Você está na página 1de 10

AKUNTANSI INTERNASIONAL

TUGAS 1

Disusun Oleh :
Nama

: Yuninda Devi Arintika

NPM

: 1211031119

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

1. Bandingkan dan Jelaskan Kesamaan dan Perbedaan antara GAAP dengan IFRS
?
Jawaban

1. Perbedaan GAAP dengan IFRS


US GAAP menggunakan prinsip laba/rugi yang konservatif sedangkan IFRS
menggunakan prinsip laba rugi yang komprehensif
Berdasarkan laporan laba rugi US GAAP, terdapat perbedaan antara penghasilan
terealisasi dari transaksi dan biaya histories yang terjadi dalam periode waktu, dengan prinsip
akrual, prinsip realisasi dan prinsip penandingan yang sudah diakui oleh banyak studi
empiris.
Namun dengan perkembangan ekonomi, bermunculannya perusahaan perusahaan
multinasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat prinsip-prinsip
dalam US GAAP terlalu konservatif untuk mengevaluasi suatu operasi perusahaan dan biaya
histories sudah tidak dapat menggambarkan keadaan asset suatu perusahaan sebenarnya.
Oleh karena itu muncul solusi baru untuk mengikuti perkembangan berbagai hal yang
menuntut arus informasi yang berkualitas berupa konsep laba rugi komprehensif yang dapat
menjawab semua pertanyaan tersebut.
Dengan berkembangnya perekonomia, ilmu dan teknologi, serta perkembangan kebutuhan
informasi bagi stakeholder perusahaan maka laporan laba/rugi yang sudah diakui secara
general dirasa kurang relevan untuk memenuhi arus informasi keuangan. Oleh karena itu ada
sebuah konsep yang ditawarkan oleh IASB berupa laporan laba rugi komprehensif yang
dirasa dapat lebih memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap stakeholder.
Seiring berjalannya waktu IASB dengan International Financial Reporting Standards
dimana di dalamnya terdapat konsep laba/rugi komprehensif yang nantinya akan
menggantikan laba/rugi konsep GAAP sudah mulai diakui secara internasional.

Perbandingan PSAK dengan IFRS


Jika kita bandingkan antara semua standar akuntansi yang dimiliki Indonesia dengan
IFRS, dengan jelas kita temukan perbedaan kuantitas sebagai berikut:

PSAK
43 Standart (PSAK)
8 Syariah Standart
11 Interpretation (ISAK)
4 Tecnical Bulletins
1 SAK ETAP (Entitas

IFRS
37 Standart
8 IFRS
29 IAS
27 Interpretations
Tanpa 16 IFRIC Interpretation

Akuntabilitas Publik/UKM)
11 SIC
Di Indonesia juga masih terdapat Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang masih
mengacu pada PSAK lama. Kemungkinan besar setelah konvergensi PSAK ke IFRS akan
menyusul perubahan pada SAP.
Tidak semua standar IFRS tersebut diatas dicontek habis dan dirubah menjadi PSAK,
itulah mengapa IAI memilih konvergensi dari para adaption dan adoption. Sedikit gambaran
saja untuk membedakan ketiga istilah tersebut saya jelaskan dalam tabel berikut:
Perbedaan
Arti harafiah

Adaption
Adaptasi/Penyelarasan

Standart

titik
Membuat standar yang Membuat standar baru Mentranslet

akuntansi

benar benar baru

Contoh negara

Indonesia
IFRS

Convergence
Full Adoption
Pertemuan pada suatu Adopsi/pemakaian
standar

dengan

lama menjadi standar

mempertimbangkan

baru

keadaan yang berlaku


sebelum Indonesia setelah 2012

Australia, Hongkong

Ada tiga perbedaan mendasar


IFRS Convergence telah membawa dunia accounting ke level baru, yaitu:
1.

PSAK yang semula berdasarkan Historical Cost mengubah paradigmanya menjadi Fair

Value based.
Terdapat kewajiban dalam pencatatan pembukuan mengenai penilaian kembali keakuratan
berdasarkan nilai kini atas suatu aset, liabilitas dan ekuitas. Fair Value based mendominasi
perubahan-perubahan di PSAK untuk konvergensi ke IFRS selain hal-hal lainnya. Sebagai
contoh perlunya di lakukan penilaian kembali suatu aset, apakah terdapat penurunan nilai atas
suatu aset pada suatu tanggal pelaporan. Hal ini untuk memberikan keakuratan atas suatuatas
suatu laporan keuangan.
2.

