Você está na página 1de 11

Endorsed by

Corporate Action Review HMETD


Definisi IPO
Pengertian IPO (Initial Public Offering)
Dalam bahasa Indonesia, IPO disebut sebagai Penawaran Saham Perdana. Dengan
demikian IPO adalah saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk
ditawarkan atau dijual kepada masyarakat / publik. Karena itu perusahaan yang
melakukan IPO sering disebut sedang "GO PUBLIC".
Tujuan IPO
Mengapa suatu perusahaan mau melepas atau menjual sahamnya ke
publik/masyarakat? Ada berbagai macam tujuan perusahaan melakukan IPO,
diantaranya adalah:
Mendapatkan dana murah. Perusahaan bisa mendapatkan dana dari berbagai
sumber misalnya mengeluarkan obligasi, meminjam uang dari bank. Tapi kedua
cara tersebut memiliki kewajiban, yaitu membayar bunga. Sedangkan kalau
perusahaan melepas saham untuk mendapat dana, perusahaan tidak terbebani
bunga.
Kinerja keuangan perusahaan lebih baik. Dengan mendapatkan dana murah
tersebut, perusahaan bisa membayar utang dan memperbaiki laporan
keuangannya dengan cepat.
Potensi pertumbuhan lebih cepat. Perusahaan bisa saja menggunakan dana
internat untuk ekspansi, misalnya untuk membuka cabang. Tetapi jika memiliki

Endorsed by

dana murah, ekspansi bisa lebih cepat dan dalam jangka panjang potensi
pertumbuhan perusahaan bisa lebih besar.
Meningkatkan citra perusahaan. Perusahaan publik akan selalu disorot media. Bila
mampu dikelola dengan baik, sorotan media bisa menjadi alat marketing tidak
langsung bagi perusahaan.
Meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Dengan go publik, nilai
perusahaan berpeluang jauh meningkat di masa depan seiring dengan kenaikan
harga sahamnya. Jika perusahaan dipersepsi memiliki kinerja yang baik oleh
investor, maka peluang kenaikan saham juga meningkat.
Umumnya saham yang dilepas ke publik hanyalah sebagian kecil dari seluruh
jumlah saham perusahaan. Misalnya PT A melepas sahamnya ke publik sejumlah
10% dari total saham. Jumlah saham yang dilepas ke publik aadlah 1 juta lembar.
Harga saham perdana Rp 10.000 per lembar. Maka nilai perusahaan secara
keseluruhan adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham = (100/10) x Rp
10.000 x 1.000.000 = 100 miliar
Misalnya harga saham setelah IPO meningkat menjadi Rp 20.000. Maka nilai
perusahaan secara keseluruhan sekarang adalah: (100 / 10) x harga saham x
jumlah saham = (100/10) x Rp 20.000 x 1.000.000 = 200 miliar. Jadi meningkatnya
harga saham perusahaan setelah IPO, juga akan meningkatkan nilai perusahaan
secara keseluruhan

Endorsed by

Pelaksanaan IPO WKBP


PT WASKITA BETON PRECAST Tbk
Kegiatan Usaha Utama:
Bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix

PT Waskita Beton Precast segera menawarkan 40% saham ke publik lewat


mekanisme IPO saham dan menargetkan pencatatan di bursa pada September
2016. Saat ini Ekuitas perseroan diperkirakan mencapai Rp1,1 triliun.
IPO ini menerbitkan Sebanyak-banyaknya sebesar 10.544.463.000 (sepuluh
miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu)
saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal
Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham atau sebanyak-banyaknya sebesar
40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh
dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan
(portepel) Perseroan, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga
Penawaran sebesar Rp 490 Rupiah. Setiap saham yang ditetapkan berlaku
untuk seluruh Saham Baru (Saham Yang Ditawarkan), yang harus dibayar
penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham
(FPPS).

Corporate Action Review IPO - WKBP


Perseroan Bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix.
Waskita Beton adalah anak usaha dari Waskita Karya (WSKT), di bidang
pembuatan Beton Precast
Perseroan telah menunjuk Bahana Securities, Mandiri Sekuritas, Danareksa
Sekuritas, dan BNI Securities sebagai penjamin emisi. Pencatatan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) diprediksi pada September 2016.

