Você está na página 1de 8

Ringkasan Materi Kuliah

Akuntansi Keuangan Lanjutan


(Akuntansi Multinasional)

Oleh :
Kelompok 13
Putu Elia Meilinda Murnita

(1415351001)

Ida Bagus Indradiana Pramana

(1415351004)

Made Cintia Arta Pratiwi

(1415351031)

Program Non Reguler


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2016

Latar belakang lahirnya ketentuan akuntansi untuk kegiatan bisnis internasional


Standar akuntansi untuk melakukan suatu bisnis internasional serta transaksi pertukaran
dalam mata uang asing itu sudah dimulai tahun 1939 dengan dikeluarkannya Accounting
Research Bulletin (ARB) NO. 4. Dimana prosedur utama akuntansi untuk bisnis Internasional
tidak berubah sampai dibentuknya FASB (Financial Accounting Standard Board) pada tahun
1973.
Dimana terdapat sejumlah pendekatan yang diperuntukan guna menjelaskan dan
memperjelas laporan keuangan dalam mata uang asing ke dalam mata uang domestik (Rupiah),
meliputi :
a. Metode lancar - tak lancar , yang dimana menjelaskan secara detail akun lancar pada kurs
sekarang, serta akun yang tidak lancar pada kurs historis.
b. Metode moneter - nonmoneter, yang dimana mengubah aktiva dan kewajiban moneter
pada kurs sekarang serta aktiva dan kewajiban nonmoneter pada kurs historis.
c. Metode temporal, yang dimana mengubah aktiva dan kewajiban yang dinilai pada harga
masa lalu, sekarang, maupun masa depan dengan sedetail mungkin.
d. Metode kurs sekarang, yang dimana menjelaskan keseluruhan aktiva dan kewajiban pada
kurs sekarang.
Kurs mata uang asing
Kurs mata uang asing ditentukan ditentukan setiap harinya olh pedagang pedagang mata
uang asing yang dimana bertindak sebagai agen yang memperdagangkan mata uang asing.
Dinegara cina menetapkan kurs tetap dan kurs tetap resmi untuk deviden yang dikirim keluar
negeri. Dimana kurs resmi ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai maka perusahaan sangat
perlu dalam berkomunikasi dengan pemerintahnegara tersebut untuk memastikan perusahaan
mereka telah memenuhi syarat ketentuan pembatasan pertukaran mata uang.
Penentuan Kurs
Kurs berubah karena sejumlah faktor ekonomi dimana mempengarui permintaan dan
penawaran suatu Negara. Penurunan nilai mata uang itu dicerminkan oleh penurunan nilai mata
uang tersebut terhadap nilai mata uang asing. Dimana faktor lain yang menyebabkan fluktuasi
kurs adalah kurs pembayaran, tingkat investasi, perubahan suku bunga serta tata kelola.

Kurs Langsung dan Kurs Tidak Langsung


Kurs langsung (direct exchange rate (DER) merupakan banyaknya unit dari pada mata
uang lokal yang dibutuhkan untuk mendapakan satu unit mata uang asing.
Rasio dan kurs langsung dinyatakn sebagi berikut:
nilai

setara

DER =

rupiah
1 FCU
Kurs tidak langsung (indirect exchange rate IER) merupakan kebalikan dari kurs

langsung
Dimana dinyatakan sebagai berikut :
IER =

1 FCU
nilai

setara

rupiah
Perubahan Kurs
Melemahnya rupiah membantu neraca perdagangan Indonesia , dimana dengan hal
tersebut mengurangi kuantitas barang impor yang menjadi mahal dan membuat produk local
lebih murah dinegara-negara lain. Perubahan nilai mata uang rupiah sangat mempengaruhi daya
beli masyarakat dalam membeli barang import. Pemerintah membiarkan rupiah melemah karena
untuk mengurangi defisit perdagangan. Para eksportir dapat menjual barang mereka ke luar
negeri sehingga menguntungkan dan meningkatan pendapatan yang akan mereka peroleh.
Otomatis impor akan berkurang karena barangnya lebih mahal dan otomatis meningkatkan
pembelian dan minat masyarakat dalam menggunakan produk lokal.
Kurs Tunai dan Kurs Sekarang
Kurs tunai adalah kurs yang digunakan segera dalam penyerahan suatu mata uang,
sedangkan kurs sekarang adalah kurs tunai pada tanggal neraca suatu entitas.
Kurs Masa Depan
Kurs masa depan adalah kurs yang digunakan untuk pertukaran dimasa yang akan datang
yang untuk periode satu bulan , tiga bulan dan enam bulan. Selisih antara Kurs masa depan dan
kurs tunai pada tanggal tertentu disebut dengan spread. Dimana spread ini bertugas dalam
menginformasikan kemungkinan dalam penguatan ataupun pelemahan dari suatu mata uang.

