Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SKRIPSI
OLEH :
SKRIPSI
OLEH :
Disetujui Oleh,
Komisi Pembimbing
Ketua
Anggota
RINGKASAN
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
RIWAYAT HIDUP
melaksanakan
penelitian
skripsi
di
desa
Beganding,
Kecamatan Simpang IV, Kabupaten Karo pada bulan April 2007. Bulan Juni 2007
Juli 2007 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di desa Buluduri,
Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
KATA PENGANTAR
selalu
menyelesaikan
menyertai
skripsi
penulis
ini
selama
dengan
masa
baik.
perkuliahan
Skripsi
serta
ini
dapat
berjudul
Penulis
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
DAFTAR ISI
RINGKASAN ................................................................................................
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
DAFTAR TABEL ........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
Hal
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
PENDAHULUAN
Latar Belakang ....................................................................................
Identifikasi Masalah ...........................................................................
Tujuan Penelitian ................................................................................
Kegunaan Penelitian ............................................................................
1
4
5
5
15
16
16
16
16
17
19
22
22
22
23
23
24
25
25
27
27
31
34
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
34
37
41
44
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
DAFTAR TABEL
Hal
1. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jeruk Manis menurut Kabupaten
di Sumatera Utara Tahun 2003-2005 ...........................................................
2. Luas Tanam, Luas Lahan dan Produksi Jeruk Manis menurut Kecamatan
di Kabupaten Karo Tahun 2004-2006 ..........................................................
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
10
DAFTAR GAMBAR
Hal
1. Skema Kerangka Pemikiran ........................................................................ 13
2. Skema Saluran I Pemasaran Jeruk ............................................................... 34
3. Skema Saluran II Pemasaran Jeruk .............................................................. 35
4. Skema Saluran III Pemasaran Jeruk ............................................................ 36
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
11
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
1. Identitas Petani Sampel ............................................................................... 48
2. Identitas Pedagang Pengumpul dan Pengecer .............................................. 49
3. Biaya Pupuk dan Pestisida per Petani .......................................................... 50
4. Biaya Tenaga Kerja per Petani per Tahun................................................... 51
5. Jumlah Cangkul, Babat dan Biaya Penyusutannya per Petani per Tahun..... 52
6. Jumlah Mesin, Pompa dan Biaya Penyusutannya per Petani per Tahun ....... 53
7. Jumlah Setiap Komponen Biaya Produksi per Petani per Tahun .................. 54
8. Produksi dan Penerimaan per Petani per Tahun ........................................... 55
9. Pendapatan Bersih dan Pendapatan Keluarga per Petani dan per hektar ....... 56
10. Analisis Pemasaran Pada Saluran I ........................................................... 57
11. Analisis Pemasaran Pada Saluran II.......................................................... 58
12. Analisis Pemasaran Pada Saluran III ........................................................ 59
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
12
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produksi buah-buahan Indonesia masih belum mencapai hasil yang
memuaskan. Nilai ekspor komoditas buah-buahan nasional masih lebih rendah
daripada negara tetangga (Filipina, Malaysia dan Thailand). Produksi buahbuahan nasional dapat ditingkatkan dengan penguasaan IPTEK (Ashari, 2004).
Pada enam tahun terakhir (1998-2004), luas panen dan produksi buah
jeruk di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat yaitu masing-masing
17,9% dan 22,4%. Pada tahun 2004, luas panen jeruk telah mencapai 70.000 ha
dengan total produksi sebesar 1.600.000 ton. Kondisi ini menempatkan Indonesia
sebagai negara penghasil utama jeruk setelah Vietnam.
(WWW://pico.Neofision. Com/websites/agribdccom/ index.php?hdl=bin&p=398).
Produktivitas jeruk Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dari produksi
negara tetangga, tetapi sebagian besar produksi itu diserap oleh pasar domestik
(Ashari, 2004). Pola usahatani yang masih bersifat tradisional menyebabkan
lemahnya pemasaran buah-buahan di Indonesia. Untuk itu, perlu penanganan
yang khusus sejak persiapan hingga dipasarkan (Rahardi, dkk., 2004).
Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian
Sumatera Utara mengatakan bahwa persoalan jeruk terletak pada pemasarannya.
Pemerintah daerah dapat menolong petani dengan membuka jalur pemasaran
(Hidayat, 2006).
Masalah yang ditemui petani dalam pemasaran adalah bagaimana agar
hasil-hasil pertanian dapat memberikan keuntungan yang layak dan wajar ketika
panen. Petani jeruk pada umumnya menghadapi masalah fluktuasi harga.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
13
Pada saat panen besar, jeruk berastagi di tingkat petani dijual dengan harga
Rp. 1100 sampai Rp. 2000 per kg. Umumnya harga jual jeruk di kebun sekitar
Rp. 4500/kg, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi buah jeruk
mencapai Rp.1500 per kg. Harga jual jeruk pada panen raya mengalami
penurunan tajam. Penurunan ini disebabkan belum berhasilnya Pemkab Karo
menerobos pasar regional dan nasional, serta belum adanya produk olahan dari
buah jeruk (Ginting, 2006).
Fluktuasi harga buah jeruk sangat dipengaruhi oleh dinamika ketersediaan
produk yang terjadi di pasar. Mutu buah jeruk yang dihasilkan petani relatif
rendah dengan penampilan yang kurang menarik. Penampilan jeruk yang dijual
umumnya buruk, kusam dan rasanya beragam. Hal ini mengakibatkan lemahnya
daya saing untuk penentrasi pasar domestik segmen tertentu apalagi pasar luar
negeri.
Di pasar domestik, jeruk tanah Karo masih bersaing dengan jeruk impor
yang kualitasnya jauh lebih baik. Tingginya kualitas ini ditentukan oleh rasa,
penampilan dan harga. Pemasaran buah jeruk di dalam negeri mempunyai
prospek yang cukup cerah. Selera dan permintaan pasar akan buah jeruk tampak
cukup
besar
dan
makin
meningkat,
apabila
mutunya
ditingkatkan
(Joesoef, 1993).
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
14
Luas dan produksi jeruk di Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jeruk Manis menurut
Kabupaten di Sumatera Utara Tahun 2003-2005
NO
NAMA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Medan
Langkat
Deli Serdang
Simalugun
Karo
Asahan
Labuhan Batu
Tapanuli Utara
Tapanuli Tengah
Tapanuli Selatan
Nias
Dairi
Tebing Tinggi
Tanjung Balai
Binjai
P.Siantar
Toba Samosir
Mandailing Natal
P.Sidempuan
H.Hasundutan
Pakpak Bharat
Samosir
Serdang Bedagai
Jumlah
Jumlah
Panen
(Ha)
Jumlah
Produks
i (Ton)
Jumlah
Panen
(Ha)
2
1,283
140
183
11,371
46
5
1,006
314
917
18
74
1
7
6
8
378
14
Jumlah
Produk
tivitas
Kw/Ha
2003
270.0
112.12
114.14
131.09
796.28
75.35
190.0
437.43
447.20
321.36
51.11
24.89
20.00
34.29
340.50
0.00
123.75
333.26
70.71
54
14,385
1,598
2,399
905,454
347
95
44,005
14,042
29,469
92
184
2
24
204
0
99
12,597
99
1
1.519
151
287
15.161
50
4
954
432
1.259
18
105
6
1
56
389
20
30
Jumlah
Produk
tivitas
Kw/Ha
2004
220,0
71,94
181,85
359,69
301,47
123,40
197,50
345,88
184,49
124,63
58,89
138,86
393,33
40,0
84,82
195,42
162,50
291,00
15,773
649.94
1.025,49
20,443
268,80
Jumlah
Produksi
(Ton)
22
10.927
2.746
10.323
457.053
617
79
32.997
7.970
15.691
106
1.458
236
4
475
7.602
325
873
549.504
Jumlah
Panen
(Ha)
4
92
166
661
9.988
66
[4
644
527
126
4
101
5
8
282
16
35
50
7
12.790
Jumlah
