Você está na página 1de 33

BAB 23

MENYELESAIKAN AUDIT
PENELAAHAN YANG BAIK MEMERLUKAN LEBIH DARI SEKEDR
MELIHAT BERKAS AUDIT
Larry Lenape, senior audit pada kantor akuntan publik Sentro, Best &
Harmon, menugaskan asisten staff Clawson Little mengaudithutangusahaWestside
Industries, pabrikan peralatan besar. Hutang usaha merupakan akun kewajiban
utama untuk perusahaan manufaktur, dan menguji pisah batas hutang usaha
merupakan area audit yang penting. Pengujian terutama berkaitan dengan
penelaahan kewajiban yang dibukukan oleh klien melalui pemeriksaan
pembayaran yang mengikutinya ke pemasok dan kreditur lain guna memastikan
bahwa pembayaran tersebut dibukukan dengan semestinya.
Lenape melakukan observasi bahwa Little membuang waktu sangat
banyak untuk menelpon, tampaknya mengenai masalah pribadi. Segera sebelum
audit diselesaikan, Little mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan
perusahaan. Meskipun Little kebingungan karena masalah pribadinya, tapi ia telah
menyelesaikan tugas-tugasnya dalam waktu yang ditetapkan sebelumnya.
Karena perhatian Lenape terhadap gaya kerja Little, ia memutuskan untuk
menelaah berkas audit dengan sangat hati-hati. Setiap skedul yang ia telaah
memang benar-benar telah disusun, dengan "tick-mark, tanda contreng"
dilampirkan dan diterangkan oleh Little, yang menunjukan bahwa ia telah
melakukan pemeriksaaan yang ekstensif terhadap data dan dokumen-dokumen
yang melandasinya dan telah menemukan saldo klien adalah memadai
sebagaimana yang dinyatakan. Tentu saja, tidak ada pembayaran akhir tahun
berikutnya untuk pembelian persediaan yang diterima sepanjang periode audit
yang tidak diakrualkan oleh perusahaan,
Sewaktu Lenape telah menyelesaikan audit, ia memberitahu Kelsey
Mayburn, manajer audit yang bertanggung jawab atas penugasannya ini, bahwa
berkas-berkas siap untuk Mayburn telaah. la telah mempertimbangkan
pengetahuan mengenai pabrikan peralatan dan juga tentang Westside Industries.

Mayburn menelaah semua berkas-berkas audit, termasuk prosedur analitik yang


dilaksanakan selama audit. Seteiah menghitung tambahan prosedur analitik
selama telaahannya, ia menghubungi Lenape dan mengatakannya hutang usaha
keiihatannya tidak masuk di akalnya. la meminta Lenape agar melakukan
beberapa tambahan pemeriksaan. Lenape kembali dan melihat semua dokumendokumen bahwa Little telah menunjukkan di dalam berkas audit yang ia periksa.
Tampak sekali bahwa Little tidak melihat dokumen atau tidak mengetahui apa
yang ia lakukan ketika ia memeriksanya. Terdapat hampir $1 juta dokumen yang
diterapkan hingga 31 Desember 2002, periode audit yang tidak masuk sebagai
hutang atau kewajiban. Penelaahan Mayburn mungkin menyelematkan Santro,
Best & Harmon dari kejadian butruk yang sangat memalukan.
Keluruhan buku ini yang bermula dari Bab 6 membahas tiga tahap yang
pertama ada proses audit sebagaimana diperlihatkan dalam pinggir tepi di bawah
ini. mpat tahap yang terakhir, dengan kotak yang berbayang adalah menyelesaikan
audit. Walaupun penyelesaian audit tercakup hanya dalam satu bab saja, topik ini
sangat penting bagi auditor. Sketsa pembuka mengillustrasikan pentingnya
penelaahan yang seksama dan pemikiran tentang audit oleh seseorang yang
berpengalaman dan berpengetahuan. Ada beberapa aspek lain dalam penyelesaian
audit disamping penelaahan hasil yang akan menentukan keberhasilan audit.
Angka dalam pinggir tepi pada halaman berikutnya memperlihatkan enam bagian
tahap penyelesaian audit yang dibahas dalam bab ini.
MENELAAH KEWAJIBAN BERSYARAT DAN KOMITMEN
Kewajiban bersyarat adalah potensi kewajiban masa datang kepada pihak
ketiga untuk jumlah yang tidak diketahui sebagai akibat dari aktifitas yang telah
terjadi. Tiga kondisi yang menyebabkan adanya kewajiban bersyarat: (1) terdapat
potensi pembayaran masa datang kepada pihak ketiga atau pengurangan aktiva
lain yang diakibatkan oleh kondisi yang ada, (2) terdapat ketidak pastian
mengenai jumlah pembayaran atau pengurangan di masa datang, dan (3) hasil
tertentu akan ditentukan oleh peristiwa atau kejadian di masa datang. Misalnya,

tuntutan hukum yang telah didaftarkan tetapi belum diputuskan akan memenuhi
ketiga kondisi tersebut.
Ketidak pastian mengenai pembayaran di masa datang dapat bervariasi
dari yang sangat mungkin hingga yang sangat tidak mungkin. SFAS 5
menguraikan tiga tingkat kemungkinan keterjadian dan perlakuan laporan
keuangan yang memadai untuk setiap kemungkinan itu. Persyaratan-persyaratan
tersebut diikhtisarkan dalam Tabel 23-1. Keputusan mengenai perlakuan yang
tepat memerlukan pertimbangan prof esional yang besar,
Bilamana pengungkapan yang memdai dalam laporan keuangan mengenai
kewajiban bersyarat yang material adalah melalui catatan kaki, catatan kaki itu
seharusnya menguraikan sifat kewajiban bersyarat hingga batas yang diketahui
dan pendapat konsultan hukum atau manajemen atas hasil yang diharapkan.
Gambar 23-1 merupakan illustrasi mengenai catatan kaki untuk perkara hukum
yang tertunda dan garansi perusahaan atas pinjaman.
Tabel 23.1
Kemungkinan keterjadian dan perlakuan laporan keuangan
Kemungkinan keterjadian peristiwa
Tipis (sedikit kesempatan)
Kemungkinan yang masuk akal (lebih
dari tipis, tetapi kurang dari mungkin)
Kemungkinan (mungkin terjad)

Perlakuan laporan keuangan


Tidak ada penyingkapan yang perlu
Penyingkapan catatan kaki adalah perlu
Jika jumlah dapat diestimasi dengan
baik, akun laporan keuangan
disesuaikan
Jika jumlah tidak dapat diestimasi
dengan baik, penyingkapan
wesel adalah perlu

Gambar 23.1 Catatan Kaki Kewajiban Bersyarat


Terdapat bermacam-macam tuntutan dan klaim terhadap perusahaan dan
perusahaan anak konsolidasinya. Merupakan pendapat manajemen perusahaan,
atas dasar informasi yang tersedia sekarang, bahwa kewajiban akhir, jika ada,
yang diakibatkan dari tuntutan dan klaim semacam itu tidak akan secara material
mempengaruhi posisi keuangan konsolidasi atau hasil operasi perusahaan dan
perusahaan anak konsolidasi.
Perusahaan telah menyetujui untuk menjamin pelunasan kembali sebesar

$14,000,000 yang dipinjamkan oleh bank ke beberapa perusahaan afiliasi dimana


perusahaan itu memiliki kepemilikari minoritas.
Kewajiban Kewajiban bersyarat tertentu yang yang menjadi perhatian
utama auditor:

Perkara hukum yang tertunda atas pelanggaran paten, kewajiban

produk, atu tindakan lain


Perselisihan pajak penghasilan
Garansi produk
Wesel tagih didiskontokan
Garansi atas kewajiban pihak lain
Saldo yang belum digunakan dalam "letter of credit" yang beredar

Standar audit menjadikan jelas bahwa manajemen, bukan auditor,


bertanggung jawab atas identifikasi dan penetapan perlakuan akuntansi yang
memadai terhadap kewajiban bersyarat. Dalam banyak audit, tidaklah praktis jika
auditor hams menemukan kewajiban bersyarat tanpa kerjasama dengan
manajemen.
Tujuan auditor dalam verifikasi kewajiban bersyarat yaitu untuk
mengevaluasi perlakuan akuntansi atas kewajiban bersyarat yang diketahui dan
untuk mengidentifikasi, asalkan praktis, kewajiban bersyarat apapun yang tidak
diidentifikasi oleh manajemen.
Erat kaitannya dengan kewajiban bersyarat adalah komitmen untuk
membeli bahan baku atau sewa guna usaha fasilitas pada harga tertentu, perjanjian
untuk menjual barang dagangan pada harga yang telah ditetapkan, rencana bonus,
rencana pembagian laba dan pensiun, perjanjian royalty, dan pos-pos yang serupa.
Dalam komitmen, karakteristik yang terpenting adalah perjanjian yang mengikat
perusahaan untuk mematuhi seperangkat kondisi tertentu di masa datang tanpa
menghiraukan apa yang terjadi terhadap laba atau perekonomian keseluruhan.
Dalam perkeonomian bebas, dianggap entitas setuju atas komitmen sebagai sarana
memperbaiki kepentingan sendiri, tetapi akanberbalik menjadi sedikit atau lebih
menguntungkan ketimbang yang sebelumnya diantisipasi. Semua komitmen
biasanya diuraikan bersamaan dalam catatan kaki yang terpisah atau digabungkan
dalam catatan kaki yang terkait dengan kewajiban bersyarat.