Pengertian Risiko Nilai Tukar


Risiko Nilai Tukar adalah risiko kerugian akibat pergerakan yang berlawanan dari nilai
tukar pada saat bank memiliki posisi terbuka. Risiko Nilai Tukar merupakan risiko inherent
dalam semua posisi atau transaksi dalam fx ( foreign exchange). Dengan demikian pemilik dari
risiko nilai tukar adalah setiap satuan kerja yang terlibat dalam kegiatan pembentukan posisi
maupun satuan kerja yang terlibat dalam pelaksanaan transaksi fx. Satuan kerja tersebut terdiri
dari Satuan Kerja Tresuri (Terasury Department / Division), Credit Department khususnya dalam
pemberian kredit dalam valuta asing, International Division di Kantor Pusat bank dan
Internationan Trade and Services Department (Bagian Eksport/Import dan Jasa Valuta Asing) di
Cabang-Cabang serta unit penjualan dan pembelian valuta asing di semua gerai bank. Risiko
Nilai Tukar terdiri dari tiga jenis risiko
1. Risiko Transaksi merupakan potensi naik turunnya arus kas perusahaan (berkaitan dengan
valuta asing) akibatnilai tukar. Risiko transaksi nilai tukar berlaku untuk:
a. Transaksi Masukan adalah transaksi yang menyebabkan masuknya uang
perusahaan. Contoh: penjualan & investasi sekuritas.
b. Transaksi Keluaran adalah transaksi yang

menyebabkan

perusahaan

berkewajibanmembayar. Contoh: pembayaran impor bahan baku & pembayaran


kewajiban.
2. Risiko Akuntansi ( Risiko transaksi atau risiko konsolidasi) merupakan potensi fluktuasi
laba perusahaan. Perusahaan yang bisa terkena risiko akuntansi ada dua macam:
a. Perusahaan jenis pertama adalah mereka yang memiliki pinjaman/ asets dalam
matauang asing.
b. Perusahaan jenis kedua yang terkena risiko akuntansi adalah mereka yang
memilikicabang/ anak perusahaan di luar negeri.
3. Risiko ekonomi merupakan potensi fluktuasi nilai perusahaan atau kekayaan
pemegangsaham akibat perubahan nilai tukar.
Kontrak Pertukaran Masa Depan
Kontrak pertukaran masa depan berupa perolehan atau penyerahan mata uang pada
tanggal tertentu disebut tanggal kadaluarsa. Kurs pertukaran kontrak berbeda dengan kurs tunai
karena berbagai faktor ekonomi kurs masa depan vs kurs tunai pertukaran. Transaksi lindung
nilai jika kurs masa depan lebih tinggi dari kurs tunai maka selisih kurs tersebut disebut premi
atas kontrak pertukaran masa depan berarti mata uang asing dijual lebih tinggi dari pasar di masa

depan sedangkan jika kurs masa depan lebih rendah dari kurs tunai selisihnya disebut diskon atas
kontrak pertukaran masa depan berarti mata uang asing dijual lebih rendah dari pasar di masa
depan. Contoh perusahaan dapat menggunakan satu kontrak pertukaran antara waktu perkiraan
transaksi masa depan dan waktu penandatanganan perjanjian mengikat atau perusahaan dapat
terus melanjutkan dengan satu kontrak pertukaran selama tanggal perkiraan dan penyelesaian
akhir. 4 kasus berikut mengilustrasikan akuntansi untuk 4 penggunaaan umum kontrak
pertukaran mata uang asing yaitu:
1. Mengelola Posisi Aset atau Kewajiban Neto yang Terkena Eksposur Mata Uang
Asing Bukan Instrumen Lindung Nilai
Kontrak pertukaran mata uang asing dapat menyeimbangkan kewajiban dalam mata
uang asing dengan piutang dalam mata uang asing yang sama sehingga akan
menghapuskan risiko fluktuasi mata uang asing. PSAK 55 menjelaskan aturan umum
bahwa kurs yang relevan untuk menilai kontrak pertukaran mata uang asing adalah
kontrak masa depan pada tiap tanggal penilaian.
- Nilai Waktu dari Arus Kas Masa Depan dari Kontrak Pertukaran
PSAK 55 mengharuskan pengakuan faktor bunga jika bunga yang dikenakan
signifikan. Dengan menggunakan nilai sekarang maka perusahaan secara eksplisit
-

mengakui nilai waktu dari uang.


