Você está na página 1de 15

Makalah Ekonomi Manajerial

Analisis Sensitivitas/Elastisitas Kurva Permintaan

Nama Anggota Kelompok :


1.
2.
3.
4.
5.

Mufti Amallia
Novira Dasfe Fendri
Rizky Pugha Larasati
Ryan Saputra
Sinta Kusumasworo W.

16214874
18214076
19214714
19214895
1A214299

Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2016

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam
permasalahan di bidang ekonomi.Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis
ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun
distribusi kemakmuran.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk
memahami dampak dari suatu kebijakan.Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat
mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat
pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan
investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas.Selain
itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan
daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu.Dengan
kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam
memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi
kemajuan daerah.
Elastisitas dapat mengukur seberapa besar perubahan suatu variabel terhadap
perubahan variabel lain. Sebagai contoh, elastisitas Y terhadap X mengukur berapa persen
perubahan Y karena perubahan X sebesar 1 persen. Elastisitas Y terhadap X= % perubahan Y /
% perubahan X. Untuk memudahkan pemahaman terhadap konsep tersebut, berikut ini akan
dibahas berbagai jenis elastisitas.
Pembahasan elastisitas ini dijelaskan dalam konteks pasar, yaitu antara permintaan dan
penawaran barang. Dengan memahami konsep tersebut, Pemerintah Daerah nantinya akan
mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam pemerintahan daerah sesuai konteks yang
dihadapi, baik dalam hal Pemerintah Daerah menjadi penyedia barang dan jasa publik
maupun dalam berbagai kondisi lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana dasar permintaan dan pilihan konsumen?
2. Dalam kondisi bagaimana konsumsi optimal dapat tercapai?
3. Apa yang dimaksud dengan analisis elastisitas permintaan, elastisitas harga dan
elastisitas harga silang?
4. Bagaimana Elastisitas dan kebijakan penetapan harga optimum?
5. Bagaimana pengaruh waktu terhadap elastisitas?
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan dasar permintaan dan pilihan konsumen
2. Untuk menjelaskan dan menganalisis konsumsi yang optimal
3. Untuk menjelaskan bagaimana analisis elastisitas permintaan, elastisitas harga dan
elasrisitas harga silang?
4. Untuk menjelaskan elastisitas dan kebijakan penetapan harga optimum
5. Untuk menjelaskan pengaruh waktu terhadap elastisitas

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dasar Permintaan dan Pilihan Konsumen
Elastisitas adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan atau jumlah penawaran
terhadap perubahan salah satu penentunya.
Elastisitas permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan suatu
barang terhadap perubahan variable yang mempengaruhi, dihitung sebagai perubahan
persentase jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase variable yang
mempengaruhi atau dengan kata lain perbandingan (rasio) antara persentase perubahan
jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga.
Dengan demikian elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah
yang diminta terhadap perubahan harga. Elastisitas permintaan sangat penting dalam
pembuaatan keputusan managerial, karena tingkat elastisaitas ini menggunakan sensitivitas
dari permintaan konsumen terha-dap perubahan harga. Informasi ini sangat penting bagi
manager yang berada da-lam bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan
startegi penerapan harga produk.
Penentu-Penentu Elastisitas Permintaan :
a. Tersedianya Barang Substitusi yang Terdekat
Barang-barang dengan substitusi terdekat cenderung memiliki permintaan yang lebih
elastis karena mempermudah para konsumen untuk mengganti barang tersebut dengan
yang lain. Misalnya, mentega dan margarin merupakan barang yang mudah diganti
dengan yang lain. Kenaikan harga mentega sedikit saja, jika harga margarin tetap,
akan mengakibatkan jumlah mentega yang terjual turun dratis. Sebaliknya, karena
telur merupakan makanan tanpa substitusi dekat, maka permintaan akan telur tidak
seelastis permintaan akan mentega.
b. Kebutuhan versus Kemewahan
Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastic, sebaliknya kemewahan
memiliki permintaan yang elastis. Ketika biaya berobat ke dokter meningkat, oreng
tidak akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke dokter, meskipun mungkin
tidak sesering sebelumnya. Sebaliknya ketika kapal pesiar meningkat, maka jumlah
permintaan kapal pesiar akan turun banyak. Alasannya karena kebanyakan orang
melihat berobat ke dokter sebagai suatu kebutuhan, sedangkan kapal pesiar sebagai
suatu kemewahan.Suatu barang merupakan suatu kebutuhan atau suatu kemewahan

