Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstract
Recently, Pejawaran District has high IMR minimal 5 year and higher than national
average. The aims of this research are to evaluate health care, community behavior, and
environment in Pejawaran District.
This research uses observational method with survey approach. The 97 sample are
women who ever deliver the life baby and live in Pejawaran for 5 years.
Maternal-neonatal health cares in Pejawaran are good, which are enough in available,
acceptable-continuely, accessible, affordable, and good quality. Health behaviors are various
and some components should be more concerned (proper washing hand, brushing teeth,
kadarzi, birth attendance, health insurance and smoking). Illness behaviors are still low,
especially mother knowledge. Sick role behaviors are various especially the community efforts
to take medication. Achievement is good in the knowledge of health care places and the
understanding of the rights of sick people although the understanding of the duties is low.
Unfulfilled health housing component are ratio wide house with family members (22,7%),
floor (51,5%), wall (49,5%), roof (3,1%), ventilation (66%), lighting (20,6%), and cages of
animal (51,6%). Unfulfilled health basic sanitation are the drinking water source (100%),
excreta disposals (87%), garbage bin (4,1%), and waste water disposal (50,5%). The conclution
are maternal-neonatal health care in Pejawaran District have fulled requirement; health
related behaviors achievement are various, but mostly must be increased; and the majority
environment archievement havent fulled health requirements yet.
Keyword: behavior, environment, health care, Infant Mortality Rate
Abstrak
Kecamatan Pejawaran memiliki AKB tinggi selama 5 tahun terakhir dan lebih tinggi dibanding
rata-rata nasional. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pelayanan kesehatan, perilaku
masyarakat, dan lingkungan di Kecamatan Pejawaran.
Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan survei. Sampel
sebanyak 97 yaitu ibu yang pernah melahirkan 1 bayi lahir hidup dan tinggal di Pejawaran minimal 5
tahun.
Endang Sulistyawati, Sarah Ayu Budi Asmi, Merita Arini, Arlina Dewi, Evaluasi Pelayanan Kesehatan.............
Pendahuluan
Angka Kematian Bayi (AKB) masih
menjadi isu kesehatan dunia walaupun
sudah mengalami penurunan.1 AKB yang
dihitung dari kematian bayi lahir hidup
sebelum berusia satu tahun, adalah salah
satu indikator sensitif penentu derajat
kesehatan dan tingkat kesejahteraan
masyarakat suatu negara. 2,3,4 AKB di
Indonesia telah menurun dari 35/1000
kelahiran hidup (2003) menjadi 26,9/1000
kelahiran hidup (2007), namun masih tinggi
jika dibandingkan anggota ASEAN lain, yaitu
peringkat ketiga setelah Laos dan
Burma. 5,6,7,8
Berdasarkan health and well being
paradigm oleh H. L. Blum, terdapat 4 faktor
utama yang mempengaruhi derajat
kesehatan dan merupakan faktor
determinan tidak langsung yang berinteraksi
menimbulkan terjadinya kematian bayi yaitu:
pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan,
lingkungan, dan genetik.9 Di Indonesia,
faktor perilaku manusia merupakan faktor
determinan yang paling besar dan paling
sulit ditanggulangi, diikuti faktor lingkungan,
pelayanan kesehatan, dan genetika.10
Pelayanan kesehatan adalah setiap
upaya yang diselenggarakan secara sendiri/
bersama dalam suatu organisasi untuk
Mutiara Medika
Vol. 9 No. 1:01-12, Januari 2009
Endang Sulistyawati, Sarah Ayu Budi Asmi, Merita Arini, Arlina Dewi, Evaluasi Pelayanan Kesehatan.............
No.
Karakteristik
Min
Max
Mean
SD
1.
2.
3.
4.
5.
Umur ibu
Umur suami
Jumlah anak dalam keluarga
Jumlah anak mati dalam keluarga
Anggaran kesehatan perbulan
16
20
0
0
0
40
52
8
1
400.000
25,92
30,42
1,74
0,1
9291.67
5,748
6.159
1,044
0,306
46246
Pendidikan
tidak tamat SD
tamat SD
tamat SMP
tamat SMA
PT/akademi
tidak sekolah
Total
Responden
9 (9,3%)
55 (56,7%)
24 (24,7%)
4 (4,1%)
4 (4,1%)
1 (1%)
97 (100%)
Suami
11 (11,3%)
44 (45,4%)
24 (24,7%)
9 (9,3%)
4 (4,1%)
2 (2,1%)
97 (100%)
Responden
5 (5,2%)
4 (4,1%)
50 (51,5%)
2 (2,1%)
36 (37,1%)
97 (100%)
Suami
6 (6,2%)
13 (13,4%)
61 (62,9%)
1 (1%)
1 (1%)
3 (3,1%)
12 (12.4%)
97 (100%)
Mutiara Medika
Vol. 9 No. 1:01-12, Januari 2009
Hasil
Available dan
continue
Acceptable dan
appropriate
Catatan:
Profil Indonesia 2005:
Dokter umum : populasi
(18,72/100.000)
Bidan : populasi (33,45/100.000)
Perawat : populasi
(129,78/100.000)
kesehatan.
