Você está na página 1de 3

Penelitian 1

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT IBUPROFEN DALAM SEDIAAN JAMU


YANG BERDAR DI KABUPATEN BANDUNG BARAT
ABSTRAK
Penyalahgunaan ibuprofen dalam sediaan obat tradisional dalam hal ini jamu pegel linu telah
banyak dilaporkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui keberadaan
bahan kimia obat tersebut dalam berbagai jamu pegel linu. Telah dilakukan penelitian untuk
membuktikan adanya kandungan bahan kimia obat ibuprofen dalam sediaan jamu pegel linu
dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fasa balik. Dari penelitian ini
diketahui bahwa dari 10 sampel yang diteliti, 9 sampel mengandung ibuprofen. Dari 9 sampel
tersebut 4 dapat dihitung kadar ibuprofennya, yaitu sampel D, E, H, dan J. Kadar ibuprofen
dalam dalam masing-masing kemasan sampel D, E, H, dan J berturut-turut adalah 2,71; 202,15;
0,45; 0,38 mg.
Kata kunci : Ibuprofen, Obat tradisional, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Penelitian 2
Efek Antidiabetes Kombinasi Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum Linn.)
dan Rimpang Kunyit (Curcumma domestica Val.) dengan Pembanding
Glibenklamid pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Abstrak
Kombinasi ekstrak bulbus bawang putih (Allium sativum Linn.) dan rimpang kunyit (Curcumma
domestica Val.) dapat digunakan sebagai obat antidiabetes oral pada penderita diabetes melitus
(DM) tipe 2, dan secara klinis telah terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan dosis
2,4 g/hari. Penelitian klinis dilakukan untuk melihat efek antidiabetes kombinasi ekstrak
dibandingkan dengan antidiabetik oral, glibenklamid. Subjek adalah usia >35 tahun dengan DM
tipe 2 yang berobat ke poliklinik Penyakit Dalam dan Endokrin Rumah Sakit Hasan Sadikin
Bandung periode November 2007Agustus 2008 dan telah mendapat terapi gizi medis selama 2
minggu. Penelitian dilakukan secara paralel, acak, dan tersamar ganda. Penggunaan kombinasi
ekstrak menunjukkan penurunan kadar glukosa darah puasa rata-rata 9,25 mg/dL, glukosa darah
2 jam postprandial (PP) 22,25 mg/dL, HbA1c 1,30%, serta insulin 12,57 mg/dL bila
dibandingkan dengan baseline glibenklamid rata-rata kadar glukosa darah puasa 72,37 mg/dL,
glukosa darah 2 jam PP 114,25 mg/dL, dan HbA1c 4,12%, tetapi meningkatkan insulin 3,34 mg/
dL. Kombinasi ekstrak tidak mempengaruhi fungsi hati, ginjal, dan profil hematologi.
Kesimpulannya kombinasi ekstrak memiliki efek antidiabetes tetapi efek yang ditimbulkan tidak
sebaik glibenklamid.
[MKB. 2011;43(1):2634].
Kata kunci: Bawang putih, kunyit, diabetes melitus tipe 2, glibenklamid, glukosa darah

Penelitian 3
Efek Antihipertensi dan Hipotensi beberapa Fraksi dari Ekstrak Etanol
Umbi Lapis Kucai (Allium schoenoprasum L., Lliliaceae)
Abstrak
Telah di uji efek hipotensi dan antihipertensi fraksi ekstrak etanol umbi lapis kucai (Allium
schoenoprasum L., Liliaceae pada tikus Wistar jantan. Fraksi etil asetat, n-butanol dan air dari
ekstrak etanol simplisia segar dan kering umbi lapis kucai mempunyai efek hipotensi dan
antihipertensi. Fraksi air simplisia segar umbi lapis kucai dengan dosis 25 mg/kg bobot badan
mempunyai efek hipotensi dan antihipertensi paling besar dibandingkan fraksi etil asetat dan
fraksi n-butanol. Fraksi n-butanol simplisia kering umbi lapis kucai dengan dosis 50 mg/kg
bobot badan mempunyai efek hipotensi paling besar dibandingkan fraksi etil asetat dan fraksi
air. Fraksi etil asetat simplisia kering umbi lapis kucai dengan dosis 50 mg/kg bobot badan
mempunyai efek antihipertensi paling besar dibandingkan fraksi n-butanol dan fraksi air.
Kata kunci: efek hipotensi, antihipertensi, Allium schoenoprasum L, umbi lapis kucai

