Você está na página 1de 12

PARAMETER LOD DAN LOQ PADA TABLET

PARASETAMOL MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
A.DATA PENGAMATAN AKURASI TABLET PARACETAMOL

Pembuatan larutan tablet parasetamol

Massa tablet rata- rata = 545,24 mg


Dibuat konsentrasi larutan stok sampel
= 500 mg/ 50 ml
= 10000 ppm
Diencerkan = 400 ppm
Dibuat 3 variasi konsentrasi :
1. 12 ppm
V x 400 ppm = 20 x 12 ppm
V = 0.6 ml
2. 10 ppm
V x 400 ppm = 20 x 10 ppm
V = 0.5 ml
3. 8 ppm
V x 400 ppm = 20 x 8 ppm
V = 0.4 ml

Nilai absorbansi
Absorbansi
Konsentrasi
I

II

III

Rata- rata

8 ppm

0.5256

0.5256

0.5254

0.5255

10 ppm

0.6888

0.6885

0.6888

0.6887

12 ppm

0.8231

0.8230

0.8241

0.8234

Persamaan garis larutan baku : y = 0.07012x 0.091472

Perhitungan konsentrasi sampel

1. 8 ppm
0.5255 = 0.07012x 0.091472
x = 8,800 ppm
2. 10 ppm
0.6887 = 0.07012x 0.091472
x = 11,126 ppm
3. 12 ppm
0.8234 = 0.07012x 0.091472
x = 13,047 ppm

Persen recovery

Persen recovery (%) = x 100 %


Keterangan :
a = konsentrasi contoh + konsentrasi standar yang ditambahkan
b = konsentrasi contoh
c = konsentrasi standar teoritis yang ditambahkan

1. 8 ppm
= x 100 % = 110 %
2. 10 ppm
= x 100 % = 111,26 %
3. 12 ppm
= x 100 % = 108,725 %
Dari hasil yang diperoleh, nilai ini masih dapat diterima akurasinya karena menurut
(AOAC, 1998), secara umum nilai akurasi yang dapat diterima sebesar 80- 120%.

DATA PENGAMATAN PRESISI TABLET PARACETAMOL


Penimbangan Tablet dan Sampel

B.

Berat 20 tablet = 12,6672 gram


Berat 1 tablet

= 0,63336 gram

Jumlah parasetamol dalam tablet 0,63336 gram adalah 0,5000 gram atau 500 mg
Berat Sampel obat yang ditimbang

= 0,0632 gram

Berat parasetamol dalam sampel adalah

= 0,4989 gram

Perhitungan konsentrasi sampel

Kadar Sampel = = 1995,6 ppm

Pengenceran Sampel

V1 x N1
V1 x 1995,6
V1

= V2 X N2
= 25 ml x 6 ppm
= 0,075 ml ........... Ad hingga 25 ml

Hasil Absorbansi
Absorbansi

Kadar ( x )

(x- )

( x - )2

0,3315

108,5

7,49

56,1001

0,3072

100,56

-0,45

0,2025

0,3040

99,51

-1,5

2,25

0,3024

98,98

-2,03

4,1209

0,3028

99,12

-1,89

3,5721

0,3036

99,37

-1,64

2,6896

Pengulangan

Perhitungan Standar Deviasi


SD = = = 3,713

Perhitungan RSD
RSD = = 0,0367

Perhitungan CV

CV = 0,0367 X 100 % = 3,67 %


Perhitungan CV Harwitz
CV (%) = 0,66 X 2 1 ( 0,5 X 6 ) = 0,165 %

DATA PENGAMATAN LINEARITAS TABLET PARASETAMOL


Larutan baku paracetamol 100 ppm
Blanko H2O : NaOH (1:1)
Pengenceran (Volume 10 ml)
C.

