Você está na página 1de 8

KERUGIAN PEMBERIAN SUSU FORMULA

PENDAHULUAN
Susu merupakan sumber yang kaya energi,protein dan mineral.Susu merupakan satusatunya sumber nutrisi selama satu bulan pertama dan menyediakan bagian penting dari
energi,protein dan kalsium untuk anak presekolah.Susu sapi mengandung osmolaritas dan
kandungan mineral yang tinggi.Susu formulas bayi dimodifikasi untuk menyerupai kandungan
ASI.1
Walaupun ASI dipandang lebih unggul dibandingkan susu formula untuk bayi,banyak
bayi yang mendapatkan susu formula sejak lahir.Pola perubahan social dan budaya dapar
mendorong pemberian susu formula.2
DEFINISI
Susu formula adalah susu sapi atau dari sumber lain yang susunan gizinya (nutrient)
diubah sedemikian rupa ,sehingga dapat diberikan pada bayi .
KLASIFIKASI SUSU FORMULA
Produk susu formula merupakan produk berbentuk tepung yang diformulasikan
sedemikian rupa sehingga komposisinya mendekati ASI.Komposisi susu formula bervariasi
tergantung pada industri pembutannya.Di Indonesia beredar berbagai macam susu
formula,namun dibagi menjadi 3 golongan,yaitu;
1. Susu Formula adapted
Adapted berarti disesuaikan dengan keadaan fisiologis bayi.Susu formula ini
komposisinya sangat mendekati ASI,sehingga cocok digunakan untuk bayi baru lahir
sampai berusia 4 bulan. Contohnya adalah Vitalac,Nutrilon, Nan, Bebelac, Dumex sb,
dan Enfamil. 3
2. Susu Formula Complete Starting
Susu formula awal (Complete starting formula), memiliki susunan zat gizi yang lengkap
dan dapat diberikan sebagai formula permulaan. Kadar protein dan mineral susu formula
ini lebih tinggi dari susu formula adaptasi. Rasio antar fraksi-fraksi proteinnya tidak
1

disesuaikan dengan rasio yang terdapat dalam ASI. Cara pembuatan complete starting
formula lebih mudah daripada adapted formula, maka harganya lebih murah. Biasanya
bayi diberi adapted formula sampai berumur tiga bulan, kemudian dilanjutkan
dengansusu formula ini. Contohnya adalah SGM 1dan Lactogen 1.3
3. Susu FormulaFollow-up
Susu formula lanjutan (follow-up formula), diberikan bagi bayi berumur 6 bulan ke
atas.Kandungan protein dan mineralnya lebih tinggi daripada susu formula sebelumnya.
Rasio fraksi proteinnya tidak mengikuti rasio yang terdapat dalam ASI.Contohnya adalah
Lactogen 2, SGM 2, Chilmil, Promil dan Nutrima.3
4. Susu formula khusus (special formula atau formula diit)
diberikan pada bayi (anak kecil) dengan kelainan metabolism tertentu. Produk susu ini
tidak dianjurkan untuk diberikan pada bayi sehat, sebab susunan zat gizinya justru
menjauhi susunan yang terdapat pada ASI.3
Susu formula khusus prematur mengandung lebih banyak protein,kadar beberapa mineral
( kalsium, natrium ) dan densiti energi lebih tinggi. Bayi prematur memerlukan kalori dan
protein yang lebih tingi untuk memenuhi kebutuhan kejar tumbuh. Formula khusus bagi
bayi prematur yang beredar di Indonesia: Enfalac (Mead Johnson), Nenatal
( Nutricia),Prenan ( Nestle )3
Penggolongan susu bayi berdasarkan kondisi bayi, waktu pemberian, keadaan protein,
dan berdasarkan rasa, dapat dilihat pada Tabel 2.3
Tabel 2. Penggolongan Susu Bayi (infant formula)
Pengggolongan
1. Berdasarkan kondisi bayi :

Contoh

a. Keadaan normal

Nan, Lactogen, SGM, Nutrilon, S-26

b. Keadaan khusus

LLM, Almiron, Bebelac FL


Enfalac, Nenatal
Nutri-soya, Prosobec

1). Diare
2). Prematur
3). Alergi protein susu
2. Berdasarkan waktu pemberian :
a. Susu formula awal
b. Susu formula lanjutan
3. Berdasarkan keadaan protein :
a. Casein predominant

Lactogen 1, SGM 1, Morinaga, S-26, Nutrilon


Lactogen 2, SGM 2, Chilmil, Promil, Nutrima
Lactogen, SGM, Lactona
Vitalac, Nan, Nutrilon, Enfamil, S-26
Lactogen 1, Nan, Vitalac, S-26, Nutrilon
Lactogen 2, SGM

b. Whey adapted
4. Berdasarkan rasa :
a. Mendekati rasa ASI
b. Manis
Sumber : Muchtadi (2002)

PERBANDINGAN KOMPOSISI
Zat Gizi

Kolostrum (1-5 hari)

