Você está na página 1de 20

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN KOMPOSIT

JALAN MARSDA ABDURRAHMAN SALEH


KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
CALCULATION OF COMPOSITE STRUCTURES BRIDGE
AT MARSDA ABDURRAHMAN SALEH
SAMARINDA CITY EAST KALIMANTAN PROVINCE
Ir. Djoko Suryono, MT.(1) Hence Michael Wuaten, ST. M.Eng.(2)
ABSTRAK
Jembatan Jalan Marsda Abdurrahman Saleh Kota Samarinda Provinsi
Kalimantan Timur adalah lokasi jembatan dimana penelitian ini dilakukan.
Jembatan ini dibangun menggunakan konstruksi permanen, menggantikan
jembatan sebelumnya yang berkonstruksi kayu. Jembatan ini direncanakan dengan
panjang bentang 45 meter dengan lebar badan jembatan 11 meter. Struktur atas
jembatan ini dibuat sistem komposit dari gabungan baja dan beton. Untuk balok
gelagar dan diafragma terbuat dari baja standar buatan pabrik sedangkan tumpuan
utama menggunakan sistem perletakan pada dua buah abutment.
Kata kunci : struktur jembatan, jembatan komposit, struktur gabungan, jembatan kota Samarinda,
jembatan provinsi Kalimantan Timur.

ABSTRACT
Air Vice Marshal Abdurrahman Saleh Way Bridges Samarinda in East
Kalimantan province is the location of the bridge where the research was
conducted. The bridge was built using permanent construction, replacing the
previous bridge constructed of wood. The bridge is planned to span 45 meters
long by 11 meters wide bridge entity. Structure of the bridge is made of a
composite system combined steel and concrete. For beam girder and diaphragm
made of standard steel manufactured using the system whereas the main pedestal
placement on two abutments.
Keywords : bridge structures, composite bridges, composite structures, Samarinda city bridge, the
bridge East Kalimantan province.

1215

PENGANTAR
Salah satu pembangunan jembatan di kota Samarinda, yaitu: Pembangunan
Prasarana Jembatan Kehewanan di Kota Samarinda yang terletak di Jalan Abdul
Muthalib Jalan Marsda Abdul Saleh (Ex. Kehewanan) Samarinda.
Jembatan ini dibangun dengan tujuan mengganti jembatan lama yang
berkonstruksi kayu ulin dengan jembatan baru berstruktur balok gabungan
(komposit), karena jembatan yang ada kondisinya sangat mengkhawatirkan.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Menghitung beban yang terjadi diatas konstruksi jembatan;
2. Mendesain konstruksi jembatan, sesuai dengan standar yang berlaku baik dari
sisi daya dukung, stabilitas guling, geser dan tegangan internal;
3. Menghitung penulangan pada konstruksi jembatan;
4. Menghitung daya dukung tiang.

PEDOMAN PERENCANAAN PEMBEBANAN


Pembebanan Jembatan
Beban-beban yang bekerja pada jembatan berdasarkan Pedoman Perencanaan
Jembatan Jalan Raya SKBI - 1.3.28.1987, UDC : 624.042:624.21, meliputi :
1. Beban Primer
a. Beban Mati
b. Beban Hidup
i.

Beban T

ii.

Beban D
Distribusi beban D yang bekerja pada jembatan :

1216

Gambar 2.1 Distribusi beban D


Besar q ditentukan sebagai berikut :
q = 2,2 t/m untuk L < 30 m
q = 2,2 t/m 1,1/{60*(L 30)} t/m untuk 30 m < L < 60 m
q = 1,1 * {1 + (30/L)}t/m. untuk L > 60 m
iii.

Beban pada trotoar, kerb, dan sandaran.

iv.

Slab lantai kendaraan,

c. Beban Kejut
d. Gaya Akibat Tekanan Tanah
2. Beban Sekunder
a. Beban Angin
b. Gaya Akibat Perbedaan Suhu
c. Gaya Rangkak dan Susut
d. Gaya Rem
e. Gaya Akibat Gempa Bumi
f. Gaya Akibat Gesekan Pada Tumpuan-tumpuan Bergerak
3. Beban Sementara
Beban sementara adalah beban yang sifatnya sementara yang selalu
diperhitungkan dalam perhitungan pembebanan jembatan. Yang termasuk
beban sementara adalah :
1. Beban lalu-lintas.