Endorsed by

"Dana hasil IPO saham akan digunakan untuk ekspansi dan modal kerja," seperti
memperluas jaringan & kapasitas Produksi.
Rencana Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini,
setelah dikurangi biaya-biaya emisi adalah sebagai berikut :
Sekitar 56% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan yang
utamanya adalah untuk mendanai pengerjaan proyek-proyek yang
kontraknya bersifat turnkey, yang akan digunakan untuk kegiatan
operasional proyek yaitu pembelian bahan baku, proses produksi, gaji
karyawan, dan juga biaya overhead Perseroan.
Sekitar 44% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka
pengembangan usaha untuk memenuhi pertumbuhan permintaan beton
nasional dan peningkatan efisiensi operasional Perseroan, yang meliputi
pengembangan kapasitas produksi beton precast, pengembangan kapasitas
produksi beton ready mix, pembelian quarry, dan juga pembelian truck
mixer. Adapun kebutuhan total belanja modal Perseroan adalah sebagai
berikut:
a) Sekitar Rp2.150.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk
pengembangan Plant Precast dengan rincian pembelian tanah sekitar
Rp450.000.000.000,- sedangkan untuk keperluan pembangunan pabrik dan
peralatan sekitar Rp1.700.000.000.000,-.
b) Sekitar Rp400.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk
pengembangan Batching Plant.
c) Sekitar Rp715.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk
pembelian peralatan utama seperti stone crusher, excavator, bulldozer, dan
wheel loader, dan sisanya akan digunakan untuk keperluan pembelian dan
pematangan lahan.
d) Sekitar Rp300.000.000.000,- akan digunakan untuk pembelian truck
mixer.

Endorsed by

Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum tidak mencukupi


kebutuhan investasi dan modal kerja Perseroan, maka akan menggunakan
dana dari internal Perseroan.


Harga Perdana : Rp. 490 per lembar Saham
Masa Penawaran Awal

10 26 Agustus 2016

Perkiraan Tanggal

7 September 2016

9 14 September 2016

Tanggal Penjatahan

16 September 2016

Tanggal Pengembalian

19 September 2016

19 September 2016

20 September 2016

Efektif
Masa Penawaran
Umum Perdana
Saham

Uang Pemesanan
Tanggal Distribusi
Saham Secara
Elektronik
Tanggal Pencatatan
Pada Bursa Efek
Indonesia

Endorsed by

Analisa Corporate Action IPO - WKBP


Mengawali analisa Aksi Korporasi IPO dari Waskita Beton Precast ini, kita mulai
dengan struktur permodalan & posisi Ekuitas perseroan sebelum dan sesudah IPO


Dari table struktur permodalan perseroan jelas bahwa jumlah saham
perseroan setelah pelaksanaan IPO ini menjadi 26,3 Milyard lembar.
Merujuk pernyataan dari Perseroan bahwa Waskita Beton akan melepas 10.5
milyar lembar saham baru yang merupakan 40% jumlah saham beredar
perusahaan yang diambil dari protepel saham perseroan. Dan bila kita pakai range
harga penawaran terendah yaitu Rp400 per saham, maka Waskita Beton akan

Endorsed by

memperoleh dana segar Rp4.2 T, sehingga membuat ekuitas perseroan pasca IPO
menjadi Rp. 5,98T.
Dari data tersebut kita bisa menghitung BV perseroan pasca IPO adalah
Rp.227,- dan PBV menjadi 1,7x yang mana masih cukup murah untuk sector
industry konstruksi yang rata-rata sudah tinggi sekitar 2.5x 3x BV.
Dari sisi PE, berdasarkan data 1st half 2016 dengan net income Rp. 600
Milyard maka PER perseroan berada di sekitar 17x, yang bila kita dibandingkan
dengan competitor nya WTON yang sudah memiliki PER 30x maka IPO WKBP ini
masih lebih murah.
Maka dari itu kami berpendapat bahwa proses Corporate Action IPO dari
WKBP ini masih sangat wajar & cukup murah, dan akan berdampak baik untuk
masa depan perseroan & akan memberikan kontribusi kepada pemegang saham
dari hasil pengembangan usaha perseroan. Faktor lain yang harus diperhatikan
adalah rencana kerja Pemerintahan Jokowi yang sangat focus terhadap
pembangunan Infrastruktur diseluruh Indonesia. Pemerintah akan banyak
mengucurkan dana ke BUMN-BUMN untuk membangun infrastruktur melalui
mekanisme penyertaan modal Negara (PMN) baik itu lewat aksi korporasi berupa
RI (Right Issue), juga melalui mekanisme IPO seperti yang dilakukan Perseroan ini.








