Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh :
Nama : Eko Wukagani Zurdona Prastyo 20140430111
Niken Ayu Pratiwi
20140430043
20140430119
Kelas : F
Program studi Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Kota Yogyakarta
Bahrain
Iran
Iraq
Singapura
Bangladesh
Mongolia
Indonesia
Dan kami membagi analisis beberapa indikator seperti GDP, investasi asing, aset asing,
populasi di perkotaan, IPM, CO2 emisi dan indeks pendidikan. Negara yang kami analisis
semuanya berasal dari Asia Tenggara, Asia Barat, Asia Tengaha dan Asia Selatan.
Baiklah kami menjelaskan kenapa kami memilih indikator-indikator tersebut dimulai dari
GDP, GDP yang seperti kita ketahui meruapakn banyaknya produk barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara baik yang dilakukan oleh warga negara lokal maupun warga
negara asing jadi semakkin besarnya GDP yang dihasilkan maka akan semakin besar pula
tingkat produktivitas suatu negara, dalam pemenuhan target produksi yang sangat dibutuhkan
yang lainnya adalah modal atau dana untuk melakukan produksi dimana semakin banyaknya
modal yang tersedia maka besaran jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi akan
semakin banyak pula. Investasi luar negri adalah salah satu jawaban jika modal didalam negri
tidak mencukupi dan ini merupakan salah satu indikasi jika banyak para investor asing yang
percaya jika propek bisnis mereka dinegara tersebut cerah dan akan menghasilkan profit bagi
mereka, maka dari itu banyaknya dana asing yang masuk ke suatu negara mengindikasikan
jika perekonomian negara tersebut diyakini masa depan yang bagus dan akan terus
berkembang nantinya tapi disisi lain banyaknya investasi asing menyebabkan perekonomian
negara tersebut akan sangat bergantung terhadap perekonomian global dimana jika negara
asal investor tersebut mengalami krisis atau goncangan ekonomi maka dana yang biasanya
ada diluar negara akan kembali ditarik atau dikurangi karena kejelasan dinegara tersebut
masih membingungkan dan biasanya para investor lebih memilih untuk menunggu perbaikan
ekonomi di negara mereka terlebih dulu baru setelah itu kembali menambah investasi mereka
di suatu negara.
Aset asing, aset yang dimaksud disini adalah aset yang dimiliki oleh para investor asing
dimana para investor tersebut memiliki aset di suatu negara. Selanjutnya populasi di
perkotaan indikator ini menunujukan melesatnya populasi di daerah perkotaan, ada beberapa
hal yang mempengaruhi melesatnya populasi selain dari angka kelahiran yang meningkat
karena menunjangnnya perekonomian masyarakat, mungkin juga disebabkan adanya
ketimpangan pemerataan pembangunan dimana kebanyakan pusat industri berada didaerah
perkotaan sehingga masyarakat lebih memilih untuk pergi kedaerah yang banyak terdapat
industri. Banyaknya urbanisasi biasanya dilakukan karena daerah asal para kam urban tidak
mendukung dalam pembangunan industri seperti infrastruktur atau SDM sehingga para
pemodal lebih memilih membangun infrastruktur mereka didaerah perkotaan yang secara
infrastruktur lebih menunujang dalam berproduksi.
IPM adalah suatu ukuran dimana sejauh mana pembangunan kulaitas pembangunan
mamnusia dinegara tersebut, IPM sangat diperlukan dalam pembangunan karena didalamnya
ada subyek dari pembagunan itu sendiri yaitu manusia yang mengelola, memproduksi,
menghasilkan dan menikmati dari hasil produksi barang dan jasa tersebut. Dalam persaingan
ekonomi global sekarang IPM merupakan faktor utama dalam penunjang kegiatan ekonomi,
dengan adanya kualitas SDM yang handal maka kegiatan ekonomi akan berjalan baik karena
dikelola SDM yang mumpuni di bidangnya. IPM juga indikasi dari pendidikan, kesehatan,
dan angka harapan hidup jadi semakin baik IPM suatu negara maka akan semakin baik pula
ketiga unsur tadi dinegara tersebut. CO2 emisis, ini adalah salah satu indikasi kegiatan
ekonomi dimana semakin banyak kegiatan ekonomi disuatu negara yang menggunakan bahan
bakar fosil. Indeks pendidikan adalah indikasi perkembangan pendidikan disuatu negara,
pendidikan sangat diperlukan dalam ekonomi dalam hal menunjang kegiatan industri yang
terus-menerus memerlukan inovasi agar dapat terus bersaing dalam perekonomian global.
ASIA BARAT
Asia Barat terkenal dengan minyak bumi yang melimpah, padang pasir, gedunggedung pencakar langit dan juga konflik yang seolah tak pernah berakhir dikawasan ini. Tapi
beberapa negara ini dapat mencapai pembangunan yang luar biasa seperti Qatar yang menjadi
pendapatan perkapita paling tinggi, kemampuan mengubah pada pasir menjadi sebuah
pemukiman dan masih banyak lagi pencapaian dari negara Asia Barat yang belum kita
ketahui, termasuk ketimpangan yang ada di regional tersebut seperti yang terjadi antara
Yaman dan Saudi Arabia dan juga beberapa negara lain di Asia Barat. Disini kami akan
mengulas bagaimana ketimpangan itu bisa terjadi padahal mereka dapat dipastikan memiliki
keunggulan dalam posisi yang strategis dan sumber daya alam yang cukup untuk mengatrol
pereonomian setiap negara menjadi lebih baik dan mempersempit ketimpangan yang ada
sekarang ini
iran
iraq
israel
kuwait
lebanon
oman
qatar
saudi arabia
yaman
800000000000
700000000000
600000000000
500000000000
400000000000
300000000000
200000000000
100000000000
0
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Dari tabel GDP beberapa negara di Asia barat, disini kami mulai menjabarkan atau
menganalisis peningkatan atau penurunan GDP di Asia Barat. Seperti yang cukup umum kita
ketahui jika Asia Barat merupakan salah satu ladang minyak paling kaya didunia hampir
setiap negara di regional ini perekeonomian mereka bertumpu pada minyak mentah yang
menjadi komoditas ekspor andalan mereka, belum lagi posisi negara-negara Asia Barat yang
cukup strategis dimana menjadi pintu masuk menuju terusan Suez yang sangat sering dilalui
kapal-kapal perdagangan dari Asia dan Afrika untuk menuju laut Mediterania ataupun
sebaliknya kapal-kapal perdagangan dari Eropa untuk menuju benua Asia.
