Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Rumah Kaca
BAB IPENDAHULUAN
atau dan sebagainya.Oleh karena itu melalui karya ilmiah ini diharapkan
agar manusia dapat lebih mencegah aktivitas yang dapat menyebabkan
terjadinya pemanasan Global seperti mengadakan kegiatan pembakaran zatzat yang dapat menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat, dan lainlain.BAB IIPEMBAHASAN2.
Efek Rumah Kaca2.1 Pengertian efek rumah
kacaSecara alamiah cahaya matahari (radiasi gelombang pendek) yang
menyentuh permukaan bumi akan berubah menjadi panas dan
menghangatkan bumi.Sebagian dari panas ini akan dipantulkan kembali oleh
permukaan bumi ke angkasa luar sebagai radiasi infra merah gelombang
panjang.Sebagian panas sinar matahari yang dipantulkan itu akan diserap
oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti bumi (disebut gas rumah kaca
seperti : uap air, karbon-dioksida/CO2 dan metana ) sehingga panas sinar
tersebut terperangkap di atmosfer bumi.Peristiwa ini dikenal dengan Efek
Rumah Kaca (ERK) karena peristiwanya sama dengan rumah kaca, dimana
panas yang masuk akan terperangkap di dalamnya, tidak dapat menembus
ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan seisi rumah kaca
tersebut.2.2 Penyebab terjadinya Efek Rumah KacaEfek rumah kaca
disebabkan karena naikknya konsentrasi gas Karbondioksida(CO2) dan gasgas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini terjadi
akibatkenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara, dan
bahan bakar organiclainnya yang melampaui kemampuan tumbuhantumbuhan dan laut untuk mengabsorsinya.Bahan-bahan di permukaan bumi
yang berperan aktif untuk mengabsorsi hasil pembakaran tadi ialah tumbuhtumbuhan, huta, dan laut. Jadi bisa dimengerti bila hutansemakin gundul,
maka panas di bumi akan semakin naik.Energi yang diabsorsi dipantulkan
kembali dalam bentuk radiasi infra merah olehawan dan permukaan bumi.
Hanya saja sebagian sinar inframerah tersebut tertahan olehawan, gas CO2,
dan gas lainnya sehingga terpantul kembali ke permukaan bumi.Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO2 dan gas-gas lain di atmosfir
makasemakin banyak pula gelombang panas yang dipantulkan bumi dan
diserap atmosfir.Dengan perkataan lain semakin banyak jumlah gas rumah
kaca yang berada di atmosfir,maka semakin banyak pula panas matahari
uang terperangkap di permukaan bumi.Akibatnya suhu permukaan bumi
akan naik. Sudah disebutkan di atas bahwa efek rumah kaca terjadi karena
emisi gas rumahkaca.Meningkatnya gas rumah kaca tersebut dikontribusi
oleh hal-hal berikut:
Energi Pemanfaatan berbagai macam bahan bakar
fosil atau BBM memberikontribusi besar terhadap naiknya konsentrasi gas
rumah kaca, terutamaCO2.
KehutananSalah satu fungsi hutan adalah
sebagai pernyerap emisi gas rumah kaca.Karena hutan dapat mengubah
CO2 menjadi O2. Sehingga pengrusakanhutan akan memberi kontribusi
"Kecelakaan tunggal di tol Cikampek KM 14, terjadi pada sekitar pukul 19.30
WIB. Imbasnya kepadatan terjadi sejak dari Cawang hingga titik kecelakaan,
sepanjang 14 km," ujar petugas Jasamarga Fajar, kepada detikcom, Jumat
(11/10/2013).
Reyna hampir saja meninggalkan Braham ketika itu. Ibu muda Reyna merasa
menemukan sampan kecil untuk berlabuh. Meninggalkan malam-malamnya
yang kelam bersama Braham. Pergi mengikuti aliran sungai kecil yang akan
mengantarnya ke dermaga damai tanpa ketakutan, tanpa kesakitan. Berdua
Mozes.
Tetapi sampan kecil itu ternyata begitu ringkih. Ia tak mampu menyangga
beban berdua. Ia hanya ingin sesekali singgah, bermesra dan bercinta tanpa
harus mengangkutnya. Mozes tak menginginkan ikatan apa pun antara
dirinya dan Reyna. Ia ingin tetap bebas pergi ke mana pun ia ingin dan
kembali kapan ia rindu. Kebebasan yang tak bisa Reyna terima. Maka
sebelum perjalanan dimulai, ia memutuskan undur diri. Perempuan itu
menyadari, bukan laki-laki seperti Mozes yang ia ingini untuk membebaskan
dari derita malam-malamnya. Mozes berbeda dengan dirinya yang
membutuhkan teman seperjalanan, ia hanya mencari ruang untuk
membuang kepedihan dan mencari hiburan. Tak lebih.
"Berapa lama kamu akan tinggal?" tanya Reyna setelah gejolak perasaannya
mereda.
"Entah. Mungkin sebulan, dua bulan, atau mungkin sepanjang sisa umurku,"
jawab Mozes, tanpa senyum, tanpa memandang Reyna. "Banyak hal yang
memberati pikiran dan tak bisa kuceritakan pada siapa pun selama ini."
