Você está na página 1de 11

1

Analisis Masalah
Masalah yang ada di Dusun Tunggularum adalah kekurangan air pada lahan produksi masyarakat. Untuk
mempermudah menganalisis permasalahan dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan utama dan menyusun
pohon masalah melalui sebab akibatnya. Permasalahan kekurangan air yang ada di Dukuh Tunggularum dipengaruhi
beberapa aspek, diantaranya adalah curah hujan, kondisi tanah, lapisan tanah, topografi dll. Lapisan tanah yang dangkal
mengakibatkan lebih rawan untuk terjadinya erosi. Rendahnya intensitas hujan pada musim kemarau yang
mengakibatkan menyusutnya debit air yang mengkaibatkan berkurangnya irigasi. Hal tersebut berpengaruh pada sektor
pertanian karena air sangat dibutuhkan untuk pengairan sawah. Mengingat Dukuh Tunggularum masyarakatnya berbasis
pada pertanian salak pondoh, yang secara fisiologis dalam pertumbuhaanya membutuhkan banyak air. Disamping
kondisi tanah yang bersifat regosol dan lempung berpasir dengan ketebalan yang rendah karena dibawahnya merupakan
lapisan padas sehingga tidak dapat menyimpan air hujan.
Aliran permukaan yang besar terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini
tanah telah jenuh air dari jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan
kemampuannya dalam menimbulkan erosi. Erosi yang terjadi akibat penerapan teknik konservasi yang kurang dipahami
oleh masyarakat karena kurang aktifnya peran dari kelembagaan di desa Tunggularum. Tegakan yang berperan
menyimpan cadangan air kurang karena dominasi tegakan yang memiliki perakaran yang dangkal yang juga kurang
dapat menahan longsor daerah lahar dingin apabila terjadi erupsi merapi kembali. Hal ini dikarenakan kurangnya

ketersediaan bibit dan pemilihan jenis yang kurang sesuai karena kurangnya sosialisasi pada masyarakat dan pendanaan
yang masih kurang.

Pohon masalah yang disusun berdasarkan permasalahan yang ada di Dukuh Tunggularum digambarkan di bawah ini :

Rehabilitasi Buffer
Zone di Dukuh
Tunggularum, Desa
Wonokerto
Kurangnya
pasokan air untuk
lahan masyarakat
pada musim
Kemarau

aliran permukaan
(run off) yang
besar

Longsor daerah
aliran lahan dingin

Mudah terjadinya
erosi

Lereng yang agak


curam

Strata tajuk yang


kurang beragam

Kurangnya jenis
tanaman Hijauan
Makanan Ternak

Kurangnya
ketersediaan
pakan bagi hewan
ternak milik warga

Tabel Matrik Masalah

Tegakan yang
berperan
menyimpan
cadangan air
kurang

lapisan tanah yang


dangkal

Tegakan
didominasi
perakaran yang
dangkal

Teknik konservasi
tanah yang kurang

Kurangnya
partisipasi
masyarakat

Organisasi
kelembagaan agak
pasif

Sumber dana yang


kurang

Dominasi tanaman
yang memiliki
perakaran dangkal

Ketersediaan bibit
tanaman yang
masih kurang

Sumber dana yang


kurang

Kurangnya bantuan
bibit

Pemilihan jenis
tanaman yang
kurang sesuai

Kurangnya
pengetahuan jenis
tanaman yang
sesuai

Kurangnya
sosialisasi ke
masyarakat

LM

Lua

Karakteristik Permasalahan
C

Kerapatan tegakan

Kondisi Lahan cukup sesuain untuk

Masyarakat masih

memenuhi, hanya kedalaman tanah

rendah hanya 93

ditanami dalam mendukung

merumput , akses

tergolong dangkal, sedangkan

pohon/ha.

pertumbuhan tanaman akasia namun

agak susah dengan

kelerengannya tergolong landai

Produktivitas

terdapat faktor pembatas yaitu

jalan berbatu

-curam, terjadi erosi permukaan

rendah

kelerengan yang agak curam dan

(Ha)
1
9 Secara keseluruhan sudah cukup

dan alur,permeabilitas cepat,

memiliki kedalaman efektif tanah yang

memiliki hambatan untuk usaha

dangkal

pertanian
43 Kelerengan bergelombang, testur

Kerapatan tegakan

Kondisi lahan sesuai, mendukung

Pemanfatan lahan

tanahnya peka terhadap erosi,

rendah hanya 172

pertumbuhan tanaman akasia

untuk tanaman

kedalaman tanah efektif relatif

pohon/ha.

semusim, akses

dangkal, jika digunakan untuk

Produktivitas

agak susah dengan

tanaman semusim memerlukan

rendah

jalan berbatu

pengolahan tanah dan memerlukan


tindakan konservasi khusus

59 Kedalaman tanah tergolong


dangkal, dan testur tanah tergolong

Kerapatan tegakan

Kondisi Lahan cukup sesuain untuk

Pemanfaatan lahan

rendah hanya 57

ditanami dalam mendukung

untuk tegalan

lebih peka erosi karena penggunaan pohon/ha.

pertumbuhan tanaman akasia namun

lahannya lebih dominan pada lahan

Produktivitas

terdapat faktor pembatas yaitu memiliki

rendah
Kerapatan tegakan

kedalaman efektif tanah yang dangkal


Kondisi Lahan cukup sesuain untuk

Pemanfaatan lahan

kedalaman efektif tanah yang

rendah hanya

ditanami dalam mendukung

didominasi oleh

dangkal, permeabilitas agak cepat -

43pohon/ha.