Prosedur audit untuk menemukan kewajiban bersyarat


Banyak potensi kewajiban ini yang dapat diverifikasi sebagai bagian
integral dari

Prosedur audit untuk berbagai segmen penugasan dan bukan

sebagai aktifitas terpisah mendekati akhir audit.

Menemukan Kewajiban

Misalkan, saldo "letter of credit" yang belum digunakan dapat diuji sebagai
bagian

Bersyarat dari konfirmasi bank dan pinjaman bank. Demikian pula,

perselisihan mengenai pajak penghasilan dapat dicek sebagai bagian dari analisa
beban

pajak

penghasilan,

penelaahan

arsip

korespondensi

umum,

dan

pemeriksaaan surat ketetapan pajak. Meskipun kewajiban / komitmen bersyarat


itu diverif ikasi terpisah, sudah umum untuk melaksanakan pengujian sebelum
hari terakhir penyelesaian penugasan untuk meyakinkan bahwa verifikasinya telah
memadai. Pengujian atas kewajiban/ komitmen bersyarat mendekati akhir
penugasan lebih berupa penelaahan bukannya penelitian awal.
Prosedur audit yang umum untuk menguji yang kewajiban / komitmen
bersyarat kurang terdefinisikan daripada prosedur audit yang telah dibahas dalam
area audit yang lain karena tujuan utama pada tahap awal pengujian adalah untuk
menentukan kebemdcum hal bersyarat itu.
Sebagaimana yang anda ketahui dari studi area audit lain, lebih sulit untuk
menemukan transaksi atau peristiwa yang tidak dibukukan dibandingkan dengan
verifikasi informasi yang dibukukan. Jika auditor menyadari bahwa hal bersyarat
itu ada, evaluasi atas materialitas dan tuntutan pengungkapannya dapat dengan
memuaskan dipenuhi.
Berikut ini adalah beberapa prosedur audit yang umum digunakan guna
mencari kewajiban bersyarat. Daftar ini tidak all inclusive (tidak harus saling
meniadakan), dan setiap prosedur tidak perlu dilaksanakan dalam setiap audit.

Lakukan tanya jawab dengan manajemen (lisan atau tulisan) mengenai


kemungkinan adanya kewajiban bersyarat yang belum dicatat. Dalam
tanya jawab ini, auditor harus secara spesifik menguraikan berbagai
macam hal bersyarat yang mungkin membutuhkan pengungkapan.
Biasanya, tanya jawab dengan manajemen tidak bermanf aat untuk
menemukan hal bersyarat tertentu, tetapi jika manajemen khilaf akan jenis

hal bersyarat tertentu atau tidak memahami secara menyeluruh kewajiban


pengungkapan akuntansi, tanya jawab akan berguna. Saat penyelesaian
audit, manajemen biasanya diminta untuk membrikan pernyataan tetulis
sebagai bagian dari surat pernyataan bahwa disadari adanya kewajiban

bersyarat yang tidak diungkapkan.


Telaah surat ketetapan pajak tahun berjalan dan tahun lalu untuk melihat
penyelesaian perselisihan atas pajak penghasilan. Laporan itu mungkin
menunjukkan bidang-bidang atau tahun-tahun yang mengandung ketidak
sepakatan. Jika penelaahan telah berlangsung untuk periode yang sangat

panjang, terdapat kemungkinan adanya selisih pajak penghasilan.


Telaah notulen rapat direksi dan komisaris serta pemegang saham atas adanya

indikasi tuntutan atau kewajiban lain.


Meneliti Analisa beban hukum untuk periode yang diaudit dan telaah faktur
beserta pernyataan dari penasihat hukum atas adanya indikasi kewajiban

beryarat, khususnya tuntutan dan penetapan pajak yang ditunda.


Dapatkan konfirmasi dari seluruh pengacara utama yang melaksanakan jasa
pelayanan hukum kepada klien mengenai status tuntutan hukum yang tertunda
atau kewajiban bersyarat lainnya. Prosedur ini akan dibahas lebih mendalam

dengan singkat.
Telaah kertas kerja yang ada mengenai informasi yang menujukkan potensi
hal bersyarat. Misalkan, konfirmasi bank akan menunjukkan wesel tagih yang

didiskontokan atau jaminan atas pinjaman.


Dapatkan "letter of credit" sedekat mungkin dari tanggal neraca dan dapatkan
konfirmasi atas saldo yang digunakan maupun yang belum digunakan.

Evaluasi kewajiban bersyarat yang diketahui


Kalau auditor menyimpulkan bahwa terdapat kewajiban bersyarat, dia
harus mengevaluasi signifikansi potensi kewajiban dan sifat pengungkapan yang
diperlukan dalam laporan keuangan. Potensi kewajiban dalam beberapa kasus
diketahui secara cukup sehingga dapat dimasukkan sebagai kewajiban aktual.
Dalam kasus yang lain, pengungkapan mungkin tidak diperlukan kalau hal
bersyarat itu sangat rendah atau tidak material. Seringkali, kantor akuntan publik

mendapatkan evaluasi yang terpisah mengenai potensi kewajiban dari


pengacaranya sendiri daripada mengandalkan pada manajemen atau pengacara
manajemen. Pengacara klien memberikan nasihat ke klien dan seringkali
kehilangan perspektif dalam mengevaluasi kemungkinan hilangnya kasus dan
jumlah potensi pertimbangan.
Prosedur audit untuk menemukan komitmen
Penelitian untuk mencari komitmen yang belurn diketahui biasanya
dilakukan sebagai bagian dari audit atas masing-masing area audit. Misalkan,
dalam melakukan verifikasi penjualan, auditor seharusnya waspada atas adanya
komitmen penjualan. Demikian pula, komitmen untuk melakukan pembelian
bahan baku atau peralatan dapat diidentifikasi sebagai bagian dari audit atas akun
tersebut. Auditor seharusnya waspada atas adanya kemungkinan komitmen
sewaktu membaca kontrak atau arsip korespondensi, dan tanya jawab harus
dilakukan ke manajemen.
Permintaanketernagan ke pengacara klien
Prosedur utama yang diandalkan auditor untuk mengungkapkan tuntutan
hukum yang diketahui atau klaim lain terhadap klien dan mengidentifikasi klaim
tambahan yaitu tanya jawab dengan pengacara klien. Auditor mengandalkan
keahlian dan pengetahuan pengacara mengenai masalah hukum guna memberikan
pendapatan profesional atas hasil tuntutan hukum yang diharapkan dan
kemungkinan jumlah kewajiban termasuk biaya sidang. Pengacara juga mungkin
mengetahui tuntutan dan klaim yang tertunda bahwa manajemen mungkin
mengabaikannya.
Sesuai dengan praktek umum, banyak kantor akuntan publik menganalisa
biaya hukum untuk sepanjang tahun dan mengirimkan surat tanya-jawab standar
ke seluruh pengacara yang terlibat dengan klien dalam tahun berjalan atau tahun
lalu, ditambah pengacara kantor akuntan publik itu sendiri. Dalam beberapa kasus,
pengiriman surat mi mencakup banyak pengacara, termasuk beberapa pengacara
yang berhubungan dengan aspek hukum yang jauh dari kemungkinan tuntutan.

