Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
GASTROENTERITIS
Disusun oleh:
Rinaldy Alexander - 1015051
Pembimbing:
dr. Christianus W H, MSi, Med., SpA
I. IDENTITAS PASIEN
Penderita
Nama pasien
: An. F
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 01 tahun
Kiriman dari
: IGD
Diagnosis masuk
: Gastroenteritis
Diagnosis utama
: Gastroenteritis
: 25/08/2016 28/08/2016
Tanggal diperiksa
: 25/08/2016
No RM
: 01.262.618
II. ANAMNESIS
Heteroanamnesis diberikan oleh ibu pasien pada tanggal 25 September 2016.
Keluhan utama : Muntah
mengatakan bahwa
penderita muntah setiap kali diberi makanan dan susu. Sebelum muntah, orang
tua pasien mengaku penderita diberikan nasi dan telur.
Penderita jadi lebih rewel, lemas, mata terlihat cekung dan nampak kehausan
namun selalu muntah setiap minum.
Orang tua menyangkal adanya demam, batuk pilek, sesak nafas, kejang.
: 3 bulan
Berbicara
: - bulan
Duduk
: 6 bulan
Membaca
: - bulan
Berdiri
: 9 bulan
Menulis
: - bulan
Berjalan
: 12 bulan
Imunisasi
Dasar
Ulangan
Anjuran
e
n
i
s
B
C
G
D
P
T
P
o
B
M
R
H
A
C
a
r
a
i
r
C
a
m
p
a
k
e
p
li
Makanan
o ASI sejak lahir sampai usia 1 tahun.
o MPASI sejak usia 6 bulan.
o Minum susu formula sejak umur 6 bulan.
Penyakit Dahulu
Diar
e
Pneu
mon
Asm
a
Dift
ia
Teta
Keja
eri
Cam
nus
Ginj
ng
Batu
pak
Batu
pilek
Tifu
al
Hep
atitis
TBC
k
rejan
Caca
r air
Lain
nya
peru
t
Ginjal
Kencin
it darah
TBC
g manis
Lainny
Tanda-tanda Vital
Nadi
Suhu tubuh
: 36,5C (aricular)
Pernapasan
Pengukuran
Umur
: 01 tahun
Berat badan
: 8,5 kg
Tinggi badan : 70 cm
Z-score
LK
: 44 cm
Pemeriksaan Sistematik
Kulit
KGB
Rambut
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
: sekret -/-
Tenggorokan
Mulut
Leher
Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen :
Inspeksi
: datar
Auskultasi
Palpasi
Genital
: tidak diperiksa
Ekstremitas :
Akral dingin (-)
CRT < 2 detik
Hb : 10,6
Ht : 35
Leukosit : 11,760
Trombosit : 491.000
Eritrosit : 6 juta
MCV/MCH/MCHC : 61/81/29
lab paket B
IV.RESUME
HETEROANAMNESIS (diberikan oleh ibu pasien)
Muntah sejak
mencret, sudah 6x, menyemprot, cair, berwarna kuning, bau jadi lebih
menyengat, tidak disertai lendir ataupun darah.
Penderita jadi lebih rewel, lemas, mata terlihat cekung dan nampak kehausan
namun selalu muntah setiap minum.
Orang tua menyangkal adanya demam, batuk pilek, sesak nafas, kejang.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran :
Tanda-tanda Vital
Nadi
Suhu tubuh
: 36,5C (aricular)
Pernapasan
Pengukuran
Umur
: 01 tahun
Berat badan
: 8,5 kg
Tinggi badan : 70 cm
Z-score
LK
: 44 cm
Pemeriksaan Sistematik
Kulit
KGB
Rambut
Kepala
Mata
: palpebra cekung,
:
Leher
Thorax
Jantung
Abdomen :
: tidak diperiksa
Ekstremitas :
Akral dingin (-)
CRT < 2 detik
V.
