Você está na página 1de 5

Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak orang,

jumlahnya sebanyak orang yang mendefinisikannya. Dari banyak pengertian


tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi
mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima
pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu,
mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan
balik.
Gambar 1.1 menggambarkan apa yang dapat kita namakan model
universal komunikasi. Komunikasi mengandung elemen-elemen yang ada dalam
setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antar
pribadi, kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masa. Gambaran ini
juga menunjukkan adanya beberapa komponen komunikasi yang terlibat.
Selain itu untuk mendapatkan proses komunikasi yang baik tidak bisa dilepaskan
dari pengaruh lingkungan.
Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik
individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak,
komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia, paling tidak sejak ia
dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang
pertama pada saat bayi dilahirkan adalah tanda komunikasi.

KOMUNIKASI EFEKTIF
PENGERTIAN
Yang dimaksudkan dengan komunikasi efektif menurut Steward L Tubbs dan
Sylvia Moss meliputi:
a. Pengertian: adalah penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang

dimaksudkan oleh comunicator.


b. Kesenangan: pada dasarnya komunikasi bukan sekedar penyampaian informasi
saja dan membentuk adanya saling pengertian, namun komunikasi juga ditujukan
untuk mendapatkan kehangatan dalam interaksi dengan informasi atau pesan yang
menyenangkan orang lain.
c. Mempengaruhi sikap: Domain utama proses komunikasi sesungguhnya adalah

mempengaruhi sikap orang lain, untuk dapat mempengaruhi orang lain maka
diperlukan suatu pendekatan psikologis berupa emotional appeals, ini bisa
dilakukan apabila dalam komunikasi melakukan pendekatan psikologis.
d. Hubungan sosial

yang

baik: komunikasi ditujukan untuk mencipatakan

hubungan sosial yang terbina dengan baik. Pada konteks berserikat dan
berasosiasi (inclusion) maka diperlukan komunikasi untuk bisa meneguhkan
hubungan antar anggota kelompok. Pada konteks ingin menguasai dan dikuasai
(control). Sementara itu pada konteks affection yaitu ingin dicintai dan mencintai
perlu mutlak komunikasi agar kebutuhan tersebut dapat terungkapkan.
e. Tindakan: mempengaruhi orang lain dapat berhasil apabila orang tersebut

melakukan tindakan nyata seperti apa yang di inginkan dan ini merupakan
indikator terkahir selain empat item terurai

di atas.

akumulasi

ini

dari

proses

komunikasi

dan

Tindakan merupakan

memerlukan

mekanisme faktor psikologi yang mempengaruhi tindakan seseorang.

pengetahuan

SYARAT KOMUNIKASI EFEKTIF


Untuk mencipkatan komunikasi efektif diperlukan beberapa hal, yaitu:
Kontak Mata.

Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan
bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan
salah satu cara yang membantu untuk menciptakan kesan baik pada

lawan

bicara. Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar


lawan bicara anda tak merasa diabaikan.
2Ekspresi Wajah.
Wajah

merupakan

cermin

kepribadian

individual.

Ekspresi

wajah

mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagai


contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih-sayang,
mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran, mengernyitkan dahi
menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua emosi dan berbagai macam
tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda yang tergambar di
wajah. Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa anda tertarik
dengan bahan pembicaraan.
3. Postur Tubuh.
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan
kekuatan meyakinkan dari anda. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk
cara efektif yang dapat ditangkap secara visual daripada secara verbal.
Sebagai

contoh: menundukan kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan,

mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan, terlalu sering menggerakan


bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau kebingungan. Untuk itu
perhatikan gerak-gerik anda saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara.
Selera Berbusana.

Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana
sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik
seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses
komunikasi. Kita semua berbusana dan mungkin banyak diantara kita tak terlalu
memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran untuk sebuah efektif.

Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan memperbaiki
kemampun komunikasi kita.
HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF
Pada pelaksanaan komunikasi efektif terdapat hukum komunikasi efektif (the 5
inevitable laws of efffective communication) yang harus dipenuhi. Hukum tersebut
dikembangkan dan dirangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari
komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih.
Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana
kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan,
maupun respon positif dari orang lain. Hukum tersebut adalah:
Respect.

Sikap menghargai

setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita

sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama
dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Prinsipnya manusia ingin dihargai
dan dianggap penting. Bahkan menurut Dale Carnegie dalam bukunya How to
Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu
prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan
penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi, William James, juga
mengatakan bahwa Prinsip paling dalam pada sifat

dasar

manusia adalah

kebutuhan untuk dihargai. Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan


(bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus
dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak
terperikan dan tak tergoyahkan.
Empathy.

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam
memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti
terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara
khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari
7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih

dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand understand then be


understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and
trust).

Inilah

yang

disebutnya

dengan Komunikasi

Empatik.

Dengan

memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun
keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama
atau sinergi dengan orang lain. Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat
menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan
penerima pesan (receiver) menerimanya.
Audible.

Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu
menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita
sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Dalam komunikasi personal
hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat
diterima oleh penerima pesan.
Clarity.

Adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti
keterbukaan

dan

transparansi.

Dalam berkomunikasi

kita

perlu

mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan),


sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau
anggota tim kita.
Humble.

Artinya adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan
hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari
oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Pada intinya antara lain: sikap yang
penuh melayani (Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar
dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain,
berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh
pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Você também pode gostar