Você está na página 1de 34

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem limfatik terdiri dari pembuluh limfe dan jaringan limfatik.
Pembuluh limfe membantu kapiler dan venula system kardiovaskular
mengembalikan cairan jaringan ke dalam darah. kardiovaskular Jaringan
limfatik adalah jenis jaringan ikat yang mengandung banyak sel limfosit dan
penting untuk pertahanan imunologik tubuh terhadap bakteri dan virus.
Sistem limfatik sangat penting bagi para petugas medis, karena dapat
merupakan saluran yang digunakan untuk penyebaran infeksi atau penyakit
keganasan. Lagipula, jaringan limfatik sendiri dapat menjadi tempat tumor
primer termasuk limfoma, penyakit Hodgkin, dan leukemia limfatik.
Hanya dengan memiliki pengetahuan ini petugas medis dapat
menentukan tempat infeksi primer yang menyebar ke kelenjar limfe atau
tempat tumor primer jika kelenjar limfe membesar karena metastasis. Juga
menjadi pelengkap pengetahuan mengenai drainase limfe pada thorax,
abdomen, dan pelvis.

1.2 Tujuan
1. Memahami anatomi sistem lymphaticum
2.

Menjelaskan drainase limfe di regio thorax

3.

Menjelaskan drainase limfe di regio abdomen

4.

Menjelaskan drainase limfe di regio pelvis masculinum

5.

Menjelaskan drainase limfe di regio pelvis femininum

6.

Memenuhi

tugas

kelompok

pembuatan

makalah

Hemopoetik dan Limforetikuler Sistem Lymphaticum

anatomi

Blok

BAB II
ISI

2.1 SISTEM LIMFATIK


Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening membawa
cairan dan protein yang hilang kembali ke darah. Cairan memasuki sistem ini
dengan cara berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapilerkapiler sistem kardiovaskuler. Apabila sudah berada dalam sistem limfatik, cairan
itu disebut limfa (lymph) atau getah bening, komposisinya kira-kira sama dengan
komposisi cairan interstitial. Sistem limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem
sirkulasi di dekat persambungan vena cava dengan atrium kanan. Pembuluh limfa,
seperti vena , mempunyai katup yang mencegah aliran balik cairan menuju
kapiler. Kontraksi ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut membantu
mengalirkan cairan ke dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluh limfa juga
sangat bergantung pada pergerakan otot rangka untuk memeras cairan ke arah
jantung.[1]
Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus (simpul)
limfa (lymph nll) atau nodus getah bening yang menyaring limfa. Di dalam nodus
limfa terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah dengan ruangruang yang penuh dengan sel darah putih. Sel-sel darah putih tersebut berfungsi
untuk menyerang virus dan bakteri. Organ-organ limfa diantaranya kelenjar getah
bening (limfonodus), tonsil, tymus, limpa ( spleen atau lien), limfonodulus.

System limfe terdiri dari pembuluh limfe, nodus limfatik, organ limfatik, nodul
limfatik, sel limfatik. Pembuluh limfe merupakan muara kapiler limfe,
menyerupai vena kecil yang terdiri atas 3 lapis dan mempunyai katup pada lumen
yang mencegah cairan limfe kembali ke jaringan. Kontraksi otot yang berdekatan
juga mencegah limfe keluar dari pembuluh. [1]
Tonsil merupakan kelompok sel limfatik dan matrix extra seluler yang
dibungkus oleh capsul jaringan pemyambung, tapi tidak lengkap. Terdiri atas
bagian tengah (germinal center) dan crypti. [1]

Nodus limfaticus terdapat di sepanjang jalur pembuluh limfe berupa benda


oval atau bulat yang kecil. Ditemukan berkelompok yang menerima limfe dari
bagian tubuh. Fungsi utama nodus limfaticus untuk menyaring antigen dari limfe
dan menginisiasi respon imun. Timus terletak di mediastinum anterior berupa 2
lobus. Pada bayi dan anak-anak, timus agak besar dan sampai ke mediastinum
superior. Timus terus berkembang sampai pubertas mencapai berat 30 -20 gr.
Kemudian mengalami regresi dan digantikan oleh jaringan lemak. Pada orang

dewasa timus mengalami atrofi dan hampir tidak berfungsi. Limpa terletak di
quadran atas kiri abdomen, di inferior diaphragma yang memanjang dari iga 9
11, terletak di lateralis ginjal dan posterolateral gaster. [1]