Volume standar (ml)

Konsentrasi (ppm)

0,4

0,6

0,8

1,0

10

1,2

12

Pengukuran Absorbansi
Konsentrasi (ppm)

A1

A2

A3

A4

A5

A6

0,2092

0,2097

0,2120

0,2106

0,2102

0,2097

0,3050

0,3048

0,3052

0,3061

0,3062

0,3055

0,4622

0,4618

0,4610

0,4621

0,4621

0,4620

10

0,6176

0,6176

0,6174

0,6170

0,6181

0,6147

12

0,7561

0,7549

0,7562

0,7550

0,7558

0,7545

Linearitas

a.
b.
c.
d.
e.
f.
-

Pengukuran

0,9971

0,07032

-0,09654

0,99703

0,07016

-0,091152

0,99677

0,07003

-0,08988

0,99712

0,069985

-0,08972

0,997132

0,070155

-0,09076

0,99714

0,070075

-0,09078

Rata-Rata

0,99704

0,07012

-0,091472

D. DATA PENGAMATAN SPESIFISITAS TABLET PARASETAMOL


Berat tablet total (19 tablet)
= 13095,1 mg
Berat satuan tablet (1/19 tablet)
= 677,6 mg
Berat serbuk total (19 tablet)
= 12900 mg
Berat serbuk (1/19 tablet)
= 682 mg
Konsentrasi filtrate tablet Parasetamol (larutan filtrate stock)
Konsentrasi = 5000 ppm
Pengenceran filtran tablet parasetamol
400 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
5000 ppm x V1 = 400 ppm x 25 mL
V1 = 2 mL
40 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
400 ppm x V1 = 40 ppm x 10 mL

V1 = 1 mL
g. Pembuatan larutan Saccharum Lactis
Konsentrasi = 5000 ppm
h. Pembuatan larutan uji tablet parasetamol

i.
-

No.

Larutan Filtrat

Larutan SL

Pelarut

Total

1.

2,5 mL

22,5 mL

25 mL

2.

2,5 mL

1 mL

21,5 mL

25 mL

3.

2,5 mL

2 mL

20,5 mL

25 mL

4.

2,5 mL

3 mL

19,5 mL

25 mL

5.

2,5 mL

4 mL

18,5 mL

Perhitungan parasetamol teoritis


4 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
400 ppm x V1 = 4 ppm x 25 mL
V1 = 2,5 mL
j. Perhitungan saccharum lactis teoritis
- 200 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
5000 ppm x V1 = 200 ppm x 25 mL
V1 = 1 mL
- 400 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
5000 ppm x V1 = 400 ppm x 25 mL
V1 = 2 mL
- 600 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
5000 ppm x V1 = 600 ppm x 25 mL
V1 = 3 mL
- 800 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
5000 ppm x V1 = 800 ppm x 25 mL
V1 = 4 mL

25 L

k. Pembuatan Kurva Baku Parasetamol


Konsentrasi = 100 ppm
Pengenceran :
- 4 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
100 ppm x V1 = 4 ppm x 10 mL
V1 = 0,4 mL
- 6 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
100 ppm x V1 = 6 ppm x 10 mL
V1 = 0,6 mL
- 8 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
100 ppm x V1 = 8 ppm x 10 mL
V1 = 0,8 mL
- 10 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
100 ppm x V1 = 10 ppm x 10 mL
V1 = 1 mL
- 12 ppm
M1 x V1 = M2 x V2
100 ppm x V1 = 12 ppm x 10 mL
V1 = 1,2 mL
l.

Absorbansi Baku Parasetamol


Konsentrasi

Absorbansi

(ppm)

A1

A2

A3

A4

A5

A6

0,2092

0,2097

0,2120

0,2106

0,2102

0,2097

0,4622

0,4618

0,4610

0,4621

0,4621

0,4620

0,3050

0,3048

0,3052

0,3061

0,3062

0,3055

10

0,6176

0,6176

0,6174

0,6170

0,6181

0,6174

12

0,7561

0,7549

0,7562

0,7550

0,7558

0,7545

Persamaan Garis
y = 0,07032 x 0,09254
r2 = 0,9971
y = 0,07016 x 0,091152
r2 = 0,99703
y = 0,07003 x 0,08988
r2 = 0,99677
y = 0,069985 x 0,08972
r2 = 0,99712
y = 0,070155 x 0,09076
r2 = 0,997132
y = 0,070075 x 0,09078
r2 = 0,99714
rata-rata persamaan garisnya :
y = 0,070120833 x 0,0908053

m. Absorbansi Larutan Uji

n.

No.