Surat tanya-jawab standar ke pengacara klien, yang harus disusun dalam


kop surat klien dan ditanda tangani salah satu pejabat perusahaan, harus
mencakup informasi berikut:

Daftar yang mencakup (1) ancaman perkara yang tertunda dan (2) klaim
yang dituntut atau tidak atau tidak dituntut dengan mana pengacara telah
terlibat secara mendalam. Daftar ini biasanya disusun oleh manajemen, tetapi

manajemen dapat meminta agar pengacara menyusun daftar ersebut.


Permintaan agar manajemen menyediakan informasi atau komentar
mengenai kemajuan setiap pos yang ada di dalam daftar itu. Informasi yang
diinginkan itu mencakup tindakan hukum klien yang akan dilakukan,
kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan, dan estimasi atas jumlah atau

kisaran potensi kerugian.


Permintaan untuk identifikasi adanya tindakan hukum yang tertunda atau

ancaman yang didaftarkan atau pernyataan bahwa daftar klien itu lengkap.
Pernyataan yang memberitahu pengacara mengenai tanggung jawab
pengacara

untuk

memberitahu

manajemen

masalah

hukum

yang

mengharuskan adanya pengungkapan dalam laporan keuangan dan


menanggapi langsung auditor itu. Jika pengacara memilih untuk membatasi
tanggapan, alasan untuk melakukan hal itu harus termasuk di dalam surat.
MENELAAH PERISTIWA KEMUDIAN
Bagian kedua dari penyelesaian audit adalah penelaahan peristiwa
kemudian. Auditor harus menelaah transaksi dan peristiwa atau kejadian yang
terjadi setelah tanggal neraca guna menentukan apakah sesuatu yang terjadi itu
dapat mempengaruhi penyajian atau pengungkapan yang wajar atas laporan
periode berjalan. Prosedur audit yang disyaratkan oleh SAS1 (AU 560) untuk
memverifikasi transaksi dan peristiwa tersebut biasanya disebut penelaahan atas
peristiwa kemudian atau penelaahan pasca neraca.
Tanggung jawab auditor untuk menelaah peristiwa kemudian biasanyan
dibatasi hanya untuk periode yang diawali pada tanggal neraca dan berakhir pada
tanggal laporan audit. Karena tanggal laporan audit berhubungan dengan
penyelesaian prosedur audit yang penting di kantor klien, maka penelaahan

peristiwa kemudian seharusnya diselesaikan mendekati akhir penugasan1. Gambar


23-3 memperlihatkan periode yang dicakup oleh penelaahan peristiwa kemudian
penentuan waktu untuk pelaksanaan penelaahan tersebut.

Dua jenis peristiwa kemudian yang memerlukan pertimbangan manajemen


dan evaluasi oleh auditor: peristiwa yang mempunyai dampak langsung terhadap
laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian^serta peristiwa kemudian yang
tidak mempunyai dampak langsung terhadap laporan keuangan tetapi perlu
diungkapkan.
Peristiwa Kemudian yang Mempunyai Dampak Langsung pada Laporan
Keuangan dan Memerlukan Penyesuaian. Peristiwa atau transaksi ini
memberikan tambahan informasi ke manajemen dalam menentukan penilaian
saldo akun saat tanggal neraca dan ke auditor dalam verifikasi saldo, Misalkan,
kalau auditor mempunyai kesulitan dalam menentukan penilaian yangbenar atas
persediaan akibat keusangan, penjualan persediaan bahan baku sisa dalam periode
berikut akan menunjukkan nilai yang benar daripada persediaan per tanggal
neraca.

Peristiwa periode kemudian semacam yang berikut ini memerlukan


penyesuaian atas akun saldo di dalam laporan keuangan tahun berjalan jika
jumlahnya material:

Pengumuman bangkrut oleh pelanggan yang mempunyai saldo piutang

usaha yang beredar sehingga mempengaruhi kondisi laporan keuanga.


Penyelesaian perkara hukum dengan jumlah yang berbeda dari jumlah

yang dibukukan dalam buku.


Pengafkiran aktiva peralatan yang tidak digunakan dalam operasi

menurut tingkat harga di bawah nilai buku saat ini.


Penjualan investasi menurut harga di bawah harga perolehan yang
dibukukan.

Sewaktu peristiwa kemudian digunakan untuk mengevaluasi jumlah yang


terdapat dalam laporan keuangan, kecermatan harus diambil untuk membedakan
antara kondisi yang sudah ada pada tanggal neraca dan yang terjadi setelah akhir
tahun. Informasi peristiwa kemudian seharusnya tidak langsung dimasukkan ke
dalam laporan keuangan kalau kondisi yang menyebabkan perubahan penilaian
tersebut tidak terjadi sampai setelah akhir tahun. Misalkan, penjualan barang sisa
dalam periode berikutnya tidak relevan dalam penilaian keusangan persediaan
kalau keusangan itu terjadi setelah akhir tahun.
Peristiwa Kemudian yang Tidak Berdampak Langsung pada Laporan
Keuangan tetapi Pengungkapannya Dianjurkan. Peristiwa kemudian jenis ini
memberikan bahan bukti atas kondisi yang tidak terjadi pada tanggal neraca yang
dilaporkan tetapi sangat signif ikan sehingga diperlukan pengungkapan meskipun
tidak diperlukan penyesuaian. Biasanya, peristiwa ini dapat secara cukup
diaungkapkan dengan menggunakan catatan kaki, tetapi kadang-kadang sangat
signifikan sehingga memerlukan suplemen laporan keuangan historis berupa
laporan yang memperhitungkan dampak peristiwa tersebut seolah-olah telah
terjadi pada tanggal neraca.
Berikut ini adalah contoh peristiwa atau transaksi yang terjadi dalam
periode berikut yang memerlukan pengungkapan dan bukannya penyesuaian
dalam laporan keuangan.

Penurunan nilai pasar surat berharga yang disimpan sebagai investasi

sementara atau penjualan kembali surat berharga.


Penerbitan obligasi atau surat berharga lainnya.
Penurunan nilai pasar persediaan sebagai konsekuensi dari tindakan

pemerintah yang menghalangi penjualan barang.


Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat kebakaran.
Merger atau akuisisi.

Prosedur audit untuk penelaahan peristiwa kemudian dapat secara mudah


dibagi menjadi dua kategori: prosedur yang biasanya dipadukan sebagai bagian
dari verifikasi saldo akun akhir tahun, dan prosedur yang dilaksanakan secara
khusus dengan tujuan menemukan transaksi atau peristiwa yang harus diakui
sebagai peristiwa kemudian. Kategori pertama meliputi pengujian pisah batas dan
penilaian yang dilakukan sebagai bagian dari pengujian terinci atas saldo.
Misalkan, penjualan dan pembelian periode berikut diperiksa untuk menentukan
apakah pisah batas sudah akurat. Demikian pula, banyak pengujian penilaian yang
rnencakup peristiwa kemudian
Mendapatkan Surat Representasi. Surat representasi ditulis manajemen
klien ke auditor yang merupakan pernyataan formal klien mengenai berbagai
masalah yang berbeda dalam keseluruhan audit, termasuk diskusi mengenai
peristiwa kemudian. Surat tersebut merupakan surat perintah dan juga mencakup
masalah yang relevan lain. Surat ini juga dibahas terinci sepanjang pembahasan
pengumpulan bahan bukti audit, yang mana akan dibahas pada bagian berikut
dalam menyelesaikan audit.
Tanggal ganda
Kadang-kadang, auditor menentukan bahwa peristiwa kemudian tertentu
yang penting