Proses jalan limfe di mulai dari keluarnya cairan, yang disebut cairan
interstitial yang mengandung zat-zat makanan didalamnya keluar dari kapiler
darah. Setelah keluar dari kapiler darah kemudian masuk ke dalam jaringanjaringan disekelilingnya. Kemudian akan memberikan zat-zat makanan dari
jaringan. Kemudian setelah itu cairan tersebut akan berkumpul di lekak-lekak
jaringan yang kecil sekali. Dari lekak-lekak tersebut limfe mengalir melalui jalanjalan limfe. Proses masuknya seperti pada susunan jalan darah, pertama limfe itu

masuk kedalam kapiler, terus antara kapiler yang satu dengan yang lain bertemu
dan akhirnya menjadi besar yaitu pembuluh limfe. Pada akhirnya jalan-jalan limfe
akhirnya menjadi dua buah, yaitu ductus thoracicus dan ductus lymphaticus
dexter. Pada ductus thoracicus ini dimulai dari sebuah perluasan yang dinamakan
cysterna cycli. Pada ductus thoracicus ini menerima limfe dari isi badan dari
seluruh pasangan belakang dari dinding dada, dinding perut, daerah bahu sebelah
kiri, leher sebelah kiri dan kepala sebelah kiri. Sedangkan untuk truncus
lymphaticus dexter, pangkalnya menerima limfe dari sebagian besar dinidng dada
sebelah kanan, kepala sebelah kanan, leher sebelah kanan dan bahu sebelah kanan,
kelenjar limfe yang ada ditempat semuanya itu berkumpul di kelenjar limfe
sebelah kanan, yang terletak di dekat pintu masuk dada, dari perkumpulan tersebut
terdiri dari 3-2 pangkal, dan akhirnya menjadi satu yaitu ductus lymphaticus
dexter. [1]
Pembuluh limfe ini lebih kecil dan dindingnya lebih tipis dari pembuluh
darah. Sebelum limfe dialirkan ke dalam darah limfe ini akan disaring di nodusnodus limfatikus, karena limfe saat di lekak-lekak jaringan dapat terdapat kuman
penyakit dan benda-benda debu seperti zat arang. Jadi sebelum dialirkan ke dalam
pembuluh darah limfe-limfe tersebut disaring terlebih dahulu. Pembersihan
tersebut terjadi di nodus limfatikus atau di kelenjar-kelenjar limfe. Dan kumankuman tersebut yang tertahan disana akan dimusnahkan oleh limfosit yang
terdapat di kelenjar-kelenjar limfe. Terkadang terdapat kuman yang lebih kuat, hal
demikian dapat terjadi, bila terdapat kuman-kuman nanah, dan akibatnya kelenjar
tersebut akan bernanah. Dan kelenjar-kelanjar limfe juga bisa berwarna hitam bila

terdapat seperti zat arang. Setelah masuk ke vasa darah, limfe tersebut pertama
akan dibawa ke ren, di ren tersebut zat-zat yang ada di dalam cairan tersebut akan
dikeluarkan. Didalam pembuluh limfe juga terdapat klep-klep sehingga cairan
limfe tidak bisa kembali.[1]
2.2 ALIRAN SISTEM LIMFATIK REGIO ABDOMEN
Limfe dari hampir seluruh dinding abdomen dan dari seluruh viscera kecuali
sebagian kecil hepar bermuara ke dalam ductus thoracicus. Limfe dari tractus
gastrointestinalis, termasuk hepar, vesica biliaris, pancreas, dan lien mula-mula
bermuara ke nodi lymphoidei preaortici. Limfe dari organ-organ lainnya serta
dinding abdomen mula-mula bermuara ke dalam nodi lymphoidei paraaortici
(aortic laterals dan lumbales). Pembuluh limfe aferen yang menuju ke nodi ini
cenderung mengikuti arteri. Dan terdapat sejumlah kelompok nodi lymphoidei
sesuai dengan nama arteri dimana nodi ini terdapat.[2]
Nodi lymphoidei preaortici
Nodi ini terletak sepanjang permukaan anterior aorta abdominalis.
Pembuluh eferennya membentuk truncus intestinalis, yang bermuara ke cisterna
chili. Nodi lymphoidei ini dapat dibagi dalam kelompok coeliaci, mesenterici
superiors dan mesenterici inferiors yang terletak dekat dengan pangkal arteri
tersebut.[2]
Nodi lymphoidei paraaortici (aortic laterals dan lumbales)
Terdapat kelompok kanan dan kiri yang terletak sepanjang aorta
abdominalis. Pembuluh eferennya membentuk truncus lumbalis dexter dan

sinister, yang bermuara ke cistern chili. Limfe dari pelvis mula-mula berjalan
melalui beberapa nodi perifer yang terletak sesuai dengan arteria. Nodi itu adalah
nodi iliaci interni, nodi iliaci eksterni, dan nodi iliaci communis.[2]
Aliran limfe pars abdominalis oesophagus, gaster, dan setengah bagian atas
duodenum.[2]
a

Pars abdominalis oesophagus


Bagian pertama oesophagus mengalirkan limfe ke dalam nodi gastric sinistri

Gaster
Setengah bagian kiri curvatura minor mengalirkan limfe ke nodi gastric
sinistri. Setengah bagian kanan curvatura minor mengalirkan limfe nodi
gastric dextri. Fundus dan setengah bagian kiri curvatura major mengalirkan
limfe ke nodi gastroomentales sinistri dan nodi gastroomentales dextri dan
nodi gastroduadenales.