DIAGNOSIS
VI. PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa
lanjutkan 850cc/24jam
Bedrest
Observasi TTV
Medikamentosa
-
ondancentron 1 mg 2x/hari
VII. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam
: ad bonam
Quo ad sanationam
: ad bonam
PEMBAHASAN TEORI
feses yang tidak berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekwensi lebih
dari 3 kali dalam 24 jam. Bila diare berlangsung kurang dari 2 minggu, di
sebut sebagai Diare Akut. Apabila diare berlangsung 2 minggu atau lebih,
maka digolongkan pada Diare Kronik. Pada feses dapat dengan atau tanpa
lendir, darah, atau pus. Gejala penyerta dapat berupa mual, muntah, nyeri
abdominal, mulas, demam dan tanda-tanda dehidrasi. Sebagian besar diare
berlangsung selama 7 hari dan biasanya sembuh sendiri (self limiting
disease).1,2
2.2 Epidemiologi
Sampai saat ini penyakit diare pada balita masih menjadi masalah
2.3 Etiologi
Penyebab diare dapat dibagi menjadi 2, yaitu infeksi dan non infeksi.2
1. Infeksi
a. Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak. Diare infeksi akut dapat dengan
inflamasi atau non inflamasi:2,4
-
Infeksi bakteri1,2 :
Toksin yang dihasilkan bakteri (enterotoksigenik E.Coli
[ETEC], S.Aureus, Bacillus cereus, C.perfringens) merusak
absorpsi normal dan proses sekresi pada usus halus, menyebabkan
diare yang encer dan tanpa darah. Keadaan ini sering bersamaan
dengan adanya pembengkakan, mual, atau muntah (diare non
inflamasi).
Adanya
demam
atau
diare
berdarah
(disentri)
Infeksi virus1,2:
Enterovirus menghancurkan enterosit sel villus yang
menyebabkan diare, keadaan ini biasanya berhubungan dengan
adanya demam, muntah dan bentuk manifestasi respirasi. Agen
virus utamanya yaitu Rotavirus, Enterik Adenovirus dan Norwalk
agent. Di Brasil, Rotavirus adalah penyebab kausatif utama dari
diare infeksi pada infant, terutama pada anak yang masih disusui (6
sampai 24 bulan). Mekanisme tansmisinya yaitu fekal-oral.
Infeksi parasit1,2 :
Enteropatogen parasit utama yaitu Giardia lamblia,
Cryptosporidium parvum dan Entamoeba histiolytica. Selain itu
jamur (Candida Albicans) juga dapat menyebabkan diare. Di
Brasil, Ascaris lumbricoides dan Strongyloides stercoralis memiliki
prevalensi yang tinggi.
Usia muda
Defisiensi imun
Lemas
Malnutrisi
2.
Non Infeksi3
a)
b)
c)
Malabsorpsi:
-
Malabsorsi lemak
Malabsorbsi protein
d)
e)
f)
g)
h)
Infeksi
Bakteri
Virus
Malabsorpsi
Penyebab
Diare
Alergi
Imuno
defisiensi
Keracunan
Sebab lain
Parasit
Bhn Kimia
Keracunan
oleh racun
yg dikandung
& diproduksi
Jasad Renik
--> algae
Ikan, buah
sayur
Infeksi
Bakteri
Malabsorpsi
Penyebab
Diare
Shigella,
Salmonela,
E coli, Vibrio,
Bacillus Cereus,
Cl.Perfringeum
Camphylo.
Aeroginosa
Alergi
Virus
Rotavirus,
Norwalk virus,
Norwalk like
agent ,
Adeno virus
Parasit
Protozoa,
E. histolytica
G. lamblia
Balantidium coli
Imuno
defisiensi
Keracunan
Sebab lain
dan elektrolit di usus halus. Dalam keadaan normal absorbsi dan sekresi
cairan air dan elektrolit tinja terjadi di sepanjang usus, contohnya seorang
dewasa sehat menyerap 2 liter cairan setiap hari, air ludah dan sekresi
lambung, pankreas dan hati berjumlah lebih kurang 7 liter, sehingga cairan
yang masuk usus setiap hari semuanya sekitar 9 liter. Sekitar 90% cairan
diserap di usus halus dan sekitar 1 liter sampai di usus besar 3,4. Di usus besar
terjadi penyerapan lebih lanjut dan hanya 100-200 ml air di keluarkan setiap
hari dalam bentuk tinja. Bila terjadi perubahan dalam air dan elektrolit dalam
usus
halus
(seperti
bertambah
sekresi
atau
berkurang
absorbsi)
terjadi apabila bahan terlarut diabsorbsi secara aktif dari lumen usus oleh sel
epitel vili. Ada beberapa cara agar Na diabsorbsi dari usus halus4:
1) Natrium terkait dengan penyerapan ion klorida
2) Diabsorbsi langsung sebagai natrium
3) Ditukar dengan ion hydrogen
4) Terkait dengan absorbsi bahan organik seperti glukosa atau asam amino
tertentu.