1217

2. Gaya rem
3. Gaya sentrifugal
4. Pembebanan untuk pejalan kaki.
5. Gesekan pada perletakan.
6. Beban Angin
4. Beban Khusus
1. Gaya Sentrifugal
2. Gaya Tumbukan Pada Jembatan Layang
3. Beban dan Gaya Selama Pelaksanaan
4. Kombinasi Pembebanan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Perhitungan Slab Lantai Kendaraan

Gambar 4.1 Potongan melintang


Data Teknis
Jenis jembatan
Tebal slab lantai
Tebal lapisan aspal
Tebal genangan air
Jarak antar balok girger

:
:
:
:
:

Komposit
0,25 m
0,04 m
0,05 m
1,20 m

Lebar jalur lalu lintas


Lebar trotoar
Lebar median
Lebar total jembatan
Panjang bentang

:
:
:
:
:

7,00 m
2,00 m
0,00 m
11,00 m
45,00 m

1218

Rekapitulasi momen
Jenis
Beban
Mati
Tambahan
Truk T
Angin
Temperatu
r

Faktor
Beban
Ms
M
M
M

Daya
Layan
1,0
1,0
1,0
1,0

Keadaan
Ultimit
1,30
2,00
1,80
1,20

Momen
Tumpuan
0,937
0,424
30,459
0,236174

M
1,0
1,20
0,005927
Tabel 4.1 Rekapitulasi momen slab

Momen
Lapangan
0,469
0,212
27,436
0,2127
0,0296367
2

1. Perhitungan penulangan slab


Momen ultimit momen lapangan
: 50,635 kN.m
a. Perhitungan tulangan lentur negatif
Tulangan yang digunakan adalah 6 12 - 100 mm
b. Perhitungan tulangan lentur positif
Tulangan yang digunakan adalah 5 12 100 mm
2. Kontrol terhadap lendutan slab
Kontrol total
<
(Lx / 240)
13,0816
<
6,22
3. Kontrol tegangan geser pons
Kontrol, Pu
<
. Pn
234000
<
262591
OK
Perhitungan trotoar
Beban mati
Beban plat lantai
Beban plat trotoar
Beban air hujan
Berat sandaran
Pipa 3

: 0,2 . 1.5 . 25 = 7,5 kN/m


: 0,2 . 1,5 . 25 = 7,5 kN/m
:
= 9,8 kN/m
: 0.16 . 1 . 25 = 4 kN/m
:
= 15 kN/m
43,8 kN/m

Beban hidup
Mu
= 17,3808 kN.m
Penulangan slab trotoar
Tulangan yang digunakan adalah 3 12 mm
Perhitungan railling (Tiang sandaran)
Penulangan tiang ralling
Penulangan lentur
Mn 3664,6683
3000 = 1,2215 Mpa > 0,945Mpa
Mu =

OKE

1219

Penulangan geser
Dipakai tulangan 8 60 mm untuk geser, dan 2 12 mm untuk tarik
Perhitungan pelat injak :
Pelat injak arah melintang jembatan
Perhitungan penulangan pelat injak arah melintang jembatan :
Diameter tulangan yang diperlukan D 16 mm
Jarak tulangan, s :
Digunakan jarak tulangan 150 mm
Kontrol luas tulangan, As :
Diameter tulangan yang digunakan 12 mm
Jarak tulangan s :
Digunakan jarak tulangan 150 mm
Pelat injak arah memanjang jembatan
Perhitungan penulangan pelat injak arah memanjang jembatan :
Luas tulangan perlu, As :
Diameter tulangan yang diperlukan D 16 mm
Jarak tulangan, s :
Digunakan jarak tulangan 100 mm
Jarak tulangan s :
Digunakan jarak tulangan 100 mm
Perencanaan Perhitungan Bangunan Bawah Jembatan
Data Teknis
Lebar jalur lalu lintas (b1)
Lebar trotoar (b2)
Lebar median (b3)
Lebar total jembatan (b)
Tebal slab lantai jembatan (ts)

=
=
=
=
=

3.50 m
1.00 m
3.50 m
0.20

Data struktur bawah abutment


Notasi
h1
h2
h3
h4
c
h7
h9
H

(m)
0.50
1.00
0.25
0.25
0.50
0.25
0.80
3.55

Notasi
Ts
Tb
Tbr
h5
h8
h10
h6

(m)
0.20
1.20
0.40
1.00
0.25
0.80
2.05

Notasi
b1
b2
b3
b4
b5
Bx
By
b0
Tabel 4.4 Notasi gambar abutment

(m)
0.25
0.25
0.75
0.80
1.00
2.80
10.00
1.95

Analisis Beban Yang Bekerja Pada Abutment


Berat sendiri struktur atas
1220

Parameter Volume

Beban

b (m) t (m) L (m)