Setengah bagian atas duodenum

Setengah bagian atas duodenum mengalirkan limfe ke nodi pyloric (nodi


pancreaticoduodenales superiors) dan nodi gastroduodenales. Semua nodi
lymphoidei ini bermuara ke nodi coeliaci
Aliran limfe setengah bagian bawah duodenum, jejunum, ileum,

caecum, appendix, colon ascendes, dan dua per tiga bagian proximal colon
transversum
Limfe berjalan melalui nodi lymphoidei yang terletak sepanjang rami
terminalis arteria mesenterica superior. Semua nodi ini akhirnya bermuara ke nodi

lymphoidei mesenterica superior.[2]


Aliran limfe sepertiga bagian distal colon transversum. Colon
descendens, colon sigmoideum, rectum dan setengah bagian atas canalis
analis
Limfe berjalan melalui nodi lymphoidei yang terletak sepanjang rami
terminalis arteria mesenterica inferior. Semua nodi ini akhirnya bermuara ke nodi
mesenterici inferiors.[2]
Aliran limfe hepar
Limfe berjalan ke nodi hepatici di dalam porta hepatis dan kemudian ke
nodi coeliaci. Area nuda hepatica mengalirkan limfe melalui nodi diaphragmatici
ke nodi mediastinales posteriors.[2]
Aliran limfe pancreas
Limfe mengalir ke nodi sepanjang pembuluh darah arteri, yaitu nodi
pancreaticoduodenales, nodi lienales, dan akhirnya nodi coeliaci.[2]
Aliran limfe lien
Limfe mengalir ke nodi pancreaticolienales.[2]
Aliran limfe glandula suprarenalis dan ren
Limfe mengalir ke nodi aortici laterals.[2]
Aliran limfe vesica urinaria
Limfe mengalir ke nodi iliaci interni dan eksterni.[2]

Secara diagramatik, aliran limfe abdomen diringkas dalam gambar berikut :[3]

Umumnya, aliran limfe organ abdomen dikembalikan mengikuti suplai


darah arterinya. Dengan demikian, aliran getah bening dari organ yang
diperdarahi oleh arteri mesenterica superior akan menuju nodus-nodus
mesentericus superior lewat jalan pembuluh-pembuluh dan kelompok nodusnodus lain yang terletak sepanjang cabang arteri mesenterica superior. Jalur akhir
bersama untuk aliran limfe pada abdomen disebut nodus lymphaticus lumbalis
(aorticus). Limfe dari nodus aorticus mengalir ke cysterna chyli dan ductus
thoracicus.[3]
Gambar tersebut juga menunjukkan bahwa aliran limfe dari kelenjar
kelamin mengalir menuju nodus-nodus lumbal bagian atas saat pembuluhpembuluh kelenjar kelamin muncul pada bagian atas abdomen (yang
merefleksikan tempat asalnya nll pada masa embrionik). Perhatikan juga linea
pectinata pada canalis analis merupakan sebuah daerah berkenaan dengan aliran
limfatik ganda. Canalis analis dan rectum di sebelah superior garis ini mempunyai
aliran limfatik menuju nodus-nodus iliaca, inferior terhadap garis ini, limfe
mengalir menuju nodus inguinalis.[3]
2.3 ANATOMI SISTEM LIMFATIK REGIO ABDOMEN
Jalur normal drainase limfatik dari organ-organ abdomen telah dijelaskan dengan
baik dalam literatur anatomi klasik. Pengetahuan tentang lokasi dan nomenklatur
stasiun nodal umum di abdomen sangat penting untuk laporan lengkap temuan
radiologi. Berikut adalah anatomi dari sistem limfatikus pada abdomen:[7]

Figur 1.Diagram dari abdomen:


Nll. gastro-esofagus (hitam);
Nll. di sekitar arteri hepatika (biru muda);
Nll. lienalis (pink);
Nll. gastro-omentalis (ungu muda);
Nll. di sekitar lambung kiri (biru);
Nll. di sekitar ligamen hepatoduodenal (orange).

