Você está na página 1de 12

DK 1

Dokter Dedy, seorang dokter yang baru selesai


internship, bertugas menjadi dokter PTT di Puskesmas
terpencil yang mengalami banyak permasalahan
kesehatan yang harus segera diatasi.
Dokter Dedy mengumpulkan data mengenai masalah
kesehatan sebagai berikut:
Indikator

Besaran

Standar

Angka Kematian
Maternal

400/100000=
0,4%

150/100000=0,15
%

Angka Kematian
Bayi

75/1000= 7,5%

25/1000=2,5%

Prevalensi Malaria 5%

1%

Prevalensi
Pneumonia pada
Balita

2%

8%

Angka cakupan
75%
imunisasi campak

90%

Angka persalinan 60%


di tenaga
kesehatan terlatih

90%

Angka balita
dengan gizi
kurang

0%

2%

Angka kunjungan 5%
pasien rawat jalan
per bulan

10%

Dokter Dedy mengalami kebingunan masalah


kesehatan manakah yang harus diselesaikan lebih
dahulu?

A. Klarifikasi Istilah
1. Angka kematian maternal: jumlah kematian
ibu akibat dari proses kehamilan persalinan dan
pasca persalinan per 100.000 kelahiran hidup
pada masa tertentu.
MMR: jumlah kematian ibu (1 tahun)/jumlah lahir
hidup pada tahun yang sama x 100.000
MMR=

umlah kematianibu(1 tahun)eath


x 100000
jumlah jumlah lahir hidup pada tahun yang sama kelahiran hidup

2. Angka kematian bayi: banyaknya kematian


bayi <1tahun pert 1000 bayi hidup pada 1 tahun
tertentu
IMR=

Death
x 1000
jumlah kelahi ran hidup

3. Prevalensi: rasio jumlah kejadian penyakit


(kejadian yang lama dan yang baru)
dibandingkan jumlah populasi total.

Ada 2 jenis:
a. Point prevalensi: diukur sesaat
b. Prevalensi periode: pada periode tertentu

4. Tenaga kesehatan terlatih: tenaga kesehatan


seperti dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dll
yang memiliki ketrampilan tertentu di bidang
kesehatan dan memiliki sertifikat bukti
ketrampilannya.

B. Analisis Masalah
1. Interpretasi data pada kasus
a. Angka kematian maternal: lebih dari normal
b. Angka kematian bayi: lebih dari standar
c. Prevalensi malaria: >5x lipat
d. Prevalensi pneumonia pada balita: lebih dari
standar
e. Angka cakupan imunisasi: <standar
f. Angka persalinan di tenaga kesehatan:
<standar
g. Angka balita gizi kurang: > standar
h. Angka kunjungan pasien: <standar

2. Tahapan Community Health Analysis

CHA: sebuah proses untuk menentukan status


kesehatn, kebutuhan, dan sumber daya
kesehatan di suatu daerah.
a. Analisis situasi: menggambarkan status
kesehatan dari sebuah wilayah
b. Identifikasi dan penyusunan prioritas masalah
c. Analisis penyebab masalah
d. Penyusunan alternatif pemecahan masalah
e. Penyusunan Plan of Action
f. Implementasi of Action
g. Monitoring dan evaluasi

3. Definisi masalah dan kriteria masalah


Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan
kenyatanan, dan ada keinginan untuk mengubah
kesenjangan tersebut.
Kriteria masalah:
- Berdampak pada orang banyak
- Konsekuensi serius
- Gap nyata (jarak dengan standar sudah sangat
jauh)
- Trend meningkat dari tahun ke tahun
- Bisa diselesaikan

Bentuk masalah
a. Masalah input: imunisasi campak
b. Masalah proses: angka persalinan kesehatan
terlatih rendah, kunjuungan pasien rawat
jalan rendah
c. Masalah output: angka kematian maternal,
angka kematian bayi, prevalensi malaria,
pneumonia, gizi kurang

4. Metode penyusunan prioritas masalah


a. Relative Worth
Dibuat dalam kelompok (sekitar 10 orang),
setiap anggota diberikan 1000 poin. Setiap
anggota memberi poin yang berbeda pada
setiap masalah. Poin yang terbesar diambar
sbg prioritas

b. Forced Ranking
Daftar masalah diberi ranking, lalu
dijumlahkan. Jumlah terendah dijadikan
prioritas

c. Delphi Method
Ada sekelompok ahli dibidang terkait
melakukan voting dengan komunikasi tertulis,
dikumpulkan ke moderator

Menetapkan kriteria dirangkum, dikaji


sampai menemukan kriteria yang jelas
didapatkan kriteria 1-5 masing-masing
anggota kelompok memberikan skor di
jumlah dan dirata-rata