Affordable
Biaya persalinan
19,6 % gratis
58.8 % terjangkau
21.6 % tidak terjangkau
Accessible
Quality
Komponen Perilaku
Perilaku sakit
Makan beranekaragam
97,94
90, 72
94,85
Pengetahuan tentang tempat
pelayanan kesehatan yang layak
di daerahnya
Pengetahuan tentang hak orang 100
sakit
88,66
91,75
o
91, 75
75,26
Endang Sulistyawati, Sarah Ayu Budi Asmi, Merita Arini, Arlina Dewi, Evaluasi Pelayanan Kesehatan.............
Komponen Perilaku
B. PERILAKU YANG KURANG
1. Perilaku Sehat
CTPS sebelum makan
41,67
63,92
83,51
54,64
3,16
22, 68
88,66
54,64
58,76
60,83
65
Komponen Perilaku
2. Perilaku Sakit
Pengetahuan : Ciri-ciri Bayi
Sehat
Pengetahuan : Ciri-ciri Bayi Sakit
Pengetahuan : Penyebab Bayi
Sakit
3. Perilaku Peran Sakit
a. Perilaku Mencari Kesembuhan
Membiarkan agar sembuh
sendiri, baru berobat bila
semakin parah
Segera mengobati sendiri
Segera mencari pengobatan ke
puskesmas, pustu atau tenaga
kesehatan
Segera mencari pengobatan
kepada
selain tenaga
kesehatan
Tetap ke dokter/ pelayanan
kesehatan
lain secara rutin/
berkala walaupun tidak sakit
(cek kesehatan)
b. Sikap Ketika Sakit
Merahasiakan kondisi sakit
Sikap hati-hati ketika sakit
53,61
54,64
62,89
10,3
22,7
79,38
4,12
5,2
73,20
57,73
83,51
- Lantai
- Jendela
- Ventilasi
Pemenuhan syarat
kesehatan (%)
Ya
Tidak
77,3
22,7
93,8
6,2
50,47
49,53
48,5
51,5
68
34
32
66
Mutiara Medika
Vol. 9 No. 1:01-12, Januari 2009
Komponen
- Pencahayaan
- Fasilitas lain:
a. Tidak memiliki
kandang ternak
b. Memiliki kandang
ternak
2. Sanitasi dasar
a. Sarana air bersih
b. Sarana
pembuangan
kotoran (jamban)
c. Sarana
pembuangan
sampah
d. Sarana
pembuangan
limbah
Pemenuhan syarat
kesehatan (%)
Ya
Tidak
79,4
20,6
32,9
----
15,5
51,6
100
33
87
95,85
4,15
49,5
50,5
Diskusi
Pertolongan
kesehatan
berpengaruh signifikan terhadap kematian
bayi, terutama pelayanan kesehatan ibuanak.21 Sehingga, diperlukan peningkatan
pelayanan kesehatan dari segi available dan
continue, acceptable dan appropriate,
affordable, accessible, quality untuk
mengendalikan AKB.
Dalam rangka pemerataan
pelayanan kesehatan di Kecamatan
Pejawaran, setiap desa ditangani 1 bidan,
posyandu rutin sebulan sekali di balai desa
yang lokasinya terjangkau, puskesmas
pembantu, dan puskesmas keliling. 19
Pemanfaatan pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh pendapatan, pendidikan,
budaya, dan kepercayaan.12
Biaya pemeriksaan kehamilan
gratis karena ibu memiliki Askes. Namun,
responden kadang memilih untuk
memeriksakan diri ke bidan praktik
walaupun harus membayar (Rp15.000,00
s.d. Rp 20.000,00) karena beranggapan
bahwa pelayanan yang didapatkan di
puskesmas tidak sebaik di tempat praktik
Endang Sulistyawati, Sarah Ayu Budi Asmi, Merita Arini, Arlina Dewi, Evaluasi Pelayanan Kesehatan.............
Mutiara Medika
Vol. 9 No. 1:01-12, Januari 2009