A1

A2

A3

Rata-rata A

0,3063

0,3060

0,3059

0,3060

0,3166

0,3167

0,3163

0,3165

0,3132

0,3133

0,3136

0,3134

0,3727

0,3726

0,3729

0,3727

0,3299

0,3294

0,3292

0,3295

Perhitungan Konsentrasi Parasetamol nyata


y = 0,070120833 x 0,0908053
x=
1. x = = 5,66 ppm
2. x = = 5,81 ppm

3. x = = 5,76 ppm
4. x = = 6,61 ppm
5. x = = 5,99 ppm
o. Perhitungan % Recovery
% recovery = x 100 %
1. % recovery = x 100 % = 0,332 %
2. % recovery = x 100 % = 0,362 %
3. % recovery = x 100 % = 0,352 %
4. % recovery = x 100 % = 0,522 %
5. % recovery = x 100 % = 0,398 %
Rata-rata % Recovery = 0,3932 %
D.

DATA PENGAMATAN LOD DAN LOQ TABLET PARASETAMOL

Tabel Hasil Pengukuran Absorbansi


No
Konsentrasi

Absorbansi

4 ppm

0.21023

6 ppm

0.30547

8 ppm

0.46187

10 ppm

0.61752

12 ppm

0.75542

Rata-rata

0.4701

No

Konsentrasi (x)

Absorbansi (y)

yi

(y-yi)

4 ppm

0.21023

0.18961

0.000425

6 ppm

0.30547

0.32985

0.000594

8 ppm

0.46187

0.47009

0.0000674

10 ppm

0.61752

0.61033

0.0000517

12 ppm

0.75542

0.75057

Jumlah

0.0000235
0.00116

yi didapat dari persamaan regresi y = 0.07012 x 0.09087


x1 = 4 ppm
y = 0.07012 x 4 0.09087 = 0.18961
x2 = 6 ppm
y = 0.07012 x 6 0.09087 = 0.32985
x3 = 8 ppm
y = 0.07012 x 8 0.09087 = 0.47009
x4 = 10 ppm y = 0.07012 x 10 0.09087= 0.61033
x5 = 12 ppm y = 0.07012 x 12 0.09087= 0.75057

Tabel Hasil Pengukuran LOD dan LOQ


Konsentrasi
Absorbansi

Rata-rata

LOD

0.8415 ppm

0.0722

0.0722

0.0721

0.07217

LOQ

2.8052 ppm

0.0724

0.0723

0.0721

0.07227

Larutan stock sampel


Pengenceran stock
M1 x V1 = M2 x V2
1000 x V1 = 100 x 20
V1 = 2 mL
Pengenceran larutan uji LOD
M1 x V1 = M2 x V2
100 x V1 = 0.8415 x 20
V1 = 0.1683 mL
Pengenceran larutan uji LOQ
M1 x V1 = M2 x V2
100 x V1 = 2.8052 x 20
V1 = 0.56104 mL

1000 ppm

Nama

:Eko Sumiyanto

Kelas

: KIMIA IIIA

NIM

:1157040019

PEMBAHASAN METODE VALIDASI


Spektrofotometer ultraviolet visible merupakan alat dengan teknik spektrofotometer
pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan untuk mengukur serapan sinar
ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam bentuk larutan.Prinsip dasar
Spektrofotometri UV-Vis adalah serapan cahaya. Bila cahaya jatuh pada senyawa, maka
sebagian dari cahaya diserap oleh molekul-molekul sesuai dengan struktur dari molekul
senyawa tersebut. Serapan cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum UV-Vis tergantung
pada struktur elektronik dari molekul. Spektra UV-Vis dari senyawa-senyawa organik
berkaitan erat dengan transisi-transisi diantara tingkatan-tingkatan tenaga elektronik. Radiasi
ultraviolet dan sinar tampak diabsorpsi oleh molekul organik aromatik, molekul yang
mengandung elektron- terkonjugasi dan atau atom yang mengandung elektron-n,
menyebabkan transisi elektron di orbital terluarnya dari tingkat energi elektron tereksitasi
lebih tinggi. Besarnya serapan radiasi tersebut sebanding dengan banyaknya molekul analit
yang mengabsorpsi sehingga dapat digunakan untuk analisis kuantitatif. Dalam hal ini,
hukum Lamber beer dapat menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi
zat dalam larutan.
Spektrofotometer UV-VIS dapat menganalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Pada
analisa kualitatif karakteristik resapan suatu zat dalam pelarut tertentu, yaitu panjang
gelombang maksimum dan daya resapnya. Penentuan panjang gelombang maksimum dengan
membuat spektrum dengan cara membuat larutan baku primer/induk.
Untuk menjamin metode analisis yang digunakan mampu memberikan hasil yang
cermat dan handal serta dapat dipercaya, maka dihitunglah parameter validasi yang berguna
untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan dalam penggunaannya.
Parameter yang diuji dalam validasi meliputi akurasi, presisi, linearitas, rentang, limit deteksi,
limit kuantitasi, sepesifikasi, ketangguhan, kekuatan, stabilitas, dan uji kesesuaian sistem.
Setelah itu dicari batas deteksi (LOD) dan batas kuantifikasi (LOQ). Batas deteksi
adalah titik di mana suatu nilai yang terukur lebih besar dari ketidakpastian yang terkait
dengannya. Ini adalah konsentrasi terendah dari analit dalam suatu sampel yang dapat
dideteksi namun tidak selalu diukur. Batas deteksi sering tertukar dengan sensitivitas dari
metode ini. Sensitivitas dari metode analisis adalah kemampuan metode ini untuk
membedakan perbedaan-perbedaan kecil konsentrasi atau massa analit uji. Dalam istilah
praktis, sensitivitas kemiringan kurva kalibrasi yang diperoleh dengan merencanakan respons
terhadap konsentrasi analit atau massa.