pertumbuhan tanaman akasia namun

perkebunan salak,

cepat

Produktivitas

terdapat faktor pembatas yaitu memiliki

akses jalan mudah

rendah
-

kedalaman efektif tanah yang dangkal


kemampuan lahan sesuai dengan

Pemanfaatn lahan

penggunaannya

untuk pertanian

kebun salak
22 kepekaaan erosi sedang ,

19 kepekaaan erosi sedang ,


kedalaman efektif tanah yang
dangkal,

dan kebun salak

Pohon Tujuan
Pohon tujuan dibuat dengan mentransformasikan pohon masalah menjadi pohon tujuan dengan menyatakan ulang masalah
sebagai tujuan. Tujuan akhir yang ingin dicapai berdasarkan masalah yang ada yaitu untuk mengembalikan air tanah dengan
melakukan rehabilitasi beffer zona

di dukuh Tunggualum desa Wonokerto. Dari pohon tujuan tersebut kemudian dilakukan

penyusunan pohon strategi. Oleh karena itu, dalam formulasi tujuan kali ini jenis permasalahan yang dipilih untuk dirumuskan
solusinya adalah jenis permasalahan yang berada di lingkup permasalahan utama.
Pada formulasi tujuan ini tidak semua masalah yang ada akan diselesaikan karena tidak semua masalah menjadi wewenang
kita menyelesaikan masalah tersebut, sehingga untuk permasalahan yang bukan menjadi wewenang untuk diselesaikan cukup
dikosongkan, yang menandakan bahwa masalah tersebut tidak menjadi rekomendasi untuk diselesaikan karena faktor tertentu dan
adanya pertimbangan lain. Berikut gambaran Pohon tujuan yang mengacu pada permasalahan yang terjadi di desa Cacaban Kidul :

Pohon Tujuan
Rehabilitasi Buffer
Zone di Dukuh
Tunggularum, Desa
Wonokerto

Mencegah kekurangan
air pada lahan
masyarakat saat
musim kemarau

Meminimalisir aliran
permukaan

Menambah luasan
tutupan tumbuhan
bawah untuk
meminimalisisr erosi
pada tanah dangkal

meminimalisir longsor
daerah aliran lahar
dingin

Pemilihan Tegakan
yang dapat
menyimpan cadangan
air

mencegah terjadinya
erosi

Pengelolaan yang
tepat untuk areal
yang curam

Menanam tegakan
dengan strata yang
bervariasi

Peningkatan jumlah
pakan untuk ternak
masyarakat

Adanya bantuan
pendanaan

Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat tentang
spesies pohon yang
menyimpan cadangan
air

Mendaptkan sumber
mata air baru

Meningkatkan teknik
konservasi yang
sesuai

Meningkatkan
partisipasi
masyarakat

Menguatkan
organisasi
kelembagaan agar
lebih aktiif

Pemilihan jenis yang


memiliki perakran
dalam dan menjaga
kestabilan tanah

Tersedianya bibit yang


cukup untuk
mengusahakan jenis
tanaman dengan
perakaran dalam

Pohon Strategi
Strategi untuk melakukan rehabilitasi hutan rakyat di dukuh Tunggualum desa Wonokerto yaitu mencegah kekurangan air
pada lahan masyarakat saat musim kemarau dan meminimalisir longsor daerah aliran lahar dingin. Kegiatan yang akan banyak
dilakukan adalah menambah luasan tutupan tumbuhan bawah, pemilihan tegakan yang dapat menyimpan cadangan air saat kemarau
dan jenis tegakan yang mempunyai perakaran dalam serta melakukan pengelolaan yang tepat pada daerah daerah yang mempunyai
kelerengan curam. Selain itu juga bantuan teknis serta pendanaan dalam melancarkan kegiatan RHL. Semua aspek akan dilakukan
kecuali aspek luas lahan tersedia terbatas, hal ini disebabkan karena kebutuhan pemukiman yang semakin banyak bukan menjadi
wewenang kehutanan, dan tidak mungkin merubah kondisi yang ada. Sedangkan untuk aspek yang lain seperti menanami tegakan
dengan strata yang bervariasi,meningkatkan kualitas lahan, penerapan silvikultur yang tepat yang jelas akan dijadikan program, lebih
jelasnya kegiatan yang akan dilakukan akan dijabarkan pada LFA (Logical Framework Analysis). Berikut gambaran pohon strategi
RHL desa Wonokerto:

Pohon strategi
Rehabilitasi Buffer
Zone di Dukuh
Tunggularum, Desa
Wonokerto

Mencegah kekurangan
air pada lahan
masyarakat saat
musim kemarau

Meminimalisir aliran
permkaan

Menambah luasan
tutupan tumbuhan
bawah untuk
meminimalisisr erosi
pada tanah dangkal

Penguatan
kelembagaan dalam
organisasi untuk
menungkatkan
partisipasi masyarakat

Pengelolaan yang
tepat untuk areal yang
curam

Menanam
tegakan dengan
strata yang
bervariasi

Pemberian bantuan
pendanaan untuk
meningkatkan teknik
konservasi yang sesuai

meminimalisir longsor
daerah aliran lahan
dingin

Pemilihan Tegakan
yang dapat
menyimpan cadangan
air

Adanya bantuan
pendanaan

Sosialisasi pada
masyarakat tentang
pemilihan tegakan
yang sesuai

Pemilihan jenis yang


memiliki perakran
dalam dan menjaga
kestabilan tanah

Sosialisasi pada
masyarakat tentang
pemilihan jenis
tanaman yang dapat
menjaha kestabilan
tanah

Você também pode gostar