Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SAP 12
Kelompok8 :
PutuDessyKurniaDewi
(1515351168)
I GustiAgungGedePradana
(1415351115)
PutuDiahMirnasari
(1415351184)
Ni PutuDewiAriasih
(1415351202)
Ni KadekDwiApriyantari
(1415351209)
PEMBAHASAN
A. Akuntansi untuk Investasi dalam Saham Biasa
Untuk mengendalikan manajemen dan operasi perusahaan lain dapat dilakukan dengan
jalan pemilikan sebagian besar atau seluruh modal sahamnya, meskipun perusahaan lain yang
dimaksud masih tetap melanjutkan usaha dan mempertahankan usahanya. Dengan adanya
pemilikan terhadap sebagian besar saham-saham berarti kekayaan dan sumber-sumber dari
perusahaan yang bersangkutan berada dibawah pengelolaan satu manajemen
Suatu perusahaan yang memiliki sebagian besar dari atau seluruh modal saham yang
beredar dari perusahaan lain disebut dengan perusahaan induk (parent company). Apabila
sebuah perusahaan dibentuk dengan tujuan khusus untuk memiliki saham-saham dan
mengendalikan perusahaan lain, maka perusahaan tersebut disebut Holding company. Sumber
pendapatan utama bagi holding company berupa dividen dari saham-saham yang
dimilikinya,sedang biaya-biaya operasi berupa biaya administrative sifatnya. Sedangkan
perusahaan yang manajemen dan operasinya di kendalikan baik oleh perusahaan induk atau
holding company disebut sebagai perusahaan anak (subsidiary company).
Prinsip akuntansi yang diterima secara umum untuk pencatatan akuisisi saham biasa
mewajibkan investasi tersebut dicatat pada biaya perolehannya. Pedoman umum untuk
mengukur biaya saham bias yang diperoleh dalam penggabungan usaha secar pembelian juga
dapat diterapkan untuk investasi saham biasa yang kurang dari 50 persen saham biasa berhak
suara perusahaan lain. Biaya investasi termasuk kas yang dikeluarkan, nilai wajar aktiva lain
yang diserahkan atau surat berharga yang diterbitkan, dan tambahan biaya-biaya lansung
untuk memperoleh investasi, selain biaya-biaya pencatatan dan penerbitan surat berharga
yang dicatat sebagai tambahan modal disetor .
Satu dari dua metode dasar akuntansi untuk investasi saham biasa tidak lancer yang
umum digunakan adalah:
1) Metode Biaya.
Metode Biaya Metode biaya digunakan ketika investor tdk dalikan mempunyai
kemampuan utk mengendalikan atau tidak mempunyai pengaruh signifikan atas
investee. Umumnya digunakan jika tingkat kepemilikan saham biasa kurang dari
20%. Pada saat pembelian, investor mencatat investasi pada saham biasa sebesar
biaya perolehan. Selama periode kepemilikan, biaya investasi tidak berubah.
Pendapatan dari investasi diakui ketika dividen diumumkan oleh investee.
2) Metode Equitas
Metode Ekuitas Metode ekuitas ditujukan utk mencerminkan perubahan
ekuitas atau kepemilikan investor dlm investee. Investasi dicatat sebesar biaya
perolehan awal dan disesuaikan tiap periode untuk bagian atas laba/rugi investee
dan dividen yg diumumkan investee. Laba (rugi) investee akan menaikkan
(menurunkan) akun investasi, sedangkan dividen akan menurunkan akun
investasi.
B. Metode Biaya
Berdasarkan metode biaya, investasi dalam saham biasa dicatat pada biayanya, dan
dividen dari laba berikutnya dilaporkan sebagai pendapatan dividen. Ada suatu pengecualian,
dividen yang diterima melebihi bagian laba investor setelah saham diperoleh, dianggap
sebagai pengembalian modal (likuidasi dividen) dan dicatat sebagai pengurang terhadap akun
investasi. Metode ini berasumsi bahwa selama tahun buku berjalan segala perubahan atas
modal tidak mempengaruhi rekening investasi pada saham anak, dianggap perusahaan anak
adalah entity sendiri, tetapi perubahan modal anak tersebut diakui pada waktu menyusun
laporan posisi keuangan gabungan dengan membentuk rekeninglaba yang ditahan untuk
induk (return earning to parent). Jumlah ini akan menyesuaikan jumlah modal anak yang
secara proporsional akan menunjukkan hak induk pada modal anak itu.