Masalah: diberikan skor 1-10

Nilai kriteria x Nilai masalah untuk


menentukan prioritas

d. Delbeq Method
Satu kelompok terdiri dari bermacam-macam
ahli. Dilakukan voting terlebih dahulu untuk
diranking. Ada pemaparan dari moderator ke
ahli (brainstorming). Lalu ada musyawarah
untuk mencapai mufakat

e. Hanlon Method
Didasarkan 4 kriteria: A, B, C, D
A: Besarnya masalah.
B: Keseriusan masalah
Dapat dilihat dari 3 aspek
1. Urgensi

2. Keparahan: dampak mortalitas tinggi atau


tidak
3. Economy: besarnya dampak thd ekonomi
masyarakat
C: Ketersediaan solusi
Masalah tersebut bisa dipecahkan atau tidak?
D: Kriteria PEARL
Berupa jawaban ya atau tidak.
Propiety : kesesuaian program dengan
masalah
Economy
: apakah bermanfaat atau tidak
secara ekonomi?
Acceptability: apakah bisa diterima oleh
masyarakat atau tidak?
Resources
: adakah sumber daya untuk
menyesaikan?
Legality : bertentangan dengan hukum yang
ada atau tidak?

Nilai Prioritas Dasar (NPD)= (A+B)C


Nilai Prioritas Total (NPT)=NPD x D

a. Analisis situasi: menggambarkan status


kesehatan dari sebuah wilayah
Tempat di wilayah terpencil transportasi
lebih susah informasi ke daerah tsb lebih
sedikit pengetahuan tenaga medis kurang

b. Identifikasi dan penyusunan prioritas


masalah
- Angka kematian maternal: lebih dari
normal
- Angka kematian bayi: lebih dari standar
- Prevalensi malaria: >5x lipat
- Prevalensi pneumonia pada balita: lebih
dari standar
- Angka cakupan imunisasi: <standar
- Angka persalinan di tenaga kesehatan:
<standar
- Angka balita gizi kurang: > standar
- Angka kunjungan pasien: <standar

c. Analisis penyebab masalah


Metode:
a. Fish-bone
b. RCA (Root Cause Analysis)
Asap rokok, obat nyamuk,
asap tungku
Indoor Air
Polution

Status Gizi

Jumlah anggota keluarga

Pencahayaan dan kelembapan

Imunisasi
Pneumonia
ASI Eksklusif

MCK

Sanitasi
Rumah

Ventilasi

BBLR

Kebiasaan
membakar
sampah

d. Penyusunan alternatif pemecahan masalah


1. Membuat penyuluhan bahaya merokok
2. Pembagian brosur dan poster ttg bahaya
merokok (terutama bahayanya terhadap
balita)

3. Membuat peraturan daerah tentang


larangan merokok
4. Aksi menukar rokok dengan susu
5. Meningkatkan harga rokok
6. Pegnurangan produksi rokok
7. Membuat rehabilitasi perokok
8. Penyuluhan tentang pneumonia

e. Penyusunan Plan of Action


f. Implementasi of Action
g. Monitoring dan evaluasi

5. Kenapa yang sering dipakai AKM atau AKB?


6. Sumber standar di kasus?
7. Kelemahan dan kelebihan metode Hanlon?
a. Kelebihan: relatif sederhana (bagi sebagian
orang), sensitifitas tinggi, dapat
mengidentifikasi faktor-daktor luar yang
mempengaruhi masalah tersebut,
pertimbangan ilmiah karena metodenya
kuantitatif.
b. Kekurangan: metode rumit bagi sebagian
orang, hasil terkadang tidak bisa diterima
beberapa pihak

8. Metode lain selain yang disebutkan diatas?


A. Metode Bryant
Parameter: Prevalence, Seriusness,
Manageability, Community concern.
B. Metode Mathemathic PAHO
-Skor 1-5
-Sama dgn bryant.
-Kriteria:
Magnitude, Severity, Vulnerability, Community
& political Concern, Affordability

c. CARL:
- Skor 1-10, dijumlah, skor tinggi jadi prioritas
- Parameter: Capability, Accesibility,Readiness,
Leverege
9. Alternatif solusi?

Masalah
Pneumonia pada
Balita
Prevalensi Malaria
AKB
AKM
Balita Gizi Buruk

GAP

RATARATA B

6%
4%

6
6

8 10
10 6

5%
0,25%
2%

6
4
6

10
10
8

6
2
4

6
2

8
6
8,666
10
7
6
6
6
6

D NPD NPT

10
8
6
8
6

1 140
1
96
1
1
1

88
80
72

140
96
88
80
72

A
>25%
10-24,9%
1-9,9%
0,1-0,9%
<0,1%

10
8
6
4
2

SEVERIT
Y
8-10%
6-7,9%
4-5,9%
2-3,9%
0-1,9%

10
8
6
4
2

COST
160-200
120-159
80-119
40-79
039

10
8
6
4
2

Você também pode gostar