Você está na página 1de 24

REZKY DWI

Daftar Isi
Bab I ........................................................................................................................................... 1
Pendahuluan .............................................................................................................................. 1
1.1.

Latar belakang ............................................................................................................. 1

1.2.

Tujuan .......................................................................................................................... 2

1.3.

Ruang lingkup wilayah dan substansi ......................................................................... 2

1.3.1.

Ruang Lingkup Penulisan ..................................................................................... 2

1.3.2.

Ruang Lingkup Lokasi ........................................................................................... 2

1.3.3.

Substansi .............................................................................................................. 2

BAB II .......................................................................................................................................... 3
Tinjauan Pustaka ........................................................................................................................ 3
BAB III ......................................................................................................................................... 4
Potensi, Masalah dan Isu Strategis ............................................................................................ 4
3.1.

Potensi ......................................................................................................................... 4

3.1.1.

Path ...................................................................................................................... 4

3.1.2.

Landmark ............................................................................................................. 5

3.1.3.

Nodes ................................................................................................................... 5

3.1.4.

Edge...................................................................................................................... 6

3.1.5.

District .................................................................................................................. 6

3.2.

Masalah ....................................................................................................................... 6

3.2.1.

Path ...................................................................................................................... 6

3.2.2.

Landmark ............................................................................................................. 6

3.2.3.

Nodes ................................................................................................................... 7

3.2.4.

Edge...................................................................................................................... 8

3.2.5.

District .................................................................................................................. 8

3.3.

Isu Strategis ................................................................................................................. 8

BAB IV ......................................................................................................................................... 9
Gambaran Umum Kawasan Perencanaan dan Pembahasan .................................................... 9
4.1.

Path ............................................................................................................................. 9

4.2.

Landmark ................................................................................................................... 11

4.3.

Nodes ........................................................................................................................ 14

4.4.

Edge ........................................................................................................................... 16

4.5.

District ....................................................................................................................... 18

BAB V ........................................................................................................................................ 20
REZKY DWI

Kesimpulan dan Rekomendasi ................................................................................................. 20

REZKY DWI

ii

Bab I
Pendahuluan
1.1.Latar belakang
Menurut Pierre Merlin dan Francoise Choay (1988: 677 & 851) perancangan kota
adalah proses dari konsep dan realisasi arsitektur yang memungkinkan penguasaan
pengaturan formal dari perkembangan kota, yang menyatukan perubahan dan
kemapanan. Perancangan kota umumnya lebih memperhatikan bentuk fisik perkotaan.
Bentuk-bentuk perancangan kota dapat direfleksikan sebagai facade bangunan, bentuk
jaringan jalan, dan elemen lain yang mempengaruhi bentuk wilayah perkotaan.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Kevin Lynch (1982), manusia memahami
lingkungannya dengan cara yang konsisten dan yang dapat diprediksi, maka terbentuklah
mental maps dengan lima elemen. Berdasarkan teori Kevin Lynch (1982) yang
menjelaskan bahwa manusia memahami identitas lingkungan merupakan sebuah kawasan
yang diindikasikan melalui kondisi eksisting dari apa yang disebut dengan komponen
pembentuk lingkungan, yaitu:
1. Path (Jaringan sirkulasi)
2. Landmark (Tanda lingkungan)
3. Nodes (Titik/pusat kegiatan)
4. Edge (Pembatas lingkungan)
5. District (Kawasan)
Kevin Lynch, (1969) dalam bukunya The Image of The City sebuah citra memerlukan
identitas pada sebuah obyek atau sesuatu yang berbeda dengan yang lain, struktur atau
pola saling hubung antaran obyek dan pengamat dan obyek tersebut mempunyai makna
bagi pengamatnya, demikian pula dengan sebuah kota.
Kawasan koridir PTC merupakan kawasan yang perkembangan pembangunannya
sangat cepat di Surabaya. Cepatnya pembangunan pada koridor tersebut disebabkan
karena banyaknya perumahan dan apartement, sehingga munculkan kegiatan kegiatan
baru. Kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan perdaganan jasa, perkantoran,

