Você está na página 1de 61

Asuhan Keperawatan Ibu Prenatal

2.1 KONSEP KEHAMILAN / PRENATAL


Periode kehamilan adalah periode persiapan, baik secara fisik yaitu pertumbuhan janin dan
adaptasi maternal, maupun secara psikologis yakni adaptasi menjadi orang tua (Klien, 2000). Hamil
merupakan tugas perkembangan keluarga secara normal tapi dapat menimbulkan krisis jika tidak
mendapat dukungan yang adequat, menjadi orang tua adalah salah satu krisis matuarasi dalam
kehidupan sekaligus merupakan masa perkembangan tanggung jawab dan perhatian terhadap orang
lain. Periode ini juga merupakan masa intensif bagi orang tua dan orang terdekat dengan mereka dan
juga merupakan kesempatan untuk mengembangkan persatuan keluarga (FIK, 2000).
Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa pembuahan sampai
dengan masa pertumbuhan dan perkembangan individuyaitu pada saat pembuatan telur pada ibu
oleh spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan
terjadilah konsepsi atau pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya berlansung
selama 280 hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa
pembentukan struktur tubuh.
Ilmu pengetahuan empiris baru mengetahui adanya sel telur dan sel sperma pada abad ke 17
yaitu setelah van leewenhoef berhasil menciptakan lensa pembesarnya, akan tetapi ilmu samawi
( pengetahuan yang didapat melalui wahyu Allah ) telah mengetahui adanya sel telur dan sperma
sejak abad ke 7 yang di istilahkan dengan nutfah.

2.2. BEBERAPA PERUBAHAN PADA TUBUH IBU MASA PRENATAL :


Pembesaran Payudara

Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi
peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi
pada jaringan payudara. Anda mungkin akan merasa BH atau bra anda terasa sesak dan tak nyaman
lagi, sebaiknya anda mempersiapkan bra baru yang sesuai dengan ukuran baru ini untuk memberi
kenyamanan dan dapat menyokong payudara anda. Tapi jangan buang yang lama, anda dapat
menyimpannya karena payudara akan kembali ke ukuran sebelum anda hamil setelah anda berhenti
menyusui nanti.
Dalam 3 bulan pertama ini, anda akan melihat juga daerah sekitar putting dan putting susu
anda akan bewarna lebih gelap, dan karena terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh
maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit
payudara.
Sering Buang Air Kecil

Ibu hamil merasa lebih sering ingin buang air kecil, ini karena adanya pertumbuhan rahim yang
menekan kandung kencing anda dan perubahan hormonal Ingat jangan mengurangi pemasukan
cairan / minum anda untuk mengatasi problem ini karena anda butuh cairan lebih pada saat hamil ini.
Konstipasi

Wanita hamil mungkin akan merasa kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena
peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien,
juga Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter biasanya memyebabkan masalah konstipasi ini
selain itu zat besi tablet akan menyebabkan warna feses anda kehitaman, jangan kuatir.
Atasilah dengan banyak minum air, makanan yang berserat tinggi (sayuran dan buahan) serta
olahraga.
Morning Sickness-Mual Muntah

Wanita hamil mengalami mual dan mulai pada bulan ke dua. Mual terhadap makanan
tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tertentu saja. Hal ini karena adanya
peningkatan hormonal. Atasilah dengan makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam
jumlah atau porsi besar hanya membuat anda mual. Anda tak perlu kuatir kalau bayi anda tak cukup
nutrisi. Di awal kehamilan ini kebanyakan wanita hamil hanya sedikit saja meningkat berat badannya
dan ini tidak mempengaruhi perkembangan bayi anda.

Merasa Lelah

Wanita hamil cepat merasa lelah, hal ini karena tubuh anda bekerja secara aktif untuk
menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan ini. Juga peningkatan hormonal dapat
mempengaruhi pola tidur.
Sakit Kepala

Anda mungkin akan merasa sakit kepala yang lebih sering daripada biasa, hal ini mungkin
karena rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang
atau bahkan depresi. Atasilah dengan beristirahat, dan makanan dengan makan sedikit tapi sering
biasanya dapat menolong, relaks. Bila sakit kepala semakin terasa berat secepatnya hubungi dokter
anda. (pada kehamilan lanjut sakit kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia , yang biasanya disertai
dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan bengkak)
Pusing

Merasa pusing sering pada awal kehamilan hal ini karena adanya peningkatan tuntutan darah
ke tubuh sehingga sewaktu anda berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi berdiri secara tibatiba, system sirkulasi darah kesulitan untuk beradaptasi.
Bila rasa pusing tetap timbul ketika anda sedang duduk, ini biasanya karena menurunnya
level gula darah anda. Makanlah sedikit- sedikit tapi sering. Bila anda sering merasa seperti ingin
pingsan periksalah ke dokter anda kemungkinan anda anemia.
Kram Perut
Pada trimester awal ini, anda mungkin mengalami kram perut atau kram seperti menstruasi
atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul sebentar dan tidak menetap. Hal ini sering terjadi dan
kemungkinan karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament
merenggang untuk menyokong rahim.
Yang harus diingat apabila kram perut yang timbul disertai perdarahan vagina, hubungi dokter
anda segera, karena kedua tanda ini berhubungan dengan keguguran.

Meludah

Jangan merasa malu bila anda merasa air ludah anda menjadi agak berlebih, hal ini biasa
terjadi pada kehamilan biasanya pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Ini biasanya
timbul pada trimester pertama tapi jarang terjadi. Atasi dengan sikat gigi atau kocok mulut atau isap
permen yang mengandung mint. Mint dipercaya dapat mngurangi air ludah.
Emosional

Pada trimester awal kehamilan ini juga terjadi mempengaruhi emosional menjadi tak stabil,
hal ini karena adanya perubahan hormon dan juga rasa tanggung jawab baru sebagai seorang calon
ibu.
Peningkatan Berat Badan

Pada akhir trimester pertama ini anda akan kesulitan untuk memasang kancing rok/celana
panjang anda. Hal ini bukan berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak, tapi karena rahim
anda berkembang dan memerlukan ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormone estrogen
yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormone progesterone yang menyebabkan tubuh
menahan air.
2.3 PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI SELAMA KEMILAN
Proses pembentukan bayi dari sejak pembuahan sampai lahir tidak dapat di amati secara
lansung para ahli mempergunakan berbagai kesempatan, cara dan alat untuk mendapat keteranganketerangan tentang proses pertumbuhan sejak pembuahan itu walaupun dengan susah payah
akhirnya pada akhir embryologi. Telah berhasil menemukan ibu tentang embryo itu diperoleh dari :
1. Keterangan ibu tentang gerakan-gerakan embryo itu
2. Alat-alat untuk menangkap embryo itu debaran jantung dan gerakan embryo tersebut.
3. Pengamatan lansung terhadap bayi yang dikeluarkan ketika operasi diantara alat yang digunakan
ialah sterhoscop, balvonometer dan sinar.
Saat pertumbuhan merupakan saat yang sangat besar artinya bukan hanya merupakan saat
timbulnya hidup baru tetapi saat penyerahan factor-faktor keturunan yang mewarnai corak dari
individu yang sedang dalam proses pembentukan, macam-macam factor keturunan itu antara lain :

Kromosom sel benih yang dibedakan

Kematangan sel benih yang dibedakan menjadi, benih hidup, pembuahan, bahan diri dan ruh.
Tingkat-tingkat perkembangan dalam kandungan menurut Hurlock terbagi menjadi tiga
tingkatan yaitu tingkatan benih yang berlansung dari sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua,
tingkat embryo yang berlansung dari akhir minggu kedua sampai akhir minggu keenam dan tingkat
penyempurnaan ( penyempurnaan ) yang berlansung dari akhir bulan kedua sampai akhir.
Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap individu adalah kesatuan dari
jasad dan ruh. Dimana jasad terbentuk dari zat-zat yang kesemuanya terdapat dibumi, sedangkan ruh
itu suatu substansi immateri yang berasal dari alam lain dilihat dari kesatuan jasad dan ruh ini maka
masa hidup di alam kandungan terbagi dua tingkatan yaitu :
1.
Tingkatan-tingkat jasad berlansung sejak pembuahan smpai masuknya ruh pada umur 120
hari di dalam kandungan.
2.
lahir.

Tingkatan kesatuan jasad dan ruh berlansung sejak masuknya ruh kedalam jasad sampai

Kemungkinan jenis kelamin pada bayi perempuan atau laki-laki sama besar karena sel-sel
sperma terdiri dari pada kromosom X dan separuh dari kromosom Y maka secara teoritis ada
kemungkinan yang sama untuk pembuahan anak laki-laki dan anak perempuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi dalam kandungan antara lain adalah faktor
makanan, kesehatan ibu, emosi ibu dan umur orang tua.
Urutan perkembangan dalam periode pranal telah pasti dan tak dapat diubah. Kepala, mata,
tubuh, tangan, kaki, alat-alt kelamin dan alat-alat perkembangan dengan urutan tertentu dan juga
kurang lebih pada usia prenatal yang sama pada fetus. Perkembangan yang teratur menurut skema
tertentu itu belum dan sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal yang sangat penting.
Pengaruh prenatal pada tingkah laku sesudah dilahirkan dapat dibedakan antara pengaruh
lingkungan (faktor ektern), ketegangan, kebiasaan subjektif, ketegangan emosi, tahayul dan sikap ibu
perkembangan yang menyimpang pada masa prenatal dapat dibedakan dalam dua kelompok yang
besar yaitu : Penyimpangan genetic timbul pada waktu konsepsi, penyimpangan perkembangan
prenatal dapat terjadi setiap saat sesudah konsepsi.

2.4 ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
Proses pengkajian dilakukan selama periode prenatal yang meliputi wawancara, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan laboratorium. Data yang perlu dikumpulkan pada saat pengkajian adalah
interpretasi subyektif pasien tentang status kesehatan dan kehamilannya dan observasi afek pasien,
postur, bahasa tubuh, warna kulit, tanda fisik dan keadaan emosional (Klien, 2000). Saat wawancara
tanyakan riwayat kesehatan komprehensif yang menekankan pada:
h. Kehamilan saat ini: alasan mencari perawatan, keluhan utama atau keluhan yang dirasakan
selama hamil, hamil keberapa, usia kehamilan sekarang, tanggal perkiraan melahirkan, kebutuhan
selama kehamilan, persiapan persalinan dan persiapan awal menjadi ibu, harapan yang diinginkan
tentang cara kelahiran, jenis kelamin bayi, status nutrisi, pola berkemih.
i. Kehamilan sebelumnya: jumlah anak saat ini, riwayat kehamilan dan pengalaman persalinan
sebelumnya, riwayat kehilangan (abortus) janin, dan riwayat medis yang meliputi: riwayat
pembedahan, penggunaan obat, penyakit yang menyertai, riwayat menstruasi.
j. Riwayat psikososialdan budaya: pekerjaan wanita dan pasangan, pendidikan, status pekawinan,
latar belakang budaya dan etnik, status sosial ekonomi, persepsi tentang kehamilan saat ini (apakah
kehamilan ini diinginkan, direncanakan, apakah wanita dan pasangan senang, apakah wanita
menerima kehamilan), masalah yang timbul akibat kehamilan (finansial, karier/pekerjaan, tempat
tinggal), perubahan pola seksual.
k. Keadaan keluarga: kaji sistem dukungan keluarga, hubungan ibu hamil dengan suami, keluarga
ayah, ibu, dan saudara, hubungan dengan keluarga suami, riwayat cacat dan kelainan genetik
Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga pasien, orang tua, saudara kandung, anak, Hal
ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik, familial dan kondisi yang dapat mempengaruhi
status kesehatan wanita atau janin.
l. Pengkajian fisik: pemeriksaan fisik difokuskan pada pemeriksaan ginekologi, payudara, abdomen,
pemeriksaan panggul, inspeksi luar, pemeriksaan dalam, palpasi luar, dan pemeriksaan yang
menyangkut keluhan utama dan riwayat kesehatan atau penyakit yang pernah diderita pasien.
m. Tes kesehatan atau laboratorium yang pernah dilakukan selama hamil: pemeriksaan darah (kadar
Hb, Ht, sel darah putih, glukosa,), tekanan darah, tinggi badan, berat badan, urin (protein, sel darah
putih, pH), USG, VDRL, hepatitis, EKG, titer rubela, toxo, pap smear.
n. Pengkajian semua faktor resiko yang mungkin ada: Hipertensi, jantung, diabetes, cacat bawaan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga perlu dilakukan pengkajian yang berkaitan dengan
tugas perawatan kesehatan keluarga, yaitu:
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Hal yang perlu dikaji adalah
Pengetahuan pasien dan keluarga tentang fakta dari masalah yang meliputi pengertian, tanda
kehamilan, gejala kehamilan normal dan penyimpangan dari normal
Persepsi keluarga terhadap kehamilan
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat
Hal yang perlu dikaji:
Apakah kehamilan yang dialami dianggap suatu masalah
Apakah keluarga takut dengan akibat perubahan yang terjadi akibat kehamilan
Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap anggota keluarga yang sedang hamil dan
kehamilannya

Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada


Apakah keluarga percaya terhadap petugas kesehatan yang ada
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Hal yang perlu dikaji adalah:
Sejauh mana keluarga mengetahui kehamilannya: kebutuhan, perubahan dan perawatan
Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan dan perkembangan perawatan yang diperlukan
Sejauh mana keluarga mengetahui sumber sumber yang ada dalam keluarga (penanggung jawab,
sumber keuangan, fasilitas fusik, psikososial, dukungan keluarga)
Bagaimana sikap keluarga terhadap anggota keluarga yang sedang hamil
d. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Hal yang perlu dikaji
Sejauhmana keluarga mengetahui sumber sumber yang dimiliki
Sejauhmana keluarga melihat keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan
Sejauhmana keluarga mengetahui pentingnya higiene sanitasi
Sejauhmana keluarga mengetahui upaya pencegahan
Sejauhmana kekompakan antar anggota keluarga
e. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
di masyarakat.
Hal yang perlu dikaji adalah
Sejauh mana keluarga tahu keberadaan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk perawatan
wanita hamil
Sejauhmana keluarga mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
Sejauhmana keluarga mempercayai petugas dan fasilitas kesehatan
Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik dengan petugas kesehatan
Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa ditegakkan berdasarkan data yang didapat selama pengkajian. Diagnosa yang mungkin
muncul adalah
b. Ansietas yang berhubungan dengan:
Kekhawatiran terhadap diri sendiri dan janin
Krisis situasional/maturasional
Perubahan fisik selama hamil
Rasa tidak nyaman selama krhamilan
Ancaman terhadap konsep diri
Stres
Perubahan status peran, status kesehatan, pola peran, keadaan ekonomi
c. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan respon keluarga terhadap diagnosa
kehamilan
d. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman terhadap penatalaksanaan
kesehatan dan kehamilan
e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
Morning sicknes
Emesis gravidarum
f. Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan

Rasa kurang nyaman pada kehamilan


Rasa takut bahwa senggama akan mencederai janin
g. Konflik peran orang tua
Ketidaktahuan peran yang harus dijalankan
Perubahan status peran, perkawinan
h. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
Persepsi negatif terhadap kehamilan
Psikososial
Perubahan fisik selama kehamilan
Untuk diagnosa keperawatan keluarga etiologi berdasarkan hasil pengkajian dari 5 tugas perawatan
kesehatan keluarga.
3. Tujuan
Tujuan utama intervensi yang akan dilakukan pada asuhan keperawatan yang diberikan pada masa
kehamilan adalah:
a. Wanita akan menunjukan pengetahuan yang benar tentang adaptasi yang dialami tubuh seorang
ibu hamil terhadap perkembangan janin sebagai dasar untuk memahami rasional dan pentingnya
perawatan, koping yang digunakan dan menjalankan perannya.
b. Wanita akan menggunakan pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi, kebutuhan seksual, aktivitas
sehari hari, rasa tidak nyaman akibat kehamilan, dan perawatan diri.
c. Wanita akan mengenali gejala gejala yang menunjukan deviasi/penyimpangan dari kehamilan
normal dan melaporkan hal hal tersebut untuk dapat segera diatasi.
d. Wanita dan keluarganya akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatannya selama kehamilan.
4. Intervensi
Dari beberapa masalah keperawatan yang muncul, perawat dapat melakukan intervensi yang
berkaitan dengan kebutuhan selama kehamilan diantaranya adalah:
a. Ciptakan hubungan perawat-pasien-keluarga yang saling percaya. Hal ini penting untuk
menentukan intensitas, kualitas hubungan dan keberhasilan intervensi yang direncanakan bersama
b. Kaji keluhan selama hamil: mual, muntah, pusing, perubahan pola seksual, sering kencing dan
pengalaman kehamilan dan persalinan sebelumnya.
c. Berikan informasi adequat tentang kehamilan: perubahan fisik, perubahan emosi, psikologis dan
perubahan peran serta tanda tanda dari masalah kehamilan yang tidak normal.
d. Beri kesempatan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak untuk mengutarakan perasaan
terhadap kehamilan yang dijalani, harapan dan masalah yang mungkin ada terkait kehamilan anggota
keluarganya.
e. Libatkan pasien, pasangan, anggota keluarga, atau anak dalam kelompok yang sama untuk
berbagi pengalaman, pendapat dan perasaan
f. Diskusikan bersama pasien, pasangan atau anggota keluarga yang lain tentang kebutuhan selama
hamil, harapan terhadap kehamilan sekarang, dan rencana persalinan.
g. Ajarkan teknik persiapan yang diperlukan untuk proses persalinan dan persiapan menjadi ibu:
latihan nafas, senam hamil, teknik mengejan yang benar, cara perawatan payudara, cara menyusui.
h. Berikan alternatif /pilihan penyelesain terhadap masalah yang dirasakan
i. Berikan dukungan secara adequat dan anjurkan pada keluarga untuk melakukan hal yang sama
terhadap perubahan yang tejadi selama kehamilan

j. Jelaskan cara senggama yang aman untuk wanita hamil, perawatan diri yang diperlukan terkait
perubahan selama kehamilan (payudara, personal higiene,kulit)
k. Anjurkan keluarga ikut berperan pada perawatan ibu
l. Beri informasi pada pasien dan anggota keluarga untuk mengakses sumber informasi terkait
kehamilan: buku, internet, konsultasi dengan dokter kandungan.
m. Motivasi pasien untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur termasuk pemeriksaan
darah, dan ginekologi.
n. Diskusikan dengan ibu dan atau anggota keluarga yang lain tentang jadwal kunjungan dan
pemeriksaan kehamilan.