Susu
ASI 100 g

Susu Sapi 100 g

77

65

Energi (kkal)

100 g
58

Protein (g)

2.7

1.1

3.5

Lemak (g)

2.9

4.0

3.5

Karbohidrat (g)

5.3

9.5

4.9

Kalsium (g)

31

33

118

Fosfor (g)

14

14

93

Besi (g)

0.09

0.1

Vitamin A (SI)

296

240

140

Thiamin (mg)

0.015

0.01

0.03

Riboflavin (mg)

0.029

0.04

0.17

Niacin (mg)

0.075

0.2

0.1

Asam askorbat (mg)

4.4

Tabel 1. Komposisi Kolostrum, ASI dan Susu Sapi3


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN SUSU FORMULA
1. Karakteristik Ibu
- Pendidikan dan pengetahuan ibu.
Tingkat pendidikan ibu sangat berpengaruhterhadap perubahan sikap dan perilaku hidup
sehat. Tingkat pendidikan yang lebihtinggiakan memudahkan seseorang atau masyarakat
untuk menyerap informasi danmengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup
sehari-hari, khususnyadalam hal kesehatan dan gizi. Salah satu pengasuhan gizi anak
adalah pemberianASI pada anak balita.Pendidikan ibu jugaberpengaruh terhadap
pemberian ASI. Menurut Syarief dan Husaini (2000) dalamFitrisia (2002), proporsi

pemberian ASI pada ibu yang berpendidikan tinggi lebihrendah dibandingkan yang
-

berpendidikan rendah.3
Status pekerjaan ibu
Masuknya wanita dalam dunia kerja akan mengubah peran ibu dalammengasuh anak.
Turut sertanya ibu bekerja untuk mencari nafkah khususnya ibu yangmasih menyusui
anaknya menyebabkan bayi tidak dapat menyusui dengan baik danteratur. Maka susu sapi
atau susu formula merupakan satu-satunya jalan keluar dalampemberian makanan bagi
bayi yang ditinggalkan di rumah.3

2. Karakteristik Keluarga
- Besar keluarga.
Besar keluarga mempengaruhi ketersediaan pangan dalamkeluarga. Semakin besar
jumlah keluarga yang tidak ditunjang oleh tingkatpendapatan yang baik maka pangan
bagi setiap anak akan berkurang. Anak yangtumbuh dalam keluarga yang kurang mampu
sangat rawan terhadap masalah gizikurang.3
-

Pendapatan keluarga
Hal ini akan mempengaruhi pola pengeluaran dalamrumah tangga terutama untuk
konsumsi pangan anggota rumah tangga, yaitu bayi dananak balita. Pada golongan
pendapatan tinggi terdapatkecenderungan peningkatan penggunaan PASI dan memulai
pemberian makananpendamping yang lebih awal. Faktor pendapatan keluarga sangat
menentukan polamenyusui beralih dari ASI ke susu buatan .3

3. Karakteristik Anak
- Urutan anak
Menurut Hurlock (2000), anak yang lahir pertama cenderunglebih diperhatikan oleh
orang tua dibandingkan anak yang lahir kemudian. Hal inididuga dapat mempengaruhi
pola pemberian makan yang dilakukan oleh ibu kepadaanak.3
-

Akses Informasi Ibu


Pengetahuan ibu selain dipengaruhi olehpendidikan ibu, pendidikan ayah dan keadaan
sosial ekonomi keluarga (pendapatankeluarga), juga dipengaruhi oleh akses terhadap
informasi.3

Pengetahuan Gizi dan Kesehatan

Terdapat kecenderunganpengaruh pengetahuan gizi ibu terhadap tingkat konsumsi


pangan anak dan keluarga.Semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi ibu, maka tingkat
konsumsi pangan anak dankeluarga akan semakin baik.
Pengetahuan

