Você está na página 1de 4

TUGAS 2

NAMA / NPM : AGAM IBNU NAUFALDY / 1201132313

DEFINISI BUDAYA ORGANISASI


Organisasi adalah adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama.
Budaya merupakan nilai-nilai yang dimiliki manusia, bahkan mempengaruhisikap
dan perilaku manusia. Dengan kata lain, semua manusia merupakan
aktor kebudayaan karena manusia bertindak dalam lingkup kebudayaan. Budaya
merupakansatu unit interpretasi, ingatan, dan makna yang ada di dalam manusia
dan bukan sekadar dalam kata-kata.
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para
anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.
Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung
tinggi oleh organisasi.

FUNGSI BUDAYA ORGANISASI


Robbins (2003: 311) menyatakan bahwa budaya menjalankan sejumlah fungsi
didalam sebuah organisasi, yaitu:
1.Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, yang artinya budaya
menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang
lain.
2.Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3.Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas
daripada kepentingan pribadi seseorang.
4.Budaya memantapkan sistem sosial, yang artinya merupakan perekat sosial yang
membantu mempersatukan suatu organisasi dengan memberikan standarstandar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para
karyawan.
5.Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang
memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan

KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI


Robbins (2003) menyatakan untuk menilai kualitas budaya organisasi suatu
organisasi dapat dilihat dari sepuluh faktor utama, yaitu sebagai berikut:
1.Inisiatif individu, yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasan dan independensi yang
dipunyai individu.
2.Toleransi terhadap tindakan beresiko, yaitu sejauhmana para pegawai
dianjurkanuntuk bertindak agresif, inovatif, dan berani mengambil resiko.
3.Arah, yaitu sejauh mana organisasi tersebut menciptakan dengan jelas sasaran
dan harapan mengenai prestasi.
4.Integrasi, yaitu tingkat sejauhmana unit-unit dalam organisasi didorong
untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi.
5.Dukungan Manajemen, yaitu tingkat sejauhmana para manajer
member komunikasi yang jelas, bantuan serta dukungan terhadap bawahan
mereka.
6.Kontrol, yaitu jumlah peraturan dan pengawasan langsung yang digunakanuntuk
mengawasi dan mengendalikan perilaku pegawai.
7.Identitas, yaitu tingkat sejauhmana para anggota mengidentifikasi dirinya secara
keseluruhan dengan organisasinya daripada dengan kelompok kerja tertentu
8.atau dengan bidang keahlian profesional. Sistem imbalan, yaitu
tingkatsejauhmana alokasi imbalan (kenaikan gaji, promosi) didasarkan atas
kriteria prestasi pegawai sebagai kebalikan dari senioritas, pilih kasih, dan
sebagainya.
9.Toleransi terhadap konflik, yaitu tingkat sejauhmana para pegawai didoronguntuk
mengemukakan konflik kritik secara terbuka.
10.Pola-pola komunikasi, yaitu tingkat sejauhmana komunikasi organisasi
dibatasioleh hirarki kewenangan yang formal

CONTOH KASUS
Ronny adalah founder di salah satu organisasi kemahasiswaan di TELKOM
UNIVERSITY. Dia menjabat posisi penting di dalam organisasinya. Dengan anggota
departemen nya yang solid dan tangguh dalam menjalankan tugas, dia tidak
pernah merasa kesulitan dalam menjalankan visi dan misi organisasi yang
ditekuninya.Hubungannya dengan staf dan anggota lain juga sangat erat. Dia
mengenal siapa nama mereka, dimana mereka tinggal, dan hobi masing-masing.
Mereka sudah mengganggap diri mereka bukan hanya sahabat, tapi saudara
sekeluarga yang diikat oleh visi misi organisasi. Ditengah usaha usaha untuk
menjalankan visi dan misi organisasi, tiba tiba ada anggota organisasi bernama
Miranti yang mengundurkan diri dengan alasan tidak bisa membagi waktu antara
jam kuliah dengan jam berkumpul organisasi. Tambah pulasang HRD, saudara
Rendy ada masalah dengan badan akademik satu kampus.Keadaan organisasi
sempat limbung, banyak yang menjadi tidak aktif semenjak kepergian Rendy dan
terpengaruh oleh Miranti karena melihat keadaan Miranti yang lebih bebas setelah
keluar dari organisasi. Ronny melihat keadaan organisasi yang sedang terpuruk
tetap menjalankan kegiatan organisasi dengan staf yang masih aktif.Ronny
mengadakan rapat internal terbatas untuk memilih Pelaksana Tugas HRD. Dipilihlah
Vinno sebagai Plt. Karena dilihat kemampuan dan kecakapannya.Tugas pertama
Vinno adalah mengeratkan kembali anggota yang bercerai berai. Dia menggalakkan
sanksi berupa denda 20 ribu rupiah apabila tidak hadir tanpa alasan yang jelas
ketika rapat wajib setiap hari senin pukul 19.30 21.00. Apabila lebih dari 3x tidak
datang rapat maka akan mendapat SP sesuai dengan AD/ART yg ditegaskan kembali
oleh Vinno. Organisaisi rutin mengadakan rapat mingguan dengan para staf, sibuk
bercerita tentang prospek ke depan, dan menginformasikan kegiatan organisasi ke
pembina organisasi. Lamabat laun organisasi yang tadinya malas kembali aktif.
Sekarang, mereka punya budaya baru, yaitu Charity di setiap 3 bulan sekali.
Terbukti dengan kegiatan baru ini, kekompakan, kedisiplinan dan tentang bersyukur
akan kemampuan berorganisasi.
Keakraban para staf yang sempat luntur kembali erat dan disiplin organisasi juga
berjalan. Mereka pun mendapatkan legalitas resmi dari kampus, melaksanan proker
untuk tahun 2015 kedepan.

ANALISIS CONTOH KASUS


Pertama,
Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan pribadi seseorang
Ronny menugaskan vinno agar mengaktifkan staf kembali, dan vinno
mendisiplinkan anggota dengan berupa memberi sanksi denda kepada staf yg
tidak hadir pada rapat mingguan.
Kedua
Arah, yaitu sejauh mana organisasi tersebut menciptakan dengan jelas sasaran dan
harapan mengenai prestasi.
Setelah disiplin otomatis staf menjalankan tanggung jawab pada jobdesk mereka
masing-masing dan memenuhi target. Dan reward nya berupa legalitas yg akan
didapatkan apabila jobdesk dan event yg akan dijalankan lancar.
Ketiga
Integrasi, yaitu tingkat sejauhmana unit-unit dalam organisasi didorong
untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi.
Untuk mencapai target, atasan memberi target tiap minggunya dan memberikan
laporan.
SOLUSI KASUS
Disiplin memang harus dibudayakan dalam organisasi untuk mengingatkan staf
maupun petinggi agar tanggung jawab yang dipegang tetap dilaksanakan. Apabila
disiplin tidak ditegakkan maka kesadaran akan berorganisasi akan melemah, dan
staf yg malas semakin malas-malasan. Petinggi harus sering mengingatkan tentang
pentingnya disiplin dan tanggung jawab, petinggi juga harus memberikan contoh
disiplin dan lebih sering mengadakan kegiatan positif yg bisa mengakrabkan setiap
staf dan merasakan manfaat organisasi untuk mewujudkan visi organisasi dengan
baik.

Você também pode gostar