LAPORAN PENDAHULUAN PRENATAL


A.DEFINISI
Kehamilan adalah saat-saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan
peran bagi setiap orang, ibu, bapak dan anggota keluarga. Serta terjadinya perubahan
fisiologis meliputi berbagai system dalam tubuh ( Homilton, 1995 ).
Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang dapat
mengancam keadaan ibu dan janin sehingga tujuan pemeriksaan antenatal adalah
mengenal perubahan yang mungkin terjadi sejak dini, menyiapkan fisik dan mental ibu
serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas agar
sehat dan normal setelah ibu melahirkan.
B.TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
1.Tanda Subjektif ( Resunitif Sign )
a.Mual, Muntah
b.Mengidam
c.Lelah
d.Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
e.Konstipasi dan obstipasi
f.Pigmentasi kulit
g.Adanhya varises
h.Tanda chadwik ( Bercak keunguan pada vagina )
i.Leukore ( Keputihan )
j.Amenore ( Tidak Haid )
2.Tanda Objektif ( Probabilitas Sign )
a.Tanda Hegar adalah melunaknya segmen bawah uterus
b.Tanda Gadles adalah melunaknya cerviks
c.Ballottement adalah pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang, mengapung dalam posisinya.
d.Uterine Soffie ( Desiran ) : Goyangan, desiram nadi yang terdengar diatas uterus
normal
e.Kontraksi Braxton Hicks adalah kontraksi intermiten yang mungkin terjadi selama
hamil dan tidak terasa sakit
f.Strice Gravidarum, akibta tegangan terdapat garis tak teratur pada abdomen.
3.Tanda Pasti ( Positif ) pada kehamilan
Gerakan janin yang dapat dilihat, diras dan diraba bagian janin, denyut jantung janin
(DJJ), terlihat tulang-tulang janin dalam fhoto Rontgen ( Mochtar, 1998 ).
C.USIA KEHAMILAN
1.Usia Kehamilan berdasarkan Tinggi Fundus Uteri, secara tradisional:
a.Sebelum minggu ke 3 Fundus uterus belum teraba dari luar
b.Akhir bulan ke 3 ( 12 minggu ) : 1-2 jari diatas simpisis
c.Akhir bulan ke 4 ( 16 minggu ) : Pertengahan antara simpisis dan pusat
d.Akhir bulan ke 5 ( 20 minggu ) : 3 jari dibawah pusat ( Pinggir bawah pusat )
e.Akhir bulan ke 6 ( 24 minggu ) : Setinggi Pusat ( Pinggir pusat )
f.Akhir bulan ke 7 ( 28 minggu ) : 3 jari diatas pusat
g.Akhir bulan ke 8 ( 32 minggu ) : pertengahan pusat dan Prosesus Xifoideus
h.Akhir bulan ke 9 ( 36 minggu ) : 3 jari di bawah Prosesus Xifoideus
i.Akhir bulan ke 10 ( 40 minggu ) : pertengan antara Prosesus Xifoideus dan pusat
2.Mc. Donald
a.ntuk menentukan usia kehamilan dalam bulan :

Tinggi Fundus Uteri x ....Bulan/


3,5
b.Untuk menentukan usia kehamilan dalam minggu :
Tinggi Fundus Uteri x 8 ....Minggu/
7
D.HPHT
HPHP di hitung dari hari pertama Haid terakhir ibu.
E.ADAPTASI FISIK DAN PSIKOLOGIS KEHAMILAN
1.Perubahan / adaptasi fisik
a.Uterus
1)Ukuran untuk memodifikasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertropi
oto polos rahim
2)Berat: berat uterus naik drastis dari 30 gr menjadi 1000 gr pada akhir kehamilan
3)Bentuk dan konsistensi : pada bulan pertama kehamilan bentuk rahim seperti buah
alpukat, pada kehamilan keempat berbentuk bulat dan akhir kehamilan seperti telur.
Uterus yang tidak hamil kira-kira sebesar telur bebek dan kehamilan sebesar telur angsa.
b.Indung Telur
Ovulasi terhenti, masa terdapat korpus liteum graviditas sampai terbentuknya, yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone.
c.Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva akibat
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan yang disebut
tanda chadwik.
d.Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastis dibawah kulit.
e.System sirkulasi darah
1)Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester
pertama, volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25 % dengan puncaknya pada
kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak 30 %
2)Protein darah, gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein albumin dan
gama globulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada
akhir kehamilan.
3)Hitung jenis volume plasma darah, jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk
memenuhi kebutuhan transportasi O2 yang sangat diperlukan selama kehamilan.
4)Nadi dan Tekanan darah cenderung menurun terutama selama trimester kedua dan
kemudian akan meningkat lagi seperti pada pra-hamil.
5)Jantung, pompa jantung mulai naik kira-kira 30 % setelah kehamilan 3 bulan
menurun lagi, pada minggu-minggu akhir kehamilan.
f.System pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak nafas dan pendek. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran uterus.
g.Saluran pencernaan
Salvias meningkat pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah, tonus otot-otot
saluran pencernaan melemah sehingga mortilitas dan makanan lebih lama berada dalam
saluran pencernaan. Absorbsi makanan baik namun akan menimbulkan obstipasi, gejala
muntah.
h.Tulang dan gigi
Persendia panggul akan terasa longgar, karena ligament-ligamen melunak. Juga terjadi
sedikit pelebaran pada ruang sendi apabila pemberian makanan dapat memenuhi
kebutuhan kalsium janin, kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang

untuk memenuhi kebutuhan ini. Bila konsumsi kalsium cukup tinggi tidak akan
kekurang kalsium. Gingivitis kehamilan adalah gangguan yang disebabkan oleh factor
lain seperti hygiene yang buruk disekitar mulut.
i.Kulit
Pada kulit terdapat pigmentasi:
1)Wajah: disebut topeng kahmilan (Cloasma Gravidarum )
2)Payudara: Putting susu dan aerola mamae
3)Perut: Line Nigra, Strice
j.Kalenjar Endokrin
1)Kalenjar Tiroid: dapat membesar sendiri
2)Kalenjar Hipofisis: dapat membesar terutama lobus anterior
3)Kalenjar Adrenal: Tidak dapat dipengaruhi
k.Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita hamil perlu
mendapat makanan yang bergizi:
1)Tingkat metabolisme basal (BMR) pada wanita hamil meningkat 10-20 %, terutama
pada trimester akhir.
2)Keseimbangan asam alkali sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali.
2.Reaksi Psikologis
a.TRIMESTER I
Umumnya wanita hamil pada periode ini mengalami reaksi psikologis dan emosional.
Wanita yang pertama hamil ditunjukan adanya rasa kecemasan dan kegusaran.
b.TRIMESTER II
Perubahan psikologis pada trimester II. Sudah menerima kehamilan dengan baik,
perasaan cemas kembali muncul kembali kertika melihat keadaan perut yang semakin
membesar.
c.TRIMESTER III
Perubahan psikologis pada trimester III. Bertambahnya usia kehamilan akan
mengakibatkan perasaan tidak nyaman, dan pada saat akan melahirkan akan muncul
dan mulai dirasakan bayangan negative mulai mengahantui.
F.MASALAH YANG SERING TERJADI PADA KEHAMILAN
1.TRIMESTER I
a.Perubahan pada payudara, hiperpigmentasi pada aerola
b.Peningkatan frekuensi BAK
c.Kelelahan , lemas dan capek
d.Nausea , Vomitting, mual, muntah
2.TRIMESTER II
a.Peningkatan Intake nutrisi
b.Konstipasi
c.Varises vena
d.Leokoirhen
e.Nyeri persendian dan pinggang
f.Meningkatnya frekuensi BAK
g.Rasa tidak nyaman/ tertekan pada area perineum
h.Oedema kaki.
3.TRIMESTER III
a.Oedema
b.Sesak napas
c.Hemoroid
d.Kram kaki
G.ANTENATAL CARE

Antenatal care adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
dengan kehamilan normal (Prawirohardjo, 2001)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ( Manuaba, 1998)
Tujuan Antenatal Care adalah :
1.Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2.Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayar penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
3.Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu serta bayi.
4.Mempersiapkan cukup bulan, melahirkan dengan selamat.
5.Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
6.Mempersiapkan peran ibu, keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal. (Saifudin, 2001).
H.PENGKAJIAN
1.Identitas: Nama, Umur, pendidikan, agama, suku bangsa, alamat
2.Keluhan Utama: Apa yang dirasakan oleh Klien
3.Riwayat Kesehatan Sekarang: Keadaan klien pada sata sekarang
4.Riwayat Kesehatan Dahulu: Penyakit yang pernah diderita oleh klien
5.Riwayat Kesehatan Keluarga: Penyakit keturunan yang pernah diderita oleh anggota
keluarga
6.Data Kehamilan dan Persalinan
a.Riwayat Menstruasi
b.HPHT ( Hukum Klegel, siklus 28 hari : +3 7 +1 ), siklus dan lama haid
c.Riwayat Perkawinan: Usia pernikahan, Usia Suami / Istri pada saat menikah., status
perkawinan
d.Riwayat KB: Menggunakan Kontrasepsi, Jenis KB
e.Riwayat ANC: Jumlah ANC, Jumlah T, tempat persalinan yang memeriksa keluhan
saat hamil.
f.Riwayat Persalinan: Persalinan yang lalu, jenis partus, penolong, penuyulit, persalinan
bayi lahir, persalianan yang lalu, keadaan saat lahir.
g.Pola Kegiatan sekari-hari: Makan, minum, pola eliminasi, (BAK,BAB), istirahat dan
tidur, hygiene prenatal, aktivitas, keluhan konstipasi / sering BAK.
h.Psikologis: Perasaan kedua pasangan atas kehamilan sekarang.
I.PEMERIKSAAN FISIK
1.Keadaan Umum: Penampilan umum, kesadaran (Compos mentis, Somnolen, Delirium,
Apatis, semi koma, koma), Tanda-tanda Vital.
2.Rambut: Inspeksi warna kulit kepala, Distribusi rambut, ada lesi atau tidak, palpasi
tekstur, ada masa/tidak, rontok atau tidak, kaji nyeri tekan.
3.Mata: Konjungtiva anemis/tidak, Skelera ikterik/tidak, ada masa/tidak, adanya nyeri
tekan/tidak, reflek kornea dan pupil.
4.Hidung: Bentuk, secret, potensi nasal, mukosa, saliva, penciuman, dan ada mas atau
tidak.
5.Mulut dan Gigi: Bentuk bibir, mukosa bibir lembab/tidak, sianosis/tidak, lidah bersih
atau kotor, adanya caries atau tidak, kelengkapan gigi.
6.Dada: Bentuk pergerakan dada, Respirasi Rate, Taktil fremitus, suara nafas, bunyi
jantung,
7.Payudara: Bengkak, hiperpigmentasi, putting susu keluar / tidak, ada masa / tidak.
8.Abdomen: Bentuk simetris / tidak, ada lesi/tidak, Strice, Scrine Gravidarum.(+), TFU,
Leopold I,II,III,dan IV.
9.Ektremitas: Jumlah Jari tangan dan kaki, oedema, kesimetrisan, varises, oedema,

reflek patella, reflek babinsky.


J.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.Darah : Hb, golongan darah, skrening HIV, hepatitis
2.Skrening untuk TBC paru, tuberubela
3.Tes serum HSG
K.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Ketidaknyaman berhubungan dengan perubahan fisik ,pengaruh hormonal
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan, Ketidaknyamanan berkurang.
Kriteria hasil:
Melakukan aktivitas perawatan diri untuk mengurangi ketidaknyamanan
Melaporkan ketidaknyamanan dapat diminimalkan atau dikontrol.
Intervensi:
1)Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien dengan metode untuk
mengatasinya.
2)Kaji adanya /frekuensi Braxton-Hicks. Berikan informasi mengenai fisiologi aktivitas
uterus.
3)Anjurkan klien untuk lebih banyak beristirahat dengan posisi yang nyaman.
4)Melakukan teknik efflurage untuk menimbulkan relaksasi.
5)Berikan informasi tentang perubahan fisik / fisiologis normal berkenaan dengan
trimester ketiga.
6)Berikan informasi tertulis /verbal tentang tanda tanda tentang awitan persalinan ,
bedakan antara persalinan palsu dan benar.
2.Kurangnya pengetahuan mengenai persiapan untuk persalinan/ kelahiran perawatan
bayi berhubungan dengan kurangnya pemajanan/pengalaman kesalahan interprestasi
informasi.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan pengetahuan klien tentang
persiapan persalinan bertambah.
Kriteria hasil:
Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan persalinan.
Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dapat untuk mendapatkan informasi
tentang perawatan bayi.
Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi.
Intervensi:
1)Berikan informasi tentang perubahan fisik/ fisiologis normal berkenaan persalinan.
2)Berikan informasi tertulis/ verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan, bedakan
antara persalinan palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap persalinan.
3)Berikan informasi verbal/ tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan dan
pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
4)Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, 2000, Keperawatan Maternitas, Jakarta : EGC
Doengoes, A. Marylin, 2000, Rencana Perawatan Maternal dan Bayi, Jakarta: EGC

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Askep pada Periode Prenatal
1. Definisi Periode Prenatal
Prenatal adalah sebelum kelahiran atau selama kehamilan (Maimunah,2005).
Prenatal Care adalah cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil
normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan
mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).
Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa pembuahan sampai
dengan masa pertumbuhan dan perkembangan individuyaitu pada saat pembuatan telur pada
ibu oleh spermazoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada
perempuan terjadilah konsepsi atau pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya
berlansung selama 280 hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis
berupa pembentukan struktur tubuh.
Periode Prenatal merupakan periode persiapan, baik persiapan secara fisik, yakni
pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun psikologis yakni antisipasi menjadi orang
tua.
Periode prenatal merupakan periode mempersiapkan diri baik fisik maupun psikologis untuk
mencapai kehamilan yang sukses.
Periode ini merupakan masa belajar intensif bagi orang tua dan individu yang dekat dengan
mereka dan juga merupakan kesempatan untuk mengembangkan persatuan keluarga.
Kunjungan prenatal regular, yang secara ideal di mulai segera setelah ibu pertama kali
terlambat menstruasi, merupakan kesempatan untuk memastikan kesehatan ibu hamil
tersebutdan bayinya. Kunjungan prenatal direncanakan untuk mengikuti pertumbuhan dan
prkembangan janin dan untuk mengindentifikasi kelainan yang dapat mengganggu proses
persalinan normal.
2. Masa Prenatal dibagi menjadi 3 yaitu :
a) Masa Zigot
sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin yang telah masak. Zigot adalah
proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada rahim perempuan. Lama
kelamaan, Zigot ini akan berkembang menjadi janin dan embrio yang lalu akan dilahirkan
menjadi bayi.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang akan lahir
terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera
berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja
hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat pada
dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan
semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi
pertumbuhannya.

b) Masa Embrio
Merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan
mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.
Pada kehamilan 8-10 minggu pembuluh darah janin mulai terbentuk. Umumnya denyut
jantung janin dapat direkam pada minggu ke 12. Pada minggu ke 16 sistem musculoskeletal
sudah matang dan mulai minggu ke 28 janin bias bernafas. Minggu ke 32 janin mulai dapat
menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor, dimana pada minggu ke 38 badan janin akan mengisi
selurung rongga uterus. ( Wiknjosastro, 2005 hal.56 )
c) Masa Janin
Masa janin berlangsung mulai dari awal bulan ketiga hingga lahir. Masa ini ditandai
dengan penyempurnaan organ yang sudah terbentuk pada masa embrio serta pertumbuhan
tubuh yang cepat.
Pada masa janin, pertumbuhan kepala relatif lebih lambat dibandingkan dengan
pertumbuhan bagian tubuh lainnya. Pada bulan ketiga, kepala kira-kira setengah dari PPB
(panjang puncak kepala-bokong). Mata yang awalnya menghadap ke lateral menjadi terletak di
permukaan ventral, dan telinga mendekati letak definitifnya di samping kepala. Gelung-gelung
usus yang menimbulkan herniasi fisiologis pada minggu ke-6, telah masuk kembali ke dalam
rongga perut pada minggu ke 11. Pusat-pusat osifikasi primer terdapat di tulang-tulang panjang
dan tulang tengkorak pada minggu ke-12. Selain itu, alat kelamin luar telah berkembang
sehingga dapat dilihat melalui pemeriksaan USG. Pada bulan keempat dan kelima, janin
memanjang secara cepat dan PPB telah mencapai setengah dari panjang total bayi baru lahir.
Janin dibungkus oleh rambut halus yang disebut lanugo. Pada bulan keenam, kulit janin nampak
kemerahan dan keriput, disebabkan oleh tidak adanya jaringan ikat di bawah kulit. Beberapa
sistem sudah dapat berfungsi, namun sistem pernapasan dan sistem saraf pusat belum
berdiferensiasi dengan baik, sehingga pada bayi yang lahir prematur sulit untuk bertahan hidup.
Selama paruh kedua kehidupan dalam rahim, berat badan banyak bertambah khususnya selama
dua bulan terakhir (mencapai setengah dari berat badan cukup bulan). Selama dua bulan
terakhir, janin memperoleh kontur yang membulat karena adanya endapan lemak di bawah kulit.
Menjelang akhir kehidupan dalam rahim, kulit dibungkus oleh zat lemak keputih-putihan (verniks
kaseosa) yang terbentuk dari produk sekresi kelenjar sebum. Bulan kesembilan, kepala
mendapat ukuran lingkar terbesar dibandingkan dengan lingkar bagian tubuh yang lain. Pada
saat lahir (266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan), berat janin sekitar 3000-3400 gram,
PPB sekitar 36 cm, PPT (panjang puncak kepala-tumit) sekitar 50 cm, dan lingkar kepala sekitar
34 cm. Ciri seks sudah jelas.

Umur
Panjang fetus

Pembentukan organ

Kehamilan
4 minggu

7,5-10 mm

8 minggu

2,5 cm

Rudimental mata, telinga dan hidung


Hidung, kuping, jari-jemari mulai di bentuk.
Kepala menekuk ke dada.

12 minggu

9 cm

Daun

telinga

lebih

jelas,

kelopak

mata

melekat, leher mulai terbentuk, alat kandungan


luar terbentuk namun belum berdiferensiasi.
16 minggu

16-18 cm

Genitalia eksterna terbentuk dan dapat di


kenal, kulit tipis dan warna merah.

20 minggu

25 cm

Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di


kepala dan rambut halus (lanugo) tumbuh di
kulit.

24 minggu

30-32 cm

Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu


mata serta kulit keriput. Kepala besar. Bila
lahir, dapat bernapas tapi hanya beberapa jam
saja.

28 minggu

35 cm

Kulit warna merah di tutupi verniks kaseosa.


Bila lahir, dapat bernapas, menangis pelan
dan lemah.