Slab

9.00

0.20

20.00

Plat CSP

9.00

0.01

20.00

Trotoar

1.00

0.30

20.00

Berat
n
1.0
0
1.0
0
2.0
0

25.00
77.00
25.00

2,708.0
0
Berat total struktur atas
WMS =
Tabel 4.9 Beban struktur atas
Berat girder

Satua
n

Berat
(KN)

3
KN/m
3
KN/m
3
KN/m
1
KN/m

900.00
83.16
300.00
2,708.00
3,991.16

Berat Sendiri Struktur Bawah


Notasi
h1
h2
h3
h4
c
h7
h9
H

(m)
Notasi
(m)
Notasi
0.50
ts
0.20
b1
1.00
tb
1.20
b2
0.25
tbr
0.40
b3
0.25
h5
1.00
b4
0.50
b5
0.25
h8
0.25
Bx
0.80
h10
0.80
By
3.55
h6
2.05
b0
Tabel 4.10 Notasi gambar pembebanan pada abutment
Parameter Berat Bagian

Notasi
Abutment
1
2
3
4
5
6
7
8
Wing
Wall
9
10
11

b (m)

h (m)

0.25
0.75
0.80
1.00
0.80
1.00

3.55
1.25
0.25
2.05
0.25
0.25
0.80
0.80
Jumlah

3.35
3.35

0.50
1.75
0.25

(m)
0.25
0.25
0.75
0.80
1.00
2.80
10.00
2.55

Berat

Lengan

Momen

Shape

Direct

(KN)

(m)

(KN.m)

1.00
1.00
0.50
1.00
0.50
0.50
1.00
1.00

-1
-1
-1
1
-1
1
-1
1

221.88
384.38
25.00
31.25
160.00
200.00
1,022.51

0.48
0.60
0.60
0.23
0.87
0.73
1.00
0.90

-105.393
86.49
-21.675
22.91
-160
180.00
2.32

1.00
1.00
1.00

-1
-1
-1

146.56
20.94

0.60
2.28
2.28

-333.424
-47.6385
1221

12
13
14
15
Tanah
16
17
18
19
20

0.25
3.35
0.50
3.35
0.25
Lateral stop block
Jumlah
0.80
0.80
0.80

0.50
2.00
0.25
0.50
0.25

0.50
1.00
0.50
0.20

-1
-1
-1
-1

41.88
15.31
10.00
234.69

0.60
2.28
2.83
1.00

-95.277
-43.37323
-10
-529.71

1.00
1.00
0.50
1.00
0.50

-1
-1
-1
-1
-1

417.76
104.44
26.11

0.6
1
0.6
1
1.133

-417.76
-104.44
-29.58263
551.7826
3

Jumlah

548.31

Tabel 4.11 Beban yang bekerja pada abutment


Beban Mati Tambahan.
Jenis beban

Tebal
(m)

Lebar
(m)

Panjang
(m)

Jumla
h
(n)
2.00
1.00
2.00
2.00

w
(KN/m3)

Berat
(KN)

Lapisan aspal dan overlay 0.10


9.00
20.00
22.00
Air Hujan
0.05
9.00
20.00
9.80
Railling, lights dll
0.50
20.00
Instalasi ME
0.10
20.00
Berat total beban mati tambahan (WMA)
Tabel 4.13 Beban mati tambahan pada struktur atas

792.00
88.20
20.00
4.00
904.20

Rekapitulasi beban kombinasi


Kombinasi
Beban
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5

Teg.
Lebih
0%
25%
40%
40%
50%

P
Tx
Ty
(KN)
(KN)
(KN)
4,836.19
985.37
4,869.52
1,235.37
69.41
4,869.52
2,000.94
69.41
4,869.52
2,010.32
69.41
4,253.19
1,482.77
890.62
Tabel 4.24 Rekapitulasi beban abutment

Mx
(KN.m)
309.91
1,198.24
2,767.66
2,786.88
3,006.97

My
(KN.m)
239.35
239.35
239.35
2,624.37

Kontrol Stabilitas Guling Dan Geser


Kontrol Stabilitas Guling Arah X
Kombinasi
Beban
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3

