Você está na página 1de 10

ALIRAN KHAWARIJ DAN PERKEMBANGANNYA

A. Pengertian Khawarij
Secara etimologi kata khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang
berarti keluar, mucul, timbul atau memberontak. Berdasarkan pengertian etimologi ini
pula, khawarij berarti setiap muslim yang ingin keluar dari kesatuan umat Islam.
Adapun khawarij dalam terminology ilmu kalam adalah suatu
sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan
karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim),
dalam perang siffin pada tahun 37 H/657 M, dengan kelompok bughat (pemberontak)
Muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khilafah.
B. Sejarah lahirnya Khawarij
Sebenarnya awal mula kemunculan pemikiran khawarij, bermula pada saat
masa Rasulullah SAW. Ketika Rasulullah SAW membagi-bagikan harta rampasan
perang di desa Juronah (pasca perang Hunain) beliau memberikan seratus ekor unta
kepada Aqra bin Habis dan Uyainah bin Harits. Beliau juga memberikan kepada
beberapa orang dari tokoh quraisy dan pemuka-pemuka arab lebih banyak dari yang
diberikan kepada yang lainnya. Melihat hal ini, seseorang (yang disebut Dzul
Khuwaisirah) Berkata: Demi Allah ini adalah pembagian yang tidak adil dan tidak
mengharapkan wajah Allah. Atau dalam riwayat lain dia mengatakan kepada
Rasulullah SAW: Berbuat adillah, karena sesungguhnya engkau belum berbuat
adil!.
Sungguh, kalimat tersebut bagaikan petir di siang bolong. Pada masa generasi
terbaik dan di hadapan manusia terbaik pula, ada seorang yang berani berbuat lancang
dan menuduh bahwa Rasulullah SAW tidak berbuat adil. Mendengar ucapan ini
Rasulullah SAW dengan wajah yang memerah bersabda:
Siapakah yang akan berbuat adil jika Allah dan rasul-Nya tidak berbuat adil?
Semoga Allah merahmati Musa. Dia disakiti lebih dari pada ini, namun dia bersabar.
(HR. Bukhari Muslim)
Saat itu Umar bin Khathab r.a meminta izin untuk membunuhnya, namun
Rasulullah SAW melarangnya. Beliau mengabarkan akan munculnya dari turunan
orang ini kaum reaksioner (khawarij) sebagaimana disebutkan dalam riwayat
berikutnya:
Sesungguhnya orang ini dan para pengikutnya, salah seorang di antara kalian
akan merasa kalah shalatnya dibandingkan dengan shalat mereka; puasanya dengan
puasa mereka; mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari
buruannya. (HR. al-Ajurri, Lihat asy-Syariah, hal. 33)
Demikianlah Rasulullah SAW mensinyalir akan munculnya generasi semisal
Dzul Khuwaisirah (sang munafiq). Yaitu suatu kaum yang tidak pernah puas dengan
penguasa manapun, menentang penguasanya walaupun sebaik Rasulullah SAW.