Sehingga ketika perusahaan induk memberikan informasi laba atau rugi operasi tidak
dilakukan jurnaln pembagian dividen perusahaan anak akan dicatat sejumlah yang menjadi
hak induk sebagai berikut:
a. Ketika diumumkan pembagian dividen
Piutang dividen
Rp.xxx
Pendapatan dividen
Rp.xxx
b. ketika dividen dibayarkan oleh anak
Kas
Rp.xxx
Piutang dividen
Rp.xxx
Contoh :
PT. Ani (investor) membeli Rp. 250.000.000,- untuk 25.000 lembar saham (15%) saham
berhak suara PT. Budi (investee). Pada tanggal pelaporan keuangan, PT. Budi memperoleh
laba Rp. 60.000.000.- dan PT. Budi membagikan dividen sebesar Rp. 50.000.000,-.
Dengan kepemilikan 15% (kurang dari 20%), maka secara akuntansi PT. Ani wajib
menggunakan metode biaya untuk mempertanggungjawabkan investasinya, jurnal yang
dibuat investor (PT.Ani) adalah sebagai berikut :
a. Pada saat perolehan investasi
Investasi pada PT.Budi
Rp.250.000.000
Kas/bank
Rp.250.000.000
(jurnal untuk mencatat investasi 15% saham PT.Budi)
b. Pada saat PT.Budi memperoleh laba
tidak ada jurnal
c. Pada saat PT. Budi membagikan dividen
Kas/Bank
Rp. 7.500.000
Penghasilan Dividen
Rp. 7.500.000
(jurnal untuk mengakui penerimaan dividen dari PT.Budi, (15% x Rp.50.000.000 = Rp.
7.500.000))
PT.Ani harus mengakui penghasilan dividen dari PT.Budi sebesar Rp. 7.500.000,- dalam
laporan laba rugi, Untuk investasi dilaporkan dalam neraca dan disajikan sebagai aktiva
lancar atau aktiva tidak lancar tergantung dari jenis investasinya, juga perlu diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan tentang investasi yang dilakukan pada PT.Budi.
C. Metode Ekuitas
Apabila perusahaan induk menerapkan metode ekuitas untuk mengikuti perubahan
modal perusahaan anak, maka setiap kondisi yang menyebabkan perubahan terhadap jumlah
modal anak akan selalu dilakukan penyesuaian terhadap rekeninginvestasi pada saham
anak. Sehingga jumlah investasi pada saham anak setelah ditambahkelebihan harga
pokok diatas nilai buku (KHPDNB) atau dikurangi dengankelebihan nilai buku diatas
harga pokok (KNBDHP) akan selalu menunjukkan proporsi kepemilikan modal perusahaan
anak oleh induk.
Akuntansi metode ekuitas pada dasarnya adalah akuntansi akrual untuk investasi ekuitas
yang memungkinkan perusahaan induk menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap
perusahaan anak. Berdasarkan metode ekuitas, investasi dicatat pada biaya perolehan dan
disesuaikan dengan keuntungan, kerugian dan dividen. Perusahaan induk melaporkan bagian
miliknya yang menjadi keuntungan perusahaan anak sebagai pendapatan investasi dan bagian
bebannya dari kerugian perusahaan anak sebagai kerugian investasi. Akun investasi ditambah
dengan pendapatan investasi dan dikurangi dengan kerugian investasi.
Ketika perusahaan anak sudah mengakui laba operasi, perusahaan induk akan melakukan
catatan:
Investasi pada saham anak
Rp.xxx
Laba perusahaan anak
Rp.xxx
Jurnal tersebut berarti perusahaan induk mengakui tambahan haknya pada modal anak
dengan menambah jumlah investasi dan mengakui laba perusahaan anak. Jumlah yang diakui
tersebut sebesar persentase pemilikan saham anak kali laba yang dihasilkan anak. Laba
perusahaan anak sebelah kredit tersebut akan menambah jumlah laba yang ditahan
perusahaan induk.
Apabila perusahaan anak mengalami rugi operasi maka perusahaan induk akan
melakukan catatan :
Rugi perusahaan anak
Rp.xxx
Investasi pada saham anak
Rp.xxx
Rugi perusahaan anak akan mengurangi laba ditahan induk dan mengurangi rekening
investasi pada saham anak.
