Você está na página 1de 16

Pemeriksaan Kadar Kolesterol, SGPT-SGOT

dan Bilirubin dalam Darah


Salah satu cara pemeriksaan kadar kolesterol adalah
dengan metode enzimatik CHOD-PAP (Cholesterol
Oksidase Phenol Aminoantipyrin). Prinsip metode
ini adalah penguraian kolesterol dan esternya
menjadi peroksida dengan hidrolisis dan oksidasi
enzimatik. Indikator kuinonimin dibentuk dari
hidrogen proksida dan 4-aminofenanzon yang
berasal dari fenol dan peroksidase. Reaksi akhir
akan menunjukkan warna merah muda yang
intensitasnya diukur dengan fotometrik.
Pemeriksaan kadar kolesterol melibatkan proses
biokimia karena menggunakan reaksi enzimatis
sehingga timbul reaksi yang menghasilkan senyawa
akhir yang dapat mencerminkan kadar kolesterol
dalam darah dan dapat diukur.
Pemeriksaan Kadar SGPT SGOT
SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic
Transaminase), merupakan sebuah enzim yang
biasanya ditemukan dalam jantung dan sel-sel hati.
SGOT dilepaskan ke dalam darah ketika hati atau
jantung rusak. Kadar SGOT dalam darah cukup
tinggi apabila terjadi kerusakan hati (misalnya,
hepatitis) atau apabila terjadi kerusakan jantung,
(misalnya serangan jantung). Enzim SGPT berperan

dalam deaminasi asam amino, pengeluaran gugus


amino dari asam amino.
SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transaminase),
merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel
hati serta efektif untuk mendiagnosis terjadinya
penurunan fungsi sel hati. Akan memindahkan
gugus amino pada alanin ke gugus keto dari ketogutarat membentuk glutamat dan piruvat.
Selanjutnya piruvat diubah menjadi laktat. Reaksi
tersebut dikatalisasi oleh enzim laktat
dehidrogenase (LDH) yang membutuhkan NHDA
dalam reaksi yang dikatalisasinya. SGOT juga
berperan dalam deaminase asam amino, SGOT
mengkatalisasi pemindahan gugus amino pada
aspartat ke gugus keto dari -ketogutarat
membentuk glutamat dan oksaloasetat dan
selanjutnya oksaloasetat
Prinsip pemeriksaan kadar SGOT adalah sebagai
berikut. Aspartat bereaksi dengan 2- oksoglutarat
GOT glutamat dan oksaloasetat. Oksaloasetat yang
terbentuk bereaksi dengan 2,4
dimitrophenylhidrazin dalam larutan alkalis. Hasil
reaksi tersebut ditentukan secara fotometri pada
panjang gelombang 500 sampai 560 nm. Pada
prinsip tersebut jelas terlihat adanya reaksi kimia,
itu adalah salah satu proses yang menerapkan ilmu
kimia pada pemeriksaan kadar SGOT dalam darah.

Prinsip pemeriksaan kadar SGPT adalah Alanin


bereaksi dengan 2oksoglutarat GPT glutamat dan
piruvat. Piruvat yang terbentuk bereaksi dengan 2,4
dimitrophenylhidrazin dalam larutan alkalis. Hasil
reaksi tersebut ditentukan secara fotometri pada
panjang gelombang 500 sampai 560 nm. Pada
prinsip tersebut jelas terlihat adanya reaksi kimia,
itu adalah salah satu proses yang menerapkan ilmu
kimia pada pemeriksaan kadar SGPT dalam darah.
Pemeriksaan Kadar Bilirubin
Berikut ini prosedur pemeriksaan kadar bilirubin
dalam darah. Langkah pertama adalah pengambilan
sample darah, sample darah diambil melalui
pembuluh vena. Tahap kedua adalah pembuatan
serum dengan cara mendiamkan darah yang berada
dalam tabung vakuntainer selama 10 menit,
kemudian memasukkan ke dalam tabung sentrifuge,
dan selanjutnya disentrifius dengan kecepatan 3000
rpm selama 10 menit. Lapisan jernih berwarna
kuning muda yang berada di bagian atas dipisahkan
dengan menggunakan pipet dan dimasukkan pada
tabung lain yang bersih dan diberi label yang sesuai.
Tahap ketiga adalah pembuatan plasma, darah yang
terdapat dalam tabung EDTA dibiarkan selama 5
menit. Kemudin dimasukkan ke dalam tabung dan
disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10
menit. Lapisan jernih warna kuning muda yang
berada di bagian atas adalah plasma EDTA

