Você está na página 1de 3

Laporan kasus

ATRIAL SEPTAL DEFECT dangan


SUPRAVENTRICULAR TACHYCARDIA

Disusun Oleh :

Sindy Oktaviani
NIM. 1208152349

Pembimbing :
dr.Pramudjo Abdulgani, SpJP-FIHA

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KARDIOLOGI DAN VASKULER RSUD ARIFIN ACHMAD
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

BAB I
PENDAHULUAN

Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit jantung yang dibawa sejak
lahir, ditandai dengan kelainan pada struktur atau fungsi sirkulasi jantung yang terjadi
akibat gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal
perkembangan janin. Prevalensi PJB sekitar 0.5%-0.8% pada bayi baru lahir. Hingga
kini etiologi sebagian besar PJB masih belum jelas, tetapi dipengaruhi oleh beberapa
faktor predisposisi seperti genetik dan linkungan. PJB dibagi menjadi dua yaitu, PJB
sianotik dan PJB non-sianotik. Pada PJB non-sianotik atrial septal defect adalah
kelainan yang sering terjadi.1
Atrial Septal Defect (ASD) adalah defek pada sekat jantung yang memisahkan
atrium kiri dan kanan, sehingga terjadi pirau dari atrium kiri ke atrium kanan dengan
peningkatan beban volume di atrium dan ventrikel kanan. ASD terdiri atas ASD
primum, sekundum, dan tipe sinus venosus. ASD merupakan bentuk PJB yang
terbanyak kedua setelah Ventricular Septal Defect (VSD) dengan prevalensi sekitar
7%-10% dan 80% diantaranya adalah ASD sekundum. 2,3 Sebagian besar pasien
dengan ASD sekundum mempunyai gejala yang asimtomatis terutama masa bayi dan
anak-anak. Tetapi sering kali gejala timbul pada saat pasien berusia diatas 30 tahun.
Gejala awal yang sering muncul adalah intoleransi latihan dan kelelahan yang dapat
diperburuk oleh Supraventricular Tachycardia (SVT). SVT tidak jarang menjadi
manifestasi klinis pertama dari ASD pada pasien berusia >40 tahun.4

DAFTAR PUSTAKA
1. Bernstein D. Congenital heart disease. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke18. Philadelphia: Saunders Elsevier;2007. h. 1878-81.
2. Soeroso S, Sastrosoebroto H. Penyakit jantung bawaan non-sianotik. Buku
ajar kardiologi anak. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 1994. h. 203-13.
3. Bernstein D. Congenital heart disease. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke18. Philadelphia: Saunders Elsevier;2007. h. 1883-5.
4. Kuijpers JM, Mulder BJM, Bouma BJ. Secundum atrial septal defect in
adults: a practical review and recent developments. Neth Heart J. 2015 Apr;
23(4):205-211.
5.

Você também pode gostar