PSAK yang semula lebih berdasarkan Rule Based (sebagaimana USGAAP) berubah

menjadi Prinsiple Based.


Apa itu Rule Based?
Rule based adalah manakala segala sesuatu menjadi jelas diatur batasan batasannya. Sebagai
contoh adalah manakala sesuatu materiality ditentukan misalkan diatas 75% dianggap
material dan ketentuan-ketentuan jelas lainnya.
Apa itu Prinsiple Based?
IFRS menganut prinsip prinsiple based dimana yang diatur dalam PSAK update untuk
mengadopsi IFRS adalah prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan pertimbagan Akuntan /
Management perusahaan sebagai dasar acuan untuk kebijakan akuntansi perusahaan.
3.

Pemutakhiran (Update) PSAK untuk memunculkan transparansi dimana laporan yang

dikeluarkan untuk eksternal harus cukup memiliki kedekatan fakta dengan laporan internal.
Pihak perusahaan harus mengeluarkan pengungkapan pengungkapan (disclosures) penting
dan signifikan sehingga para pihak pembaca laporan yang dikeluarkan ke eksternal benarbenar dapat menganalisa perusahaan dengan fakta yang lebih baik.
Perbedaan Spesifik antara IFRS dengan US GAAP
Perbedaan terbesar antara US GAAP dan IFRS adalah bahwa keseluruhan menyediakan
kurang detail. panduan tentang pengakuan pendapatan, misalnya, secara signifikan lebih kecil
dari GAAP luas. IFRS juga mengandung relatif sedikit instruksi spesifik industri.
Karena proyek yang sudah berjalan lama konvergensi antara IASB dan FASB, sejauh mana
perbedaan spesifik antara IFRS dan GAAP telah mengecil.. Namun perbedaan yang
signifikan lakukan tetap, paling salah satu dari yang dapat menghasilkan hasil yang
dilaporkan sangat berbeda, tergantung pada perusahaan industri dan individu fakta-fakta dan

keadaan.Contoh:
IFRS tidak mengizinkan Last In, First Out (LIFO).
IFRS menggunakan metode langkah tunggal untuk write-downs kerusakan daripada
langkah kedua metode yang digunakan dalam US GAAP, membuat write-downs lebih
mungkin.
IFRS memiliki batas probabilitas yang berbeda dan pengukuran objektif untuk
kemungkinan.
IFRS tidak mengizinkan utang untuk pelanggaran perjanjian yang telah terjadi harus
diklasifikasikan sebagai non-arus pengabaian kecuali kreditur diperoleh sebelum tanggal
neraca.
Kerangka konseptual pelaporan keuangan yang kita kenal selama ini sebagaimana yang
diadopsi dalam buku ajar di kampus-kampus adalah kerangka konseptual berdasarkan
USGAAP. Sejalan dengan konvergensi International Financial Reporting Standar (IFRS)
kedalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), mau tidak mau kita harus
merubah mindset kita mengikuti kerangka konseptual IFRS tersebut.
Ada beberapa perbedaan dasar antara kedua standar tersebut sebagaimana dijelaskan dalam
tabel-tabel dibawah ini. Pada dasarnya batang tubuh kerangka konseptual tersebut masih
sama, yaitu level 1: tujuan laporan keuangan, level 2: karakteristik kualitatif dan element
laporan keuangan, dan level 3: Asumsi dasar, Prinsip dan kendala.

Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi


US GAAP
Relevan terdiri dari:
Nilai prediksi membantu pengguna

IFRS
Relevan terdiri dari:
Nilai prediksi

memprediksi hasil dari kejadian masa

Nilai konfirmasi

lalu, saat ini dan masa depan.

Materialitas

Nilai umpan balik membantu


pengguna mengkonfirmasi dan
membetulkan nilai prediksi sebelumnya.
Tepat waktu tersedia sebelum
kehilangan kapasitas untuk
mempengaruhi keputusan

Dapat dipercaya terdiri dari:

Dapat dipercaya terdiri dari:

Disajikan dengan jujur

Disajikan dengan jujur

Netral

Netral

Dapat diferivikasi

Substansi mengungguli bentuk


Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian,
kesalahan dalam menyediakn informasi dan
menjamin adanya konservatisme.