Tanggal Ganda terjadi setelah pekerjaan lapangan diselesaikan

tetapi sebelum laporan audit diterbitkan. Sumber informasi semacam itu biasanya
manajemen atau media. Contoh penggunaan tanggal dalam Gambar 23-3 adalah
akuisisi perusahaan lain oleh klien yang diaudit pada tanggal 23 Maret, sedangkan
hari terakhir pekerjaan lapangan. adalah 11 Maret Dalam situasi yang semacam,
SAS1 (AU 530) mewajibkan auditor untuk memperluas pengujian audit atas

peristiwa kemudian terbaru yang terungkap untuk meyakinkan bahwa klien telah
secara benar mengungkapkannya. Auditor mempunyai dua pilihan yang sama
yang dapat diterima untuk memperluas pengujian atas peristiwa kemudian
memperluas periode dari seluruh pengujian atas peristiwa kemudian sampai
tanggal dimana auditor puas bahwa peristiwa kemudian terbaru yang ditetapkan
telah dinyatakan dengan benar, atau membatasi penelaahan ke hal yang berkaitan
dengan peristiwa kemudian yang baru. Untuk opsi pertama, tanggal laporan audit
akan diubah sehingga mutakhir. Untuk opsi kedua, laporan audit akan diberikan
tanggal ganda, yang berarti laporan audit itu melibatkan dua tanggal. Tanggal
pertama adalah tanggal penyelesaian kerja lapangan yang tidak mencakup
kekecualian tertentu. Tanggal kedua, yang terjadi kemudian, membahas
kekecualian itu. Dalam contoh itu akuisisi sebelumnya, anggaplah auditor kembali
ke klien dan menyelesaikan audit pada tanggal 31 Maret hanya untuk akuisisi
tersebut. Laporan audit itu ditanggali ganda sebagai berikut: 11 Maret 2003,
kecuali untuk catatan 17, yang tanggalnya adalah 31 Maret 2003.
PENGUMPULAN BAHAN BUKTI AKHIR
Selain penelaahan peristiwa kemudian, auditor mempunyai beberapa
tanggung jawab pengumpulan bahan bukti audit akhir yang dapat diterapkan ke
semua siklus. Lima jenis pengumpulan bahan bukti audit akhir yang akan dibahas
dalam bagian ini: (1) melaksanakan lima prosedur analitik, (2) mengevaluasi
asumsi going concern, (3) mendapatkan surat representasi manajemen, (4)
mempertimbangkan informasi yang menyertai laporan keuangan dasar, dan (5)
membaca informasi lain dalam laporan tahunan. Setiap dari kelima di atas
dilaksanakan di akhir penugasan.
Melaksanakan prosedur analisitik akhir
Prosedur analitik yang dilaksanakan selama penyelesaian audit bermanfaat
sebagai penelaahan akhir atas salah saji atau masalah keuangan yang material
yang tidak dicatat selama pengujian lain, dan untuk membantu auditor mengambil
"tinjauan objektiif" akhir atas laporan keuangan. Sudah umum bagi partner untuk

melaksanakan prosedur analitik selama penelaahan akhir atas kertas kerja dan
laporan keuangan. Biasanya, partner mempunyai pemahaman yang baik atas klien
dan bidang usahanya karena hubungannya yang terus menerus. Pengetahuan atas
bidang usaha klien digabungkan dengan prosedur analitik yang efektif akan
membantu mengidentifikasi perspektif yang mungkin dalam audit.
Sewaktu melaksanakan prosedur analitik selama tahap penelaahan akhir,
partner biasanya akan membaca laporan keuangan, termasuk catatan kaki, dan
mempertimbangkan (1) memadaikah bahan bukti yang dikumpulkan mengenai
saldo akun yang tidak biasa atau yang tidak diharapkan dan juga hubungan yang
berhasil diidentifikasi selama perencanaan atau selama melaksanakan audit dan
(2) saldo akun yang tidak biasa atau yang tidak diharapkan dan juga hubungannya
yang sebelumnya tidak diidentifikasi. Hasil dari prosedur analitik akhir mungkin
mengindikasikan bahwa tambahan bukti audit diperlukan.
Mendapatkan surat representasi manajemen
SAS 59 (AU 34) mewajibkan auditor untuk mengevaluasi apakah terdapat
keraguan substantial mengenai kemampuan klien untuk meneruskan kelangsungan
hidup (going concern) paling tidak untuk 1 tahun melewati tanggal neraca.
Penilaian tersebut awalnya dilakukan sebagai bagian dari perencanaan tetapi
direvisi bilamana informasi bam signifikan diperoleh. Misalnya, jika auditor
menemukan selama audit bahwa perusahaan telah gagal untuk membayar
pinjamannya,

kehilangan pelanggan utamanya, atau memutuskan untuk

mengapkirkan aktiva yang substansial untuk membayar pinjaman, penilaian awal


mengenai kelangsungan hidup itu memerlukan revisi. Penilaian akhir diinginkan
setelah semua bukti dikumpulkan dan usulan penyesuaian audit telah dimasukkan
ke laporan keuangan.
Prosedur analitik adalah salah satu jenis bahan bukti yang terpenting untuk
menaksir kelangsungan hidup. Diskusi dengan manajemen dan penelaahan
rencana masa depan merupakan pertimbangan penting dalam mengevaluasi
prosedur analitik. Pengetahuan mengenai bidangusaha klien yang diperoleh

sepanjang audit merupakan informasi penting yang digunakan untuk menetapkan


kemungkinankegagalan keuangan tahun berikutnya.
Bilamana auditor menduga asumsi kelangsungan hidup (going concern) itu
akan benar terjadi, maka perlu untuk mengevaluasi rencana manajemen guna
menghindarkan kebangkrutan dan feasibilitas pencapaian rencana tersebut.
Pengambilan keputusan akhir apakah harus menerbitkan laporan dengan paragaraf
penjelasan kelangsungan hidup biasanya memakan waktu dan sulit. Paragraf
penjelasan kelangsungan hidup telah dibahas dalam Bab 3.
Mendapatkan surat representasi manajemen
SAS 85 (AU 333) mewajibkan auditor untuk memperoleh surat
representasi yang mendokumentasikan reprentasi lisan yang terpenting dari
manajemen selama audit, Surat representasi klien disiapkan pada kop surat klien,
ditujukan ke kantor akuntan publik, dan ditanda tangani oleh pejabat tinggi
perusahaan biasanya presiden direktur dan direktur keuangan.
Ada dua tujuan surat repesentasi klien:
1. Mengingatkan manajemen akan tanggung jawabnya mengenai asersi
dalam lapomn keuangan. Misalnya, kalau surat representasi meliputi acuan ke
aktiva yang digadaikan dan kewajiban bersyarat, manajemen yang jujur akan
diingatkan atas kelalaian yang tidak disengajanya untuk mengungkapkan
informasi secara cukup. Untuk memenuhi tujuan ini, surat repesentasi seharusnya
cukup rinci sebagai pengingat ke manajemen.
2. Mendokumentasikan tanggapan manajemen atas pernyataan mengenai
berbagai aspek audit. Ini memberikan dokumentasi tertulis atas penyataan
manajemen dalam peristiwa ketidak sepakatan atau tuntutan hukum antara klien
dan auditor. Karena lebih formal daripada komunikasi lisan, maka surat reprentasi
juga membantu merigurangi salah pengertian antara manajemen dan auditor.
Surat Surat tersebut seharusnya diberi tanggal tidak lebih awal daripada
tanggal laporan auditor untuk memastikan pernyataan yang dikaitkan dengan
penelaahan peristiwa kemudian. Surat tersebut menandakan bahwa dia berasal
dari klien, tetapi merupakan praktek yang sudah umum bagi auditor untuk

menyiapkan surat dan meminta klien untuk mengetiknya pada kop surat
perusahaan dan menanda tanganinya. Penolakan klien untuk menyiapkan dan
menanda tangani surat representasi menyebabkan pemberian pendapat dengan
pengecualian atau pernyataan tidak memberikan pendapat.
SAS 85 menyarankan empat kategori masalah tertentu yang seharusnya
dimasukkan. Empat kategori adalah sebagai berikut, dengan contoh-contoh dalam
setiap kategori.
1. Laporan keuangan
Pengakuan manajemen mengenai tanggung j awabnya untuk menyajikan
secara wajar laporan keuangan mengenai posisi keuangan, hasil operasi,

dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Keyakinan manajemen bahwa laporan keuangan itu disajikan secara wajar

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.


2. Kelengkapan informasi
Tersedianya semua catatan akuntansi dan data terkait.
Kelengkapan dan ketersediaan semua notulen rapat umum pemegang
saham, notulen rapat direktur, dan komite direktur.
Ketiadaan transaksi yang tidak dibukukan.
3. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan.
Keyakinan manajemen bahwa pengaruh dari salah saji laporan keuangan

yang tidak dikoreksi adalah tidak material terhadap laporan keuangan.


Informasi yang berhubungan dengan kecurangan yang berkaitan dengan
(1) manajemen, (2) pegawai yang mempunyai peran yang signifikan dalam
pengendalian intern, atau (3) lain-lain dimana kecurangan dapat

mempunyai pengaruh material pada laporan keuangan.


Infomasi yang berkaitan dengan transaksi hubungan istimewa dan jumlah

piutang dari atau hutang ke pihak terkait.


Klaim yang tidak dituntut atau penilaian bahwa konsultan hukum
perusahaan telah menyarankan kemungkinan asersi dan harus diungkapkan

sesuai dengan FASB Statement No.5, Accounting for Contingencies.