32 minggu

40-43 cm

Kulit merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan


seperti orang tua dan kecil.

36 minggu

46 cm

40 minggu

50-55 cm

Muka berseri tidak keriput. Bayi premature.


Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa
banyak, rambut kepala tumbuh baik, organorgan baik.

Perkembangan Bentuk Janin


Gambar

Keterangan
Pada akhir bulan ketiga, panjang tubuh janin

JANIN PADA BULAN KE-3

mencapai kira-kira 3 inci (7,62 cm) dan berat


badan kira-kira 1ons. Lengan, hasta dan jarijarinya, serta kedua kaki dan jemarinya sudah
ada, sedangkan kuku mulai terbentuk. Demikian
pula bagian luar telinga sudah ada pada fase ini.
Pangkal gigi pun mulai terbentuk pada tulang
rahang yang kecil, dan organ-organ sex yang
bagian dalam sudah mulai tumbuh.
Pada fase ini, detak jantung janin sudah dapat

JANIN PADA BULAN KE-4

terdengar dengan menggunakan alat khusus

(dopller). Kepala yang bersambung dengan


bagian tubuh lainnya menjadi bertambah besar
pada bulan keempat, dan panjang janin akan
segera bertambah.
Pada akhir bulan keempat, panjang tubuh janin
akan mencapai kira-kira 7 inci 917,78 cm) dan
berat badannya mencapai 4 ons. Ia sudah
memiliki rambut, alis dan bulu mata, serta mulai
mengisap ibu jari tangannya.
Sepanjang bulan kelima, berat badan janin
JANIN PADA BULAN KE-5

berkisar pada 1/2 hingga 1 pon (0,24 hingga 0,45


kg) dan panjang tubuhnya antara 10 hingga 12
inci (25,4 hingga 30,5 cm). Otot-ototnya sudah
mulai

berfungsi,

bergerak.

sehingga

Biasanya

pada

ia
bulan

senantiasa
kelima

ini

gerakan janin jelas dapat dirasakan oleh ibunya.


Panjang tubuh janin berkisar antara 11 hingga 14
JANIN PADA NULAN KE-6

inci (27 hingga 35,5 cm) dan berat badannya


antara 1,5 hingga 2 pon (0,67 hingga 0,9).
Kulitnya mengerut dan berwarna kemerahan,
serta

dilapisi

sejenis

pelindung

yang

disebut Vernix Caseosa


Selama bulan ini janian terus tumbuh dan
JANIN PADA BULAN KE-7

bergerak.Apabila pada bulan ini janin lahir maka


masih dapat hidup, akaN tetapi harus dibantu
dengan alat-alat pembantu dan dampak lain dari
kelairan janin pada bulan ini adalah keadaanya
masih lemah dan bayi BBLR (Berat badan bayi
lahir rendah), sehingga harus di hangatkan
kedalam incubator agar suhu badan bayi bias
mencapai suhu yang normal.

JANIN PADA BULAN KE-8

Pada bulan ini janian sudah menjadi lebih


panjang dan lebih gemuk keadaannya. Panjang
tubuhnya mencapai 18 inci (45,7 sampai 5 pon
atau 2,27 kg). Apabila janin lahir pada fase ini,
peluang

untuk

hidup

lebih

besar,

karena

pertumbuhanya relative sempurna.


Sepanjang bulan ini janin akan terus tumbuh dan
JANIN PADA BULAN KE-9

pada akhir bulan ini berat badan janin umumnya


berkisar antara 7 hingga 7,5 pon (3,18 hingga
3,40 kg) dan panjang tubuhnya sekitar 20 inci 50
cm. Kulitnya masih dilapisi cairan pelindung
(liquor Amnion). Posisi janin berubah sebagai

persiapan untuk lahir dan mulai turun kebawah


dengan kepala berada pada bagian bawah dan
janin sudah siap untuk dilahirkan.

B. Adaptasi Fisiologis dan Psikologis trimester I-III


1. Adaptasi Fisiologis
a) Trimester I
a. Vagina dan Vulva
Akibat pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula. Sampai
minggu ke 8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampat lebih merah,
agak kebiruan (livider).Warna portio pun tampak lividae.
Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalihan dengan
memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertrofi otot polos dan
pemanjangan vagina. Deskuamasi sel-sel vagina yang kaya glikogen terjadi akibat stimulasi
ostrogen. Sel-sel yang tinggal ini membentuk rabas vagina yang kental dan berwarna keputihan
yang disebut leukore. Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Keasaman
berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap
infeksi vagina, khusunya jamur.Diet yang mengandung gula dalam jumlah besar dapat membuat
lingkungan vagina lebih cocok untuk infeksi jamur.
b. Servik uteri
Sernik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen.Jika korpus
uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan
ikat.Jaringan ikat pada servik ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat
dengan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnmya suplai darah maka konsentrasi servik
menjadi lunak yang disebut dengan tanda goodell. Selama minggu-minggu awal kehamilan,
peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan edema dan kongesti panggul.
Akibanya Uterus, servik dan itmus melunak secara progresif dan serviks menjadi kebiruan,
perlunakan ithmus menyebabkan antefleksi uterus berlebihan dselama tiga bulan pertama.
c. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan
progesterone. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya peningkatan
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, heperplasia(produksi serabut otot dan jaringan
fibroelastis baru), dan hipertrofi (pembesaran serabut otot) dan jaringan fibroelastis yang sudah
ada) dan perkembangan desidua. Hipertrofi otot polos uterus, dan serabut-serabut kalogen yang
adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat
mengikuti pertumbuhan janin.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan beratm, bentuk dan posisi. Dindingdinding otot menjadi kuat dan elastic, fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda
McDonal.Setelah minggu ke delelapan korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara
keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih, menyebabkan wanita sering mengalami
berkemih.
Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12
minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar di

atas sympsys. Pada minggu pertama ithmus pada triwulan pertama membuat ithmus menjadi
panjang dan lebih lunak yang disebut tanda hegar.Perlunakan ithmus uteri pada sambungan
serviks dan korpus ini timbul pada 6 minggu pertama setelah haid terakhir.
d. Ovarium
Pada permulaan

kehamilan

masih

terdapat

korpus

luteum

graviditateum,

korpus

luteumgravidatalis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian dia mengecil setelah plasenta


terbentuk. Korpus liteum ini mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.
e. Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin, estrogen dan
progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertrofi system
saluran, sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada mamae.
Somatomamotropin mempengariuhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan
perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumun, dan
laktoglobulin.Maka dengan demikian mamae di persiapkan untuk laktasi.Disamping itu dibawah
pengaruh progesterone dan somatomamotropin terbentuk lemak disekitar disekitar alveoluaalveolus, sehingga mamae menjadi lebih besar. Papila mamae akan membesar, lebih tegang
dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola mamae karena hiperpigmentasi. Hipertrofi
kelenjar sabasea (lemak) yang muncul di areola primer disebut tuberkel Montgomery.Glandula
Montgomery tampak lebih jelas menonjol di areola mamae.
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak
minggu keenam gestasi, perubahan payudara ini adalah tanda mungkin hamil.Sensitivitas
payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai rasa geli tajam.
Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi.Pembuluh darah
yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru
di bawah permukaan kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat , sekarang
terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongesti vena
di payudara lebih jelas terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah
permukaan kulit.Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat pada primigravida.Strie dapat
terlihat di bagian luar payudara.
f. Sistem Endokrin
Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan kehamilan,
pertumbuhan normal janin dan pemulihan paspartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG
meningkat cepat menjadi dua kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahanperubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesterone
plasenta dan juga hormone-hormon yang dikeluarkan oleh janin.
g. Sistem Kekebalan
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih rentan terhadap
infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar
immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah. IgG merupakan komponen utama dan
immunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini. IgG merupakan satu-satunya
immunoglobulin yang dapat menembus plasenta sehingga imunitas pasif akan diperoleh oleh
bayi. Kekebalan ini dapat melindungi bayi dari infeksi selanjutnya.
h. Perkemihan

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehngga sering timbul
kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga
panggul.Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah.Laju filtrasi glomerulus da
aliran plasma ginjal menigkat pada masa kehamilan.Ginjal wanita harus mengakomodasi
tuntutan metabolism dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan juga mensekresi produk
sampah janin.Fungai ginjal berubah karena adanya hormone kehamilan, peningkatan volume
darah, postur wanita, aktivitas fisik dan asupan makanan.Sejak minggu ke 10 gestasi pelvic
ginjal dan ureter berdilatasi.
Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah samapi 1,5 cm,
volume meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil. Ureter berdilatasi, perubahan
fungsi ginjal selama kehamilan mungkin dipengaruhi oleh hormone maternal dan plasenta
termasuk ACTH, ADH HCS, dan hormone tiroid. Filtrasi glomerulus meningkat 50% selama
kehamilanpeningkatannya dari awal kehamilan relative cukup tinggi sampai aterm dan akan
kembali normal pada 20 minggu post partum. Glukosuria pada kehamilan tidak selamanya
abnormal, hal ini mungkin berhubungan dengan kostikosteroid. Bila sering terjadi harus
diwaspadai terjadi DM. Peningkatan glukosa ini juga mempermudah terjadinya infeksi pada
saluran perkemihan.Protein urine secara normal dieksresikan 200-300 mg/hari.Bila melebihi 300
mg/hari, maka harus di waspadai terjadinya komplikasi.
i. Pencernaan
Perubahan rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran
balik asam lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun.Sering
terjadi nausea dan muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digetivus sehingga
motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama di dalam lambung dan
apa yang dicerna lebih lama berada dalam usus-usus..Saliva dan pengeluaran air liur berlebihan
daripada biasa.Rasa mual baik yang sedang maupun berat dengan atau tanpa terjadinya
muntah setiap saat atau pada siang atau malam.Apabila terjadi pada pagi hari seris di
sebutmorning sicknes. Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual muntah yang
terjadi. Pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makaana yang mungkin berkaitan
dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bias mengatur mengurangi rasa
mual dan muntah.
j. Kardiovaskuler
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang
membesar dengan pembuluh darah pula, mamae dan alat lain yang memang berfungsi
berlebihan dalam kehamilan. Volume plasma maternal mulai meningka pada saat 10 minggu
usia kehamilan dan terus menerus meningkat sampai 30-34 minggu, sampai ia mencapai titik
maksimum.
Perubahan rata-rata volume plasma maternal berkisar antara 20-100%.RBC meningkat 18%
tanpa tanpa sumplemen zat besi dan terjadi peningkatan yang lebih besar yaitu sekitar 30% jika
ibu meminum suplemen zat besi. Karena volume plasenta meningkat rata-rata-rata 50%,
sementara massa RBC meningkat hanya 18-30%, maka terjadi penurunan hematokrit selama
kehamilan normal sehingga disebut anemia fisiologis.
Tekanan darah akan turun selam 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam
perifer vaskuler resistence yang disebabkan oleh pengaruh perenggangan otot halus oleh
progesterone. Tekanan sistolik akan turun sekitar 5-10 mmHg dan diastolic pada 10-15 mmHg.

Selama kehamilan normal cardiac output meningkat sekitar 30-50% dan mencapai level
maksimalnya selama trimester pertama atau kedua dan tetap tinggi selama persalinan.
k. Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskolateral. Akibat peningkatan kadar
hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament
juga meningkatkan cairan synofial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibelitas
dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selam kehamilan biasanya normal
apabila asupan nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan iga biasanya tidak
berubah pada kehamilan yang normal.
Karena pengaruh hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari ligament dalam
tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/otot terutama otot-otot pada pelvic.
Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan periubahan yang drastic pada
kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah datu ciri pada seorang ibu hamil.
Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada
bagian belakang yang bertambah seiring dengan penambahan umur kehamilan.
l. Integumen/ Kulit
Perubahan keseimbangan hormone dan perenggangan mekanis menyebabkan timbulnya
beberapa perubahan dalam sitem integument selama masa kehamilan. Perubahan yang umum
terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi, perubahan
rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan
sirkulasi dan aktivitas vasomotor. Jarimgan elastic kulit mudah pecah, meyebabkan striae
gravidarum, atau tanda tegangan.Respon alergi kulit meningkat.
m. Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolism rate (BMR) meninggi BMR meningkat hingga 15-20% yang
umumnya terjadi pada triwulan terakhir.Kalori yang dibutuhkan untuk itu di peroleh terutama dan
pembakaran hidratarang, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas.
n. Pernafasan
Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan ibu dan
janin.Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolism
dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara.Janin membutuhkan oksigen
jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang
karbon dioksida.
Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamentum pada kerangka iga berelaksasi sehingga
ekspansi rongga dada meningkat.
Wanita hamil lebih dalam, tetapi frekuensi nafasnya hanya sedikit meningkat.Peningkatan
volume tidal pernafasan yang berhubungan dengan frekuensi nafas normal menyebabkan
peningkatan volume nafas 1 menit sekital 26%.Peningkatan volume nafas disebut dengan
hiperventilasi kehamilan, yang menyebabkan konsesntrasi karbon di oksida di alveoli
menurun.Beberapa wanita mengeluh dispnea saat istirahat.
o. Sistem Persrafan
Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi system neurologi selama masa hamil,
selain perubahan neurohormonal, hipotalamik hipofisis. Perubahan fisiologis spesifik akaibat
kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala neurologis dan neuromuscular berikut: kompresi saraf
panggul, lotosis dorsolumbal, edema yang melibatkan saraf primer, akroestesia atau rasa baal

dan gatal di tangtan, myeri kepala akibat ketegangan, nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan
dan hipokalsemia.
b) Trimester II
a. Vulva dan Vagina
Karena hormone estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi
mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar.Hal ini dapat dimengerti
karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetika tersebut meningkat.
Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain menyebabkan peningkatan sensitivitas
yang menyolok. Peningkatan sensitivitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual,
khususnya selama trimester kedua kehamilan.Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding
pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises
vulva.Edema dan varises biasanya membaik selama periode pasca partum.
b. Serviks
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak.
c. Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan
isumus menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur
berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju tiorang
dewasa.Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga peritoneum.
16 minggu fundus tundus uteri kira-kira terletak di antara 1/2 jarak pusat ke Shimpisis
20 minggu fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat.
24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Umumnya seiring pembesaran, uterus berotasi ke kanan.Hal ini kemungkinan diusebabkan
adanya kolon rektosiqmoid di sebelah kiri.Hipertropi ekstensif (pembesaran) ligamentum teres
uteri mmepertahankan posisi uterus.Akhirnya uterus yang membesar ini menyentuh dinding
abdomen anterior dan mendesak usus halus ke kedua sisi abdomen.Sehgera setelah bulan
keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen.Kontraksi ini
disebut tanda Braxton hicks.Salah satu tanda kemungkinan hamil.
Kontraksi Braxton bicks adalah kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan nyeri, yang timbul
secara intermitten sepanjang setiap siklus menstruasi.Kontraksi memfasilitasi aliran darah ke
uterus sehingga meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus.Selain bertambah besar, uterus
juga mengalami perkembangan desidua.Selain bertambah besar uterus juga mnengalami
perubahan berat, bentuk dan posisi.Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastic.Fundus pada
serviks mudah fleksi yang disebut tanda Mc Donald.Setelah minggu kedelapan korpus uteri dan
serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih,
menyebabkan wanita sering mengalami urinary frekuensi (sering berkemih).
d. Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta muali terbentuk dan menggantikan fungsi korpus
luteum graviditatum.
e. Payudara (Mammae)
Pada kehamilan 12 mingggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak
jernih disebut colostrum. Colostrums ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.

Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjatr mammae membuat ukuan payudara
meningkat secara progresif.Kadar hormone luteal dalam plasenta dalam masa hamil
meningkatkan proliferasi duktus laktiterus dan jaringan lobulus alveolar sehingga pada palpasi
payudara teraba penyebaran nodul kasar.Peningkatan jaringan glandular menggantikna jaringan
ikat akibatnya jaringan menjadi lebih lunak dan lebih jarang.Peregangan ligamentum cooper
suspensorium fibrosa berlebihan yang menopang payudara dapat dicegah dengan mengenakan
bra maternitas berukuran sesuai.
Walaupun perkembangan kelenjar mamae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa
hamil, tetapi laktasi terlambat samapi kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta
lahir.
f. Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat.Selain itu
perut kembung juga terjai karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut
yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah
atas dan lateral.Wasir (hemoroid) cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi
dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemoroid.Panas perut (heart
burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastric ke dalam esophagus bagian bawah.
g. Sistem Respirasi .
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil seringmengeluhkan sesak napas
sehingga meningkatkan usaha bernapas.
h. Sistem Kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi setelah 24
minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm.
Perubahan auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung. Peningkatan volume
darah dan curah jantung juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi
selama masa hamil. Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar.S3 lebih jelas terdengar
setelah minggu ke 20 gestasi. Selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat didengar di daerah
pulmonal. Antara minggu ke 14 dan ke 20, denyut meningkat perlahan, mencapai 10-15
kali/menit, kemudian menetap sampai aterm.Dapat timbul palpitasi.
i. Sistem Traktus Urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karena uterus sudah
mulai keluar dari uterus.Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari
panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih
bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditujn jukkan oleh hipemeria kandung
kemih dan uretra.Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi
mudah luka dan berdarah.Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih sampai 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesarabn uterus menekan kandung
kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
j. Sistem Muskuluskletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan
pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif atau jaringan
yang berhubungan di sekitarnya.
k. Sistem Integumen
Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH pun meningkat.