kemudian dipisahkan dengan menggunakan pipet


dan dimasukkan pada tabung lain yang bersih dan
diberi label yang sesuai. Selanjutnya dilakukan
pemeriksaan kadar bilirubin total (serum + plasma)
dengan menggunakan sebuah alat, sehingga dapat
diketahui kadar bilirubin pada darah pasien.
Prinsip dari pemeriksaan kadar bilirubin adalah
sebagai berikut. Bilirubin indirect yang terikat oleh
albumin dibebaskan dengan adanya detergen.
Bilirubin total akan bereaksi dengan garam 2,5dichloro penyldiazonin, kemudian akan membentuk
warna merah. Berdasarkan penjelasan tersebut,
diketahui bahwa ilmu biokima dapat diaplikasikan
untuk pemeriksaan bilirubin karena dengan
mengetahui reaksi kimia yang terjadi antara
senyawa organik (dari makhluk hidup) dengn
senyawa anorganik (sintetik), maka dapat
dilakukan bebagai tes kandungan senyawa tertentu
dalam tubuh makhluk hidup.

jenis-Jenis Kolesterol Dalam Darah


LDL merujuk kepada kolesterol jahat, boleh
melekat di dinding salur darah dan
menyebabkan salur darah tersumbat yang
menyebabkan sakit jantung.
Lebih tinggi kadar kolesterol LDL dalam
darah, lebih tinggi risiko serangan jantung
dan stroke.

HDL pula merujuk kepada kolesterol baik


yang diperlukan untuk membina hormon dan
pelbagai fungsi lain di dalam tubuh.
Ujian darah untuk
memeriksa kadar kolesterol biasanya
merangkumi bacaan untuk:
1. Keseluruhan kolesterol
2. HDL kolesterol (kolesterol baik)
3. LDL kolesterol (kolesterol jahat)
4. Triglycerides, sejenis lemak yang
meningkat disebabkan oleh manisan
dan alkohol
Untuk bacaan yang lebih tepat, anda
digalakkan untuk berpuasa selama 9-12 jam
sebelum ujian darah di ambil.

Kadar Kolesterol Normal Dalam


Darah
Berikut adalah indikator bacaan kadar kolesterol
dalam darah .
Namun begitu, perhatian yang lebih harus diberikan
kepada bacaan kolesterol LDL memandangkan ia
mungkin menyebabkan risiko serangan jantung atau
sakit stroke.

Kadar Kolesterol LDL dan Indikatornya

kadar Kolesterol HDL dan Indikatornya

Kadar Kolesterol Triglycerides dan Indikatornya

Sampel Pemeriksaan
1. Perbedaan Sampel Serum dan Plasma
Plasma adalah bagian darah yang cair. Di luar
sistem vaskuler, darah dapat tetap cair bila
fibrinogen dikeluarkan atau bila darah
dibubuhi antikoagulan yang mencegah
pembekuan dengan cara mengikat kalsium
(Widmann, 1995).
Serum adalah cairan yang tersisa setelah darah
dibiarkan menggumpal di dalam sebuah
tabung. Serum yang menyerupai plasma
kecuali bahwa fibrinogen dan faktor-faktor
koagulasi lain berkurang akibat proses
pembentukan bekuan (Chandrasoma, 2005).
Pada serum yang diperoleh setelah sampel
darah dibekukan dan

bekuannya dipisahkan dengan pemusingan.


