Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
101411133008
IKM B 2014
RESUME MATA KULIAH EKONOMI KESEHATAN
PERTEMUAN 4
cenderung
tetap
mengeluarkan
uang
untuk
meningkatkan
derajat
kesehatannya tanpa memikirkan seberapa besar uang yang akan dikeluarkan untuk
kesehatannya tersebut. Permintaan dalam pelayanan kesehatan tergantung pada sifat
urgensinya. Emergency, semakin darurat keadaan pasien, maka kurva demand akan
semakin inelastic bahkan inelastic sempurna. Non Emergency, dalam keadaan yang
tidak darurat, pasien cenderung memikirkan faktor lain yang mempengaruhi salah
satunya biaya, sehingga elastisitas demand akan semakin elastis. Elective yaitu apabila
pelayanan kesehatan bisa diatur saat pelaksanaanya seperti bedah kosmetilk dan
operasi katarak.
TOPIK 2: Utility (Nilai Guna)
Nilai guna atau utility merupakan bentuk kepuasan konsumen terhadap
penggunaan suatu barang atau jasa. Dalam nilai guna berlaku persamaan yaitu jika
kepuasan semakin tinggi, maka nilai guna terhadap barang tersebut juga semakin
tinggi. Sebagai contoh, jika seseorang membeli smartphone bermerek A, dan puas
dengan segala fitur dan spesifikasi telefon tersebut, maka smartphone bermerek A
memiliki nilai guna lebih pada pembeli tersebut. Terdapat dua teori nilai guna, yaitu teori
nilai guna kardinal dan teori nilai guna ordinal.
Nilai guna kardinal memberikan penilaian subjektif akan pemuasan kebutuhan dari
suatu barang. Tinggi rendahnya suatu barang tergantung pada subjek yang
memberikan penilaian. Dalam teori ini juga dikenal nilai guna marginal dan nilai guna
total. Nilai guna marginal merupakan pertambahan atau pengurangan kepuasan ayng
diperoleh seseorang sebagai akibat dari pertambahan atau penguranfan mengkonsumsi
satu unit barang tertentu untuk memenuhi kepuasannya. Sedangkan nilai guna total
adalah jumlah seluruh nilai guna (kepuasan) yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsi sejumlah barang tertentu. Jika pada nilai guna kardinal kepuasan
ditentukan oleh subjektivitas konsumen, maka tingkat kepuasan di nilai guna ordinal
dapat diurutkan dalam tingkatan tertentu misalnya rendah, sedang, tinggi.
Nilai guna dibagi menjadi enam jenis. Nilai guna tempat, yang berhubungan dengan
jangkauan produk terhadap konsumen; nilai guna bentuk, yaitu nilai yang terbentuk
dengan menggabungkan beberapa bahan yang menghasilkan produk baru; nilai guna
waktu, yaitu ketersediaan produk sesusai dengan waktu produk tersebut dibutuhkan;
nilai guna kepemilikan, yaitu nilai guna yang terbentuk ketika konsumen membeli suatu
produk dari produsen untuk memenuhi kebutuhannya; nilai guna unsur, yaitu nilai guna
yang muncul karena suatu barang dapat menjadi bahan untuk pembuatan bahan
tertentu; dan nilai guna pelayanan, yaitu nilai guna benda yang muncul apabila barang
tersebut dapat memberikan suatu pelayanan yg sesuai dengan fungsi benda tersebut.
Sebuah barang dianggap memiliki arti bagi seorang konsumen apabila barnag
tersebut mempunyai daya guna. Dalam membahas nilai guna, terdapat dua jenis nilai
guna, yaitu nilai guna marginal dan niali guna total. Berdasarkan hukm law of
diminishing marginal utility menjelaskan bahwa pertambahan yang terus menerus dalam
mengkonsumsi suatu barang tidak selamanya akan menambah kepuasan dari orang
yang mengkonsumsinya.