k
(%)
0%
25%
40%

P
(KN)
4.836,19
4.869,52
4.869,52

Mx
(KN.m)
309,91
1.198,24
2.767,66

Mpx
(KN.m)
6.770,64
8.521,62
9.544,22

SF

Ket

21,85
7,11
3,45

2,2
2,2
2,2
1222

Kombinasi 4
Kombinasi 5

40%
50%

4.869,52 2.786,88 9.544,22


4.253,19 3.006,97 8.931,66
Tabel 4.26 Stabilitas guling arah X

3,42
2,97

2,2
2,2

SF

Ket

4.836,17
127,15
142,41
142,41
12,15

2,2
2,2
2,2
2,2
2,2

Kontrol Stabilitas Guling Arah Y


Kombinasi
Beban
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5

k
(%)
0%
25%
40%
40%
50%

P
My
Mpy
(KN)
(KN.m) (KN.m)
4.836,19 5,00
24.180,86
4.869,52 239,35
30.434,36
4.869,52 239,35
34.086,48
4.869,52 239,35
34.086,48
4.253,19 2.624,37 31.898,79
Tabel 4.27 Stabilitas guling arah Y

Kontrol Stabilitas Geser


Sudut gesek tanah ()
30,53
Kohesi tanah
0,13
Ukuran pile cap arah x (Bx)
2,80
Ukuran pile cap arah y (By)
10,00
Tabel 4.28 Stabilitas geser abutment
Kontrol Stabilitas Arah X
Kombinasi
Beban
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5

k
(%)
0%
25%
40%
40%
50%

Tx
P
H
(KN)
(KN)
(KN)
985,37
4.836,19 2.855,77
1.235,37 4.869,52 3.594,29
2.000,94 4.869,52 4.025,60
2.010,32 4.869,52 4.025,60
1.482,77 4.253,19 3.767,93
Tabel 4.29 Stabilitas geser arah X

SF

Ket

2,90
2,91
2,01
2,00
2,54

1,1
1,1
1,1
1,1
1,1

H
(KN)

SF

Ket

2.855,77

3.594,29

51,78

1,1

4.025,60

58,00

1,1

4.025,60

58,00

1,1

Kontrol Stabilitas Geser Arah Y


Kombinasi
Beban

k
(%)

Ty
(KN)

Kombinasi 1

0%

Kombinasi 2

25%

69,41

Kombinasi 3

40%

69,41

Kombinasi 4

40%

69,41

P
(KN)
4.836,1
9
4.869,5
2
4.869,5
2
4.869,5
2

1223

Kombinasi 5

4.253,1
3.767,93 4,23
9
Tabel 4.30 Stabilitas geser arah Y

50%

890,62

1,1

Analisis Beban Ultimit


Analisis Beban Ultimit Pile Cap
Aksi
Beban
Berat sendiri
Beban tambahan
Tekanan tanah
Beban lajur
Beban pedestrian
Gaya rem
Temperatur
Beban angin
Beban gempa
Tek. Tanah
dinamis
Gesekan

P
(KN)
3.801,0
9
452,10
489,60
93,40
33,33
-

Tx
(KN)

Ty
(KN)

Mx
(KN.m)

My
(KN.m)

-1029,26

985,37
250,00
9,38
889,15

69,41
890,62

11,30
1.313,30
12,24
2,33
887,50
19,22
0,83
2.620,04

239,35
2.624,37

593,62

1.404,89

765,57
1.569,42
Tabel 4.31 Beban ultimit pile cap

Rekapitulasi Beban Ultimit Kombinasi Pile Cap


Aksi
Beban
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5

Pu
Tux
Tuy
Mux
(KN)
(KN)
(KN)
(KN.m)
6.864,78
1.742,96 83,29
2.149,74
7.011,59
2.661,65 4.036,71
6.864,78
2.650,40 83,29
4.009,98
7.051,58
1.742,96 83,29
2.154,41
5.845,59
2.714,48 890,62
4.351,13
Tabel 4.35 Rekapitulasi beban ultimit pile cap

Muy
(KN.m)
287,22
287,22
287,22
2.624,37

Perhitungan Breast Wall


Berat Sendiri Breast Wall
Parameter
b
h
1
0.25
2.50
2
1.25
3
0.25
4
0.75
1.00
18
Lateral stop block
Struktur atas (slab + girder + dll)
No

Berat
KN
156.25
187.50
10.00
3,991.16

1224

Berat total
PMS =
Tabel 4.36 Beban breast wall

4,344.91

Berat Tekan Tanah Pada Breast Wall


TTA
Lengan y
KN
thd O
m
TTA = (0,60.ws).H'.Ka.By
105.18 y = H'/2 1.25
2
TTA = 0,50.H' .ws .Ka.By
365.22 y = H'/3 0.83
470.41 MTA =
Tebel 4.37 Gaya tekanan tanah pada breast wall
Gaya akibat tekanan tanah