Kepemilikan aktiva gadai atau rintangan atas aktiva yang memuaskan, dan

penempatan aktiva sebagai jaminan.


Kepatuhan terhadap aspek perjanjian kontraktual yang mungkin

mempengaruhi laporan keuangan


4. Peristiwa kemudian.

Kebangkrutan pelanggan utama dengan akun piutang dagang yang masih

belum dibayar pada tanggal neraca.


Merger atau akuisisi setelah tanggal neraca
Surat representasi klien merupakan pernyataan yang ditulis oleh pihak

yang tidak independen dan karena itu tidak dapat dianggap sebagai bahan bukti
yang handal. Surat tersebut menyediakan dokumentasi bahwa manajemen telah
ditanya pertanyaan-pertanyaan tertentu untuk memastikan bahwa manajemen
memahami tanggung jawabnya dan melindungi auditor jika terdapat klaim atas
auditor oleh manajemen.
Dalam beberapa audit, auditor mungkin menemukan bahan bukti lain yang
bertentangan dengan laporan di dalam surat representasi. Dalam contoh kasus,
auditor harus melakukan investigasi keadaan lingkungan dan mempertimbangkan
apakah representasi di dalam surat itu dapat dipercaya.
Mempertimbangkan informasi yang menyertai laporan keuangan dasar
Klien seringkali meminta auditor untuk memasukkan tambahan informasi
melampaui laporan keuangan dasar atas seperangkat material yang disiapkan
untuk manajemen atau pemakai lain. SAS 29 (AU 551) menyebut tambahan
informasi ini sebagai informasi yang menyertai lapoarn keuangan dasar dalam
dokumen yang diserahkan oleh auditor. Di masa lalu, informasi yang sama
disebut

laporan

bentuk

panjang

(long-form

report).

Gambar

23-4

mengillustrasikan laporan keuangan dasar dan tambahan informasi.


Profesi itu memiliki pengulangan yang disengaja guna mendefinisikan atau
membatasi informasi tambahan yang memadai yang harus dimasukkan sehingga
memungkinkan auditor membuat khusus informasi guna memenuhi kebutuhan
pengguna laporan. Akan tetapi, beberapa jenis informasi itu umumnya tercakup
dalam bagian tambahan informasi:

Laporan komparatif terinci yang mendukung keseluruhan pengendalian


atas laporan keuangan utama atas akun-akun seperti harga pokok

penjualan, beban operasi, dan aktiva rupa-rupa. ;;


Tambahan informasi yang diwajibkan oleh FASB dan SEC. 'Jf

Data statistik untuk tahun lalu dalam bentuk rasio dan tren.
Skedul pertanggungan asuransi.
Komentar tertentu atas peubahan yang terjadi di dalam laporan.

Penting agar auditor jelas membedakan antara tanggung jawab atas laporan
keuangan yang utama dan atas tambahan informasi. Biasanya, auditor tidak
melaksanakan audit terinci yang mencukupi guna melakukan justifikasi atas
pendapat atau opini mengenai tambahan informasi, tetapi dalam beberapa contoh,
auditor merasa yakin bahwa informasi disajikan secara wajar. Standar pelaporan
profesi mewajibkan auditor memperjelas laporan tentang tingkat tanggung jawab
yang diambil atas tambahan informasi. Dua jenis pendapat diperbolehkan:
pendapat atau opini positif yang menunjukkan kepastian tingkat tinggi atau
penolakan yang menunjukkan tidak adanya kepastian. Bilamana auditor
meiierbitkan pendapat atau opini atas tambahan informasi yang menyertai laporan
keuangan, materialitasnya sama dengan yang digunakan dalam membentuk
pendapatan atau opini atas laporan keuangan dasar. Akibatnya, tambahan prosedur
yang diwajibkan itu kurang ekstensif daripadajikalau auditor menerbitkan opini
atas informasi yang diambil dengan sendirinya, seperti dalam laporan mengenai
unsur atau akun tertentu. Berikut adalah contoh tambahan kata-kata yang
ditambahkan ke laporan Standar auditor tatkala pemberian pendapat atau opini
atas tambahan informasi:

Audit kami dilaksanakan untuk tujuan pembentukan pendapat pada


laporan keuangan dasar yang diambil secara keseluruhan.
Informasi yang menyertai pada halaman x hingga halaman y
disajikan untuk tujuan tambahan analisis dan bukan merupakan
bagian prasayarat atas laporan keuangan dasar. Informasi semacam
bukan merupakan subyek dari prosedur audit yang diterapkan
dalam audit laporan keuangan dasar dan, menurut pendapat kami,
dinyatakan secara wajar dalam semua hal yang material yang
berkaitan dengan laporan keuangan dasar yang diambil secara
keseluruhan.

Jika auditor menetapkan bahwa bahan bukti yang mencukupi tidak


dikumpulkan untuk tambahan data guna melakukan justifikasi atas pendapat wajar
tanpa syarat, SAS 29 mewajibkan agar paragraf menolak pendapat seperti berikut
ditambahkan ke laporan audit standar:

Audit kami dilaksanakan untuk tujuan pembentukan pendapat atas


laporan keuangan dasar yang diambil secara keseluruhan.
Informasi yang menyertai pada halaman x hingga halaman y
disajikan untuk tujuan tambahan analisis dan bukan merupakan
bagian prasyarat dari laporan keuangan dasar. Informasi semacam
bukan merupakan subyek dari prosedur audit yang diterapkan
dalam audit laporan keuangan dasar, dan karena itu, kami menolak
untuk memberikan pendapat.

Membaca informasi lain dalam laporan tahunan


SAS 8 (AU 550) mewajibkan auditor untuk membaca informasi lain yang
tercakup dalam laporan tahunan yang berkaitan langsung dengan laporan
keuangan. Misalnya, asumsi bahwa surat presiden direktur dalam laporan tahunan
mengacu ke peningkatan laba per lembar saham dari $2.60 menjadi $2.93. Auditor

diwajibkan membandingkan informasi itu dengan laporan keuangan untuk


memastikan keduanya berkaitan.
SAS 8 hanya menyinggung informasi yang bukan merupakan bagian dari
laporan keuangan tetapi diterbitkan bersamanya. Misalnya, surat presiden direktur
dan penjelasan mengenai aktifitas perusahaan termasuk ke dalam laporan tahunan
hampir semua perusahaan go publik. Penjelasan itu biasanya memakan waktu
auditor beberapa menit saja untuk memastikan auditor bahwa informasi laporan
keuangan adalah konsisten dengan laporan itu. Jika auditor menyimpulkan bahwa
terdapat ketidak konsistenan yang material, klien harus diminta merubah
informasi. Jika klien menolak, yang mungkin tidak biasa, auditor seharusnya
memasukkan paragraf penjelas ke dalam laporan audit atau menarik diri dari
penugasan.
MENGEVALUASI HASIL
Setelah melaksanakan semua prosedur audit dalam setiap bidang audit,
termasuk penelaahan hal yang bersyarat dan peristiwa kemudian serta
mengumpulkan bahan bukti akhir, auditor harus mengintegrasikan hasil menjadi
satu kesimpulan yang menyeluruh. Akhirnya, auditor harus memutuskan apakah
bahan bukti audit yang mencukupi telah dikumpulkkan guna menjamin
kesimpulan bahwa laporan keuangan dinyatakan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum, diterapkan pada basis yang konsisten dengan yang
diterapkan tahun sebelumnya. Lima aspek evaluasi hasil akan dibahas nanti.
Kecukupan bahan bukti
Evaluasi akhir atas kecukupan bahan bukti adalah berupa penelaahan oleh
auditor atas seluruh audit untuk menentukan apakah seluruh aspek penting telah
cukup diuji setelah mempertimbangkan situasi penugasan. Langkah utama dalam
proses ini adalah penelaahan program audit untuk meyakinkan bahwa seluruh
bagian telah secara akurat diselesaikan dan didokumentasikan dan bahwa seluruh
tujuan audit dipenuhi. Bagian penting dari penelaahan ini adalah untuk
memutuskan program audit yang memadai setelah mempertimbangkan bidang

