Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Mufti Amallia
Novira Dasfe Fendri
Rizky Pugha Larasati
Ryan Saputra
Sinta Kusumasworo W.
16214874
18214076
19214714
19214895
1A214299
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam
permasalahan di bidang ekonomi.Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis
ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun
distribusi kemakmuran.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk
memahami dampak dari suatu kebijakan.Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat
mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat
pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan
investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas.Selain
itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan
daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu.Dengan
kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam
memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi
kemajuan daerah.
Elastisitas dapat mengukur seberapa besar perubahan suatu variabel terhadap
perubahan variabel lain. Sebagai contoh, elastisitas Y terhadap X mengukur berapa persen
perubahan Y karena perubahan X sebesar 1 persen. Elastisitas Y terhadap X= % perubahan Y /
% perubahan X. Untuk memudahkan pemahaman terhadap konsep tersebut, berikut ini akan
dibahas berbagai jenis elastisitas.
Pembahasan elastisitas ini dijelaskan dalam konteks pasar, yaitu antara permintaan dan
penawaran barang. Dengan memahami konsep tersebut, Pemerintah Daerah nantinya akan
mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam pemerintahan daerah sesuai konteks yang
dihadapi, baik dalam hal Pemerintah Daerah menjadi penyedia barang dan jasa publik
maupun dalam berbagai kondisi lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Permintaan dan Pilihan Konsumen
Elastisitas adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan atau jumlah penawaran
terhadap perubahan salah satu penentunya.
Elastisitas permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan suatu
barang terhadap perubahan variable yang mempengaruhi, dihitung sebagai perubahan
persentase jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase variable yang
mempengaruhi atau dengan kata lain perbandingan (rasio) antara persentase perubahan
jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga.
Dengan demikian elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah
yang diminta terhadap perubahan harga. Elastisitas permintaan sangat penting dalam
pembuaatan keputusan managerial, karena tingkat elastisaitas ini menggunakan sensitivitas
dari permintaan konsumen terha-dap perubahan harga. Informasi ini sangat penting bagi
manager yang berada da-lam bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan
startegi penerapan harga produk.
Penentu-Penentu Elastisitas Permintaan :
a. Tersedianya Barang Substitusi yang Terdekat
Barang-barang dengan substitusi terdekat cenderung memiliki permintaan yang lebih
elastis karena mempermudah para konsumen untuk mengganti barang tersebut dengan
yang lain. Misalnya, mentega dan margarin merupakan barang yang mudah diganti
dengan yang lain. Kenaikan harga mentega sedikit saja, jika harga margarin tetap,
akan mengakibatkan jumlah mentega yang terjual turun dratis. Sebaliknya, karena
telur merupakan makanan tanpa substitusi dekat, maka permintaan akan telur tidak
seelastis permintaan akan mentega.
b. Kebutuhan versus Kemewahan
Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastic, sebaliknya kemewahan
memiliki permintaan yang elastis. Ketika biaya berobat ke dokter meningkat, oreng
tidak akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke dokter, meskipun mungkin
tidak sesering sebelumnya. Sebaliknya ketika kapal pesiar meningkat, maka jumlah
permintaan kapal pesiar akan turun banyak. Alasannya karena kebanyakan orang
melihat berobat ke dokter sebagai suatu kebutuhan, sedangkan kapal pesiar sebagai
suatu kemewahan.Suatu barang merupakan suatu kebutuhan atau suatu kemewahan
tidak tergantung pada sifat hakiki barang itu, tetapi pada pilihan pembeli.Bagi seorang
pelaut yang tidak terlalu memperhatikan kesehatannya, kapal pesiar mungkin sebuah
kebutuhan dengan permintaan yang inelastis, sedangkan berobat ke dokter adalah
kemewahan dengan permintaan yang elastis.
c. Definisi Pasar
Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada bagaimana kita
menggambarkan batas-batas pasar.Pasar yang terdefinisi sempit cenderung memiliki
permintaan yang lebih elastis dibandingkan yang terdefinisi luas, karena lebih mudah
menemukan substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi secara sempit.Misalnya,
makanan, sebuah kategori yang luas, memiliki permintaan yang inelastis karena tidak
ada barang substitusi untuk makanan. Es krim, sebuah kategori yang lebih sempit,
memiliki permintaan yang lebih elastis karena mudah untuk menggantinya dengan
pencuci mulut lain. Es krim vanilla, sebuah kategori yang sangat sempit, memiliki
permintaan yang sangat elastis karena rasa lain es krim merupakan barang substitusi
yang hampir sempurna untuk vanilla.
d. Rentang Waktu
Barang-barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis selama kurun waktu
yang lebih panjang.Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin hanya sedikit
mengalami kemerosotan pada beberapa bulan pertama. Namun setelah itu,
bagaimanapun juga, orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit bahan
bakar, menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja yang lebih dekat
dengan tempat tinggal mereka.
2.2 Konsumsi Optimal
Sekarang kita dapat mengintegrasikan analisis kita tentang tingkat subtitusi marginal, harga,
dan pertimbangan anggaran untuk menetapkan kombinasi produk yang optimal untuk
konsumsi.