REZKY DWI

pendidikan, dll. Pada makalah ini akan dibahas permasalahan dan analisa Kawasan
Wonokromo berdasarkan Kriteria Lynch

1.2.Tujuan
1. Mengidentifikasi permasalahan Kriteria Tidak Terukur Lynch yang ditemui di
kawasan koridor Bukit Darmo Boulevard Surabaya.
2. Menganalisa lokasi koridor Bukit Darmo Boulevard Surabaya terhadap Kriteria Lynch

1.3.Ruang lingkup wilayah dan substansi


1.3.1. Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penyusunan makalah ini berupa ruang lingkup pembahasan
potensi, masalah, serta isu strategis kriteria Lynch pada lokasi Koridor Bukit Darmo
Boulevard.
1.3.2. Ruang Lingkup Lokasi
Lokasi studi berada di Surabaya Barat khususnya pada koridor PTC atau koridor
Bukit Darmo Bluovard. Adapun batasan wilayah studi adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Jalan Graha Bukit Darmo

Sebelah Selatan : Jalan Raya Babatan Unesa

Sebelah Timur : Jalan Bluovard Famili Bar Jalan Graha Famili Barat

Sebeleah Barat : bangunan yang menghadap ke Jl. Bukit Darmo Bluocard

1.3.3. Substansi
Substansi yang dibahas pada makalah ini yaitu kriteria tidak terukur teori Kevin Lynch
yang terdiri dari beberapa kriteria yaitu : path, landmark, nodes, edge, district.

REZKY DWI

BAB II
Tinjauan Pustaka
Menurut Pierre Merlin dan Francoise Choay (1988: 677 & 851) perancangan kota
adalah proses dari konsep dan realisasi arsitektur yang memungkinkan penguasaan
pengaturan formal dari perkembangan kota, yang menyatukan perubahan dan
kemapanan.
Perancangan kota adalah sebutan yang diterima secara umum untuk suatu proses
yang ditujukan untuk menghasilkan arahan perancangan fisik dari perkembangan
kota, konservasi dan perubahan. Di dalamnya termasuk pertimbangan lansekap lebih
dari pada bangunannya, preservasi dan pembangunan baru; perdesaan yang
perkembangannya dipengaruhi kota, rencana lokal, renovasi kota oieh pemerintah
serta kepentingan lokal (Barnet, 1982:12).
Dari kedua penjelasan mengenai perancangan kota, secara umum perancangan
kota adalah sebuah proses yang diciptakan dalam rangka membuat arahan
perencanaan dalam pemanfaatan bentuk fisik kota. Terdapat dua kriteria dalam
melakakukan analisa perancangan kota kriteria terukur dan tidak terukur.
Menurut Lynch terdapat 5 unsur lingkungan dimana identitas dapat dibaca dan
dikenali masyarakat, yaitu :
1. Path (Jaringan sirkulasi)
Pathways adalah jalur sirkulasi yang digunakan masyarakat untuk menuju
atau meninggalkan lingkungannya. Jalur sirkulasi merupakan rute sirkulasi
yang digunakan untuk mobilitas atau pergerakan secara umum. Path
merupakan elemen yang paling penting dalam image kota yang menunjukkan
rute-rute sirkulasi yang biasanya digunakan orang untuk melakukan pergerakan
secara umum, yakni jalan, gang-gang utama, jalan transit, lintasan kereta api,
saluran dan sebagainya. Terdapat dua macam jaringan sirkulasi (pathways) yaitu
jaringan sirkulasi (pathways) mayor dan minor. Pathways mayor merupakan jalan
utama yang ada pada sutu koridor, sedangkan pathways minor merupakan jalan
jalan yang ada disekitar jalan utama dan bukan merupakan jalan utama.
2. Landmark (Tanda lingkungan)