permasalahan yang terungkap saat audit berlangsung. Misalkan, kalau salah saji
diungkapkan selama pengujian atas penjualan, rencana awal untuk pengujian
terinci atas saldo piutang usaha tidak mencukupi. Penelaahan akhir harus
mengevaluasi apakah program audit yang direvisi itu sudah mencukupi.
Sebagai alat bantu dalam menarik kesimpulan tentang kecukupan bahan
bukti audit, auditor seringkali harus menggunakan daftar penyelesaian penugasan.
Daftar yang semacam adalah pengingat mengenai aspek audit yang seringkali
terabaikan. Ulustrasi mengenai bagian dari daftar penyelesaian penugasan
diberikan dalam Gambar 23-5.
Jika audit menyimpulkan bahwa bahan kecukupan bahan bukti tidak
diperoleh guna menarik kesimpulan mengenai kewajaran representasi klien,
terdapat dua pilihan: tambahan bahan bukti harus diperoleh atau memberikan
pendapat wajar dengan pengecualian atau pernyataan menolak memberikan
pendapat.
Bahan buki yang mendukung pendapat auditor
Bagian penting dari evaluasi apakah laporan keuangan disajikan secara
wajar adalah mengikhtisarkan salah saji yang ditemukan dalam audit. Manakala
auditor inenemukan salah saji yang material, neraca saldo harus disesuaikan untuk
mengkoreksi laporan keuangan. Mungkin sulit untuk menentukan jumlah
penyesuaian yang memadai karena nilai salah saji tidak diketahui; meskipun
demikian, menjadi tanggung jawab auditor untuk memutuskan penyesuaian yang
disyaratkan. Selain salah saji yang material, seringkali terdapat banyak salah saji
yang tidak material ditemukan yang tidak disesuaikan pada saat ditemukan.
Adalah perlu untuk menggabungkan masing-msaing salah saji yang tidak material
untuk mengevaluasi apakah jumlah yang digabungkan material. Auditor dapat
mengetahui jejak salah saji tersebut dan menggabungkan dalam beberapa cara,
tetapi banyak auditor menggunakan metode yang mudah yang disebut skedul
audit salah-saji yang tidak disesuaikan atau ikhtisar salah-saji yang mungkin.
Adalah relative mudah untuk mengevaluasi signifikansi menyeluruh atas beberapa

salah saji yang tidak material dengan jenis skedul audit ini. Contoh mengenai
neraca lajur salah saji yang tidak disesuaikan diberikan dalam Gambar 23-6.

Skedul dalam Gambar 23-6 mencakup baik salah saji yang diketahui yang
oleh klien telah diputuskan untuk tidak disesuaikan dan proyeksi atas salah saji,
yang mencakup kesalahan pengambilan sampel. Observasilah bahwa bagian
sebelah kiri paling bawah pada skedul audit itu terdapat perbandingan
penyesuaian atas materialitas. Ikhtisar skedul audit ini seringkali disertakan ke
representasi manajemen yang berisi salah saji tidak yang dikoreksi dan tidak
material.
Jika auditor percaya bahwa terdapat kecukupan bahan bukti tetapi tidak
menjamin kesimpulan mengenai penyajian laporan keuangan yang wajar, auditor
sekali lagi mempunyai dua pilihan: laporan harus direvisi hingga auditor puas atau
memberikan pendapat wajar tanpa syarat atau menolak untuk memberikan
pendapat harus diterbitkan. Perhatikan bahwa pilihan di sini berbeda dengan yang
dibahas dalam kasus ketidakcukupan bahan bukti yang diperoleh.

Pengungkapan Laporan Keuangan


Pertimbangan Pertimbangan utama dalam menyelesaikan audit adalah
menentukan apakah pengungkapan dalam laporan keuangan telah mencukupi.
Dalam keseluruhan audit, penekanan pada kebanyakan pemeriksaaan adalah pada
verifikasi akurasi saldo pada buku besar dengan menguji akun yang paling
penting dalam neraca saldo. Tugas penting lainnya yaitu memastikan bahwa saldo
akun pada neraca saldo dijumlah dengan benar keseluruhannya dan diungkapkan
pada laporan keuangan. Tentu saja, pengungkapan yang cukup akan mencakup
pertimbangan atas semua laporan termasuk catatan kaki yang terkait.
Auditor sebenarnya menyiapkan laporan keuangan dari neraca saldo dalam
banyak audit perusahaan kecil dan menyerahkan ke klien untuk mendapatkan
persetujuan. Pelaksanaan fungsi itu tampak menyiratkan bahwa klien telah
mengurangi tanggung jawabnya atas kewajaran penyajian laporan keuangan,
tetapi ini tidak biasa dilakukan. Tindakan auditor adalah sebagai penasehat saat

menyiapkan laporan keuangan, tetapi manajemen tetap memikul tanggung jawab


akhir untuk menyetujui penerbitan laporan tahunan.
Penelaahan atas kecukupan pengungkapan di dalam laporan keuangan
pada saat penyelesaian bukan semata-mata karena adanya kepentingan auditor
atas

pengungkapan

yang

memadai.

Meskipun

auditor

waspada

secara

berkesinambungan atas masalah pengungkapan, adalah tidak mungkin untuk


melaksanakan penelaahan akhir atas pengungkapan secara cukup. Misalkan,
sebagai bagian dari pemeriksaan piutang usaha, auditor harus menyadari
kebutuhan untuk memisahkan wesel tagih dan jumlah terhutang yang jatuh tempo
ke afiliasi dan piutang usaha yang jatuh tempo dari pelanggan. Demikian pula,
harus terdapat pemisahan piutang lancar dan tidak lancar serta pengungkapan
anjak piutang atau wesel tagih yang didiskontokan. Bagian penting dari verifikasi
seluruh saldo akun adalah menentukan apakah prinsip akuntansi yang berlaku
umum diterapkan secara konsisten dengan tahun lalu. Auditor harus secara
seksama mendokumentasikan informasi ini ke dalam kertas kerja yang
memungkinkannnya melakukan penelaahan akhir.
Sebagai bagian dari tinjauan akhir penyingkapan laporan keuangan,
beberapa kantor akuntan publik memberikan pemisahan antara daftar
penyingkapan laporan keuangan untuk setiap perikatan. Pertanyaan-pertanyaan
ini di desain untuk mengingatkan auditor pada masalah penyingkapan umum yang
ditemui dalam audit dan juga menjadi bahan untuk memberikan tinjauan akhir
seluruh audit oleh rekan independen. Sebagai ilustrasi dari daftar penyingkapan
laporan keuangan parsial diperlihatkan pada Gambar 23-7, Tentu saja, daftar ini
tidak cukup untuk dijadikan sebagai dasar untuk mengubah pengetahuan auditor
terhadap prinsip akuntansi yang diterima umum. Dalam berbagai audit, beberapa
aspek perikatan membutuhkan lebih banyak keahlian akuntasi daripada yang
dapat diperoleh dari daftar demikian.

Penelaahan dokumentasi audit


Ada tiga alasan utama mengapa kertas kerja atau dokumentasi audit
penting secara menyeluruh ditelaah oleh anggota lain dari kantor akuntan publik
pada saat penyelesaian audit:
1. Untuk mengevaluasi pelaksanaan atau kinerja staf yang belum
berpengalaman. Bagian yang perlu dipertimbangkan dari kebanyakan audit
dilakanakan oleh staf audit dengan pengalaman kurang dari empat atau lima
tahun. Orang-orang tersebut telah mendapatkan pelatihan tehnis yang cukup untuk
melaksanakan audit yang memadai, tetapi ketiadaan pengalaman mempengaruhi
kemampuan mereka untuk memberikan pertimbangan profesional yang sehat
dalam situasi yang kompleks.