ibu

tentang

gizi

dan

kesehatan

dapat

diperoleh

dari

media

massa,dokter/bidan, keluarga atau teman. Selain itu perlu dilakukan penyuluhan gizi
dankesehatan anak secara rutin. Albernaz et al. (2003) menyatakan bahwa konsultasitatap
muka yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih adalah cara yangefektif untuk
mengurangi waktu pengenalan MP-ASI secara dini dan meningkatkandurasi/lama
menyusui.3
PEMBERIAN SUSU FORMULA
Pemberian PASI kepada bayi hanya diperbolehkanapabila ibu tidak bisa memberikan ASI
karena keadaan tertentu yaitu ibu meninggal,ibu sakit keras atau indikasi medis.Pemberian PASI
dapat dimengerti jika disebabkan oleh masalah pada pihakibu seperti : ibu menderita infeksi,
luka puting (mastitis); ibu mengalami gangguanjiwa atau epilepsi; ibu sedang menjalani terapi
obat yang tidak aman bagi bayi.Biasanya susu formula diberikan sebagai makanan tambahan dan
sebagaipengganti ASI (PASI). 3
Pemberian susu formula harus dilakukan dengan tepat. Masalah kesehatandapat timbul
apabila orang tua tidak membaca petunjuk yang tertulis pada kemasan,misalnya agar susu kaleng
lebih irit. Bila susu diberikan dalam keadan encer, makabayi akan mengalami kekurangan gizi,
namun bila pemberian berlebihan maka akanmenyebabkan obesitas serta beban bagi kerja ginjal
dan pencernaan.3
Posisi pemberian harus sama dengan posisi menyusui,dengan ibu dan bayi pada posisi
yang enak,tidak terburu-buru dan bebas gangguan. Lubang dot harus berukuran sedemikian
sehingga susu dapat menetes secara perlahan.minum dapat berakhir 5-25 menit,tergantung pada
kekuatan dan umur bayi.Botol sebaiknyaterbuat dares secarlas (bukan plastik) dan bertanda
mililiter yang jelas. Semua peralatan makan/minum bayi setelah dicuci,disterilisasi dengan cara
pendidihan selama 5-10 menit. Kemudian ditiriskan,dikeringkan dan disimpan dalam keadaan
tertutup. Jika cara pendidihan tidakmungkin dilakukan, maka peralatan dapat dicuci dengan air
panas lalu dibilas denganair minum (air matang yang telah dingin) atau larutan garam.2

KERUGIAN PEMBERIAN SUSU FORMULA


1. Pengenceran yang salah
Pengenceran yang salah dapat diartikan 2 hal,yaitu melarutkan susu formula lebih encer
dari seharusnya atau lebih pekat dari seharusnya.Keduanya akan menimbulkan masalah
pada bayi dan anak.penyebabnya adalah aturan yang tertera pada label kaleng susu
formula tidak dimengerti oleh ibu-ibu.pelarutan susu lebih pekat dari seharusnya dapat
mengakibatkan

,yaitu

hipernatremi,obesitas,hipertensi,dll.Sebaliknya

hipoosmolar dapat menyebabkan malnutrisi.4


2. Kontaminasi mikroorganisme
Pembuatan susu formula dirumah tidak

menjamin

bebas

dari

larutan

kontaminasi

mikroorganisme pathogen. misalnya jika ibu menggunakan botol dan tidak mensterilisasi
setiap selesai memberikan minum.bakteri tumbuh sangat cepat pada kondisi tersebut.4
3. Infeksi
Susu formula tidak mengandung antibodi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi.bayi
yang diberi susu formula lebih sering sakit diare dan infeksi saluran pernafasan.4
4. Alergi
Kejadian alergi susu sapi bukannya tidak jarang,prevalensinya antara 0,5 1 %.Walaupun
alergi susu sapi dapat menghilang secara spontan dalam waktu 1-2 tahun,tetapi gejalanya
kadang berat bahkan dapat menimbulkan renjatan.Gejala alergi susu sapi tidak hanya
brupa gejala gastrointestinal tapi juga gejala lain seperti urtikaria,asma ,eksim
,renjatan,dll.4
5. Pemborosan
Ibu dari kelompok ekonomi rendah mungkin tidak mampu membeli cukup susu formula
untuk bayinya dikarenakan harga yang cukup tinggi sehingga memungkinkan
memberikan susu dalam jumlah sedikit .4
6. Lemak yang tidak cocok
Susu formula yang terbuat dari susu sapi mengandung banyak asam lemak jenuh
dibandingkan ASI.Untuk pertumbuhan bayi yang sehat diperlukan asam lemak tidak
jenuh yang lebih banyak .Susu formula tidak mengandung asam lemak essensial dan
asam linoleat yang cukup dan tidak mengandung kolesterol yang cukup bagi
pertumbuhan otak.4
7. Protein yang tidak cocok
Susu formula mengandung terlalu banyak protein kasein.Kasein mengandung campuran
asam amino yang tidak cocok dan sulit dikeluarkan oleh ginjal bayi yang belum
sempurna.4
8. Tidak mempunyai manfaat seperti ASI
6

Dari uraian diatas ,bahwa susu formula tidak mempunyai manfaat seperti ASI karena
nutriennya tidak sesempurna ASI,tidak mengandung zat protektif,lebih mudah
menimbulkan

karies

dentis,kurang

menimbulkan

efek

psikologis

yang

menguntungkan,tidak praktis dan ekonomis.4

DAFTAR PUSTAKA

1. Meadow,S.R. Lecture Notes : Pediatrika. Edisi Ketujuh. Hal. 80-90 Jakarta : Erlangga.
2003.
2. Nelson W.E. Nelson :Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15.Volume 1. Hal. 197-205.
Jakarta:EGC. 2000.
3. Jurnal Pola Pemberian Susu Formula dan Konsumsi Zat Gizi Anak Usia di Bawah Dua
Tahun pada Keluarga Ibu bekerja dan tidak bekerja. Hal 5-6. IPB.2006.
4. Depkes RI. Modul Manajemen Laktasi. Hal. 150-153. Bakti Husada. 1995.

Você também pode gostar