Dikatakan oleh Rasulullah SAW bahwa mereka akan keluar dari agama ini
seperti keluarnya anak panah dari buruannya. Yaitu masuk dari satu sisi dan keluar
dari sisi yang lain dengan tidak terlihat bekas-bekas darah maupun kotorannya,
padahal ia telah melewati darah dan kotoran hewan buruan tersebut.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa mereka adalah orang-orang yang bagus
bacaan al-Qurannya, namun ia tidak mengambil faedah dari apa yang mereka baca.
Sesungguhnya sepeninggalku akan ada dari kaumku, orang yang membaca al-Quran
tapi tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka akan keluar dari Islam ini
sebagaimana keluarnya anak panah dari buruannya. Kemudian mereka tidak akan
kembali padanya. Mereka adalah sejelek-jelek makhluk. (HR. Muslim).
Madzhab Khawarij baru muncul bersamaan dengan madzhab Syiah. Masingmasing muncul sebagai madzhab pada masa pemerintahan Khalifah Ali Ibn Abi
Thalib. Madzhab Khawarij untuk pertama kali muncul di kalangan tentara Ali ketika
peperangan memuncak antara pasukan Ali dan pasukan Muawiyah. Ketika merasa
terdesak oleh pasukan Ali, Muawiyah merencanakan untuk mundur, tetapi kemudian
terbantu dengan munculnya pemikiran untuk melakukan tahkim. Tentara Muawiyah
mengacung-acungkan al-Quran agar mereka ber-tahkim dengan al-Quran. Namun,
Ali tetap melanjutkan peperangan sampai ada yang kalah dan menang, maka keluarlah
sekelompok orang dari pasukan Ali yang menuntut agar ia menerima usulan tahkim.
Dengan terpaksa Ali menerima usulan itu. Kedua belah pihak sepakat untuk
mengangkat seorang hakam dari masing-masing. Muawiyah memilih Amr Ibn AlAsh. Sementara itu, Ali pada mulanya hendak mengangkat Abdullah ibn Abbas, tetapi
atas desakan pasukannya yang keluar itu, akhirnya mengangkat Abu Musa AlASyari. Upaya tahkim akhirnya berakhir dengan suatu keputusan, yaitu menurunkan
Ali dari jabatan Khalifah dan mengukuhkan Muawiyah menjadi penggantinya. Hasil
tahkim ini lebih menguntungkan para pendukung pemberontak yang dipimpin
Muawiyah.
Anehnya, kelompok yang semula memaksa Ali untuk menerima tahkim dan
menunjuk orang yang menjadi hakim atas pilihan mereka itu, belakangan memandang
perbuatan tahkim sebagai kejahatan besar. Kemudian mereka menuntut Ali agar
bertaubat karena dipandang telah berbuat dosa besar. Menurut mereka, Ali yang
menyetujui untuk bertahkim berarti telah menjadi kafir, sebagaimana mereka juga
telah menjadi kafir, tetapi kemudian bertaubat. Pandangan kelompok ini kemudian
diikuti oleh orang-orang Arab pegunungan. Semboyan mereka yang terkenal
adalah ,tidak ada hukum kecuali hukum Allah. Mereka kemudian memerangi Ali,
setelah terlebih dahulu berdialog dengan Ali, kemudian mengukuhkan Pendapatnya.
Demikian watak dasar kelompok ini, yaitu keras kepala dan dikenal kelompok
paling keras memegang teguh prinsipnya. Inilah yang sebenarnya menjadi penyabab
utama lahirnya kelompok ini. Khawarij adalah kelompok yang didalamnya dibentuk
oleh mayoritas orang-orang Arab pedalaman (arbu al-bdiyah). Mereka cenderung
primitive, tradisional dan kebanyakan dari golongan ekonomi rendah, namun keadaan
ekonomi yang dibawah standar tidak mendorong mereka untuk meningkatkan
pendapatan. Ada sifat lain yang sangat kontradiksi dengan sifat sebelumnya, yaitu
kesederhanaan dan keikhlasan dalam memperjuangkan prinsip dasar kelompoknya.

Walaupun keikhlasan itu ditutupi keberpihakan dan fanatisme buta. Dengan


komposisi seperti itu, kelompok ini cenderung sempit wawasan dan keras pendirian.
Prinsip dasar bahwa tidak ada hukum, kecuali hukum Tuhan mereka tafsirkan
secara dzohir saja.
C. Prinsip Aliran-aliran Khawarij
Prinsip-prinsip yang disepakati aliran-aliran Khawarij, yaitu:
Pertama, dan ini yang paling tegas, adalah pengangkatan khalifah akan sah
hanya jika berdasarkan pemilihan yang benar-benar bebas dan dilakukan oleh semua
umat Islam tanpa diskriminasi. Seorang Khalifah tetap pada jabatannya selama ia
berlaku adil, melaksanakan Syariat, serta jauh dari kesalahan dan penyelewengan.
Jika ia menyimpang, ia wajib dijatuhkan dari jabatannya atau dibunuh.
Kedua, jabatan Khalifah bukan hak khusus keluarga Arab tertentu, bukan
monopoli suku Quraisy sebagaimana dianut golongan lain, bukan pula khusus untuk
orang Arab dengan menafikan bangsa lain, melainkan semua bangsa mempunyai hak
yang sama. Khawarij bahkan mengutamakan non-Quraisy untuk memegang jabatan
Khalifah.
Ketiga, yang berasal dari aliran Najdah, pengangkatan Khalifah tidak
diperlukan jika masyarakat dapat menyelesaikan masalah-masalah mereka.jika
masyarakat berpendapat bahwa masalah mereka tidak dapat diselesaikan dengan
tuntas tanpa seorang imam (khalifah) yang dapat membimbing masyarakat ke jalan
yang benar, maka ia boleh di angkat.
Keempat, orang yang berdosa adalah kafir. Mereka tidak membedakan antara
satu dosa dengan dosa yang lain, bahkan kesalahan dalam berpendapat merupakan
dosa, jika pendapat itu bertentangan.

