Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
GROUND VIBRATION
Kelompok 4
Mohammad Adenan
Soraya Rizqi Mufidah
Damayanti Sari
Karina
Mohammad Wahyu Dono
Mochammad Arizky Pratama
2414106003
2414105042
2414105016
2414105021
2414106030
2414106033
Asisten Praktikum
Muhammad Iqbal Baikhaqi2411100044
Laboratorium Rekayasa Akustik Dan Fisika
Bangunan
Program Studi Lintas Jalur S-1
Jurusan Teknik Fisika
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2015
ABSTRAK
Pada era modern seperti ini banyak pembangunan
gedung , jembatan dan lain-lain. Kegiatan semacam itu
memicu faktor ground vibration yang membahayakan. dari
permasalahn di atas bisa diselesaikan dengan melakukan
pengukuran koefisien redaman dari ground sehingga dapat
diketahui baik atau tidaknya suatu ground untuk meredam
getaran dari sumber getar. Tujuan percobaan ini adalah
mampu mempratikan pengukuran kecepatan vibrasi partikel
pada ground yang diakibatkan oleh sumber pukulan palu pada
pasak yang tertanam pada groung dan memperoleh koefisien
redaman pada ground. Pada percobaan ini digunakan 3 buah
pasak yang ditanam di tanah dengan posisi jarak A ke B ialah
2 meter dan B ke C ialah 1 meter. Dari hasil percobaan dapat
dilihat dari kedua PPV tersebut A1 lebih besar daripada A2
dikarenakan posisi A1 lebih dekat dengan sumber sehingga
sensor menerima kecepatan rambat getar lebih besar daripada
A2. Dengan koefisien redaman getaran pada ground yang
diperoleh
sebesar 0,5184 masih belum terlalu baik untuk
meredam getaran sehingga meminimalisir kerusakan pada
lingkungan sekitar karena koefisien redaman pada ground
yang baik harus mendekati nilai 1.
Keyword : Ground Vibration, koefisien redaman
II
4
ABSTRACT
In the modern era, many construction of
buildings, bridges and others. Such activities trigger
factors which endanger ground vibration. The problem
above can be solved by measuring the attenuation
coefficient of the ground so it can be determined whether
or not a ground to dampen the vibration of the vibrating
source. The purpose of this experiment is capable particle
velocity measurements on ground vibration caused by a
hammer blow on the pin sources embedded in the ground
and obtain the damping coefficient on the ground. In this
experiment used 3 pieces stake planted in the ground
with the position of the range A to B is 2 meters and B to
C is 1 meters. From the experimental results can be seen
from both the A1 PPV larger than A1 A2 due to the
position closer to the source so that the sensor receives a
vibration velocity is greater than A2. With the vibration
damping coefficient of 0.5184 obtained ground is still not
too good for vibration damping to minimize damage to
the environment because the damping coefficient on
good ground should be close to the value 1.
Keyword: Ground Vibration, attenuation coefficient
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK (INDONESIA)
ABSTRACT (ENGLISH)
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
I
I
II
III
IV
V
VI
BAB I PENDAHULUAN
1
1
2
2
3
2.1
2.2
4
4
9
12
12
12
14
14
15
22
22
23
IV
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
6
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 4.1
14
VI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dewasa ini pembangunan pemukiman penduduk dan
ada
saja
kegiatan
konstruksi,
entah
itu
atau
pembangunan
gedung
tinggi
yang
2
tidaknya suatu ground untuk meredam getaran dari suatu
sumber getar. Sehingga ketika nilai koefisien redaman
dari ground tersebut kecil, oleh karena itu dapat
dilakukan antisipasi-antisipasi tertentu dan perlakuan
khusus, misalnya dengan memberikan bantalan pada
mesin kerja agar getaran dapat teredam dengan baik,
sehingga tidak membuat kerusakan pada struktur
bangunan dilingkungan sekitarnya, juga perlakuanperlakuan lainnya yang sekiranya dapat mengurangi
faktor destruktif dari ground vibration.
1
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Tujuan
Praktikum ini memiliki beberapa tujuan sebagai
berikut:
1.Mampu
mempraktikkan
pengukuran
kecepatan
Sistematika Laporan
Sistematika laporan ini terdiri dari : bab I
4
BAB II
LANDASAN TEORI
1
digunakan
untuk
mendeskripsikan
vibrasi
pada
manusia.
