Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
51
Abstrak
Pada makalah ini akan dipaparkan hasil analisa sistem pencahayaan di dalam sebuah ruang
kelas pada institusi pendidikan. Kegiatan ini dilakukan sebagai evaluasi terhadap sistem
pencahayaan yang telah ada dan meninjaunya apakah sesuai dengan standar atau tidak.
Standar yang digunakan dalam studi kasus ini adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) 036197-2000 tentang konservasi sistem pencahayaan pada sebuah gedung / bangunan. Penelitian
dilakukan pada enam ruang kelas yang dijadikan sampel. Pertama dilakukan pendataan jumlah
lampu terpasang dan luas ruangan untuk menghitung daya terpasang per satuan luas. Langkah
selanjutnya adalah melakukan pengukuran intensitas cahaya menggunakan lux meter di setiap
kelas tersebut. Pengukuran dilakukan pada kondisi lampu dihidupkan dan dimatikan dan
dilakukan pada beberapa titik. Hasil analisa menunjukan bahwa dari sisi desain, jenis dan
jumlah lampu terpasang sudah sesuai standar SNI yaitu daya terpasang tidak lebih 15 Watt/m2
dari akan tetapi intensitas cahaya di ruang-ruang kelas rata-rata hanya 180.45 lux. Pada
angka tersebut performa lampu terpasang hanya 28,4% dari yang seharusnya sehingga perlu
dilakukan penggantian.
Pendahuluan
Pada makalah ini akan dipaparkan hasil analisa sistem pencahayaan di dalam sebuah
ruang kelas pada institusi pendidikan. Kegiatan ini dilakukan sebagai evaluasi terhadap sistem
pencahayaan yang telah ada dan meninjaunya apakah sesuai dengan standar yang ada. Standar
yang digunakan dalam studi kasus ini adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6197-2000
tentang konservasi sistem pencahayaan pada sebuah gedung / bangunan. Bahwasanya ruang
52
Luqman Hakim
kelas sebagai tempat kegiatan belajar para siswa atau mahasiswa selayaknya berupa tempat
yang nyaman, sehat, sekaligus efisien dalam pemanfaatan energy. Sebagai tempat belajar
formal, sudah selayaknya pencahayaan di dalam ruang kelas harus mencukupi kebutuhan
kenyamanan dan kesehatan para peserta didik. Institusi pendidikan sebagai pusat ilmu dan
peradaban sudah selayaknya menjadi contoh bagi masyarakat dalam mengembangkan nilai-nilai
luhur seperti hidup hemat, efisien dan peduli pada lingkungan kehidupan. Salah satu wujud
kepedulian itu adalah menerapkan pola hidup hemat energy. Oleh karena itu sudah selayaknya
pemanfaatan energy di sebuah institusi pendidikan semestinya memenuhi tingkat kenyamanan
dan kesehatan sekaligus optimal dan tidak berlebihan di dalam pemanfaatan energy.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dilakukan penelitian berupa assessment untuk
melihat apakah sistem pencahayaan yang telah ada telah memenuhi standar atau belum. Dalam
hal ini studi kasus yang dilakukan adalah dengan melakukan assessment di ruang kelas dan
laboratorium di Politeknik Caltex Riau. Hasil dari penelitian ini secara sempit ditujukan kepada
pihak yang berwenang dalam hal pengelolaan gedung atau bangunan untuk membuat kebijakan
yang mendukung upaya konservasi dan efisiensi pemanfaatan energy. Untuk tujuan yang lebih
luas, hasil penelitian yang dipaparkan dalam makalah ini diharapkan dapat dijadikan tambahan
wacana dan pengingat kepada masyarakat umum dalam upaya konservasi pemanfaatan energy
listrik, khususnya untuk sistem penerangan. Inti dari upaya konservasi adalah pemanfaatan
energy listrik dengan bijaksana, efisien tanpa mengurangi kualitas, kenyamanan dan kesehatan
pengguna energy.
2
Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa istilah yang sering digunaan dalam teknologi
pencahayaan. Pembahasan selanjutnya adalah metodologi yang digunakan dalam melakukan
assessment sesuai dengan standar SNI 03-6197-2000 tentang konservasi sistem pencahayaan
pada sebuah gedung / bangunan.