l. Sistem Endokrin
Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron serta terhambatnya pembentukan FSH
dan LH.
m. Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kilogram/minggu selama sisa kehamilan.
c) Trimester III
a. Uterus
Uterus pada trimester III itrmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang
menjadi segmen bawah rahim (SBR).Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas
uterus, SBR menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang
lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.Batas itu di kenal sebagai lingkaran retraksi
fisipologis dinding uterus, diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada dinding SBR.
1. 28 minggu fundus uteri terletak kitra-kira tiga jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat
ke proses ocifoideus (25 cm).
2. 32 minggu fundus uteri terletak kira-kira antara jarak pusat dan proses ocifoideus.
3. 30 minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah proses ocifoideus (30 cm).
4. 40 minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari di bawah proses ocifoideus (30 cm).
Setelah minggu ke-28 kontraksi brakton bickssemakin jelas, terutama pada wanita yang
langsing. Umumya akanmenghilang bila wanita tersebut melakukan latihan fisik atau berjalan.
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan kontraksi semakin kuat sehingga sulit diberikan dan
kontraksi untuk memulai persalinan.
b. Sistem Uraktus Uranius
Pada terakhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing
akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi
hemodilusi menyebabkan metabolism air menjadi lancer.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis
kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah
kiri.
Perubahan-perubhan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urin dalam volume
yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urin.
c. Sistem Respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar kea rah diafragma,
sehingga diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil
mengalami derajat kesulitan bernafas.
d. Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan mulai dari awal kehamilan
sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg.
e. Sirkulasi Darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak kehamilan 32 minggu,
sedangkan hematokrit mencapai level terendah pada minggu 30-32, karena setelah 34 minggu
masa RBC terusd meningkat tetapi volume plasma tidak. Peningkatan RBC menyebabkan
penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil lanjut mengeluh sesak napas dan pendek
napas.Hal ini ditemukan pada kehamilan meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Aliran darah ,meningkat dengan cepat seiring dengan pembesaran uterus. Walaupun alieran
darah uterus terus meningkat 20 kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih cepat.Akibat lebih
banyak oksigen diambil dari darah uterus selama masa kehamilan lanjut. Pada kehamilan cukup
bulan yang normal, seperenam volume darah total ibu berada didalam dsistem perdarahan
uterus. Kecepatan rata-rata aliran darah uterus ialah 500 ml/menit.Dan konsumsi rata-rata
oksigen yterus gravid ialah 25ml/menit.Tekanan arteri maternal, kontraksi uterus dam posisi
maternal mempengaruhi aliran darah.Estrogen juga berperan dalam mengatur aliran darah
uterus.
Dengan menggunakan alat ultrasound atau stetoskop janin, member pelayanan kebidanan dapat
mendengar : (1) uterine souffle atau murmur suatu bunyi aliran darah ibu bergegas menuju
plasenta, yang sinkron dengan nadi ibu, (2) Souffle funic yang sinkron dengan frekuensi jantung
janin dan di sebabkan oleh darah janin yang mengalir melalui tali pusat dan (3) frekuensu bunyi
jantung janin (DJJ). Semua bunyi ini adalah tanda pasti kehamilan.
f. Sistem Muskuloskeletal
Sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap dan
peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara
menyolok. Peningkatan disgtemsi abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan
tonus otot perut dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan
penyesuaian ulang (realignment) vulvatura spinalis.
Pusat gravitasi wanita bergerak kedepan .kurva lumbo sakrun normal harus semakin
melengkung dan didaerah serviks dorsal harus berbentuk kurvatura, fleksi anterior kepala
berlebihan untuk mempertahankan keseimbangan payudara yang besar dan posisi bahu yang
bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol berdiri akan
semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit.Struktur
ligament dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat.
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan.Akan tetapi
wanita yang tua dapat mengalami gangguan punggung atau nyeri punggung yang cukup berat
selama dan segera setelah kehamilan.
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot.Selama trimester ketiga
rectum abdomen dapat memisah, menyebabkan isi perut menonjol digaris tengah
tubuh.Umbilicus menjadi lebih datar atau menonjol.Setelah melahirkan tonus otot secara
bertahap kembali, tetapi pemisahan otot (diastasis recti abdominis) menetap.
Hormone pregesteron dan hormone relaxing menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot-otot,
hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan, proses relaksasi ini memberikan
kesempatan pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan proses
persalinan,
tulang
pubik
melunak
menyerupai
tulang
sendi,
sambungan
sendi sacrocoagusmengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi
panggul yang tidak stabil pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh
wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen
sehingga untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan
tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri
punggung pada bebrapa wanita.
Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan normal.Untuk
mengkompensasi posisi anterior uterus yang semakin menbesar, lordosis menggeser pusat

gravitasi ke belakang pada tungkai bawah.Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan sendi
pubis bertambah besar dan menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian bawah punggung,
khususnya pada akhir kehamilan. Selama trimester akhir rasa pegal, mai rasa dan lemah dialami
oleh anggota badan atas yang disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan
merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus
(Crips dan de Francesco,1964). Ligament raundron Mengalami hipertropi dan mendapatkan
tekana dari uterus yang mengakibatkan rasa nyeri pada ligament tersebut.
2. Adaptasi Psikologis
a. Adaptasi Ibu
Bagi pasangan yang kehamilannya tidak dikehendaki, akan muncul kegelisahan dan
kecewa serta berusaha menghilangkan buah kehamilannya dengan cara apapun. Pada keadaan
seperti ini peranan bidan atau tenaga kesehatan sangat diperlukan dalam memberikan
komunikasi, informasi, dan edukasi serta konseling. Hal ini dikarenakan sebab kehamilan
bukanlah proses biologi semata, tetapi lebih dari sebagai karunia Tuhan Ynag Maha Esa.
Tindakan apapun yang dilakukan dengan tujuan menghilangkan kehamialn adalah pembunuhan.
Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila tidak membenarka tindakan aborsi dan ini
didukung Undang-Undang No.23 Tahun 1992 eruama tercantum dalam pasal 15. Selain itu
secara agama melakukan aborsi itu adalah termasuk dosa besar.
Kadang-kadang akibat pergaulan remaja yang bebas dapat menjurus ke seks bebas, yang
dapat menyebabkan kehamilan yang tidak dikehendaki. Remaja yang kehamilannya diingkari
situasi cemas dan stress akan menghantui dirinya, takut mengatakan kepada orang tuanya, dan
biasanya akan menarik diri dari pergaulan akibat rasa malu telah melakukan perbuatan yang
dilarang agama.
Periode syok dan menyangkal kehamilan kemudian kebingungan dan preoccupation
dengan berbagai masalah yang diperkirakan penyebabnya, terdiri dari 3 faktor yaitu:
1) Persepsi terhadap kejadian
2) Dukungan situasional
3) Mekanisme koping
Proses psikologis ini sering terlihat berhubungan dengan perubahan biologic yang
mengambil peran dalam tiap tahapan kehamilan. Untuk lebih memahami perubahan dan
adaptasi psikologis ibu hamil akan dibahas ebih rinci pada setiap trimester dalam uraian beriku
ini :
a. Trimester I
Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan untuk membukukan bahwa
wanita dalam keadaan hamil. pada saat inilah tugas psikologis pertama sebagai calon ibu untuk
dapat menerima kenyataan akan kehamilannya.
Selain itu akibat dari dampak terjadinya peningkatan hormone estrogen dan progesterone
pada tubuh ibu hamil akan mempengaruhi perubahan pada fisik sehingga banyak pada ibu hamil
yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Dia akan merenungkan keadaan dirinya. Dari munculnya kebingungan tentang
kehamilannya dengan pengalaman buruk yang pernah dialaminya sebelum kehamilan, efek
kehamilan yang akan terjadi pada hidupnya (terutama jika ia wanita karir), tanggung jawab baru

atau tambahan yang akan dipikul, kecemasannya tentang kemampuan dirinya untuk menjadi
seorang ibu, keuangan dan rumah, penerimaan kehamilannya oleh orang lain. Saat itu,
beberapa ketidaknyamanan trimester pertama berupa mual, lelahh, perubahan selera,
emosional, mungkin mencerminkan konflik dan depresi yang dalam dan dapat terjadi pada saat
ia teringat tenang kehamilannya.
Kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak berbeda-beda selama masa hamil
(Gaffney, 1998).kekhawatiran pertama timbul pada trimester pertama dan berkaitan dengan
kemungkinan terjadinya keguguran. Banyak wanita yang sengaja tidak mau memberitahukan
kehamilannya kepada orang lain sampai periode ini berlalu.
Kebingungan yang dialami ibu hamil ini secara normal akan berakhir spontan pada saat
dia menerima kehamilannya. Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan
didukung oleh perasaannya yang cukup aman untuk mengungkapkan perasaannya terhadap
konflik yang dialamo selama ini.Terimeser pertama juga sering merupakan masa kekhawatiran
dan penantian kehamilan menjadi aman.Terutama pada wanita yang pernah mengalami
keguguran sebelumnya dan tenaga professional dalam bidang pelayanan kesehatan wanita
yang khawatir terhadap keguguran dan teratogen.Wanita ini dengan tidak sabar menunggu
berakhirnya trimester pertama sampai mereka dapat tenang dan percaya denga kehamilannya.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih
menyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setipa perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan
selalu diperhatikan dengan seksama.karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang dapat diberitahukannya kepada orang lain atau mungkin dirahasiakannya.
Bertambahnya berat badan adalah bagian yang significan pada wanita pada trimester
pertama. Ini menjadi uji nyata yang dilakukan wanita yang seperti terlihat pada tubuhnya jelas
bahwa ia hamil. Bagi kebanyakan wanita, bertambahnya berat badan dijadikan bukti awal
berkembangnya bayi meskipun sebenarnya bukanlah kejadian secara fisik.Wanita yang terlihat
bertambah berat badannya berperan pada perlindungan dan pertumbuhan abdomennya, yang
berarti hamil baginya.Dan sebaliknya, bagi wanita hamil dan ingin menyembunyikannya (seperti
remaja yang belum menikah) bisa mencegah mereka untuk menunjukan dan mencoba untuk
mengatasi masalahnya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada trimester pertama berbedabeda.Walalupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka
mengalami penurunan libido selama periode ini. Ekspresi seksual selama masa hamil bersifat
individual. Beberapa pasangan menyatakan puas dengan hubungan seksual mereka, sedang
yang lain mengatakan sebaliknya. Perasaan yang berbeda-beda ini dipengaruhi oleh factorfaktor fisik, emosi, dan interaksi termasuk takhayul tentang seks selama masa hamil, masalah
disfungsi seksual, dan perubahan fisik pada wanita.
Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur
dengan suami. Banyak wanita merasa buuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai
namun tanpa berhubungan seks.Libido sangat dipengaruhi kelelahan, rasa mual, pembesaran
payudara, keprihatinan, kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses
kehamilan pada trimester pertama.
b. Trimester II

Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibu merasa
sehat.Ini disebabkan selama trimester ini umumnya wanita sudah merasa baik dan terbebas dari
ketidaknyamanan kehamilan. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih tinggi
dan rasa tiidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga
belum dirasakan sebagai beban.Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energy dan piokirannya secara lebih konstruktif.Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang
diluar dari dirinya sendiri.Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yaitu prequickening dan postquickening. Akhir
dari trimester pertama dan selama prequickening dalam trimester kedua, wanita tersebut akan
terus melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang menghubungkan dengan ibunya sendiri.
Semua masalah pribadi dengan ibunya yang telah atau sedang terjadi dianalisis.Kemampuan
untuk dapat mempertahankan hubungan ibu dan anak diuji. Dengan pengujian ini mendatangkan
pengertian dan criteria penerimaan oleh ibunya yang ia hargai dan hormati.
Hubungan social wanita akan meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru
menjadi ibu, ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan
untuk peran yang baru. Hubungna social yang rumit ini membutuhkan sejumlah pekerjaan yang
rumit, yang pada gilirannya akan bertindak sebagai katalis bagi peran barunya.
Quickening mungkin menyerang wanita untuk memikirkan bayinya sebgai individu yang
merupakan bagian dari dirinya.Kesadaran yang baru ini memulai perubahan dalam memusatkan
dirinya ke bayi. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu penting. Perhatian ditujukan pada
kesehatan bayi dan kehadiran didalam keluarga.
Ketika janin menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut
jantung, kecemasan orang tua yang terutama ialah kemungkinan cacat pada anaknya. Orang
tua mungkin akan membicarakan rasa cemasnya ini secara terbuka dan berusaha memperoleh
kepastian bahwa anaknya dalam keadaan sempurna. Pada tahap lanjut kehamilan, rasa takut
bahwa anaknya dapat meninggal semakin melemah.

c. Trimester III
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian.Pada periode ini wanita menanti
kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat
bayinya. Ada perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada waktunya,
fakta yang menempatkan wanita tersebut gelisah dan hanya bisa melihat dan menunggu tandatanda dan gejalanya.
Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai
orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi. Saat ini orang-orang
disekelilingnya akan membuat rencana pada bayinya. Wanita tersebut akan berusaha
melindungi bayinya, dengan menghindari kekrumunan atau seseorang atau apapun yang
dianggap membahayakan. Dia akan membayangkan bahwa bahaya terdapat didunia luar.
Memilih nama adalah aktivitas yang dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran bayi. Dia
mungkin akan mencari buku ynag berisi nama-nama atau mengikuti penyuluhan-penyuluhan

kesehatan yang berkaitan dalam rangka mempersiapkan kelahiran dan kesiapan menjadi orang
tua. Membuat atau membeli pakaian bayi.Mengatur ruangan.Banyak hal yang diberukan untuk
merawat bayinya.
Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga. Wanita mungkin khawatir terhadap
hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia melahirkan. Mimpinya mencerminkan
perhatian dan kekhawatirannya.Dia lebih sering bermimpi tentang bayinya, anak-anak,
persalinan, kehilangan bayinya, atau terjebak disuatu tempat kecil dan tidak bisa keluar. Ibu
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman timbul kembali karena perubahan body image yaitu merasa dirinya aneh dan
jelek.Ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Wanita juga mengalami proses berduka seperti kehilangan perhatian dan hak istimewa
yang dimiliki selama kehamilan, terpisahnya bayi dari bagian tubuhnya, dan merassa kehilangan
kandungan dan menjadi kosong. Perasaan mudah terluka juga terjadi pada masa ini.Wanita
tersebut mungkin merasa canggung, jelek, tidak rapi, dia membutuhkan perhatian yang lebih
besar dari pasangannya.Pada pertengahantrimester II, hasrat seksual tidak setinggi pada
trimester kedua karena abdomen menjadi sebuah penghalang.
b. Psikologis Suami
Ayah seringkali kelihatan standar sebagai pengamat istriyang hamil. Ia diperlukan untuk
konsepsi, membayar biaya, dan menyiapkan penuntun perkembangan anak sekarang
pandangantersebut telah berubah dan seorang ayah sekarang diharapkan berperan penuh
dalam perawatan,terlibat sebagai Ayah, dan pemberi nafkah, sebagai respon terhadap tekanan
masyarakat . pengaruh feminisme dan tekanan ekonomi menyebabkan lebih banyak wanita
bekerja diluar rumah dan berbagai peran sebagaiorang tua.sering turjadi perasaan menolak
karena banyak factor, misalnya, apakah kehamilan itu direncanakan, bagaimana hubungan laki
- laki tersebut dengan istri \ pasangannya,pengalaman ke hamilan sebelumnya, umur,dan
kesetabilan ekonomi.
Sumber stress
Seorang ayah mengalami stres dalam transisi menjadiorang tua. Penyebab antara lain :
1. masalah keuangan.
2. kondisi yang tidak di inginkan selama hamil.
3. cemas bayinya tidaksehat atau normal.
4. khawatir tentang nyeri saat istri melahirkan.
5. peran selama bersalin.
Sumber stress yang lainnya, adalah
1. Perubahan hubungan dengan istri/pasangan.
2. Hilangnya respons seksual
3. Perubahan hubungan dengan keluarga atau teman laki-lakinya.
4. Kemampuan sebagai orang tua.
Peran ayah berkembang sejalan dengan peran ibu. Secara umum, ayah yang stress
menyukai anak-anak, senang berperan sebagai ayah dan senang mengasuh anak, percaya diri

dan mampu menjadi ayah, membagi pengalaman tentang kehamilan dan melahirkan dengan
pasangannya (Jordan, 1990).
Perkembangan pengalaman ayah sesuai fase-fase dalam kehamilan istrinya :
1.
Trisemester pertama
1. Setelah mengetahui istrinya hamil, ia akan memberitahukan teman dan relasinya tentang kabar
gembira tersebut.
2. Sering bingung terhadapa perkembangan perasaan istrinya, termasuk perubahan tubuh. Ia
memperhatikan kebutuhan istrinya yang mudah lelah dan menurunnya keinginan untuk
berhubungan seksual.
3. Saat ini anaknya adalah bayi yang potensial. Ayah sering membayangkan berinteraksi dengan
anaknya yang dibayangkan berumur 5 atau 6 tahun, walaupun kehamilan belum kelihatan
(Jordan,1990).
4. Berbeda tergantung dari : usia, jumlah anak, interest terhadap anak,stabilitas ekonomi
5. Menerima atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena adanya gangguan
komunikasi
6. Toleransi terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
7. Ayah dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru diluar rumah.
2.

Trisemester kedua

1. Peran ayah pada saat ini masih samar-samar, tetapi perannya meningkat dengan melihat dan
merasakan gerakan janin.
2. Ayah menjadi lebih nyaman dengan peran baru melihat anaknya pada saat di USG adalah
pengalaman yang penting dalam menerima kenyataan istrinya hamil.
3. Seorang ayah ingin meniru atau membuang perilaku sebagai ayah sesuai keinginanya. Konflik
tentang cara menjadi ayah dapat juga timbul pada pasangan. Selain berperan dalam mencari
nafkah, suami juga di tuntut istrinya untuk terlibat aktif dalam mempersiapkan perawatan
anaknya. Hal itu akan meningkatkan stress. Untuk itu, perlu persetujuan bersama tentang
pembagian peran (Diemer, 1997). Disatu sisi, ibu ingin dominan, di sisi lain ayah ingin lebih
banyak menghabiskan nwaktunya untuk bekerja, melakukan hobinya atau bersama temantemannya.
4. Merasa senang dengan pergerakkan janin
5. Melibatkan diri dengan masalah kehamilan istrinya
6. Memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh istrinya.
7. Bila merasa gagal dalam memberikan perhatian ini ayah menghabiskan waktu diluar rumah
8. Bila berhasil, perhatian yang diberikan lebih besar lagi
3.