Sebagai
contoh,
vibrasi
yang
Bulk
Besar
Longitudinal,
ground
dan
vibration
gelombang
biasanya
5
Ground yang baik harus dapat meredam getaran
yang dihasilkan oleh benda yang bergetar dalam jarak
tertentu. Nilai koefisien redaman pada ground yang baik
harus mendekati nilai 1. Dengan nilai koefisien yang
mendekati 1, maka material ground dapat meredam
getaran dengan baik sehingga dapat meminimalisir
terjadinya kerusakan pada lingkungan disekitarnya. Hasil
pengukuran ground ini juga dapat kita bandingkan
dengan hasil pengukuran vibrasi struktur dari bangunanbangunan di sekitarnya, sehingga kita dapat mengetahui
apakah struktur bangunan-bangunan itu masih mampu
menahan propagasi getaran dari sumber getar yang
sebelumnya telah melalui medium ground.
Untuk mendapatkan nilai koefisien redaman pada
ground dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
A 2= A 1 e (R 2R 10)
A2 = Particle Peak Velocity, yaitu amplitudo tertinggi
pada getaran dalam satuan kecepatan getar pada
titik kedua (mm/s)
A1 = PPV, amplitudo tertinggi getaran pada titik pertama
(mm/s)
6
= Koefisien redaman vibrasi ground (
)
R2 = Jarak titik 2 terhadap titik nol (m)
R1 = Jarak titik 1 terhadap titik nol (m)
Tabel 2.1 Tabel Nilai Koefisien Redaman
Nilai Koefi
Redama
Material
Beton bertulang
Intensitas tegangan kecil (tidak retak)
Intensitas tegangan sedang (retak)
Intensitas tegangan besar (retak, tetapi
tegangan belum leleh)
Beton prategang (tidak retak)
Beton prategang parsial (retak
halus)
Komposit
Baja
0.007-0.010
0.010-0.040
0.005-0.008
0.004-0.007
0.008-0.012
0.002-0.003
0.001-0.002
7
dalam satuan kecepatan getar (mm/s). Nilai PPV bisa
diperoleh dengan menurunkan satuan dari akselerasi
(percepatan getar) menjadi kecepatan getar partikel.
Semakin besar nilai RMS percepatan getar dan nilai PPV,
maka semakin besar energi getar yang disalurkan.
Pengukuran ground vibration di tiap titik jarak
menggunakan 3 buah sensor accelerometer dengan arah
sumbu sebagai koordinat Cartesian (x, y, z) untuk
peletakan sensor accelerometer pada pasak atau kaki-kaki
yang terhubung atau tertanam pada ground (bisa dilihat
pada gambar dibawah).
8
Gambar 2.1 Peletakan sensor pada pasak di titik
pengukuran.
Apabila tidak menggunakan DAQ Module, kita
dapat juga mengukur vibrasi menggunakan alat ukur
vibrometer.
beberapa
Vibrometer
besaran-besaran
sudah
mampu
yang
mengukur
diperlukan
untuk
fungsi-fungsi
khusus
yang
dapat
9
Gambar 2.2 Vibrometer LUTRON Seri VT-8204 (kiri)
dan VB-8200 (kanan) beserta petunjuk fungsi tombol
pada alat ukur.
2
Accelerometer
Accelerometer adalah alat yang digunakan untuk
terhadap
waktu.
Bertambahnya
suatu
(acceleration).
berkurang
daripada
Jika
kecepatan
kecepatan
semakin
sebelumnya,
accelerometer
pada
kendaraan,
khususnya
10
mobil. Accelerometer ini digunakan untuk mendeteksi
penurunan percepatan yang sangat besar yang biasanya
terjadi ketika terjadinya tabrakan antar kendaraan.Bidang
Medis: Sport Watch, berupa jam tangan olahraga yang
juga dapat menghitung berapa banyak langkah yang telah
kitalakukan,
menggunakan accelerometer untukmenghitung kecepatan
dan jarak dari si pelari yang menggunakannya.
Science
and
anda
umumnya
penggunaan accelerometer.
Selain
didapatkan
itu
juga
dari
biasa
installation).
mengkalkulasi
percepatan
Accelerometer juga
yang
diakiabatkan
dapat
oleh
11
sebagai gravimeter. Notebook atau laptop juga dilengkapi
dengan accelerometer untuk mengevaluasi goncangan
yang dirasakan oleh laptop tersebut.
Peralatan Elektronik: Accelerometer pada laptop
biasanya digunakan pada sistem Sudden Motion Sensor,
yang biasa digunakan untuk mendeteksi jatuhnya laptop.
Jika kondisi pada saat jatuh terdeteksi, hard disk drive
yang ada akan diproteksi sehingga tidak terjadi data loss.
