Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh
Azizatu Zahroh
NIM:108104000026
LEMBAR PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim
Tiada gading yang tak retak begitu pepatah mengatakan
Tiada kesempurnaan kecuali kesempurnaan milik-Nya.
Berkat rahmat Allah Karya kecil telah kuselesaikan
dan akan kupersembahkan untuk cahaya hidupku
yang senantiasa ada disaat suka maupun duka(bapak dan ibu tercinta)
yang selalu mendoakan putri sulungnya
untuk semua dosen yang telah berjasa,
untuk sahabat-sahabat terindahku dan
terima kasihku tiada terhingga untuk semuanya
Dari semua telah Kau tetapkan hidupku dalam tangan Mu,
Rencana indah yang telah Engkau siapkan bagi masa depanku yang penuh harapan
harapan kesuksesan terpangku dipundak sebagai janji kepada mereka, bapak dan ibu
Rencana Allah itu lebih baik dari rencanamu
Jadi tetaplah berjuang dan berdoa hingga engkau akan menemukan ternyata memang
allah memberikan yang terbaik untukmu
pendidikan.mempunyai akar yang pahit tapi buahnya manis(Aristoteless)
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Azizatu Zahroh
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
Tlp/Hp
: 085711568847
: azizatu_rizha28@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan:
1. SD N 1 Serdang Kuring
(1996-2002)
(2002-2005)
3. SMA N 1 Belitang
(2005-200)8
(2008-2012)
Pengalaman Organisasi
1. Anggota Pramuka SD N 1 Serdang Kuring
2. Anggota OSIS SMP N1 Buay Bahuga
3. Anggota Pramuka SMP N1 Buay Bahuga
4. Anggota Pramuka SMA N 1 Belitang
5. Anggota ROHIS SMA N 1 Belitang
6. Anggota BEMJ Ilmu Keperawatan
7. Anggota Relawan LK ESQ 165
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillahi rabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu
Tentang Gizi Buruk Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Ciputat
Timur Tahun 2012.
Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan besar Nabi
Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan sehingga penulis tetap
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Dalam penyelesaian skipsi, penulis
sadar bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. DR (hc). Dr. Muhammad Kamil Tadjuddin, Sp. And, selaku Dekan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. H.M. Djauhari W, AIF., PFK, selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes, selaku Pembantu Dekan Bidang
Administrasi Umum Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
Budiutomo,S.kep,M.kep,
selaku
Ketua
Program
Studi
Ilmu
viii
12. Orang tua tercinta (Bapak Zainal abidin dan Ibu Iin Yulistio Wati) yang telah
memberikan kasih sayang tulus dan selalu mendoakan serta memberikan
motivasi tiada hentinya kepada penulis.
13. Kakak adik penulis (mas lana dan adik tifa) yang selalu memberikan
dukungan baik moril maupun materiil serta doa yang tiada henti.
14. Teman-teman angkatan 2008 yang telah bersama-sama dengan penulis
melewati hari-hari baik suka maupun duka dalam menyelesaikan kuliah di
PSIK UIN Jakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Untuk
itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa mendatang.
Wassalamualaikum wr.wb
AZIZATU ZAHROH
ix
ABSTRAK
Gizi buruk merupakan masalah yang masih sering terjadi di Indonesia.
Penanganannya tidak hanya dengan pendekatan medis tetapi juga dengan
pendekatan non medis contohnya promosi kesehatan. Pengetahuan ibu merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi gizi buruk pada balita. Oleh karena itu,
peranan ibu sangat penting dalam proses pencegahan gizi buruk pada balita.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhuungan
dengan pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita di wilayah kerja
puskesmas Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif analitik dengan rancangan cros sectional. Sampel penelitian
yaitu ibu yang memiliki balita sebanyak 79 responden. Pengambilan sampel
dengan menggunakan teknik acccidental sampling. Data di peroleh melalui
wawancara dengan mengguanakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji
Spearman Ranx. Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu yang memiliki
pengetahuan kurang tentang gizi buruk sebesar 10,1%, cukup sebesar 36,7% dan
baik sebesar 53,2%. Analisa bivariat diperoleh faktor-faktor yang berhubungan
dengan pengetahuan ibu yaitu pendidikan (p=0,000), usia (p=0,024), pekerjaan
(p=0,000), pendapatan keluarga (p=0,004), dan faktor yang tidak berhubungan
dengan pengetahuan adalah pengalaman (p=0,343). Saran bagi puskesmas
diharapkan dapat meningkatkan pfrekuensi penyuluhan tentang gizi buruk bagi
ibu-ibu yang mempunyai balita.
Kata kunci: faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan,
pengetahuan ibu, gizi buruk.
Daftar bacaan : 52 (1996-2011)
ABSTRACT
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ....................................................................... v
RIWAYAT HIDUP. ....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
ABTRACT ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xx
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxi
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 10
E. Ruang Lingkup .......................................................................... 11
xii
xiii
2.
2.
xiv
2.
B. Analisis Univariat. .. 72
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Analisis Bivariat... .. 75
1.
2.
3.
4.
5.
BAB VI PEMBAHASAN... 82
A Pembahasan Univariat 82
xv
1.
2.
3.
4.
5.
6.
B Pembahasan Bivariat... 85
1.
2.
3.
4.
5.
C Keterbatasan Penelitian... 92
D Implikasi Penelitian. 93
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .. 95
A Kesimpulan . 95
B Saran 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
kerja
Puskesmas
Kecamatan
Ciputat
Timur
71
kerja
Puskesmas
Kecamatan
Ciputat
Timur
Tangerang Selatan................................................................
72
72
73
73
xvii
Tabel 5.7 Proporsi umur menurut pengetahuan tentang gizi buruk balita
di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciputat Timur
Tangerang Selatan..............................................................
75
76
77
78
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
xix
49
DAFTAR SINGKATAN
AKABA
AKB
AKI
BALITA
BB/U
IKM
IPM
KKAL
=Kilokalori
KMS
MP-ASI
SPSS
xx
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan dan kualitas pembanguanan suatu negara dilihat dari Indeks
Pembanguan Manusia (IPM) dan Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) (Depkes,
2005). Menurut laporan United Nation Development Programme (UNDP) tahun
2008, Indeks pembangunan dan kemiskinan bangsa Indonesia ditempatkan pada
urutan ke 107 dari 177 negara. Rendahnya Indeks ini dipengaruhi oleh rendahnya
status gizi dan status kesehatan pendudukyang terlihat dari masih tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI),Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) yang merupakan indikator kesehatan penduduk (Depkes, 2005).
Survei Demografi Dan Kesehatan di Indonesia (2007), AKI sebesar 228 per
100.000 kelahiran hidup, sedangkan target yang harus dicapai adalah 102 per
100.000 kelahiran hidup, demikian juga dengan AKB sebesar 34 per 1.000
kelahiran hidup dan AKABA sebesar 58 per 1.000 kelahiran hidup. Target yang
akan dicapai adalah 23 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini masih tinggi jika di
bandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015
yang sudah disepakati oleh lebih dari 180 kepala negara termasuk Indonesia
(Depkes, 2010).
