Você está na página 1de 9

Kanal ion Kalsium

ARTIKEL
MEKANISME KERJA O BAT KANAL ION Ca+ (Kalsium)

A. Kanal Ion Ca+


Keberadaan kanal ion pertama kali di dihipotesiskan oleh Alan Hodgkin dan
Andrew Huxley (ahli biofisika Inggris) pada tahun 1952, yang menyatakan bahwa ion
bergerak melalui lubang di membran sebagai hasil daya elektrokimia (aliran arus
listrik). Lubang bersifat selektif, hanya ion tertentu yang bisa lewat (misalnya Na +, K+ ,
Ca2+ dan lain-lain). Yang merupakan bagian dari teori mereka mengenai impuls syaraf
dan mendapatkan hadiah nobel. Keberadaan kanal ini kemudian dikonfirmasikan oleh
Erwin Neher dan Bert Sakman pada th 1970 dengan menggunakan teknik perekaman
elektrik yang disebu patch clamp yang juga membawanya mendapatkan hadiah nobel
1991.
Kanal ion (ion channel) adalah saluran di permukaan membran sel yang
mengontrol aliran ion ke dalam sel. Biasanya spesifik untuk ion tertentu seperti natrium
atau kalium.
Hingga saat ini, ratusan ilmuwan telah melanjutkan penelitian di bidang tersebut
untuk mencapai pengertian yang lebih dalam mengenai bagaimana kanal tersebut
bekerja. kanal ion memainkan peranan penting dalam banyak tipe sel. Berbagai penyakit
terjadi disebabkan karena adanya disfungsi kanal ion, antara lain penyakit aritmia
jantung, diabetes, hipertensi, angina pectoris, dan epilepsi. Karena itu, kanal ion saat ini
merupakan salah satu target aksi favorit untuk penemuan obat baru.
B. Pengertian Kalsium
Kanal ion (ion channel) adalah saluran di permukaan membran sel yang
mengontrol aliran ion ke dalam sel. .Kanal ion Ca

2+

merupakan molekul signaling dan

second messenger yang sangat banyak di gunakan pada berbagai fungsi sel. Konsentrasi
Ca2+ dalam sitosol dapat sangat kecil (1020

nM), sedangkan pada kompartemen

ekstrasel sebesar 1-2 mM. Di dalam sel, Ca 2+ tersimpan dalam, retikulum endoplasma
(pada sel saraf) atau di retikulum sarcoplasma (pada sel otot). Pembukaan kanal Ca 2+
menyebabkan naiknya kadar Ca2+ intraseluler sampai 100 m, yang dapat memicu
berbagai proses seluler, seperti peristiwa kontraksi otot, pelepasan neurotransmiterdari sel

Kanal ion Kalsium


saraf, dan eksositosis pada sel sekretori (seperti pelepasan histamin dari sel mast atau
insuli dari sel di pankreas).
Beberapa komponen yang berperan dalam keseimbangan Ca2+ intrasel adalah ikatan
Ca2+ dengan protein EF-hand dan kalmodulin. Bila sebuah sel teraktivasi akibat sinyal
eksternal, kadar Ca2+ bebas intrasel akan meningkat sampai 100 kali karena masuknya
Ca2+ ekstrasel atau pengeluaran Ca2+ dari penyimpanannya. Peningkatan Ca2+ bebas di
dalam sitosol akan mengakibatkan sinyal tranduksi berbagai aktivitas selular yang
berbeda seperti : kontraksi otot, metabolisme glikogen, fertilisasi, pertumbuhan sel,
pembelahan, apoptosis dan lainnya. Aktivitas seluler ini terjadi diakibatkan interaksi
antara Ca2+ dengan protein spesifik didalam sel.
C. Macam kanal ion Ca++
a. L channels (L-type) yang berartilong open time.

banyak dijumpai pada otot jantung, sel otot polos, dan otak.

target aksi obat-obat antiangina dan antihipertensi : verapamil, Nifedipin,


diltiazem yang dikenal sebagai obat gol antagonis Ca++

b. T channel (T-type) yang berartitiny atau transient current.

Kanal ini dapat diaktivasi oleh depolarisasi yang kecil.

Target aksi etosuksimid, obat anti epilepsi jenis petit mal.

c. N channel (N-type) yang berarti neuronal.

Kanal ini diaktivasi oleh depolarisasi yang besar, dan utamanya berperan
dalam pelepasan neurotransmitter pada ujung saraf.

d. P channel (P-type) yang berarti Purkinje

Kanal ion Kalsium

berperan dalam pelepasan neurotransmiter dari ujung saraf.