REZKY DWI

Landmark adalah suatu unsur karakter penunjang setiap lingkungan atau


kota yang dapat menimbulkan kesan tersendiri dari lingkungan atau kota
tersebut bila dilihat dan dipandang oleh seseorang. . Berdasarkan studi Kevin
Lynch, landmark adalah bentuk visual yang menjolok dari sebuah kota.
Landmark merupakan elemen terpenting dari bentuk kota, karena berfungsi
untuk membantu orang dalam mengarahkan diri dari titik orientasi untuk
mengenal kota itu sendiri secara keseluruhannya dan kota-kota lain
3. Nodes (Titik/pusat kegiatan)
Nodes adalah pusat kawasan atau inti kawasan yang menjadi fokusan
utama pada suatu kawasan dengan jenis kegiatan tertentu yang dilakukan
secara terus-menerus. Nodes merupakan titik-titik strategis dalam kota,
dimana pengamat dapat masuk, atau dari mana dia bepergian. Nodes dapat
merupakan penghubung-penghubung utama, tempat-tempat pemberhentian
dalam perjalanan, persilangan atau pertemuan jalan-jalan, saat-saat
perubahan dari satu struktur ke srtuktur lainnya.
4. Edge (Pembatas lingkungan)
Edge sebagai elemen linear tidak dipandang sebagai path. Dalam fungsinya
sebagai pembatas, ia membagi dua wilayah yang memiliki fase kegiatan yang
berbeda. Edge juga dapat digunakan sebagai penanda pengakhiran dari
sebuah district atau batasan sebuah district dengan yang lainnya.
5. District (Kawasan)
Distrik (district) yaitu suatu elemen bagian dari kota, serta memiliki
karakter tertentu yang hidup dalam imajinasi masyarakat kota. Dalam sebuah
wilayah akan memiliki district yang banyak jiga kawasan tersebut memiliki
bentuk kegiatan atau penggunaan lahan yang berbeda - beda

BAB III
Potensi, Masalah dan Isu Strategis
3.1.

Potensi
3.1.1. Path
Jalur sirkulasi pada suatu kawasan sangatlah berdampak positif bagi kawasan
tersebut. Semakin mudah kawasan tersebut untuk dijangkau maka semakin cepat
REZKY DWI

kawasan tersebut untuk berkembang. Pada koridor Bukit Darmo Boulevard telah
memiliki akses yang cukup baik bagi masyarakat untuk menjangkau koridor tersebut.
Potensei dari jalur sirkulasi tersebut yaotu :
1. Pada koridor wilayah studi tidak pernah mengalami kemacetan. Hal tersebut
dikarenakan pada jalan utama yaitu Jl. Bukit Darmo Boulevand memliki lebar
jalan yang cukup luas yaitu 9 meter di setiap jalurnya.
2. Memiliki kondisi perkerasan yang cukup baik. kondisi tersebut dikarenakan
pada setiap jalan yang ada pada koridor tersebut tidak ditemukan lubang atau
jalan rusak. Sehingga dalam melakukan mobilitasnya dengan kendaraan,
masyarakat merasa nyaman tanpa hambatan.
3.1.2. Landmark
Adanya suatu ciri khas yang menonjol dari sebuah kawasan akan membuat
masyarakat semakin mudah memahami kawasan tersebut. Adapun dampak positif
yang ditimbulkan karena adanya lendmark pada koridor Bukit Darmo Bouluvard yaitu
menunjang percepatan pertumbuhan perekonomian bagi wilayah tersebut. Hal
tersebut dikarenakan selain sebagai ciri khas landmark juga mampu menjadi magnet
bagi investor lainnya untuk mengembangkan usaha disekitar lanmark tersebut.
Intiland tower yang merupakan landmark memiliki salah satu fungsi penggunaan
sebagai perdagangan dan jasa (caffe dan restoran). Dengan adanya caffe dan restoran
tersebut masyarakat khususnya kalangan remaja akan tertari untuk mengunjunginya.
Dan winvestor berusaha mengembangkan usaha caffe, restoran, mall, supermarket,
dll disekitaran landmark tersebut yaitu intiland tower.
3.1.3. Nodes
Suatu pusat kegiatan pada suatu wilayah akan melayani kegiatan masyarakat
yang berada dekat pada kawasan tersebut. Pada koridor Bukit Darmo Boulevard
terdapat beberapa pusat kegiatan seperti perkantoran, pendidikan, tempat
bercengkrama dan kesehatan. Adanya pusat pusat kegiatan tersebut memiliki
potensi sebagai berikut :
1. Masyarakat yang ada pada koridor Bukit Darmo Boulevard tidak perlu jauh
jauh ke wilayah lainnya untuk menemukan pusat kegiatan pendidikan,
kesehatan dan tempat bercengkrama (bergaul bersama teman).
2. Dengan banyaknya caffe dan restoran elite yang dapat menjadi tempat
REZKY DWI