D. Ide-ide Pemikiran aliran Khawarij


a. Menganggap kafir orang-orang yang berseberangan dengan mereka, terutama
yang terlibat dalam Perang Shiffin. Karenanya, tidak ada istilah damai untuk
penentang Khawarij, mengingat yang dimaksud ishlah dalam QS. Al-Hujurat:
9 adalah sesama orang Islam, tidak dengan orang kafir.
b. Orang Islam yang berbuat dosa besar, seperti berzina dan pembunuh adalah
kafir dan selamanya masuk neraka.
c. Hak khilafah tidak harus dari kerabat nabi atau suku Quraisy khususnya, dan
orang Arab umumnya. Seorang khalifah harus dipilih oleh kaum Muslimin
melalui pemilihan yang bebas. Khalifah yang taat kepada Tuhan wajib ditaati.
Sebaliknya, khalifah yang mengingkari Tuhan dan umat yang durhaka kepada
khilafah yang wajib ditaati, boleh diperangi dan dibunuh.
d. Orang musyrik adalah yang melakukan dosa besar, tidak sepaham dengan
mereka, atau orang yang sepaham tetapi tidak ikut hijrah dan berperang
bersama mereka. Orang musyrik itu halal darahnya. Nasib mereka bersama
anak-anaknya akan kekal di neraka.

e. Mereka menganggap bahwa hanya daerahnya yang disebut dar al-Islam, dan
daerah orang yang melawan mereka adalah dar al-harb. Karenanya, orang
yang tinggal dalam wilayah dar al-harb, baik anak-anak maupun wanita, boleh
dibunuh.
f. Ajaran agama yang harus diketahui hanya ada dua, yakni mengetahui Allah
dan rasul-Nya. Selain dua hal itu tidak wajib diketahui.
g. Melakukan taqiyyah (menyembunyikan keyakinan demi keselamatan diri),
baik secara lisan maupun perbuatan adalah dibolehkan bila keselamatan diri
mereka terancam.
h. Dosa kecil yang dilakukan secara terus menerus akan berubah menjadi dosa
besar dan pelakunya menjadi musyrik.
i. Imam dan khilafah bukanlah suatu keniscayaan. Tanpa imam dan khilafah,
kaum muslimin bisa hidup dalam kebenaran dengan cara saling menasihati
dalam hal kebenaran.

E. Aliran-aliran Khawarij
Kaum khawarij terpecah belah menjadi beberapa golongan/aliran, diantaranya yaitu:
a. Azariqah
Aliran ini dipimpin oleh Nafi ibn al-Azraq yang berasal dari bani
hanifah. Khalifah pertama yang mereka pilih ialah Nafi sendiri dan kepadanya
mereka beri gelar Amir al-Muminin. Mereka merupakan pendukung terkuat
madzhab Khawarij yang paling banyak anggotanya dan paling terkemuka di
antara semua aliran madzhab ini. Daerah kekuasaan mereka terletak di
perbatasan Irak dengan Iran.
Prinsip yang membedakan aliran Azariqah dari aliran lain adalah:
1) Mereka memandang orang yang berbeda pendapat dengan mereka
tidak hanya bukan mumin, tetapi juga musyrik, kekal dineraka serta
halal diperangi dan dibunuh.
2) Mereka berpendapat bahwa anak-anak dari orang yang berbeda paham
dengan Azariqah adalah kekal dineraka.
3) Dalam bidang fiqh, mereka tidak mengakui adanya hokum rajam. Alas
an mereka, dalam al-Quran tidak ditemukan hukuman bagi pelaku
zina kecuali hokum jild (cambuk seratus kali); tidak pula dikenal
dalam Sunnah Nabi.
Menurut paham yang ekstrim ini hanya merekalah yang sebenarnya
orang islam. Orang islam yang di luar lingkungan mereka adalah kaum
musyrik yang harus diperangi. Oleh karena itu kaum al-Azariqah, sebagai
disebut Ibn Al-Hazm, selalu mengadakan istirad yaitu bertanya tentang
pendapat atau keyakinan seseorang. Siapa saja yang mereka jumpai dan
mengaku orang islam yang tak termasuk dalam golongan al-Azariqah,
mereka dibunuh.
b. Al-Muhakkimah