2. Untuk memastikan bahwa audit memenuhi standar pelaksanaan kantor


akuntan publik. Dalam setiap organisasi kualitas kinerja individu sangat
bervariasi, tetapi penelaahan yang seksama oleh staf tingkat atas dalam
perusahaan membantu mempertahankan kualitas audit yang seragam.
3. Untuk menetralkan bias yang seringkali masuk ke dalam pertimbangan
auditor. Auditor dapat berusaha agar senantiasa objektif dalam seluruh audit,
tetapi mudah untuk kehilangan perspektif yang memadai dalam audit yang
panjang jika terdapat masalah kompleks yang ingin dipecahkan.
Kecuali untuk penelaaahan independen, yang akan dibahas secara singkat,
penelaahan dokumentasi audit atau kertas kerja audit seharusnya dilaksanakan
oleh seseorang yang mempunyai pengetahuan mengenai klien dan lingkungan
yang unik dalam audit. Oleh karena itu, penelaahan awal atas berkas audit yang
disiapkan oleh auditor biasanya dilakukan penyelia auditor. Misalnya, pekerjaaan
auditor yang paling tidak berpengalaman akan ditelaah oleh auditor senior; atasan
senior yang biasanya penyelia atau manajer, menelaah pekerjaan senior dan juga
menelaah skedul kertas kerja auditor yang belum berpengalaman. Akhirnya,
partner yang bertanggung jawab atas audit harus menelaah seluruh kertas kerja,
tetapi partner tersebut menelaah pekerjaan yang disiapkan oleh penyelia atau
manajer dengan lebih menyeluruhdaripada yang lain. Sewaktu pelaksanaan
penelaahan, penelaah berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen
seringkali akan mengadakan tanya jawab dengan auditor yang bertanggung jawab
untuk penyiapan dokumentasi audit atau kertas kerja audit guna mempelajari
bagaimana cara pemecahan isu audit yang signifikan. Kecuali untuk penelaahan
akhir, kebanyakan penelaahan kertas kerja atau dokumentasi audit dilakukan
sewaktu setiap segmen audit diselesaikan.
Penelaahan indpenden
Pada saat penyelesaian audit yang besar, sudah umum untuk meminta
laporan keuangan dan perangkat kertas kerja atau berkas audit agar ditelaah oleh
penelaah independen yang tidak berpartisipasi dalam penugasan. Telaah
independen disyaratkan pada penugasan SEC. Penelaah ini seringkali mengambil

posisi yang bertolak belakang guna meyakinkan bahwa pelaksanaan audit


mencukupi. Tim audit harus dapat memberikan pembenaran atas bahan bukti yang
dikumpulkan dan kesimpulan yang ditarik berdasarkan situasi penugasan tertentu.
Ikhtisar evaluasi bahan bukti
Gambar 23-8 mengikhtisarkan evaluasi atas kecukupan bahan bukti dan
pengambilan keputusan apakah bahan bukti itu mendukung pendapat. Gambar
tersebut memperlihatkan bahwa auditor mengevaluasi kecukupan bahan bukti
aktual dengan lebih dahulu mengevaluasi risiko audit yang dicapai, menurut akun
dan menurut siklus, dan kemudian membuat evaluasi yang sama atas laporan
keuangan keseluruhan. Auditor juga mengevaluasi apakah bahan bukti pendukung
pendapat audit dengan lebih dahulu mengestimasi masing-masing salah saji dalam
setiap akun dan selanjutnya mengestimasi salah saji laporan keuangan
keseluruhan. Dalam prakteknya, evaluasi risiko audit yang dicapai dan estimasi
salah saji dilakukan pada waktu yang sama. Atas dasar evaluasi tersebut, laporan
audit diterbitkan atas laporan keuangan.
MENERBITKAN LAPORAN AUDIT
Auditor jangan mengambil keputusan mengenai laporan audit yang layak
untuk diterbitkan hingga semua bahan bukti dikumpulkan dan dievaluasi,
termasuk semua bagian dari penyelesaian audit yang dibahas sampai saat ini.
Karena laporan audit hanyalah satu-satunya yang dilihat kebayakan pengguna
dalam proses audit dan konsekuensi dari penerbitan laporan yang tidak layak
dapat menjadi buruk, maka penting bahwa laporan tersebut harus benar.
Dalam kebanyakan audit, auditor menerbitkan laporan dengan wajar tanpa
syarat (unqualified opinion) dengan kalimat standar. Hampir semua perusahaan
mempunyai laporan ini untuk dimasukkan ke dalam berkas pengolah kata dan
yang perlu diubah hanyalah nama klien, judul laporan keuangan, dan tanggal.
Bilamana kantor akuntan publik memutuskan bahwa laporan dengan wajar
tanpa syarat adalah tidak layak, maka akan hampir pasti menjadi pembahasan
yang ekstensif di antara partner tehnis di kantor akun publik. Kebanyakan kantor

akuntan publik memiliki pedoman pelaporan audit yang komprehensif guna


membantu mereka dalam menyeleksi kalimat yang layak untuk laporan yang akan
mereka putuskan untuk diterbitkan.
KOMUNIKASI DENGAN KOMITE AUDIT DAN MANAJEMEN
Setelah audit diselesaikan, terdapat beberapa potensi komunikasi auditor
dengan pegawai klien. Tiga komunikasi pertama yang dibahas dalam bagian ini
diwajibkan oleh standar audit untuk memastikan bahwa komite audit dan
manajemen senior diberitahukan tentang temuan audit dan dan rekomendasi audit.
Unsur yang keempat yang akan dibahas dalam bagian ini, surat manajemen,
seringkali dikomunikasikanke manajemen operasional.
Mengkomunikasikan kecurangan dan tindakan ilegal
SAS 82 (AU 316) dan SAS 54 (AU 317) mewajibkan auditor
mengkomunikasikan semua kecurangan dan tindakan ilegal ke kornite audit atau
kelompok sejenis yang ditetapkan, tanpa memperhatikan materialitas. Tujuannya
adalah membantu komite audit dalam melaksanakan peran supervisi atas laporan
keuangan yang handal. Persyaratan ini menunjukkan peningkatan perhatian.
mengenai tanggung jawab auditor untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan
oleh manajemen.
Mengkomunikasikan kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan
Sebagaimana yang telah dibahas dalam Bab 10, auditor harus juga
mengkomunikasikan kelemahan yang signifikan dalam disain atau operasi
pengendalian intern. Dalam perusahan besar, komurtikasi ini dilakukan ke komite
audit dan dalam perusahaan kecil, ke pemilik atau ke manajemen senior. Sifat
danbentuk komunikasi tersebut telah dibahas dalam Bab 10.
Komunikasi lain dengan komite audit
SAS

61

(AU

380)

dan

perubahannya

mensyaratkan

auditor

mengkomunikasikan tambahan informasi tertentu yang diperoleh selama audit

untuk semua penugasan SEC dan audit lainnya dimana terdapat komite audit atau
badan sejenisnya. Komunikasi ini tidak disyaratkan untuk kebanyakan perusahaan
bukan milik publik yang kecil. Seperti komunikasi dengan komite audit,
tujuannya adalah untuk menginformasikan ke komite mengenai isu audit dan
temuan yang akan membantu mereka dalam melaksanakan peran supervisinya
atas laporan keuangan.
Berikut ini adalah unsur utania yang harus dikomunikasikan ke komite
audit atau badan sejenis berdasarkan SAS 6 :

Tanggung jawab auditor berdasarkan standar audit yang berlaku


umum, yang meliputi tanggung jawab untuk mengevaluasi struktur
pengendalian intern dan konsep keyakinan memadai bukan keyakinan

absolut.
Pokok-pokok kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan ke
dalam laporan keuangan yang meliputi pertimbangan manajemen dan

aspek yang berkaitan dengan estimasi topik akuntansi terkait.


Penyesuaian laporan keuangan yang signifikan yang ditemukan
sepanjang audit dan implikasi yang dipilih manajemen untuk
dibukukan dan juga yang diusulkan tetapi tidak dibukukan, demikian
pula salah saji yang tidak dikoreksi yang ditentukan oleh manajemen
sebagai

tidak

material

baik

secara

individu

maupun

secara

keseluruhan.
Pertimbangan auditor mengenai kualitas, tidak hanya akseptabilitas,

prinsip-prinsip akuntansi klien.


Ketidak sepakatan dengan manajemen mengenai lingkup audit,
penerapan prinsip akuntansi, atau susunan kalimat atau kata-kata

dalam laporan audit.


Kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam pelaksanaan audit, seperti
kelangkaan pegawai klien dan kegagalan menyediakan informasi yang

diperlukan.
Topik signifikan dibahas dengan manajemen sebelum retensi auditor,
khususnya yang berkaitan dengan penerapan prinsip akuntansi dan
standar audit.

Tanggung jawab auditor atas informasi lain yang termasuk ke dalam


dokumen-dokumen yang berisi laporan keuangan yang diaudit, jika
dapat diaplikasikan.