Dalam pengambilan sampel serum kita harus
selalu berhati-hati agar tidak terjadi hemolisis.
Hemolisis khususnya dapat meningkatkan
konsentrasi kalium dan laktat dehidrogenase
dalam serum dan dapat menyebabkan
gangguan terhadap metodologi tes lain akibat
dibebaskanya pigmen hemoglobin.
2. Pemeriksaan Kadar Kolesterol Total Dengan
Sampel Serum dan Plasma EDTA
Pemakaian serum sebagai pengganti plasma
juga mencegah pencemaran spesimen oleh
antikoagulan yang mungkin mempengaruhi
satu atau lebih tes (Sacher, 2004). Serum yang
memenuhi syarat harus tidak lipemik (keruh)
dan tidak kelihatan merah.
Penggunaan plasma EDTA yang lebih keruh
dan serum yang lipemik akan menyebabkan
hasil rendah palsu pada pengukuran kadar
kolesterol.
3. Antikoagulan EDTA (Ethylene Diamine
Tetra Acetic Acid)
Antikoagulan dipakai untuk menghambat
pembentukan bekuan darah. Tidak seperti
trombolitik, zat ini tidak melarutkan bekuan

yang sudah ada tetapi bekerja sebagai


pencegahan pembentukan bekuan baru
(Evelyn, 1996).
AntikoagulanEDTA (Ethylene Diamine Tetra
Acetic Acid), sebagai garam natrium atau
kaliumnya. Garam garam itu mengubah ion
calcium dan darah menjadi bentuk ion. EDTA
tidak berpengaruh terhadap besar dan tuknya
enitrosit dan tidak juga terhadap bentuk
leukosit. Tiap 1 mg EDTA menghindarkan
membekunya 1 ml darah.
EDTA sering dipakai dalam bentuk larutan
10%. Kalau ingin menghindari terjadi
pengenceran darah, zat kering pun boleh di
pakai, akan tetapi dalam terakhir ini perlu
sekali menggoncangkan tabung berisi darah
dan EDTA selama 1-2 menit sebab EDTA
kering lambat melarut (Gandasoebrata, 2007).
III. METODOLOGI PENELITIAN
2. Cara Penelitian
1. Prosedur Pengambilan Sampel Darah
a. Membersihkan tempat yang diambil yaltu
pada vena fossa cubiti dengan kapas alkohol
70% dan biarkan sampai kering.
b. Memasang ikatan pembendung (tourniquet)

pada lengan bagian atas dan meminta pasien


untuk mengepal dan membuka tangannya
beberapa kali agar vena terlihat jelas.
c. Menegangkan kulit atas vena tersebut
dengan jan-jan tangan kin agar vena tidak
bergerak.
d. Menusuk vena pelan-pelan sampai ujung
jarum masuk ke lumen vena, dengan lubang
jarum menghadap ke atas.
e. Melepas atau merenggangkan
pembendungan dengan pelan-pelan ditanik
penghisap spuit sampai didapatkan jumlah
darah yang dikehendaki.
f. Melepaskan pembendungan.
g. Menaruh kapas di atas jarum, kemudian
dicabut sempnit dan jarumnya.
h. Meminta pasien untuk menekan tempat
tusukan tadi selama beberapa menit dengan
kapas/plester.
i. Angkatlah jarum dan semprit dan alirkanlah
darah ke dalam tabung yang tersedia melalui
dinding (Gandasoebrata, 2007).
2. Prosedur Membuat Serum
a. Darah yang baru diambil tanpa
antikoagulan, dibiarkan 20 menit supaya
membeku sampai sempurna, dan ditunggu

sampai cairan/serumnya keluar dan bekuan.


b. Memutar tabung yang berisi darah tersebut
dalam centrifuge dengan kecepatan 3000 rpm
selama 15 menit maka akan didapatkan serum
yang jernih di bagian atas dan sedimen hasil di
bagian bawah.
c. Serum yang didapat dipipet lalu dipindahkan
ke tabung reaksi lain yang bersih.
d. Memberi label yang berisi tanggal
pengambilan, nama pasien, dan jenis
kelamin.
3. Prosedur Membuat Plasma EDTA
a. Sediakan tabung yang berisi 2 mg EDTA.
b. Alirkan 2 ml darah vena ke dalam tabung
tersebut dan semprit tanpa jarum.
c. Tutuplah botol dan segera mencampur darah
dengan antikoagulans EDTA selama 60 detik
atau lebih.
d. Memutar tabung yang berisi darah tersebut
dalam centrifuge dengan kecepatan 3000 rpm
selama 10 menit maka akan didapatkan plasma
EDTA yang jernih di bagian atas dan sedimen
hasil di bagian bawah.
e. Plasma EDTA yang didapat dipipet lalu
dipindahkan ke tabung reaksi lain yang bersih.

