Você está na página 1de 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah


Ditinjau dari segi fungsinya,salah satu jenis perbankan yang paling utama

dan paling penting adalah Bank Sentral (Central Bank).Bank Sentral di tiap
Negara hanya ada satu dan mempunyai cabang hampir tiap provinsi. Fungsi utama
Bank Sentral adalah mengatur masalah-masalah yang bethubungan dengan
keuangan di suatu Negara secara luas, baik didalam negeri maupun luar negeri.Di
Indonesia tugas Bank Sentral dipegang oleh Bank Indonesia (BI).
Bank Indonesia (dulu disebut De Javasche Bank) adalah Bank Sentral
Republik Indonesia. Sebagai Bank Sentral.BI mempunyai satu tujuan tunggal
yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini
mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa,
serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang
merupakan tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system
pembayaran serta mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia. Ketiganya
perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Dalam menjalankan tugas sehari-hari Bank Indonesia dipimpin oleh
Dewan Gubernur, Dewan Gubernur terdiri dari seorang Gubernur, seorang Deputi
Gubernur Senior dan sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyaknya 7 orang

Deputi Gubernur, kedudukan Gubernur dan Deputi Gubernur Senior diusulkan


dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR untuk masa 5 tahun.
Kemudian masa jabatan yang sama dapat diperpanjang sebanyak-banyaknya 1
kali masa jabatan berikutnya.
1.2
1.
2.
3.

Rumusan Masalah
Apa saja tujuan Bank Indonesia?
Apa saja tugas Bank Indonesia?
Bagaimana perkembangan ekonomi di Indonesia?

1.3

Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja tujuan Bank Indonesia.
2. Untuk mengetahui apa saja tugas Bank Indonesia.
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan ekonomi di Indonesia

1.4

Manfaat
1. Supaya mengetahui tujuan berdirinya Bank Indonesia
2. Supaya mengetahui tugas Bank Indonesia
3. Supaya mengetahui Bagaimana perkembangan ekonomi Indonesia

BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bank Sentral


Bank Indonesia berasal dari De Javasche Bank N.V yang merupakan salah
satu bank milik pemerintah Belanda. De Javashe Bank N.V didirikan pada zaman
pemerintah Belanda, pada tanggal 10 Oktober 1827 yang kemudian dinasionalisir
pemerintah RI pada tanggal 6 Desember 1951 dengan Undang-undang No. 24
tahun 1951 menjadi Bank milik pemerintah RI. bangsa Indonesia mengenal dunia
perbankan dari bekas penjajahan belanda. sejarah perbankanpun tidak lepas dari
pengaruh negara yang menjajahnya, baik untuk Bank Pemerintah maupun swasta.
Bank Sentral di Indonesia, adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No. 13
tahun 1968.
2.2

Pengertian Bank Sentral


Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang

bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank


Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor
perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan.Di Indonesia, fungsi bank
sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
Bank sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga
stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di negara tersebut, yang
dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi atau naiknya harga-harga yang dalam
arti lain turunnya suatu nilai uang. Bank Sentral menjaga agar tingkat inflasi
terkendali dan selalu berada pada nilai yang serendah mungkin atau pada posisi
yang optimal bagi perekonomian (low/zero inflation), dengan mengontrol
keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu

banyak maka bank sentral dengan menggunakan instrumen dan otoritas yang
dimilikinya.
2.3

Tujuan dan Tugas Bank Indonesia


Dalam kapasitasnya sebagai Bank Central, Bank Indonesia mempunyai

satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Mata
uang rupiah perlu di jaga dan di pelihara mengingat dampak yang di timbulkan
apabila suatu mata uang tidak stabil sangatlah luas seperti salah satunya adalah
terjadinya inflasi yang sangat memberatkan masyarakat luas. Oleh karena itu,
tugas Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan sangatlah
penting.
Adapun maksud dari kestabilan nilai rupiah yang diinginkan Bank
Indonesia adalah:
1. kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa yang dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi.
2. kestabilan terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat di ukur dengan
atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang
negara

lain.