Trisemester ketiga

Jika pasangan mampu berkomunikasi dengan baik, trisemester ketiga ini adalah waktu yang
khusus dengan gambaran yang jelas tentang peran mereka, dan mempersiapkan bersama
kondisi kedepan.
1. Bersama-sama terlibat dalam kelas pendidikan kesehatan tentang melahirkan.
2. Persiapan yang nyata untuk kelahiran bayi

3. Peran menjadi jelas


4. Timbul rasa takut
5. Timbul pertanyaan, menjadi orang tua seperti apa?
6. Dapatkah dia membantu istrinya melahirkan?
7. Apakah mereka akan mempunyai bayi?
c. Psikologis Saudara Kandung
Saudara kandung (sibling) perlu dipersiapkan akan kedatangan adiknya karena dapat
menimbulkan perasaan bersaing (sibling rivalry). Sibling rivalry timbul karena anak-anak takut
perhatian orang tuannya berubah.
Pencegahan kondisi ini dapat dilakukan dengan cara :
1. Anak anaknya yang lain diberitahu sejak awal kehamilan.
2. Kepada anak toddler diberikan kesempatan untuk merasakan gerakan bayi dalam rahim dan
dijelaskan bahwa rahim ibu adalah tempat khusus tumbuhnya bayi.
3. Anak dapat membantu mengatur baju bayi dilaci atau menyiapkan tempat tidur dan kamar bayi.
4. Bantu anak menyesuaikan diri terhadap perubahan ini.
5. Kenalkan anak dengan bayi sehingga anak tidak membayangkan adiknya akan cukup besar
untuk diajak bermain.
6. Mengajak anak ketempat pemeriksaan kehamilan dan memberikan kesempatan untuk
mendengar denyut jantung janin.
Jika saudara kandung sudah sekolah, kehailan akan merupakan urusan keluarga.
Penjelasan tentang kehamilan didasarkan pada tingkat pemahaman anak. anak dapat diberikan
buku-buku dirumah, merasakan gerakan janin dan mendengarkan bunyi jantung janin. Biarkan ia
hadir ketiak ibu melahirkan. Persiapan siblingdalam menerima bayi baru dapat dilakukan oleh
orang tua dengan memberikan cukup perhatian agar ia tidak berprilaku regresif atau agresif.
d. Psikologis Kakek Nenek
Dengan adanya kehamilan, hubungan suami istri dengan kedua orang tuannya menjadi
lebih dekat. Kakek/nenek merasa kadang-kadang tidak pasti seberapa dekat mereka terlibat
dalam membantu memberikan nasihat atau hadiah. Bagi kakek/nenek yang masih muda, dapat
terlibat dengan membantu bekerja atau kegiatan lain.
Kakek/nenek juga mengalami perubahan peran dalam kehidupannya, seperti pensiun,
perubahan
kondisi keuangan, menopause, kematian teman dan lain-lain yang dapat
menimbulkan konflik dalam perubahan struktur keluarga. Kakek/nenek juga ingin merasakan
dan mengontrol situasi baru mereka sendiri selain pasangan yang hamil tersebut. Pasangan
yang masih muda sebaiknya mendengarkan pendapat yang ingin disampaikan oleh orang
tuanya. Biasanya pasangan muda merasaka bahwa mereka menerima nasihat yang berlebihan,
yang kadang kadang mereka anggap sebagai kritik atau asuhan mereka terhadap bayi baru
lahir. Sebaiknya pasangan muda mendiskusikan masalah mereka dan menyusun perencanaan.
Peran kakek/nenek ketika bayi dibawa pulang perlu diperjelaskan untuk member situasi
yang nyaman dirumah. Kadang kadang diperlukan pendidikan bagi kakek/nenek, agar dapat
member nasihat atau dukungan kepada orang tua baru.

C. Tujuan Perawatan Pada Masa Prenatal


1) Tujuan
Tujuan Asuhan Kehamilan antara lain:
o Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin.
o Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta social ibu dan bayi.
o Menentukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan kemungkinana komplikasi yang
terjadi selam kehamilan.
o Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi dengan trauma
dengan seminimal mungkin.
o Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan permberian asi ekslusif berjalan normal.
o Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam pemeliharaan bayi agar
dapat tumbuh dan kembang secara normal.
Penting bagi bidan untuk secara kritis mengevaluasi dampak fisik, psikologis, dan sosiologi
kehamilan terhadap ibu dan keluarganya. Perawat dapat melakukan hal-hal dibawah ini, antara
lain :
o Mengembangkan hubungan kemitraan dengan ibu.
o Melakukan pendekatan yang holistik dalam memberikan asuhan kepada ibu yang dapat
memenuhi kebutuhan individualnya.
o Meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan masyarakat bagi .ibu dan keluarganya.
o Bertukar informasi dengan ibu dan keluarganya dan membuat mereka mampu menentukan
pilihan berdasarkan informasi tentang kehamilan dan kelahiran.
o Menjadi advokat bagi ibu dan keluarganya selama kehamilan , mendukung hak-hak ibu untuk
memilih asuhan yang sesuai berdasarkan informasi tentang kehamilan dan kelahiran.
o Mengetahui kesulitan kehamilan dan merujuk ibu dengan tepat dalam tim multidisiplin.
o Memfasilitasi ibu dan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran dan membuat rencana
persalinan.
o Memfasilitasi ibu untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang metode pemberian
makan untuk bayi dan memberikan saran yang tepat dan sensitif untuk mendukung
keputusannya.
o Memberikan penyuluhan tentang peran menjadi orang tua dalam suatu program terencana atau
secara perorangan.
o Bekerjasama dengan organisasi lain.
2) Tanda dan Gejala Kehamilan
1) Tanda persumtif kehamilan :
- Terhentinya menstruasi
Baru setelah 10 hari atau lebih dari awitan menstruasi, berhentinya menstruasi dapat menjadi
indicator kehamilan yang handal.
- Perubahan payudara
Perubahan anatomis pada payudara ini menjadi indikator kehamilan terutama bagi primipara.
- Perubahan pada mukosa vagina
Tanda Chadwick yaitu mukosa vagina tampak gelap kebiruan atau merah keunguan dan
mengalami kongesti.

- Perubahan pada mucus serviks


Karena pengaruh hormon progesteron, sel sel leher rahim mengeluarkan lendir yang tebal
dan makin pekat selama kehamilan. Lendir yang tebal membentuk sumbatan leher rahim

disebut operculum yang memberikan perlindungan terhadap meningkatnya infeksi.


- Meningkatnya pigmentasi kulit dan munculnya striae pada abdomen.
Striae pada wanita yang baru pertama kali hamil berwarna keunguan, disebut striae Livide.
Striae pada wanita yang sudah pernah hamil berwarna putih, disebutstriae albikan. Garis
pertengahan perut jadi jelas berpigmen, berwarna hitam kecoklatan, disebut linea nigra.
2) Bukti kemungkinan kehamilan :
- Pembesaran abdomen
Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus biasanya teraba di dinding abdomen tepat diatas
simfisis; kemudian uterus membesar secara bertahap sampai akhir kehamilan.
- Perubahan ukuran, bentuk dan kosistensi uterus
Tanda Hegar : isthmus/segmen bawah uterus menjadi lebih lembut pada perabaan. Karena
pembesaran uterus, isthmus makin melunak, meregang dan makin tertarik ke atas menjadi
segmen bawah rahim (SBR).Tanda Piskacek : pertumbuhan rahim yang lebih cepat di
daerah implantasi, sehingga bentuk rahim tidak sama.
- Perubahan pada serviks
Pada minggu ke-6 sampai ke-8, serviks biasanya sudah cukup lunak seprti bibir.
- Kontraksi Braxton Hicks
Selama kehamilan, uterus mengalami kontraksi yang biasanya dapat diraba tetapi tidak nyeri
dengan interval yang ireguler sejak kehamilan. Dan meningkat frekuensinya pada akhir akhir
kehamian.
- Ballottement
Sekitar pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil dari volume cairan amnion.
- Kontur fisik janin
Pada paruh kedua kehamilan, kontur tubuh janin dapat dipalpasi melalui dinding abdomen ibu.
- Deteksi Gonadotropin Korionik (kadar hCG)
Produksinya dimulai sejak hari implantasi (hari ke-8 hingga ke-9 setelah ovulasi, sudah dapat
dideteksi pada urin dan plasma ibu) kemudian meningkat mencapai puncaknya pada sekitar hari
ke-60 sampai 70.
3) Tanda positif kehamilan
- Kerja jantung janin
Denyut jantung janin, dengan stetoskop pada usia kehamilan 17 19 minggu, dengan Doppler
pada usia kehamilan 10 minggu, dengan ekokardiografi dapat mendeteksi sejak 48 hari setelah
HPHT terakhir.
- Persepsi gerakan janin
Gerakan janin terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia kehamilan sekitar 20 minggu.
- Deteksi kehamilan secara ultrasonografik
Setelah 6 minggu, denyut jantung sudah terdeteksi. Kantung gestasi mulai dapat dilihat sejak
usia kehamilan 4 5 minggu sejak menstruasi terakshir. Dan pada minggu ke-8 , usia gestasi
dapat diperkirakan secara cukup akurat.
(Cunningham, 2005)

3) Jadwal Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan


1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.
2. Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena
itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :
3. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu).
4. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28).
5. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36).

4) Cara Menentukan Taksiran Persalinan


Rumus Hukum Naegele
Siklus mens 28 hari: tanggal (+7),bulan (-3),tahun (+1)
Siklus mens 35 hari : tanggal (+14),bulan (-3),tahun (+1)
Untuk bulan Januari Maret :
5)
a.
b.
c.

Tanggal (+7), bulan +9 : siklus mens 28hari


Tanggal (+14), bulan +9 : siklus mens 35 hari

Cara Menentukan Usia Kehamilan


Dihitung dari tanggal haid terakhir.
Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup feeling life (quickening).
Menurut Spieggelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis, maka
diperoleh Tabel sebagai berikut :
Umur Kehamilan

TFU

22-28 minggu

24-25 cm diatas simfisis

28 minggu

26,7 cm diatas simfisis

30 minggu

29,5-30 cm diatas simfisis

32 minggu

29,5-30 cm diatas simfisis

34 minggu

31 cm diatas simfisis

36 minggu

32 cm diatas simfisis

38 minggu

33 cm diatas simfisis

40 minggu

37,7 cm diatas simfisis

d. Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari jari tangan sesuai dengan usia kehamilan
(dengan caraLeopold) :
Usia Kehamilan

Tinggi Fundus Uteri

12 mgg

3 jari diatas simphisis

16 mgg

pusat ke simphisis

20 mgg

3 jari dibawah pusat

24 mgg

Sepusat

28 mgg

3 jari diatas pusat

32 mgg

Setengah pusat ke px

36 mgg

3 jari dibawah px

40 mgg

Setengah pusat ke px

e. Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari jari tangan sesuai dengan usia kehamilan
(dengan cara Mc. Donald) :

Posisi uterus diketengahkan, letakkan ujung meteran pada simfisis, kemudian diukur sampai
fundus uteri maka akan terlihat hasil dalam cm. Menurut standar kebidanan 2006, TFU
dengan cm dihitung mulai umur kehamilan 24 minggu.
UK

TFU

Keterangan

8 mgg

Blm teraba

Sebesar telur bebek

12 mgg

Di atas simfisis

Sebesar telur angsa

16 mgg

pusat simfisis

Sebesar kepala bayi

20 mgg

Di pinggir bawah pusat

--

24 mgg

24 minggu tepat di atas pinggir


pusat

--

28 mgg

3 jr ats pusat / 1/3 pusat Px

--

32 mgg

pusat Px

--

36 mgg

1 jr di bwh Px

Kepala masih berada di atas


pintu panggul.

40 mgg

3 jr bwh Px

Fundus uteri turun kembali,


karena kepala janin masuk
ke rongga panggul.

6) Standar Asuhan pemeriksaan kehamilan


1. (Timbang) berat badan.
Pertambahan berat badan selama hamil :
o Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang makan tanpa

batasan adalah sekitar 12,5 kg. Dengan distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut
:
- Payudara
: 0,5 kg
- Fat/lemak
: 3,5 kg
- Plasenta
: 0,6 kg
- Fetus
: 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid) : 0,6 kg)
- Pembesaran uterus
: 0,9 kg
- Penambahan darah
: 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler
: 1,5 kg
Total
: 12,5 kg , (Cunningham, 2005)
o Kenaikan berat badan selama kehamilan normalnya berkisar antara 12-15 kg, sedangkan
memasuki trisemester 2 janin tumbuh pesat dengan pertumbuhan kurang lebih 10 gr per
hari (minggu ke 16 sekitar 90 gr, minggu ke 20 sekitar 256 gr, minggu ke 24 sekitar 680 gr,
minggu ke 27 sekitar 900 gr).
Bila berat badan naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi makanan yang
mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih lebih sayur mayur dan buahbuahan. (Wiknjosastro, 2005)
Kenaikan BB selama hamil :
- 10 mgg = 650 gr
- 20 mg = 4000 gr
- 30 mg = 8500 gr

40 mg = 12.500 gr
Trimester I = tambahan BB 0,5 Kg/mg
Trimester II tambahan BB 0,5 Kg/mg (3-8 Kg)
Trimester III tambahan BB 0,5 Kg/mg (8-15 Kg)

o Rumus Berat Badan Ideal Ibu Hamil

BBIH = BBI + (UH x 0.35)


Dimana penjelasannya adalah
BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
BBI = ( TB 110) jika TB diatas 160 cm
(TB 105 ) jika TB dibawah 160 cm.
(TB 100) jika TB dibawah 150 cm
Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk orang Eropa
dan disesuaikan oleh Katsura untuk orang Indonesia.
UH adalah Umur kehamilan dalam minggu,
Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko penambahan berat badan dapat dengan dini
diketahui.
0.35 adalah Tambahan berat badan kg per minggunya 350-400 gram diambil nilai terendah 350
gram atau 0.35 kg
Dasarnya diambil nilai terendah adalah penambahan berat badan lebih ditekankan pada
kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).
Rumus BBI ini pengembangan dari Broca untuk orang eropa dan disesuaikan oleh Katsura
untuk orang Indonesia (kalau gak percaya coba bandingkan dengan rumus BMI atau IMT).
o UH = adalah umur kehamilan dalam minggu (kenapa diambil per minggu agar kontrol faktor
resiko penambahan berat badan secara dini dapat diketahui.
o 0.35 = adalah tambahan berat badan kg per minggunya. Rata-rata penambahan berat badan
khan sekitar 350 400 gr atau sekitar 0.35 0.4 kg. Kenapa diambil nilai yang terendah karena
pertambahan berat badan ditekankan pada kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).
Terus sekarang berapa berat Badan Ideal Ibu Hamil Tadi jawabnya adalah:
BBI ibu tadi adalah : 162-110 = 52 Kg. (TB dikurangi 110 karena tinggi badan lebih 160 cm)
Jadi BBI hamil nya adalah
= 52 kg + (30 x 0.35)
= 52 + 10.5
= 62.5 kg (inilah berat badan idealnya)
Jadi berat badan Idealnya 62.5 kg atau ada penambahan berat badan sebesar 9.5 kg dari
sebelum hamil.
2. Ukur (tekanan) darah.
Mengukur tekanan darah dengan posisi ibu hamil duduk atau berbaring, posisi tetap sama pada
pemeriksaan pertama maupun berikutnya. Letakkan tensimeter di permukaan yang dasar

setinggi jantungnya. Gunakan ukuran manset yang sesuai. Tekanan darah di atas 140/90 mmHg
atau peningkatan distol 15 mmHg/lebih sebelum kehamilan 20 minggu atau paling sedikit pada
pengukuran dua kali berturut-turut pada selisih waktu 1 jam berarti ada kenaikan nyata dan ibu
perlu dirujuk (SPK, 2002).
1. Trimester pertama: Tekanan

darah

cenderung

naik.

Penyebabnya,

terjadi

proses

penyempurnaan pembuluh darah janin serta plasenta, sehingga memerlukan peningkatan darah.
Batas kenaikan tak boleh lebih dari 120/80 mmHg.
2. Trimester kedua: Tekanan darah cenderung turun. Penyebabnya, terjadi penyempurnaan fungsi
organ tubuh janin, sehingga memberi kesempatan pada sel/jaringan untuk menyerap oksigen
dan nutrisi lebih lama. Batas penurunan tidak boleh kurang dari 90/60 mmHg.
3. Trimester ketiga: Tekanan darah cenderung naik. Penyebabnya, efek hormon kehamilan yang
bersifat menahan cairan dan mengganggu aliran darah balik ke jantung, sehingga tekanan darah
perlu ditingkatkan agar kebutuhan darah terpenuhi.
Toleransi batas kenaikan sama dengan trimester pertama.
Wajib panatau cek darah dan tekanan darah. Melihat komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil
maupun janin, maka setiap ibu hamil disarankan:
- Teratur periksa hamil. Setiap kunjungan, dokter akan mengecek tekanan darah Anda.
- Jaga pola hidup sehat, agar tekanan darah normal. Caranya:
Terapkan pola makan sehat dan seimbang, kurangi garam, perbanyak buah-buahan dan

sayuran, serta hindari alkohol.


Stop merokok dan jadi perokok pasif.
Cukup istirahat.

Teratur olah tubuh.


sumber: www.ayahbunda.co.id

3. Ukur (tinggi) fundus uteri.


Pertumbuhan janin dimulai dari tingginya fundus uteri. Semakin tua umur kehamilan, maka
semakin tinggi fundus uteri; namun pada umur kehamilan 9 bulan fundus uteri akan turun
kembali karena kepala janin telah turun/masuk panggul. Pada kehamilan 12 minggu fundus uteri
biasanya sedikit di atas tulang pubis. Pada kehamilan 24 minggu fundus uteri teraba bulat.
Secara kasar dapat dipakai pegangan bahwa setiap bulannya fundus naik 2 jari, tetapi
perhitungan tersebut sering kurang tepat karena ukuran jari pemeriksaan sangat bervariasi
(Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar, 1998).
Tinggi fundus uteri ditentukan dalam cm yaitu jarak antara symphisis dan puncak tinggi fundus
uteri menunjukkan umur kehamilan. Tinggi fundus uteri menunjukkan umur kehamilan. Tinggi
fundus uteri mulai dapat diukur dengan pita pengukur yang terbuat dari kain (centimeter : cm)
pada umur kehamilan 12 minggu (Depkes, 1992).
Contoh Umur Kehamilan

Tinggi Fundus

12 Minggu

12 cm

16 Minggu

16 cm

20 Minggu

20 cm

24 Minggu

24 cm

28 Minggu

28 cm

32 Minggu

32 cm

36 Minggu

36 cm

Jika hasilnya berbeda dengan perkiraan umur kehamilan (dalam minggu) lebih dari 3 cm, atau
pertumbuhan janin lambat/tidak ada, ibu perlu dirujuk (SPK, 2002).
4. Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap.
Imunisasi TT diberikan 2x yaitu pada kunjungan pertama dan kemudian interval 4 mg, tanpa
pandang usia kehamilan. Bila pernah menerima TT 2x pada kehamilan terdahulu, maka hanya
diberi TT 1x imunisasi TT bertujuan melindungi bayi dan ibu terhadap penyakit tetanus (Syahlan,
1996).
Vaksin TT diberikan sedini mungkin dengan dosis pemberian 0,5 cc I.M (intra muskulair) di
lengan atas/paha/bokong. Khusus untuk calon pengantin diberikan imunisasi TT 2x dengan
interval 4 minggu. Usahakan TT1 dan TT2 diberikan sebelum menikah (Depkes, 1992).
Antige

Interval (Selama waktu

Minimal)

TT1

Pada

TT2

kunjungan

Lama Perlindungan

antenatal

Perlindungan
(%)

pertama

3 tahun*

80

TT3

4 minggu setelah TT1

5 tahun

95

TT4

6 minggu setelah TT2

10 tahun

99

TT5

1 tahun setelah TT3

25 tahun/seumur hidup

99

1 tahun setelah TT4

**Keterangan:artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang
dilahirkan akan terlindung daari TN (tetanus neonatorum)
5. Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan.
WHO menganjurkan pemberian ferro sulfat 320 mg (setara dengan 60 mg zat besi) 2 kali sehari
bagi semua ibu hamil. Jika Hb 9 gr% atau kurang dari pada salah satu kunjungan tingkatkan
tablet zat besi menjadi 3 kali 1 tablet/hari sampai akhir masa kehamilannya.
Kebijakan program KIA di Indonesia saat ini menetapkan:
o Pemberian tablet Fe (320 mg Fe sulfat dan 0,5 mg asam folat) untuk semua ibu hamil sebanyak 1
kali 1 tablet selama 90 hari. Jumlah tersebut mencukupi kebutuhan tambahan zat besi selama
kehamilan, yaitu 100 mg.
o Bila ditemukan anemia pada ibu hamil, diberikan tablet zat besi 2-3 kali 1 tablet/hari selama 2-3
bulan; dan dilakukan:
Pemantauan Hb (bila masih anemia)
Pemeriksa sampel tinja untuk melihat kemungkinan adanya cacing tambang dan parasit lainnya.