f. Memberi label yang berisi tanggal


pengambilan, nama pasien, dan jenis kelamin.
4. Prosedur Pemeriksaan Kolesterol Total
a. Metode: CHOD-PAP (Cholesterol OxidasePeroxidase Aminoantipyrine Phenol)
b. Prinsip: Pengukuran kolesterol total setelah
oksidasi dan hidrolisa enzym indikator
kolorimetri adalah chinonimine yang
dihasilkan dan 4- aminoantipyrine dan phenol
dengan hydrogen peroksida dengan bantuan
katalis deraxida.
c. Reaksi
Cholesterol + H2O CHE cholesterol + Fatty
Acid
Cholesterol + O2 CHE cholesterol-3-one +
H2O2
2 H2O2+ 4-aminoantipyrine + phenol POD
chinonimine + 4 H2O2
d. Cara Kerja
Panjang gelombang : 546 nm
Tebal cuvet : 1 cm
Suhu : 37 C
Pengukuran terhadap blanko reagen
JENIS BLANKO SAMPEL STANDART
Sampel 10 l
Standart 10 l

Aguadest 10 l
Reagent 1000 l 1000 l 1000 l
Campur, inkubasi 10 menit pada suhu 37C,
kemudian di baca hasilnya. Baca absorbansi
dengan reagen blangko dalam 60 menit.
e. Operasional Photometer Star Dust FC
1. Hubungkan photometer star dust FC dengan
listrik
2. Nyalakan alat dengan menekan struff volt
3. Tekan tombol ON
4. Tekan tombol wash dan aquadest dihisap
melalui selang dengan cara masukkan selang
ke dalam beaker glass yang berisi aquadest
sambil menekan tombol penghisap
5. Masukkan nomor kode, untuk pemeriksaan
kolesterol menggunakan nomor 81
6. Calibrate (Y/N ) apabila belum pernah atau
akan dikaIibras ulang. Tekan Y untuk
mengkalibrasi ulang
7. Tunggu sebentar hingga muncul INSERT
BLANK
8. Blanko aquadest dihisap melalui selang
sambil menekan tombol penghisap
9. Tunggu sebentar hingga muncul INSERT
STANDART

10. Standart dihisap melalui selang sambil


menekan tombol penghisap
11. Tnggu sentar hingga muncul INSERT
SAMPEL
12. Sampel yang telah siap dihisap melalui
selang sambil menekan tornbol penghisap
13. Menunggu tiga kali 30 detik untuk
mengetahui hasilnya
Harga normal kolesterol total:
Normal : <200mg/dI
Resiko sedang : 200 240 mg/dl
Resiko tinggi : > 240 mg/dI
Cara pakai alat test darah EasyTouch

Masukan baterai & nyalakan alat.

Set jam, tanggal & tahun pada alat.

Ambil chip warna kuning masukan ke


dalam alat untuk cek alat.

Apabila pada layar muncul ERROR


artinya alat rusak.

Apabila pada layar muncul OK artinya


alat siap dipakai.

Setiap botol strip pada gula darah, asam


urat & kolestrol terdapat chip test.

Untuk cek kadar gula darah, masukan


chip gula & strip gula terlebih dahulu.

Pada layar akan muncul angka/kode


sesuai pada botol strip.

Setelah itu akan muncul gambar tetes


darah & kedip-kedip.

Masukan jarum pada lancing/alat


tembak berbentuk pen & atur
kedalaman jarum.

Gunakan tisu alkohol untuk


membersihkan jari anda.

Tembakkan jarum pada jari & tekan


supaya darah keluar.

Darah disentuh pada strip & bukan


ditetes diatas strip alat test darah
EasyTouch.

Sentuh pada bagian garis yang ada


tanda panah.

Darah akan langsung meresap sampai


ujung strip & bunyi beep.

Tunggu sebentar, hasil akan keluar


beberapa detik pada layar.

Cabut jarumnya dari lancing juga


stripnya & buang.

Chip gula di simpan ke botol lagi.

Gunakan chip asam urat untuk test


asam urat & chip kolestrol untuk test
kolestrol.

Tutup rapat botol strip apabila tidak


dipakai.

Perhatikan masa expired / kadaluarsa


pada setiap strip .

Você também pode gostar