MTA
KN.m
131.48
304.35
435.83

Beban Ultimit Breast Wall


Rekapitulasi beban kerja breast wall
Aksi
P
Tx
Ty
Mx
Beban
(KN)
(KN)
(KN)
(KN.m)
Berat sendiri
4,344.91
Beban tambahan
452.10
Tekanan tanah
470.41
435.83
Beban lajur
979.20
Beban pedestrian
93.40
Gaya rem
250.00
887.50
Temperatur
9.38
19.22
Beban angin
33.33
69.41
Beban gempa
673.45
673.45
1,602.66
Tek. Tanah dinamis
393.31
614.30
Gesekan
765.57
765.57
Tabel 4.40 Rekapitulasi beban pada breast wall

My
(KN.m)

166.47
1,602.66

Rekap seluruh beban


Aksi
Beban
Berat sendiri
Beban tambahan
Tekanan tanah
Beban lajur
Beban pedestrian

Faktor
Beban
1.30
2.00
1.25
2.00
2.00

Pu
(KN)
5,648.38
904.20
1,958.40
186.80

Tux
(KN)
675.66
-

Tuy
(KN)
-

Gaya rem

2.00

500.00

Temperatur
Beban angin

1.20
1.20

39.99

11.25
-

Beban gempa

1.00

673.45

Tek. Tanah

1.00

393.31

83.29
673.4
5
-

Mux
(KN.m)
654.36
1,775.0
0
23.06
1,602.6
6
614.30

Muy
(KN.m)
199.77
1,602.66
1225

dinamis
Gesekan

1.20
995.24 995.24
Tabel 4.41 Rekapitulasi seluruh beban pada breast wall
Rekapitulasi Beban Ultimit Breast Wall

Aksi
Beban
Berat sendiri
Beban tambahan
Tekanan tanah
Beban lajur
Beban pedestrian
Gaya rem
Temperatur
Beban angin
Beban gempa
Tek. Tanah dinamis
Gesekan

Faktor
Pu
Tux
Tuy
Beban
(KN)
(KN)
(KN)
1.30
5,648.38
2.00
904.20
1.25
675.66
2.00
1,958.40
2.00
186.80
2.00
500.00
1.20
11.25
1.20
39.99
83.29
1.00
673.45 673.45
1.00
393.31
1.20
995.24
Tabel 4.42 Beban ultimit pada breast wall

Mux
(KN.m)

Muy
(KN.m)

654.36
1,775.00
23.06
199.77
1,602.66 1,602.66
614.30
995.24

Rekapitulasi beban kombinasi Breast Wall


Aksi
Pu
Tux
Tuy
Mux
Beban
(KN)
(KN)
(KN)
(KN.m)
Kombinasi 1
8,550.97
1,186.91 83.29
2,452.42
Kombinasi 2
8,697.78
2,182.15 3,447.66
Kombinasi 3
8,550.97
2,170.90 83.29
3,424.60
Kombinasi 4
8,737.77
1,186.91 83.29
2,452.42
Kombinasi 5
8,510.98
1,742.42 673.45
2,871.32
Tabel 4.48 Rekapitulasi beban kombinasi pada breast wall

Muy
(KN.m)
199.77
199.77
199.77
1,602.66

Breast Wall
Material Properties
Hasil
Tinjauan per 1 Meter
analisis
Kombinasi beban
Pu
Mu
Pu
Mu
Kombinasi 1
8,550.97 2,452.42 855.10 245.24
Kombinasi 2
8,697.78 3,447.66 869.78 344.77
Kombinasi 3
8,550.97 3,424.60 855.10 342.46
Kombinasi 4
8,737.77 2,452.42 873.78 245.24
Kombinasi 5
8,510.98 2,871.32 851.10 287.13
Tabel 4.49 Beban utama pada breast wall

0.4121
0.4192
0.4121
0.4211
0.4102

0.1182
0.1662
0.1650
0.1182
0.1384

1226

Jenis

Jumlah

Tulangan
Tarik
Tarik

Diameter

Lapisan
2.00
2.00

mm
25.00
25.00

Jarak
mm
100.00
100.00

Rasio
Tulangan
1.0015%
1.0015%
2003%

Tabel 4.50 Rasio penulangan breast wall


Analisis Breast Wall
Gaya Tekan Aksial Nominal

Kombinasi
Beban

Hasil
analisi

Per 1
meter

Per 1
meter

Pu KN

Mu
KN.m

Pu KN

Mu
KN.m

Pu KN

Mu
KN.m

Kombinasi 1

8,550.97

2,425.4
2

855.10

245.24

1,315.53

377.30

Kombinasi 2

8,697.79

3,447.6
6

869.72

344.77

1,338.12

530.41

Kombinasi 3

8,550.97

3,424.6
0

855.10

342.46

1,315.53

526.86

Kombinasi 4

8,737.77

2,452.4
2

873.78

245.24

1,344.24

377.30

Kombinasi 5

8,510.98

2,871.3
2

851.10

287.13

1,309.38

441.74

Tabel 4.51 Gaya tekan aksial


Back Wall
Back Wall Bawah

Untuk tulangan bagi di ambil 50% dari tulangan pokok


Digunakan tulangan : D13 200
Kontrol luasan tulangan terpakai terhadap luasan tulangan perlu