Salah satu tantangan untuk menurunkan angka kematian terutama angka
kematian balita yaitu masih terbatasnya upaya perbaikan gizi pada anak, karena
lebih dari separuh kematian bayi dan anak balita disebabkan oleh buruknya status
gizi (Azwar, 2000). Gizi yang baik perlu ditingkatkan untuk mendukung
buruk
dapat
mengakibatkan
pertumbuhan
sangat
merugikan
performance anak, akibat kondisi Stunting postur tubuh anak menjadi kecil
pendek (Nency, 2005). Keadaan yang memprihatinkan lagi, perkembangan anak
pun akan terganggu. Efek malnutrisi terhadap perkembangan mental dan otak
tergantung pada derajat berat, lama dan waktu pertumbuhan otak itu sendiri. Jika
kondisi gizi buruk terjadi pada masa golden period perkembangan otak (0-3
tahun), dapat dibayangkan jika otak tidak dapat berkembang sebagaimana anak
yang sehat, dan kondisi ini akan (irreversible) sulit untuk dapat pulih kembali
(Nency, 2005).
Kurang gizi dimasa kanak-kanak juga menyebabkan tingkat intlektual anak
(IQ) menurun 10-15 poin. Penurunan ini beresiko anak tidak mampu mengadopsi
ilmu pengetahuan dan daya pikirpun melemah (Kasdu, 2004). Dampak jangka
pendek gizi buruk meliputi anak menjadi apatis, mengalami gangguan bicara dan
perkembangan, sedangkan dampak jangka panjang meliputi penurunan skor IQ,
penurunan perkembangan kognitif, dan penurunan integrasi sensori (Nency,
2007). Seiring dengan kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang
bergizi merupakan faktor penting dalam masalah kekurangan gizi, akan tetapi
penyebab yang tidak kalah pentingnya sesuai yang terpapar diatas adalah
kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi atau kemampuan untuk menerapkan
kemampuan informasi pangan yang diproduksi dan tersedia (Harper, 1986 dalam
Morani 2008). Sesuatu hal yang meyakinkan bahwa pengetahuan gizi sangat
penting adalah bahwa status gizi yang cukup merupakan hal penting bagi
kesehatan dan kesejahteraan generasi masa depan (Furqan, 2008).
Beberapa penelitian terkait pengetahuan ibu tentang gizi seimbang yakni
penelitian yang dilakukan oleh Purwaningtyas (2008) di desa Sidoardjo Jawa
Timur, data hasil yang didapatkan dari 33 responden berupa 60.6% ibu
mempunyai pengetahuan buruk dan 39.4% ibu mempunyai pegetahuan baik.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Rahmaulina (2006) menyatakan bahwa
semakin tinggi pengetahuan ibu mengenai gizi dan tumbuh kembang anak, serta
hasil penelitan
menunjukkan faktor yang memiliki kontribusi terhadap gizi kurang pada anak
adalah riwayat penyakit infeksi, tingkat pengetahuan ibu yang kurang, tingkat
sosial ekonomi keluarga yang rendah, dan asupan kalori serta protein yang
kurang, sedangkan faktor yang kepercayaan ibu terhadap makanan (100%)
memiliki kepercayaan yang mendukung terhadap status gizi balita tidak
berkontribusi terhadap status gizi kurang pada balita. Dari berbagai penelitian
mengenai pengetahuan dikemukakan pula beberapa faktor yang berhubungan
dengan pengetahuan, penelitian yang dilakukan oleh Rubiyanto (2002)
menyatakan bahwa factor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang
AIDS meliputi tingkat pendidikan, umur, pekerjaan, tempat tinggal serta
keterpajanan informasi. Penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan ibu dan status gizi memberikan peranan penting dalam tumbuh
kembang anak.
Jika dilihat dalam perspektif agama Islam telah dijelaskan bahwa makanan
bergizi sangat dianjurkan terutama untuk balita maupan anak-anak, begitu banyak
makanan untuk semua manusia di muka bumi yang di sediakan Allah SWT.
Banyak makanan sehat yang berbedabeda rasa, bentuk maupun warnanya.
Pemberian makanan yang baik dengan kadar gizi cukup dapat membantu
penurunan prevalensi gizi kurang dan pendek pada balita dan peningkatan jumlah
penduduk yang mendapat asupan kalori 2000 Kkal/orang/hari pada tahun 2015
(Bappenas, 2011).
Secara nasional sudah terjadi penurunan prevalensi kurang gizi ditinjau dari
berat badan menurut umur (BB/U) pada balita dari 18,4 persen tahun 2007
menjadi 17,9 persen tahun 2010. Penurunan terjadi pada prevalensi gizi buruk
yaitu dari 5,4 persen pada tahun 2007 menjadi 4,9 persen tahun 2010. Tidak
terjadi penurunan pada prevalensi gizi kurang, yaitu tetap 13,0 persen. Di provinsi
banten sendiri prevelensi status gizi menurut BB/U kejadian gizi buruk sebesar
4,8% (total nasional) dan gizi kurang sebesar 13,7 % (total nasional) (Riskesdas,
2010).
Data terakhir dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten (2011), persentase
jumlah penderita gizi buruk ini mengalami peningkatan sebesar 0,09 persen atau
9.378 balita pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 sebesar 1,04 persen atau
sekitar 8.737 balita gizi buruk dari 839.857 balita terpantau. Kasus gizi buruk ini
merata hampir diseluruh kabupaten atau kota di Provinsi Banten, sedangkan di
Kabupaten Tangerang tercatat 2.166 balita gizi buruk atau 0,95 persen dari
227.343 balita terpantau, Kabupaten Pandeglang sebanyak 1.398 balita atau 1,30
persen dari 107.342 balita terpantau, Kota Cilegon 241 balita atau 0,83 persen dari
28,883 balita terpantau, dan terakhir di Kota Tangerang sebanyak 323 balita gizi
buruk atau 0,41 persen dari 79.593 balita terpantau. Dari jumlah gizi buruk di
Tangerang paling banyak berasal dari puskesmas di wilayah Tangerang Selatan
sebanyak 433 orang (0,14%).
B. Rumusan Masalah
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber
daya manuasia ( SDM ) yang di lakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan
kualitas SDM dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang anak
sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang
ini, pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi
yang diberikan dengan penuh kasih sayang dapat membentuk SDM yang sehat,
cerdas dan produktif.
Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya
tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja.
Masalah gizi disamping merupakan sindroma kemiskinan yang erat kaitannya
dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga juga menyangkut
aspek pengetahuan orang tua dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup
sehat. Kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan pada orang tua, khususnya ibu
merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi pada balita. Anak
yang
menderita
gizi
buruk
akan
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang
berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Ciputat Timur.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang gizi buruk
b. Diketahuinya hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang
gizi buruk.
10
dengan
pengetahuan ibu
11
E. Ruang Lingkup
Penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang berhubungan dengan
pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita. Penelitian ini dilakukan di
wilayah kerja Puskesmas kelurahan Ciputat Timur selama bulan September 2012.
Sample penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai anak usia balita (12 bulan sampai
5 tahun). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan
penelitian secara cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan
accidental sampling.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengnderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007).
Sedangkan, penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni:
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2007). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang.
