Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
: Vinika Asmarani
NPM
: 1413024081
Kelas
:A
Kelompok
: 2 (dua)
KELAS AMFIBI
(Laporan Praktikum Zoologi Vertebrata)
B. PEMBAHASAN
Morfologi Katak
Morfologi tubuh Rana sp dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu bagian
Cephal (kepala), cervix (leher), dan truncus (badan). Batas bagian kepala
terlihat dari ujung mulut bagian depan sampai leher, dalam hal ini bentuk
leher tidak terlihat jelas namun berdasarkan pengamatan terdapat tulang atlas
yang menghubungkan kepala dengan badan. Kemudian batas bagian badan
(truncus) terlihat dari tulang atlas posterior sampai kloaka, katak dewasa tidak
memiliki ekor karena ekornya mengalami reduksi (Kimball, 1983).
Permukaan tubuh katak selalu lembab dan licin. Kulitnya tipis dan tidak
bersisik ataupun berbulu, hal ini menyesuaikan dengan kondisi lingkungan
atau habitat katak yang hidup di darat dan di air. Kulit tipis katak yang
lembab berfungsi untuk bernafas dengan melakukan difusi oksigen ketika
berada didalam air. Katak memiliki kelenjar lendir (glandula mucosa) pada
kulitnya, lendir dikeluarkan saat katak berada didarat untuk menjaga kulitnya
agar tetap dalam keadaan lembab. Kulit katak khususnya spesies Rana sp
tidak memiliki kelenjar racun atau glandula toxicon. Pigmen yang dimiliki
katak Rana sp ini yaitu melanophore berwarna hitam kecoklatan dibagian
dorsal dan pigmen guanophora yang berwarna putih dibagian ventral. Pada
kepala terdapat rima oris (celah mulut) yang dibangun oleh maxilla (rahang
atas) dan mandibula (rahang bawah). Nares anterior (nares eksterna), lubang
hidung luar ada sepasang dan menembus sampai ke cavum oris (celah mulut).
Organon visus (mata) besar memiliki palpebra superior (kelopak mata atas),
palpebra inferior (kelopak mata bawah). Pada mata juga terdapat membran
nictitans (selaput mata) yan merupakan lanjutan palpebra superior. Pada katak
jantan kulitnya bercorak. Ekstremitas (alat gerak) terdiri atas 2 bagian yaitu
ekstremitas anterior (alat gerak bagian depan) dan ekstremitas posterior (alat
gerak bagian bawah). Ekstremitas bagian atas terdiri dari branchium (lengan
atas), antebranchium (lengan bawah), manus (telapak tangan), dan digiti (jarijari atas tangan) sebagai alat gerak (Kimball, 1983)
Anatomi
Kulit dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lender. Setiap
kelenjar berbentuk piala, terdapat tepat di bawah epidermis dan salurannya
melalui epidermis bermuara di permukaan kulit. Antara kulit dan tubuh
katak selalu berwarna terang, hal ini dimaksudkan sebagai cara kamuflase
agar telur katak tidak dimangsa oleh predatornya (Radio, 1985)
Sistem Ekresi. Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal
(opistonefros) yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal
berwarna merah kecoklat-coklatan. Ginjal sebagai alat penyaring akan
mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-garam mineral dan cairan dari darah.
Tempat penyimpanan air seni nya tidak disimpan di vesica urinaria melainkan
disimpan di kantung allantois. Alantois merupakan selaput ekstra embrionik
dari penonjolan dinding usus belakang yang berbentuk seperti kantung.
Alantois pada katak berfungsi sebagai kantung kemih (vesica urinaria), selain
itu alantois juga berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa
metabolisme (Radio, 1985).
Sistem Peredaran darah.Jantung katak terletak di bagian antroventral
sumbu tubuhnya, terdiri dari tiga ruang yaitu : atrium kiri, atrium kanan, dan
ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel). Sistem peredaran darah katak adalah sistem
peredaran darah ganda. Atrium kanan menerima darah yang sedikit oksigen
dari seluruh tubuh, sedangkan atrium kiri menerima darah dari paru paru.
Darah dari kedua atrium bersama sama masuk ventrikel. Walaupun
tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan
darah yang kaya oksigen namun percampiurn diminimalisasi oleh adanya
sekat sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke
pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke
kepala dan ke otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke
jaringan internal dan organ dalam badan, sedangkan arteri posterior dilewati
oleh darah yang menuju kulit dan paru paru. Darah vena dari seluruh tubuh
mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium
kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yag kemudian di
pompa keluar melalui arteri pulmonalis paru paru vena pulmonalis
atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru
paru. Selain peredaran darah paru paru, pada katak sinus venosus
atrium kanan. Katak bersifat poikilothermis, yaitu suhu tubuhnya tergantung
suhu lingkungan (Radio,1985).
Sistem respirasi. Organ respirasi katak terdiri dari paru-paru dan kulit. Katak
jantung
mempunyai
sekat
interatrial,kantong
kemudian
menuju
sisi
kiri
ventrikel
intuk
epitelium
bersilia
umumnya
mereduksi
selama
lipatan
alveoli
sehingga
meningkatkn
permukaan
pernapasan. Pada umumnya udara dipompa kedalam paruparu melalui proses yang sederhana. Sebagian besar amfibi
bernapas melalui kulit, tetapi salamander ketika dewasa
mendapatkan oksigen melalui kulit dan epitelium luar.