Ilustrasi Mengelola Posisi Kewajiban Neto yang Terkena Eksposur
Contoh menunjukkan akuntansi untuk pengelolaan posisi mata uang asing dengan
kontrak pertukarannya. Untuk tujuan contoh tersebut asumsikan hal berikut:
Pada tanggal 1 oktober 20X1 PT Induk membeli barang secara kredit dari Japan Industries dengan nilai
2.000.000 yen.
PT Induk menghapuskan resiko dari kewajiban mata uang asing dengan kontrak pertukaran untuk menerima
2.000.000 yen dari pedagang mata uang asing
Jangka waktu kontrak pertukaran mata uang asing 6 bulan yang diberikan oleh Japan Industries
Tanggal akhir tahun PT Induk 31 desember sedangkan utang dilunasi pada tanggal 1 april 20X2

Kurs langsung yang relevan adalah sebagai berikut:


Tanggal
1 oktober 20X1 (tanggal transaksi)
31 desember 20X1 (tanggal neraca)
1 april 20X2 (tanggal pelunasan)

Nilai Setara Rupiah dari 1 Yen


Kurs Tunai
Rp 80
Rp 90
Rp 86

Kurs Masa Depan


Rp 85 (180 hari)
Rp 87 (90 hari)

Ayat jurnal untuk mencatat kejadian-kejadian dalam ilustrasi tersebut:


1 oktober 20X1
Persediaan

160.000.000
Utang Usaha

160.000.000

(Membeli persediaan secara kredit)


Piutang Mata Uang Asing dari Broker

170.000.000

Utang Rupiah ke Broker


(Membeli kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen)

170.000.000

Piutang Mata Uang Asing dari Broker

4.000.000

Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing

4.000.000

(Menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara dolar AS sekarang menggunakan kurs masa
depan sesuai dengan PSAK 55)
Kerugian Transaksi Mata Uang Asing

20.000.000

Utang usaha

20.000.000

(Menyesuaikan utang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara dolar AS sekarang menggunakan kurs tunai sesuai
dengan PSAK 10)

Pelaporan Formal Neraca atas Jumlah Neto Kontrak Masa Depan


Contoh neraca formal yang disajikan per 1 oktober 20X1 yaitu:
Aset
Persediaan

Rp 160.000.000

Kewajiban
Utang Usaha

Rp 160.000.000

Neraca yang disusun pada tanggal 31 desember 20X1 yaitu:


Aset
Kontrak

masa

depan

Rp 4.000.000

Kewajiban
Utang usaha

Rp 4.000.000

Saldo laba (untuk kerugian

Rp(16.000.000)

(pada nilai wajar)


pertukaran neto)

2. Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui Lindung Nilai atas Nilai
Wajar Mata Uang Asing
Dengan menyetujui harga masa kini untuk membeli masa depan perusahaan telah
terikat komitmen mata uang asing yang teridentifikasi walaupun pembelian belum
terjadi kontrak pembelian masih executory. Transaksi yang diperkirakan adalah
transaksi yang diantisipasi tetapi belum dijamin. Transaksi yang diperkirakan dapat
terjadi sebagaimana yang diperkirakan tetapi lindung nilainya diperlakukan sebagai
lindung nilai arus kas dan bagian efektif dari perubahan nilai wajar dimasukkan ke
pendapatan komprehensif.
- Ilustrasi Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui
Transaksi impor antara PT Induk dengan Japan Industries akan ditambahkan
informasi yaitu:
Pada tanggal 1 Agustus 20X1 membeli barang yang dipesan khusus. Pembuatan dan pengiriman barang
membutuhkan waktu 60 hari (tanggal 1 oktober 20X1) Harga kontrak 2.000.000 yen dibayar pada tanggal 1
april 20X2 yaitu 180 hari
Pada tanggal 1 agustus 20X1 lindung nilai atas komitmen utang mata uang asing dengan kontrak masa depan
untuk menerima 2.000.000 yen dalam waktu 240 hari. Kurs masa depan 240 hari adalah Rp 81 untuk 1 yen.