Golongan khawarij asli dan terdiri dari pengikut-pengikut Ali, disebut


golongan al-Muhakkimah. Bagi mereka, Ali, Muawiyah, kedua pengantara
Amr Ibn al-Ash dan Abu Musa al-Asyari dan semua orang yang menyetujui
arbitrase bersalah dan menjadi kafir. Selanjutnya hukum kafir ini mereka
luaskan artinya sehingga termasuk ke dalamnya tiap orang yang berbuat dosa
besar.
Berbuat zina dipandang sebagai salah satu dosa besar, maka menurut
paham golongan ini orang yang mengerjakan zina telah menjadi kafir dan
keluar dari islam. Begitu pula membunuh sesama manusia tanpa sebab yang
sah adalah dosa besar
c. Najdah
Sekte ini dinamakan al-Najdah karena dinisbatkan kepada pimpinan
terpilihnya, yaitu Najdah Ibn Amir al-Hanafi dari Yamamah di Arabia
Tengah. Terpilihnya Najdah sebagai pemimpin sekte ini tidak terlepas dari
sumbangan Abu Fudaik dan kawan-kawannya yang pada awalnya adalah
pengikut al-Azraq dari sekte al-Zariqah juga. Para pendiri sekte ini pergi
meninggalkan al-Zariqah disebabkan karena mereka tidak dapat menerima
beberapa ajaran yang ekstrem dari al-Zariqah. Di antaranya tentang orang
yang tidak mau berhijrah ke lingkungan al-Zariqah adalah musyrik. Dan
ajaran yang membolehkan membunuh anak dan isteri orang-orang Islam yang
tidak sepaham dengan mereka.
Bagi mereka orang yang tidak secara aktif mendukung mereka tidaklah
dianggap kafir, tetapi hanya sekedar munafik. Mereka memberikan wewenang
kepada anggotanya untuk hidup di wilayah lain, sekalipun di luar wilayah
kekuasaan Khawarij. Mereka membolehkan anggotanya untuk melakukan
taqiyah (yaitu suatu sikap yang menyembunyikan pandangan keNajdahannya).
Penganut aliran Najdah berpendapat bahwa mengangkat imam bukan
wajib karena syariat telah menggariskannya, tetapi karena kemaslahatan.
Dengan kata lain, jika kaum muslimin telah dapat saling mengingatkan
tentang kebenaran dan melaksanakannya, maka mereka tidak membutuhkan
adanya imam (khalifah).
d. Shafriyyah
Penamaan sekte ini juga dinisbatkan kepada tokoh utamanya, yaitu
Zaid Ibn al-Asfar. Aliran ini juga dianggap ekstrem seperti al-Zariqah. Di
antara pendapat-pendapat mereka juga ada yang terkesan lebih lunak terutama
untuk hal-hal berikut ini:
Orang Sufriah yang tidak berhijrah tidaklah dipandang kafir.
Mereka tidak sependapat dengan pendapat yang boleh membunuh
anak-anak orang kafir (musrik).
Mereka membagi dosa besar menjadi dua, yaitu:
Dosa besar yang ada sangsinya di dunia seperti berzina,
membunuh, dan mencuri.

Dosa besar yang tidak ada sangsinya di dunia seperti


meninggalkan shalat dan puasa.
Cakupan dar al-harb (daerah yang harus diperangi) juga dibatasi.
Kufr tidaklah selamanya keluar dari agama Islam.
Taqiyah hanya boleh dalam bentuk perkataan dan tidak dalam bentuk
perbuatan. Untuk keamanan diri, seorang wanita muslim boleh kawin
dengan satu lelaki kafir, di daerah bukan Islam