Komunikasi dengan komite audit biasanya terjadi lebih dari sekali selama
setiap audit dan dapat berupa komunikasi lisan, tulisan, dan keduanya. Misalkan,
masalah yang berkenaan dengan tanggung jawab auditor dan pokok kebijakan
akuntansi biasanya dibahas di awal audit, dan lebih disuka selama tahap
perencanaan. Ketidaksepakatan dengan manajemen dan kesulitan yang dihadapi
dalam pelaksanaan audit akan dikomunikasikan setelah audit selesai, atau lebih
awal kalau masalah besar merintangi kemampuan auditor untuk menyelesaikan
audit. Masalah terpenting dikomunikasikan dalam bentuk tertulis untuk
meminimalkan kesalah pahaman dan untuk menyediakan dokumentasi kalau
terjadi ketidaksepakatan di kemudian hari.
Surat manajemen
Surat Surat ke manajemen (management letter) dimaksudkan untuk
memberi tahu karyawan klien rekomendasi akuntan publik dalam rangka
memperbaiki usaha klien. Rekomendasi itu berpusat pada saran untuk dapat
beroperasi lebih efisien. Gabungan dari pengalaman auditor dalam berbagai bisnis
dan pemahaman menyeluruh yang didapatkan dalam pelaksanaan audit
menempatkan auditor dalam posisi yang unik sehingga mampu memberikan
bantuan ke manajemen
Banyak akuntan public menulis surat ke manajemen untuk setiap audit
guna mendemonstrasikan ke manajemen bahwa perusahaan akuntan itu akan
menambah nilai ke bisnis klen yang melampaui jasa audit yang diberikan.
Tujuannnya adalah untuk mendorong hubungan yang lebih baik antara kantor
akuntan publik dan manajemen serta untuk memberikan jasa tambahan di bidang
pajak dan jasa pelayanan ke manajemen yang dapat diberikan oleh kantor akuntan
publik. Beberapa kantor akuntan publik menghasilkan tambahan pendapatan dari
tambahan jasa pelayanan tersebut.

Surat Surat ke manajemen berbeda dengan surat mengenai kondisi yang


dapat dilaporkan, yang telah dibahas dalam Bab 10. Yang terakhir itu disyaratkan
oleh SAS 60 (AU 325) jika terdapat kondisi yang dapat dilaporkan. Yang terakhir
itu harus mengikuti format yang sudah diterttukan dan dikirim sesuai dengan
persyaratan SAS. Surat ke manajemen adalah opsional dan dimaksudkan untuk
membantu klien menjalankan operasi usahanya lebih efektif.
Tidak ada format atau pendekatan standar untuk menulis surat ke
manajemen. Masing-masing surat dibuat untuk memenuhi gaya auditor dan
kebutuhan klien sesuai dengan konsep surat ke manajemen dari kantor akuntan
publik. Harus dicatat bahwa banyak auditor menggabungkan surat ke manajemen
dengan surat tentang kondisi yang dilaporkan. Dalam audit yang kecil adalah
umum bagi auditor untuk mengkomunikasikan saran operasional secara lisan
daripada dengan surat ke manajemen
PENEMUAN FAKTA YANG BERIKUT
Setelah Setelah auditor menerbitkan laporan audit dan menyelesaikan
semua komunikasi dengan manajemen dan komite audit, audit itu selesai. Kontak
auditor utama berikutnya dengan klien yaitu manakala proses perencanaan untuk
audit tahun depan dimulai. Walaupun jarang sekali terjadi, jika auditor menjadi
sadar setelah laporan keuangan yang diaudit diterbitkan bahwa beberapa
informasi yang termasuk ke dalam laporan itu secara material menyesatkan,
auditor mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa pengguna yang
mengandalkan laporan keuangan itu diberitahukan mengenai salah saji. Jika
auditor telah mengetahui salah saji sebelum laporan audit diterbitkan, auditor akan
memaksa agar manajemen mengoreksi salah saji atau alternatifnya, laporan audit
yang berbeda akan diterbitkan. Bilamana hal ini terjadi, itu dinamakan penemuan
fakta kemudian (subsequent discovery of facts). Walaupun penemuan fakta
kemudian bukanlah bagian dari penyelesaian audit, topik itu dimasukan di dalam
bab ini karena lebih mudah untuk memahaminya jika diperbandingkan dan
dikontraskan dengan peristiwa kemudian (subsequent event).

Hal yang paling mungkin auditor menemui masalah itu terjadi jika laporan
keuangan diketahui memasukkan salah saji yang material segera setelah laporan
diterbitkan dengan wajar tanpa syarat. Beberapa penyebab yang memungkinkan
terjadinya salah saji adalah dimasukkannya penjualan fiktif yang material, lalai
untuk menghapuskan persediaan yang usang, atau penghilangan catatan kaki yang
penting.
Tanpa melihat apakah kelalaian untuk mengungkapkan salah saji tersebut
ada pada auditor atau klien, tanggung jawab auditor tetaplah sama.
Pendekatan yang paling disukai untuk diikuti sewaktu uditor menemukan
laporan keuangan menyesatkan adalah meminta klien merevisi segera laporan
keuangan yang berisi penjelasan.mengenai alasan untuk direvisi. Jika laporan
keuangan periode berikutnya telah selesai sebelum laporan keuangan yang direvisi
diterbitkan, dapat diterima untuk mengungkapkan salah saji di dalam laporan
periode berikutnya. Bilamana hal itu berhubungan dengan masalah tersebut, klien
harus memberitahukan ke SEC dan badan pengatur lainnya mengenai laporan
keuangan yang menyesatkan. Auditor mempunyai tanggung jawab untuk
memastikan bahwa klien mengambil langkah yang tepat dalam memberitahu
pengguna bahwa laporan keuangan itu menyesatkan.
Jika klien menolak untuk bekerja sama dalam mengungkapkan informasi
yang salah saji, auditor harus memberitahu dewan direktur mengenai fakta ini.
Auditor juga harus memberitahu lembaga perundang-undangan yang mempunyai
yurisdiksi atas klien dan jika hal itu praktis untuk dilakukan, setiap orang yang
mengandalkan laporan keuangan itu harus diberi tahu bahwa laporan tersebut
tidak lagi dapat dipercaya. Jika sahamnya dimiliki oleh publik, dapat diterima
untuk meminta SEC dan bursa saham untuk memberitahu pemegang saham.
Penting untuk memahami bahwa penemuan fakta kemudian memerlukan
penerbitan kembali laporan keuangan yang bukan berasal dari kejadian yang
terjadi setelah tanggal laporan auditor. Misalnya, jika piutang usaha dipercaya
dapat tertagih setelah penelaahan yang cukup atas fakta pada tanggal laporan
audit, tetapi pelanggan kemudian pailit, maka revisi laporan keuangan tidak
diperlukan. Laporan keuangan harus diterbitkan kembali hanya jika informasi

yang mengindikasikan bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar telah
ada pada tanggal laporan audit. Jika, dalam contoh sebelumnya, pelanggan
mengajukan pailit sebelum tanggal laporan audit, maka terdapat penemuan fakta
kemudian.
Dalam bagian sebelumnya, telah diperlihatkan bahwa tanggung jawab
auditor atas penelaahan peristiwa kemudian bermula per tanggal neraca dan
berakhir pada tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan. Setiap informasi yang
berhubungan yang ditemukan sebagai bagian dari penelaahan dapat dimasukkan
ke dalam laporan keuangan sebelum diterbitkan. Catat bahwa auditor tidak
mempunyai tanggung jawab untuk mencari fakta kemudian mengenai hal-hal
yang dibahas dalam bagian ini, tetapi kalau auditor menemukan bahwa laporan
keuangan yang telah diterbitkan dinyatakan secara tidak memadai, dia harus
mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Tanggung jawab auditor untuk
melaporkan laporan keuangan yang tidak memadai tidak dimulai sampai pada
tanggal laporan audit. Biasanya, adanya salah saji yang material ditemukan
sebagai bagian dari audit tahun berikutnya, atau mungkin dilaporkan ke auditor
oleh klien.

Gambar 23-9, yang memasukkan tanggal yang sama seperti Gambar 23-3,
memperlihatkan perbedaan mengenai periode yang tercakup oleh penelaahan atas
peristiwa kemudian dan mengenai penemuan f akta setelah tanggal laporan audit.
Jika auditor menemukan fakta kemudian setelah tanggal laporan audit tetapi
sebelum laporan keuangan diterbitkan, auditor meminta klien agar laporan
keuangan direvisi sebelum diterbitkan.

Tanggung jawab auditor untuk periode dari 11-3-2003 hingga 26-03-2003


adalah sama dengan untuk periode setelah 26-03-2003. Jika peristiwa-kemudian
ditemukan dalam periode ini, salah satu dari dua pilihan yang telah dibahas pada
topik tanggal berganda (dual dating) harus diikuti.

Você também pode gostar