2.1
Beberapa istilah dan satuan yang digunakan dalam sistem pencahayaan adalah sebagai
berikut: [1]
a. Flux Cahaya ( ) (Luminous Flux)
Flux Cahaya didefinisikan sebagai sejumlah cahaya yang dipancarkan oleh sumber
cahaya. Flux cahaya diukur dalam satuan lumen. Deskripsi flux cahaya dari sebuah
sumber cahaya ditampilkan pada Gambar 1.
Gambar 1
53
........................................................................ (1)
c. Jumlah Cahaya (Q) (Quantity of Light)
Jumlah cahaya atau Energi cahaya (SI) adalah hasil kali antara fluks cahaya dengan
satuan waktu. Energi cahaya umumnya diekspresikan dalam kilo lumen hour
(klm.h).
..................................................................... (2)
d. Intensitas Cahaya (I) (Luminous Intenscity)
Secara ideal seharusnya flux cahaya memancar dari sebuah sumber cahaya adalah
seragam merata ke seluruh arah. Akan tetapi dalam kenyataanya sebuah cahaya
tidak tersebar merata tetapi akan ada perbedaan antara cahaya di sumber dengan
dijalan cahaya diarahkan. Oleh sebab itu digunakan sebuah istilah untuk
mempresentasikan sejumlah cahaya yang dipancarkan dengan istilah intensitas
cahaya dengan satuan candela. Candela pada awalnya diamboil dari sebuah cahaya
yang dihasilkan oleh sebuah lilin (candle) yang dijadikan standar. Sejak tahun 1979,
Candela didefinisikan sebagai sumber radiasi yang meradiasikan 1/683 watt per
steradian pada frekuensi 540.1012 Hz.
Gambar 2
) ..................................... (3)
e. Iluminasi (Iluminance) dan Luminasi (Luminance)
Iluminasi didefinisikan sebagai sejumlah flux cahaya dari sumber cahaya yang jatuh
pada bidang tertentu. Dalam sebuah ruangan, akan terdapat dua iluminasi yaitu
iluminasi arah vertikal dan horizontal seperti digambarkan pada Gambar 3.
Iluminasi rata-rata ( ) dalam stuan Lux pada sebuah area dihitung dari sejumlah
fluks cahaya dibagi luas area A, seperti digambarkan pada Gambar 4.
........................................................................................ (4)
Gambar 3
Arah iluminasi
Gambar 4
Iluminasi rata-rata
54
Luqman Hakim
2.2
Untuk daya maksimal daya listrik per meter persegi untuk sebuah ruang kelas tidak
secara eksplisit disebutkan di dalam SNI 03-6197-2000, tetapi beberapa jenis ruangan
disebutkan batas daya maksimal yang diperbolehkan. Di antaranya adalah ruangan-ruangan
seperti ditampilkan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1
2.3
Ruang Kelas
250
Perpustakaan
300
Laboratorium
500
Ruang Gambar
750
55
Daya (Watt)
No.
Ruang
Luas (m2)
Jumlah
Per lampu
Total
134
70.56
15
36
540
7.65
137
141.12
30
36
1080
7.65
210
70.56
15
36
540
7.65
126
70.56
15
36
540
7.65
215
70.56
15
36
540
7.65
230
105.84
21
36
756
7.14
Rata-rata
Watt/m2
7.57
56
Luqman Hakim
Tabel 4
No.
Ruang
Lampu Hidup
Lampu Mati
134
162.88
62.07
137
157.50
7.76
210
203.83
107.33
126
154
49.83
215
215.4
29.73
230
189.11
23.89
180.45
46.77
Rata-rata
Ruang
Existing
Performa
134
510.20
100.82
19.76%
137
488.95
149.74
30.62%
210
467.69
96.5
20.63%
126
340.14
104.17
30.63%
215
510.20
185.67
36.39%
230
510.20
165.22
32.38%
28.40%
Dari tabel di atas terlihat bahwa performa lampu yang ada di ruang-ruang kelas secara
rata-rata hanya 28.4% dari nilai yang seharusnya. Dari nilai yang seharusnya dari lampu-lampu
yang masih hidup masih lebih dari 250 lux, akan tetapi dari hasil pengukuran secara rata-rata
intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu jauh di bawah nilai yang seharusnya. Dengan hasil
data tersebut dapat dilihat bahwa lampu-lampu yang ada sudah tidak dalam performa yang
seharusnya dan sudah saatnya dilakukan penggantian. Apabila lampu yang terpasang tersebut
masih dalam performa aslinya, maka pemasangan dan penggunaan lampu FL 36 watt tersebut
telah memenuhi standar baik besar daya maupun intensitas cahaya yang dihasilkan. Hal yang
perlu ditinjau lagi adalah berapa umur lampu yang terpasang tersebut, rata-rata umur lampu FL
36 watt adalah 20000 jam kerja.