Asia Barat memang terkenal dengan konfliknya entah antar Sunni dan Syiah atau para
pemberontak dengan pemerintah yang sedang berkuasa sekarang, ketidakstabilan ini lah yang
menyebabkan pembangunan yang tidak merata di Asia Barat dimana negara yang cenderung
stabil dan aman dapat mengontrol perekonomian dan pembangunan mereka sedangkan
negara yang berperang dan mengalami konflik sangat sulit untuk bergerak dari kesenjangan
yang ada. Terkadang kekayaan alam yang mereka miliki justru menjadi bumerang disaat
menjadi rebutan antara berbagai pihak yang ingin menguasai kekayaan sumber daya tersebut.
Berikut adalah beberapa negara di Asia Barat yang mencapai kemakmuran dan beberapa lagi
belum mencapai kemakmuran
1.
Bahrain
GDP Bahrain
###
###
###
###
###
###
###
###
###
###
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Disini dapat dilihat GDP Bahrain selalu meningkat setiap tahun, negara ini
merupakan salah satu negara dengan status High Income:nonOECD dengan GDP
$33.87 billion dengan populasi 1.362 juta pada tahun 2014 (world bank). Negara teluk
ini merupakan negara yang kaya akan minyak dan negara ini juga tergabung dengan
Penduduk Dewan Kerjasama Negara Teluk (GCC) yang terdiri dari Bahrain, Kuwait,
Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, kerjasama ini merupakan gabungan
dari negara-negara monarkhi di Arab.
Pemerintah monarki di Bahrain sangat mendukung Bahrain menjadi pusat
keuangan dan perbankan dunia pada tahun 2030. GDP yang terus meningkat tentu
akan dibarengi dengan pembukaan industri-industri baru yang akan menyedot modal,
nah disini para investor asing menginvestasikan uang mereka jika melihat
pertumbuhan GDP yang selalu meningkat berikut invesatsi asing di Bahrain. Jika
dilihat ada penurunan nilai GDP dari tahun 2008 ke 2009 hal ini disebabkan faktor
eksternal dari krisis kredit AS dimana konsumsi masyarakat mengalami kelesuan yang
parah sampai pasar tidak dapat mengangkat harga di pasar. Penurunan konsumsi ini
menyebabkan konsumsi untuk minyak bumi di AS pun juga ikut turun, negara AS
yang terkenal sebagai negara konsumen didunia dan memenuhi konsumsinya dari
berbagai impor diseluruh dunia.
Penurunan ini menyebabkan permintaan minyak bumi dari AS menurun dan
menyebabkan harga dipasaran semakin murah karena jumlah barangnya tetap dan
permintaannya menurun menyebabkan harga minyak dunia semakin murah dan
mengurangi pendapatan negara ini dan juga menurunkan tingkat GDP Bahrain,
peningkatan GDP dari tahun 2004 dan mencapai puncaknya pada tahun 2008 hal ini
disebabkan meningkatnya harga minyak dunia yang menguntungkan negara-negara
pengekspor minyak seperti Bahrain
Peningkatan penanaman modal asing di bahrain dapat kita lihat pada tabel dibawah ini
2914659868.3
1793998354.54
1756312514.78
780851063.83
1048601306.14
988829787.23
891223404.26
257149561.42
155771009.17
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Dari grafik diatas dapat kita lihat penanaman modal asing meningkat pesat
secara signifikan dari 2005 ke 2006, banyak investor asing yang tertarik untuk
menanamkan modalnya di negara monarki ini, tapi setelahnya mengalami penurunan
selama 3 tahun berturut-turut 2007, 2008 ,2009 dan 2010. Penurunan jumlah dana
yang diinvestasikan asing ke negara ini mungkin terpengaruh oleh krisis kredit yang
pada waktu itu melanda Amerika Serikat, dimana banyak lembaga kredit yang gagal
dan mengalami failed hal ini menyebabkan konsumsi masyarakat AS turun drastis
dan pasar melesu, sampai pasar tidak dapat lagi mengangkat harga barang di pasaran.
Sederhananya melesunya ekonomi AS menyebabkan para investor untuk menyimpan
atau mengembalikan dana mereka kembali ke AS mengingat perekonomian Bahrain
yang tergantung pada ekspor minyak bumi sedsang mengalami peurunan harga.
Walaupun penurunan GDP baru terjadi pada tahun 2009 tetapi penurunan itu
sudah dapat terlihat atau dapat terindikasi dari sejak tahun 2006, dapat ditunjukan
dengan penurunan investasi asing yang signifikan dan terus terjun bebas sampai tahun
2010. Ada kemungkinan krisis kredit yang berpengaruh ke berbagai sektor ini telah
terjadi di AS pada tahun 2006 tetapi baru dirasakan secara global pada tahun 2008 dan
2009. Terlihat dari tabel GDP negara-negara Asia Barat kebanyakan GDP turun di
tahun 2009 dan kembali naik ditahun 2010 tapi itu tidak terjadi didalam penanaman
investasi asing dimana tahun 2010 masih mengalami penurunan dalam penanaman
modal investasi asing mungkin hal ini masih dalam pemulihan karena dampak krisis
tahun 2008 investor masih melihat bagaimana iklim ekonomi saat itu. Ditahun 2011
investasi asing kembali mengalami peningkatan dan tahun selanjutnya.
