Você está na página 1de 9

A.

ANALISA SWOT
No
1

Analisa SWOT

Bobot

MI ( Ketenagaan )
Faktor Internal (IFAS)
Kekuatan
a. Perawat di ruang
Filipus sudah
mendapatkan pelatihan 0,2
mengenai pencegahan
infeksi nosokomial,
BHD, patient safty.
b. Jenis
ketenagaan
diruangan
Filipus
S1+Ners ada 4 orang 0,1
(termasuk
kepala
ruangan)
dan
D3
sebanyak 10 orang
c. Koordinasi yang baik
antara
tenaga
kesehatan
didalam 0,2
ruanagan
d. Perawat di ruang
Filipus

telah 0,3

Rating

Bobot x Rating
S W = 4,4
2,6 = 1,8

0,6

0,3

1,2

1,6

0,3

0,4

mengikuti seminar dan


workshop
e. Terdapat

tenaga

inventaris 1 orang
f. Terdapat
tenaga 0,1
ambulatory
Total

0,1

Kelemahan
g. Jumlah perawat masih 1
belum

sebanding

dengan jumlah pasien


h. Berdasarkan observasi

4,4

penggunaan
teknik 0,4
aseptic yang kurang
dipatuhi perawat
i. Belum
optimalnya
komunikasi teraupetik
antara perawat pada 0,1
pasien
j. Belum
optimalnya
manajemen
dalam

0,8

0,2

0,2

0,4

0,3

1,2

waktu

pelaksanaan

timbang terima
Total
Faktor Eksternal ( EFAS )
Peluang

k. Adanya UU No.38
tahun 2014 tentang
Keperawatan
l. Adanya
organisasi
1
PPNI sebagai badan
yang menaungi profesi
keperawatan.
m. Adanya
undangundang No. 8 Tahun
1999
tentang 0,4
perlindungan
konsumen, dan pasal
32 UU NO.44 tahun 0,4
2009
tentang
perlindungan
hak
pasien.
Total
Ancaman
n. Klien dan

0,2
keluarga

semakin

kritis

terhadap

pelayanan

kesehatan.

2,6

1,2

1,2

0,6

O T = 3,0
2,0 = 1,0

o. Makin
tingginya
kesadaran masyarakat
akan
pentingnya 1
kesehatan ( Informasi
kesehatan dari jejaring
social )
Total
0,5

M2

Sarana

3,0

1,0

1,0

0,15

0,6

0,2

0,2

dan

Prasaran )
2

Faktor Internal ( IFAS )

0,5

Kekuatan
1. Mempunyai sarana
dan prasarana untuk
pasien dan tenaga
kesehatan
2. Mempunyai
0,5
peralatan oksigenasi
dan semua perawat
mampu
0,3
menggunakannya
3. Nurse station berada
ditengah ruangan
4. Terdapat
admisnistrasi
0,1
penunjang
0,1
Total
Kelemahan
a. Belum terpakainya
sarana dan prasarana
secara optimal
b. Belum tersedianya
sabun untuk handwash
di kamar mandi pasien
dan handrub
c. Belum tersedianya
tempat sampah
( Inksius ) di ruangan

1,15

0,4

0,8

0,3

0,6

0,3

0,6

S W = 1,15
2 = -0,85

pasien
Total
1

Faktor Eksternal ( EFAS )


Peluang
a. Adanya kesempatan
untuk penggantian alat
alat yang tidak layak
pakai

Total
Ancaman
a. Adanya kensejangan
antara jumlah pasien
dengan peralatan
kesehatan yang ada
Total

1
1

OT=32
=1

3
2

3
S W = 2,6
2 = 0,6

M3 ( Method ) MAKP
Penerapan Model
Faktor Internal ( IFAS )
Kekuatan
a. Sudah ada model
asuhan keperawatan
yang digunakan
yaitu metode
modular
b. Model yang
digunakan sesuai
dengan visi dan msi
RS
c. Memiliki standar
asuhan keperawatan
d. Terlaksananyan

0,2

0,8

0,2

0,6

0,5

1,0

0,1

0,2

2,6

komunikasi yang
efektif antarprofesi
Total

Kelemahan
a. Kurangnya
kemampuan perawat
dalam pelaksanaan
tindakan
keperawatan sesuai
SOP
Total

0,5

1,0
O T = 2,5
1,5= 1,0

Faktor Eksternal ( EFAS )


Peluang
a. Adanya rumah sakit lain
yang menjadi satu
naungan atau yayasan
guna memberikan
pelayanan keperawatan
yang baik bagi pasien
b. Kepercayaan dari pasien
dan masyarakat cukup
baik
Total

0,5

1,5

2,5

0,2

02

0,5

1,0

0,3

0,3

Anacaman
a. Persaingan dengan
RS lain
b. Klien dan keluarga
semakin kritis
terhadap pelayanan
kesehatan.
c. Kebebasan pers
mengakibatkan
mudahnya
penyebaran
informasi di dalam

