas
    Fisiologi Termoregulasi
    Lili Delpiani
    Ainda não há avaliações
  • Hifema
    Hifema
    Documento20 páginas
    Hifema
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Aki Gghza
    Aki Gghza
    Documento3 páginas
    Aki Gghza
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Hifema Oy
    Hifema Oy
    Documento21 páginas
    Hifema Oy
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Bstss
    Bstss
    Documento11 páginas
    Bstss
    Sri Mukti Indrayani
    Ainda não há avaliações
  • Hi Per Hid Rosis
    Hi Per Hid Rosis
    Documento37 páginas
    Hi Per Hid Rosis
    Lili Delpiani
    Ainda não há avaliações
  • Anatomi Jalan Nafas Ppy
    Anatomi Jalan Nafas Ppy
    Documento3 páginas
    Anatomi Jalan Nafas Ppy
    Lili Delpiani
    Ainda não há avaliações