2131886955.03
2062022631.36
1705692872.25
1641366538.89
1586384622.51
1531606688.69
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Berlanjut ke aset asing yang ada Bahrain, dapat terlihat dengan jelas tahun
2005 ke 2007 mengalami penurunan dan terus berlanjut ketahun-tahun setelahnya.
Sepertinya para para investor lebih memilih untuk tidak menaruh aset mereka setalah
tanda-tanda gejolak krisis yang dimulai tahun 2007 para investor langsung menarik
aset-aset yang mereka miliki di Bahrain hal ini akibat gejolak yang terjadi di AS,
walaupun belum terlihat pada perkembangan GDP ditahun 2007 dan efeknya belum
merembet kemana-mana. Tapi disini terlihat ketidak percayaan akan investor untuk
menanamkan asetnya di Bahrain hal ini dapat dibuktikan dari selepas krisis tahun
2008 dan 2009 dimana pada waktu itu penanaman modal asing sudah mulai
mempercayakan investasi mereka kembali di Bahrain tetapi berbanding terbalik
dengan penanaman aset asing di Bahrain terlepas dari indikasi krisis yang mulai
dirasakan 2007 dan seterusnya penanamnan aset asing di Bahrain justru terus turun
berbanding terbalik dengan penanaman modal asing di Bahrain. Mungkin investor
asing agak ragu dengan menanamkan aset mereka di Bahrain.
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
bahrain
Beralih
ke
peningkatan
populasi
di
kota,
dengan
berkembangnya
pembangunan yang ada maka akan semakin banyak urbanisasi yang dilakukan ini
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota-kota yang menjadi pusat industri.
Jika melihat tabel kepadatan penduduk semakin meningkat saja hal ini tetap terjadi
walaupun ekonomi sempat melesu pada tahun 2008 yang ditandai dengan turnnya
investasi asing dan turunnya aset asing yang ada di Bahrain. Hal ini membuktikan
bahwa masyarakat lebih tertarik untuk bekerja di perkotaan yang menurut mereka
lebih menjanjikan dan menguntungkan daripada di tempat asal mereka. Hal ini
merupakan salah satu efek dari pembangunan dimana ada kesenjangan antara daerah,
yang menjadi pusat pembangunan dan industri dengan derah yang kurang
mendapatakan perhatian akan pembangunan dengan daerah yang kurang mendapat
perhatian. Tapi hal ini bisa saja terjadi karean industri yang baru dibangun
memerlukan banyka tenaga kerja shingga ketika tenaga kerja di daerah pusat industri
mengalami kekurangan tenaga kerja mereka mau tidak mau aka mendatangkan para
pekerja dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja dalam
melakukan produksi.
Tetapi yang paling harus dihindari adalah jumlah para pendatang yang oveload
dan lapangan pekerjaan yang tersedia sudah tidak mencukupi lagi untuk menampung
mereka hal ini akan menyebabkan para pendatang menjadi penghambat pembangunan
karena akan meningkatkan tingkat kriminalitas.
HDI Bahrain
0.82
0.81
0.81
0.81
0.81
0.81
0.8
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
bahrain
Penurunan HDI ini memang terlihat cukup drastis, tapi setelah itu indeks
pembangunan manusia Bahrain mengalami peningkatan cukup pesat yang ditandai
dengan peningkatan GDP yang terus menanjak dan memperlihtakan keberhasilan, hal
ini terlihat saat kesehatan, pendidikan dan angka harapan hidup turun dari 2005 ke
2006, setelahnya walaupun dana investor asing dan aset asing seamkin berkurang
komponen IPM dapat terus diperbaiki dan ini memperlihatkan walau di tengah badai
krisis kredit di AS yang berpengaruh terhadap berbagai sektor ekonomi, pemerintah
Bahrain tetap bisa meningkatkan kulitas IPM mereka untuk memenuhi kebutuhan
industri yang memerlukan sumber daya manusia yang handal
CO2 Emissions
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
2005
2006
2007
iran
2008
2009
2010
2011
bahrain
Ini adalah CO2 yang dihasilkan Bahrain , di tahun 2005 sampai 2007 terlihat
penggunaan bahan bakar fosil
perekonomian dan industri dunia juga lesu, hal ini menyebabkan produksi yang
menggunakan bahan bakar fosil pun menurun karena lesunya produksi barang tetapi
secara berangsur-angsur pemakaian bahan bakar fossil semakin meningkat dan
menunjukan peningkatan kembali produksi barang yang menunjukan kembali
bergairahnya perekonomian Bahrain selepas krisis yang melanda dunia.
Disini kita dapat melihat perkembangan ekonomi Bahrain yang melesat
dengan cukup baik, ini pastinya tidak lepas dari kebijakan pemerintah Bahrain yang
melakukan diversifikasi ekonomi yang dulunya bergatung pada minyak bumu dan gas
kini dialihkan ke sektor jasa keuangan. Pemerintah Bahrain sangat mendukung sektor
jasa keuangan ini terbukti dengan diusahakannya Bahrain jadi pusat bank syariah
bukan berarti bank konvensional tidak didukung disini bank syariah dan kovensional
sama sama didukung oleh pemerintah dan menjadikannya sektor yang dapat
menopang perekonomian selain minyka bumi dan gas. Kontrol Central Bank of
Bahrain yang aktif dalam perekonomian justru memperkuat sektor jasa keuangan
sebagai sektor ekonomi yang dapat diandalkan dimasa depan mengingat minyak bumi
tidak dapat selalu diandalkan untuk beberapa puluh tahun yang akan datang.