57
Dalam penelitian yang telah dilakukan juga dilakukan tinjauan terhadap kemungkinan
dilakukan penggantian lampu yang ada sekarang dengan lampu LED. Dari riset pasar yang
dilakukan didapatkan spesifikasi beberapa lampu LED yang ada[4][5]. Tinjauan hanya
berdasarkan data spesifikasi lampu berdasarkan data yang diklaim oleh pabrikan masingmasing. Data spesifikasi lampu LED ditunjukan dalam Tabel 6 di bawah.
Tabel 6
Lampu
LED Ph**p
Lumen
Lifetime (Jam)
Lm/Watt
11
830
2500
75.45
LED Ph**p
470
2000
58.75
LED Ha***chs
14
1200
15 tahun
85.71
LED Ha***chs
12
1080
15 tahun
90.00
LED H***chs
10
1000
15 tahun
100.00
LED Ha***chs
720
15 tahun
90.00
LED Ha***chs
560
15 tahun
93.33
LED Ha***chs
400
15 tahun
100
LED Ha***chs
200
15 tahun
100
Dari Tabel 6 terlihat bahwa LED Ha***ch 10 watt mempunyai spesifikasi efisiensi
yang paling tinggi yang ditunjukan dengan perbandingan fluks cahaya terhadap nilai daya
(watt)nya yaitu sebesar 100 Lm/watt. Jika memilih sebuah lampu, semestinya LED Hannoch 10
watt tersebut adalah pilihanya. Akan tetapi jika dibandingkan dengan lampu FL 36 watt yang
menghasilkan 3000 lumen maka performa asal kedua lampu tersebut tidak jauh berbeda. Untuk
menghasilkan 3000 lumen dari lampu LED 10 watt, diperlukan 3 buah lampu led 10 Watt, yang
artinya total daya untuk menghasilkan 3000 lumen diperlukan 3 buah lampu LED. Dengan
mempertimbangkan biaya lampu dan infrastruktur yang telah ada, maka jika dilakukan
penggantian lampu masih lebih menguntungkan penggantian dengan lampu yang sejenis, yaitu
FL 36 watt.
4
Penutup
Dari pemaparan diatas berdasarkan data dan hasil analisa dari data-data yang diperoleh,
maka didapatkan beberapa kesimpulan yaitu:
1. Sumber pencahayaan alami pada siang hari di ruang-ruang kelas rata-rata hanya 46 lux
yang artinya kurang dari intensitas cahaya yang direkomendasikan, sehingga memang
sewajarnya menggunakan sumber cahaya dari lampu meskipun kegiatan di kelas
dilakukan pada siang hari.
2. Dari sisi perencanaan, penggunaan lampu FL 36 watt dengan jumlah pada setiap
ruangan kelas yang dijadikan sampel telah memenuhi standar Dalam SNI 03-6197-2000
di mana daya terpasang per satuan luas tidak lebih dari 15 watt/m2 dan intensitas cahaya
yang dihasilkan telah lebih dari 250 lux.
3. Kondisi eksisting pada saat dilakukan penelitian menunjukan intensitas cahaya di ruang
kelas kurang dari 250 lux, hal tersebut menunjukan bahwa lampu-lampu yang terpasang
sudah tidak pada performa yang seharusnya sehingga disarankan untuk melakukan
penggantian.
4. Dari riset spesifikasi lampu LED yang ada dipasaran saat ini, sebaiknya dilakukan
penggantian dengan jenis lampu yang sama dengan sebelumnya, yaitu lampu FL 36
watt.
58
Luqman Hakim
Daftar Pustaka
[1].
[2].
[3].
[4].
[5].