tidak tergantung pada sifat hakiki barang itu, tetapi pada pilihan pembeli.Bagi seorang
pelaut yang tidak terlalu memperhatikan kesehatannya, kapal pesiar mungkin sebuah
kebutuhan dengan permintaan yang inelastis, sedangkan berobat ke dokter adalah
kemewahan dengan permintaan yang elastis.
c. Definisi Pasar
Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada bagaimana kita
menggambarkan batas-batas pasar.Pasar yang terdefinisi sempit cenderung memiliki
permintaan yang lebih elastis dibandingkan yang terdefinisi luas, karena lebih mudah
menemukan substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi secara sempit.Misalnya,
makanan, sebuah kategori yang luas, memiliki permintaan yang inelastis karena tidak
ada barang substitusi untuk makanan. Es krim, sebuah kategori yang lebih sempit,
memiliki permintaan yang lebih elastis karena mudah untuk menggantinya dengan
pencuci mulut lain. Es krim vanilla, sebuah kategori yang sangat sempit, memiliki
permintaan yang sangat elastis karena rasa lain es krim merupakan barang substitusi
yang hampir sempurna untuk vanilla.
d. Rentang Waktu
Barang-barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis selama kurun waktu
yang lebih panjang.Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin hanya sedikit
mengalami kemerosotan pada beberapa bulan pertama. Namun setelah itu,
bagaimanapun juga, orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit bahan
bakar, menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja yang lebih dekat
dengan tempat tinggal mereka.
2.2 Konsumsi Optimal
Sekarang kita dapat mengintegrasikan analisis kita tentang tingkat subtitusi marginal, harga,
dan pertimbangan anggaran untuk menetapkan kombinasi produk yang optimal untuk
konsumsi.
2.2.1 Maksimasi Utilitas
Keranjang pasar yang optimal adalah keranjang yang memaksimumkan utilitas seorang
konsumen untuk pengeluaran anggaran tertentu. Untuk mengalokasikan pengeluaran secara
efisien di antara berbagai produk, kita harus mempertimbangkan baik utilitas marginal yang
diturunkan dari konsumsi maupun harga tiap produk. Untuk kombinasi konsumsi yang
optimal, rasio harga barang dan jasa harus sama dengan rasio utilitas marginal mereka :
Kemiringan kurva kepuasan = kemiringan garis anggaran

Mux
Muy
Mux
Muy

=-

Px
Py

Px
Py

Muy
Py

Atau
Mux
Px

Utilitas dimaksimumkan ketika produk dibeli pada tingkat di mana harga relatif sama dengan
utilitas marginal relatif yang diturunkan dari konsumsi. Dari sini terlihat bahwa dengan
konsumsi yang optimal, satu satuan mata uang tambahan yang dibelanjakan untuk satu barang
konsumsi tertentu akan menambahkan utilitas keseluruhan dalam jumlah yang sama dengan
utilitas tambahan yang diperoleh jika uang tersebut dibelanjakan untuk barang konsumsi
lainya. Setiap barang dan jasa yang melanggar peraturan ini berada di bawah tingkat optimal
dalam arti bahwa perubahan dalam keranjang pasar konsumen dapat menghasilkan tingkat
utilitas yang lebih tinggi yang diperoleh dengan pengeluaran anggaran yang sama.
Untuk meringkas, permintaan untuk barang dan jasa konsumen didasari oleh utilitas
atau kepuasan yang diturunkan dari konsumsi. Utilitas ini akan dimaksimumkan di setiap
tingkat anggaran ketika utilitas marginal relatif yang diturunkan dari konsumsi setiap produk
adalah proposional dengan harga yang dibayarkan. Baru setelah itu setiap produk merupakan
pembelian yang menarik dalam arti memberikan utilitas marginal yang sama per jumlah
pengeluaran. Karena itu alokasi anggaran yang efektif oleh konsumen memerlukan
pertimbangan baik terhadap harga relatif maupun terhadap utilitas marginal relatif yang
diturunkan dari konsumsi.
Dengan ini kita memiliki hasil analisis yang terinci tentang peran penting yang
dimainkan oleh harga, periklanan, pendapatan, dan faktor lainya dalam menetapkan tingkat
permintaan akan produk perusahaan.
2.3Analisis Elastisitas Permintaan, Elastisitas Harga dan Elastisitas Harga Silang
.Terkait dengan permintaan kita jumpai beberapa jenis elastisitas, antara lain:
1. Price elasticity of demand (elastisitas harga)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada
persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di

pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun
Dan sebaliknya.
Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan
tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang
dari, sama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute),
Rumus :
EP =

% Q
% P

Q /Q
P/P

Q
P

sehingga permintaannya dapat dikatakan :


1. Tidak elastisitas (in elastic)
Permintan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
permintaan. NilaiE < 1, artinya kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan
jumlah yang diminta kurang dari satu persen, sebaliknya penurunan harga sebesar 1 persen
menyebabkan kenaikan jumlah barang yang diminta kurang dari 1 persen. Sebagai contoh
adalah permintaan masyarakat terhadap beras atau kebutuhan pokok lainnya.
2. Unitari (unitary)
Permintaan elastic uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan
perubaahan harga. Koefisien elastisitas permintaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan
harga sebesar 1% diikuti oleh penurunan jumlah permintaan sebesar 1% dan sebaliknya.
3. Elastis (elastic)
Permintaan elastic terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan
harga.Koefisien permintaan eastis bernilai lebih dari satu (E>1), artinya kenaikan harga
sebesar 1% menyebabkan kenaikan jumlah permintaan lebih dari 1% dan sebaliknya.
2. Cross elasticity of demand (elastisitas silang)
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang
berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity
of demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk
lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari
barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y

Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer


(pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif,
misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya
adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah
permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :


Qx

Py

Es = - x - > 0
Px

Qx

Qy

Px

Es = - x - < 0
Py

Substitusi

Komplementer

Qy

Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva
atau slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas tersebut nol (0) berarti tidak ada hubungan
antara suatu barang dengan barang lain.

3. Income elasticity of demand (elastisitas pendapatan)


Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan
berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut
diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.

Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan


jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan, dengan rumus.
Q

Em = Q

atau

Em = x
Y

Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah
barang yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari
pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian
pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah
barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta
sebut barang normal atau superior.
Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang
diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut
dengan barang inferior atau giffen.

2.4.1Elastisitas dan kebijakan penetapan harga optimum


Perusahaan menggunakan pemotongan harga, penjualan khusus, kupon, dan program
rebat untuk menguji harga dari permintaan produk-produk mereka.Ketersediaan elastisitas
harga, bersama data biaya yang relevan, memadai untuk memungkinkan para menajer untuk
menetapkan

kebijakan

penetapan

harga

yang

konsistendengan

tujuan

maksimasi

nilai.Hubungan antara pendapatan marginal, harga, dan elastisitas titik harga dari permintaan
mengikuti secara langsung dari definisi matematis tentang hubungan marginal.dengan
menggunakan hubungan ini, pendapatan marginal adalah derivative dari fungsi pendapatan

dTR
dQ . Karena pendapatan total sama dengan harga kali jumlah ( TR =P

total. Yaitu, MR =

x Q ), pendapatan marginal ditemukan dengan mengambil derivative fungsi P x Q dalam


kaitannya engan Q:

MR =

d (P x Q)
dQ

Karena harga dan jumlah saling bergantung dalam situasi permintaan yang umum, peraturan
untuk perhitungan deferensial hasil perkalian hatus diterapkan dalam mengambil derivative di
atas:

