Você está na página 1de 4

Nama : Haidar Fathurrahman

NPM : 230110150159
Kelas : Perikanan C
Shift Ganjil

ANALISA PENGARUH KEDALAMAN TERHADAP TEMPERATUR DAN


SALINITAS
Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di utara dan selatan setelah
wilayah tropis yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada
lintang 23,5 utara dan selatan. Kondisi iklim subtropis diwarnai dengan gangguan
dan rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau tornado. Daerah beriklim
subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan
musim dingin. Keempat musim di atas memiliki karakteristik tersendiri, dengan suhu
maksimal, suhu minimal, kelembaban, maupun kondisi mahluk hidup yang berbeda.
Laut subtropis memiliki intensitas sinar matahari yang bervariasi menurut musim
(dingin, semi, panas dan gugur). Tingkat produktivitas akan berbeda pada setiap
musim. Pada musim semi tingkat produktivitasnya tinggi dan pada musim dingin
sangat rendah.
A. Pengaruh Kedalaman terhadap Temperatur

Grafik di atas diambil berdasarkan penelitian yang diakukan di daerah


subtropis. Daerah subtropis memiliki intensitas cahaya matahari yang
beragam akibat dari beragamnya musim yang ada. Berdasarkan grafik di atas,
terlihat bahwa dalam kisaran kedalaman 0 sampai 1000 meter terjadi
penurunan suhu. Sebagaimana kita ketahui bahwa perairan memiliki
beberapa lapisan, yaitu mix layer, thermoklin, dan deep layer. Pada lapisan
mix layer, penurunan suhu yang terjadi tidak terlalu drastis yaitu sebesar 5 o
sampai 6o C. Pada wilayah mix layer ini suhu masih cenderung tinggi
dikarenakan intensitas cahaya mataharinya masih baik dan tidak terhalang
partikel-partikel padat. Ketika memasuki wilayah thermoklin, terjadi
penurunan suhu yang drastis. Hal tersebut dikarenakan wilayah thermoklin
merupakan wilayah dimana intensitas cahaya matahari tidak lagi bisa masuk
ke perairan, akibatnya tidak ada sumber suhu di perairan dan terjadilah
penurunan suhu yang drastis. Tidak masuknya sinar matahari ini dikarenakan
semakin banyaknya partikel padat di perairan yang menutupi sinar matahari
untuk masuk ke perairan. Pada lapisan deep layer, suhu perairan cenderung
konstan karena intensitas cahaya matahari secara vertikal hampir sama
sehingga suhunya pun cenderung konstan.
Suhu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dari daerah pantai
menuju laut lepas. Umumnya suhu di pantai lebih tinggi dari daerah laut
karena daratan lebih mudah menyerap panas matahari sedangkan laut tidak
mudah mengubah suhu bila suhu lingkungan tidak berubah. Di daerah lepas
pantai suhunya rendah dan stabil Secara horizontal, perubahan suhu pun
dapat terlihat namun tidak se-signifikan perubahan suhu terhadap kedalaman.
Sebenarnya perubahan suhu secara horizontal ini pun masih dipengaruhi oleh
intensitas cahaya matahari karena sebagaimana kita ketahui bahwa bumi ini
bulat sehingga intensitas cahaya mataharinya pun secara horizontal tidak
akan 100% merata.

B. Pengaruh Kedalaman terhadap Salinitas


Sama halnya dengan grafik sebelumnya, grafik ini pun diambil di wilayah

yang sama dan iklim yang sama yaitu subtropis. Pada grafik ini diperlihatkan
mengenai pengaruh kedalaman terhadap kadar garam (salinitas) di laut tersebut.
Salinitas adalah banyaknya kadar garam (dalam gram) yang terdapat dalam
setiap 1 kg air laut. Salinitas permukaan air laut di khatulistiwa mencapai 3,50/00
(permil atau perseribu). Hal ini disebabkan adanya penguapan yang tinggi diimbangi
dengan curah hujan yang tinggi pula. Salinitas di daerah garis balik utara-selatan
(subtropika) lebih tinggi, yaitu mencapai 370/00 karena penguapan yang terjadi tidak
diimbangi dengan curah hujan tinggi. Adapun di daerah laut yang tertutup dari arus
bebas, seperti Laut Tengah dan Laut Merah mencapai 400/00. (Yusman Hestiyanto.
Geografi SMA Kelas X. Yudistira,2006. Hlm146). Salinitas di wilayah laut subtropis
adalah yang teringgi karena tingginya penguapan tidak dibarengi dengan curah hujan
yang tinggi. Tidak seperti laut tropis yang penguapannya dibarengi dengan curah
hujan yang tinggi pula.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa laut subtropis memiliki salinitas yang
tinggi, hal ini dapat terlihat dari data yang diambil dimana titik terendah salinitasnya
ada di angka 35 psu.

Maka dapat disimpulkan kadar garam air laut tidak sama di setiap daerah,
sebab tergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhinya, sebagai berikut:
1) Besar kecilnya penguapan
Makin besar penguapan air laut, kadar garamnya makin tinggi. Contoh: Laut
Kaspia.
2) Banyak sedikitnya curah hujan
Makin banyak curah hujan, makin rendah kadar garamnya. Contohnya: Lautlaut di Indonesia.
3) Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk
Masuknya air tawar menyebabkan rendahnya salinitas. Contohnya: Laut
Jawa, banyak sungai-sungai yang bermuara di laut ini seperti Sungai Asahan,
Sungai Rokan, Sungai Kampar, Sungai Indragiri, Sungai Batanghari, Sungai
Musi, Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Citarum, Sungai Cimanuk,
Sungai Ciliwung, Kali Solo.
4) Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut
Ini terjadi di daerah yang mengalami musim dingin. Contohnya: Laut Baltik
di Eropa Utara.
5) Arus laut
Dengan adanya arus laut terjadi percampuran kandungan garam, sehingga
kadar garamnya lebih merata.

Sumber :
http://www.ipapedia.web.id/2016/03/kualitas-suhu-dan-temperatur-air-laut.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Subtropis
www.academia.edu/9476228/oseanografi

Você também pode gostar