Dapat dibandingkan
Konsisten

Kelengkapan
Dapat dibandingkan

Element Laporan Keuangan


US GAAP
Aset

IFRS
Aset

Kewajiban

Kewajiban

Ekuitas

Ekuitas

Investasi pemilik

Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi

Distribusi kepada pemilik

asset dan kewajiban)

Laba komprehensif

Laba (Pendapatan dan keuntungan)

Pendapatan

Beban (beban dan kerugian)

Keuntungan
Beban Kerugian
Pengakuan dan pengukuran Asumsi dasar
US GAAP
Kelangsungan usaha
Entitas ekonomi

IFRS
Kelangsungan usaha
Basis akrual

Unit moneter
Periodisitas

Pengakuan dan pengukuran Prinsip


US GAAP

IFRS

Biaya historis

Biaya historis

Pengakuan pendapatan

Biaya sekarang (apa yang harus dibayar

Kesesuaian

hari ini untuk mendapatkan aset. Ini sering

Pengungkapan penuh

diperoleh dalam penilaian yang sama


dengan nilai wajar)
Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat
diperoleh saat ini jika asset dilepas
Nilai wajar
Pengakuan pendapatan
Pengakuan beban
Pengungkapan penuh

Pengakuan dan pengukuran Kendala


US GAAP
1. Biaya dan manfaat
2. Materialitas

IFRS
Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Tepat waktu

3. Praktik Industri
4. Konservatisme

Keseimbangan

antara

karakteristik

kualitatif

Sebagaimana diatur dalam IAS 32 & 39 dan IFRS 7 & 9 ada perbedaan dan persamaan
IFRS dengan GAAP, yaitu sebagai berikut:
1. IFRS dan GAAP untuk debt securities memiliki perlakuan akuntansi yang sama
2. IFRS dan GAAP menggunakan pengujian yang sama untuk menentukan apakah methode
equity digunakan yaitu berdasarkan pengaruh yg signifikan dg patokan lebih
dari 20% kepemilikan.
3. Reklasifikasi securities adalah sama antar keduanya.
4. Dasar konsolidasi, IFRS dan GAAP mendasarkan pada persentasi kepemilikan (50%)
5. IFRS dan GAAP sama dalam akuntansi untuk pemilihan Fair Value yaitu pilihan
menggunakan fair value harus dilakukan di awal pengakuan.
6. GAAP tidak mengizinkan reversal untuk beban impairment yang telah terjadi untuk
available for sale debt and equity securities.
7. IFRS tidak mengizinkan hal yg sama untuk available for sale equity , namun

mengizinkan reversal untuk available for sale debt securities dan held-tomaturity
securities.

Persamaan IFRS dan PSAK


1. Item luar biasa:
Tidak menggunakan istilah tetapi membutuhkan pengungkapan yang terpisah untuk
menjelaskan kinerja dari suatu entitas.
2. Laporan Perubahan Ekuitas:
Pernyataan yang menunjukkan transaksi modal pemilik, pendapatan dan pengeluaran.
Penyajian tersebut berupa penyajian primer.
3. Laporan Arus Kas.
Definisi kas dan setara kas:
Kas dan setara kas dengan jatuh tempo jangka pendek.
4. Perubahan kebijakan akuntansi:
Penyajian kembali yang komparatif dan laba ditahan sebelum tahun pembukuan.
5. Koreksi kesalahan:
Penyajian yang komperatif
6. Perkiraan perubahan akuntansi:
Dilaporkan sebagai laporan pendapatan pada arus periode.
7. Laporan keuangan konsolidasi
Tujuan khusus entitas:
Dimana substansi konsolidasi menunjukkan hubungan pengendalian.
8. Tujuan standar:
Agar laporan keuangan dapat di perbandingkan baik dengan laporan keuangan perusahaan
periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan perusahaan lain.
9. Penerapan Dapat diterapkan di perusahaan laba dan non laba, namun butuh penyesuaian
untuk perusahaan non laba.
http://id.scribd.com/doc/49535222/PERBANDINGAN-ANTARA-IFRS-DAN-PSAK