2. Proses Adopsi Perilaku
Dari beberapa penelitian bahwa perilaku yang didasari pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada yang tidak didasari pengetahuan. Menurut
Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2007) orang sebelum mengadopsi
prilaku baru akan terjadi proses, yakni:
1)
2)
3)
4)
5)
12
13
benar
tentang
objek
yang
diketahui,
dan
dapat
diartikan
sebagai
suatu
kemampuan
untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau pengguanaan
hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks
atau situasi yang lain
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
14
e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian ke dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaianpenilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
g. Berkreasi (Created)
Kemampuan menyusun unsur-unsur untuk membentuk suatu
keseluruhan koheren atau fungsional, mereorganisasi unsur ke dalam
pola atau struktur baru, termasuk didalamnya:
a) Generating (Hipotesa)
b) Planning (Perencanaan)
c) Producing ( Penghasil)
15
4.
yang
mempengaruhi
pengetahuan
meliputi
(Notoadmojo, 2003)
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti terjadi proses
pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih
dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, keluarga atau
16
17
2) Pengalaman
Pengalaman adalah sesuatu yang dirasakan (diketahui, dikerjakan)
juga merupakan kesadaran akan suatu hal yang tertangkap oleh indera
manusia. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang
dihadapi masa lalu. Pengalaman berbanding lurus dengan pengetahuan,
dimana seseorang yang telah berpengalaman maka pengetahuannya
tentang pengalaman itu akan meningkat (Notoadmojo, 2003). Penelitian
ini memasukkan pengalaman dalam faktor pengetahuan
yang
dikategorikan dalam dua kategori yaitu pernah dan tidak pernah. Hal ini
dimaksudkan ibu yang pernah merawat bayi diharapkan mempunyai
pengalaman dibandingkan dengan ibu yang belum pernah merawat
bayi.
3) Sumber Informasi
Sumber informasi yang diperoleh baik dari pendidikan fomal
maupun non formal dapat memberikan pengaruh pada perubahan atau
peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk
media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain
mempunyai
pengaruh
besar
terhadap
pembentukan
opini
dan
18
pengetahuan
(Notoadmodjo,
2003).
yang
diperolehnya
Rubiyanto
(2002)
semakin
dalam
membaik
penelitiannya
tua.
Pembagian
umur
dalam
suatu
penelitian
dapat
19
20
21
B. Konsep Balita
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
Tumbuh kembang sebenarnya dua istiah yang sifatnya berbeda, tetapi
saling
berkaitan
dan
sulit
dipisahkan,
yaitu
pertumbuhan
dan
22
b. Perubahan Proporsi
Perubahan proporsi terlihat pada proporsi fisik atau organ
manusia muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
c. Hilangnya Ciri Lama
Pada pertumbuhan terjadi hilangnya cirri-ciri lama yang ada
selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus,
lepasnya gigi susu dan laian-lain.
d. Timbulnya Ciri-Ciri Baru
Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan
mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah
ketiak, pubis atau dada.
2. Ciri Perkembangan
a. Perkembangan melibatkan perubahan.
Karena
perkembangan
terjadinya
bersamaan
dengan
23
24
merupakan salah satu factor yang penting dalam tumbuh kembang anak.
Karena dengan pendidikan atau pengetahuan yang baik, maka orang tua
dapat mengasuh anaknya dengan cara yang baik, serta mengetahui
bagaimana menjaga kesehatan anaknya.
3. Status gizi
Bayi yang mendapat asupan gizi yang seimbang baik kualitas
maupun kuantitasnya akan memperoleh energy yang cukup untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan nutrien tertinggi per kg
berat badan dalam siklus daur kehidupan adalah masa bayi dan anakanak, dimana kecepatan tertinggi dalam pertumbuhan dan metabolisme
terjadi pada masa ini (Hidayat, 2008). Dukungan gizi sangat berarti,
karena dengan gizi yang sesuai kebutuhan, pertumbuhan fisik dan
perkembangan dini dapat membentuk dasar kehidupan yang sehat dan
produktif. Imaturitas dari organ-organ tubuh dan kemampuan dalam
mencerna dan menyerap nutrient dari ASI serta prilaku makan yang
berkembang tahap demi tahap mengharuskan masukan gizi yang sangat
diperhatikan (Kusharisupeni, 2010 ).
4. Faktor hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anak
antara lain hormone somatrotopin, hormone tiroid dan glukotiroid.
Menurut Sediaoetomo (2000) terdapat dua fase pertumbuhan cepat
(growth spurdt) pada pola pertumbuhan seseorang, yaitu periode bayi
dan balita serta periode remaja. Terutama pada fase pertumbuhan cepat,
kebutuhan zat gizi akan meningkat dengan pesat. Sehingga, suatu
25
kondisi defisiensi pada fase ini akan sagat berpengaruh pada tumbuh
kembang anak.
4. Tahapan Tumbuh Kembang Balita
Tahapan tumbuh kembang anak dimulai dari bayi (0-11bulan), toddler
(1-3 tahun), usia prasekolah (3-5 tahun),usia sekolah dan remaja (Hidayat,
2008).
5. Balita
Perkembangan seorang anak secara umum digambarkan melalui
beberapa periode, salah satunya yaitu periode Bawah Lima Tahun
(BALITA) yang merupakan salah satu periode manusia setelah bayi dan
sebelum anak-anak awal. Rentang usia balita dimulai dari 1 sampai 5 tahun.
Periode usia ini disebut juga periode usia prasekolah. Periode ini adalah
periode penting dalam tumbuh kembang anak karena pada masa ini
pertumbuhan dasar yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa,
kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat
cepat dan merupakan landasan bagi perkembangan selanjutnya (Djaeni,
2000).
C. Gizi
1. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
peyimpanan, metabolise dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
26
27
28
1) Rambut
Rambut kusam, kering, tipis dan jarang, dan mudah
putus/kurang kuat.
2) Wajah
Pucat atau penurunan pigmentasi, moon face (wajah seperti
bulan), pengeringan selaput mata dan flek hitam dibawah mata.
Terdapat jaringan parus sekitar sudut bibir, serta adanya gusi yang
mudah berdarah.
3) Kelenjar
Pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran kelenjar tiroid,
sedangkan menurut Depkes RI 1999, tanda- tanda klinis penderita
malnutrisi yaitu; anak tampak sangat kurus, cengeng, rewel, kadang
apatis, kulit kering, jaringan lemak subkutis sangat sedikit, rambut
kusam dan mudah putus, pandangan mata anak nampak sayu, dan
sering disertai infeksi anemi dan diare.
3. Faktor Penyebab Gizi Buruk
Factor penyebab gizi buruk menurut menurut Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI), ada tiga faktor penyebab gizi buruk, meliputi
a. Keluarga miskin.
b. Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak.
c. Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC,
HIV/AIDS, saluran pernapasan dan diare (Sudayasa, 2010).
29
30
pertumbuhan
dan
perkembangannya
yang
sulit
31
32
33
b.
c.
34
d.
e.
bekerja,
yang
berarti
menurunnya
prestasi
dan
konsumsi
makanan
rakyat.
Karena
itulah
program
35
menimbang
dan
mencatat
saja,
tetapi
harus
36
1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua untuk memantau
tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
2. Sebagai alat bantu dalam memantau dan menentukan tindakan
yang diperlukan untuk mewujudkan tumbuh kembang yang
optimal.
3. Mengatasi
malnutrisi
dimasyarakat
secara
efektif
dengan
37
2.
Dua pita kuning yang berada di atas garis merah, berturutturutmerupakan batas atas 75% dan 85% dari median baku
WHO-NCHS.
3.
Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning, berturutturut merupakan batas atas 85% dan 90% dari median baku
WHO-NCHS.
4.
Dua pita warna hijau tua di atas diatas pita hijau meda,
berturut-turut merupakan batas atas 95% dan 100% median
baku WHO-NCHS.
5.
pengukuran
kurva
pertumbuhan
berat
badan
2.