Penambahan
glukosa
kelarutan
elektrolit
meningkatkan
2.5 Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
1) Diare akibat gangguan sekretorik
halus. Hal ini terjadi bila absorbsi natrium oleh vili gagal sedangkan
sekresi klorida di sel epitel berlangsung terus atau meningkat. Akhirnya
terjadi sekresi cairan yang menyebabkan kehilangan air dan elektrolit dari
tubuh sebagai tinja cair ini menyebabkan terjadinya dehidrasi. Pada diare
infeksi, perubahan ini terjadi karena adanya rangsangan pada mukosa
usus oleh toksin bakteri seperti Escerichia coli dan Vibrio cholera atau
virus.
Mukosa usus halus adalah epitel berpori yang dapat dilewati air
Bakteri
Absorpsi Na :
sekresi Cl
Penempelan mukosa
Pemendekan Villi
Diare
Protozoa
Invasi mukosa Mikroabses
Diare + darah
Kehilangan air dan elektrolit dengan akibat terjadi dehidrasi dan gangguan
keseimbangan asam-basa (asidosis metabolik, hipokalemia, dan sebagainya).
- Gangguan gizi sebagai akibat masukan makanan yang kurang dan pengeluaran
yang bertambah.
- Gangguan sirkulasi darah (syok hipovolemik).
Acute
Dys
Watery
Persis
entr
tent
y
Bakteri :
V.cholerae
(+)
(-)
(-)
ETEC, EPEC
(+)
(-)
(-)
EIEC
(+)
(+)
(-)
EHEC
(+)
(+)
(+)
Shigella,Salmo
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(-)
(+)
(+)
(-)
(+)
(-)
Virus :
Rotavirus
(+)
(-)
(-)
nella
C.jejuni,Y.enter
oclitica
C.defficile
M.tuberculosa
Aeromonas
Adenovirus
(+)
(-)
(-)
(+)
(-)
(-)
(+)
(-)
(-)
Protozoa :
G.lamblia
(+)
(-)
(+)
E.histolytica
(+)
(+)
(+)
C.parvum
(+)
(-)
(+)
Microsporidiu
(+)
(-)
(+)
(+)
(-)
(+)
(+)
(-)
(+)
Cacing :
Strongyloides
(-)
(-)
(+)
(-)
(+)
(+)
(+)
(-)
(+)
(type 40,41)
Smaal
Bowel
Structured
virus
Cytomegalovir
us
m spp
Isospora belli
Cyclospora
cayatenensis
stercoralis
Schistosoma
spp
Capilaria
philippinensis
(-)
(+)
Trichuris
(+)
trichuria
dengan manifestasi sindroma Disentri dengan diare yang disertai lendir dan
darah (disebut juga Bloody diarrhea). Biasanya gejala klinis yang menyertai
adalah keluhan abdominal seperti mulas sampai nyeri seperti kolik, mual,
muntah, demam, tenesmus, serta gejala dan tanda dehidrasi. Pada
pemeriksaan tinja rutin secara makroskopis ditemukan lendir dan/atau darah,
secara mikroskopis didapati leukosit polimorfonuklear. Mikroorganisme
penyebab
seperti,
E.histolytica,
Shigella,
Entero
Invasive
E.coli
halus bagian proksimal, Proses diare adalah akibat adanya enterotoksin yang
mengakibatkan diare cair dengan volume yang besar tanpa lendir dan darah,
yang disebut dengan Watery diarrhea. Keluhan abdominal biasanya minimal
atau tidak ada sama sekali, namun gejala dan tanda dehidrasi cepat timbul,
terutama pada kasus yang tidak segera mendapat cairan pengganti. Pada
pemeriksaan tinja secara rutin tidak ditemukan leukosit. Mikroorganisme
penyebab seperti, V.cholerae, Enterotoxigenic E.coli (ETEC), Salmonella.