e. Ajaridah
Aliran ini dipimpin oleh Abdul Karim ibn Ajrad, salah seorang
pengikut Athiyyah ibn al-Aswad al- Hanafi yang keluar dari aliran Najdah
bersama beberapa pengikutnya dan pergi ke Sijistan. Karena mereka
merupakan pecahan dari aliran Najdah, maka banyak paham mereka yang
berdekatan dengan paham aliran Najdah.
Diantara pendapat mereka ialah boleh mengangkat seseorang menjadi
pemimpin jika diketahui bahwa orang tersebut adalah penganut Khawarij yang
bertakwa walaupun ia tidak turut perang. Dalam hal ini pandangan mereka
berbeda dengan pandangan aliran Azariqah yang mewajibkan jihad secara
terus menerus. Menurut mereka berhijrah hanya merupakan kebajikan.
Selanjutnya kaum Ajaridah ini mempunyai paham puritanisme. Surat
Yusuf dalam al-Quran membawa cerita cinta dan al-Quran, sebagai kitab
suci, kata mereka, tidak mungkin mengandung cerita cinta. Oleh karena itu
mereka tidak mengakui surat Yusuf sebagai bagian dari al-Quran.
Sebagai golongan Khawarij lain, golongan Ajaridah ini juga terpecah
belah menjadi golongan-golongan kecil, ini disebabkan adanya perbedaan
pendapat disekitar masalah daya yang terdapat didalam diri manusia dan
masalah status anak-anak dari orang yang berbeda paham dengan mereka.
Perdebatan yang terjadi diantara mereka biasanya bermula dari hal-hal kecil,
kemudian meluas kepada masalah-masalah yang lebih besar, dan akhirnya
menimbulkan perpecahan ke dalam banyak kelompok. Diantara mereka, yaitu
golongan al-Maimuniah, menganut paham qadariyah. Bagi mereka semua
perbuatan manusia, baik dan buruk, timbul dari kemauan dan kekuasaan
manusia sendiri. Golongan al-Hamziah juga mempunyai paham yang sama.
Tetapi golongan al-Syuaibiah dan al-Hazimiah menganut paham sebaliknya.
Bagi mereka tuhanlah yang yang menimbulkan perbuatan-perbuatan manusia.
Manusia tidak dapat menentang kehendak Allah.

f. Ibadhiyyah
Sekte ini juga dinisbatkan kepada pimpinannya, yaitu Abdullah Ibn
Ibad. Sebelumnya, Ibn Ibad adalah pengikut al-Zariqah. Karena tidak bisa
menerima pendapat-pendapat ekstrem al-Zariqah, maka ia kemudian
memisahkan diri dari kelompok ekstrem itu.

Aliran Ibadhiyyah merupakan penganut paham khawarij yang paling


moderat, adil dan luwes.Sebagian pendapat fiqh mereka diadopsi oleh
perundang-undangan Mesir, khususnya dalam masalah kewarisan, yaitu
tentang pewarisan karena memerdekakan seseorang.
Beberapa pendapat mereka yang menonjol ialah:
Orang yang tidak sepaham dengan mereka bukanlah mukmin dan
bukanlah musrik, tetapi kafir, yaitu kafir akan nikmat, bukan kafir
dalam keyakinan, karena orang tersebut tidak mengingkari adanya
Allah, tetapi hanya lengah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Daerah orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka bukanlah dar
al-harb, tetapi tetap dar al-tauhid.
Pelaku dosa besar masih tetap muwahhid, yaitu orang yang meng-Esakan Tuhan.
Yang boleh dirampas dalam perang hanyalah kuda, senjata, dan
perlengkapan perang lainnya.
g. Aliran-aliran yang dipandang keluar dari Islam
Yazidiyah
Aliran ini semula adalah pengikut aliran al-Ibadiah, tetapi kemudian
berpendapat bahwa Allah akan mengutus seorang rasul dari kalangan luar
Arab yang akan diberi kitab yang akan menggantikan syariat Muhammad.
Maimuniyah
Aliran ini dipimpin oleh Maimun al-Ajradi. Aliran ini membolehkan seseorang
menikahi cucu-cucu perempuan dari anak laki-laki dan anak perempuan dari
saudara laki-laki dan saudara perempuan. Mereka juga mengingkari surat
Yusuf dalam al-Quran dan tidak mengakuinya sebagai bagian dari al-Quran,
karena menurut mereka surah itu berisi kisah porno, sehingga tidak pantas
dinisbahkan kepada Allah. Dengan pendapat itu mereka sebenarnya telah
mencela Allah karena keyakinan mereka yang salah

.
F. Sifat-sifat Khawarij
1) Mencela dan Menyesatkan
Orang-orang Khawarij sangat mudah mencela dan menganggap sesat
Muslim lain, bahkan Rasul saw. sendiri dianggap tidak adil dalam pembagian
ghanimah. Kalau terhadap Rasul sebagai pemimpin umat berani berkata
sekasar itu, apalagi terhadap Muslim yang lainnya, tentu dengan mudahnya
mereka menganggap kafir. Mereka mengkafirkan Ali, Muawiyah, dan sahabat
yang lain. Fenomena ini sekarang banyak bermunculan. Efek dari mudahnya
mereka saling mengkafirkan adalah kelompok mereka mudah pecah
disebabkan kesalahan kecil yang mereka perbuat.
2) Buruk Sangka