Periksa darah tepi terhadap parasit malaria (di daerah endemik)


(Depkes RI, 1999). Pada setiap kali kunjungan mintalah ibu untuk meminum tablet zat besi yang
cukup, hindari meminum teh/kopi 1 jam sebelum/sesudah makan karena dapat mengganggu
penyerapan zat besi. Tablet zat besi lebih dapat diserap jika disertai dengan mengkonsumsi
vitamin C yang cukup. Jika vitamin C dikonsumsi ibu dalam makanannya tidak tercukupi berikan
tablet vitamin C 250 mg per hari (Depkes RI, 1999).

6. Tengok/pemeriksaan fisik dari head to toe


Pemeriksaan fisik

1. Kepala dan Leher


a. Rambut
Inspeksi : Tampak bersihan/tidak, Warna rambut (hitam dengan distribusi merata)/tidak, tampak
lesi/tidak, tampak distribusi merata/tidak, tampak keadaan rontok/tidak, tampak ada
ketombe/tidak.
Palpasi : Teraba benjolan/tidak, teraba nyeri tekan/tidak.
b. Muka :
Inspeksi : tampak muka terlihat pucat/tidak, tampak Choasma gravidarum/tidak.
Palpasi: teraba edema/tidak.
c. Mata
Inspeksi : tampak konjungtiva pucat/tidak, tampak sclera ikterus/tidak.
d. Hidung
Inspeksi : tampak secret/tidak, tampak polip/tidak
e. Mulut dan Gigi
Inspeksi : Melihat kebersihan gigi dan mulut, tampak ada mukosa mulut dan lidah/tidak, tampak
gigi berlubang atau yang tanggal/tidak.
f. Leher
Inspeksi : tampak pembesaran kelenjar thyroid/tidak, tampak pembesaran kelenjar getah
bening/tidak, tampak bendungan vena jugularis/tidak.
Palpasi :teraba pembesaran kelenjar thyroid/tidak, teraba pembesaran kelebjar getah
bening/tidak, teraba bendungan vena jugularis/tidak.

2. Dada
a) Payudara
Inspeksi : Adanya putting susu menonjol/tidak, bentuk simetris kanan-kiri/tidak, ada luka/tidak,
Palpasi : Ada benjolan/tidak, ada pengeluaran kolostrum/tidak, ada dimpling/tidak, retraksi/tidak,
nyeri tekan/tidak.
b) Jantung
Inspeksi : tampak simetris/tidak
Palpasi : terba denyut apeks/tidak,
Perkusi : terdapat pembesaran jantung/tidak,
Auskultasi : mendengar bising jantung, terdengar irama derap,
c) Paru-paru
Inspeksi : tampak sesak napas/tidak, tampak pengembangan paru simetris/tidak,
Palpasi : teraba kesimetrisan/tidak,
Perkusi : mengetuk terdapat suara redup sampai pekak/tidak,
Auskultasi : terdengar bunyi napas tamabahan (suara vesikuler, ronkhi basah, wheezing,
stridor)/tidak.
3. Punggung
Inspeksi : tampak ada kelainan pada spina/tidak, tampak bentuk bujur sangkar michelis
Palpasi : teraba nyeri tekan/tidak
4. Abdomen

Inspeksi : tampak bentuk perut simetris/tidak, tampak ada luka bekas operasi/tidak, Linea
tampak/tidak, striae tampak/tidak, apakah busung/datar,
Palpasi : Kontraksi uterus baik/tidak, kandung kemih terisi/kosong, berapa tinggi fundus uteri,

teraba nyeri tekan/tidak,


Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, menentukan

bagian janin yang ada pada fundus uteri.


Leopold II : untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus, menetukan letak.
Leopold III : menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah.

Leopold IV : menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk ke dalam.
Perkusi abdomen : massa padat atau cair akan menimbulkan suara pekak
Auskultasi : terdengar suara bising/tidak,perut di 4 kuadran, dengar peristaltik usus. Normal : 535 kali.

5. Genetalia
Inspeksi : Pengeluaran tampak kotor/bersih, warna urine tampak kecoklatan/tidak, jumlahnya
berapa cc, tampak luka jahitan/tidak, tampak ada tanda-tanda infeksi/tidak, tampak keadaan
perineum masih basah/tidak, tampak oedema/tidak, tampak ada varises/tidak, tampak
hemorrhoid/tidak,
Palpasi : teraba pembesaran kelenjar skene & bartholin/tidak ada,
6. Eksteritas atas dan bawah
a. Ekstermitas atas
Inspeksi : Tampak simetris/tidak, tampak ada edema/tidak, tampak kulit pucat/tidak.
Palpasi : teraba kuku pucat/tidak.
b. Ekstremita Bawah
Inspeksi : tampak kesimetrisan kiri dan kanan atau tidak, tampak kulit kelihatan pucat/tidak,
tampak kemerahan/tidak, tampak edema/tidak.
Palpasi : teraba pucat pada kuku jari/tidak, terba edema/tidak, teraba varises/tidak
Perkusi : Refleks patella positif/negatif

7. Tes terhadap penyakit menular seksual


Pelayanan kebidanan berkaitan erat dengan penyakit melalui hubungan seksual. Penyakit ini
tidak hanya berpengaruh terhadap ibu akan tetapi juga terhadap bayi yang dikandung atau
dilahirkan. Beberapa contoh penyakit melalui hubungan seksual:
Infeksi monilial penyebabnya adalah jamur candida albicans
Infeksi trichomnial disebabkan oleh trichomonas vaginalis
Sifilis disebabkan oleh infeksi treponema pallidum
Gonorrea penyebabnya adalah neisseria gonorea
Herpes genitalis disebabkan oleh virus simleks
Hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis
HIV/AIDS, HIV adalah penyebab AIDS
Penyakit hubungan seksual perlu diperiksa/ditangani karena dapat menyebabkan:
Abortus

Cacat bawaan
IUGR-BBLR
IUFD (bayi mati dalam kandungan)
Jika pemeriksaan penyakit hubungan seksual dilakukan sejak dini pada ibu hamil kemungkinan
masih dapat diobati untuk mencegah terjadinya komplikasi terhadap ibu dan bayi yang
dikandungnya.
8. Temu wicara dalam persiapan rujukan.
Memberikan
konsultasi
atau
melakukan
kerjasama
penanganan
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
o Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
o Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan.
o Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan.
o Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan.
o Memberikan asuhan Antenatal (selama masa kehamilan).
o Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
o Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana proses kelahiran.
o Persiapan dan biaya persalinan
7) Masalah yang terjadi pada Masa Kehamilan
Beberapa Kendala/Masalah Kesehatan Yang Sering Dihadapi Para Ibu Hamil Pada Masa
Kehamilan :
a)

Morning Sickness
Jika sering mengalami morning sickness lebih dari tiga bulan masa kehamilan/menyebabkan
berat badan secara drastic. Segera hubungi dokter. Cobalah untuk membiasakan makan secara
teratur dalam porsi ringan, hindari makanan yang mengandung minyak dan lemak.

b)

Cepat merasa lelah


Jika sedang hamil, biasanya perasaan lelah dan capek sering terjadi, kadang disebabkan oleh
anemia. Perbanyaklah istirahat dan lakukan tidur siang. Jika kondisi kelelahan semakin
memburuk segera hubungi dokter. Orang yang hamil di trimester pertama seringkali merasa
lelah secara tiba-tiba, mungkin diakibatkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron secara
cepat. Tapi perempuan hamil akan merasa lebih energik setelah mencapai trimester kedua.

c)

Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi
ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan
tekanan darah menurun. Atasi denga melakukan perpindahan posisi pelahan lahan atau

d)

bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah yang mendadak.


Perasaan yang sering berubah-ubah (mood)
Biasanya pada masa kehamilan, hormone sering berubah-ubah. Jangan terlalu keras
padadiri sendiri. Jika anda merasakan atau mempunyai masalah, bicarakan dengan dokter atau

e)

dengan orang terdekat anda tentang kegalauan anda.


Stretch Mark

Adalah tanda garut-garut putih yang muncul pada permukaan kulit, berbentuk garis berliku
seperti anak sungai. Biasanya streatch mark muncul pada dinding perut, lengan atas, pinggul,
paha, bokong dan payudara. Garutan muncul biasanya pada usia kehamilan empat atau lima
bulan dimana warnanya kemerah-merahan dan masih bisa disembuhkan. Stretch mark muncul
karena pengaruh hormone kehamilan dan akibat melarnya pertumbuhan kulit mengakomodasi
pertumbuhan janin. Atau dengan kata lain stretch mark terbentuk ketika terjadi peregangan kulit
secara cepat yang merusak jaringan yang terdapat didalamnya sehingga kulit mengalami
peregangan berlebihan atau over stretched. Faktor munculnya tretch mark antara lain kehamilan,
perubahan berat badan secara mendadak.
f)

Sakit Punggung
Perubahan tubuh selama kehamilan bisa mengakibatkan pegal pada punggung. Apalagi janin
berkembang semakin besar sehingga punggung mudah tertarik atau merenggang. Untuk
mencegahnya lakukan olahraga hamil secara teratur, gunakan sepatu tanpa hak, tidur di kasur
yang rata dan agak keras, jangan tidur melengkung dan berbaringlah dengan punggung lurus.

g)

Nyeri Perut
Nyeri perut bagian bawah sering terjadi pada kehamilan trimester kedua. Ketika rahim
membesar, ligament lingkar menjadi semakin tegang dan menyebabkan rasa nyeri sepanjang
ligament. Agar nyeri ini bisa reda, pengobatan yang baik adalah dengan beristrirahat yang
cukup.

h)

Gatal
Selama hamil kerap terjadi gatal-gatal terutama di daerah sekitar perut, pusar, dan payudara.
Rasa gatal bisa muncul kapan saja mulai trisemester pertama hingga trisemester terakhir
kehamilan. Rasa gatal-gatal muncul karena berbagai sebab antara lain, kulit meregang yang
menyesuaikan bentuk selama kehamilan yang membuat kulit menjadi lebih kering, iritasi yang
muncul pada lipatan tubuh karena pergesekan kulit akibat kenaikan berat badan ibu, perubahan
kadar hormone estrogen dan progestin sehingga terjadi penumpukan bilirubin dan asam empedu
ringan pada ibu. Gatal-gatal bisa muncul pada ibu yang mempunyai bakat alergi.

i)

Selulit
Selulit merupakan penumpukan sel lemak pada jaringan kulit yang berlebihan sehingga
permukaan kulit tampak tidak merata. Saat hamil sebagian besar wanita mempunyai masalah
selulit karena selama kehamilan terjadi peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone
secara drastic sehingga menghasilkan lebih banyak lemak yang disimpan utnuk melindungi
janin. Selulit biasanya muncul pada bagian tubuh yang kurang aktivitas seperti paha, bokong,
perut, pinggul, betis, dan lengan. Sesulit akan muncul seiring betambahnya usia, saat kehamilan
elastisitasnya.

j)

Kram / Kejang Otot


Kram adalah suatu kedaan dimana terjadi kejang otot mendadak terutama pada otot betis dan
akan hilang setelah beberapa saat. Kram atau kejang otot seperti ini sering dirasakan pada
wanita yang sedang hamil. Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor yaitu kurang vitamin
dan mineral karena para ibu hamil memerlukan vitamin dan mineral lebih banyak dari biasanya.
Asupan vitamin dan mineral akan sangat membantu untuk mencegah terjadinya kram pada
wanita hamil.

k)

Sakit Pinggang
Keluhan ini sering dialami pada wanita hamil ketika kehamilan mulai membesar. Seiring dengan
bertambahnya berat badan bayi akan menekan otot perut dan otot punggung. Pada wanita
hamil, keluhan ini sering dirasakan dengan otot punggung dan perut yang lemah, sering
membungkuk atau pada mereka yang memakai dengan tumit yang tinggi.

l)

Rasa Mual dan Muntah-Muntah


Tidak semua wanita hamil merasakan mual dan muntah, biasanya apabila ada wanita hamil
yang mengalami mual atau muntah tidak melebihi dari 3 bulan. Tapi tidak jarang juga ada yang
mengalami hal tersebut sampai usia kandungan 9 bulan, bahkan sampai ada yang perlu dirawat
di Rumah Sakit karena muntah yang hebat. Ada juga wanita hamil yang maunya mengurung diri
di rumah atau kamar karena dia tidak mau terkena sinar matahari.

m) Rasa Tidak Enak di Ulu Hati


Seiring dengan bertambah besarnya bayi yang ada dalam kandungan, bayi akan mendesak
lambung sehingga sering kali menyebabkan aliran balik asam lambung yang mengakibatkan
rasa tidak enak/rasa seperti terbakar pada dada bagian bawah dan perut bagian atas. Perasan
n)

ini muncul bila anda membungkuk terlalu cepat dan bersendawa setelah selesai makan.
Konstipasi / Sulit Buang Air Besar (Susah BAB)
Disamping karena bayi dalam kandungan yang menekan usus besar bagian bawah, wanita
hamil kurang aktif, kurang minum atau kurang mengkonsumsi makanan berserat bisa
menyebabkan susah buang air besar (BAB). Adanya wasir juga bisa menyebabkan hal tersebut.
Perbanyaklah minum-minuman air putih, makan makanan yang mengandung serat seperti
buah-buahan, sayur-sayuran dan sereal. Jangan mengkonsumsi pencahar tanpa anjuran dokter
telebih dahulu.

o)

Sesak Nafas
Pada usia kandungan 8 sampai 9 bulan, biasanya terjadi sesak napas ringan. Hal ini terjadi
karena bayi menekan paru-paru sang ibu. Sesak nafas ini akan hilang dengan sendirinya
beberapa minggu menjelang kelahiran dimana kepala bayi mulai masuk kedalam rongga
panggul. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan cara ketika sedang mengerjakan sesuatu,
lakukanlah dengan perlahan-lahan dan berbaring dengan menggunakan bantal yang agak tinggi.
Apabila sesak napas yang anda rasakan semakin mengganggu dan membuat anda menjadi sulit
tidur, segeralah periksakan ke dokter kandungan kesayangan anda.

p)

Bengkak di Kaki dan Pergelangan Kaki


Hal seperti ini sudah biasa terjadi pada wanita hamil, sedikit pembengkakan pada kaki dan
pergelangan kaki disebabkan karena penimbunan air. Istirahatlah selama 1 2 hari dengan kaki
diangkat atau ditinggikan dengan cara diganjal menggunakan bantal atau yang lainnya maka
bengkak akan hilang dengan sendirinya. Apabila bengkak tidak kunjung susut atau bahkan
semakin berat, segera konsultasikan ke dokter karena dikuatirkan ada gangguan yang lebih
serius.
q) Infeksi Saluran Kencing
Menjaga kebersihan pada saat kehamilan sangatlah penting, karena bisa berakibat yang tidak
baik untuk anda dan bayi dalam kandungan anda. Salah satunya adalah infeksi saluran kandung
kemih, segera temui dokter anda apabila timbul keluhan sering kencing, rasa sakit dan panas
pada waktu kencing atau urin keruh atau bercampur darah. Apabila hal ini tidak diobati dengan

baik maka dapat menyebabkan infeksi pada ginjal dengan gejala-gejala demam, menggigil, sakit
pinggang, (di daerah ginjal) sering kencing disertai rasa sakit.
Hemorroid

r)

Hemorrhoid atau wasir adalah sakit yang dirasakan didaerah anus, tertama saat mengenjan.
Untuk meredakannya jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar. Hindari sembelit pada
pencernaan anda. Setelah buang air besar basuh dengan air dan bersihkan hingga bersih.
Bilaslah dengan sabun beberapa kali dalam sehari jika perlu.
s)

Keputihan
Pada dasarnya keputihan pada wanita hamil merupakan hal yang normal, namun sebaiknya
anda berkonsultasi kepadadokter jika keputihan semakin parah dan berlebihan. Berkembang
biaknya jamur yang biasanya ada pada alat kelamin wanita akan jauh lebih cepat karena adanya
perubahan hormonal pada masa kehamilan. Hal ini akan menyebabkan infeksi pada liang
senggama atau vagina sehingga akan menghasilkan cairan putih, gatal dan perasaan panas

t)

disekitar liang senggama atau vagina.