2. Iran
GDP Iran
###
###
###
###
###
###
###
0
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
iran
Disini dapat kita lihat GDP Iran selalu meniingkat setiap tahun sampai
mencapai puncaknya pada tahun 2010 setelah itu mengalami penurunan selama dua
tahun berturut-turut. Jika kita lihat krisis kredit yang menimpa Bahrain sepertinya
tidak menimpa Iran karena ini terlihat dari pertumbuhan GDP yang terus menanjak
tidak seperti Bahrain yang mengalami penurunan ketika krisis, hal ini dapat kita
simpulkan bahwa Iran tidak terlalu bergantunga dengan ekspor minyak mereka ke AS
mengingat hubungan poltik kedua negara tersebut memang tidak harmonis. Dengan
ekspor mereka yang tidak terlalu besar ke AS maka pada saat perekonomian AS
mengalami krisis kredit dan menurunnya konsumsi masyarakat yang mempengaruhi
impor
berbagai
negara
yang
cukup
bergantung
terhadap
pasar
AS.
secara
pesat
sumber
pendapatan
negara
Iran
yang
cukup
menggantungkan perekonomian mereka pada sektor ini. Embargo ini tidak hanya
menyangkut minyak saja tetapi juga sendi-sendi perekonomian Iran yang lain.
Embargo dari AS dan sekutunya inilah yang membuat GDP Iran semakin menurun
dari tahun ke tahun karena embargo ini mengekang perekonomian Iran.
Jika kita lihat dari penurunan investasi asing di Iran dari tahun 2005, 2006,
2007 dan mencapai puncak di tahun 2008. Hal ini sepertinya dipengaruhi oleh krisis
kredit di AS dimana kondisis penurunannya hampir sama di Bahrain dimana disaat
krisis kredit di AS berperan cukup besar dalam investasi asing di sana, sedangkan di
Iran jika dilihat dari siklusnya dan waktunya tidak salah lagi jika krisis kredit di AS
juga berpengaruh terhadap penanaman modal asing di Iran tapi setelah tahun 2008
penanaman modal asing di Iran berangsur-angsur pulih ini dapat kita lihat di grafik
tetapi yang Paling menarik adalah penurunan yanb terjadi kembali ditahun 2012
sampai ke 2013.
Tentu ini tidak lepas dari embargo Uni Eropa dan AS yang dijatuhkan kepada
Iran yang tentunya mengahambat dana aliran investasi ke Iran, hal ini tentu saja
dipengaruhi oleh peran negara asal investor yang membuat hambatan agar para
investor tidak menanamkan modalnya di Iran. Dengan tidak direkomendasikannya
Iran sebagai negara tujuan investasi mereka ini semkin mengurungkan niat mereka
untuk berinvestasi di Iran, seperti diberi sanksi kepada bank sentral Iran dimana
sanksi ini mempersulit transfer dana baik menuju maupun keluar Iran. Kesulitan
transfer dana ini mengurungkan niat para investor untuk menginvestasikan dana
mereka ke Iran karena adanya kesulitan ini, jadi lebih baik investasi dilakukan di
negara selain Iran.
Iran sebagai negara yang sering di embargo dari berbagai sektor tentu saja
sudah memperhitungkan berbagai macam keadaannya jika melawan keputusan Uni
Eropa dan AS, seperti embargo persenjataan dimana Iran dipaksa memenuhi
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
iran
Dilihat dari perekonomian yang ada aset yang ditanamkan terus meningkat
dimana tahun 2005 sampai 2010 mengalami peningkatan yang pesat sekali tapi
setelah itu turn drastis mungkin hal ini akibat dari embargo yang yang dilakukan oleh
uni eropa dan AS ini terlihat dari aset asing yang ada di Iran semakin menurun secara
drastis karena embargo yang dilaksanakan sehingga mempengaruhi minat para
investor untuk menanamkan aset mereka di Iran karena selain larangan dari negara
uni eropa dan AS juga tidak kondusifnya keadaan keamanan di Iran yang
menyebabkan ketakutkan akan kegagalan yang disebabkan ketidakondusifan
keamanan negara. Mari kita lihat tabel dibawah ini, populasi yang terus meningkat
dari tahun ke tahun hal ini sepertinya cukup lumrah terjadi dinegara-negara asia barat,
dimana masyarakat lebih memilih untuk meninggalkan daerah asal mereka menuju
daerah perkotaan yang membuka lebih banyak kesempatan kerja dibandingkan
ditempat asal mereka.
Tapi ini bisa juga dinyatakan jika penduduk di kota tumbuh lebih cepat
dibandingkan, hal ini mungkin saja terjadi saat pembangunan membuat kemakmuran
yang meningkatkan angka kelahiran dan kesehatan yang memadai sehingga tak bisa
diungkiri jika pembangunan akan membuat populasi manusia bertambah dengan
cukup pesat karena ditopang oleh keadaan pemenuhan yang mendukung.
HDI
0.76
0.74
0.72
0.7
0.68
0.66
0.64
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
iran
Jika kita lihat sudah barang tentu yang kita lihat adalah peningkatan HDI yang
meningkat dengan cukup baik, tapi kenapa hal ini bisa terjadi ? melihat adanya sanksi
embargo yang dikenakan kepada Iran. Embargo yang Iran rasakan spertinya membuat
Iran harus berbenah dimana mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri
karena banyak embargo yang membatasi hubungan mereka dengan dunia luar
sehingga mereka mau tidak mau harus meningkatkan sumber daya manusia yang
mereka milki untuk memenuhi kebutuhan mereka senidiri secara mandiri, ini dapat
terlihat dari kemampuan mereka mengelola nuklir walaupun mereka di embargo dan
dibatasi dalam hal koneksi dengan negara lain.