Endorsed by

Analisa Fundamental Comparison Competitor Industry Konstruksi




KETERANGAN

Wijaya Karya Beton


(WTON)
Kuartal pertama
tahun 2016 dan 2015
Margin
Margin
Growth
2016
2015

Waskita Beton Precast


(WKBP)
Kuartal pertama
Tahun 2016 dan 2015*
Margin
Margin
Growth
2016
2015

Pendapatan Usaha

71.30%

100.00%

100.00%

51.70%

100.00%

100.00%

Beban Pokok Pendapatan

63.00%

-87.60%

-92.00%

43.13%

-72.55%

-85.43%

Laba Bruto

166.90%

12.40%

8.00%

74.36%

27.45%

14.57%

Laba Sebelum Beban Keuangan dan Pajak

46.90%

10.00%

3.80%

77.72%

26.15%

12.06%

Laba Sebelum Pajak

61.30%

9.50%

4.00%

76.82%

25.14%

12.06%

Laba Bersih Periode/Tahun Berjalan

255.40%

7.30%

3.50%

21.29%

14.44%

11.91%

Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan

255.40%

7.30%

3.50%

21.08%

14.42%

11.91%

* : Kuartal pertama diambil periode 4 bulan pertama tahun bersangkutan (Januari April) berdasarkan
yang tersaji di prospektus WKBP

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari sisi pertumbuhan pada kuartal
pertama 2016, pertumbuhan WTON berada di 71,3%, jauh diatas Waskita
Beton Precast yang hanya 51,7%.
Dari laba bersih juga dapat dilihat pertumbuhan WTON yang sebesar
255,4% jauh mengalahkan Waskita Beton Precast yang laba bersihnya
hanya tumbuh 21,3%
Namun dari sisi margin, terlihat Gross Profit Margin Waskita Beton Precast
sebesar 27,45% pada Q1 2016 dan 14,57% pada Q1 2015, jauh lebih tinggi
dibandingkan WTON yang hanya 12,4% pada Q1 2016 dan 8% pada Q1
2015.
Begitu pula dengan Net Profit Margin, Waskita Beton Precast mencatatkan
NPM sebesar 14,44% dan 11,91% masing-masing pada Q1 2016 dan Q1
2015. Lebih tinggi dibandingkan WTON yang hanya mencatatkan NPM

Endorsed by

sebesar 7,3% dan 3,5% pada periode yang sama. Sehingga dapat
disimpulkan Waskita Beton Precast lebih efisien dalam hal operasional

Kuartal pertama 2016*


Tahun buku 2015
Wijaya Karya
Waskita Precast
Wijaya Karya Waskita Precast
Beton
Beton
Beton
Beton
Debt to Equity Ratio** 0.87
2.46
0.99
2.25
Debt to Assets**
0.44
0.71
0.49
0.69
Return on Assets


3.90%
7.72%
Return on Equity


7.88%
25.12%
PER


37.27x
12.56x - 15.7x
* Kuartal Pertama pada WTON adalah 3 bulan pertama tahun bersangkutan, sedangkan pada WKBP
adalah 4 bulan pertama tahun bersangkutan (berdasarkan yang disajikan di prospektus)
** Debt yang dimaksud dalam perhitungan Debt To equity dan Debt to assets adalah total liabilitas
masing-masing emiten. Hal ini berdasarkan atas perhitungan pada Prospektus Waskita Precast Beton

Dari rasio keuangan, terlihat WTON lebih sehat dibandingkan dengan


Waskita Beton Precast. DER WTON tercatat hanya 0.87 pada Q1 2016 dan
0.99 pada Q4 2015. Jauh dibawah DER Waskita Beton Precast yang tercatat
masing-masing 2.46 dan 2.25 pada periode yang sama.
Begitu pula dengan rasio utang terhadap asset, WTON mencatatkan Debt
to Assets Ratio yang hanya sebesar 0.44 dan 0.49 pada Q1 2016 dan Q4
2015. Sedangkan Waskita Beton Precast mencatatkan Debt to assets
sebesar 0,71 dan 0,69 pada periode yang sama.
Namun begitu Waskita Beton Precast unggul dalam hal RoE dan RoA.
Terlihat, RoE dan RoA untuk tahun buku 2015 adalah sebesar 25.15% dan
7.72%, Jauh diatas WTON yang hanya sebesar 7.88% dan 3.9%
Kesimpulan : Dari sisi efisiensi produktifitas dan management effectiveness,
Waskita Beton Precast unggul jika dibandingkan WTON, Namun dari sisi Debt,
WKBP jauh lebih tinggi mencapai 2,46x dari ekuitasnya, walaupun sekitar 75% dari
debt bukan merupakan interest bearing debt, tapi berupa utang usaha yang
memang menurut model bisnisnya adalah hal yang wajar. Pada kuartal pertama

Endorsed by

2016 tercatat beban keuangan Waskita Beton Precast hanya sebesar 1,01% dari
penjualan.

Endorsed by

Você também pode gostar