Produk
tivitas
Kw/Ha
2005
30,0
464,57
156,49
80,23
542,89
123,24
112,50
242,05
83,09
226,51
3.355,0
86,93
186,00
168,75
101,88
110,63
229,14
87,00
240,00
457,44
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
Jumlah
Produksi
(Ton)
12
4.274
2.629
5.303
542.237
838
45
15.588
4.379
2.854
1.342
878
93
135
2.873
177
802
435
168
585.062
15
Tabel 2. Luas Tanam, Luas Lahan dan Produksi Jeruk Manis menurut
Kecamatan di Kabupaten Karo Tahun 2004-2006
NO
NAMA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Barusjahe
Tigapanah
Kabanjahe
Simpang IV
Payung
Munte
Tigabinanga
Juhar
Kutabuluh
Mardinding
Berastagi
Merek
Laubaleng
Jumlah
Luas
Tanam
(Ha)
2.283,50
2.024,6
1.599,93
3.376,65
1.424
1.720,9
36,90
335,80
438,00
4,6
205,00
734,25
0,20
14.292,68
Luas
Lahan
(Ha)
2004
1.661,20
1.752
899,13
2.366,1
1.396,0
449,07
30,0
33,80
360,0
0,00
145,0
685,0
0,00
9.782,30
Jumlah
Produksi
(Ton)
83.660
81.900
35.625
38.466
28.760
17.960
600
675
13.625
0
4.956
32.036
0
437.149
Luas
Tanam
(Ha)
2.383,5
2.024,6
1.599,87
3.381,06
1.406
1.720,90
36,90
335,80
438,0
4,61
208,0
758,73
0,2
14.298,17
Luas
Lahan
(Ha)
2005
1.660,60
1.824,60
899,07
2.361,56
1.355,0
449,07
31,0
255,80
360,0
0,6
102,0
889,13
0
9.988,43
Jumlah
Produksi
(Ton)
Luas
Tanam
(Ha)
75.359,0
103.738.0
33.060,0
148.573,0
82.490,0
19.600,0
600,0
3.858,0
26.400,0
12,0
3000,0
46.511,0
542.237
9.958,0
8.098,4
5.698,53
13.457,51
5.492,0
6.883,9
148,0
1.344,0
1.749,4
18,44
832,0
3.062,76
0,80
56.383,74
Luas
Lahan
(Ha)
2006
1.660,0
1.824,6
899,1
3234,00
1.358,0
449,08
31,0
285,80
360,0
0,60
102,0
705,0
0
10.036,75
Jumlah
Produksi
(Ton)
86.075,0
94.228,0
32.550,0
177.615,0
80.140,0
33.400,0
660,0
2.739,0
25.320,0
15,0
3000,0
52.964,0
0
588.706,0
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
16
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
17
18
vitamin B 60 gr, vitamin C 50 gr, protein 0,5 gr, lemak 0,1 gr, karbohidrat 10 gr,
besi 0,3 mgr, kapur 40 mgr dan fosfor 20 mgr (Joesoef, 1993).
Menurut Agustian, dkk., 2005, biaya pemasaran produk pertanian
di Indonesia tinggi. Di kabupaten Karo, balas jasa atas fungsi pemasaran lebih
besar pada pedagang besar. Umumnya petani jeruk menjual ke padagang
pengumpul atau pedagang besar. Perolehan margin pemasaran pada pasar modern
Rp.4300/kg, pengecer Rp.900/kg, pedagang antar pulau Rp.350/kg dan
pedagang pasar induk Rp.100/kg. Margin pemasaran pada pedagang pengumpul
desa Rp.150/kg dan perkoper Rp.135/kg.
Di Malaysia, saluran pemasaran terbagi dalam 2 jenis. Saluran jenis
pertama dari peringkat ladang langsung ke pelelang. Saluran jenis kedua,
melibatkan peringkat ladang dan pemborong sebelum ke pelelang.
2.2 Landasan Teori
Pemasaran adalah proses sosial dan menajerial dengan mana seseorang
atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Defenisi ini didasarkan pada konsep
inti berikut yaitu kebutuhan, keinginan dan permintaan (Kotler, 1993).
Pasar pada awalnya mengacu pada suatu geografis tempat transaksi
berlangsung. Pada perkembangan selanjutnya mungkin defenisi ini sudah
tidak sesuai lagi, terutama dengan berkembangnya teknologi informasi.
