Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Analisis Masalah
Masalah yang ada di Dusun Tunggularum adalah kekurangan air pada lahan produksi masyarakat. Untuk
mempermudah menganalisis permasalahan dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan utama dan menyusun
pohon masalah melalui sebab akibatnya. Permasalahan kekurangan air yang ada di Dukuh Tunggularum dipengaruhi
beberapa aspek, diantaranya adalah curah hujan, kondisi tanah, lapisan tanah, topografi dll. Lapisan tanah yang dangkal
mengakibatkan lebih rawan untuk terjadinya erosi. Rendahnya intensitas hujan pada musim kemarau yang
mengakibatkan menyusutnya debit air yang mengkaibatkan berkurangnya irigasi. Hal tersebut berpengaruh pada sektor
pertanian karena air sangat dibutuhkan untuk pengairan sawah. Mengingat Dukuh Tunggularum masyarakatnya berbasis
pada pertanian salak pondoh, yang secara fisiologis dalam pertumbuhaanya membutuhkan banyak air. Disamping
kondisi tanah yang bersifat regosol dan lempung berpasir dengan ketebalan yang rendah karena dibawahnya merupakan
lapisan padas sehingga tidak dapat menyimpan air hujan.
Aliran permukaan yang besar terjadi apabila intensitas hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dalam hal ini
tanah telah jenuh air dari jumlah atau volume, laju atau kecepatan, dan gejolak aliran permukaan menentukan
kemampuannya dalam menimbulkan erosi. Erosi yang terjadi akibat penerapan teknik konservasi yang kurang dipahami
oleh masyarakat karena kurang aktifnya peran dari kelembagaan di desa Tunggularum. Tegakan yang berperan
menyimpan cadangan air kurang karena dominasi tegakan yang memiliki perakaran yang dangkal yang juga kurang
dapat menahan longsor daerah lahar dingin apabila terjadi erupsi merapi kembali. Hal ini dikarenakan kurangnya
ketersediaan bibit dan pemilihan jenis yang kurang sesuai karena kurangnya sosialisasi pada masyarakat dan pendanaan
yang masih kurang.
Pohon masalah yang disusun berdasarkan permasalahan yang ada di Dukuh Tunggularum digambarkan di bawah ini :
Rehabilitasi Buffer
Zone di Dukuh
Tunggularum, Desa
Wonokerto
Kurangnya
pasokan air untuk
lahan masyarakat
pada musim
Kemarau
aliran permukaan
(run off) yang
besar
Longsor daerah
aliran lahan dingin
Mudah terjadinya
erosi
Kurangnya jenis
tanaman Hijauan
Makanan Ternak
Kurangnya
ketersediaan
pakan bagi hewan
ternak milik warga
Tegakan yang
berperan
menyimpan
cadangan air
kurang
Tegakan
didominasi
perakaran yang
dangkal
Teknik konservasi
tanah yang kurang
Kurangnya
partisipasi
masyarakat
Organisasi
kelembagaan agak
pasif
Dominasi tanaman
yang memiliki
perakaran dangkal
Ketersediaan bibit
tanaman yang
masih kurang
Kurangnya bantuan
bibit
Pemilihan jenis
tanaman yang
kurang sesuai
Kurangnya
pengetahuan jenis
tanaman yang
sesuai
Kurangnya
sosialisasi ke
masyarakat
LM
Lua
Karakteristik Permasalahan
C
Kerapatan tegakan
Masyarakat masih
rendah hanya 93
merumput , akses
pohon/ha.
Produktivitas
jalan berbatu
rendah
(Ha)
1
9 Secara keseluruhan sudah cukup
dangkal
pertanian
43 Kelerengan bergelombang, testur
Kerapatan tegakan
Pemanfatan lahan
untuk tanaman
pohon/ha.
semusim, akses
Produktivitas
rendah
jalan berbatu
Kerapatan tegakan
Pemanfaatan lahan
rendah hanya 57
untuk tegalan
Produktivitas
rendah
Kerapatan tegakan
Pemanfaatan lahan
rendah hanya
didominasi oleh
43pohon/ha.
perkebunan salak,
cepat
Produktivitas
rendah
-
Pemanfaatn lahan
penggunaannya
untuk pertanian
kebun salak
22 kepekaaan erosi sedang ,
Pohon Tujuan
Pohon tujuan dibuat dengan mentransformasikan pohon masalah menjadi pohon tujuan dengan menyatakan ulang masalah
sebagai tujuan. Tujuan akhir yang ingin dicapai berdasarkan masalah yang ada yaitu untuk mengembalikan air tanah dengan
melakukan rehabilitasi beffer zona
di dukuh Tunggualum desa Wonokerto. Dari pohon tujuan tersebut kemudian dilakukan
penyusunan pohon strategi. Oleh karena itu, dalam formulasi tujuan kali ini jenis permasalahan yang dipilih untuk dirumuskan
solusinya adalah jenis permasalahan yang berada di lingkup permasalahan utama.
