Você está na página 1de 1

Pemeriksaan laboratorium:

a. Kadar bilirubin
Pada obstruksi intra hepatik, bilirubin direk dan indirek meningkat. Bilirubin indirek
meningkat karena tidak mampunya sel hati yang rusak unuk mengubah bilirubin indirek
menjadi bilirubin direk, sedangkan peningkatan bilirubin direk terjadi karena gangguan
eksresi akibat proses perdangan.
Sedangkan pada obsruksi ekstrahepatik kadar bilirubin direk dan bilirubin indirek juga
meningkat, peningkatan bilirubin direk disebabkan karena adanya obstruksi saluran empedu
sehingga menghambat eksresinya ke duodenum, sedangkan bilirubin indirek meningkat
didalam darah karena mekanisme liver uptake yang terganggu yang disebabkan oleh kadar
bilirubin direk meningkat didalam hati
b. Nilai aminotransferase
Nilai aminotransferase bergantung pada penyakit dasarnya, namun peningkatannya tidak
terlalu tinggi. Pada peningkatan yang sangat tinggi mungkin terjadi karena proses
hepatoseluler dan kadang-kadang juga terjadi pada kolestatis ekstrahepatik, terutama pada
sumbatan akut yang diakibatkan oleh adanya batu di duktus koledokus.
Pada obstuksi ekstrahepatik umumnya kadar asparat aminotransferase (AST) tidak terlalu
meningkat kecuali sekunder terdapat kerusakan akut dari parenkim hati, biasanya
peningkatan AST kurang dari 10 kali kadar normal. Apabila obstruksi ekstrahepatik terjadi
secara akut maka AST akan sangan meningkat lebih dari 10 kali kadar normal.
Sedangkan pada obstruksi intrahepatik terjadi peningkatan alanin aminotrasnferase (ALT),
namun terkadang AST juga dapat ikut meningkat.
Peningkatan ALT dan AST secara bersamaan terjadi pada pasien dengan hepatitis, sedangkan
pada penyakit sirosis hepar, kadar AST lebih meningkat dibanding ALT.

Você também pode gostar