1,5

ruangan ke
masyarakat
Total

PRIORITAS MASALAH

No

Metode Pembobotan

Masalah
Belum

Mg Sv
optimalnya

Mn

Nc

Af

Skor
22

manajemen waktu dalam


pelaksanaan

timbang

terima

Belum terpakainya
sarana dan prasarana
secara optimal

22

Ket

Berdasarkan observasi 5
penggunaan
teknik
aseptic yang kurang
dipatuhi perawat

25

Pelaksanaan SAK belum


sesuai SOP

24

Belum
tersedianya
Sabun untuk handwash
di kamar mandi pasien

16

Belum
optimalnya
komunikasi teraupetik
antara perawat ke pasien

23

Setelah dilakukan pembobotan diperoleh prioritas masalah sebagai berikut:


1. Belum optimalnya penerapa five moment (sebelum menyentuh pasien)
2. Pelaksanaan SAK belum sesuai SOP
3. Belum optimalnya komunikasi teraupetik antara perawat ke pasien
4. Belum optimalnya manajemen waktu dalam pelaksanaan timbang terima
5. Belum terpakainya sarana dan prasarana secara optimal
6. Belum tersedianya Sabun untuk handwash dan handrub
Proses untuk memprioritaskan masalah dengan metode pembobotan yang memperhatikan
aspek:
1
2
3
4
5

Magnitude (Mg)
Severy (Sv)
Managebility (Mn)
perubahannya
Nursing Consent (Nc)
Affability (Af)

Rentang Nilai:

: Kecendrungan besar dan seringnya masalah terjadi


: Besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh masalah
: Berfokus pada perawatan sehingga dapat di atur
: Melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat
: Ketersedian sumber daya

Sangat tidak penting

:1

Tidak Penting

:2

Cukup Penting

:3

Penting

:4

Sangat Penting

:5

O. ALTERNATIVE PENYELESAIAN MASALAH


Setelah prioritas masalah didapatkan maka suatu seleksi penyelesaian atau strategistrategi dan eksternal guna mendapatkan strategi yang akan digunkan terlebih dahulu
untuk menyelesaikan masalah dengan mempertimbangkan kemampuan,kemudahan,
kesiapan dan daya ungkit strategi. Seleksi penyelesaian masalah menggunakan
pembobotan CARL, yaitu :
C : Cappability = kemampuan melaksanakan alternative
A : Aceabillity = kemudahan menggunakan alternative
R : Readiness = kesiapan dalam melaksanakan alternative
L : Leverage = daya ungkit alternative dalam penyelesaian masalah
Rentang penilaian 1-5 yaitu :
5 = sangat mampu
4 = mampu
3 = cukup mampu
2 = kurang mampu
1 = tidak mampu

n
o
1

Alternative penyelesaian masalah

Berkoordinasi dengan kepala ruangan dan CI 3

Skor

13

16

15

dalam meresosialisasi dan pengawasan dalam


2

pelaksanaan timbang terima pada pasien baru


Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan 4
kepala

ruangan

dan

CI

untuk

meresosialisasikan tentang pasien baru


Bersama kepala ruangan dan CI melakukan 3
diskusi masalah pengoptimalan pelaksanaan

Ket

implementasi
4

keperawatan

yang

dengan dokumentasi yang tertulis


Berkoordinasi dan berkolaborasi
kepala

ruangan

dan

CI

sesuai
dengan 5

19

14

17

untuk

meresosialisasikan tentang pelaksanaan SAK


5

yang sesuai dengan SOP


Berkoordinasi dengan kepala ruangan dan CI 3
dalam

meresosialisasikan

pelaksanaan

timbang terima pada pasien baru


Berkoordinasi dan berkolaborasi
kepala

ruangan

meresosialisasikan

dan
tentang

CI

dengan 5
untuk

pengoptimalan

komunikasi terapeutik antara perawat ke


pasien
Hasil scoring diatas merupakan penyelesaian masalah dari yang tertinggi sampai yang
terendah didapatkan, yaitu:
1. Berkoordinasi dan berkolaborasi

dengan

kepala

ruangan

dan

CI

untuk

meresosialisasikan tentang pelaksanaan SAK yang sesuai dengan SOP


2. Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan kepala ruangan dan

CI

untuk

meresosialisasikan tentang pengoptimalan komunikasi terapeutik antara perawat ke


pasien
3. Berkoordinasi

dan

berkolaborasi

dengan

kepala

ruangan

dan

CI

untuk

meresosialisasikan tentang pasien baru


4. Bersama kepala ruangan dan CI melakukan diskusi masalah pengoptimalan
pelaksanaan implementasi keperawatan yang sesuai dengan dokumentasi yang tertulis
5. Berkoordinasi dengan kepala ruangan dan CI dalam meresosialisasikan pelaksanaan
timbang terima pada pasien baru
6. Berkoordinasi dengan kepala ruangan dan CI dalam meresosialisasi dan pengawasan
dalam pelaksanaan timbang terima padapasien baru

Você também pode gostar