Perkembangan teknologi informasi, misalnya telepon dan internet memungkinkan
transaksi dapat dilakukan, tanpa melalui kontak langsung antara penjual
dengan pembeli. Dengan teknologi informasi ini dilakukan transaksi antar kota,
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
19
antar negara dan bahkan antar benua, misalkan antara Indonesia dengan Malaysia
(Sudiyono, 2004).
Menurut Hutauruk, 2003 dalam mempelajari marketing ada beberapa
metode yang digunakan yaitu:
-
Pendekatan dari segi lembaga (intitusional approach), dipelajari bermacammacam perantara, bagaimana masing-masing berusaha, fungsi-fungsi yang
dilaksanakannya.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
20
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
21
pertanian
dapat
tersedia
bagi
konsumen
pada
setiap
waktu.
22
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
23
efisien. Dalam arti yang lebih luas, biaya pemasaran tidak hanya biaya penjualan
tetapi
biaya
penyimpanan,
pengepakan,
transportasi,
pengolahan
dan
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
24
Petani
Pedagang Pengumpul
Konsumen
Pedagang Eceran
Fungsi Fungsi
Pemasaran
Pembelian
Penjualan
Pengangkutan
Penyimpanan
Sortir
Pengepakan
Penyusutan
Pengolahan
Biaya Pemasaran
Harga Penjualan
Margin Pemasaran
Efisiensi
Pemasaran
Share Margin
Keterangan :
= Pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran
= Saluran pemasaran
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
25
penelitian.
2. Ada perbedaan fungsi pemasaran yang dilakukan pada setiap saluran
pemasaran.
3. Share margin profit produsen berbeda beda untuk setiap saluran
pemasaran.
4. Saluran pemasaran jeruk manis di daerah penelitian sudah efisien.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
26
Desa/
Kelurahan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Tigapancur
Surbakti
Ndokumsiroga
Beganding
Torong
Perteguhan
Jeraya
Pintumbesi
Gajah
Nang Belawan
Lingga
Berastepu
Lingga Julu
Bulan Baru
Gamber
Sirumbia
Kuta Tengah
Sukandebi
Kuta Tonggal
Sukatepu
Ndeskati
Luas
Lahan
(Ha)
55
260
150
105
150
120
52
60
120
150
180
200
200
60
80
80
100
118
24
20
82
Produksi
(Ton)
3326
7978
6000
6150
5700
5910
3770
3990
8190
7350
8070
7950
8950
3270
4750
3950
5250
5726
2550
2470
4246
No
Desa/ Kelurahan
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Naman
Kuta Mbelin
Kuta Gugung
Sigarang- garang
Sukanalu
Kebanyaken
Cinta Rayat
Gung Pinto
Simacem
Bekerah
Merdeka
Kuta Rayat
Gongsol
Jaranguda
Semangat Gunung
Semangat
Ujung Teran
Deram
Sada Perarih
Jumlah
Luas
Lahan
(Ha)
100
90
20
30
40
20
85
80
40
15
30
77
15
20
15
60
27
19
85
3234
Produksi
(Ton)
4450
4380
2450
2700
3820
2470
4245
3870
3070
2385
2820
4260
2340
2920
2340
4050
2895
2444
4160
177.615
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
27
pedagang
adalah
orang-orang
yang
terlibat
dalam
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
28
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
29
Mji
Psi
Pbi
Cij
harus dikeluarkan
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
30
Pp
Sm =
x 100%
Pk
Keterangan :
Sm
= Share Margin (%)
Pp
= Harga yang diterima produsen dan pedagang (Rp)
Pk
= Harga yang dibayar oleh konsumen (Rp)
Price spread diperoleh dengan mengelompokkan biaya-biaya pemasaran
menurut komponen biaya yang sama.
Jika share margin produsen pada setiap saluran pemasaran berbeda, maka
H1 diterima dan H0 ditolak. Apabila share margin produsen pada setiap saluran
pemasaran adalah sama, maka H1 ditolak dan Ho diterima.