Dengan keterbatasan ini mereka dapat mengelola dimana tidak semua negara
dapat mengelolanya karena ada pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia yang
mumpuni untuk mengelola nuklir. Hal ini dapat dijadikan patokan jika negara yang
dikucilkan oleh negara luar dapat melakukan banyak hal ditengah keterbatasan tapi
dengan sumber daya manusia yang mumpuni keterbatasan akan koneksi dengan dunia
luar bukanlah halangan untuk membuat kemajuan secara mandiri.
CO2 Emissions
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
iran
Jika dilihat dari tabel ada penurunan yang dialami oleh Iran dalam hal
penghasilan emisi CO2, hal ini dapat menjadi indikasi bahwa ada penurunan produksi
yang dialami oleh Iran menurut saya ada beberapa hal yang menyebabkan penurunan
produksi. Pertama karena adanya krisis kredit yang efeknya merambat kesuluruh
dunia termasuk Iran dan kedua adalah adanya embargo yang yang dilakukan oleh uni
eropa dan AS. Seperti yang sudah kita ketahui walaupun hubungan ekonomi dengan
AS tidak terlalu besar dan berpengaruh terhadap Iran berdampak kecil, tapi mungkin
ini efek yang tidak dirasakan secara langsung dimana negara yang bekoneksi dengan
Iran ternganggu ekonomi mereka karena krisis kredit di AS dan dampak yang tidak
dirasakan secara langsung inilah yang menyebabkan turunnya perekonomian di Iran.
3. Iraq
GDP Iraq
###
###
###
###
###
0
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
iraq
Iraq terus mengalami peningkatan GDP yang cukup pesat dan dari tahun ke
tahun selalu mengalami peningkatan, negara ini pernah mengalami pernga dengan AS
lebih cocoknya kita sebut dengan invansi yang dilakukan dengan cerita Iraq memiliki
senjata pemusnah masal yang AS takuti akan mengahancurkan atau khawatir akan
terguncangnya keamanan di Asia Barat dengan senjata pemusnah massal yang
dimiliki oleh Iraq. Setelah terbebas dari invansi perekonomian mulai membaik
dimana produksi minyak kembali normal dan begitu juga dengan pendapatan
masyarakat. Perekonomian Iraq melesat dengan cepat tidak hal ini tidak terlepas harga
minyak yang melesat naik dan diikuti dengan negara Iraq yang kembali meningkatkan
niali produksi minyka bumi mereka, hal ini bersamaan dengan tren minyak dunia
yang semakin mahal harganya. Mungkin salah satu faktor mahalnya harga minyak
bumi pada waktu itu adalah adanya invasi militer AS ke Iraq yang menyebabkan
ketidakstabilan jumlah minyak yang di produksi pasar sehingga pasar menjadi
kebingungan dan menjadikan harganya mahal di pasar. Kenaikan ini direspon positif
oleh Iraq yang ingin bangkit dari keterpurukan ekonomi yang dilalui selama invansi
militer. Tapi dapat dlihat Iraq tidak dapat terlepas dari krisis kredit yang terjadi pada
tahun 2008 ke 2009 hal ini dapat terlihat pada tabel diatas, dimana krisis kredit juga
mempengaruhi GDP Iraq. Hal ini disebabkan karena turunnya konsumsi masyarakat
AS dan berpengaruh pada impor minyak yang dilakukan oleh AS sehingga
mempengaruhi Iraq yang masih bertopang pada sekotr minyak bumi pada waktu itu.
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
iraq
Investasi asing di Iraq terlihat menurun pada tahun 2006, tetapi setelahnya
perekonomian Iraq pulih secara cepat karena didorong ekspor minyak dan hargaminyak pada
waktu itu cukup mahal dipasaran para investor yang melihat peluang ini menanamkan modal
mereka di Iraq. Tetapi Iraq pun tak lepas dari krisis kredit yang ada di AS sehingga para
investor yang mengalami kemorostan ekonomi di AS lebih memilih menyimpan dana mereka
kembali di AS dan mengurangi dana investasi mereka di luar negri. Penurunan investasi asing
dua tahun berturut-turut ini hampir sama dengan apa yang dialami oleh Bahrain dimana
investasi asing turun dua tahun berturut-turut sebelum kembali menanjak dan mencapai
puncaknya pada tahun 2012 dan setelah itu Iraq mengalami penurunan investasi asing
2005
###
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
iraq
Tapi investasi asing di Iraq justru berbanding terbalik dengan aset milik asing
yang ada di Iraq, dimana grafik menunujuka peningkatan yang pesat dari tahun ke
tahun tidak sama seperti kedua negara sebelumnya yang mengalami penurunan aset
HDI
0.65
0.64
0.64
0.63
0.63
0.62
0.62
0.61
2005
2006
2007
2008
2009
iraq
2010
2011
2012
2013
Dilihat dari HDI nya Iraq memiliki pertumbuhan HDI yang cukup pesat dari
tahun 2005 ke 2006 dimana komponen dasar seperti pendidikan, kesehatan, angka
harapan hidup sudah diperbaiki dan ditingakatkan, tapi setelah invansi dan Iraq mulai
menata kembali perekonomian mereka komponen dasar pembentuk HDI mengalami
kemunuduran munkin ini adalah akibat dari invansi militer yang menyebabkan
hancurnya fasilitas-fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit yang secara
langsung memperngaruhi pendidikan, kesehatan dan angka harapan hidup di Iraq.