Figur 2. Diagram dari abdomen:


Nll. gastric (hijau);
Nll. coeliaca (kuning);
Nll. diaphragmatic (merah);
Nll. paraoesophageal (biru);
Nll. curvatura minor (biru muda).

Figur 3. Diagram dari abdomen:


Nll. coeliaca (biru muda);
Nll. di sekitar arteri hepatika (biru muda);
Nll. gaster sinistra (biru);
Nll. gastroduodenal (pink);
Nll. mesenterica superior (hijau).

Figur 4. Diagram dari abdomen:


Nll. coelica dextra (hijau tua);
Nll. mesenterica superior (biru muda);
Nll. coelica medialis (hijau muda);
Nll. paracolic (merah);
Nll. colic sinistra (pink);
Nll. sigmoid (ungu);
Nll. mesenterica inferior (orange).

Figur 5. Diagram dari abdomen:


Nll. interaortocaval (hijau);
Nll. inguinal (biru);
Nll. iliaca internal (merah tua);
Nll. iliaca external (merah);
Nll. pre-caval (kuning);
Nll. iliaca communis (biru muda);
Nll. para-aortici (pink).

Central superior nodes (nodus superior sentral) : Ditemukan sepanjang


bagian proksimal dari arteri mesenterika superior.[4]

Colic lymph nodes (nodus lymphaticus colica) : Drainase limfe dari kolon
dan termasuk epikolik, parakolik, dan nodus lymphaticus colica intermediet.
[4]

Cystic lymph nodes (nodus lymphaticus cystica) : Ditemukan dekat kandung


empedu.[4]

Gastric lymph nodes (nodus lymphaticus gastica) : Ditemukan pada


kurvatura minor perut.[4]

Gastro-omental lymph nodes (nodus lymphaticus gastro-omentalis) :


Terletak pada kurvatura mayor perut.[4]

Hepatic lymph nodes (nodus lymphaticus hepatica) : Terletak dekat liver.[4]

Ileocolic lymph nodes (nodus lymphaticus ileocolica) : Terbentang


sepanjang arteri ileocolica.[4]

Juxta-intestinal lymph nodes (nodus lymphaticus juksta-intestinalis) :


Terletak sepanjang dinding intestinum tenue.[4]

Lateral aortic lymph nodes (nodus lymphaticus aortikus lateralis) :


Terbentang sepanjang aorta dan drainase limfe dari ginjal, glandula
suprarenalis, dan organ pelvis.[4]

10 Lymphatic vessels (pembuluh lymphaticus) : Pembuluh berikut menyediakan


transportasi limfe sampai ke duktus thoracicus : [4]

Cysterna chyli : Tepat dibawah diafragma pada sisi kanan aorta

Trunkus intestinalis : Terbentuk dari pembuluh meninggalkan nodus


lymphaticus preaortici

Trunkus lumbar kanan dan kiri : Terbentuk dari pembuluh meninggalkan


nodus lymphaticus aortici lateralis

11 Pancreaticoduodenal

lymph

nodes

(nodus

lymphaticus

pankreatikoduodenalis) : Ditemukan dekat duodenum.[4]


12 Pancreaticosplenic lymph nodes (nodus lymphaticus pankreatikosplenika) :
Ditemukan dekat arteri splenika.[4]
13 Preaortic lymph nodes (nodus lymphaticus preaortici) : Terbentang dekat
arteri mesenterika dan celiac, drainase limfe dari traktus gastrointestinalis,
limpa, pancreas, kandung empedu, dan kebanyakan liver. Mereka termasuk :
[4]
a. Nodus lymphaticus celiaca terletak dekat trunkus celiaca
b. Nodus lymphaticus mesenterika superior dan inferior ditemukan pada
mesenterium
14 Superior and inferior pylorici lymph nodes (nodus lymphaticus pylorici
superior dan inferior) : Ditemukan sepanjang area pylorikus perut.[4]
Drainase limfatik regio abdomen

Untuk kelenjar getah bening inguinal superfisial dari daerah adalah bawah

umbilikus.[2]

Untuk kelenjar getah bening lumbar dari dinding posterior perut kelenjar
getah bening dari abdomen.[2]

Kelenjar getah bening dari perut dapat dibagi dari lokasi mereka menuju:

kelenjar getah bening parietal: terletak di belakang peritoneum dan jantung


berhubungan erat dengan pembuluh darah yang lebih besar.[2]

kelenjar getah bening visceral: yang ditemukan hearts kaitannya dengan arteri
visceral.[2]

Kelenjar Getah Bening Parietal[2]

Nll. Iliaka Eksterna

Terletak sepanjang pembuluh iliaka eksternal.

Nll. Iliaka Komunis

Dikelompokkan di belakang dan di sisi arteri iliaka komunis.