= oke

Back Wall Atas


Faktor tahanan momen (Rn) Rn
Rn

= Mn. 106 /(b.d)


= 0.3535362

1227

Kontrol

= Rn < RMax
=
0.3535362< 5.50
Kontrol luasan tul. Terpakai terhadap luasan tulangan perlu :

Oke
Oke

Tulangan Geser
Digunakan tulangan (D)

13.00 mm

D16-100

Mu
Vu

=
=

225.92
57.03

Rn
Rn
Kontrol

=
=
=
=

Mn. 106 /(b.d)


1.3946
Rn < RMax
1.3946<5.4980533 Oke

Rasio tulangan yang di perlukan :


Jarak tulangan
Digunakan tulangan

=
=

100.00 mm
D16 100

Tulangan Geser
Digunakan tulangan diameter (D)
Ambil jarak arah (Sy)
Luas tulangan geser

=
=
=

13,00 mm
900.00 mm
147.41 mm

Analisis Beban Wing Wall


Tulangan Lentur
Digunakan Tulangan
Tulangan Geser
Ditinjau selebar 1 meter :
Tulangan Lentur
Faktor tahanan momen (Rn)

Av

Daya Dukung Lateral Tiang Pancang


Berdasarkan Defleksi Tiang Maksimum
L1

Kedalaman
z1 (m)

z2 (m)

0,00
Jumlah

13,20

m
13,20
13,20

Cu
2
KN/m
0,13

Cu.L1
1,72
1,72

4.54 Kohesi tanah rata-rata


Jenis Daya Dukung Ultimit Tiang
Berdasarkan defleksi tiang maksimum
Berdasarkan momen maksimum
Daya dukung lateral terpakai (H)
Digunakan daya dukung lateral tiang

P.KN

H=
H=

37,39
5,47
37,39
37,39
1228

Analisa Pondasi Abutment


Data Konstruksi Pondasi Abutment
Uraian

xi

Jarak dari tiang tepi kiri ke pusat tiang

x1

x2
0,75

11,25

2Sxi
Tabel 4.56 Jarak tepi tiang

11,25

Uraian

yi

y2

Jarak dari tiang 1 deret x ke pusat tiang


Jarak dari tiang 2 deret x ke pusat tiang
Jarak dari tiang 3 deret x ke pusat tiang
Jarak dari tiang 4 deret x ke pusat tiang
Jarak dari tiang 5 deret x ke pusat tiang

y1
y2
y3
y4
y5

405,00
29,40
12,50
2,93
0,25
450,08

4,50
3,50
2,50
1,50
0,50
2 Syi
Tabel 4.57 Jarak deret tiang

Gaya Aksial Pada Tiang Pancang


Tinjauan Terhadap Beban Arah x
Kombinasi
Beban
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5

P
My
P/n
Mx.Xmax/Sx2 Pmax
KN
KN.m
KN
KN
KN
4836.19 309.91
241.81 38.57
203.24
4869.52 1198.24 243.48 149.12
392.59
4869.52 2767.66 243.48 344.42
587.90
4869.52 2786.88 243.48 346.81
590.29
4253.19 3006.97 212.66 374.20
586.86
Tabel 4.58 Kombinasi beban tiang pancang arah X

Pmin
KN
280.38
94.36
-100.95
-103.34
-161.54

Tinjauan Terhadap Beban Arah y


Kombinasi
Beban
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5

P
My
P/n
Mx.Xmax/Sx2 Pmax
KN
KN.m
KN
KN
KN
4836.19 0.00
241.81 0.000
241.81
4869.52 239.35 243.48 0.106
243.58
4869.52 239.35 243.48 0.106
243.58
4869.52 239.35 243.48 0.106
243.58
4253.19 2624.37 212.66 1.166
213.82
Tabel 4.59 Kombinasi beban tiang pancang arah Y