Posisi grafik yang melandai seperti pada tahun 2007 ke 2008 merupskan tahap dimana
infrstruktur mulai kembali diperbaiki dan dibenahi hal ini dapat ditopang dari naiknya
harga minyak dunia sehingga dapat mempercepat pembangunan untuk infrastruktur,
walaupun pada disaat yang bersamaan ekonomi Iraq terkena dampak krisis kredit
yang terjadi di AS. Pada tahun 2009 mulai tampak keberhasilan dari pembangunan
infrastruktur yang dilakukan sehingga meningkatkan HDI masyarakat Iraq.
CO2 Emissions
160000
140000
120000
100000
80000
60000
40000
20000
0
2005
2006
2007
iran
2008
2009
2010
2011
iraq
Kita lihat CO2 yang digunakan dalam penggunaan minyak bumi baik untuk
transportasi, pembangkit listrik dan kegiatan produksi. Dapat diperhatikan dengan
jelas jika Iran mengalami penggunan minyak bumi dimana terjadi ditahun 2006 ke
2007 penurunan ini mungkin terjadi pasca invansi militer dan pembenahan akan
infrastruktur yang ada untuk menunjang perekonomian
4. Singapura
47733209770.19
36923890240.83
23821209699.62
18090329984.27
12200705251.93
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Dana investasi asing yang masuk ke Singapura dapat kita lihat pada tabel
diatas, pada tahun 2005 peningkatannya sangatlah signifikan tetapi pertumbuhan yang
besar tersebut turun drastis di tahun 2008. Penurunan ini adalah efek samping dari
krisis kredit di AS yang pada waktu itu melanda perekonomian seluruh dunia
khsususnya negara yang secara langsung menggantungkan ekspor mereka kepada
negara adidaya ini. Maka dapat dipastikan jika banyak investor asing yang
menanamkan dana mereka di Singapura, banyaknya para investor yang menanamkan
dana ini untuk diinvestasikan di Singapura tentu tidak lepas dari infrastruktur dan
sumber daya manusia yang dimiliki oleh Singapura.
Infrasruktur dan sumber daya manusia yang mumpuni ini lah yang membuat
para investor asing tak segan untuk menanamkan modal mereka untuk melakukan
kegiatan ekonomi di Singapura dana investasi asing yang mengalir ke Singapura
sepertinya lebih ditujukan kepada produksi jasa daripada produksi barang mengingat
kebanyakan negara maju lebih mengutamakan produksi jasa daripada produksi
barang.
Keunggulan banyaknya modal asing yang menanamkan modal mereka di
suatu negara adalaha menggairahkan perekonomian negara tersebut karena
terbatasnya modal atau dana yang ada didalam negari sehingga keterbatasan itu dapat
ditutupi dengan investasi dari luar, tapi kerugian yang didapat adalah ketika
perekonomian negara para investor terguncang maka negara yang ditanami oleh para
investor tersebut mau tidak mau akan ikut terguncang seperti yang kita lihat dari
beberapa negara diatas maka tidak dapat dipungkiri ketegantungan akan dana asing
semakin besar dari tahun ke tahun.
HDI
singapura
0.92
0.9
0.88
0.86
0.84
0.82
0.8
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
IPM di Singapura tergolong tinggi, hal ini merupakan salah satu faktor banyaknya
dana investasi asing yang menanamkan modal mereka di Singapura. Dengan sumber daya
manusia yang unggul para investor tentu tidak takut menanamkan modal mereka karena
faktor ini cukup menentukan keberhasilan dalam pengeolaan dana investasi mereka karena
telah dikelola oleh SDM yang handal dan berkompeten sehingga profit dari investasi sudah
hampir pasti ada ditangan para investor.
SDM yang dimiliki Singapura tentu tidak lepas dari komponen IPM yang mumpuni
dan unggul antara lain pendidikan, kesehatan dan angka harapan hidup. Sudah dapat
dipastikan jika ketiga komponen ini terpenuhi dan dapat diakses dengan mudah oleh
masyarakat maka negara tersebut akan memiliki IPM yang unggul dan mumpuni dalam
persaingan ekonomi global.
INDEKS PENDIDIKAN
singapura
0.78
0.76
0.74
0.72
0.7
0.68
0.66
0.64
0.62
0.6
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Pendidikan merupakan salah satu penompang utama berdirinya suatu negara karena dari
sana lah akan dihasilkan SDM yang akan membangun dan menopang menjalakan kehidupan
disuatu negara. Jika SDM yang dihasilkan tidak dapat menjalankan kehidupan dari suatu
negara maka dapat dipastikan jika negara tersebut akan mengalami kemunduran dan gagal
bersaing dengan dunia global. Indeks pendidikan di Singapura selalu meningkat dari tahun ke
tahun dengan peningkatan yang cukup signifikan dan pesat. Hal ini menunjukan pemerintah
Singapura serius membenahi SDM mereka demi bersaing dengan perekonomian global dan
menyediakan sumber daya berkualitas untuk memikat hati para investor untuk menanamkan
modal mereka di Singapura.
5. Bangladesh
Rintangan bagi pertumbuhan adalah badai siklon dan banjir yang sering datang,
perusahaan milik negara yang tidak efisien, fasilitas pelabuhan yang salah urus, pertumbuhan
angkatan kerja yang tidak seimbang dengan ruang kerja, penggunaan sumber daya energi
yang tidak efisien (seperti gas alam), listrik yang tak mencukupi, perwujudan reformasi
ekonomi yang lambat, pertarungan politik, dan korupsi. Goldman Sachs menamakan
Bangladesh sebagai salah satu "Next Eleven" (Sebelas Berikutnya).[54] Bangladesh juga
mengalami peningkatan tajam dalam investasi asing langsung. Sejumlah perusahaan
multinasional, termasuk Unocal Corporation dan Tata merupakan penyumbang investasi
utama, dengan prioritas penanaman modal dalam sektor gas alam. Pada Desember 2005, bank
sentral Bangladesh mencanangkan perkembangan PDB sekitar 6,5% (wikipedia).