Nll. Epigastrium

Ditempatkan di samping bagian bawah pembuluh epigastrika inferior.

Nll. Iliaka Sirkumfleksa

Terletak di sepanjang jalannya pembuluh sirkumfleksa iliaca dalam.

Nll. Hipogastrik

Mengelilingi pembuluh hipogastrik.

Nll. Sacral

Ditempatkan di cekung sakrum, dalam kaitannya dengan arteri sakral tengah


dan lateral.

Nll. Lumbar terdiri dari

o Nll. Aorta Lateral


o Nll. Preaortic
o Nll. Retroaortic
Kelenjar Getah Bening Visceral[2]

Membentuk kelompok preaortic nll sekitar aorta abdominal

Nll. Celiaca

: terletak di sekitar batang celiaca

o Nll Lambung
o Nll Hati
o Nll Pancreaticolienal

Nll Mesentric Superior

: terletak di sekitar superior arteri mesenterika

o Nll Mesenterika
o Nll Ileokolika
o Nll Mesokolika

Nll Mesentrici Inferior

: terletak di sekitar mesenterika inferior pembuluh

darah
Terminal Kelenjar Getah Bening dari Abdomen

Seluruh getah bening dari perut akhirnya mengalir ke kelompok terminal


kelenjar getah bening dalam kaitannya dengan aorta abdominal.[2]

Nll terminal tersebut diatur dalam tiga kelompok: [2]


o Nll. Lateral Aorta

: di kedua sisi aorta adalah nll aorta lateralis kanan

dan kiri
o Nll. Retro Aorta

: terletak di belakang aorta adalah nll Retroaortici

o Nll Preaortici

: terletak di depan aorta adalah nll Preaortici, dikelompokkan sebagai celiaca, mesenterika superior dan nll mesenterika rendah

Nll. Celiaca[2]

Nll Celiaca terletak dekat dengan batang celiaca

Drainase:
o Perut
o Sebagian besar duodenum
o Hati
o Pankreas
Nll. Superior Mesenterika[2]

Nll. superior mesenterika


mesenterika superior

Drainase

o Bagian dari duodenum


o Jejunum
o Ileum
o Sekum
o Colon Ascending

terletak

dekat

dengan

pembuluh

o Colon Transversus
Nll. Inferior Mesenterika[2]

Nll. Inferior mesenterika

Drainase

: terletak dekat nll mesenterika inferior

o Colon descendence
o Colon sigmoid
o Bagian atas rektum
Nll. Preaortici[2]

Semua limfatik eferen dari kelenjar preaortici (celiaca, mesenterika superior,


kelompok mesenterika inferior dari nll) membentuk batang usus Saluran air
batang usus ke dalam cistern chyli

Nll. Lateral Aorta[2]

Menerima semua bening mengalir arteri aorta umum

Juga mendrainase :
o Dinding perut posterior
o Ginjal
o Bagian atas ureter
o Gonad
o Tabung uterus
o Bagian-bagian dari uterus

Efferent limfatik dari nll ini membentuk ke trunkus lumbaris

Trunkus lumbaris berakhir bergabung dengan cistern chyli

Trunkus Usus Limfatik[2]

Trunkus Usus limfatik

: Terletak di sisi kiri aorta perut atau antara perut

aorta dan vena cava inferior dekat tingkat arteri mesenterika superior

Menerima limfe dari pembuluh limfatik eferen dari nll celiaca dan nll
mesenterika superior

Drainase ke dalam bagasi lumbal kiri atau cisterna chyli / toraks duktus

Membawa getah bening yang kaya akan lemak dari usus kecil dan besar

Cisterna chyli[2]

Cisterna chyli adalah pembesaran ujung bawah dari saluran toraks

Drainase semua tubuh di bawah diafragma pernapasan, semua organ perut

dan panggul

Terletak antara aorta perut dan vena cava inferior anterior tubuh L1 atau L2
vertebra

Menerima getah bening dari kanan lumbal & lumbal kiri, mungkin lumbal
usus

Drainase ke ductus torakikus

Duktus torakikus[2]

Duktus torakikus : dimulai di depan L1 sebagai kantung melebar, cistern


chyli, yang dibentuk dengan bergabung batang lumbal kiri dan kanan dan
batang usus

Masukkan rongga dada dengan melewati hiatus aorta diafragma dan naik di
sepanjang bagian depan tulang belakang, antara aorta toraks dan vena azigos

Naik ke atas, membelok ke kiri pada tingkat T2

Pada atap leher, ternyata lateral dan lengkungan ke depan dan turun untuk
masuk sudut kiri vena

Tepat sebelum pemutusan, menerima jugularis kiri, subklavia dan batang


bronchomediastinal

Saluran getah bening dari tungkai bawah, rongga panggul, rongga perut, sisi
kiri dada, dan sisi kiri kepala, leher dan meninggalkan ekstremitas atas.