Pmin
KN
241.81
243.37
243.37
243.37
211.49

1229

Gaya Lateral Pada Tiang Pancang


Kombinasi
Tx
Ty
Tmax
Hmax
Beban
KN
KN
KN
KN
Kombinasi 1
985.37
0.00
985.37
49.27
Kombinasi 2
1235.37
6941
1237.32 61.87
Kombinasi 3
2000.94
69.41
2002.14 100.11
Kombinasi 4
2010.32
69.41
2011.52 100.58
Kombinasi 5
1482.77
890.62
1729.69 86.48
Tabel 4.60 Kombinasi beban gaya lateral pada tiang pancang
Kontrol Gaya Dukung Ijin Tiang Pancang
Gaya Dukung Ijin Aksial
Daya Dukung Ijin Aksial Terhadap Arah x
Kontrol Terhadap
Kombinasi
Persen
Pmax
Pijin
Daya Dukung Ijin
Beban
Pijin
KN
KN
Keterangan
Kombinasi 1
100% 241.81
<100%. Pijin
288.72
Aman
Kombinasi 2
125% 243.58
<125%. Pijin
360.90
Aman
Kombinasi 3
140% 243.58
<140%. Pijin
404.21
Aman
Kombinasi 4
140% 243.58
<140%. Pijin
404.21
Aman
Kombinasi 5
150% 213.82
<150%. Pijin
433.08
Aman
Tabel 4.61 Kombinasi beban daya dukung ijin aksial arah X
Daya Dukung Ijin Aksial Terhadap Beban Arah y
Kontrol
Terhadap
Pijin
Daya Dukung
KN
Keterangan
Ijin
Kombinasi 1 100%
241.81
<100%. Pijin
288.72 Aman
Kombinasi 2 125%
243.58
<125%. Pijin
360.90 Aman
Kombinasi 3 140%
243.58
<140%. Pijin
404.21 Aman
Kombinasi 4 140%
243.58
<140%. Pijin
404.21 Aman
Kombinasi 5 150%
213.82
<150%. Pijin
433.08 Aman
Tabel 4.62 Kombinasi beban daya dukung ijin aksial arah Y
Kombinasi
Beban

Persen
Pijin

Pmax
KN

Daya Dukung Ijin Lateral


Kombinasi
Beban

Persen
Pijin

Kombinasi 1 100%

Pmax
KN
49.27

Kontrol
Terhadap
Daya Dukung
Ijin
<100%. Hijin

Pijin
KN

Keterangan

37.39

Bracing

1230

Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5

125%
61.87
<125%. Hijin
46.74 Bracing
140%
100.11
<140%. Hijin
52.35 Bracing
140%
100.58
<140%. Hijin
52.35 Bracing
150%
86.48
<150%. Hijin
56.09 Bracing
Tabel 4.63 Kombinasi beban daya dukung ijin lateral

Perhitungan Pembesian Pile Cap


Gaya Aksial Ultimit Tiang Pancang
Tinjauan Beban Arah x
2
Pu
Mux.x
max
max/Sx
KN
KN
Kombinasi 1
6864.78
2149.74 343.24
267.52 610.76
Kombinasi 2
7011.59
4036.71 350.58
502.35 852.93
Kombinasi 3
6864.78
4009.98 343.24
499.02 842.26
Kombinasi 4
7051.58
2154.41 352.58
268.11 620.68
Kombinasi 5
5845.59
4351.13 292.28
541.48 833.75
Tabel 4.64 Kombinasi beban gaya aksial ultimit tiang pancang
Kombinasi
Beban

Pu
KN

Mux
KN.m

Pu/n
KN

Pu min
KN
75.72
-151.77
-155.78
84.47
-249.20

Tinjauan Beban Arah x


Kombinasi
Beban
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5

2Muy.y
Pu
max/Sy
max
KN
KN
6864.78
287.22
343.24
3.19
346.43
7011.59
0.00
350.58
0.00
350.58
6864.78
287.22
343.24
3.19
346.43
7051.58
287.22
352.58
3.19
355.77
5845.59
2624.37 292.28
29.16
321.43
Tabel 4.65 Kombinasi beban tinjaun beban arah X
Pu
KN

Muy
KN.m

Pu/n
KN

Pu min
KN
340.05
350.58
340.05
349.39
263.12

Momen Dan Gesek Ultimit Tiang pancang


Notas
Parameter Berat Bagian Beton
i
w1
w2

b
1.00
1.00

h
0.80
0.25

L
10.00
10.00

Shape
1.00
0.50

Volume Berat
m3
KN

Lenga
n
xw (m)