2.2.1 Maksimasi Utilitas
Keranjang pasar yang optimal adalah keranjang yang memaksimumkan utilitas seorang
konsumen untuk pengeluaran anggaran tertentu. Untuk mengalokasikan pengeluaran secara
efisien di antara berbagai produk, kita harus mempertimbangkan baik utilitas marginal yang
diturunkan dari konsumsi maupun harga tiap produk. Untuk kombinasi konsumsi yang
optimal, rasio harga barang dan jasa harus sama dengan rasio utilitas marginal mereka :
Kemiringan kurva kepuasan = kemiringan garis anggaran
Mux
Muy
Mux
Muy
=-
Px
Py
Px
Py
Muy
Py
Atau
Mux
Px
Utilitas dimaksimumkan ketika produk dibeli pada tingkat di mana harga relatif sama dengan
utilitas marginal relatif yang diturunkan dari konsumsi. Dari sini terlihat bahwa dengan
konsumsi yang optimal, satu satuan mata uang tambahan yang dibelanjakan untuk satu barang
konsumsi tertentu akan menambahkan utilitas keseluruhan dalam jumlah yang sama dengan
utilitas tambahan yang diperoleh jika uang tersebut dibelanjakan untuk barang konsumsi
lainya. Setiap barang dan jasa yang melanggar peraturan ini berada di bawah tingkat optimal
dalam arti bahwa perubahan dalam keranjang pasar konsumen dapat menghasilkan tingkat
utilitas yang lebih tinggi yang diperoleh dengan pengeluaran anggaran yang sama.
Untuk meringkas, permintaan untuk barang dan jasa konsumen didasari oleh utilitas
atau kepuasan yang diturunkan dari konsumsi. Utilitas ini akan dimaksimumkan di setiap
tingkat anggaran ketika utilitas marginal relatif yang diturunkan dari konsumsi setiap produk
adalah proposional dengan harga yang dibayarkan. Baru setelah itu setiap produk merupakan
pembelian yang menarik dalam arti memberikan utilitas marginal yang sama per jumlah
pengeluaran. Karena itu alokasi anggaran yang efektif oleh konsumen memerlukan
pertimbangan baik terhadap harga relatif maupun terhadap utilitas marginal relatif yang
diturunkan dari konsumsi.
Dengan ini kita memiliki hasil analisis yang terinci tentang peran penting yang
dimainkan oleh harga, periklanan, pendapatan, dan faktor lainya dalam menetapkan tingkat
permintaan akan produk perusahaan.
2.3Analisis Elastisitas Permintaan, Elastisitas Harga dan Elastisitas Harga Silang
.Terkait dengan permintaan kita jumpai beberapa jenis elastisitas, antara lain:
1. Price elasticity of demand (elastisitas harga)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada
persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di
pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun
Dan sebaliknya.
Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan
tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang
dari, sama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute),
Rumus :
EP =
% Q
% P
Q /Q
P/P
Q
P
Py
Es = - x - > 0
Px
Qx
Qy
Px
Es = - x - < 0
Py
Substitusi
Komplementer
Qy
Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva
atau slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas tersebut nol (0) berarti tidak ada hubungan
antara suatu barang dengan barang lain.
Em = Q
atau
Em = x
Y
Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah
barang yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari
pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian
pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah
barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta
sebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang
diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut
dengan barang inferior atau giffen.
kebijakan
penetapan
harga
yang
konsistendengan
tujuan
maksimasi
nilai.Hubungan antara pendapatan marginal, harga, dan elastisitas titik harga dari permintaan
mengikuti secara langsung dari definisi matematis tentang hubungan marginal.dengan
menggunakan hubungan ini, pendapatan marginal adalah derivative dari fungsi pendapatan
dTR
dQ . Karena pendapatan total sama dengan harga kali jumlah ( TR =P
total. Yaitu, MR =
MR =
d (P x Q)
dQ
Karena harga dan jumlah saling bergantung dalam situasi permintaan yang umum, peraturan
untuk perhitungan deferensial hasil perkalian hatus diterapkan dalam mengambil derivative di
atas:
MR
dTR
dQ
d (Px Q)
dQ
dQ
dQ
= P x 1 x Q
=P+Qx
dP
dQ
dP
dQ
dP
dQ
Hubungan ini merupakan spesifikasi yangsepenuhnya umum pendapatan marginal, yang, jika
P difaktorkan dari sisi sebelah kanan, dapat di tulis ulang sebagai:
MR = P [ 1 +
Bagian
Q
P
Q dP
x
P dQ
dP
dQ
dQ P
x( )
dP Q
Q dP
1
1
x
=
=
P dQ dQ P p
x
dP Q
Jadi pendapatan marginal dapat ditulis ulang sebagai:
MR = P [1+
1
p
Elastisitas harga memiliki hubungan yang pasti dengan pendapatan marginal dan memainkan
peran penting dalam menetapkan kebijakan harga. Harga yang memaksimumkan laba untuk
sebuah produk, P* yang berhubungan dengan elastisitas harga dengan persamaan berikut ini:
MC
1
1+
p
Elastisitas harga silang, px atau Epx, menghubungkan permintaan akan produk Y dengan
epx >0,
Qy , dan
perubahan harga dalam satu produk pada dasarnya tidak berpengaruh pada permintaan akan
produk lainnya.
Elastisitas pendapatan,
atau
E1
dengan berbagai ukuran pendapatan. Ukuran relative dari koefisien elastisitas pendapatan
sangat penting.Jika
1>1,0,
1<1,0,
permintaan cenderung
bbervariasi lebih kecil daripada perubahan dalam pendapatan keseluruhan, dan permintaan itu
dikatakan relative nonsiklis.Produk dengan elastisitaspendapatan perminntaan yang
tinggicenderung
berkembang
bersamaan
dengan
pertumbuhan
dalam
keselurahan
perekonomian.
Waktu dapat memainkan peran penting dalam analisis permintaan. Friksi di pasar pada
umumnya membatasi efek jangka pendek terhadap permintaan, dampak penuh dari perubahan
dalam faktor-faktor penentu permintaan hanya dirasakan setelah periode yang panjang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dalam
pembuaatan
keputusan