Kurs yang relevan adalah sebagai berikut:


Tanggal
1 Agustus 20X1
1 Oktober 20X1

Nilai Setara Rupiah dari 1 Yen


Kurs Tunai
Rp 75
Rp 80

Kurs Masa Depan


Rp 83 (240 hari)
Rp 85 (180 hari)

Asumsikan bunga tidak signifikan dan efektivitas lindung nilai diukur dengan
menggunakan referensi perubahan kurs masa depan yaitu:
1 Agustus 20X1
Piutang Mata Uang Asing dari Broker 166.000.000
Utang Rupiah ke Broker
166.000.000
(Menandatangani kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari)

Pembahasan Penting dari Ilustrasi


Perusahaan mempunyai posisi kewajiban neto yang terkena eksposur yang
dilindung nilai dengan dengan kontrak masa depan dan pengakuan akuntansi

berikutnya sesuai dengan posisi kewajiban mata uang asing.


3. Lindung Nilai Transaksi Mata Uang Asing Diperkirakan Lindung Nilai Arus Kas
Mata Uang Asing
Perbedaan perlakuan akuntansi untuk lindung nilai yang diperkirakan adalah lindung
nilai arus kas sedangkan lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat
diidentifikasi adalah lindung nilai wajar. Transaksi yang diperkirakan adalah transaksi
yang diantisipasi tetapi tidak dijamin. Transaksi yang diperkirakan dapat terjadi
sebagaimana yang diperkirakan tetapi lindung nilainya diperlakukan sebagai lindung
nilai arus kas dan bagian efektif dari perubahan nilai wajar dimasukkan ke
pendapatan komprehensif. Jenis lindung nilai ini adalah lindung nilai terhadap
perubahan arus kas yang mungkin terjadi dimasa depan dikarenakan perubahan kurs
mata uang asing.
4. Spekulasi di Pasar Mata Uang Asing
Contoh perusahaan indonesia menduga rupiah menguat terhadap dolar maka kurs
langsung menurun. Perusahaan indonesia dapat berspekulasi dengan kontrak masa
depan dimana akan menjual dolar pada penyerahan dan akan membeli dolar lebih
rendah dari penyerahan. Spekulasi mata uang asing adalah risiko mata uang asing
untuk investor dan investor berharap mendapatkan laba.
- Ilustrasi Spekulasi dengan Kontrak Masa Depan
Contoh akuntansi untuk perusahaan indonesia kontrak masa depan spekulatif
dalam dolar tidak mempunyai piutang, utang dan komitmen yaitu:
Tanggal 1 oktober 20X1 kontrak masa depan 180 hari menyerahkan $4.000 pada kurs masa depan Rp 14.740
= $1 saat kurs tunai Rp 14.730 = $1. Kontrak masa depan menyerahkan $4.000 dan menerima Rp 58.960.000
Tanggal 31 Desember 20X1 kontrak masa depan 90 hari Rp 14.780 = $1 kurs tunai Rp 14.750 = $1
Tanggal 1 April 20X2 membeli $4.000 dan menerima Rp 58.960.000 kurs tunai Rp 14.770 = $1

Ikhtisar kurs langsung adalah sebagai berikut:


Tanggal
1 oktober 20X1
31 desember 20X1
1 april 20X2

Nilai Setara Rupiah dari 1 Yen


Kurs Tunai
Rp 14.730
Rp 14.750
Rp 14.770

Kurs Masa Depan


Rp 14.740 (180 hari)
Rp 14.780 (90 hari)

Ayat jurnal sebagai berikut:


1 Oktober 20X1
Piutang Rupiah dari Broker
58.960.000
Utang Mata Uang Asing ke Broker
58.960.000
(Melakukan kontrak pertukaran mata uang asing spekulatif)
31 Desember 20X1
Kerugian Transaksi Mata Uang Asing
160.000
Utang Mata Uang Asing ke Broker
160.000
(Mengakui kerugian spekulatif atas kontrak masa depan untuk perbedaan antara kurs masa depan 180 hari awal dan kurs masa
depan selama jangka waktu kontrak 90 hari)

Você também pode gostar