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
bangladesh
Dilihat dari penanaman modal asing di Bangladesh, negara ini juga tidak terlepas dari
pengaruh krisis kredit di AS bahkan jauh sebelum 2008 Bangladesh masih mengalami
penurunan penanaman modal asing. Sepertinya hal ini terjadi karena melambungnya harga
minyak di pasaran waktu itu dimana jua ditanggapi negatif oleh para investor asing sehinga
mereka memilih untuk menarik dana mereka dari Bangladesh, tapi setelah melihat ketahanan
yang ditunjukan Bangladesh selama dua tahun penuruna penanaman dana asing invsetor
mulai meirik kembali Bangladesh tetapi krisis mencapai puncaknya pada 2008 dimana harga
pasar di AS tidak dapat meningkatkan harga dan perekonomian begitu lesu dan begitu juga
ekspor negara Bangladesh ke AS yang menurun drastis dan menyebabkan penanaman modal
asing di Bangladesh menurun.
Hal ini bisa saja terjadi karena para investor lebih menunggu kembai bergairahnya
pasar nanti daripada harus berspekulasi dengan ketidakpastian pasar pada waktu itu. Tapi
selepas tahun 2009 perekonomian Bangladesh kembali mengalami peningkatan
HDI
0.58
0.56
0.54
0.52
0.5
0.48
0.46
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
bangladesh
INDEKS PENDIDIKAN
0.46
0.44
0.42
0.4
0.38
0.36
0.34
2005
2006
2007
2008
2009
2010
bangladesh
2011
2012
2013
6. Mongolia
Dengan posisi geografis yang menguntungkan, sebagai wilayah yang memiliki
produksi buah-buahan yang sangat baik di China,yang terus melakukan kerja sama
ekonomi dan teknologi dengan Rusia dan Republik Mongolia yang berada di utara.
Pemerintah Mongolia Dalam, akan terus komitmen untuk memperbaiki sistem dasar
ekonomi, tidak pernah berhenti dan selalu mendukung dan terbuka bagi ekonomi
kepemilikan non-publik, yang jumlahnya mencapai 37% di seluruh wilayah itu.
Mengenai produksi hasil pertanian di Mongolia Dalam, pertumbuhannya juga sejalan
dengan keseriusan pemerintah setempat melakukan pembinaan dan bantuan kepada
para petani.ketika Mongolia Dalam berdiri tahun 1947, produksi hasil pertanian di
seluruh wilayah hanya 1,84 miliar ton, peternakan hanya 7,8 juta ternak dan nilai
produksi industri hanya 37 juta yuan.
Namun dengan adanya perubahan kondisi, adanya perbaikan pertanian dan
sektor peternakan, juga adanya kerja keras dari Komite Partai Komunis China (CPC)
di Mongolia Dalam, maka sejumlah perubahan besar telah terjadi khususnya di bidang
ekonomi.Tahun 2006 misalnya, produksi hasil pertanian di Mongolia Dalam telah
mencapai 17,05 juta ton dan menjadikan sebagai tujuh besar wilayah yang
mengekspor produk pertanian.Sementara hasil peternakan meningkat menjadi 110,51
juta ternak dan berhasil menghasilkan susu dan daging domba terbaik di China.
Di bidang industri, tambahnya, juga mengalami kemajuan yang cukup pesat,
yaitu nilai produksi industri tahun 2006 mencapai 197,82 miliar dolar AS, produksi
batu bara mencapai 298 juta ton, dan produksi baja sebesar 8,62 juta ton.Sebagai
wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, Mongolia Dalam memiliki
sejumlah cadangan kekayaan alam yang mudah untuk digali.Total cadangan batu bara
yang tersedia di wilayah itu ditaksir mencapai 223,9 miliar ton yang merupakan
terbesar kedua di China. sementara total cadangan gas alam di Sulid, Mongolia
Dalam, lebih dari 700 miliar meter kubik, yang merupakan salah satu ladang gas alam
terbesar di dunia. ( https://liaamalia11.wordpress.com/category/mongolia)
9626575000
5927962000
2985758000
2183512000
1741845000
1494388000
1396369000
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
mereka mencari akses ke modernitas. Namun, lapangan kerja sulit untuk diperoleh. (deustch
welle)
HDI
0.72
0.7
0.68
0.66
0.64
0.62
0.6
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
mongolia
INDEKS PENDIDIKAN
0.7
0.68
0.66
0.64
0.62
0.6
0.58
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
mongolia
7. Indonesia
foreingn direct invesment
###
###
###
###
###
0
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
indonesia
Pemerintah Indonesia pada tahun 2005 menaikkan harga BBM karena harga
minak dunia sudah teralalu mahal dan kebijakan yang pada waktu itu banyak
ditentang oleh berbagai pihak masyarakat ini ternyata berpengaruh besar tehadap
perekonomian Indonesia setelahnya dimana pada waktu itu inflasi meningkat,
penyumbang inflasi terbesar ada pada transportasi sebesar 40% dan harga makanan
sebesar 18%, dengan ketidakpuasan masyrakat pada waktu itu membuat para investor
mempertanyakan kinerja pemerintah yang dianggap tidak memuaskan masyarakat dan
ditakutkan mengganggu investasi mereka di Indonesia.