ini disebut juga Enteric fever, Chronic Septicemia, dengan gejala klinis
demam disertai diare. Pada pemeriksaan tinja secara rutin didapati leukosit
mononuclear. Mikrooragnisme penyebab biasanya S.thypi, S.parathypi A,B,
S.enteritidis, S.cholerasuis, Y.enterocolitidea, dan C.fetus.
Non
Inflamatory
Penetratin
ik
Inflamatory
Gambaran
Tinja :
Watery
Volume >>
g
Bloody,
mukus
Volume
Leukosit (-)
sedang
Leukosit
Mukus
Volume
sedikit
Leukosit
MN
PMN
Demam
Nyeri Perut
+/-
Dehidrasi
+++
+/-
Tenesmus
Komplikasi
Hipovolemi
Toksik
Sepsis
biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul
diare. Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah. Adanya lendir
atau darah menunjukkan adanya proses inflamasi, biasanya disebabkan invasi
bakteri ke mukosa saluran cerna. Warna tinja makin lama berubah menjadi
kehijau-hijauan karena tercampur dengan empedu. Anus dan daerah
sekitarnya lecet karena seringnya defekasi, terutama pada anak kecil. Tinja
makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat, yang
berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare
(malabsorpsi karbohidrat sekunder). Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau
sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau
Penilaian
Lihat:
Keadaan umum
Baik,sadar
*Gelisah,rewel
*lesu,lunglai/tidak
sadar
Mata
Normal
Cekung
Sangat cekung
Air mata
Ada
Tidak ada
Kering
Basah
Kering
Sangat kering
Rasa haus
Minum
biasa,tidak haus
*haus
ingin
minum banyak
Periksa: turgor
Kembali cepat
*kembali lambat
kulit
Hasil
pemeriksaan
*kembali
sangat
lambat
Tanpa dehidrasi
Dehidrasi
Dehidrasi berat
ringan/sedang
Bila ada 1 tanda*
Bila ada 1 tanda*
ditambah 1 atau
ditambah
atau
Terapi
Rencana terapi
Rencana terapi B
Rencana terapi C
Karakteristik
Usus kecil
Usus besar
Berair
Mucoid
Tinja
Penampakan
dan/atau
berdarah
Volume
Banyak
Sedikit
Frekwensi
Meningkat
Sangat meningkat
Darah
Biasanya
terdapat
gross blood
pH
<5.5
>5.5
Substansi
Positif
Negatif
WBC
<5
Biasanya >10/lebih
Serum WBC
Normal
Kemungkinan
tersisa
leukositosis,
bandemia
Organisme
Viral,
enterotoksigenik
bakteri, parasit
Invasif
toksik
bakteri,
bakteri,
parasit
Inku
basi
Dur
asi
Mu
De
nta
ma
Ny
Rotavirus
1-7
4-8
hari
hari
Ya
Re
nd
Tid
ah
Adenovirus
Norwalk virus
Campylobacter
species
C difficile
8-10
5-
La
Re
hari
12
mb
nd
hari
at
ah
1-2
hari
hari
2-4
5-7
hari
hari
Berva
riasi
Ber
vari
Ya
ak
Tid
Enterohemorrha
gic E coli
Enterotoxigenic
E coli
Mini
Ya
ak
Tid
ak
asi
C perfringens
Tid
Tid
Tid
Ya
Se
dik
Se
it
Rin
Tid
mal
hari
gan
ak
Ya
1-8
3-6
Tid
+/-
hari
hari
ak
1-3
3-5
Ya
hari
hari
Ya
Re
nd
Ya
ah
Salmonella
species
Shigella species
Giardia species
0-3
2-7
hari
hari
0-2
2-5
hari
hari
1+
Ya
Ya
Ya
Tid
ak
Tid
Tin
ggi
Ya
Tid
Entamoeba
ming
min
gu
ggu
5-7
1-
hari
2+
species
ak
Tid
ak
Ya
Ya
ak
Tid
min
ggu
dengan
dehidrasi
ringan,
dengan
gejala
sebagai berikut:
1) Frekuensi buang air besar 3 kali atau lebih dalam sehari
2) Keadaan umum baik dan sadar
3) Mata normal dan air mata ada
4) Mulut dan lidah basah
5) Tidak merasa haus dan bisa minum
2.8 Penatalaksanaan
Mata cekung
2)
Mata cekung
3) Tanpa dehidrasi
2.9.1
a) Kolera
-
Semua
umur
Trimethoprim-Sulfamethoxazol.