3.
38
2.
3.
4.
5.
6.
39
40
ibu
dalam
41
Bentuk makanan
0-6
ASI Ekslusif
6-9
10-12
Makanan lembek
12-24
Makanan keluarga
24 -59
Makanan keluarga
42
1. Karbohidrat
Karbohidrat diperlukan oleh anak yang sedang tumbuh terutama
sebagai sumber energy. Tidak ada ketetuan tentang kebutuhan minimal
karbohidrat, oleh karena glukosa dalam sirkulasi dapat dibentuk dari
protein dan lemak. Walaupun demikian zat yang mengandung tinggi
protein dan lemak dapat menyebabkan beban bagi ginjal dan sirkulasi.
Masukan yang dianggap optimal berkisar antara 40-60% dari jumlah
total energi, sebagian besar karbohidrat sebaiknya dari jenis
polisakarida seperti yang terdapat dalam beras, gandum, kentang dan
sayuran. Glukosa yang terdapat dalam minuman manis, kue, coklat dan
makanan manis lainnya harus dibatasi dan tidak melebihi 10% dari
jumlah energy. Makanan yang terlalu manis tidak dianjurkan untuk
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan gigi (Pudjiadi, 2005).
2. Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkutan
vitamin A,D,E, dan K. lemak juga merupakan sumber yang kaya akan
energy, selain itu sebagai pelindung organ tubuh seperti pembuh darah,
saraf, organ dan lain-lain terhadap suhu tubuh dan dapat membantu rasa
kenyang (penundaan waktu pengosongan lambung), komponen lemak
dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan
lemak akan menyebabkan terjadinya perubahan kulit khususnya asam
lenoleat yang rendah, berat badan kurang, akan tetapi apabila konsumsi
lemak dalam jumlah yang berlebihan akan menyebabkan berbagai
penyakit pada anak. Oleh karena itu, untuk mendapatkan jumlah lemak
43
yang cukup dapat diperoleh dari susu, mentega, kuning telur, daging,
ikan, keju, kacang-kacangan dam minyak sayur (Pudjiadji, 2001).
3. Protein
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam
pembentukan sel. Tersedianya protein dalam jumlah yang cukup
penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan. Protein dalam
tubuh anak harus tersedia dalam jumlah yang cukup ,apabila jumlahnya
berlebih dapat memperburuk isufisiensi ginjal demikian juga apabila
jumlahnya kurang maka dapat menyebabkan kelemahan, kwasiokhor
dan marasmus. Komponen zat gizi protein dapat diperoleh dari susu,
telur, daging, ikan, unggas, keju, kedele, kacang buncis dan padi-padian
(Pudjiadi, 2001).
4. Air
Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting, mengingat
kebutuhan air pada anak relative tinggi 75-80% dari berat badan
dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60%. Air bagi tubuh
dapat berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran sel, sbagai medium
untuk ion, dan pengatur suhu tubuh. Sumber zat air dapat diperoleh dari
air dan semua makanan (Pudjiadi, 2005).
5. Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam
kelompok mikro, yang terdiri dari kalsium yang terdapat di keju, susu,
sayur-sayuran yang berdaun hijau, dan kerang. Klorida termasuk
mineral yang berguna dalam pengaturan tekanan osmotic yang tersedia
44
dalam garam, daging, susu dan telur. Flour merupakan mineral yang
berfungsi untuk pengaturan struktur gigi dan tulang yang apabila
tersedia dalam jumlah yang kurang menyebabkan karies gigi, sumber
dari flour ini terdapat pada air, makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.
Yodium merupakan mineral yang terdapat dalam garam, apabila
tersedia dalam jumlah kurang dapat mengakibatkan penyakit gondok
dan dapat menggagngu pertumbuhan.
6. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organic yang digunakan untuk
mengkatalisator metabolism sel yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan serta dapat mempertahankan fungsi organ. Vitamin yang
dibutuhkan meliputi vitamin A, vitamin B, vitamin B komplek, vitamin
C, vitamin B2, vitamin B12, vitamin D, vitamin E dan Vitamn K.
Table 1.2 Kebutuhan Energi Per Hari
Umur
Berat badan
Tinggi badan
Energi
(kg)
(cm)
(Kkal)
0-6 bulan
5,5
60
560
7-12 bulan
8,5
71
800
1-3 tahun
12
89
1220
4-6 tahun
18
108
1720
45
46
47
E. Penelitian Terkait
1. Rubiyanto Teguh (2002), peelitiannya yang berjudul faktor-faktor yang
berhubuungan dengan pengetahuan ibu mengenai AIDS (anallisis data
sekunder SDKI97). Penelitian ini menggunakan desain analisis data
sekunder dengan hasil penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan
pengetahuan ibu mengenai AIDS diantaranya umur, tingkat pendidikan,
pekerjaan, tempat tinggal serta keterpajanan informasi. Dimana analisis
bivariatnya terdapat hubungan yang bermakna diantara faktor-faktor tersebut
terhadap pengetahuan.
2. Kosasih (1996), penelitiannya yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan
dengan pengetahuan dan sikap kepala keluarga dan tokoh masyarakat tentang
kusta di Kabupaten Kuningan. Hasil penelitian menunjukakan hubungan
bermakna antara faktor umur, pendidikan, dan lingkungan dengan
pengetahuan mengenai kusta.
3. Sandjaja (2000). Penelitianya yang berjudul Penyimpangan Positif (Positif
Deviance) Status Gizi Anak Balita dan faktor-faktor yang berpengaruh
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yangberhubungan
dengan malnutrisi anak di bawah lima tahun. Studi ini telah dilakukan dari
bulan Juli sampai September 2000 diPagelaran, Ciomas, Kecamatan Bogor,
Jawa Barat. Subyek penelitian adalah 60 anak kekurangan berat badan yang
dipilih dari tiga Posyandu. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa sebagian
anak dalam keluarga tertentu dengan sosial ekonomi rendah mempunyai daya
adaptasi yang tinggi sehingga mampu tumbuh dan berkembang, salah satu
48
49
F. Kerangka Teori
Langsung
Penyebab gizi
buruk
- penyakit bawaan
- makanan
Tak langsung
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan meliputi
- Usia
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Sosial ekonomi
- Pengalaman
Pengetahuan ibu
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan
bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis
beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat, 2009).
Kerangka konsep penelitian ini di buat untuk melihat factor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan dengan tingkat pengetahuan ibu tentang status
gizi buruk, serta melihat gambaran pengetahuan ibu tentang gizi buruk. Agar
lebih jelas bagaimana penelitian ini dilakukan Maka dibawah ini dijelaskan
kerangka konsep penelitian, yaitu :
Variable independent
Variable dependent
Pengetahuan
ibu tentang
gizi buruk
pendapatan keluarga
5. Pengalaman
50
51
B. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu mendefinisikan variabel sacara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek
atau fenomena (Hidayat, 2009).
Table 3.2
Variable
Definisi
Cara Ukur
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala
Variable
Kuesioner
1. Pendidikan
Ordinal
independent
mengajar
Dengan
Operasional
a. Pendidikan
diberi
dasar
(SD
pertanyaan
/tidak tamat
dari
dengan tiga
SD, SMP)
jenjang tentang
pendidikan
a. Usia
pendidik-
kategori 0, 2. Pendidikan
1,
dan
menengah
diperoleh
yang
pada
oleh
dikelompokk
kuesioner A 3. Pendidikan
responden
an menjadi
data
tinggi
1.SD
demografi
(perguruan
2. SMP
responden
tinggi,
(SMA)
3. SMA
Akademi)
4.
