Você está na página 1de 5

Data

No
1.

DS :
Pasien mengatakan nyeri
pada payudara

Interpretasi

Mastitis
Aliran vena limfatik tersumbat

P: nyeri terasa jika bayi


mengisap putting
susu
Q : nyeri terasa tertusuktusuk
R : daerah yang di

Tekanan pada saluran ASI dan


alveoli meningkat
Adanya rangsangan nosiseptif
dan respon inflamasi

rasakan nyeri yaitu di


payudara
S : skala nyeri 6
T : nyeri terasa hilang
timbul

(prostaglandin, histamin,
serotonin, bradikinin, substansi F
dan lekotrein oleh sel inflamasi)

DO:
-

Pelepasan zat-zat kimiawi

Pasien tampak
meringis

Tranduksi nyeri
Nyeri Akut

Masalah
keperawatan

Nyeri Akut

DS : DO :
- Kulit pasien
teraba hangat
(khususnya
pada bagian
payudara)
- Suhu tubuh 38
o
C

Mastitis
Akumulasi ASI
Respon peradangan

Pengeluaran sitokinin inflamasi


(seperti IL-8)
Peningkatan tekanan dalam
saluran ASI dan alveoli
Menginduksi reaksi antigen

Peningkatan vaskularisasi
Kalor pada area local
merangsang thermostat dan
pengeluaran prostaglandin

Pengeluaran endogen pirogen


Peningkatan suhu tubuh
Hipertermi

Hipertermi

DS : DO :
- Bayi tampak
menolak
diberikan ASI
- Terdapat luka
pada puting

Mastitis

Ketidakefektivan
pemberian ASI

Jalur paraseluler terbuka


Perubahan komposisi ASI
ASI terasa asin dan kurang manis
ASI yang diproduksi tidak
disukai bayi
Ketidakadekuatan asupan ASI
Ketidakefektivan pemberian
ASI

DS : DO :
- Pada putting
susu ibu
tampak lecetlecet

Mastitis
Leukosit >106 dan bakteri >103
Mastitis infeksiosa

Pengeluaran ASI tidak efektif


Berkembang membentuk abses
Kerusakan integritas kulit

Kerusakan integritas
kulit

DS :
- Pasien
mengatakan
kurang paham
mengenai
penyakitnya
DO : -

Mastitis

Defisiensi
pengetahuan

Keterlambatan terapi yang


diberikan akibat tidak paham
dengan gejala
Defisiensi pengetahuan

Diagnosa :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (mastitis) ditandai dengan
pasien tampak meringis, pasien melaporkan nyerinya di sekitar payudara,
skala nyeri 6, nyeri terasa saat bayi mengisap puting susu
2. Hipertermia berhubungan dengan penyakit mastitis ditandai dengan suhu
pasien diatas kisaran normal (38oC), kulit pasien teraba hangat.

3. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan diskontinuitas


pemberian ASI ditandai dengan bayi menolak diberikan ASI dan terdapat
lecet pada puting susu ibu.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik (gigitan oleh
bayi) ditandai dengan adanya lecet pada puting susu ibu.
5. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pajanan informasi
ditandai dengan pasien mengatakan tidak paham menyenai penyakitnya
(mastitis).

Você também pode gostar