Penelitian 4
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI JINTAN HITAM
(Nigella sativa) TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT TIKUS
WISTAR YANG DIBERI METOTREKSAT
ABSTRAK
Latar belakang : Metotreksat memiliki efek samping yang berbahaya yaitu
menekan proses hematopoesis pada sumsum tulang sehingga terjadi penurunan
jumlah leukosit. Biji jintan hitam diketahui memiliki efek stimulasi proliferasi
sumsum tulang. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh ekstrak
minyak biji jintan hitam dalam meningkatkan jumlah leukosit tikus Wistar yang
diberi metotreksat.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan
penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design. Sampel terdiri
dari 28 ekor tikus Wistar dan dibagi dalam 4 kelompok secara acak menjadi
kelompok kontrol (K), perlakuan 1 (P1), perlakuan 2 (P2) dan perlakuan 3 (P3).
Seluruh kelompok diberi metotreksat 0,54 mg per oral pada hari ke-16 sampai
hari ke-20. Pada hari ke-8 sampai hari ke-21 ketiga kelompok perlakuan diberi
ekstrak minyak biji jintan hitam 2x/hari per oral dengan dosis 0,008 ml untuk
kelompok P1, 0,08 ml untuk kelompok P2 dan 0,8 ml untuk kelompok P3. Jumlah
leukosit diperiksa pada hari ke-7 dan hari ke-22 dengan metode konvensional
menggunakan bilik hitung Neubauer Improved. Sampel darah diambil dari vena
retro orbita.
Hasil : Jumlah leukosit tikus Wistar setelah diberi metotreksat dan ekstrak
minyak biji jintan hitam pada kelompok perlakuan mengalami penurunan yang
bermakna (nilai p < 0,05 pada uji t-berpasangan).
Kesimpulan : Ekstrak biji jintan hitam tidak terbukti meningkatkan jumlah
leukosit tikus wistar yang diberi metotreksat .

Kata kunci : metotreksat, jintan hitam, jumlah leukosit

Penelitian 5:
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP DENGAN
TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL MAWAR 1 RSUD DR.
MOEWARDI SURAKARTA
ABSTRAK
Kualitas pelayanan merupakan tingkat kesempurnaan untuk memenuhi keinginan
konsumen. Kepuasan berupa perasaan senang atau kecewa seseorang yang
dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk
dengan harapan.
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa hubungan antara kualitas pelayanan
rawat inap dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan
penelitian cross sectional. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner tentang
kualitas pelayanan rawat inap dan tingkat kepuasan pasien. Populasi aktual dalam
penelitian ini adalah pasien rawat inap di bangsal kebidanan Mawar 1 RSUD Dr.
Moewardi Surakarta pada bulan Juli 2009. Sampel yang diambil sebanyak 67
orang dengan kriteria yang sudah ditentukan. Hasil pengumpulan data diolah
menggunakan uji statistik Spearman Rank dengan taraf signifikansi 0,05.
Sebagian besar (38,81%) pasien menyatakan kualitas pelayanan yang diberikan
tinggi dan 68,66% pasien menyatakan puas. Hasil rhitung 0,627 lebih besar daripada
rtabel 0,364.
Kesimpulan dari hasil analisa menunjukkan adanya hubungan antara kualitas
pelayanan rawat inap dengan tingkat kepuasan pasien.
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Rawat Inap, Tingkat Kepuasan Pasien.

Você também pode gostar