bercengkrama, masyarakat akan tertari mengunjunginya. Tidak sedikit dari


kalangan muda Surabaya yang menghabiskan waktu di caffe atau resto resto
koridor Bukit Darmo Boulevard.
3.1.4. Edge
Adapun beberapa potensi dengan adanya edge atau pembatas lingkungan, yaitu :
1. Dengan adanya batas yang membatasi suatu wilayah atau lingkungan, maka
masyarakat akan mengetahui batasan mereka dalam melakukan sebuah
mobilitas.selain itu batas batas tersebut
2. Edge juga mampu membatasi kepemilikan suatu lokasi. Salah satu contohnya
yaitu adanya tembok tinggi yang membatasi antara bangunan pada sebelah barat
koridor Biukit Darmo Boulevard dengan perumahan Pakuon Indah
3.1.5. District
district merupakan sebuah kawasan yang memiiki karakteristik kegiatan
tertentu yang bersifat mendominasi pada kawasan tersebut. Secara singkat,
district yaitu aglumerasi dari kegiatan yang ada pada suatu wilayah. Dengan
adanya aglumerasai tersebut, maka suatu mobilitas akan lebih efektif sehingga
masyarakat sekitar tidak perlu jauh jauh ke daerah lainnya untuk menemukan
kegiatan lainnya.

3.2.

Masalah
3.2.1. Path
pada koridor Bukit Darmo Boulvard semua jalan kondisinya sangat bagus.
Selain itu juga memiliki rumaja yang cukup lebar sehingga tidak pernah terjadi
macet. Namun dengan kondisi tersebut terkadang banyak pengguna jalan yang
memacu kendaraannya dengan kencang. Hal tersebut jelas membahayakan
pengguna jalan lainnya mengingat pada koridor tersebut banyak mahasiswa yang
melakukan mobilitas tersebut dengan bersepeda motor.
3.2.2. Landmark
Berdasarkan identity koridor Bukit Darmo Boulevard yaitu modern
tematik, maka setiap bangunan yang ada akan terkesan menadopsi bangunan bangunan modern yang ada di dunia. Salah satu contohnya yaitu model arsitektur
yang unik dan modern pada gedung Intiland dan R.S. National Hospital yang juga
merupakan landmark pada koridor tersebut. Kedua bangunan tersebut
REZKY DWI

mempunyai pelayanan yang bagus baik berupa pelayanan jasa ataupun fasilitas
yang ditawarkan. Dengan pelayanan yang diberikan tersebut, maka management
gedung tersebut akan memberikan standart harga pelayanan yang cukup tinggi
pula.
Standart pelayanan yang tinggi tersebut dirasa bukan masalah bagi
penduduk yang ada pada koridor Bukit Darmo Boulevard ataupun penghuni
perumahan elite yang ada disekitarnya. Dilain sisi, masyrakat sekitar yang masih
merupakan masyarakat kawasan menengah kebawah, menganggap kedua
landmark tersebut hanyalah tontonan saat mereka melewati koridor Bukit Darmo
Boulvard. Walaupun pada gedung Intiland memiliki kegiatan perdagangan dan
jasa seperti caffe dan restoran yang terbuka untuk umum, namun sejauh ini
masyarakat yang mengunjungi gedung tersebut berasal dari kalangan menengah
ke atas dan juga anak muda yang memanfaatkan gedung tersebut sebagai sarana
bergaul.
Dari penjelasan diatas maka permasalahan yang terjadi pada landmark
koridor Bukit Darmo Boulvard yaitu sifat pelayanan yang hanya dapat dijangkau
oleh masyarakat kalangan atas.
3.2.3. Nodes
Dari semua kegiatan yang ada pada koridor Bukit Darmo Boulvard, semuanya
terkesan memiliki tingkat pelayanan yang bagus. Pada kegiatan pendidikan koridor
tersebut memiliki satu sekolah yaitu SMA Petra. Sekolah tersebut telah dikenal oleh
masyarakat luas jika sekolah tersebut merupakan sekolah yang bagus dan mahal.
Sehingga banyak dari muridnya merupakan penduduk pada perumahan elite disekitas
koridor Bukit Darmo Boulvard.
Koridor Bukit Darmo Boulvard juga memiliki kegiatan kesehatan berupa rumah sakit
National Hospital. Secara nampak dari luar rumah sakit tersebut memiliki bentuk
bangunan yang bagus dan modern untuk sebuah rumah sakit. Sehingga harga yang
ditawarkan untuk pelayanan dan fasilitas rumah sakit juga terbilang mahal. Suatu
rumah sakit harusnya mampu melayani 240.000 jiwa pada wilayah jangkauan. Namun
pada kenyataannya yang mendapatkan pelayanan rumah sakit tersebut hanyalah
masyarakat ekonomi atas pada sekitar koridor Bukit Darmo Buelvard aatupun
masyarakat ekonomi atas yang ada pada kawasan luar koridor tersebut.
REZKY DWI

