Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pembahasan
Konservasi Energi Alternatif dengan Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Briket
untuk Mewujudkan Sekolah Berwawasan Adiwiyata di SMA Negeri 1 Ubud
Trata-rata =
rata-rata
Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan suhu per-menit
200 ml air yang dipanaskan dengan briket sampah organik yaitu 2,2C, sementara rata-rata
kenaikan suhu per-menit 200 ml yang dipanaskan dengan briket batubara yaitu 2,7C.
Konservasi Energi Alternatif dengan Pemanfaatan Sampah Organik-Anorganik
menjadi Briket untuk Mewujudkan Sekolah Berwawasan Adiwiyata di SMA Negeri 1
Ubud
Trata-rata =
rata-rata
Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan suhu per-menit
200 ml air yang dipanaskan dengan briket sampah organik-anorganik yaitu 1,9C, sementara
rata-rata kenaikan suhu per-menit 200 ml yang dipanaskan dengan briket batubara yaitu
2,7C.
Sistem Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik untuk Mewujudkan Sekolah
Berwawasan Adiwiyata di SMA Negeri 1 Ubud
Adapun sistem pengelolaan sampah yang diperlukan, yaitu:
a. Penanaman nilai-nilai yang memperhatikan kebersihan lingkungan, sehingga adanya
kesadaran seluruh warga sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungan.
b. Penyediaan sarana dan prasarana kebersihan yang lebih banyak, seperti penyediaan
tempat sampah, sapu, dan alat kebersihan lainnya.
c. Memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang berguna, seperti memanfaatkan sampah
organik dan anorganik menjadi briket.
d. Memberikan sanksi yang tegas bagi seluruh warga sekolah yang terbukti membuang
sampah secara sembarangan.
PENUTUP
Simpulan
1. Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan suhu per-menit
200 ml air yang dipanaskan dengan briket sampah organik yaitu 2,2C, sementara
rata-rata kenaikan suhu per-menit 200 ml yang dipanaskan dengan briket batubara
yaitu 2,7C.
2. Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan suhu per-menit
200 ml air yang dipanaskan dengan briket sampah organik-anorganik yaitu 1,9C,
sementara rata-rata kenaikan suhu per-menit 200 ml yang dipanaskan dengan briket
batubara yaitu 2,7C.
3. Dapat disimpulkan bahwa briket sampah organik lebih baik digunakan daripada
briket sampah organik-anorganik dalam pemanasan 200 ml air, karena rata-rata
kenaikan suhu 200 ml air dengan briket sampah organik lebih besar dari rata-rata
kenaikan suhu 200 ml air dengan briket sampah organik-anorganik yaitu sebesar
2,2C.
ggunakan briket sebagai energi alternatif untuk memasak.