Tabel drainase limfe di regio abdomen[5]

2.2 KLINIS
Lokalisasi kelenjar getah bening yang benar sangat penting dalam
penahapan tumor. Identifikasi stasiun nodal bersama-sama dengan pemahaman
kemungkinan situs penyebaran penyakit menjadi penting dalam penilaian
probabilitas bahwa kelenjar getah bening yang terdeteksi mengalami metastasis.
Nomenklatur stasiun nodal terutama didasarkan pada hubungan drainase limfatik
(kelenjar getah bening) yang mengikuti vassa yang menyertainya (arteri dan vena)
atau hubungan langsung dengan organ regional. Ukuran nodal normal yang
umumnya diterima untuk abdomen bervariasi antara 2 mm dan 10 mm diameter
sumbu terpendek. Sebuah tabel ukuran kelenjar getah bening yang normal untuk
berbagai stasiun nodal di dalam tubuh telah dilaporkan dalam literatur. Berbagai
publikasi telah melaporkan tingkat akurasi yang rendah untuk mendeteksi kelenjar
getah bening maligna (ganas) berdasarkan parameter ukuran. Jadi, kriteria ukuran
adalah parameter yang sangat kontroversial karena keganasan (malignansia) dapat
hadir di kelenjar getah bening berukuran normal dan sebaliknya, mungkin ada
kelenjar getah bening yang membesar yang mungkin tidak neoplastik. Selain dari
kriteria ukuran, pendekatan jalur penyebaran tumor secara anatomis dan dengan

fitur imaging (mis PET / CT atau dalam MRI dengan nanopartikel) mungkin dapat
membantu dalam menentukan bahwa kelenjar getah bening itu maligna.[7]
Menggunakan warna-kode CT gambar, ulasan bergambar ini akan
menyajikan sebuah metode untuk mempelajari nomenklatur stasiun nodal daerah
dengan meninjau penyebaran nodal dari keganasan umum perut. Ulasan
bergambar ini akan menyajikan penahapan dan penyebaran nodal regional untuk
kanker perut, pankreas, hati, usus dan ginjal. Nomenklatur penahapan daerah
nodul kami berdasarkan American Joint Committee on Cancer (AJCC). Ulasan
ini bergambar dengan bantuan CT abdomen berkode-warna yang akan
menghadirkan nomenklatur dan lokasi stasiun nodal yang umum untuk malignansi
abdomen.[7]

Kanker Lambung
Kanker lambung adalah malignansia gastrointestinal paling umum ketiga
dan penyebab utama keenam kematian karena kanker. Jenis histologis yang paling
umum adalah adenokarsinoma (92%). Hal ini paling sering terletak di kurvatura
minor (60%). Beberapa faktor risiko yang berhubungan adalah merokok, nitrit,
nitrat, anemia pernisiosa, gastritis atrofi kronis dan polip vili. Tingkat
kelangsungan hidup 2 tahun untuk reseksi bedah kuratif berkisar dari 30% sampai
20% (tahap II) dan dari 10% menjadi 22% untuk pasien dengan penyakit stadium
III.[7]
Kanker pankreas
Kanker pankreas adalah malignansia gastrointestinal paling umum kedua

dan merupakan penyebab utama kelima kematian karena kanker. Mayoritas


kasusnya adalah adenokarsinoma ductal (epitel ductal eksokrin, 92% dari kasus).
Kanker pankreas biasanya berkembang tanpa gejala awal, kecuali ketika ia dekat
dengan saluran empedu dan menyebabkan obstruksi bilier. Sekitar 30% dari kasus
yang terkait dengan merokok dan 20% berhubungan dengan jenis diet (tinggi
lemak). Risiko juga meningkat dengan adanya obesitas, pankreatitis kronis,
operasi lambung sebelumnya, diabetes, sirosis dan paparan radiasi atau bahan
kimia. Identifikasi nodal pada penyakit ini sulit. Akurasi dari CT dan MRI
terbatas. Kelangsungan hidup tanpa pengobatan adalah 2 bulan dengan
pengobatan (kemoradiasi surgery neoadjuvant dengan hasil yang buruk) 8-12
bulan.[7]
Karsinoma hepatoseluler
Karsinoma hepatoseluler (HCC) adalah malignansia visceral utama yang
paling umum. Usia saat diagnosis adalah biasanya antara 60 dan 70 tahun dengan
dominasi laki-laki dari 2: 1. HCC berasal dari hepatosit dan memiliki lemak dan
elemen berserat. Faktor risiko utama adalah sirosis pada 90% kasus (alkohol,
virus hepatitis B dan C). Rerata waktu kelangsungan hidup adalah 10 bulan.
Namun, dengan pengobatan intensif kelangsungan hidup 2 tahun dapat dicapai.[7]
Kanker kolorektal
Adenokarsinoma kolorektal adalah kanker paling umum ketiga dan
penyebab paling umum ketiga kematian akibat kanker. Lebih dari 90% kasus
terjadi pada orang di atas usia 20 tahun. Kebanyakan kasus muncul dari