2. Mengapa Indonesia berpindah dari GAAP ke IFRS ?


Jawaban :
Konfegerensi GAAP ke IFRS

Kenapa Indonesia harus beralih ke IFRS (International Financial Reporting


Standard)? Apa sebenarnya yang dimaksud dengan IFRS? Selama ini, dunia mengenal
beberapa standar akuntansi. Amerika Serikat, misalnya, yang skala perekonomiannya terbesar
di dunia, masih memakai US GAAP (Unites Stated General Accepted Accounting Principles),
juga FASB (Financial Accounting Standard Board). Negara-negara yang tergabung di Uni
Eropa, termasuk Inggris, menggunakan International Accounting Standard (IAS) dan
International Accounting Standard Board (IASB). Indonesia setelah berkiblat ke Belanda,
belakangan menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Mula-mula PSAK IAI berkiblat ke AS, dan nanti mulai
2012 beralih ke IFRS.
Munculnya IFRS tak bisa lepas dari perkembangan global, terutama yang terjadi pada
pasar modal. perkembangan teknologi informasi (TI) di lingkungan pasar yang terjadi begitu
cepat dengan sendirinya berdampak pada banyak aspek di pasar modal, mulai dari model dan
standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan modal, hingga ketersediaan
jaringan informasi ke seluruh dunia.
Dengan kemajuan dan kecanggihan TI pasar modal jutaan atau bahkan miliaran
investasi dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia.
Pergerakan mereka tak bisa dihalangi teritori negara. Perkembangan yang mengglobal seperti
ini dengan sendirinya menuntut adanya satu standar akuntansi yang dibutuhkan baik oleh
pasar modal atau lembaga yang memiliki agency problem.
Di tiap kawasan, penyusunan standar akuntansi selalu melalui tahapan-tahapan yang
cukup panjang. Di AS, misalnya, pada awalnya standar akuntansi ditentukan oleh masingmasing manajemen perusahaan dengan pertimbangan yang membutuhkan standar tersebut
memang pihak manajemen. Era berganti, standar kemudian ditentukan kalangan profesi yang
tergabung dalam asosiasi. Pertimbangannya, pihak profesilah yang bertugas menyusun dan
mengaudit laporan keuangan. Barulah, yang mutakhir, yang diacu adalah US GAAP yang
dibuat oleh FASB. Saat ini, terdapat dua kekuatan besar di bidang standar akuntansi, yaitu
US-GAAP dan IFRS yang sebelumnya dikenal sebagai International Accounting Standard
Committee (IASC).
IASC dibentuk pada 1973 oleh badan-badan atau asosiasi-asosiasi profesi dari negaranegara Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, dan Inggris. Komite
ini kemudian menyepakati standar akuntansi internasional yang dikenal sebagai IAS. Inilah
yang menjadi cikal bakal munculnya IFRS. Agency Problem adalah masalah jarak
antara Principle dan agent yang dalam relasi membutuhkan jembatan antara pemilik dan
buruh atau pekerja yang disebut agency relation, yaitu informasi. Informasi adalah berupa
laporan tentang aset, resources, dan lainnya yang berhubungan dengan keadaan perusahaan
yang dibuat oleh agent dan diserahkan kepada principles (pemilik). Biaya yang dikeluarkan
untuk menjaga hubungan baik antara principles dan agentdisebut agency cost. Fenomena
inilah yang kemudian mendorong International Accounting Standard Boards (IASC)
melakukan percepatan harmonisasi standar akuntansi internasional melalui apa yang disebut
IFRS.
Sejarahnya pun cukup panjang dan berliku. Pada 1982, International Financial
Accounting Standard (IFAC) mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang
sama dilakukan Federasi Akuntan Eropa pada 1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropa
menandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS. Setahun kemudian, US-SEC (Badan
Pengawas Pasar Modal AS) berinisiatif untuk mulai mengikuti GAS. Pada 1998 jumlah
anggota IFAC/IASC mencapai 140 badan/asosiasi yang tersebar di 101 negara. Akhirnya,
pertemuan menteri keuangan negara-negara yang tergabung dalam G-7 dan Dana Moneter
Internasional pada 1999 menyepakati dilakukannya penguatan struktur keuangan dunia
melalui IAS. Pada 2001, dibentuk IASB sebagai IASC. Tujuannya untuk melakukan