Perumusan

tujuan

tunggal

ini

dimaksudkan

untuk

memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia


Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak
manfaat yang akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2.4

Fungsi dan Peran Bank Sentral Secara Umum


Bank Sentral adalah bank yang merupakan pusat struktur moneter dan

perbankan di negara yang bersangkutan dan yang melaksanakan (sejauh dapat


dilaksanakan dan untuk kepentingan ekonomi nasional) fungsi-fungsi sebagai
berikut:

1) Memperlancar lalu lintas pembayaran


a. menciptakan uang kartal
b. menyelenggarakan kliring antar bank umum.
2) Sebagai bankir, agen dan penasehat pemerintah.
a. Bank Sentral sebagai bankir :

memelihara rekening pemerintah


memberikan pinjaman sementara
memberikan pinjaman khusus
melaksanakan transaksi yang menyangkut jual beli

valuta asing (valas)


menerima pembayaran pajak
membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah,
membantu pengedaran surat berharga pemerintah
mengumpulkan dan menganalisis data ekonom

b. Bank sentral sebagai agen dan penasehat pemerintah :

2.5

mengadministrasi dan mengelola hutang nasional


memberikan jasa pembayaran bunga atas hutang
memberikan saran dan informasi mengenai keadaan

pasar uang dan modal.


Tugas-tugas Bank Indonesia
Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai

dan memelihara kestabilan nilai rupiah sebagai berikut:


1. Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank
Indonesia berwenang:
Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran
laju inflasi yang ditetapkannya.

Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara


yang termasuk, tetapi terbatas pada:
1) Operasi Pasar Terbuka
Operasi Pasar Terbuka (OPT) dilaksanakan untuk mempengaruhi likuiditas
rupiah di pasar uang, yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat suku
bunga. OPT dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui penjualan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) dan Intervensi Rupiah.
Penjualan SBI dilakukan melalui lelang sehingga tingkat diskonto yang
terjadi benar-benar mencerminkan kondisi likuiditas pasar uang.Sedangkan
kegiatan intervensi rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menyesuaikan
kondisi pasar uang, baik likuiditas maupun tingkat suku bunga.

2) Penetapan Cadangan Wajib Minimum


Kebijakan ini mewajibkan setiap bank mencadangkan sejumlah aktiva
lancar yang besarnya adalah persentasi tertentu dari kewajiban segeranya. Saat ini,
kebijakan ini tertuang dalam ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 5%
dari dana pihak ketiga yang diterima bank, yang wajib dipelihara dalam rekening
bank yang bersangkutan di Bank Indonesia.
Apabila Bank Indonesia memandang perlu untuk mengetatkan kebijakan
moneter maka cadangan wajib tersebut dapat ditingkatkan, dan demikian pula
sebaliknya.

3) Peran sebagai Lender of The Last Resort


Bank Indonesia juga berfungsi sebagai lender of the last resort. Dalam
melaksanakan fungsi ini, Bank Indonesia dapat memberikan kredit atau

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah kepada bank yang mengalami kesulitan


likuiditas jangka pendek yang disebabkan oleh terjadinya mismatch dalam
pengelolaan dana. Pinjaman tersebut berjangka waktu maksimal 90 hari, dan bank
penerima pinjaman wajib menyediakan agunan yang berkualitas tinggi serta
mudah dicairkan dengan nilai sekurang-kurangnya sama dengan jumlah pinjaman.

4) Kebijakan Nilai Tukar


Nilai tukar yang lazim disebut kurs, mempunyai peran penting dalam
rangka tercapainya stabilitas moneter dan dalam mendukung kegiatan
ekonomi.Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk terciptanya iklim yang kondusif
bagi peningkatan kegiatan dunia usaha.

Secara garis besar, sejak tahun 1970, Indonesia telah menerapkan tiga
sistem nilai tukar, yaitu sistem nilai tukar tetap mulai tahun 1970 sampai tahun
1978, sistem nilai tukar mengambang terkendali sejak tahun 1978, dan sistem
nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate system) sejak 14
Agustus 1997.
Dengan diberlakukannya sistem yang terakhir ini, nilai tukar rupiah
sepenuhnya ditentukan oleh pasar sehingga kurs yang berlaku adalah benar-benar
pencerminan keseimbangan antara kekuatan penawaran dan permintaan.
Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, Bank Indonesia pada waktu-waktu
tertentu melakukan sterilisasi di pasar valuta asing, khususnya pada saat terjadi
gejolak kurs yang berlebihan.
5) Pengelolaan Cadangan Devisa

Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri Pemerintah


dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi
internasional.
Dalam

mengelola

cadangan

devisa

ini,

Bank

Indonesia

lebih

mengutamakan tercapainya tujuan likuiditas dan keamanan daripada keuntungan


yang tinggi. Walaupun demikian, Bank Indonesia tetap mempertimbangkan
perkembangan yang terjadi di pasar internasional, sehingga tidak tertutup
kemungkinan terjadinya pergeseran dalam portfolio komposisi jenis penempatan
cadangan devisa.