Pembagian dividen yang dilakukan perusahaan anak akan menurunkan jumlah modal
perusahaan anak dan secara tidak langsung menurunkan jumlah investasi saham oleh
perusahaan induk. Pembagian dividen oleh perusahaan anak tersebut akan dicatat oleh
perusahaan induk (ketika diumumkan oleh perusahaan anak):
Piutang dividen perusahaan anak
Rp.xxx
Investasi pada saham anak
Rp.xxx
Ketika dividen dibayarkan oleh perusahaan anak, perusahaan induk akan mencatat:
Kas
Rp.xxx
Piutang dividen anak
Rp.xxx
Contoh :
PT.Ani (investor) membeli Rp. 400.000.000,- untuk 40.000 lembar saham (40%)
saham berhak suara PT. Budi (investee). Pada tanggal pelaporan keuangan, PT.B memperoleh
laba Rp. 60.000.000.- dan PT.B membagikan dividen sebesar Rp. 50.000.000,-.
Dengan kepemilikan 30% (lebih dari 20%), maka secara akuntansi PT. Ani wajib
menggunakan metode ekuitas untuk mempertanggungjawabkan investasinya. Jurnal yang
dibuat oleh investor (PT.Ani) adalah sebagai berikut :
a.
Pada saat perolehan investasi
Diferensial
Pengakuan
pendapatan
Pendapatan
Amortisasi atas
penurunan nilai jika
terkait dengan aset
investee dengan mana
manfaat
terbatas atas aset yang
dilepaskan
Atas laba investee
sejak akuisisi,
dibagikan atau tidak
dikurangi dengan
amortisasi atau
pengahpusbukuan
diferensial
Pengurang investasi
Pengurang investasi
Pengurang investasi
35.000.000,- (setelah dikurangi pajak karena peningkatan nilai wajar dari investasi yang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam
PSAK 15 . Selain pencatatan ayat jurnal metode ekuitas yang umum, PT A mengakui bagian
proporsionalnya atau keuntungan belum terealisasi dari efek tersedia -untuk-dijual yang
dilaporkan PT B selama tahun 2011 dengan jurnal :
(16)
Investasi pada saham PT B
14.000.000
Keuntungan belum direalisasi dari investasi pada investee 14.000.000
Mengakui bagian atas keuntungan belum terealisasi investee
dari efek tersedia - untuk- dijual
Ayat jurnal (16) tidak mempengaruhi laba bersih PT A tahun 2011, tetapi mengakibatkan
laba komprehensif lainnya dan juga total laba komprehensifnya sebesar Rp 14.000.000. PT A
akan membuat jurnal yang sama setipa akhir periode untuk bagian proporsionalnya terhadap
peningkatan atau penurunan dalam akumulasi keuntungan belum terealisasi PT B.
Akuntansi Untuk Investasi Pada Anak Perusahaan
Perusahaan mempunyai tiga pendekatan yang berbeda dalam penggunaan akuntansi
untuk anak perusahaan yang dikonsolidasi :
1. Metode ekuitas disesuaikan penuh
2. Metode ekuitas versi modifikasi
3. Metode biaya
Beberapa versi modifikasi dari metode ekuitas sering ditemukan dalam praktik dan
semuanya biasa disebut sebagai metode ekuitas modifikasi. Beberapa perusahaan
menerapkan metode ekuitas tanpa membuat penyesuaian untuk :
a. laba antarperusahaan yang belum direalisasi
b. amortisasi diferensial
Beberapa perusahaan membuat penyesuaian untuk amortisasi diferensial tetapi tidak
membuat penyesuaian untuk laba antarperusahaan yang belum direalisasi.
Pendekatan terakhir ini disebut metode ekuitas dasar dan digunakan dalam bab-bab
berikutnya mengenai konsolidasi.
Walapun metode ekuitas versi modifikasi tidak diterima untuk tujuan pelaporan
keuangan, metode ini memungkinkan adanya penghematan pencatatan bagi induk perusahaan
jika digunakan dalam pembukuan pada kondisi diharuskannya konsolidasi anak perusahaan.
REFERENSI
http://www.noobakuntan.info/2015/04/pengertian--jurnal-investasi-metode-cost-ekuitas.html
Floyd A. Beams, John A. Brozovsky, Craig D. Shoulders, Akuntansi lanjutan, edisi
ketujuh, Gramedia 2005