Sekarang
ini
juga
terdapat
menggunakanaccelerometer untuk
notebook
secara
yang
otomatis
(Track
Switching).
Camera
recorder
stabilization).
Camera
digital
12
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
1
Prosedur Praktikum
Adapun
langkah-langkah
dalam
melakukan
12
13
4
14
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.
Analisa Data
Pada percobaan Vibrasi P2 mengenai
noise
Rata
Sensor 3
-Rata
0,00130
0,001218 0,001288
4
0,00127
0,00103
0,000512 0,000725
2
0,000756333
Sensor 1
A1
A2
Sensor 2
Koefisien redaman
Nilai koefisien redaman diperoleh dari persamaan 4.1
A 2= A 1 e (R 2R 1)
ln
A2
= R2R1
A1
ln 0,5184
(32)
=0,5184
Persamaan 4.1
15
4.2.
Pembahasan
14
16
mendekati 1. Karena hasil pengukuran koefisien redaman
yang diperoleh jauh dari angka 1 maka dapat
disimpulkan aktivitas pemukulan pasak bumi ini dapat
menyebabkan
kerusakan
lingkungan
yang
berada
disekitarnya.
Hal ini dapat dipengaruhi karena kondisi tanah pada
saat mengambil data lubang pasak yang terlalu longgar
sehingga ground vibration tidak dapat diukur secara
maximal. Selain itu factor batuan, struktur tanah,
kedalaman tanah, sifat batuan, keadaan geologi, jumlah
charges , kecepatan pemukulan dan ketidakakuratan
sensor accelerometer. Sebaiknya pada saat pengukuran
dilakukan diperhatikan adalah sensor accelerometer yang
akurat, struktur tanah, keadaan geologi yang baik serta
jarak antar pasak tidak boleh terlalu dekat.
Mohammad adenan (2414106003)
Praktikum
ini
bertujuan
untuk
menentukan
17
titik, nilai dari kedua titik dimasukan kedalam Persamaan
4.2 dan menghasilkan nilai koefisien redaman sebesar
0,5184 . Nilai koefisien redaman ini jika dibandingkan
dengan
standar
0 <1
aman
dan
redaman
vibrasi
ground,
yakni
mengakibatkan
kerusakan
pada
18
Mochamad Wahyu Dono (2414106030)
Praktikum P-2 ini membahas tentang ground
vibration. mengukur dan mengetahui pengaruh ground
vibration dari pukulan pasak yang tertanam
dengan
19
Dengan nilai koefesien mendekati 1 maka material
ground dapat meredam getaran dengan baik sehingga
meminimalisir terjadi kerusakan pada lingkungan sekitar.
Mochammad Arizky Pratama (2414106033)
Pada percobaan P2 vibrasi ini mengenai ground
vibration. Dari hasil pengukuran noise vibration pada
ground yang di akibatkan oleh sumber pukulan palu pada
pasak yang tertanam pada ground dengan jarak pertama
A ke B 1 meter dan jarak kedua B ke C 2 meter. Dari
hasil pengukuran Peak Partice Velocity (PPV) dilakukan
pengukuran A1 sebanyak 3 kali dan A2 sebanyak 3 kali
maka diperoleh nilai rata-rata A1 sebesar 0,00127 mm/s
dan nilai rata-rata A2 sebesar 0,0007563 mm/s. Setelah
diperoleh Peak Partice Velocity (PPV) dapat dihitung
koeisien
redaman
dari
ground
vibration
dengan
20
dari pemasangan pasak ini akan berbahaya dan merusak
lingkungan sekitarnya.
Hal tersebut dikarenakan pemangan pasak pada
tanah dengan jarak terlalu dekat, lubang yang telah
tertanam pasak sudah terlalu longgar, struktur tanah
sehingga
tidak
maksimal
saat
pengambilan
data,
21
penjumlahan semua sensor. Dengan koefisien redaman
getaran pada ground yang diperoleh
sebesar 0,5184.
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilaksanakan, didapat
vibrasi
partikel
pada
ground
yang
5.2.
Saran
22
23
Adapun saran yang dapat diberikan dari percobaan yang
telah dilakukan antara lain:
a. Lebih diperbanyak varibel titik uji dari pusat agar
menghasilkan nilai koefisien yang akurat, apakah nilai
koefisien masing-masing mendekati atau memiliki
error yang besar.
b. Jumlah sensor Accelerometer juga diperbanyak untuk
menunjang pengukuran yang diharapkan diatas.
c. Letak pengukuran juga harus lebih dari satu sehingga
praktikan dapat memahami faktor apa saja yang
mempengaruhi koefisien redaman.