Dalam mengelola cadangan devisa yang optimal, Bank Indonesia


menerapkan sistem diversifikasi, baik berdasarkan jenis valuta asing maupun
berdasarkan jenis investasi surat berharga. Dengan cara tersebut diharapkan
penurunan nilai dalam salah satu mata uang dapat dikompensasi oleh jenis mata
uang lainnya atau penempatan lain yang mempunyai nilai yang lebih baik.
6) Kredit Program
Dengan status Bank Indonesia sebagai otoritas moneter yang independen,
pemberian kredit program yang selama ini dilakukan selanjutnya berada di luar
lingkup tugas Bank Indonesia.
Tugas pemberian kredit program akan dilakukan oleh Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang ditunjuk Pemerintah. Pengalihan tugas ini dimaksudkan
agar Bank Indonesia dapat lebih memfokuskan perhatian pada pencapaian
sasaran-sasaran moneter serta agar dapat tercipta pembagian tugas yang baik
antara Pemerintah dan Bank Indonesia.

2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran


Dalam tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank
Indonesia berwenang:
a. Melaksanakan

dan

memberikan

persetujuan

penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.


b. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem

dan

izin

pembayaran

atas
untuk

menyampaikan laporankegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran.
d. Mengatur sistem kliring antarbank baik dalam mata uang rupiah
maupun asing.
e. Menyelenggarakan

penyelesaian

akhir

transaksi

pembayaran

antarbank.
f. Menetapkan macam, harga, ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan
yang di gunakan dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat
pembayaran yang sah.
g. Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik
dan memusnahkan uang dari peredaran, termasuk memberikan
penggantian nilai yang sama.
3. Mengatur dan Mengawasi Bank
Dalam hal mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia berwenang:
a. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsipprinsip kehati-hatian.
b. Memberikan dan mencabut izin usaha bank.
c. Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor
bank.
d. Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank.
e. Mewajibkan untuk ,enyampaikan laporan, keterangan dan
penjelasan sesuai dengan tata cara yang di tetapkan Bank
Indonesia.
f. Mengatur dan memberikan informasi antarbank.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penyusun
menyajikan kesimpulan dan sekaligus merupakan bab penutup dari penyusunan
laporan makalah ini, adapun kesimpulan dari makalah diantaranya :
1. Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Mata uang rupiah perlu di jaga dan di
pelihara mengingat dampak yang di timbulkan apabila suatu mata uang
tidak stabil sangatlah luas seperti salah satunya adalah terjadinya inflasi
yang sangat memberatkan masyarakat luas.

2. Tugas-tugas Bank Indonesia


Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah sebagai berikut:
a) Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter.
b) Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran.
c) Mengatur dan Mengawasi Bank.
3. Perkembangan ekonomi di Indonesia adalah uang beredar sejak deregulasi
hingga sekarang menunjukan peningkatan yang cukup besar. Peningkatan
uang beredar ini menunjukkan terjadinya peningkatan transaksi ekonomi
pada sektor produksi barang dan jasa dengan pertumbuhan di atas 6 %
yang disebabkan terjadinya peningkatan konsumsi swasta dan ekspor ke
luar negeri.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dan pada bab-bab sebelumnya, adapun
saran-saran yang penyusun berikan adalah agar kita harus memanfaatkan
keberadaan Bank Indonesia semaksimal mungkin.Mengingat salah satu fungsi
bank adalah sebagai financial intermediary, maka bank di tuntut untuk menjaga
kinerjanya agar bank memperoleh kepercayaan dari masyarakat.Maka dari itu,
dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat, maka fungsi bank sebagai agent
of development dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan
lapangan kerja serta kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Kepercayaan
masyarakat terhadap bank akan terwujud apabila bank mampu meningkatkan
kinerjanya secara optimal.

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1.1.. Latar Belakang....................................................................................
1.2.. Rumusan Masalah................................................................................
1.3.. Tujuan Penulisan.................................................................................
1.4.. Manfaat...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
2.1..Sejarah Bank Sentral.............................................................................
2.2..Pengertian Bank Sentral........................................................................
2.3..Tujuan dan tugas Bank Indonesia.........................................................
2.4..Fungsi dan Peran Bank Sentral secara Umum......................................
2.5..Tugas-tugas Bank Indonesia.................................................................
2.6..Perkembangan Ekonomi di Inddonesia.................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................
3.1.. Kesimpulan..........................................................................................
3.2.. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

Você também pode gostar