8.00
200.00 0.33
1.25
31.25
0.50
Ws =
231.25 Ms =
Tabel 4.66 Momen dan gesek ultimit tiang pancang

Mome
n
KN.m
66.60
15.63
82.23

1231

Jarak Tiang Terhadap Pusat


x (m)
x1 =

Lengan Thd Sisi Luar


Dinding Xp (m)

M =ny.Pumax.
Xp KN.m

Xp1 =
x1 0.25
876.45
(Bd/2)
Tabel 4.67 Momen terhadap tiang pancang
0.7
5

Pembesian Tiang Pancang Baja


Tulangan Longitudinal Tekan Lentur
Digunakan tulangan diameter (D)
As1
Jumlah tulangan yang diperlukan (n)
Digunakan tulangan

=
=
=
=

22.00 mm
379.94 mm2
6.51
7 D 22

Tulangan Geser
Kontrol kekuatan geser

. Vc>Vu hanya perlu tulangan geser minimum

Geser pada beton sepenuhnya dipikul tulangan geser, sehingga


Digunakan spiral

12 100

1232

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Momen yang bekerja pada slab lantai kendaraan

89,50 KN.m

2. Momen ultimit beban trotoar

43,70 KN.m

3. Berat beban railing (tiang sandaran)

1,80 KN.m

4. Momen arah memanjang dan melintang pelat injak

81,04 KN.m

5. Kombinasi beban maksimum abutment

: 4.869,50 KN

6. Kombinasi beban ultimit maksimum breast wall

: 8.737,77 KN

7. Kombinasi beban ultimit maksimum back wall

990,55 KN

8. Tekanan tanah pada wing wall

234,99 KN.m

Saran
Dalam hal ini perencana harus memperhatikan, yaitu ;
1. Rencana tipikal kontur tanah dan hidrolika sungai yang akan didesain;
2. Jenis struktur yang akan digunakan dalam penerapan kondisi lingkungan;
3. Perlu data-data yang akurat untuk perancangan struktur jembatan komposit.

1233

DAFTAR PUSTAKA
-

Anonim, 1995 N 1 2. Peratruran Beton Bertulang Indonesia, Direktorat


Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung
Anonim, 2005. Norma Standar Pedoman Manual (NSPM) Jembatan,
Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum
Bowles, Joseph E (1991). Analisa dan Desain Pondasi. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Charles G Salmon., Jhon E. Jhonson, 1996, Struktur Baja 2, Gramedia,
Jakarta
Dunia Sipil. 2011. Program Analisis Abutmen Jembatan Beton.
http://wnarko.blogspot.com/2011/11/program-analisis-abutmen-jembatanbeton.html. 3 November 2011.
Michael. Wuaten. 2011-2013. Modul Perkuliahan Statika dan Mekanika
Bahan 1 dan 2
Michael. Wuaten. 2011-2013. Modul Perkuliahan Struktur BEton
Bertulang
Ndu Ufi, Benyamin.2010. Ilmu Sipil Perencanaan Jembatan.Jakarta
Pd-T-12-2005-B, Pedoman Perencanaan Lantai Jembatan Rangka Baja
Dengan Cortugated, Badan Standarisasi Nasional Indonesia, Jakarta.
Pd-T-19-2005-B, Pedoman Studi Kelayakan Proyek Jalan Dan Jembatan.
Badan Standarisasi Nasional Indonesia, Jakarta.
RSNI T-03-2005, Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan, Badan
Standarisasi Nasional Indonesia, Jakarta.
RSNI T01-2005, Standar Pembebanan Untuk
Jembatan. Badan
Standarisasi Nasional Indonesia, Jakarta.
RSNI R-02-2005 Pembebanan Untuk Jembatan
Sulistyo. Hendrik. 2012. Modul Perkuliahan Jembatan. Samarinda
Supriyadi, B., Muntohar, A.S., 2000. Jembatan, Beta offset, Yogyakarta.
Struyk, H.J., Van der veen, K.H.C.W., Soemargono., 1995. Jembatan,
Pradnya Paramitha, Jakarta.
Siswanto, F., 1999., Struktur Baja III, Biro Penerbit KMTS UGM,
Yogyakarta.
SKSNI-T-15-1991-03, Tata Cara Penulangan. Badan Standarisasi
Nasional Indonesia, Jakarta.
SNI 03-1725-1989, Tata Cara Perencanaan Jembatan Jalan Raya, Badan
Standarisasi Nasional Indonesia, Jakarta.
S, Sardjono H (1988). Pondasi Tiang Pancang Jilid 2. Surabaya: Penerbit
Sinar Wijaya.

1234

Você também pode gostar