(Depdiknas,
Akademi/PT
2005)
Kuesioner
hidup
Dengan
atau diberi
1. Usia
1
respoden <32
Ordinal
52
ada
(sejak pertanyaan
pertanyaan
tahun
pada
(dewasa
kuesioner A
muda)
tahun terakhir
dengan dua 2.
Usia
atau
kategori 0,
responden
penelitian
1,
32
berlangsung
data
(dewasa tua)
demografi
(Notoatmodo
responden
, 2003)
dilahirkan)
tentang
saat
b. Pekerjaan Kegiatan
pada
Respon-den
Kuesioner
responden
diberi
Dengan
yang
pertanyaan
pertanyaan
dilakukan
tentang
pada
secara
rutin Pekerjaannya
tahun
1. Tidak
1
Nominal
bekerja
seperti IRT
2. Bekerja yang
kuesioner A
mencakup
untuk
dengan dua
Karyawan,
menghasilkan
kategori
PNS
(penghasilan)
dan 1 pada
guru, tenaga
uang
data
kesehatan
demografi
Dll
Sipil,
responden
c. Sosial
Jumlah
Menanya-kan
Kuesioner
ekonomi/pen
pendapatan
kepada
Dengan
dapatan
tetap
keluarga
sampingan
dari
dan responden
tentang
kepala penghasil-an
keluarga,ibu
perbulan
1. Pendapatan / Ordinal
1
kapita/bulan
pertanyaan
<UMR
Rp
pada
1.529.150,00
kuesioner A
/kapita/bulan
kategori
keluarga lain
dan 1 pada
UMR
dalam
data
1.529.150,00
demografi
/kapita/bulan
bulan.
kapita/bulan
Rp
53
responden
(Disnaker,
2011)
d. Penga-
Kuesioner
1. Tidak pernah
laman
dimiliki
diberi
Dengan
responden
pertanyaan
pertanyaan,
dalam
tentang
merawat
penga-laman
pertanyaan
balita
merawat
terbuka dan
balita
Nominal
2 2. pernah
pertanyaan
tertutup
dengan
skala
Guttman
pada
kuesioner B
dengan
kategori
dan 1.
Variabel
Pengetahuan
Pertanyaan
Kuesioner
1. Kurang(sko
dependen
yang
kepada
dengan 20
r 55%)
Pengetahuan
dimaksud
responden
pertanyaan
2. Cukup (skor
dalam
menggunaka
pada
penelitian ini
n kuesioner
kuesioner C
adalah hal-
dengan skala
76-100%)
hal yang
guttman
(Arikunto,
diketahui
tentang
2006).
pengertian,
mempunyai
etiologi,
balita tentang
tanda dan
gizi buruk
gejala,
56-75%)
3. Baik (skor
Ordinal
54
dampak dan
pencegah-an
gizi buruk
serta
kebutuhan
nutrisi balita
gizi buruk
C. Hipotesis
Hipotesa yang ditegakkan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative
(Ha), yaitu
1. Ada hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang gizi
buruk di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciputat Timur.
2. Ada hubungan usia dengan pengetahuan ibu tentang gizi buruk di
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciputat Timur.
3. Ada hubungan pekerjaan dengan pengetahuan ibu tentang gizi buruk
di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciputat Timur.
4. Ada hubungan tingkat sosial ekonomi dengan pengetahuan ibu
tentang gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciputat
Timur.
5. Ada hubungan pengalaman dengan pengetahuan ibu tentang gizi
buruk di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciputat Timur.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif
analitik, jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain
cross sectional. Penelitian kuntitatif adalah penelitian yang menekankan
analisanya pada data-data numerical atau angka yang diolah dengan metode
statistika (Nursalam, 2008). Desain cross sectional merupakan rancangan
penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan
dalam satu waktu (Hidayat, 2008). Pada penelitian ini peneliti akan
mengajukan pertanyaan berupa kuesioner untuk meneliti faktor-faktor yang
berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita.
B. Identifikasi Variabel
1. Variabel independen
Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variable dependen (Hidayat, 2009). Variabel
independen pada penelitian ini yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan meliputi pendidikan, usia, pekerjaan, pendapatan keluarga
dan pengalaman.
55
56
2. Variabel dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena variabel bebas (Hidayat, 2009). Variabel
dependent pada penelitian ini yaitu pengetahuan ibu tentang gizi buruk.
57
Ciputat Timur. Adapun sample yang akan diteliti harus mempunyai kriteria
sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi
1. Ibu yang mampu membaca dan menulis.
2. Ibu yang kooperatif
b. Kriteria eksklusi
1. Ibu yang tidak mampu membaca dan menulis.
2. Ibu yang menolak dijadikan sampel
c. Besar sampel
Penelitian ini menggunakan variable uniariat dan bivariat maka,
ukuran besar sampel diambil dengan menggunakan rumus cross
sectional untuk uji beda 2 proporsi (Hidayat, 2009), yaitu :
Dengan rumus:
(
)
Keterangan :
n
Z1-/2
Z1-
P1
58
P2
: P1+P2/2= 0,314+0,062/2=0,188
59
dan
keterbatasan
peneliti.
Kebanyakan
responden
60
dengan
61
62
b. Angket /kuesioner
Kuesioner merupakan petanyaan tertulis yang diajukan
kepada responden (Nursalam, 2003). Kuesioner akan diisi oleh
responden untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita. Kuesioner yang
digunakan terdiri dari dua bagian:
1) Kuesioner A
Kuesioner
ini
berisi
pertanyaan
mengenai
data
63
memudahkan
responden
untuk
jawabannya
menjawab
(Arikunto, 2006).
Pertanyaan dalam kuesioner C terdiri dari pernyataan positif dan
pernyataan negative. Pernyataan positif atau favorable (positive
statement) adalah jika jawaban benar nilai 1, dan jawaban salah nilai
0 sebanyak 15 pernyataan sedangkan pernyataan negatif atau
unfavorable (negative statement) adalah jika jawaban salah nilai 1, dan
jawaban benar nilai 0 sebanyak 5 pernyataan. Penjabaran materi (kisikisi) yaitu pengertian soal no 1, penyebab soal no 2 dan 19,tanda dan
gejala soal no 3, 4, 8,dan 18, dampak soal no 5, 11, dan 13, penilaian
soal no 9, 10, 15,dan 16, pencegahan soal no 12, konsep balita soal no
7 dan 6, nutrisi balita soal no 14, 17, 18 dan 20. Skor dari pertanyaan
tentang pengetahuan berkisar antara 0 hingga 100% yang ditentukann
dengan rumus :
Hasil dibagi kedalam 3 kategori yaitu kurang=0-55%, cukup=56%75%, baik=76%-100% (Arikunto, 2006).
64
coba instrument dilakukakn pada tanggal 2-10 Agustus tahun 2012 dilakukan
di kelurahan Cempaka Putih dengan jumlah responden 20 orang.
1. Uji validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2005). Suatu kuesioner
dikatakan
valid
jika
pertanyaan
pada
kuesioner
mampu
untuk
r hitung
= Koefisien korelasi
= Jumlah responden
) (
(
)(
)
(
65
18,19,dan 20. Beberapa pertanyaan yang tidak valid tersebut didrop atau
dihapuskan dikarenakan tidak mengurangi indikator yang akan diukur dan
telah terwakilkan oleh beberapa pertanyaan yang valid dan pertanyaan
yang valid ditetapkan untuk dipakai (Djalil dan Muljono, 2007).