3)

4)

5)

6)

7)

8)

Fenomena sejarah membuktikan bahwa orang-orang Khawarij adalah


kaum yang paling mudah berburuk sangka. Mereka berburuk sangka kepada
Rasulullah saw. bahwa beliau tidak adil dalam pembagian ghanimah, bahkan
menuduh Rasulullah saw. tidak mencari ridha Allah. Mereka tidak cukup sabar
menanyakan cara dan tujuan Rasulullah saw. melebihkan pembesar-pembesar
dibanding yang lainnya. Padahal itu dilakukan Rasulullah saw. dalam rangka
dakwah dan taliful qulub. Mereka juga menuduh Utsman sebagai nepotis dan
menuduh Ali tidak mempunyai visi kepemimpinan yang jelas.
Berlebih-lebihan dalam ibadah
Ini dibuktikan oleh kesaksian Ibnu Abbas. Mereka adalah orang yang
sangat sederhana, pakaian mereka sampai terlihat serat-seratnya karena cuma
satu dan sering dicuci, muka mereka pucat karena jarang tidur malam, jidat
mereka hitam karena lama dalam sujud, tangan dan kaki mereka kapalan.
Mereka disebut quro karena bacaan Al-Qurannya bagus dan lama. Bahkan
Rasulullah saw. sendiri membandingkan ibadah orang-orang Khawarij dengan
sahabat yang lainnya, termasuk Umar bin Khattab, masih tidak ada
apa-apanya, apalagi kalau dibandingkan dengan kita. Ini menunjukkan betapa
sangat berlebih-lebihannya ibadah mereka.
Keras terhadap sesama Muslim dan memudahkan yang lain
Hadits Rasulullah saw. menyebutkan bahwa mereka mudah membunuh
orang Islam, tetapi membiarkan penyembah berhala.
Ada suatu peristiwa pada saat mereka di kebun kurma dan ada satu biji
kurma yang jatuh kemudian salah seorang dari mereka memakannya, tetapi
setelah yang lain mengingatkan bahwa kurma itu bukan miliknya, langsung
saja orang itu memuntahkan kurma yang dimakannya. Dan ketika mereka di
Kuffah melihat babi langsung mereka bunuh, tapi setelah diingatkan bahwa
babi itu milik orang kafir ahli dzimmah, langsung saja yang membunuh babi
tadi mencari orang yang mempunyai babi tersebut, meminta maaf dan
membayar tebusan.
Sedikit pengalamannya
Hal ini digambarkan dalam hadits bahwa orang-orang Khawarij
umurnya masih muda-muda yang hanya mempunyai bekal semangat.
Sedikit pemahamannya
Disebutkan dalam hadits dengan sebutan Sufahaa-ul ahlaam (orang
bodoh), berdakwah pada manusia untuk mengamalkan Al-Quran dan kembali
padanya, tetapi mereka sendiri tidak mengamalkannya dan tidak
memahaminya. Merasa bahwa Al-Quran akan menolongnya di akhirat,
padahal sebaliknya akan membahayakannya.
Nilai Khawarij
Orang-orang Khawarij keluar dari Islam sebagaimana yang disebutkan
Rasulullah saw., Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah keluar
dari busurnya.
Fenomena Khawarij
Mereka akan senantiasa ada sampai hari kiamat. Mereka akan
senantiasa keluar sampai yang terakhir keluar bersama Al-Masih Ad-Dajjal