Berdasarkan data yang telah tertera pada hasil percobaan diatas, dapat
dipetik beberapa penjelasan mengenai metode validasi dari hasil percobaan tersebut.
Akurasi dari tablet paracetamol dinyatakn sebagai persen recovery, yaitu artinya akuasi
yang diukur sebagai banyaknya analit yang diperoleh kembali pada sutu pengukuran
yang dinyatakan sebagai perolehan kembali (% recovery). Dalam suatu sumber
dinyatakan bahwa syarat dari % recovery adalah berkisar dari 90% - 107%, namun
dalam sumber lain menurut (AOAC, 1998), secara umum nilai akurasi yang dapat diterima
sebesar 80- 120%. Namun berdasarkan hasil percobaan ini, nilai akurasi yang diperoleh
adalah 110 %, 111,26 %, 108,725 %, yang artinya adalah akurasi dari pembuatan tablet
paracetamol tersebut dikategorikan memenuhi syarat (baik).
Pengujian selanjutnya adalah pengujian presisi atau ketelitian. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui metode analisis yang digunakan dapat mengukur secara teliti zat yang diuji
pada pengukuran secara berulang ulang (repeatability). Uji presisi tablet paracetamol
dinyatakan dalam simpangan baku (SB)/devasi standar sebesar 3,173, simpangan baku relatif
(RSD) yaitu sebesar 0,0367, dan koefisien varians (CV) sebesar 3,67 %. Dapat disimpulkan
bahwa validasi uji presisi tablet paracetamol memenuhi syarat (baik). Karena memiliki
deviasi dan RSD yang sangat kecil artinya memiliki akurasi yang tinggi. Kemudian yang
selanjutnya adalah uji linearitas yang dilalkukan untuk mengetahui metode analisis yang
digunakan dapat memberikan hubungan antara serapan dan konsentrasi zat uji yang
sebanding. Berdasarkan hasil analisis uji lineritas diperoleh nilai koefesien korelasi (Regresi
(R)) sebesar 0,99704. Hal ini dapat menggambarkan bahwa penambahan konsentrasi
berbanding lurus dengan daya serap dari tablet paracetamol, dan dengan hasil ini pula
paracetamol memenuhi persyaratan koefisian korelasi menurut literature yang berkisar antara
0.998-1.002.
Uji selanjutnya adalah uji batas deteksi (Limit of Detection, LOD). LOD
dilakukan untuk mengetahui konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih
dapat dideteksi. LOD merupakan batas uji yang secara spesifik menyatakan apakah
analit di atas atau di bawah nilai tertentu. LOD hanya mengukur secara kualitatif
saja, tetapi tidak dapat digunakan sebagai batas pengukuran (kuantitas).
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai LOD sebesar 0.8415 ppm. Uji yang terakhir
adalah uji batas kuantifikasi (limit of quantification, LOQ). LOQ dilakukan untuk
mengetahui konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan
presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi operasional metode yang
digunakan. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai LOQ sebesar 2.8052 ppm.

Você também pode gostar