D. Pengaturan Homeostasis Ion Ca2+

Kadar Ca2+ di dalam dan di luar sel harus di jaga homeostasisnya, karena peningkatan
Ca2+ intraseluler yang belebihan dapat mematikan sel. Untuk menjaga agar konsentrasi
Ca2+ dalam kadar yang rendah selama istirahat, pada membran sel terdapat pompa Ca 2+
-ATPase untuk memompa Ca2+ keluar. Di dalam sel saraf dan otot yang menggunakan
signaling Ca2+ secara ekstensif, ada tambahan sistem yaitu pompa penukar Na + - Ca2+
yang afinitasnya rendah terhadap Ca2+ sehingga baru bekerja jika kadar Ca2+ asitosol
mencapai 10 x kadar normalnya. Selain itu, di retikulum endoplasma ada pompa Ca 2+ ATPase yang akan mengambil kelebihan Ca 2+ dari sitosol. , sehingga menjaga konsentrasi
Ca2+ di sitosol tetap rendah. Jika Ca2+ sitosol meningkat sampai lebih dari 10 m, yang
akan berbahaya bagi sel, maka pompa Ca 2+ kapasitas tinggi di mitokondria bekerja unntuk
mengambil kelebihan Ca2+ dari sitosol.
E. Mekanisme Ca2+ meregulasi kontraksi
Secara sederhana, sering di katakan bahwa peningkatan kadar Ca2+ intraseluler
menyebabkan kontraksi otot. Ada sedikit perbedaan mekanisme regulasi Ca2+ pada
kontraksi otot polos, untuk bereaksi Ca2+ harus berikatan dengan reseptornya yaitu
calmodulin, yang di jumpai pada semua sel eukariot (umumnya 1 % dari total massa
protein sel). Calmudolin sendiri tidak memiliki aktivitas enzim. Baru setelah berikatn
dengan Ca2+ menjadi kompleks Ca2+ / calmodulin, dia bekerja dengan mengikat protein

Kanal ion Kalsium


lain, misalnya golongan protein kinase yang tergantung Ca/ calmodulin, yang di sebut
CaM-kinase.
F. Obat- Obat yang Bereaksi Pada Kanal Ion Ca2+
Obat-obat yang bereaksi pada kanal ion kalsium ada beberapa golongan, antara lain :
1. Obat antiepilepsi (etosuksimid)
untuk epilepsi petit mal pada kanal Ca tipe T
2. Obat antihipertensi dan vasodilator golongan antagonis kalsium
contohnya: verapamil, nifedipin, felodipin, amilodpin, nikardipin, diltiazem
bekerja dengan menyekat kanal Ca tipe L sehingga menyebabkan berkurangnya
kadar C++ intasekluler sehingga menurunkan kekuatan kontraksi jantung,
menurunkan kebutuhan otot jantung akan oksigen, dan menyebabkan vasodilatasi
otot polos pembuluh darah sehingga mengurangi tekanan arteri dan intraventrikular.
3. Obat analgesik
- Ziconotoid : memblok kanal kalsium tipe N (berperan dalam eksositosis
neurotransmitter) untuk analgesik nyeri neuropatik
Pregabalin : mengikat secara selektif kanal C++ tipe N yang terdistribusi pada
beberapa bagian otak

Dapat di katakan bahwa sebagian besar efek Ca2+ di dalam sel di perantarai
oleh gologan CaM-kinase. Aksinya yaitu

memfosfoirasi serine sehingga

menimbulkan respon selular. Pada otot jantung Ca2+

intrasel akan mengikat

suatu protein yang di sebut troponin. Dalam keadaan relaks, troponin bersada
dalam kedaan berikaytan dengan aktinmyosin. Yang menyebabkan hambatan
terhadap

interaksi aktin-myosinyang di perlukan untuk

kontraksi.dengan

terikatnya Ca2+ pada tropinin, maka troponin akan terlepas dari ikatannya dengan

Kanal ion Kalsium


aktin-miosin, sehingga memungkinkan interaksi aktin- miosin bekerja memicu
kontraksi.

Kanal ion Kalsium


Ca++ merupakan second messenger yang sangat banyak digunakan pada berbagai fungsi
sel Konsentrasi Ca++ dalam sitosol sangat kecil (10-20 nM), di ekstrasel sebesar 1-2 mM.
Di dalam sel, Ca++ tersimpan di dalam retikulum endoplasma (pada sel saraf) atau di
retikulum sarcoplasma (pada sel otot).

G. Fungsi ion Ca++ antara lain:

Pelepasan neurotransmitter pada sel saraf

Eksositosis pada secretory cells, contoh: histamin dari mast cells, insulin dari sel di
pankreas

kontraksi otot

H. Cara menjaga kadarnya dalam sel

Kanal ion Kalsium


Calcium diperlukan dalam jumlah yg kecil di sel. Untuk menjaganya, maka dilakukan
regulasi sebagai berikut:

1. Pada kondisi normal, jika kadar kalsium berlebihan maka NCX (Natrium Calcium
Exchanger) lah yg mengeluarkannya.
2. atau di simpan di retikulum endoplasma melalui pompa Ca-ATPase
3. atau di simpan di mitokondria dengan bantuan pompa Ca berkapasitas tinggi
I. Peran kalsium
1. Kalsium berperan dalam proses eksositosis
a. pada sel beta pankreas kalsium akan menggerakan granul berisi pro insulin ke
membran sel untuk dieksositosis
b. pada sel mass kalsium akan menyebabkan pelepasan vesikel berisi histamin
2. Pelepasan neurotransmitter
hampir sama seperti yang di atas jadi kalsium akan menggerakkan vesikel
berisi neurotransmitter, ntah NE atau Ach
3. Kontraksi otot
peningkatan kalsium intraseluler menyebabkan kontraksi otot
pada otot polos

Kanal ion Kalsium

1.untuk beraksi kalsium harus berikatan dengan reseptornya, yaitu Calmodulin


2. calmodulin sendiri tidak punya aktivitas enzim, baru setelah gandeng Ca++
menjadi kompleks Ca++/Calmodulin yang aktif dan dapat mengikat protein lain
3. misalnya kompleks tersebut mengaktivasi protein kinase yg tergantung
Ca/calmodulin yaitu Ca++/Calmodulin-dependent protein kinease (CaM
kinase)
contoh CaM kinase: Myosin Light-Shain Kinase (MLCK)
4. selanjutnya MLCK akan mengaktifkan myosin
5. terjadi kontraksi otot

Kanal ion Kalsium

Você também pode gostar