9) Kedudukan Khawarij
Kedudukan mereka sangat rendah. Di dunia disebut sebagai seburukburuk makhluk dan di akhirat disebut sebagai anjing neraka.
G. Ibroh (Pelajaran) yang dapat di ambil
1) Berhati-hati supaya tidak terjatuh pada Khawarijisme
Secara sosial politik Khawarij bisa muncul kapan saja. Kemunculan
pertama Khawarij dimulai dari ketidakpercayaan (adamuts tsiqah) sebagian
mereka kepada pemimpin kaum Muslimin, yaitu Utsman bin Affan yang
mereka anggap tidak adil, nepotisme, dan mengangkat orang-orang dekatnya.
Ditambah ada sosok lain yang tidak suka dengan Islam, yaitu Abdullah bin
Saba, yang sangat besar pengaruhnya dalam memecah belah umat Islam.
Melihat sejarah awal munculnya Khawarij, sekarang ini fenomena itu
tampaknya ada.
2) Bertaubat jika sudah terjatuh
Sejarah pun telah membuktikan banyak umat Islam yang sudah
terjatuh pada fitnah Khawarijisme. Di Mesir pada tahun 60-an banyak
kelompok yang keluar dari jamaah yang benar dan menuduh pemimpinnya
lemah, bahkan menuduh sesama muslim sebagai kafir. Untuk menghadapi
orang-orang yang sudah terjatuh pada Khawarij minimal dibutuhkan tiga cara:
(1) memilih orang yang cocok untuk menghadapi mereka, (2) cara yang benar,
(3) memeranginya jika diperlukan.
3) Mensyukuri pemahaman yang benar
Kalau kita melihat betapa orang yang ibadahnya sangat rajin, pandai
bahasa Arab, masih bisa salah dalam memahami Islam bahkan dicap oleh
Rasul sebagai anjingnya ahli neraka, ini menunjukkan betapa besarnya nikmat
pemahaman yang benar yang diberikan Allah pada kita.
Keistimewaan Khawarij
Orang-orang Khawarij mempunyai keikhlasan yang sempurna terhadap
akidahnya. Mereka keras sekali beribadat dan teguh benar-benar
mempertahankan sifat kebenaran dan kesetiaan serta berlepas diri dari orangorang yang berdusta dan mengerjakan maksiat yang nyata. Dan mereka juga
mempunyai keberanian yang luar biasa dalam menghadapi musuh dan berterus
terang dalam mempertahankan kebenaran.

H. Aliran Khawarij Pada saat ini


Secara formal, Khawarij sudah tidak ada, tetapi secara substansi paradigma
pemikiran dan ciri-ciri alirannya masih hidup dan berkembang hingga sekarang.
Pada masa sekarang, pemberontakan bersenjata dan praktik mengafirkan
orang Islam telah terjadi di wilayah Arab bagian timur laut pada peralihan abad ke-19
seperti yang ditulis oleh para cendekiawan Islam: Istilah Khawarij berlaku bagi
kelompok yang bersimpang jalan dengan orang-orang Islam dan menganggap mereka

sebagai orang-orang kafir, seperti yang terjadi pada zaman sekarang ini dengan para
pengikut Ibn Abd al-Wahhb yang muncul di Najd dan menyerang dua tempat suci
umat Islam.
Belakangan ini, beberapa ulama mengritik aliran Wahabi atau salaf sebagai
kelompok yang secara politik tidak benar. Praktik mengafirkan menjadi ciri utama
yang bisa dikenali dari kelompok neo-Khawarij pada masa modern ini. Mereka
kelompok yang senang menghantam orang-orang Islam dengan tudingan kafir, bidah,
syirik, dan haram, tanpa bukti atau pembenaran selain dari hawa nafsu mereka sendiri,
dan tanpa memberikan solusi selain dari sikap tertutup dan kekerasan terhadap siapa
pun yang berbeda pendapat dengan mereka.
Mereka sama sekali tidak ragu-ragu menjatuhkan hukuman mati terhadap
orang-orang yang mereka tuduh kafir, sehingga mereka benar-benar telah
meremehkan kesucian jiwa dan kehormatan saudara-saudara mereka sendiri. Imam alNawaw berkata, Orang-orang ekstrem merupakan kelompok fanatik yang sudah
melampaui batas, dalam ucapan maupun perbuatan, dan keras pendirian.
Melakukan praktik takfr terhadap sesama muslim merupakan ciri kelompok
Khawarij, entah mereka menyebut diri sebagai kelompok salafi, Syiah, atau sufi.
Mereka mencampuradukkan berbagai hal menurut selera mereka, asalkan
sesuai dengan kepentingan mereka. Bahkan, mereka tidak memiliki latar belakang
ilmu-ilmu keislaman sedikit pun, dan mereka menggunakan ayat-ayat Al-quran
mengenai orang-orang kafir keluar dari konteksnya, dan menerapkannya kepada
orang-orang Islam. Seperti yang disebutkan sebelumnya, orang-orang Khawarij tidak
terbatas pada masa tertentu, tetapi merupakan karakter yang melekat pada kelompok
atau orang yang keluar dari batas-batas agama, dengan menuduh orang Islam sebagai
kafir.
Inilah metode yang dikembangkan oleh kelompok Khawarij, dulu dan kini,
dan kemunculan anak-anak muda Khawarij yang menyesatkan itu telah disinggung
1400 tahun yang lalu oleh Nabi Muhammad saw. Kelompok Khawarij dewasa ini
terdiri dari para pengikut aliran Wahabi atau Salafi. Mereka sangat aktif
menyebarluaskan kepalsuan ajaran mereka dengan propaganda besar-besaran, melalui
ceramah di masjid, internet, televisi, atau penyebarluasan video, koran, buku, majalah,
dan brosur. Sementara itu, mereka menekan dan menyembunyikan kebenaran ajaranajaran Islam klasik yang menjadi arus utama umat Islam, dan berkomplot untuk
membungkam siapa pun yang menentang sikap ekstrem mereka