konvergensi ke GAS dengan kualitas yang meliputi prinsip-prinsip laporan keuangan dengan
standar tunggal yang transparan, bisa dipertanggung jawabkan, comparable, dan berguna bagi
pasar modal. Pada 2001, IASC, IASB dan SIC mengadopsi IASB. Pada 2002, FASB dan
IASB sepakat untuk melakukan konvergensi standar akuntansi US GAAP dan IFRS.
Langkah itu untuk menjadikan kedua standar tersebut menjadi compatible.
Memang, hingga saat ini IFRS belum menjadi one global accounting standard.
Namun standar ini telah digunakan oleh lebih dari 150-an negara, termasuk Jepang, China,
Kanada dan 27 negara Uni Eropa. Sedikitnya, 85 dari negara-negara tersebut telah
mewajibkan laporan keuangan mereka menggunakan IFRS untuk semua perusahaan
domestik atau perusahaan yang tercatat (listed). Bagi Perusahaan yang go international atau
yang memiliki partner dari Uni Eropa, Australia, Russia dan beberapa negara di Timur
Tengah memang tidak ada pilihan lain selain menerapkan IFRS.
Proses yang panjang tersebut akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS, yang
merupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya
berdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Jika sebuah negara beralih ke IFRS,
artinya negara tersebut sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global yang akan
membuat perusahaan (bisnis) bisa dimengerti oleh pasar dunia. Namun, beralih ke IFRS
bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka-angka di laporan keuangan, tetapi mungkin
akan mengubah pola pikir dan cara semua elemen di dalam perusahaan.
Alasan perlunya standar akuntansi internasional:

Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang


berkualitas dpasar modal internasional

Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan


dalam ketentuan pelaporan keuangan.

Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya


untuk analisis keuangan bagi para analis.

Meningkatkan kualitas
pelaporan
keuangan menuju best practise.
Permasalahan yang dihadapi dalam impementasi dan adopsi IFRS :

Translasi Standar Internasional

Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum Nasional

Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional

Frekuensi Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional

Você também pode gostar

  • Menejemen Ekspor Impor
    Menejemen Ekspor Impor
    Documento7 páginas
    Menejemen Ekspor Impor
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • CH 10
    CH 10
    Documento5 páginas
    CH 10
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • PSAK
    PSAK
    Documento17 páginas
    PSAK
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Uas Menejemen Ekspor Impor
    Uas Menejemen Ekspor Impor
    Documento1 página
    Uas Menejemen Ekspor Impor
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Pajak Mading
    Pajak Mading
    Documento13 páginas
    Pajak Mading
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • 05 Samie Sungkar 1311031101
    05 Samie Sungkar 1311031101
    Documento6 páginas
    05 Samie Sungkar 1311031101
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Data Bapak
    Data Bapak
    Documento3 páginas
    Data Bapak
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • CH 9
    CH 9
    Documento7 páginas
    CH 9
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Review
    Review
    Documento12 páginas
    Review
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Acc Judul
    Acc Judul
    Documento3 páginas
    Acc Judul
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Kualitas Audit Vs Biaya Audit
    Kualitas Audit Vs Biaya Audit
    Documento6 páginas
    Kualitas Audit Vs Biaya Audit
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Kwu Presentasi Word
    Kwu Presentasi Word
    Documento10 páginas
    Kwu Presentasi Word
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • 02 Yuninda Devy 1211031119
    02 Yuninda Devy 1211031119
    Documento3 páginas
    02 Yuninda Devy 1211031119
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Proposal
    Proposal
    Documento2 páginas
    Proposal
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Proposal 3
    Proposal 3
    Documento13 páginas
    Proposal 3
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Akbi 2 Mading
    Akbi 2 Mading
    Documento10 páginas
    Akbi 2 Mading
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • 04 Yuninda Devi 1211031119
    04 Yuninda Devi 1211031119
    Documento5 páginas
    04 Yuninda Devi 1211031119
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Proposal
    Proposal
    Documento2 páginas
    Proposal
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Artikel Remunerasi
    Artikel Remunerasi
    Documento1 página
    Artikel Remunerasi
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Bab 3 BPR
    Bab 3 BPR
    Documento7 páginas
    Bab 3 BPR
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Proposal
    Proposal
    Documento2 páginas
    Proposal
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Jawban TA
    Jawban TA
    Documento4 páginas
    Jawban TA
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • 02 Yuninda Devy 1211031119
    02 Yuninda Devy 1211031119
    Documento3 páginas
    02 Yuninda Devy 1211031119
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Ai
    Ai
    Documento1 página
    Ai
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Jawban TA
    Jawban TA
    Documento4 páginas
    Jawban TA
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • 4
    4
    Documento3 páginas
    4
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações
  • Ai
    Ai
    Documento1 página
    Ai
    Yuninda Devi Arintika
    Ainda não há avaliações