Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
Diva Azizah Alzena
XII IPA 2
SMAN 4 DEPOK
DEPOK JANUARI 2014
Analisa :
Benih korupsi di Indonesia terus berkembang biak, menjalar kemana-mana
dan menjadi benalu di Indonesia. Angka korupsi para pejabat semakin bertambah.
Lantas bagaimana nasib rakyat? Apakah para pejabat tidak memiliki moral dan etika
sehingga mereka mampu menyalahgunakan uang rakyat?
Negara Indoneisa bisa saja disebut negara gagal, karena selama ini yang
terjadi di Indonesia tidak lain tidak bukan adalah korupsi. Tidak heran jika utang
Indonesia belum kelar dibayar sampai saat ini, akibatnya jutaan orang miskin masih
terlantar di permukaan tanah Indonesia.
Padahal korupsi sudah didasarkan pada butir ke-9 nilai Pancasila sila
keempat yang berbunyi, Mengambil keputusan harus dapat dipertanggung
jawabkan secara moral kepada Tuhan yang Maha Esa, menjungjung tinggi harkat
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.. Hal yang sangat bertentangan dengan butir
sila keempat ini adalah para pejabat yang menyalahgunakan wewenang dan
kepercayaan semua pihak terhadap dirinya. Dimulai dari pejabat RT/RW sampai
pejabat yang bertugas sebagai perwakilan rakyat. Dimana seseorang yang
memangku jabatannya,
massa
setiap
antipemerintah,
orang
mengambil
Suthep
alih
Thaugsuban,
kantor
sebelumnya
kementerian.
Jumlah
massayang sebelumnya 100 ribuan, Ahad kemarin, terus menurun memasuki hari
kelima. Dengan jumlah massa yang sedikit, yaitu 20 ribuan dibandingkan penduduk
Bangkok mencapai 10 juta orang, tampaknya sulit untuk menjatuhkan pemerintah.
Apalagi tanpa intervensi militer dan pengadilan.
Analisa :
Thailand
adlah
salah
satu
negara ASEAN
yang
menganut
sistem
masa
yang
berdemo,
karena
mereka
adalah
kelompok
antipemerintah yang menginginkan Thaksin naik lagi atau perdana menteri dari
pihak oposisi. Oleh karena itu, pihak oposisi mengajukan mosi tidak percaya kepada
parlemen. Tetapi 296 orang anggota parlemen menolak pengajuan mosi tidak
percaya.
mengingatkan,
video
porno
mirip
Luna
Maya
dan
Ariel
Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pers menyatakan bahwa ada pelanggaran kode
etik jurnalistik (KEJ) yang terjadi dalam peliputan kasus video porno khususnya saat
terjadi proses peliputan pemeriksaan Ariel dan Luna Maya di Mabes Polri, Jakarta .
"Dari tayangan beberapa stasiun televisi dapat dilihat bahwa dalam proses
peliputan itu, terjadi pelanggaran kode etik dan prinsip perlindungan privasi," kata
Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers, Agus
Sudibyo, di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat.
Proses peliputan yang dimaksud adalah saat terjadinya insiden ketika jurnalis
dari berbagai media meliput proses pemeriksaan Ariel dan Luna Maya di Mabes
Polri.
Agus memaparkan, dalam proses peliputan itu tampak jurnalis dan beberapa
media melakukan tindakan mendorong dan memegang bagian tubuh sumber berita.
Selain itu, lanjutnya, terdapat pula tampak jurnalis yang membenturkan
kamera ke bagian tubuh dan menghalangi narasumber untuk masuk ke mobil
pribadi.
"Bahkan terjadi tindakan memaksa sumber berita untuk berbicara dan
mengeluarkan kata makian ketika sumber berita tetap tidak mau berbicara," kata
Agus.
Dewan Pers menegaskan, jurnalis Indonesia harus secara konsisten
menegakkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik dalam segala situasi dan semua
kasus, termasuk dalam memberitakan dan melakukan peliputan kasus video cabul
yang dimaksud.
Selain itu, pemberitaan dan proses peliputan mutlak dilakukan dengan
menghormati hak privasi dan pengalaman traumatik narasumber dengan cara
bersikap menahan diri dan berhati-hati (Pasal 2 dan Pasal 9 KEJ).
"Semua pihak boleh berharap ketiga artis (Ariel-Luna Maya-Cut Tari) itu
berbicara.Tetapi semua pihak tidak mempunyai hak untuk memaksa mereka
berbicara atau mengakui sesuatu yang bersifat privat, apalagi jika hal itu diharapkan
dilakukan di ruang publik media," katanya.