Hal inilah yang menyebabkan para investor lebih memilih untuk menarik dana
mereka dari Indonesia karena ketidakstebilan ekonomi yang terjadi yang dipengaruhi
faktor ekternal ini, belum lagi para investor berpendapat pemerintahan pada waktu itu
masih baru dan belum menunjukan kinerja yang baik dalam melaksanakan roda
pemerintahan. Dan Indonesia terkena dampak dari krisis kredit di AS tahun 2008
dimana penanaman modal asing yang pada awalnya mengalami peningkatan kembali
setelah 2006 mencapai titik terendah penanaman modal asing kembali pada tahun
2009, perekonomian Indonesia kembali mengalami penurunan akibat dampak dari
krisis kredit di AS yang menyebabkan turunnya ekspor Indonesia ke AS yang
berdampak pada melesunya perekonomian pada waktu itu. Tapi selepas tahun 2009
penanaman modal asing di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Mari kita beralih ke IPM yang dimiliki oleh Indonesia dilihat dari grafik ini
peningkatan HDI di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun, ini
HDI
0.69
0.68
0.67
0.66
0.65
0.64
0.63
0.62
0.61
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
indonesia
Kita lihat indeks pendidikan, dimana indeks terlihat selalu meningkat dari
tahun ke tahun, pendidikan merupakan salah satu komponen pembentuk IPM. Disini
terlihat program yang dijalankan pemerintah berhasil membuat indeks pendidikan
meningkat, seperti BOS yang mengratiskan pendidikan bagi yang tidak mampu
program wajib belajar 9 tahun terbukti telah berhasil meningkatkan indeks pendidikan
dan juga meningkatkan kualitas manusia kita untuk bersaing dengan negara lain.
Walau jika kita lihat ditahun 2012 ke 2013 perkembangan indeks pendidikan terlihat
tetap atau stagnan
INDEKS PENDIDIKAN
0.62
0.6
0.58
0.56
0.54
0.52
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
indonesia
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
13150
15968
18505
21730
25710
22938
25713
29044
30756
32897
hra 51650
72686
05319
00000
87765
21808
27127
06914
46276
60638
in
3
16322
1 5/7
19201
1 1/2
24251
0
30749
9 4/7
35598
5 1/9
36266
6 3/5
42256
9
57656
6
55793
3
49379
ira
65792
49419
51949
01750
84328
10209
81128
62563
54977
83984
21 1/7
36627
88 5/9
49954
70 1/2
65140
11 1/3
88840
86 3/5
13161
75 2/7
11166
61 4/7
13851
55 2/5
18574
65 7/9
21800
66 3/8
23249
ira
90176
89035
29516
04918
36578
08550
67226
96644
09924
72362
3 1/4
0 2/3
33 5/7
42 3/4
49 4/7
44 4/9
53 2/7
77 7/8
ba
INDEX EDUCATION
indon
2005
0.5593
2006
0.5641
2007
0.5654
2008
0.5668
2009
0.5879
2010
0.5941
2011
0.6031
2012
0.6031
2013
0.6031
esia
singa
17614
0.6672
34052
0.6838
29661
0.6977
92661
0.7144
70061
0.7154
64162
0.7588
36041
0.7588
36041
0.7588
36041
0.7677
pura
mong
21611 884
77411 442
44444 88889 88889 88889 77778
0.6272 0.6360 0.6486 0.6611 0.6737 0.6825 0.6881 0.6936 0.6936
olia
bangl
11111
0.3814
57778
0.3884
08148
0.3954
58519
0.3968
08889
0.4149
55556
0.4329
11111
0.4468
66667
0.4468
66667
0.4468
adesh
57364
30869
04374
22324
0694
91556
80445
80445
80445
Lampiran
2005
83362
2006
49142
2007
2008
93184
2009
48773
2010
15292
2011
20564
2012
21200
2013
23281
indon
57207
01435
69284
53649
69178
00941
93822
77860
74236
esia
2/3
18090
2/5
36923
80000
47733
5/6
12200
3/7
23821
0 1/2
55075
6 5/7
48001
7 7/8
56659
1 1/2
64793
singa
32998
89024
20977
70525
20970
86434
87465
39688
17509
pura
2
8
153842007
18920
indonesia
mong 13963
singapura
olia
69000
mongolia
bangl 76050
bangladesh
2005
0.559317614
14943 17418 21835
0.667221611
88000 0.627211111
45000 12000
72861 0.381457364
65018 10237
2006
0.564134052
0.565429661
29857 59279 96265 51000 60300
0.6838884
0.697777411
58000
62000 750000.648608148
0
0
0.636057778
82360
86173 118470.395404374
14745 15988
0.388430869
adesh
5341.7
2951.6
4265.8
0628.5
2006
1.2384
21
98770.
200
200
65
8
9
18830.
05
408 435
863 537
302 101
227 275
451 166
i
r
a
q
968
004
437
67
1/9
118
367
215
054
93
2/3
361
628
931
612
93
604
088
008
202
75
8/9
572
986
958
197
98
5/7
b
a
h
r
a
i
n
153
160
668
9
227
020
143
3
368
094
481
0
273
209
793
4
213
188
695
5
37397
CO2 EMISSIONS
2007
2008
1.3065 1.1167
6
56
62155.
201 20 93149.
20
13
0 6511
12
24011.
22013
52
601 83
728 13
313 05
072 25
635 99
09
64
613 71
92
247 62
45
449 98
39
326 75
98
11
27
78
8/9 74
08
09
75
4/5
206 16
17
202 41
05
263 36
69
1
65
28
39
72
6237.2
76059
42605
2009
2010
0.8143 0.9449
19
7
104296 111447
201
.8
.5
3
21704. 23252.
97
45
109
239
121
858
547
29359
2011
0.8664
29
133654
.8
23439.
46
INDEX
2008
0.566892661
0.7144442
0.661158519
0.396822324
Sumber
www.ilo.org
www.undp.org
www.worldbank.org
www.dw.com/www.dw.de
www.wikipedia.org