adenomatous polip. Hal ini terkait dengan riwayat pribadi atau keluarga, polip
atau radang usus. Faktor risiko lain adalah diet rendah serat / tinggi lemak dan
protein hewani, obesitas, pekerja asbes dan status sosial ekonomi. Pengobatan
untuk kanker rektum adalah reseksi bedah, biasanya di awali dengan terapi radiasi
dan kadang-kadang dengan kemoterapi. Distribusi metastasis nodi limfe di daerah
karsinoma kolorektal mengikuti distribusi vaskular pembuluh di mesokolon
tersebut. Vassa ini termasuk pembuluh ileokolika dan pembuluh colica kanan
untuk mesokolon asendens, pembuluh kolika tengah untuk mesokolon
transversum, dan vena mesenterika inferior untuk mesokolon sigmoid dan
descendens. Pengetahuan anatomi ini membantu dalam identifikasi penyebaran
penyakit dan juga dalam identifikasi pola penyakit berulang setelah pengobatan.
[7]
Karsinoma sel ginjal
Karsinoma sel ginjal (RCC) adalah neoplasma yang relatif jarang. Hal ini
sesuai dengan 3% dari semua malignansia. Hal ini biasanya terlihat di kelima
dekade ketujuh kehidupan. Jenis yang paling umum adalah adenokarsinoma
(90%). Faktor utama risiko adalah tembakau, VHL dan hemodialisis. Lebih dari
20% pasien dengan RCC sembuh pada tahap awal, namun hasil untuk penyakit
stadium IV cukup buruk. Pengobatannya adalah nefrektomi radikal atau
kemoterapi.[7]
Pembuluh pembuluh limfe dan kelenjar getah bening (Nodi
Lymphoidei ) Gaster dan hepar :

Dilihat dari ventral pembuluh limfe dan nodi lymphoidei pada gaster
terletak di sepanjang kedua curvatura dan di sekitar pylorus : curvutura minor
memperlihatkan nodi lymphoidei gastric, curvutura mayor menempatkan nodi
lymphoidei splenici dan di kaudal nodi lymphoidei gastroomentales. Nodi
lymphoidei pyloric di region pylorus terhubung ke nodi lymphoidei hepatici di
hilum hepatis. Tiga jalur drainase limfatik utama dengan stasiun kelenjar getah
bening dapat dibedakan.
Stasiun kelenjar getah bening lambung memiliki relevansi klinis pada
terapi bedah kanker lambung. Stasiun kelenjar getah bening pertama dan kedua
biasanya diangkat bersama-sama dengan lambung. Jika stasiun kelnjar getah
bening ketiga juga terkena sel-sel kanker metastatic, terapi kuratif tidak mungkin
diberikan.[6]
Kepentingan kelenjar limfe mesenterika dalam krisis ke depan
Kelenjar Limfe mesenterika berukuran kecil, strukturnya berbentuk seperti
kacang dan terletak di sepanjang perjalanan pembuluh limfatik. Kelenjar ini
bertindak sebagai filter untuk partikel dan mikroorganisme. Kelenjar limfe
mesenterika memiliki tiga komponen: sinus limfatik, pembuluh darah dan
parenkim (cortex, paracortex dan medula). Kelenjar ini mengandung limfosit B
dan limfosit T) serta makrofag dan sel dendritik. Pembuluh dan kelenjar limfe
mesenterika dipersarafi oleh saraf otonom. Ada bukti bahwa pembuluh dan
kelenjar limfe mesenterika memiliki pasokan kolinergik dan adrenergik yang
sangat penting dalam sistem persarafan tetapi persarafan pada pembuluh limfe
mesenterika kurang padat daripada pembuluh vena dan arteri, lebih rendah di usus