"Itu sebabnya kamu kemari?"
"Jakarta semakin sesak dan panas. Sementara Jogja masih tetap nyaman
buat berkarya. Jadi kuputuskan kembali," lanjut Mozes tanpa mengacuhkan
pertanyaan Reyna. "Begitu kembali seseorang bilang padaku, kamu sering di
sini sore hari."
"Maka kamu mencariku. Berharap mengulang lagi hubungan dulu."
Mozes menggeleng.
"Atau membangun hubungan baru."
Mozes menggeleng lagi, "Tidak juga. Aku tidak butuh hubungan seperti itu.
Aku hanya butuh teman ngobrol"
"Teman bermesra, teman bercinta yang bisa kamu datangi dan kamu tinggal
pergi. Tanpa tuntutan, tanpa ikatan!" potong Reyna. "Itu hubungan yang
sejak dulu kamu inginkan bersamaku kan? Seperti sudah kubilang dulu, aku
tidak bisa. Aku sudah memilih."
Kebekuan kembali merejam perasaan kedua orang tua itu. Langit perlahan
kehilangan warna jingga. Satu per satu lampu di sekeliling mulai menyala.
Ada rangkaian lampu-lampu kecil berbentuk bunga di samping tikungan yang
menyala bergantian, hijau, kuning, merah. Ada lampu besar dengan tiang
sangat tinggi yang menyorot ke taman, ada pula lampu berwarna temaram
yang semakin menggumpalkan kesenduan.
Tiga puluh tahun bukan waktu yang sebentar. Terlalu banyak hal terjadi pada
mereka dan sekian lama masing-masing memendam untuk diri sendiri.
Mestinya pertemuan sore itu adalah untuk berbagi cerita bukan justru
bertengkar kemudian saling diam. Atau mungkin karena perpisahan yang
terlalu panjang, keduanya tak tahu apa yang harus diceritakan terlebih
dahulu.
Mungkin memang begitu, karena senyatanya Reyna ingin berkata, beberapa
tahun setelah perpisahan mereka ia masih juga mencari kabar tentang
Mozes. Hingga suatu hari, satu setengah tahun setelah mereka tidak
bersama seorang teman mengabarkan bahwa Mozes pulang ke Jakarta. Tak
lama setelah itu, ia mendengar Mozes tengah melanglang buana. Buana
yang mana, entah. Reyna merasa tidak perlu lagi mencari tahu keberadaan
laki-laki itu. Meski tak jarang bayangan Mozes tiba-tiba membangunkan
tidurnya atau menyergap ingatannya begitu Braham mulai menjamah
tubuhnya dan membuat Reyna kesakitan tak terkira.
Terdengar Mozes menghela napas. Panjang. Perlahan gumpalan kemarahan
yang menyesaki dada Reyna mereda. Namun hasrat untuk terus ngobrol
telah tak ada. Maka sisa pertemuan itu pun berlalu begitu saja. Kebekuan
masih mengental di antara keduanya. Hingga Reyna minta diri, dan beranjak
pergi.
Hari-hari setelah kejadian itu, Reyna tak pernah tampak di depan Vredeburg
lagi. Tetapi Mozes masih sering terlihat di salah satu bangku kayu di sana.
Sendiri di tengah orang-orang muda yang tengah bercanda dan bercinta.
Menghisap rokok kreteknya. Sesekali mengibaskan rambut putihnya yang
panjang, tersapu angin menutup wajah tirusnya.
Begitu perasaan Reyna membaik dan siap bertemu Mozes lagi, ia kembali
pada rutinitasnya, menunggu senja jatuh di Vredeburg. Namun ia harus
menelan kecewa karena Mozes tak dijumpainya. Bahkan telepon
genggamnya tak bisa dihubungi.
I. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah
seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya
itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi
lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi
ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Tujuan karya ilmiah: agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari,
lalu didukung atau ditolak oleh pembaca.
1. Penjelasan (explanation)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)
2. Logis
Disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
Satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. Efisien
Hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
dipahami
1. Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau
induktif.
2. Kertas kerja, seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang
menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empirisobjektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam
makalah.
5. Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang
dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid)
dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis
sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat
dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak
menyandang gelar doktor (S3).
sumber : http://www.fali.unsri.ac.id/index.php/menu/42
Adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan
dan penulisannyapun dengan bahasa konkret, gaya bahasa formal, dan
didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya
atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam suatu tulisan
dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan
non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis
Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
1. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis
dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah
seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya
itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi
lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi
ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk
menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi
(tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil,
tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan
kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah
mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis
oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan
praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk
mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.Menumbuhkan
etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen
ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen)
pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah
penyelesaian studinya.Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi
wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau
orang-orang yang berminat membacanya.Membuktikan potensi dan
wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang
bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari
jurusannya.Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan;Meningkatkan pengorganisasian fakta/data
secara jelas dan sistematis;Memperoleh kepuasan intelektual;Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan;Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan
untuk penelitian selanjutnya
2. Karangan Non Ilmiah