Pada formulasi tujuan ini tidak semua masalah yang ada akan diselesaikan karena tidak semua masalah menjadi wewenang
kita menyelesaikan masalah tersebut, sehingga untuk permasalahan yang bukan menjadi wewenang untuk diselesaikan cukup
dikosongkan, yang menandakan bahwa masalah tersebut tidak menjadi rekomendasi untuk diselesaikan karena faktor tertentu dan
adanya pertimbangan lain. Berikut gambaran Pohon tujuan yang mengacu pada permasalahan yang terjadi di desa Cacaban Kidul :
Pohon Tujuan
Rehabilitasi Buffer
Zone di Dukuh
Tunggularum, Desa
Wonokerto
Mencegah kekurangan
air pada lahan
masyarakat saat
musim kemarau
Meminimalisir aliran
permukaan
Menambah luasan
tutupan tumbuhan
bawah untuk
meminimalisisr erosi
pada tanah dangkal
meminimalisir longsor
daerah aliran lahar
dingin
Pemilihan Tegakan
yang dapat
menyimpan cadangan
air
mencegah terjadinya
erosi
Pengelolaan yang
tepat untuk areal
yang curam
Menanam tegakan
dengan strata yang
bervariasi
Peningkatan jumlah
pakan untuk ternak
masyarakat
Adanya bantuan
pendanaan
Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat tentang
spesies pohon yang
menyimpan cadangan
air
Mendaptkan sumber
mata air baru
Meningkatkan teknik
konservasi yang
sesuai
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
Menguatkan
organisasi
kelembagaan agar
lebih aktiif
Pohon Strategi
Strategi untuk melakukan rehabilitasi hutan rakyat di dukuh Tunggualum desa Wonokerto yaitu mencegah kekurangan air
pada lahan masyarakat saat musim kemarau dan meminimalisir longsor daerah aliran lahar dingin. Kegiatan yang akan banyak
dilakukan adalah menambah luasan tutupan tumbuhan bawah, pemilihan tegakan yang dapat menyimpan cadangan air saat kemarau
dan jenis tegakan yang mempunyai perakaran dalam serta melakukan pengelolaan yang tepat pada daerah daerah yang mempunyai
kelerengan curam. Selain itu juga bantuan teknis serta pendanaan dalam melancarkan kegiatan RHL. Semua aspek akan dilakukan
kecuali aspek luas lahan tersedia terbatas, hal ini disebabkan karena kebutuhan pemukiman yang semakin banyak bukan menjadi
wewenang kehutanan, dan tidak mungkin merubah kondisi yang ada. Sedangkan untuk aspek yang lain seperti menanami tegakan
dengan strata yang bervariasi,meningkatkan kualitas lahan, penerapan silvikultur yang tepat yang jelas akan dijadikan program, lebih
jelasnya kegiatan yang akan dilakukan akan dijabarkan pada LFA (Logical Framework Analysis). Berikut gambaran pohon strategi
RHL desa Wonokerto:
Pohon strategi
Rehabilitasi Buffer
Zone di Dukuh
Tunggularum, Desa
Wonokerto
Mencegah kekurangan
air pada lahan
masyarakat saat
musim kemarau
Meminimalisir aliran
permkaan
Menambah luasan
tutupan tumbuhan
bawah untuk
meminimalisisr erosi
pada tanah dangkal
Penguatan
kelembagaan dalam
organisasi untuk
menungkatkan
partisipasi masyarakat
Pengelolaan yang
tepat untuk areal yang
curam
Menanam
tegakan dengan
strata yang
bervariasi
Pemberian bantuan
pendanaan untuk
meningkatkan teknik
konservasi yang sesuai
meminimalisir longsor
daerah aliran lahan
dingin
Pemilihan Tegakan
yang dapat
menyimpan cadangan
air
Adanya bantuan
pendanaan
Sosialisasi pada
masyarakat tentang
pemilihan tegakan
yang sesuai
Sosialisasi pada
masyarakat tentang
pemilihan jenis
tanaman yang dapat
menjaha kestabilan
tanah