Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TEORI KUANTUM
RADIASI ELEKTROMAGNETIK DAN
MATERI
FISIKA MODERN
Nurun Nayiroh, M.Si.
Sub-pokok bahasan
Penemuan Foton, Kuantisasi dan Interaksinya
Sifat Dualisme Gelombang-Partikel
Mikroskop Elektron
Model Awal dari Atom
Pendahuluan
Dalam Fisika modern tidak memandang bahwa elektron, proton
-
RADIASI ELEKTROMAGNETIK-FOTON
Tinjauan Klasik
Hukum Stefan-Boltzman
Energi radiasi setiap detik persatuan luas disebut intensitas radiasi (I)
Joseph Stefan dan Ludwig Boltzman telah melakukan pengukuran laju
energi kalor radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda, kemudian dikenal
dengan Hukum Stefan-Boltzman
I (T) = Q/t = e A T4
Intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam menurut hukum
Stefan-Boltzmann bergantung pada temperatur:
I (T) = T4
Keterangan :
P : daya radiasi (laju energi yang dipancarkan)
Q : energi kalor (J)
t : waktu (t)
: konstanta Stefan-Boltzman (5,67 10-8 W/m2 K2)
A : luas permukaan benda (m2)
T : suhu mutlak permukaan benda (K)
merupakan gelombang EM
Berdasarkan eksperimen, radiasi termal itu terdiri atas banyak
panjang gelombang. Intensitas radiasi besarnya berbeda-beda
untuk panjang gelombang yang berbeda.
Teori Rayleigh-Jeans
Reyleigh dan Jeans menggunakan pendekatan fisika klasik
untuk menjelaskan spektrum benda hitam, karena pada
masa itu fisika kuantum belum diketahui.
Mereka meninjau radiasi dalam rongga bertemperatur T
yang dindingnya adalah pemantul sempurna sebagai
sederetan gelombang elektromagnetik berdiri
Rumus Rayleigh-Jeans
8f 2 kTdf
u ( f )df =
c3
TEORI FOTON
Interpretasi kuantum, radiasi elektromagnetik berbentuk bundel
hc
E hf h
=
=
c
c
EFEK FOTOLISTRIK
Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron-elektron dari
Vo
).
4.
hc
E k E k' = hf jika E k = 0 maka E k = hf =
hc
ev
= 12400
A
v
o
Ek
hv
Ek
Spektrum sinar-x
Berkas sinar-x terdiri atas dua jenis spektrum, yaitu: spetrum kontinyus (polikhromatik)
Pada saat terjadi pengereman tersebut, sebagian dari energi kinetiknya diubah menjadi sinar-x.
Proses pengereman ini dapat berlangsung baik secara tiba-tiba ataupun secara perlahan-lahan
(disebut juga sinar-x bremsstrahlung), sehingga energi sinar-x yang dihasilkannya akan
memiliki rentang energi yang sangat lebar.
Jika elektron-elektron tersebut direm secara tiba-tiba, maka seluruh energi kinetiknya akan
diubah seketika menjadi energi sinar-x dan energi panas yang numpuk pada anoda. Panjang
gelombang sinar-x ini merupakan panjang gelombang terpendek (min) yang dapat dihasilkan
oleh sebuah sumber.
jika elektron-elektron itu direm secara perlahan, maka energi kinetiknya akan diubah secara
perlahan pula menjadi energi sinar-x dan energi panas, sehingga sinar-x yang dihasilkannya
akan berenergi yang bervariasi sesuai dengan besarnya energi kinetik yang diubahnya. Sinar-x
ini akan memiliki panjang gelombang (energi) yang berbeda, sehingga karena itulah sinar-x ini
sering disebut sinar-x polikhromatik.
Nilai l sinar-x karakteristik ini tidak bergantung pada besarnya tegangan tinggi yang
digunakan, tetapi ia hanya bergantung pada jenis bahan anoda yang digunakan
EFEK COMPTON
Compton menganggap bahwa cahaya sebagai partikel sehingga mempunyai
momentum :
P = mc
Atau
hf
E
P=
Atau P =
c
c
Atau
P=
E = pc = mc2
efek Compton.
Teori modern:
sinar-x dipandang sebagai aliaran foton. Foton sinar-x yang
datang pada grafit dipandang berperilaku seperti partikel. Foton
datang dan menumbuk elektron pada grafit. Energi foton sinar-x
ini jauh lebih besar dari pada energi ikat elektron dalam grafit.
Sehingga dapat diasumsikan foton sinar-x menumbuk elektron
yang tidak terkait dalam bahan.
Pada proses tumbukan berlaku hukum kekekalan energi dan
hukum kekekalan momentum (dihitung secara relativistik karena
foton bergerak dengan laju c).
Pada saat tumbukan, sebagian energi foton sinar-x diserap oleh
elektron sehingga menyebabkan foton yang terhambur energinya
lebih rendah dari pada energi foton yang datang. Artinya sinarx yang terhambur > sinar-x datang.