Você também pode gostar

  • Desain
    Desain
    Documento8 páginas
    Desain
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Implement As I
    Implement As I
    Documento16 páginas
    Implement As I
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • PSR Modal
    PSR Modal
    Documento10 páginas
    PSR Modal
    nhu nhu
    Ainda não há avaliações
  • LAPORAN KERJA PRAKTIK PT PUSRI
    LAPORAN KERJA PRAKTIK PT PUSRI
    Documento100 páginas
    LAPORAN KERJA PRAKTIK PT PUSRI
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • CV Coco
    CV Coco
    Documento1 página
    CV Coco
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Pengembangan Hipotesis
    Pengembangan Hipotesis
    Documento3 páginas
    Pengembangan Hipotesis
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Macam2 Perjalanan Wisata
    Macam2 Perjalanan Wisata
    Documento11 páginas
    Macam2 Perjalanan Wisata
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Agama Islam
    Agama Islam
    Documento9 páginas
    Agama Islam
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Lampiran A (Fix)
    Lampiran A (Fix)
    Documento5 páginas
    Lampiran A (Fix)
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • SUMATERA UTARA GEOGRAFI
    SUMATERA UTARA GEOGRAFI
    Documento24 páginas
    SUMATERA UTARA GEOGRAFI
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Agama Islam
    Agama Islam
    Documento11 páginas
    Agama Islam
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Lampiran Data
    Lampiran Data
    Documento3 páginas
    Lampiran Data
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Organisasi Sepak Bola Sedunia
    Organisasi Sepak Bola Sedunia
    Documento5 páginas
    Organisasi Sepak Bola Sedunia
    NurMutMainnah
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento3 páginas
    Bab I
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • CV Coco
    CV Coco
    Documento1 página
    CV Coco
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Kompresor Torak 1 2017
    Kompresor Torak 1 2017
    Documento23 páginas
    Kompresor Torak 1 2017
    Yossy Nurvita
    Ainda não há avaliações
  • 22 Feb 18
    22 Feb 18
    Documento2 páginas
    22 Feb 18
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Kewirausahaan
    Laporan Kewirausahaan
    Documento4 páginas
    Laporan Kewirausahaan
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Pak Tahdid
    Pak Tahdid
    Documento14 páginas
    Pak Tahdid
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • OPTIMALISASI NOZZEL
    OPTIMALISASI NOZZEL
    Documento16 páginas
    OPTIMALISASI NOZZEL
    carolynputri
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Distilasi
    Makalah Distilasi
    Documento20 páginas
    Makalah Distilasi
    amelia pradita
    Ainda não há avaliações
  • SEJARAH INDONESIA
    SEJARAH INDONESIA
    Documento18 páginas
    SEJARAH INDONESIA
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Ragkuma Ipa Kelas 7 k13
    Ragkuma Ipa Kelas 7 k13
    Documento4 páginas
    Ragkuma Ipa Kelas 7 k13
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Kompresor Torak 1 2017
    Kompresor Torak 1 2017
    Documento4 páginas
    Kompresor Torak 1 2017
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Audit Energi Cooler
    Audit Energi Cooler
    Documento21 páginas
    Audit Energi Cooler
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • OPTIMALISASI NOZZEL
    OPTIMALISASI NOZZEL
    Documento16 páginas
    OPTIMALISASI NOZZEL
    carolynputri
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Baru
    Makalah Baru
    Documento16 páginas
    Makalah Baru
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Distilasi
    Makalah Distilasi
    Documento20 páginas
    Makalah Distilasi
    amelia pradita
    Ainda não há avaliações
  • Data B Kamil1
    Data B Kamil1
    Documento2 páginas
    Data B Kamil1
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento5 páginas
    Bab Ii
    srhnrlta3
    Ainda não há avaliações