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2005). Teknik
pengujian pada penelitian ini menggunakan teknik Alfa Cronbach (),
dalam uji reliabilitas r hasil adalah alpha. Ketentuannya apabila r alpha > r
tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Sebaliknya bila r alpha < r tabel
maka pertanyaan tersebut tidak reliable.
Hasil dari uji reliabilitas penelitian menunjukkan nilai Alpha
Crombach()
dari
masing-masing
variabel,
yaitu
pada
variable
G. Etika Penelitian
1. Prinsip-prinsip Etika Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek
penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar
manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya,
66
manusia.
Prinsip
ini
dapat
ditegakkan
dengan
67
langsung
maka
dengan
manusia,
segi
etika
penelitian
harus
dilakukan
etika
keperawatan
merupakan
masalah
yang
68
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
atau hasil penelitian yang akan disajikan.
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalak
lainnya.
Semua
informasi
yang
telah
dikumpulkan
dijamin
69
memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu
variabel.
3. Scoring
Tahap ini meliputi nilai masing-masing pernyataan dan
penjumlahan hasil scoring dari semua pernyataan.
4. Entry data
Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan kedalam master tabel atau data base komputer,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana.
5. Cleaning data
Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data
yang sudah dientri, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan
mungkin terjadi pada saat meng-entry data ke komputer.
b. Analisa data
Analisa dalam penelitian ini terdiri dari:
a) Analisis univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil
penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi dan persentase dalam tiap variabel (Notoatmodjo, 2005).
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui proporsi masing-masing
variable yang diteliti. Variable tersebut yaitu: factor pengetahuan
(pendidikan, social ekonomi, sumber informasi, usia pengalaman
dan pekerjaan), pengetahuan tentang gizi buruk.
70
b) Analisis bivariat
Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005). Analisis
bivariat pada penelitian ini mengunakan bantuan penghitungan
komputer dengan analisa uji korelasi spearman yang digunakan
untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara variable
independen dengan variable dependen, yang dilakukan analisis
bivariat
yaitu,
factor
yang
mempengaruhi
pengetahuan
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini memaparkan secara lengkap hasil penelitian mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang gizi buruk di Wilayah
Kerja Puskesmas Ciputat Timur. Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dari
tanggal 10 September Sampai 21 September 2012. Wawancara dan pembagian
kuesioner dilakukan di 15 posyandu yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas
Ciputat Timur yang berlangsung saat penelitian dilakukan.
A. Deskripsi Umum lokasi Penelitian
1. Puskesmas Ciputat Timur
Puskesmas Ciputat Timur merupakan salah satu dari 4 puskesmas
yang ada di wilayah Kecamatan Ciputat Timur. Letaknya berbatasan
dengan :
Sebelah Utara
: DKI Jakarta
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
71
72
73
74
Tabel
5.4
diketahui
bahwa
dari
79
responden
yang
75
Distribusi
Frekuensi
Berdasarkan
Tingkat
C. Analisi Bivariat
Berdasarkan kerangka konsep yang telah dibuat maka analisis
bivariat merupakan analisis data yang menguji ada atau tidaknya hubungan
antara variabel-variabel yang diteliti. Variable
dependen (umur,
pekerjaan,
dengan
pendidikan,
pendapatan,
pengalaman)
variable
76
N
5
3
8
%
N
14,7 19
6,7
10
10,1 29
%
55,9
22,2
36,7
N
10
32
42
%
29,4
71,1
53,2
N
34
45
79
%
100
100
100
Koef
korelasi
0,024 0,254
77
78
79
<UMR
UMR
Total
N
7
1
8
%
n
17,9 17
2,5
12
10,1 29
%
43,6
30
36,7
N %
15 38,5
27 67,5
42 53,2
N
39
40
79
%
100
100
100
0,004 0,323
80
dapat diketahui
81
BAB VI
PEMBAHASAN
82
83
gizi buruk dikarenakan usia ibu yang sudah cukup matang dalam
berfikir.
2. Gambaran
Distribusi
Responden
Berdasarkan
Pendidikan
84
3. Gambaran
Distribusi
Responden
Berdasarkan
Pekerjaaan
85
5. Gambaran
Distribusi
Responden
Berdasarkan
Pengalaman
86
87
informasi
pengetahuannya.Penelitian
sehingga
ini
sejalan
semakin
dengan
tinggi
penelitian
tingkat
yang
pendapat
(Alimadi
dalam
Mahardani,
2011)
yang
88
bersikap.
Dari
uraian
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
89
pekerjaan dengan
90
ibu rumah tangga saja (Muhammad ali, 2003). Ibu yang tidak bekerja
mempunyai banyak waktu untuk memperhatikan pola makan anaknya,
serta lebih rutin datang keposyandu dari pada ibu yang bekerja
sehingga ibu yang tidak bekerja mendapat banyak kesempatan
mendapat informasi dari tenaga kesehatan saat ada penyuluhan di
posyandu.
Kadangakala orang hanya memandang sebelah mata fungsi
utama ibu rumah tangga akan tetapi funfsi dan peran ibu dalam rumah
tangga penting dalam upaya kesehatan terutama gizi balita, karena
fungsi utama ibu rumah tangga sebagai ibu bagi anaknya secara
otoomatis ibu akan berusaha mengontrol kesehatan anaknya khususnya
tentang gizi.
Menurut Suharyono (dikutip dari Niluh, 2009) pada jaman
sekarang media informasi sudah sedemikian banyaknya sehingga
informasi yang didengar oleh masyarakat lebih banyak melalui media
massa, televisi dan koran yang semuanya bisa didapatkan bahkan jika
responden hanya bekerja di lingkungan rumah.Sesuai dengan
penelitian ini bahwa pengetahuan yang baik terdapat pada ibu yang
tidak bekerja dibandingkan dengan ibu yang bekerja.
91
analisa
spearman
diperoleh
sebesar
0,004
nilai
ini
92
Pengetahuan
seseorang tidak
hanya
dipengaruhi
oleh
C. Keterbatasan penelitian
Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian
ini, keterbatasan penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
1. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian ini adalah cross sectional oleh sebab
itu penelitian ini tidak bisa memberikan penjelasan tentang adanya
hubungan sebab akibat.Hubungan yang ada hanya menjawab
93
adanya
keterkaitan/melihat
hubungan
saja
antara
variabel
94
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari bab-bab
sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian tentang gambaran karakteristik umum dari 79
responden menunjukkan umur responden mayoraitas >32 tahun
sebanyak 34 responden (43%), pendidikan responden mayoritas tingkat
menengah sebanyak 39 responden (49,4%), pekerjaan responden
mayoritas ibu rumah tangga atau tidak bekerja sebanyak 56 responden
(70,9%), pendapatan responden mayoritas diatas UMR sebanyak 40
responden (50,6%) dan pengalaman responden mayoritas tidak pernah
merawat balita yaitu sebanyak 72 responden (91,1%).
2. Gambaran pengetahuan ibu tentang gizi buruk di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur dari 79 responden terdapat 42 responden
(53,3%) mempunyai pengetahuan baik,
mempunyai
pengetahuan
kurang.