Varises
Hindari memakai pakaian yang ketat di bagian kaki dan paha. Istirahatkan kaki anda sesering
mungkin . gerak-gerakkan kaki anda jika anda harus ada pada posisi berdiri dalam jangka waktu
lama. Varises sering terjadi pada mereka wanita hamil yang kurang aktif, selain itu juga bisa
dikarenakan faktor keturunan atau mereka yang sering susah buang air besar. Tekanan dari
janin membuat bertambahnya tekanan pembuluh darah balik pada daerah tubuh bagian
bawah. Konsultasilah dengan dokter anda untuk mengetahui cara yangaman untuk meredakan
dan mencegah varises.
D. Kebutuhan Ibu hamil trimester I-III
a) Kebutuhan Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun
tidak berarti makanannya yang mahal harganya.Gizi pada waktu hamil harus di tingkatkan 300
kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat
besi dan minum cukup cairan (menu seimbang).
oKalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal, sedang untuk orang
hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300 dan 2800 Kkal. Kalori dipergunakan untuk
produksi energy. Bila kurang energi akan diambil dari pembakaran protein yang mestinya dipakai
untukpertumbuhan. Asupan makanan ibu hamil pada triwulan 1 sering mengalami penurunan
karena menurunnya nafsu makan dan sering timbul mual dan muntah.Meskipun ibu hamil sering
mengalami keadaan tersebut tetapi asupan makanan harus tetap diberikan seperti biasa.Pada
triwulan kedua nafsu makan biasanya sudah mulai meningkat, kebutuhan zat tenag banyak
dibanding kebutuhan saat hamil muda.Demikian juga zat pembangun dan zat pengatur seperti
lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan berwarna.Pada trimester ketiga, janin mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.Perkembangan janin yang pesat ini terjadi
pada 20 minggu terakhir kehamila.Umumnya nafsu makan sangat baik dan ibu sangat merasa
lapar.
oProtein

Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin,
uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan
sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin,dll). Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang
ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari tetapi selamaamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30
gram/hari. Protein yang di anjurkan adalah protein hewan seperti daging, susu, telur, keju dan
ikan karena mereka mengandung komposisi asam amino yang lengkap. Susu dan produk susu
disamping sebagai sumber protein adalah juga kaya dengan kalsium.
oMineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan makanan sehari-hari yaitu
sayur-sayuran, buah-buahan dan susu. Hanya besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makan
sehari-hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17mg/hari. Untuk
memenuhi kebutuhan ini di butuhkan suplemen besi 30 mg sebagai ferosus, ferofumarat atau
feruglukonat perhari pada kehamilan kembar atau pada wanita yang sedikit anemik, dibutuhkan
60-100mg/hari. Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi
mengandung kira-kira 0,9 gram kalsium. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu, suplemen
kalsium dapat diberikan denan dosis 1 gram per hari. Pada umumnya dokter selalu memberi
suplemen mineral dan vitamin prenatal untuk mencegah kemungkinan terjadinya defisiensi.
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat pula
diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.
Vit A
:1200 mg untuk pertumbuhan janin,kulit jadi halus,tulang dan gigi jadi kuat terhadap
terhadaap infeksi.
BI (tiamin) 1.4 mg : Bekerjanya saraf dan jantung secara normal.
B2 (riboflavin) 1,5 mg : untuk pertumbuhan, vitalitas,nafsu makan.
Niacin (15 mg) ;membantu pencernaan yang normal,pertumbuhan
Vit C (20 mg ) : untuk pembentukan tulang dan persendian janin
Vit D ( 10 mg ) : membantu kekuatan tulang dan gigi
oKalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium di butuhkan untuk pertumbuhan
janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah di peroleh
adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia
pada bayi atau osteomalasia pada ibu.
oZat Besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi jaringan yang di
peroleh dari pengikatan dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin di dalam sel sel darah
merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal, di perlukan asupan zat besi bagi
ibu hamil dengan jumlah 30mg/hari terutama seteelah trisemester kedua. Bila tidak di temukan
anemia pemberian besi per minggu cukup adekuat. Zat besi yang di berikan dapat
berupa ferrous gluconate, ferrous fumarate, atau ferreous sulphate. Kekurangan zat besi pada
ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
o Asam Folat
Selain zat besi, sel sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan sel. Jumlah
asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogran per hari. Kekurangan asam
folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.

b) Perawatan Putting
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi belum lahir sehingga dapat segera
berfungsi dengan baik pada saat di perlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi
dan membuka duktus dan sinus ;laktiferus, sebaiknya di lakkukan secara berhati-hati dan benar
karena, pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi
kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap
hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi letak dan lecet pada area tersebut.
Untuk sekresi yang mngering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan
campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat,
maka sebaiknya gunakan penopanng payudara yang sesuai (brassiere).
Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat, antara lain:
Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.

Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.
Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.

Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk

mengatasinya.
Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.
Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan
perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus
yang akan merugikan ibu dan bayi. Kasus-kasus yang sering terjadi antara lain:
ASI tidak keluar. Inilah yang sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih.

Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap.


Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi.

Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah.


Muncul benjolan di payudara, dll.
Adapun perawatan yang dilakukan yaitu :
o Pemijatan

Alat:
1. Waskom
2. Handuk
3. Kapas
Bahan:
1. Air bersih
2. Air hangat / Air dingin
3. Minyak Kelapa
Langkah-langakah
1. Bersihkan payudara dengan memakai air bersih
2. Message memakai minyak
3. Pemijatan dilakukan dengan memakai kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar searah
jarum jam.

4. Pemijatan payudara dilakukan dengan berbalik arah jarum jam


5. Lakukan pengurutan dari bawah menuju putting
6. Setelah di massage ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ruas jari, dengan tujuan
agar sirkulasi darah bekerja baik
7. Putting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak ini berfungsi untuk
melenturkan dan melembabkan putting agarsaat menyusui kelak tidak gampang lecet.
8. Bersihkan payudara dan putting dengan menggunakan air hangat dan air dingin secara
bergantian. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi darah.
9. Keringkan dengan menggunakan handuk.

o Senam Teratur
Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan senam, yang berfungsi untuk memperkuat
otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi ASI agar
lebih baik.Senamnya ini bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi. Ada dua macam senam

yang bisa dilakukan para, yaitu:


Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan
kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke
arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot

didasar payudara.Selanjutnya lemaskan kembali.Hal ini di lakukan berulang-ulang hingga 30


kali.
Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan
bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas

ke belakang dan kembali pada posisi semula.Hal ini dilakukan hingga 20 kali putaran.
Memakai Bra Yang Pas
Untuk mengatasi rasa tidak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan
bisa memegang.Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai
ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit
akan menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan kalau terlalu longgar akan
tampak jatuh dan terasa sakit pada saat pakai.Jika payudara sangat besar, ada baiknya untuk
memilih yang memakai penyangga kawat. Karena bra yang tidak menopang dengan baik pada
payudara besar cenderung akan turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara.
Sementara jika ibu tidak menjaga kebersihan dan kekeringan dibawah lipatan tersebut, maka
jamur biasanya akan tumbuh.Jangan lupa, tubuh ibu hamil cenderung berkeringat.Untuk itu,
pilihlah bra dari bahan katun atau campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah
menyerap keringat.Tali pengikatnya agar dipilih yang lebar sehingga dapat menyangga payudara
dengan baik.Bila jamur sudah terlanjur muncul atau ada, segera bawa ke dokter. Sebab, jika
jamur naik hingga ke seluruh payudara maka akan menjadi masalah pada saat menyusui nanti.

c) Senam Hamil dan Gambar Gerakan Senam Hamil


Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dipagi hari, renang,
olahraga ringan dan senam hamil.
- Berjalan-jalan dipagi hari

- Yang banyak dianjurkan adalah berjalan-jalan diwaktu pagi hari untuk ketenangan dan mendapat
udara yang segar. Jalan-jalan saat hamil terutama dipagi hari mempunyai arti penting untuk
dapat menghirup udara pagi yang bersih dan segar, menguatkan otot dasar panggul, dapat
mempercepat turunnnya kepala bayi ke dalam posisi optimal dan normal, dan mempersiapkan
mental menghadapi persalinan. Berjalan juga dapat dengan cukup lembut sehingga walaupun
anda belum pernah mengerjakannya anda dapat memulainya pada waktu hamil.
Agar latihan fisik pada ibu hamil tidak menimbulkan masalah sebaiknya :
- Konsultasilah dengan tenaga kesehatan mengenai latihan fisik yang anda ingin, teruskan
sepanjang masa hamil.
- Cari bantuan untuk menentukan latihan fisik ruti, yang sesuai dengan kemampuan terutama jika
anda tidak melakukan latihan secara teratur sebelumnya.
- Hindari aktivitas dan latihan beresiko dan membutuhkan kekuatan seperti berselancar, mendaki
gunung, berlari dll. Aktivitas yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi prima bisa
membahayakan. Hindari aktivitas yang membutuhkan menhan nafas (valsava manuver).
Gerakan melompat juga sebaiknya dihindari.
- Berlatih sacara teratur, sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama anda sehat, untuk
meningkatkan tonus otot dan meningkatkan atau mempertahankan stamina anda. Latihan yang
sporadic tidak baik untuk anda.
- Batasi waktu aktivitas dan kurangi tingkat latihan. Latihan selama 10 sampai 15 menit, istirahat
dua sampai tiga menit kemudian latihan lagi selama 10 sampai 15 menit, latihan berat untuk
waktu yang lama dapat menimbulkan stress fisiologis.
- Hitung denyut nadi setiap 10 sampai 15 menit sewaktu melakukan latihan fisik. Apabila denyut
nadi melampaui 40 kali/menit, kurangi latihan sampai denyut nadi mencapai 90. Anda harus
tetap mampu bercakap-cakap dengan mudah selama latihan. Bila tidak mampu kurangi latihan.
- Hindari lingkungan yang terlalu panas dan berendam dalam air panas dan sauna. Sebaiknya
anda tidak melakukan latihan lebih dari 35 menit, terutama dalam kondisi udara panas dan
lembab. Seiring peningkatan suhu rubuh anda, panas akan ditransmisi ke janin. Peningkatan
suhu janin dalam waktu yang lama atau berulang dapat menimbulkan defek kelahiran terutama
selama tiga bulan pertama. Suhu tubuh anda tidak boleh melampaui 38C.
- Latihan pemanasan dan peregangan menyapkan sendi-sendi untuk latihan yang lebih berat dan
mengurangi kemungkinan cedera pada sendi. Setelah bualn ke empat, jangan lagi melakukan
latihan fisik yang mengharuskan anda berdiri terlentang.
- Periode pendinginan setelah melakukan aktivitas ringan yang melibatkan tungkai bawah dapat
membuat pernafasan, denyut jantung dan tingkat metabolisme kembali normal dan menghindari
akumulasi darah di otot-otot yang banyak bekerja dalam latihan tersebut.
- Istirahat selama 10 menit setelah melakukan latihan, berbaring dan miring kiri. Peningkatan
ukuran rahim akan menekan vena besar disisi kanan perut, yang membawa darah kembali
kejantung. Hal ini memperbaiki aliran darah ke plasenta dan janin. Saat bangun dari posisi
berbaring lakukan secara bertahap agar tidak merasa pusing atau pingsan (hipotensi ortostatik).
- Minum dua atau tga gelas air setelah melakukan latihan fisik untuk mengganti cairan tubuh yang
hilang lewat pernafasan. Selagi melakukan latihan fisik, minum air kapan saa jika anda merasa
perlu.

d) Perawatan Kebersihan
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi di anjurkan sedikitnya dua kali sehari
karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri
terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, genetalia) denga cara di berikan dengan air dan
dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena sering kali mudah
terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa
hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.
Pada dasarnya pakaian apa saja yang bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar
dan mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus
diperhatikan dan dihindari yaitu :1) sabuk dan stoking yang terlalu ketat, Karena akan
mengganggu aliran balik, (2) sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit
pinggang akan bertambah.
Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak
enak karena pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans. Adapun cara yang dapat
dilakukan untuk merawat alat kelamin, yaitu :
a) Setiap setelah buang air besar atau kecil, usahakan untuk selalu mencuci bagian luar alat
kelamin dengan air dan sabun.
b) Cara membersihkannya yaitu siram air dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Cara itu
berguna untuk mencegah masuknya kuman-kuman yang asalnya dari dubur atau anus ke
vagina. Setelah itu keringkan dengan tisu, karena keadaan lembab dapat mendatangkan kuman,
bakteri, jamur, dan lain-lain yang bisa menimbulkan penyakit kelamin. Hal yang perlu
diperhatikan yaitu:

Jika tidak tersedia air atau tisu, maka dapat menggunakan tisu basah khusus untuk daerah
kewanitaan. Tapi, penggunaan tisu yang terlalu sering juga dapat membunuh flora normal
(bakteri baik) daerah kewanitaan yang sebenarnya berguna untuk menjaga kesehatan daerah
kewanitaan.

Selain penggunaan tisu basah, sabun khusus daerah kewanitaan yang beredar di pasaran
sebaiknya juga jangan terlalu sering digunakan. Tetap usahakan mencuci dengan air bersih saja.
Akan tetapi, jika ingin menggunakan sabun, gunakan sabun yang tidak ada kandungan parfum
dan mempunyai pH (derajat keasaman) sesuai dengan daerah kewanitaan, yaitu sabun lunak
(dengan pH 3,5), seperti sabun bayi. Setelah memakai sabun, lalu basuh dengan air sampai
bersih karena sisa sabun yang tertinggal dapat menimbulkan penyakit.Setelah dibasuh,
keringkan namun jangan digosok.Penggunaan sabunpun sebaiknya hanya di bagian luar
saja.Bagi wanita yang sudah bersuami, setelah berhubungan bisa menggunakan pembersih
vagina untuk mengembalikan keasaman vagina, karena sifat sperma laki-laki adalah basa.

c) Perhatikan Kebersihan Pakaian Dalam


Dalam satu hari, harus mengganti pakaian dalam sebanyak dua sampai tiga kali. Pemilihan
bahan celana dalam sebaiknya yang menyerap keringat, seperti katun. Jika menginginkan yang
berbahan satin, boleh saja. Akan tetapi gunakan sesekali saja karena tidak menyerap keringat

dan mempermudah kuman, bakteri, dan jamur menempel dialat kelamin.Hal yang perlu diingat
adalah jangan saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain. Meskipun orang lain itu
keluarga sendiri tetap saja setiap orang mempunyai keadaan kelamin yang berbeda.
d) Rambut Yang Tumbuh Dialat Kelamin Harus Rajin Dicukur
Pada prinsipnya, tidak boleh membersihkan bulu daerah kemaluan dengan cara mencabut.
Karena dengan mencabut bulu kemaluan dapat menimbulkan lubang pada bekas cabutan
tersebut dan menjadi jalan masuk bagi kuman, bakteri, dan jamur.Yang dapat mengakibatkan
timbulnya iritasi dan penyakit kulit. Hanya merapikan saja dengan cara memendekkan. Misalnya
dipendekkan cm dengan menggunakan gunting atau dicukur, tapi menggunakan busa sabun
terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur khusus yang lembut yang sebelumnya sudah dicuci
dengan sabun dan disiram air panas. Setelah digunakan, alat cukur dicuci kembali dan disimpan
di tempat yang bersih dan kering, jangan di tempat yang lembab. Yang paling penting
adalahjangan menggunakan alat cukur secara bergantian, walaupun dengan suami atau istri
atau saudara kandung sendiri.

Jika tidak rajin dan rutin mencukurnya, maka rambut-rambut itu bisa menjadi sarang kutu dan
jamur. Mencukurnyapun tidak boleh sampai habis karena rambut-rambut itu mempunyai fungsi
untuk kesehatan alat kelamin, yaitu berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang
akan membantu melawan bakteri jahat dan menghalangi masuknya benda asing yang kecil ke
dalam vagina. Rambut tersebut juga berfungsi sebagai bantalan ketika berhubungan seksual
dan melindungi alat kelamin dari gesekan. Selain itu, untuk menjaga alat kelamin tetap hangat.

Jika ingin menggunakan toilet umum, sebelumnya siramterdahulu (flushing) toilet yang akan
dipakai. Hal ini penting karena banyak penderita penyakit kelamin, setelah ditelusuri ternyata
mereka pernah menggunakan toilet yang sebelumnya digunakan oleh penderita penyakit
kelamin.Hindari menggunakan air yang ada dibak atau ember. Menurut penelitian, air yang
tergenang ditoilet umum mengandung 70% jamur candida albicans (penyebab keputihan dan
rasa gatal pada vagina). Sedangkan air yang mengalir dari keran ditoilet umum mengandung
kurang lebih 10-20% jamur candida albicans. Oleh karena itu, gunakan tisu basah atau air yang
langsung mengalir melalui keran.

e) Hindari memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan
karena hal ini menyebabkan kulit susah bernafas dan akhirnya menyebabkan daerah tersebut
menjadi berkeringat, lembab, mudah terkena jamur, dan teriritasi. Selain itu, dapat membuat
peredaran darah tidak lancar serta membuat penis dan testis kepanasan. Panas berlebihan oleh
suhu, keringat, dan pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.
f) Pada wanita yang sedang mengalami menstruasi (haid), jangan malas untuk mengganti
pembalut. Pada keadaan menstruasi, kuman-kuman mudah masuk, maka gantilah pembalut
apabila di permukaan pembalut telah ada gumpalan darah, karena merupakan tempat untuk
perkembangan bakteri dan jamur.Usahakan tetap mengganti pembalut setiap 4 jam sekali atau
2-3 kali sehari atau jika sudah tidak merasa nyaman. Dan cucilah vagina terlebih dahulu setiap
kali akan mengganti pembalut.

g) Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan setiap hari, pantyliner sebaiknya hanya digunakan pada
saat keputihan dan lebih baik membawa celana dalam ganti daripada memakai pantyliner setiap
hari.
h) Jangan menggunakan bedak pada daerah vagina, termasuk pada bayi, terutama bayi
perempuan.Menurut penelitian, pemakaian bedak pada daerah tersebut berdampak buruk
karena bedak dapat masuk ke dalam vagina yang dapat mengakibatkan berbagai macam
penyakit,
seperti
tumor
(granuloma).
Jika tetap ingin menggunakan bedak, usapkan terlebih dahulu ke telapak tangan, baru ke daerah
lipatan paha dan pantat bayi.
i) Jangan pernah menyemprotkan minyak wangi ke dalam vagina.
j) Ubah gaya hidup dengan berhenti merokok, rajin berolahraga,kurangi konsumsi lemak,
mengidealkan berat badan, berhenti mengkonsumsi alcohol, serta setia pada pasangan.
k) Lakukan Pemeriksaan Rutin
Bila terjadi perubahan warna, gatal-gatal dan kadang disertai bau yang kurang sedap pada alat
kelamin, segera berkonsultasi ke dokter obstetri-ginekologi atau dokter kulit dan kelamin.

