Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kasus tentang adanya masalah dalam komunikasi ini terjadi pada seorang
remaja, dalam kasus ini kita sebut saja Beni. Beni merupakan anak semata
wayang yang sangat disayang kedua orang tuanya. Semenjak kecil, segala
kebutuhan dan aktivitas Beni selalu dipantau oleh orang tuanya terutama Ibunya.
Dari bangun tidur sampai tidur lagi, segala aktivitas Beni telah dirancang dan
diawasi oleh Ibunya. Tindakan ini dilakukan atas pertimbangan untuk kebaikan
Beni dan masa depannya.
Saat beranjak remaja, Ibunya masih belum memberikan kelonggaran agar
Beni bisa memutuskan sendiri aktivitas apa yang harus dilakukan. Bahkan untuk
berteman dengan orang lain pun harus melalui persetujuan Ibunya. Ibunya
beralasan agar Beni tidak terbawa oleh pergaulan yang negatif
dari teman-
temannya. Hal ini membuat Beni kurang dapat bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya baik di rumah maupun di sekolah.
Saat ini Beni merupakan mahasiswa farmasi tingkat 2 di suatu universitas
di Bandung. Program studi yang dia tempuh berdasarkan petunjuk dan keinginan
Ibunya. Ibunya menginginkan agar Beni ketika setelah lulus dari studinya dapat
melanjutkan dan mengembangkan usaha apotek milik keluarga. Sebetulnya Beni
menginginkan kuliah mengambil teknik mesin yang sesuai dengan minat dan
bakatnya. Namun, Beni tidak berani mengutarakan keinginannya. Karena selama
ini, setiap mengutarakan keinginannya yang berseberangan dengan jalan fikiran
ibunya selalu mendapat respon yang kurang berpihak pada Beni. Jika Beni sudah
bosan atas sikap Ibunya yang terlalu posesif, dia lebih memilih untuk tidak
berkomunikasi dengan Ibunya untuk sementara waktu. Kehidupan di bangku
kuliah dijalaninya dengan terpaksa. Bahkan, Beni sering bolos kuliah dan lebih
banyak menghabiskan waktunya berada di rental komputer atau rental PS untuk
main game. Tindakan tersebut dilakukan mungkin sebagai ketidakpuasan atas
sikap posesif Ibunya.
Proses
Proses dalam komunikasi antapersonal terjadi akibat adanya interaksi antara
orang/pribadi dengan orang/pribadi lainnya.
Kecepatan dan ketepatan penyampaian komunikasi selama proses, dipengaruhi
oleh kemampuan sender dan receiver dalam mengendalikan transmisi,
sehingga keduanya berperan dalam efektivitas komunikasi.
Transmisi
Sender
= pribadi pengirim
Receiver
= pribadi penerima
Action
Encoding
Understand
Transmission
Decoding
Receiving
RECEIVER
Istilah:
Encoding = pengiriman simbol-simbol melalui suatu media misalnya
bahasa yang dapat dipahami bersama
Decoding = menangkap simbol-simbol dari pengirim dalam media/ bahasa
yang sama artinya
Transmission = pemindahan/pengiriman
Dalam komunikasi antarpersonal, seringkali timbul hambatan
komunikasi yang berasal dari:
Personal
Fisik/lingkungan
Semantik.
Hambatan di atas, menyebabkan penerimaan komunikasi bervariasi
(receiver menangkap informasi yang tidak sesuai dengan keinginan sender).
Variasi tersebut dapat berupa:
Pesan tersaring
Pesan salah
Pesan terblokir.
Kejelasan pernyataan
Menguasai perasaan negatif
Membuka diri
Umpan balik
Sedangkan untuk mengatasi rintangan komunikasi, diperlukan adanya:
Pemberian umpan balik
Sedapat mungkin gunakan komunikasi tatap muka
Meniadakan desas desus atau meredamnya
Peka pada kebutuhan orang lain
Tulis pesan agar lebih dipahami
Pertimbangkan waktu penyampaiannya
Manusia bukan dibentuk oleh lingkungan, tetapi oleh caranya menerjemahkan
pesan-pesan lingkungan yang diterimanya. Bagaimana seseorang menafsirkan
pesan yang disampaikan orang lain dan bagaimana ia menyampaikan pesannya
kepada orang lain akan menentukan kepribadiannya.
Kepribadian terbentuk sepanjang hidup kita. Selama itu pula komunikasi
menjadi sangat penting untuk pertumbuhan kepribadian kita. Melalui komunikasi
kita dapat menemukan diri kita, mengembangkan konsep diri, dan menetapkan
hubungan kita dengan dunia di sekitar kita. Hubungan kita dengan orang lain akan
menentukan kualitas hidup kita.
ANALISIS KASUS
Dari kasus tersebut terlihat adanya ketegangan antara Beni dan Ibunya
berkaitan dengan sikap posesif Ibu yang sering membatasi aktivitas anaknya dan
ketidakberanian Beni mengungkapkan keberatan atas sikap Ibunya tersebut, dapat
dianalisis adanya rintangan komunikasi yang disebabkan oleh faktor:
Hal ini membuat Ibu tidak memberikan tanggapan keinginan Beni, sehingga
tidak timbul umpan balik. Padahal umpan balik ini merupakan faktor penting
untuk jalannya komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Rakhmat J. 1996. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Penerbit PT Remaja
Rosdakarya. Bandung
Supratiknya, A. 1995. Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Disusun oleh
NOPI SETIKAWARDHANI
D1I050062
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASI
PROGRAM PROFESI APOTEKER
JATINANGOR
2005