29 responden (36,3%)
Disimpulkan
bahwa
tingkat
95
96
B. Saran
Beberapa saran peneliti terkait penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi Instansi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber acuan untuk
meningkatkan
peran
instansi
terkait
keperawatan
anak
dan
atau memberikan
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama. 2003.
Asnawi. Kematian Bayi Antara Takdir dan Kesalahan Pola Asuh. Jakarta:
Pustaka Irfani. 2005.
Baliwati, Yayuk K dkk. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta : Penebar Swadaya.
2004.
Budiyanto, M. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang : Universitas Muhamadiyah
Depkes RI. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Gizi Dan Makanan. Bogor:
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. 2005.
Djaeni, A. Ilmu Gizi: Untuk Mahasiswa dan Profesi, Jilid . Jakarta: CV Dian
Rakyat. 2000.
Gibney, Michael. Gizi Kesehatan Masyarakat. Alih bahasa oleh Andry Harton
Jakarta : EGC. 2008
Gunarsa. SD. Psikologi Praktis Anak, Remaja Dan Keluarga: Jakarta Gunung
Mulia.2008
Hidayat, Aziz Alimul. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika. 2009.
Husaini. Peranan Gizi Dan Pola Asuh Dalam Meningkatkan Kualitas Tubuh
Kembang Anak. Bulletin Gizi. 2000
Kasdu, Dini . Anak Cerdas Cet I. Jakarta: Puspa Swara Anggota IKAPI. 2004.
Khomsan, dkk. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya . 2006.
Khomsan, dkk. Peranan Pangan Dan Gizi Untuk Kualitas Hidup. Jakarta :PT.
Grasindo. 2004.
Muchtadi, Deddy. Gizi Untuk Bayi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 1996.
Moehji, Sjahmien. Ilmu Gizi 2 Penenggulangan Gizi Buruk. Jakarta : Papas Sinar
Sinanti. 2003.
Nursalam, dkk. Asuhan keperawatan bayi dan anak (untuk perawat dan bidan).
Jakarta : Salemba Medika. 2008.
Nency, Y. Gizi Buruk Ancaman Generasi Yang Hilang. 2005 diakses pada
tanggal 21 desember 2011 dari http://io.ppijepang.org/article.php?id=113,
Pudjiadi, S. Ilmu Gizi Klinis pada Anak, edisi ke 4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
2005
Purwaningtyas, Dyah C. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
Seimbang Untuk Anak Usia 1-3 Tahun (Toodler) di Posyandu Bobo Desa
Sidoarjo Kecamatan Jambon Ponorogo. 2008. Tesis dari
http://www.library.usu.ac.id [diakses pada 24 desember 2011].
Pranadji. Analisis Factor Yang Berhubungan Dengan Gizi Buruk Pada Balita di
Ciawi, Bogor. 2000 skripsi diakses pada tgl 23 april 2012 dari
http://journal.ipb.ac.id/index.php/mediagizi/article/view/1199.
Sandjaja. Penyimpangan Positif (Positif Deviance) Status Gizi Anak Balita dan
factorfaktor yang berpengaruh. 2000 Diakses pada tgl 23 april 2012 dari
http://digilib.litbang. depkes.go.id/go.php?Id=jkpkbppk-gdl-grey-2001sandjaja-123 gizi&q=sandjaja+2000.
Santoso. S dan Lies. A R. Kesehatan Dan Gizi. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 1999.
Sajogyo dkk. Menuju Gizi Baik Yang Merata Di Pedesaan Dan Di Kota.
Yogyakarta : UGM Press. 1994.
Sediaoetama. A D. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi jilid I. Jakarta : Dian
rakyat. 2000.
Sekartini, Rini. Panduan Tumbuh Kembang Balita. 2007 Diakses pada tgl 23 april
2012 dari http://www.hariannakita.co.id/20 Maret 2007 .
Soekirman. Ilmu Gizi dan Aplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
2000.
Supariasa, dkk. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2002.
Supartini, Yupi . Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.cet I. Jakarta: EGC.
2004.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. Ilmu Kesehtan Anak, Jilid 1. Jakarta : UI
Press. 1985.
Rahmaulina, DN. Hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dan tumbuh kembang
anak serta stimulasi psikososial dengan perkembangan kognitif anak
usia 2-5 tahun. Tesis Bogor: IPB Press. 2008
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN
IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA (BAWAH LIMA TAHUN) DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN CIPUTAT TIMUR TAHUN
2012
Assalamualaikum.Wr. Wb
Salam sejahtera.
Nama : Azizatu Zahroh
NIM : 10810400002
Saya mahasiswa Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas kedokteraan dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan
sedang melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi sebagai tugas akhir dalam
menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Keperawatan (SKep).
Saya lampirkan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian.
Untuk itu saya harap dengan kerendahan hati agar sekiranya ibu bersedia
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan.
Kerahasiaan jawaban ibu akan dijaga dan hanya diketahui oleh peneliti.
Kuesioner ini saya harap diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa
yang dipertanyakan. Sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang baik
untuk penelitian ini.
Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi ibu dalam pengisian
kuesioner ini.
Lampiran 2
LEMBAR KUESIONER
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN
IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA (BAWAH LIMA TAHUN) DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN CIPUTAT TIMUR TAHUN
2012.
Tujuan :
Kuesioner ini dirancang untuk mengidentifikasi: faktor-faktor yang berhubungan
dengan pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada anak dibawah lima tahun (balita)
diwilayah kerja puskesmas kelurahan ciputat timur tahun 2012
Petunjuk :
1. Beri tanda silang(X) dalam kurung pertanyaan yang ibu aggap benar.
2. Jika ibu salah mengisi jawaban, coret jawaban tersebut (#) dan beri tanda
silang pada jawaban yang dianggap benar.
A. Kuesioner A
Data Demografi/Identitas Ibu
1. No responden
: (di isi peneliti)
2. Wilayah
: Kel.
3. Usia ibu
:..tahun
4. Pendidikan terakhir ibu : ( ) Tidak tamat SD
( ) SD
( ) SMP
( ) SMA
( ) Perguruan tinggi (PT)
5. Pekerjaan ibu
: ( ) IRT
: ( ) PNS/Karyawan
: ( ) Guru
: ( ) Tenaga kesehatan
6. Pendapatan keluarga
: ( ) Rp 1.529.150/kapita/bulan
( ) < Rp 1.529.150/kapita/bulan
7. Balita anda merupakan anak yang keberapa?
B. Kuesioner B
Berialah tanda (X) pada jawaban soal no 2 dan 3 yang menurut anda
jawaban yang sesuai.
1. Apakah sebelumnya anak anda pernah berada dibawah garis merah
pada KMS?
A. Pernah
B. Tidak pernah
2. Apakah sebelumnya ibu pernah merawat balita selain anak ibu yang
menderita gizi buruk?
A. Pernah
B. Tidak
C. Kuesioner C
Pengetahuan gizi buruk
Berilah tanda () pada kolom B atau S yang menurut anda jawaban benar
Pertanyaan
Benar
Salah
1. Gizi buruk merupakan keadaan dimana asupan zat gizi
mencukupi kebutuhan tubuh .
2. Anak yang yang kekurangan zat gizi protein tinggi
dapat menyebabkan gizi buruk.
3. Pertumbuhan berat badan dan tinggi badan merupakan
salah satu aspek penilaian status gizi pada anak .
4. Tubuh kecil pendek dan kurus pada anak merupakan
salah satu tanda anak gizi buruk
5. Gizi buruk pada anak dalam jangka panjang dapat
memperlambat tumbuh kembang yang sulit
disembuhkan.