3.2.4. Edge
Edge pada koridor Bukit Darmo Boulvard ini berupa jalan dan tembok tinggi.
Permasalahan yang ada pada edge ini yaitu berupa kondisi Jl. Bukit Darmo Boulvard
yang terkesan memiliki karakteristik yang berbeda sendiri dengan jalan penghubung
lainnya. Hal tersebut membuat masyarakat merasakan perbedaan yang cukup jauh
antara Jl. Bukit Darmo Boulvard dengan jalan disisi selatan yang mau menuju ke
wilayah perkampungan. Sehingga secara tidak langsung permasalahan ini
menyebabkan adanya pembeda karakter lingkungan antara masyarakat yang tinggal
di perumahan elit dengan masyarakat yang tinggal dikawasan perkampungan
3.2.5. District
Permasalahan yang ada pada aspek distrik kurang lebih sama dengan permasalahan
lainnya, yaitu dimana pada setiap district yang ada pada koridor Bukit Darmo Boulvard
memiliki kesan modern.
3.3.

Isu Strategis
Koridor Bukid Darmo Boulvard merupakan wilayah dengan pertumbuhan
pembangunan yang sangat cepat. Pertumbuhan pembangunan tersebut didorong
karena arahan dari kota Surabaya sendiri, jika pada saat ini pertumbuhan akan lebih
difokuskan ke Surabaya Barat. Dengan kebijakan tersebut, banyak investor yang
akhirnya tertarik untuk membangun wilayah Surabaya Barat. Seirin berjalannya waktu
pembangunan yang terus menerus dilakukan di Surabaya Barat kini telah didapatkan
hasilnya.
Dengan bentuk bangunan yang modern dan unik, kini kawasan Surabaya Barat
telah disulap wajahnya menyerupai kawasan kawasan di luar negeri. Landmark pada
koridor Bukit Darmo Boulvard sendiri memiliki bentuk bangunan yang modern, unik
dan megah. Adanya landmark tersebut mendorong pembangunan pada wilayah
sekitarnya, sehingga pada saat ini koridor Bukit Darmo Boulvard telah memiliki pusat
pusat kegiatan. Semua kegiatan yang ada di koridor tersebut ditunjang dengan
fasilitas dan pelayanan yang sangat baik.
Fasilitas dan pelayanan yang sangat baik ini nantinya menjadi tolak ukur
management pemilik pusat kegiatan untuk menberikan standart harga. Berdasarkan
karakteristik pada koridor Bukid Drmo Boulvard yang homogen yaitu kehidupan
modern, maka standart yang diberikan pada satu koridor tersebut sama sama tinggi.
REZKY DWI