e) Hubungan Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun
beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang
kelahiran. Koitus tidak dibenarkan bila :
o Terdapat perdarahan pervaginam.
o Terdapat riwayat abortus berulang.
o Abortus/portus prematurus imminens.
o Ketuban pecah.
o Serviks telah membuka.
Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fetal bradykardia karena kontraksi uterus
dan para peneliti berpendapat wanita yang melakukan hubungan seks dengan akut
menunjukkan insidensi fetal distress yang lebih tinggi.Pria yang menikmati curulingus (stimulasi
oral genitalia wanita) bisa kehilangan gairahnya ketika mendapati bahwa secret vagina
bertambah dan mengeluarkan bau berlebih selama masa hamil.Pasangan yang melakukan
kunikulus harus berhati-hati untuk tidak meniupkan udara kedalam vagina.Pernah dilaporkan
suatu kasus kematian kerena emboli udara, gara-gara meniup udara pada vagina selagi
malakukan kunilingus (Bernhardt, dkk, 1988). Apabila serviks sedikit terbuka ( karena sudah
mendekati aterm), ada kemungkinan udara akan terdesak diantara ketuban dan dinding rahim.
Udara kemungkinan bisa memasuki danau plasenta, dengan demikian ada kemungkinan udara
memasuki jaringan vaskuler maternal.
Gambar yang menunjukkan berbagai variasi posisi senggama sering membantu. Posisi
wanita diatas, sisi dengan sisi dan memasukkan dari bawah adalah posisi alternative yang dapat

menggantikan posisi pria diatas. Posisi wanita diatas membuatnya dapat mengatur sudut dan
kedalaman penetrasi penis serta melindungi perut dan payudaranya. Posisi sisi dengan sisi
adalah posisi pilihan utama pada trimester ketiga karena posisi ini mengurangi energy dan
tekanan pada perut yang hamil. Wanita multipara melaporkan nyeri tekan pada payudara pada
trimester pertama. Posisi koitus yang menghindari tekanan langsung pada payudara sangat
dianjurkan pada keadaan ini.Ibu hamil ini juga harus diberitahu bahwa keadaan ini normal dan
bersifat sementara. The National Family Planning and Reproductive Health Assosiation,
Washington, DCmenyatakan bahwa untuk beberapa wanita, pemakaian kondom harus
dilanjutkan sepanjang masa hamil. Tujuannnya adalah mencegah penularan penyakit menular
seksual.

f) Eliminasi
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan
kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi
basah ini menyebabkan jamur (trikomonas) tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan
mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat mengganggu, sehingga sering digaruk dan
menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang memudahkan infeksi kandung kemih
untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga
kebersihan sekitar alat kelamin. Wanita perlu mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu
dengan gerakan dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau buang air besar dan
harus menggunakan tisu atau lap atau handuk yang bersih setiap kali melakukannya.
Membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan akan membawa bakteri dari daerah
rectum ke muara uretra dan meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya gunakan tisu yang lembut
dan menyerap air, lebih disukai yang berwarna putih, dan tidak diberi wewangian, karena tisu
yang kasar diberi wewangian atau bergambar dapat menimbulkan iritasi.Wanita harus sering
mengganti pelapis atau pelindung celana dalam.
Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari.Mereka harus cukup minum agar
produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan
berkemih. Apabila perasaan ingin berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan
membuat bakteri didalam kandung kemih berlipat ganda. Ibu hamil harus berkemih dulu jika ia
akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat berkemih untuk waktu yang lama
(misalnya, naik kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu berkemih sebelum berangkaty tidur
dimalam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual.Oleh karena itu, ibu
hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual dan
minum banyak air untuk meningkatkan produksi kandung kemihnya.
Akibat pengaruh progesteron, otot-otot tractus digestivus tonusnya menurun, akibatnya
motilitas saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan obstipasi.Untuk mengatasi hal itu, ibu
hamil dianjurkan minum lebih 8 gelas.Wanita sebaiknya diet yang mengandung serat,
latihan/senam hamil, dan tidak dianjurkan memberikan obat-obat perangsang dengan laxan.

g) Imunisasi

Imunisasi yang rutin diberikan kepada ibu hamil di Indonesia saat ini adalah imunisasi
tetanus toxoid; bermanfaat mencegah terjadinya infeksi kuman tetanus pada bayi yang baru lahir
(neonatus).
Jika seorang ibu hamil tidak diberikan imunisasi tetanus dan kemudian bakteri atau
spora tetanus masuk ke dalam tubuhnya, maka nyawanya juga akan terancam.
Bakteri atau spora tetanus tumbuh dalam luka yang kotor. Mereka dapat berkembang
biak jika tali pusat dipotong dengan pisau yang tidak tajam atau jika benda apapun yang tidak
bersih menyentuh ujung tali pusat. Setiap alat yang menyentuh tali pusat harus dibersihkan
terlebih dahulu, kemudia direbus atau dipanaskan di atas api dan kemudian didinginkan. Selama
minggu pertama setelah proses kelahiran, kebersihan tali pusat harus tetap dijaga.
Imunisasi lainnya yaitu hepatitis namun belum menjadi program di Indonesia.
Sedangkan imunisasi yang terlarang dilakukan pada ibu hamil adalah imunisasi terhadap
rubella, campak, gondong (parotitis), dan cacar air (Imunisasi untuk Ibu hamil)

h) Obat-obatan
Pemberian obat pada ibu hamil harus diperkirakan efek obat terhadap ibu dan tidak
boleh melupakan pengaruh atau efek samping obat pada janin. Keberadaan obat pada ibu hamil
dapat di tinau dari tiga kompartemen, yaitu kompartemen ibu, kompartemen plasenta, dan
kompartemen fetal.
Pada ibu hamil tumbuh unit fetoplasenta dalam uterus.Hormone plasenta
mempengaruhi fungsi traktus digestivus dan motilitas usus.Demikian pula filtrasi glomerulus
meningkat.Resorbsi inhalasi alveoli paru juga terpengaruh.Resorbsi obat pada usus ibu hamil
lebih lama, eliminasi obat lewat ginjal lebih cepat, dan resorbsi obat inhalasi pada alveoli paru
bertambah.
Pada awal trimester II da III akan terjadi hidraemia, volume darah meningkat sehingga
kadar obat relative turun. Kadar albumin relative menurun sehingga pengikat obat bebas
berkurang.Maka, obat bebas dalam darah ibu meningkat.
Pada unit fetoplasental terjadi pula filtrasi obat.Plasenta sebagai unit semipermiabel
dapat mengurangi atau mengubah obat pada sawar plasenta. Demikian pula obat yang masuk
sirkulasi vetal, kadar atau dosis obat dapat berpengaruh baik ataupun jelek pada organ-organ
vital janin. Hal ini dapat meningkatkan kelainan organ atau pertumbuhan janin intrauterine. Jenis
obat, dosis yang tinggi, dan lama paparannya akan berpengaruh teratogenik pada ja nin,
terutama pada trimester I. untuk itu perlu diperkirakan mengenai farmakokinetik obat pada ibu
hamil dan pengaruh nya terhadap kesejahteraan janin dan efek negatifnya.

Obat yang terbukti kuat menimbulkan efek teratogenik


No

Obat

Efek Teratogenik

Aminopterin,
metotreksat

Malformasi system saraf pusat dan


anggota gerak.

2.

Angiotensin-converting-

Gagal ginjal berkepanjangan pada

enzyme (ACE) inhibitors

bayi, penurunan osifikasi tempurung


kepala, disgenesis tubulus renalis.

3.

Obat-obat antikolinergik

Ileus mekonium neonates

4.

Obat-obat

Gondok

anti

(propiltiourasil
metimazol)

tiroid
dan

pada

hipotiroidismus,
(metimazol)

janin
dan

dan

bayi

aplasia

kutis

5.

Karbamazepin

Defek neural tube.

6.

Siklofosfamid

Malformasi sitem saraf pusat.

7.

Danazol
dan
obat
androgenic lainnya

Maskulinisasi pada janin perempuan.

8.

Dietilstilbestrol

Ca vagina dan defek


urogenital pada janin.

9.

Obat hipoglikemik

Hipoglikemia neonatal.

10.

Litium

Ebsteins anomaly.

11.

Misoprostol

Moebius sekuens.

12.

Antiinflamasi

Konstriksi

nonsteroaid (NSAIDs)

enterokolitis nekrotikans.

Parametadion

Defek wajah dan system saraf pusat

13.

duktus

system

arteriosus,

(SSP).
14.

Fenitoin

Sistem saraf pusat (SSP).

15.

Obat-obat
psikoaktif
(Barbiturat, opoid, dan

Gangguan pertumbuhan dan deficit


SSp.
Neonatal Withdrawel

benzodiazepin)

Syndrome jika obat diminum pada


akhir periode kehamilan.

16.

Retinoid
(isotretinoin

sistemik
and

Defek SSP,
kraniofasial.

kardiovaskular

dan

atretinat)
17.

Tetrasiklin

Anomali pada gigi dan tulang.

18.

Talidomid

Fokomedia dan defek organ internal.

19.

Trimetadion

Defek pada wajah dan SSP.

20.

Asam valproat (valproic


acid)

Defek neural tube.

21.

Warfarin

Defek skeletal dan SSP, DandyWalker Sindrom.

Kategori obat berdasarka periode kehamilan dan kemampuan menembus placenta (US FDA)

Obat

Kategori Obat

Menembus

Penggunaan

(Trimester)

Placenta

Kehamilan

Selama

II

III

Asetaminofen

Ya

Obat pilihan untuk nyeri

Aspirin

Ya

Tidak

diorekomendasikan

kecuali atas indikasi spesifik


(*)
Ibuprofen

Ya

Digunakan secara hati-hati


dan dihindari pada trimester
III (#)

Ketoprofen

Ya

Digunakan secara hati-hati


dan dihindari pada trimester
III (#)

Naproksen

Ya

Digunakan secara hati-hati


dan dihindari pada trimester
III (#)

Keterangan :
(*) Berkaitan dengan peningkatan kematian perinatal, perdarahan neonates, penurunan berat
badan lahir, perpanjangan masa kehamilan dan persalinan dan kemungkinan teratogenik.
(#)Berkaitan dengan kejadian oligohidramnion, penutupan duktus arteriosus secara premature,
hipertensi pulmoner pada janin, nefrotoksisitas pada janin dan perdarahan periventrikular.
i) Aktivitas dan Istirahat
Ibu hamil boleh melakuakn kegiatan/aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu
melelahkan.Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak dan
mengajar. Semua kerjaan tersebut harus sesuai dengan kemempuan wanita tersebut dan
mempunyai cukup waktu untuk istirahat.
Secara anatomi, ligament sendi putar dapat meningkatkan pelebaran/ pembesaran rahim pada
ruang abdomen.Nyeri pada ligamen ini terjadi kerena pelebaran dan tekanan pada ligament
karena adanaya pembesaran rahim. Nyeri pada ligament ini merupakan suatu ketidaknyamanan
pada ibu hamil. Sikap tubuh yang perlu diperhatikan pada ibu hamil:
a. Duduk
Tempatkan tangan dilutut dan tarik tubuh keposisi tegak.Atur dagu ibu dan tarik bagian atas
kepala seperti ketika ibu berdiri.
b. Berdiri

Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu hamil da saat berat janin semakin
bertambah, jangan berdiri untuk jangka waktu yang lama.Berdiri dengan menegakkan bahu dan
mengangkat pantat.Tegak lurus dari telinga sampai ke tumit kaki.
c. Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memekai sepatu berhak tinggi atau tanpa hak.Hindari juga sepatu
bertumit runcing karena mudah menghilangkan keseimbangan.Bila memiliki anak balita,
usahakan supaya tinggi pegangan keretanya sesuai untuk ibu
d. Tidur
Ibu boleh tidur tengkurap, kalau sudah terbiasa, namun tekuklah sebelah kaki dan pakailah
guling, supaya ada ruang bagi bayi anda. Posisi miring juga menyenangkan, namun jangan lupa
memakai guling untuk menopanng berat rahim anda. Sebaiknya setelah usia kehamilan 6 bulan,
hindari tidur terlentang, karena tekanan rahim pada pembuluh darah utama dapat menyebabkan
pingsan. Tidur dengan kedua tangkai kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.
e. Bangun dan Berbaring
Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu kertepi tempat tidur, kemudian tekuk
lutut.Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki
ibu.Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri.Lakukan setiap kali ibu
bangun dari berbaring.
f. Membungkuk dan Mengangkat
Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak kembali.Hindari membungkuk
yang dapat membuat punggung tegang, termasuk untuk mengambil sesuatu yang ringan
sekalipun.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asuhan keperawatan prenatal merupakan upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan
pemantauan rutin selama kehamilan.
Ada enam alasan penting untuk mendapatkan asuhan prenatal , yaitu :
1. Membangun rasa saling percaya antara klien daan petugas kesehatan.
2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang di kandungnya.
3. Memperoleh informasi dassar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya.

4. Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan resiko tinggi.


5. Memberikan pendidikan kesehatan yang di perlukan dalam menjaga kualitas kehamilan dan
merawat bayi.
6. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan
ibu hamil dan dan bayi yang di kandungnya.

Saran
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi semua orang yang
membacanya. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu dalam proses
pembelajaran khususnya dalam mata kuliah Keperawatan Reproduksi. Selain itu diperlukan
lebih banyak referensi dan penyusunan makalah yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
.
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III.
Jakarta.
Kusmianti, Yuni Heni Puji Wahyuningsih Sujiayanti. 2009.Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Pada Ibu
Hamil). Yogyakarta, Penerbit : Fitramaya.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil.

Cetakan

ke

VI.

Yogyakarta:

Fitramaya.

Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Mansjoer, Arif M. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Media Aescluapis.
Neil,

W.R.
2001. Panduan
Lengkap
Perawatan
Kehamilan.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.

Jakarta:

Dian

Rakyat.

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Penerbit : Pt Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardo.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta: Salemba Medika.
scribd.com/doc/48399043/MENENTUKAN-USIA-KEHAMILAN unduh 25 maret 2011, 01:30 PM.
Winkjosastro H. Saifuddin AB. Rachimhadhi T. 1994. Ilmu Kandungan. Jakarta. Yayasan Binda
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Winkjosastro H. Saifuddin AB. Rachimhadhi T. 1994. Ilmu Bedah Kebinan. Jakarta. Yayasan Binda
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

LP Prenatal Care
0

By Destur Amd. Kep on Juni 24, 2015Laporan Pendahuluan Maternitas

Prenatal Care merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari


terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga
akan terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk janin.
Tanda-Tanda Objektif

Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim

Perubahan pada serviks

Kontraksi braxton hicks

Ballottement

Meraba bagian anak

Pemeriksaan biologis

Pembesaran perut

Keluarnya colostrums

Hyperpigmentasi

Tanda-tanda chadwicks

Tanda-Tanda Subjektif

Adanya amenorrhoe

Mual dan muntah

Ibu merasa pergerakan anak

Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung


kencing

Perasaan dada berisi dan agak nyeri

Tanda-Tanda Pasti

Mendengar bunyi jantung janin

Melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa

Melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultrasographi

Perubahan Selama Kehamilan


Perubahan fisiologis

Uterus

Cervix

Vagina

Ovarium

Dinding perut

Kulit

Payudara

Pertukaran zat

Darah

Gastrointestinal

Urinarius

Hormonal

Perubahan Psikologis

Kunjungan pertama:

Anamnesa

Pemeriksaan umum

Pemeriksaan BB dan TB

Pemeriksaan urin

Pemeriksaan obstetri

Pemeriksaan selanjutnya

Pemeriksaan DJJ

Pemeriksaan perut

Pemeriksaan kaki

Pemeriksaan darah

Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi

Pengalaman kehamilan sebelumnya

Budaya dan harapan prenatal

Riwayat kesehatan

sebelum hamil dan

kesiapan

fisik

kehamilan

Motivasi terhadap kehamilan

Status sosial ekonomi

Usia ibu dan bapak serta status perkawinan

Keterjangkauan pelayanan antenatal

Tingkat pendidikan tersedianya sumber-sumber informasi

terhadap

Pathways

Pathways Prenatal Care

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Cemas berhubungan dengan krisis situasional


Tujuan: cemas yang dialami pada klien dapat teratasi
Intervensi:

Gunakan teknik komunikasi terapeotik

Informasikan pada klien kondisi sehingga cemas teratasi

Rasionalisasi: Mengurani kecemasan yang dialami

2. Perubahan

pola seksual berhubungan dengan perubahan fisik

Tujuan: klien mengerti pada masa kehamilan mengalami perubahan pola


seksualitas
Intervensi: Informasikan pada klien bahwa pada masa hamil boleh melakukan
koitus tetapi tidak boleh memaksa ibu. Memberikan informasi kepada klien
pada saat coitus, sperma boleh masuk tetap akan menimbulkan kontraksi 2-3
jam

berikutnya

Rasionalisai: klien faham mengenai perubahan pola eliminasi


3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan faktor
yang

mempengaruhi

kebutuhan

cairan

status

hamil

Tujuan: Mengerti bagaimana cara mengetahui dan mengatasi tanda-tanda


dehidrasi
Intervensi : Anjurkan klien untuk banyak minum minimal 8 gelas tiap hari,
terutama

jika

muntah

maka

segera

minum

Rasionalisasi: Pasien mengetahui tanda-tanda dan cara mengatasi dehidrasi


terutama ketika mual muntah serta mengatasi resiko kekurangan cairan
dalam tubuh
4. Body

image menurun berhubungan dengan perubahan tubuh

Tujuan: klien mengerti akan perubahan tubuh pada saat hamil adalah wajar
Intervensi: informasikan kepada klien perubahan-perubahan yang terjadi
pada

saat

hamil

Rasionalisasi: klien mengerti dan faham akan perubahan tubuh pada masa
hamil
5.

Pola

Tujuan

nafas
klien

tidak
dapat

efektif

mengatasi

berhubungan
inefektif

pola

distensi
nafas

di

paru
rumah

Intervensi

Ajarkan nafas dalam

Anjurkan berbaring dengan posisi semi fowler

Rasionalisasi: Nafas jadi lebih efektif

6.

Perubahan

pola

eliminasi

fisiologis
Tujuan

Intervensi:

berhubungan

dengan

masa
Klien

paham

dengan

perubahan
kehamilan

perubahan

pola

eliminasinya

Beri

info

tentang

perubahan

perkemihan

berhubungan

dengan

kehamilan

Anjurkan klien ntuk melakukan posisi miring kiri saat tidur

Beri info tentang perlunya masukan cairan 6-8 gelas/hr, penurunan


masukan 2-3 jam sebelum tidur, penggunaan garam, makanan dan produk
yg mengandung Na dalam jumlah sedang

Kaji ulang masalah medis sebelumnya

Kaji tanda2 ISK

Rasionalisasi:

Klien dapat mengerti perubahan pola eliminasi yang dialaminya

Dengan mengurangi resiko edema

Mengetahui masalah medis sejak dini

Daftar Pustaka

Hamilton. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas edisi 2. EGC.


Jakarta

Mochtar , R. 1995, Sinopsis Obstetri, edisi 2. cetakan V. ECG. Jakarta

Doengoes M. E. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi, Edisi 2.


Jakarta: EGC

MC. Closky J dan Bulaceck G. 2002. Nursing Outcome Clasification.


(NOC).Mosby. Philadelphia

MC. Closky J dan Bulaceck G. 2002. Nursing interventions Clasification.


(NIC).Mosby. Philadelphia

Nanda

(2007-2008),

Philadelphia USA

Diagnosa

Nanda

NIC

&

NOC..2007-2008.

Você também pode gostar