MR

dTR
dQ

d (Px Q)
dQ

dQ
dQ

= P x 1 x Q

=P+Qx

dP
dQ
dP
dQ

dP
dQ

Hubungan ini merupakan spesifikasi yangsepenuhnya umum pendapatan marginal, yang, jika
P difaktorkan dari sisi sebelah kanan, dapat di tulis ulang sebagai:
MR = P [ 1 +

Bagian

Q
P

Q dP
x
P dQ

dP
dQ

titik dari harga, p =

dalam ekspresi di atas adalah balikan dari definisi untuk elastisitas

dQ P
x( )
dP Q

Q dP
1
1
x
=
=
P dQ dQ P p
x
dP Q
Jadi pendapatan marginal dapat ditulis ulang sebagai:

MR = P [1+

1
p

2.4.2 Faktor Faktor Penentu Elastisitas Harga


Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas harga :
1. Produk substitusi.
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini
dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke produk substitusi jika terjadi
kenaikan harga, sehingga permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan
harga.
2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan produk tersebut,
maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen
ketika harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada
produk yang harganya murah.
3.Produkmewahversus Kebutuhan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat
membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan
harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah
cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih
mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
4. Jangka waktu permintaan dianalisis.
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan suatu
produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari
oleh konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka
panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk
substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga
berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah ke produk lain.

2.5 Pengaruh waktu terhadap elastisitas

Waktu merupakan faktor penting dalam analisis permintaan.Salah satu karakteristik


waktu yang penting dari permintaan berkaitan dengan kurangnya tanggapan yang segera dari
pasar.
Para konsumen seringkali bereaksi secara lambat dalam perubahaan dalam harga dan kondisi
permintaan lainnya.Contoh terhadap perusahaan tenaga listrik yang menaikkantarifnya 30
persen.Bagaimana hal ini mempengaruhi jumlah tenaga listrik yang diminta. Dalam jangka
pendek, pengaruh akan sangat kecil. Para konsumen kemungkinan akan memperhatikan untuk
mematikan penerangan yang tidak perlu. Tetapi, permintaan total yang sangat bergantung
pada peralatan yang dimiliki oleh pelanggan sarana umum di perumahan dan peralatan yang
dioperasikan oleh para pelanggan industry dan komersial, kemungkinan tidak banyak di
pengaruhi.
Tetapi, dalam jangka panjang, kenaikan tarif listrik tersebut memiliki pengaruh yang lebih
besar. Secara umum, peluang untuk menaggapi perubahan harga cenderung meningkat dengan
waktu sementara para konsumen memperoleh lebih banyak informasi atau lebih baik dalam
memandang pengaruh harga dan sementara lebih banyak tenaga atau peralatan pengganti yang
tersedia.Diperlukan waktu bagi konsumen untuk menaggapi tingkat pendapatan yang
berubah.Karena alas an-alasan seperti ini, elastisitas jangka panjang cenderung lebih besar
daripada elastisitas jangka pendek untuk kebanyakan variable permintaan.
Kesimpulanya, permintaan akan produk-produk perusahaan merupakan faktor penentu yang
kritis bagi profitabilitas suatu perusahaan. Dan untuk membuat ramalan permintaan yang
tepat, seseorang harus memahami analisis permintaan secara saksama.
Permintaan konsumen didasari atas kemampuan produk untuk memuaskan keinginan
konsumen yaitu, memberikan utilitas.Dimana utilitas marginal adalah sebuah peningkatan
dalam kesejahteraan atau kepuasan konsumen yang dimungkinkan melalui kenaikan dalam
konsumsi. Keranjang konsumsi barang dan jasa yang diperoleh ketika harga relative yang
dibayarkan proposional dengan utilitas marginal relative yang diturunkan dari konsumsi:
MUx Px
=
MUy Py
Ketika kondisi ini berlaku, utilitas total yang diturunkan dari konsumsi akan dimaksimumkan.