Berdasarkan analisa tersebut, maka muncullah isu utama yang ada pada koridor
tersebut, yaitu bagaimana hubungan antara kegiatan yang ada pada koridor Bukit
Darmo Boulvard dengan masyarakat yang ada pada perkampungan sekitarnya?. Isu
tersebut menitik beratkan kepada bagaimana masyarakat sekitar juga merasakan
fasilitas dan pelayanan yang ada di koridor tersebut.
Standart pelayanan yang tinggi tersebut dirasa bukan masalah bagi
masyarakat kalangan atas yang tinggal di perumahan elite kawasan tersebut.
Dilain sisi, masyrakat sekitar yang masih merupakan masyarakat kawasan
menengah kebawah, menganggap setiap kegiatan yang ada pada koridor Bukit
Darmo Boulvard hanya untuk masyarakat ekonomi atas khusunya masyarakat
yang ada di perumahan elit kawasan tersebut. Kesan tersebut timbul karena
adanya bentuk dari suatu wilayah yang sangat berbeda dengan wilayah
sekitarnya. Permasalahan ini dapat disebut segregasi ruang dimana bentuk atau
wajah yang ditampilkan memberikan kesan yang berbeda untuk wilayah sekitar.
Sehingga muncullah jurang pembeda antara si kaya dan si miskin.

BAB IV
Gambaran Umum Kawasan Perencanaan dan Pembahasan
4.1.

Path
Pada Koridor Bukit Darmo Boulevard memiliki 2 type pathways yaitu mayor

dan minor. Pathway mayor adalah Jl. Bukit Darmo Boulevard yang merupakan jalan
utama yang ada pada koridor Bukit Darmo Boulevard. Jalan tersebut memiliki lebar
rumija 21 meter dengan median yang ada ditengahnya selebar 3 meter, sehingga
rumajanya yaitu 18 meter. Dengan rumaja yang cukup lebar, jalan tersebut tidak
pernah mengalami kemacetan. Sedangkan yang termasuk pathway minor yaitu ada 3
jalan, antara lain : Jl. Bukit Graha Darmo, Jl. KondominiumGraha Famili, Jl. Citra Raya
Unesa. Ketiga jalan tersebut memiliki kondisi perkerasan yang cukup bagus karena
tidak ada jalan yang berlubang.

REZKY DWI

PETA PATH

REZKY DWI

1
0

4.2.

Landmark
Berdasarkan studi Kevin Lynch, landmark adalah bentuk visual yang

menjolok dari sebuah kota atau wilayah. Pada koridor wilayah studi memiliki 2
landmark yaitu Gedung Intiland dan Rs. National Hospital. Kedua bangunan tersebut
merupakan landmark karena memiliki bentuk visual yang menonjol pada koridor
tersebut, sehingga masyarakat yang memasuki kawasan tersebut langsung tertuju
pada kedua bangunan tersebut.
1. Intiland Tower
Gedung Intiland merupakan gedung dengan penggunaannya yang mixuse yaitu
perkantoran dan perdagangan dan jasa. Dengan bentuk arsitektur yang unik dan
kegiatan perdagangan dan jasa seperti restoran, caffe, dll, maka masyarakat akan
tertarik untuk mengunjungi gedung tersebut. Kegiatan perdagangan dan jasa tersebut
juga mempu melayani masyarakat yang ada di wilayah koridor Bukit Darmo Boulevard,
sehingga masyarakat tidak perlu melakukan mobilitas yang jauh untuk mencari
tempat makan ataupun berkumpul.

REZKY DWI

1
1

Gambar : eksisting dan visual dari landmark Gedung Intiland tower


2. R.S. National Hospital
Kemudian landmark selanjutnya yaitu gedung National Hospital. Gedung tersebut
merupakan rumah sakit dengan fasilitas internasional yang ditawarkan. Rumah sakit
terbut memiliki tinggi kurang lebih 32 dengan arsitektur yaang modern, sehingga
masyarakat yang melintasi kawasan tersebut akan langsung tertuju pada gedung
tersebut.

Gambar : eksisting dan visual dari landmark R.S. National Hospital Surabaya

REZKY DWI

1
2

PETA LANDMARK

REZKY DWI

1
3

4.3.