6. Masa balita merupakan periode penting karena masa ini
akan mempengaruhi dan menentukan tumbuh kembang
anak selanjutnya
7. Perkembangan anak dapat diukur melalui berat badan,
tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas
anak.
8. Keterlambatan pertumbuhan balita merupakan hal yang
wajar pada anak .
9. KMS (kartu menuju sehat) merupakan kartu yang
digunakan untuk memantau status gizi anak balita yang
dilihat dari berat badan dan umur anak.
10. Anak yang Berat Badan dan Tinggi Badan berada di
garis kuning maka anak tersebut dikatakan gizi buruk
KISI-KISI KUESIONER
A. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gizi Buruk
No
DIMENSI
JUMLAH
NO ITEM
ITEM
1.
Pengertian gizi buruk
1
1
2
Penyebab gizi buruk
1
2,
3.
Tanda dan gejala gizi buruk
3
3, 4, 8
4.
Dampak gizi buruk
3
5, 11, 13
5.
Penilaian gizi buruk
4
9, 10, 15,16
6.
Pencegahan gizi buruk
1
12
7.
Konsep balita
2
6, 7
8.
Nutrisi balita
3
14, 17,
Jumlah
17
Valid
a
Excluded
Total
%
20
100.0
.0
20
100.0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.884
20
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
P1
.90
.308
20
P2
.80
.410
20
P3
.80
.410
20
P4
.75
.444
20
P5
.75
.444
20
P6
.80
.410
20
P7
.70
.470
20
P8
.75
.444
20
P9
.75
.444
20
P10
.75
.444
20
P11
.75
.444
20
P12
.95
.224
20
P13
.80
.410
20
P14
.85
.366
20
P15
.75
.444
20
P16
.70
.470
20
P17
.80
.410
20
P18
.80
.410
20
P19
.85
.366
20
P20
.75
.444
20
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance if
Item Deleted
Item Deleted
if Item Deleted
P1
14.85
19.608
.684
.875
P2
14.95
19.418
.547
.877
P3
14.95
19.418
.547
.877
P4
15.00
19.789
.399
.882
P5
15.00
19.158
.568
.877
P6
14.95
19.103
.640
.875
P7
15.05
18.787
.628
.874
P8
15.00
19.158
.568
.877
P9
15.00
19.053
.597
.876
P10
15.00
19.684
.427
.881
P11
15.00
18.842
.655
.874
P12
14.80
20.379
.563
.880
P13
14.95
19.208
.609
.876
P14
14.90
19.884
.474
.880
P15
15.00
19.158
.568
.877
P16
15.05
18.366
.739
.870
P17
14.95
19.103
.640
.875
P18
14.95
20.261
.308
.885
P19
14.90
21.358
.022
.892
P20
15.00
21.895
-.127
.899
Scale Statistics
Mean
15.75
Variance
21.566
Std. Deviation
4.644
N of Items
20
Frequency Table
umur
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
<32
34
43.0
43.0
43.0
>32
45
57.0
57.0
100.0
Total
79
100.0
100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Rendah
24
30.4
30.4
30.4
menengah
39
49.4
49.4
79.7
Tinggi
16
20.3
20.3
100.0
Total
79
100.0
100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Bekerja
23
29.1
29.1
29.1
tdk bkrj
56
70.9
70.9
100.0
Total
79
100.0
100.0
Pendapatan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Rendah
39
49.4
49.4
49.4
Tinggi
40
50.6
50.6
100.0
Total
79
100.0
100.0
pengalaman
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Pernah
8.9
8.9
8.9
tdk prnh
72
91.1
91.1
100.0
Total
79
100.0
100.0
pengetahuan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Kurang
10.1
10.1
10.1
Cukup
29
36.7
36.7
46.8
Baik
42
53.2
53.2
100.0
Total
79
100.0
100.0
Crosstabs
Missing
Percent
79
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
79
100.0%
<32
Count
% within umur
>32
Total
19
10
34
14.7%
55.9%
29.4%
100.0%
10
32
45
6.7%
22.2%
71.1%
100.0%
29
42
79
10.1%
36.7%
53.2%
100.0%
% within umur
Count
% within umur
baik
Count
Total
cukup
Crosstabs
Missing
Percent
79
Total
Percent
100.0%
Percent
.0%
79
100.0%
rendah
Count
% within pendidikan
menengah
Count
% within pendidikan
tinggi
Count
% within pendidikan
cukup
baik
Total
16
24
33.3%
66.7%
.0%
100.0%
13
26
39
.0%
33.3%
66.7%
100.0%
16
16
.0%
.0%
100.0%
100.0%
Total
Count
% within pendidikan
29
42
79
10.1%
36.7%
53.2%
100.0%
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
pekerjaan * pengetahuan
Missing
Percent
79
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
79
100.0%
bekerja
Count
Total
20
23
.0%
13.0%
87.0%
100.0%
26
22
56
14.3%
46.4%
39.3%
100.0%
29
42
79
10.1%
36.7%
53.2%
100.0%
Count
% within pekerjaan
Total
Count
% within pekerjaan
baik
% within pekerjaan
tdk bkrj
cukup
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
pendapatan * pengetahuan
Missing
Percent
79
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
79
100.0%
rendah
Count
% within pendapatan
tinggi
Total
Total
17
15
39
17.9%
43.6%
38.5%
100.0%
12
27
40
2.5%
30.0%
67.5%
100.0%
29
42
79
10.1%
36.7%
53.2%
100.0%
Count
% within pendapatan
baik
Count
% within pendapatan
cukup
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
pengalaman * pengetahuan
Missing
Percent
79
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
79
100.0%
pernah
Count
% within pengalaman
tdk prnh
Count
% within pengalaman
Total
Count
% within pengalaman
cukup
baik
Total
28.6%
28.6%
42.9%
100.0%
27
39
72
8.3%
37.5%
54.2%
100.0%
29
42
79
10.1%
36.7%
53.2%
100.0%
Nonparametric Correlations
Correlations
umur
Spearman's rho
umur
Correlation Coefficient
pengetahuan
1.000
Sig. (2-tailed)
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
.000
79
79
**
1.000
.000
79
79
.396
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Nonparametric Correlations
Correlations
pendidikan
Spearman's rho
pendidikan
Correlation Coefficient
pengetahuan
1.000
Sig. (2-tailed)
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
.761
**
.000
79
79
**
1.000
.000
79
79
N
pengetahuan
.761
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Nonparametric Correlations
Correlations
pekerjaan
Spearman's rho
pekerjaan
Correlation Coefficient
pengetahuan
Correlation Coefficient
pengetahuan
1.000
Sig. (2-tailed)
N
**
N
pengetahuan
.396
-.436
**
.000
79
79
**
1.000
-.436
Sig. (2-tailed)
N
.000
79
79
pendapatan
pengetahuan
Nonparametric Correlations
Correlations
Spearman's rho
pendapatan
Correlation Coefficient
1.000
Sig. (2-tailed)
N
pengetahuan
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
.323
**
.004
79
79
**
1.000
.004
79
79
.323
Nonparametric Correlations
Correlations
pengalaman
Spearman's rho
pengalaman
Correlation Coefficient
1.000
.108
.343
79
79
Correlation Coefficient
.108
1.000
Sig. (2-tailed)
.343
79
79
Sig. (2-tailed)
N
pengetahuan
pengetahuan