Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
mencerminkan
upaya
bangsa
Indonesia
untuk
meningkatkan
pelayanan
kesehatan
ditingkat
pertama
yang
Pelayanan
kesehatan
tingkat
pertama
adalah
menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
secara
bermutu,
memenuhi
target
puskesmas
seperti
Rumah
Tangga
Sehat,
B; TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan analisis kegiatan Puskesmas ini
adalah sebagai berikut;
1; Tujuan umum
Untuk mengetahui pelaksanaan program kerja pokok Puskesmas
yang dilaksanakan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
2; Tujuan khusus
a; Mengetahui hasil pelaksanaan program program
lingkungan
yang
telah
dilakukan
oleh
kesehatan
Puskesmas
kepada
masyarakat
b; Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh puskesmas
pada pelaksanaan program kesehatan lingkungan.
C; CARA ANALISIS
Analisis
program
membandingkan
puskesmas
(comparison)
dilakukan
antara
dengan
perencanaan
jalan
program
E; EVALUASI PELAKSANAAN
No
1
2
3
Rencana
Kendala
Kegiatan
Pendataan sasaranPendataan tergantung dari keaktifan dari kader kesehatan yaitu ibu ibu PKK dalam
program
Pengolahan data
belum optimal.
Pengolahan data dilakukan di Puskesmas oleh penganggung jawab program setiap
Program
Jambanisasi
masih belum berhasil karena masih penduduk yang memanfaatkan jamban 44, 48 %.
hal ini disebabkan berbagai macam faktor yaitu biaya pembuatan jambannya yang
tidak ada, meskipun diberi materi pembuatannya. Selain itu faktor kebiasaan dari
masyarakat yang sulit untuk dihilangkan seperti kebiasaan BAB di sungai. Oleh karena
itu perlu adanya penyuluhan dari pihak puskesmas secara rutin dengan berkoordinasi
Penyuluhan
dan
dengan pihak desa baik dari pemuka agama, atau tokoh masyarakat.
PSNPemeriksaan jentik nyamuk secara berkala sudah dilakukan oleh pihak puskesmas
pemeriksaansetiap bulan kegiatan ini bekerja sama dengan pihak kader PKK di setiap desa.
jentik nyamuk
masing masing wilayah baik dari pihak desa salah satunya dengan kader PKK untuk
5
Evlauasi
Pencapaian Rumah sasarannya yaitu masyarkatnya sendiri. Kesulitan yang timbul adalah belum adanya
Sehat
penyuluhan secara rutin rentang kriteria rumah sehat selain itu faktor ekonomi dari
masyarakat yang kurang menunjang untuk pembuatan rumah sehat sehingga target
pencapaian rumah sehat hanya tercapai 58,63% ( indikator Indonesia sehat 65%).
Pencapaian KK yang memiliki tempat sampah 89,02%. Pencapaian program tempat
Evaluasi
Pencapaian
KKsampah sudah baik, tetapi perlu ditingkatkan untuk memberikan penyuluhan tentang
yang
tempat
sampah
sehat
Pemeriksaan
bersih
8.
Evaluasi
sokaraja I.
Pencapaian SPAL
Pencapaian SPAL
32,75%
Variabel
Rumah yang diperiksa kesehatannya
Nilai Hasil
46,53%
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
9
10
Rumah Sehat
65%
Keluarga yang diperiksa air bersihnya
Keluarga yang memiliki akses air bersih
KK memiliki Jamban
KK memiliki Jamban sehat
KK memiliki tempat sampah
KK memilliki tempat sampah sehat
KK memiliki pengelolaan air limbah
KK memiliki pengelolaan air limbah sehat
TUPM Sehat
Institusi dibina keslingnya
Rumah/Bangunan diperiksa Jentik Nyamuk
58,63%
39,42%
69,45%
44,48%
81,12%
90,25%
89,02%
32,75%
81,66%
100,00%
98,58%
46,53%
11
Aedes
Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes
83,25%
Strengths
Memiliki tenaga kesehatan
seperti,
dokter,
bidan,
perawat dan ahli gizi
Posyandu dengan kader
yang aktif
Fasilitas dan alat cukup
tersedia
Kebijakan lintas program
dan
lintas
sektoral
mendukung
Weakness
Opportunities
Pemantauan pelaksanaan Letak
Puskesmas
yang
program sulit dilakukan
strategis
dan
mudah
Perencanaan program yang dijangkau
Jam kerja 6 jam (08.00belum optimal
14.00)
Jumlah sasaran banyak
sehingga beban kerja tinggi Adanya bantuan kader
kesehatan
Cakupan wilayah sangat
luas
Rata-rata jam kerja efektif
sampai jam 13.00
Tingkat pendidikan kader
sangat bervariasi
Threats
Letak
geografis
yang
harus
dijangkau
oleh
Puskesmas.
Rata-rata
masyarakat tidak
bisa periksa ke
puskesmas pagi
hari karena harus
bekerja
A. STRATEGI S-O
Kekuatan dari puskesmas seperti tenaga yang dapat membantu
pelaksanaan kesehatan lingkungan sepeti tenaga keperawatan, petugas
kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat apabila disesuaikan bantuan
dari
bidan
praktek
swasta
dan
kader
kesehatan
yang
merupakan
pentingnya
kesehatan
lingkungan
serta
serta
adanya
kelemahan
yang
cukup
berat
yang
dihadapi
puskesmas
perlu
diciptakan
sebuah
strategi
dimana
puskesmas
bisa
A; Kesimpulan
1; Secara umum hasil pelaksanaan program yang direncanakan oleh
bagian Gizi khususnya peningkatan pemberian ASI ekslusif di
Puskesmas Sokaraja I belum terlaksana secara optimal.
2; Program Gizi terutama peningkatan pemberian ASI eksklusif yang
belum terlaksana dengan optimal adalah:
a; Pendataan sasaran program
b; Penyuluhan terhadap bumil, bufas, buteki
c; Pembinaan Kader Posyandu
d; Pembinaan bidan praktek swasta dan dukun bayi
e; Evaluasi pemberian ASI eklusif
3; Kendala yang masih dihadapi oleh Gizi terutama peningkatan
pemberian ASI eksklusif adalah kurangnya tenaga dan waktu
4; Sistem
pelaporan
yang
dilakukan
oleh
kader-kader
Posyandu
kader
dan
masyarakat
tentang
Gizi
terutama
peninjauan
kembali
terhadap
rencana
pelaksanaan
lebih
jelas)
sehingga
mudah
dipantau
pencapaian
pelaksanaan program.
2; Pembinaan terhadap bidan dan kader maupun dukun perlu
ditingkatkan.