Nodes
Nodes adalah pusat kawasan atau inti kawasan yang menjadi fokusan

utama pada suatu kawasan dengan jenis kegiatan tertentu yang dilakukan secara
terus-menerus. Pada wilayah studi terdapat 4 pusat kegiatan baik berupa kegiatan
perkantoran, pendidikan, tempat bercengkrama dan kesehatan. Nodes tersebut
yaitu intiland tower, SMA Petra, kawasan perjas Loop, R.S National Hospital.
Dengan adanya beberapa pusat kegiatan yang ada pada koridor Bukit Darmo
Boulevard maka akan memudahkan masyarakan untuk berkegiatan tanpa
mencari pusat kegiatan yang jauh.

REZKY DWI

1
4

PETA NODES

REZKY DWI

1
5

4.4.

Edge
Dalam

bahasa

sederhana

edge

merupakan

pembatas

lingkungan.

Berdasarkan fungsinya sebagai pembatas, ia membagi dua wilayah yang memiliki


fase kegiatan yang berbeda. Pada wilayah studi pembatas lingkungan dapat
berupa lalu lintas padat dan tembok tinggi. Edge berupa lalu lintas padat yaitu Jl.
Bukit Darmo Boulevand, Jl. Boulevand Famili Bar dan Jl Kondominium Graha
Famili. Sedangkan edge berupa tembok besar berada pada belakang bangunan
sebelah barat yang membatasi dengan perumahan. Dengan adanya pembatas
berupa tembok tinggi diharapkan keamanan dari suatu wilayah dapat dijaga.

REZKY DWI

1
6

PETA EDGE

REZKY DWI

1
7

4.5.

District
District merupakan sebuah kawasan yang memiiki karakteristik kegiatan

tertentu yang bersifat mendominasi pada kawasan tersebut.

Distrik pada

kawasan studi dibagi menjadi 6 kawasan, yaitu kawasan mix use (perkantoran dan
perdaganan dan jasa), lahan tak terbangun, pendidikan, perdagangan dan jasa,
kesehatan dan RTH.

REZKY DWI

1
8

PETA DISTRICT

REZKY DWI

1
9

BAB V
Kesimpulan dan Rekomendasi
berdasarkan hasil analisa koridor Bukit Darmo Boulvard dengan menggunakan pendekatan
kevin lynch, maka didapatkan rekomendasi sebagai berikut :
1. Path
Perlu adanya pengendalian terhadap penggunaan kendaraan bermotor pada koridor
Bukit Darmo Boulvard, mengingat pada koridor tersebut memiliki pusat kegiatan yang
beragam yang mampu menjadikan faktor bangkitan terhadap kondisi lalu lintas jalan.
2. Landmark
Derdasarkan potensi dan masalah yang ada, maka rekomendasi yang dapat diberikan
yaitu perlu adanya penyesuaian berupa bentuk bangunan maupun kegiatan terhadap
wilayah sekitarnya. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya penyesuaian tersebut
maka masyarakat luas dapat menikmati segala fasilitas publik secara merata, bukan
malah menjadi jurang pembeda antara si kaya dan si miskin.
3. Nodes
Perlu adanya keterlibatan masyarakat luas yang ada di sekitar koridor Bukit Darmo
Boulvard dalam kegiatan yang ada pada koridor tersebut. Dalam hal ini harusnya
pemerinta mampu memberikan bentuk kegiatan yang berpihak kepada masyarakat
luas guna menciptakan kesejahteraan bersama.
4. Edge
Perlu adanya inovasi baru terhadap pemberian batas suatu wilayah dengan wilayah
lainnya dimana semuanya merasa nyaman dengan adanya pembatas lingkungan
tersbut. Bukan menonjolkan pembeda sisi, seperti wilayah yang terlihat sangat megah
yang wilayah sekitarnya merupakan daerah kumuh, yang terkesan tidak ada hubungan
antara wilayah satu dengan wilayah lainnya.
5. District
Berdasarkan arahan RDTRK UP Satelit, kegiatan pembangunan ditujukan pada
kegiatan perdagangan dan jasa. Namun pemerintah tetap harus mengontrol kegiatan
REZKY DWI

2
0

tersebut agar tidak terjadi penumpukan kegiatan yang berlebihan pada suatu wilayah,
karena mampun memunculkan permasalahan baru seperti kemacetan.

REZKY DWI

2
1

Você também pode gostar