TMP
c)
Kasus Berat
d)
Giardia lamblia
-
e) Lain-lain
-
Gunakan larutan oralit seperti tabel di bawah (Jika anak usia < 6
bulan dan belum makan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada
makanan cair
Teruskan ASI
Bila anak tidak mendapat ASI beri susu yang biasa diberikan.
Untuk anak < 6 bulan dan belum mendapat makanan padat diberi susu cair yang
dicairkan dengan air yang sebanding selama 2 hari.
Beri makanan yang sama setelah diare berhenti dan beri makanan
tambahan setiap hari selama seminggu
3. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik
dalam 3 hari / menderita sbb:
Makan/minum sedikit
Muntah berulang-ulang
Demam
Tinja berdarah
Rencana terapi B untuk mengobati dehidrasi :
Jumlah oralit yang harus diberikan dalam 3 jam pertama :
ORALIT yang diberikan dihitung dengan mengalikan
Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan
di lapangan, berikan oralit paling sedikit sesuai tabel di bawah ini :
Umur
<1
tahun
Jumlah
300 ml
1-5
>5
tahun
600 ml
dewasa
tahun
1.200
oralit
2.400 ml
ml
Untuk bayi di bawah 6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga
100-200 ml air masak selama ini
rumah
Berikan bungkus oralit untuk rehidrasi dan untuk 2 hari lagi seperti
dijelaskan dalam rencana A
Rencana terapi C
Umur
Pemberian pertama
30 ml dalam
Bayi < 12
1 jam*
5 jam
- 1 jam*
2 - 3 jam
bulan
Anak > 1
tahun
Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi belum tercapai
percepat tetesan iv.
Jika anak diberi oralit dirumah, tunjukkan kepada ibu jumlah oralit
yang diberikan setiap habis BAB dan beri oralit yang cukup untuk 2
hari:
Umu
Jumlah
oralit
yang
@ BAB
disediakan di rumah
< 12
50-100 ml
100-200 ml
600-800
bulan
1-4
tahun
>
ml/hari,
3-4
ml/hari,
4-5
bungkus
5
200-300 ml
tahun
800-1000
bungkus
Dew
300-400 ml
1200-2800 ml/hari
asa
Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah 2 tahun
Bila diare berlanjut setelah bungkus oralit habis, beritahu ibu untuk
memberikan cairan lain seperti dijelaskan dalam cara I atau kembali
ke petugas kesehatan untuk mendapat tambahan oralit
2.10 Komplikasi
1. Hipernatremia : (Na serum > 150 mmol/L)
- Oleh karena muntah dengan intake cairan/makan menurun
3. Demam
5. Asidosis Metabolik
ekstraseluler oleh
karena dehidrasi
memperbaiki asidosis.
7. Ileus Paralitik
muntah
8. Kejang
epilepsi,
makanan yg mengandung K.
11. Muntah
rehidrasi cukup,
2.11
Prognosis
2.12 Pencegahan
1. Pemberian ASI
2. Memperbaiki makanan sapihan
3. Mempergunakan air bersih yang cukup banyak
4. Mencuci tangan
5. Menggunakan jamban keluarga
6. Cara membuang tinja bayi yang baik dan benar
7. Pemberian imunisasi campak
DAFTAR PUSTAKA
1. Noersaid H, Suraatmadja, Asnil P O. Gastroenteritis (Diare) Akut dalam
Gastroenterologi anak Praktis. Jakarta. FKUI; 1999. 51-76