Elastisitas harga memiliki hubungan yang pasti dengan pendapatan marginal dan memainkan
peran penting dalam menetapkan kebijakan harga. Harga yang memaksimumkan laba untuk
sebuah produk, P* yang berhubungan dengan elastisitas harga dengan persamaan berikut ini:
MC
1
1+
p
Elastisitas harga silang, px atau Epx, menghubungkan permintaan akan produk Y dengan
epx >0,

harga prodik X. jika

kenaikan Px menyebabkan kenaikan dalam

Qy , dan

barang-barang tersebut adalah pengganti. Produsen barang pengganti adalah pesaing.Jika


px <0 , barang-barang tersebut adalah pelengkap. Ketika hubungan pelengkap tersebut

sangat kuat, perusahaan kadang-kadang menawarkan produk-produk yang berhubungan


tersebut secara bersama-sama.Jika

px=0 , barang-barang dikatakan independen dan

perubahan harga dalam satu produk pada dasarnya tidak berpengaruh pada permintaan akan
produk lainnya.
Elastisitas pendapatan,

atau

E1

menghubungkan permintaan akan sebuah produk

dengan berbagai ukuran pendapatan. Ukuran relative dari koefisien elastisitas pendapatan
sangat penting.Jika

1>1,0,

permintaan meningkat dari proposional terhadap perubahan

dalam pendapatan dan permintaan itu dikatakan siklis.Jika

1<1,0,

permintaan cenderung

bbervariasi lebih kecil daripada perubahan dalam pendapatan keseluruhan, dan permintaan itu
dikatakan relative nonsiklis.Produk dengan elastisitaspendapatan perminntaan yang
tinggicenderung

berkembang

bersamaan

dengan

pertumbuhan

dalam

keselurahan

perekonomian.
Waktu dapat memainkan peran penting dalam analisis permintaan. Friksi di pasar pada
umumnya membatasi efek jangka pendek terhadap permintaan, dampak penuh dari perubahan
dalam faktor-faktor penentu permintaan hanya dirasakan setelah periode yang panjang.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dasar Permintaan dan Pilihan Konsumen


Elastisitas permintaan sangat penting

dalam

pembuaatan

keputusan

managerial, karena tingkat elastisaitas ini menggunakan sensitivitas dari permintaan


konsumen terha-dap perubahan harga. Informasi ini sangat penting bagi manager yang
berada da-lam bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan startegi

penerapan harga produk.


Penentu-Penentu Elastisitas Permintaan :
a. Tersedianya Barang Substitusi yang Terdekat
b. Kebutuhan versus Kemewahan
c. Definisi Pasar
d. Rentang Waktu
Konsumsi yang optimal
Keranjang pasar yang optimal adaln keranjang yang memaksimumkan utilitas
seorang konsumen untuk pengeluaran anggaran tertentu. Dengan konsumsi yang
optimal, satu satuan mata uang tambahan yang dibelanjakan untuk satu barang
konsumsi tertentu akan menambahkan utilitas keseluruhan dalam jumlah yang sama
dengan utilitas tambahan yang diperoleh jika uang tersebut dibelanjakan untuk barang
konsumsi lainya. Setiap barang dan jasa yang melanggar peraturan ini berada di bawah
tingkat optimal dalam arti bahwa perubahan dalam keranjang pasar konsumen dapat
menghasilkan tingkat utilitas yang lebih tinggi yang diperoleh dengan pengeluaran

anggaran yang sama.


Analisis Elastisitas Permintaan, Elastisitas Harga dan Elastisitas Harga Silang
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah
permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan
perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan
prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana
jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.
Elastisitas silang adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari
barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.

Elastisitas dan kebijakan penetapan harga optimum


Ketersediaan elastisitas harga, bersama data biaya yang relevan, memadai untuk
memungkinkan para menajer untuk menetapkan kebijakan penetapan harga yang
konsistendengan tujuan maksimasi nilai.

Pengaruh waktu terhadap elastisitas


Waktu dapat memainkan peran penting dalam analisis permintaan. Friksi di pasar pada
umumnya membatasi efek jangka pendek terhadap permintaan, dampak penuh dari
perubahan dalam faktor-faktor penentu permintaan hanya dirasakan setelah periode
yang panjang

Você também pode gostar