Dewan Pers juga menyatakan, para pemimpin redaksi media massa harus
memeriksa dan memastikan bahwa reporter dan kameramen di lapangan secara
komprehensif memahami KEJ dan sanggup menerapkannya dalam proses-proses
peliputan.
Analisa :
Kasus video asusila yang diperankan oleh dua artis papan atas Indonesia
sangat menggemparkan dunia pertelevisisan. Tidak heran karena mereka adalah
salah satu public figure yang disegani oleh masyarakat Indonesia.
Banyak yang menyayangkan, mengapa mereka melakuakan perbuatan
asusila tersebut. Dimana perbuatan tersebut sudah melanggar agama, norma dan
etika budaya timur. Apakah mereka tidak pernah berpikir sebelum melakukan
sesuatau yang dapat merugikan mereka sendiri?
Banyaknya video asusila dikalangan masyarakat menandakan bahwa bangsa
Indonesia sedang krisis. Krisis yang dimaksud disini adalah krisis bagaimana
mendidik generasi penerus bangsa kedepan dengan menjada budaya timur?
Selain itu, banyaknya video asusila tersebut dikalangan masyarakat tidak
terlepas dari peran media masa dalam menyebarkan informasi. Informasi yang
didapatkan jurnalistik kadang kala melanggar kode etik jurnalistik dimana mereka
melanggar hak asasi para narasumbernya. Hak asasi yang dilanggar adalah mereka
memaksa narasumbernya untuk berbicara atau mengakui sesuatu yang bersifat
privat, apalagi jika hal itu diharapkan dilakukan di ruang publik media.
Oleh karena itu, sangat diharapkan kejasamanya dalam memberikan
informasi kepada masyarakat secara terpercaya dan nyata.
maju. "Kami membahas secara seksama apa yang perlu kita lakukan ke depan
untuk kerja sama," katanya.
Analisa :
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman
dan keunikannya.Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu
pulau.Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman budaya tersendiri.Di
setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi
saat ini kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia
malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan
hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak
terlepas dari pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka
meniru.
.
telah
kekurangpedulian
di
akui
dan
oleh
bangsa
Malaysia
pelestariannyannya
kita
itu
di
sebabkan
terhadap
budaya
karena
kita
orang Indonesia yang hanya bisa menikmati dan memakai penemuan orang-orang
Barat tersebut. Penemuan-penemuan baru tersebut merupakan sisi positif yang
dapat kita ambil dari negara-negara Barat itu sedangkan di negara-negara Barat itu
sendiri makin maju dan modern diiringi pula dengan bebasnya mereka dalam
bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi suatu
kebiasaan yang membudaya.
Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang telah membudaya tersebut hampir
dapat kita saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya
kebudayaan orang-orang Barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung
merusak serta melanggar norma-norma ke timuran kita sehingga ditonton dan ditiru
oleh orang-orang kita terutama para remaja yang menginginkan kebebasan seperti
orang-rang Barat. Kebudayan-kebudayaan Barat tersebut dapat kita mulai dari
pakaian dan mode, musik, film sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.
Negara Indonesia dapat belajar dari kesuksesan Korea dalam menguasai
dunia dengan Korean Haluyu nya atau biasa disebut Korean Wave atau juga Korean
Pop atau K-Pop. Mereka memang bukan dikenal senagai negara maju seperti
Amerika Serikat dan Inggris atau negara industri seperti Jepang dan Jerman. Tetapi
mereka dikenal karena K-Pop nya yang mengahsilkan devisa terbesar bagi
negaranya. Mereka juga mampu menembus pangsa pasar Amerika Serikat dengan
K-pop nya.
Sebelumnya, negara Korea bukan merupakan negara maju, tetapi karena
pemerintahnya pada tahun 90an pernah berkata bahwa mereka akan menjadi
negara maju 20 tahun kedepan walaupun tanpa tanah yang bagus dan juga tanpa
teknologi industri. Dan terbukti ucapan pemerintah Korea tersebut, dimana Korean
pop sudah mendunia termasuk di Indonesia
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mampu menyeleksi dengan baik dan
telitisegala
bentuk
pengaruh
dari
luar
yang
masuk
ke
negara
begitucepat.Diperlukan
iptek
yang
canggih
dari
luar
sangat
untuk
keuntungannya.Apabila
yangkuat,
yang
kompetitif.
Yaitu, manusia
yang
menguasai