besar daripada di usus kecil dan lebih rendah di kelenjar limfe mesenterika
daripada kelenjar limfe lainnya. Suatu percobaan pada hewan sapi menunjukan
bahwa persarafan adrenergik limfe mesenterika memodulasi vasomotion limfatik
serta mengendalikan aliran limfe mesenterika. Perubahan komposisi limfe
mesenterika mencerminkan fungsi-fungsinya yaitu menjaga homeostasis cairan
dan tekanan darah dengan cara mengembalikan cairan interstitial ke sirkulasi
sistemik. Limfe mesenterika juga mengangkut vitamin yang larut dalam
makromolekul dan lipid lemak dan senyawa larut air. Selain itu, limfe mesenterika
tentunya berperan penting dalam respon imun. Protein dan asam amino pada limfe
mesenterika relatif tinggi tetapi kurang daripada limfe di hati dan biasanya sekitar
setengah konsentrasi protein plasma. Protein pada limfe mesenterika berasal dari
protein plasma.[8]
Nodi lymphoidei mesenterici sering di temukan janggal pada CT scan
praktis klinis sehari-hari. Untuk memperjelas dan publikasikan hal tersebut, riset
di lakukan dan menemukan bahwa, dilakukan CT scan dengan disuntikan kontras
terlebih dahulu pada 120 warga normal yang mengalami kecelakan di daerah perut
pada departement emergency, dan di evaluasi oleh 2 radiologist untuk mencari
nodi lymphoidei mesenterici yang lebih besar dari 3 mm.[9]
27 dari 120 warga di temukan nodi lymphoidei mesenterici-nya lebih besar
dari 3 mm. Nodi mesenterici yang di ukur paing besar di temukan sebesar 2,8
mm, dan rata-rata dari besar nodi mesenterici yang di ukur adalah 3,6.[9]
Hasil riset menyatakan bahwa temuan nodi lymphoidei mesenterici yang
besar pada warga itu umum, dengan ukuran kurang dari 2mm. Nodi tersebut di

temukan pada warga yang sehat dan tidak berarti secara klinis dan tidak di
perlukan pencitraan lebih lanjut.[9]

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi
mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Sistem limfatik
manusia meliputi saluran limfe, pembuluh limfe dan organ limfe. Sistem
limfatik berfungsi untuk absorbsi zat-zat makanan dari traktus
gastrointestinal, bertanggung jawab untuk absorbsi lemak, dan salah satu
mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi. Sistem ini juga berkaitan
erat dengan sistem peredaran darah, karena nantinya cairan yang sudah
disaring dari jaringan dibawa menuju darah.
Sistem Limfatik terbagi dalam beberapa regio, salah satunya yaitu
regio abdomen. Limfe dari tractus gastrointestinalis, termasuk hepar,
vesica biliaris, pancreas, dan lien mula-mula bermuara ke nodi lymphoidei
preaortici, sedangkan Limfe dari organ-organ lainnya serta dinding
abdomen mula mula bermuara ke dalam nodi lymphoidei paraaortici
(aortici laterals dan lumbales). Pembuluh limfe aferen yang menuju ke
nodi ini cenderung mengikuti arteri. Dan terdapat sejumlah kelompok nodi
lymphoidei sesuai dengan nama arteri dimana nodi ini terdapat limfe dari
hampir seluruh dinding abdomen dan dari seluruh viscera kecuali sebagian
kecil hepar bermuara ke dalam ductus thoracicus.

2. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa dalam proses pembelajaran dan semoga bisa menambah ilmu
anatomi dan fisiologi tentang sistem limfatik tubuh manusia lebih
mendalam dan bisa diterapkan kedunia kesehatan khususnya dunia
kedokteran.

DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton,Arthur C., Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.11. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007
2. Snell. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC; 1997
3. Moore KL, Dalley AF. Clinically Oriented Antomy, edisi ke-2. Baltimore,
MD: Lippincott Williams & Wilkins, 2006:317-318, 321-323.
4. Runzheimer, Jane. Medical Career Basics Course For Dummies, 2 eBook
Bundle: Medical Ethics For Dummies & Clinical Anatomy For Dummies.
eBook : John Wiley & Sons ; 2013
5. L. Drake richard, A. Wayne vogl, Adam W.M Mitchell. Gray's anatomy for
students. Edisi 3. Philadelphia: Elsevier; 2015.
6. Paulsen,F. and J.waschke.Sobotta Atlas Anatomi Manusia Jilid 2. Jakarta:
EGC; 2012
7. F.E. Moron, MD, J. Szklaruk, PhD, MD. Learning The Nodal Stations in
The Abdomen. The British Journal of Radiology. 2007 ; 80 : 821-828
8. Medhat YZ Fanous, Anthony J Phillips, John A Windsor. Mesenteric
Lymph: The Bridge to Future Management of Critical Illness. Journal of the
Pancreas. 2007; 8(2): 372-99
9. Lucey Brian C. ,Joshua W. Stuhlfaut, Jorge A. Soto .2005 . Mesenteric
Lymph Nodes: Detection and Significance on MDCT. American Roentgen
Ray Society. Vol 184: Hal 4144

Você também pode gostar