Hipotesis (4) dihitung dengan menggunakan analisis tabulasi sederhana,
hipotesis yang digunakan adalah :
H0 : belum efisien (Ep 50%)
H1 : sudah efisien (Ep < 50%)
Menurut Soekartawi, 2002 rumus untuk mengihitung efisiensi pemasaran :
Biaya pemasaran
Ep =
x 100%
Nilai produk yang dipasarkan
Bila nilai Ep < 50%, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Artinya, pemasaran
ditolak dan H0
diterima.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
31
3.5.1 Defenisi
1. Produsen adalah petani sampel yang mengusahakan lahan dengan komoditi
jeruk manis di daerah penelitian baik sebagai pemilik ataupun penyewa.
2. Luas lahan adalah luas usaha petani atau produsen dengan komoditi jeruk
manis yang diukur dalam Ha.
3. Konsumen adalah pembeli jeruk manis yang merupakan konsumen akhir yang
langsung membeli jeruk manis dari produsen ataupun dari pedagang perantara.
4. Pemasaran adalah proses aliran barang dari produsen ke konsumen akhir yang
disertai penambahan guna tempat melalui proses pengangkutan dan guna
waktu melalui proses penyimpanan.
5. Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyalurkan atau
menjual jeruk manis dari produsen ke konsumen akhir.
6. Pedagang pengumpul adalah mereka yang aktif membeli dan mengumpulkan
jeruk menis dan menjualnya kepada pedagang perantara berikutnya.
7. Pedagang besar adalah mereka yang membeli jeruk manis baik dari agen
ataupun pedagang pengumpul.
8. Pedagang pengecer adalah mereka yang membeli jeruk manis dari pedagang
besar.
9. Saluran pemasaran adalah seluruh chanel atau bagian dari pemasaran yang
terdiri dari lembaga-lembaga pemasaran yang berperan dalam penyampaian
barang atau jasa dari produsen hingga sampai ke konsumen akhir.
10. Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran
dalam menyalurkan jeruk manis dari produsen ke konsumen akhir.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
32
11. Margin pemasaran adalah perbedaan antara harga yang diterima oleh produsen
dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen.
12. Price spread adalah kelompok harga beli dan harga jual juga biaya-biaya
pemasaran menurut fungsi pemasaran dan margin keuntungan dari tiap
lembaga pemasaran.
13. Share margin adalah persentase price spread terhadap harga beli konsumen.
14. Efisiensi pemasaran adalah nisbah antara biaya yang dikeluarkan untuk
memasarkan tiap unit produk dibagi dengan nilai produk yang dipasarkan,
dinyatakan dalam persen (%).
15. Jeruk manis adalah produk pertanian yang diusahakan oleh petani dimana
diperlukan saluran pemasaran untuk menyampaikan produk tersebut ke
konsumen.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
33
: Tiga Pancur
Sebelah Selatan
: Serumbia
Sebelah Barat
: Ujung Payung
Sebelah Timur
: Surbakti
Persentase (%)
1,11
50,11
11,13
9,24
16,70
11,58
0,10
100,00
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
34
Umur (Tahun)
Jumlah (Jiwa)
0 14
498
15 29
490
30 44
356
45 60
185
> 60
56
Jumlah
1585
Sumber : Kantor Kepala Desa Beganding 2006
Persentase (%)
31,41
30,91
22,46
11,67
3,53
100
35
Mata Pencaharian
Jumlah (jiwa)
PNS
18
Petani
790
Dagang
17
Swasta
12
Jumlah
837
Sumber : Kantor Kepala Desa Beganding 2006
Persentase (%)
2,15
94,30
2,03
1,43
100
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Belum sekolah dan tidak tamat SD
230
Tamat SD
350
Tamat SLTP
478
Tamat SLTA
485
Tamat Akademi/ D1 D3
27
Tamat Perguruan tinggi
15
Jumlah
1585
Sumber : Kantor Kepala Desa Beganding 2006
Persentase (%)
14,51
22,08
30,15
30,59
1,70
0,94
100
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
36
hari.
Selain
menjadi
tempat
berlangsungnya
pasar
tradisional,
Umur
(Tahun)
Lama
Sekolah
(Tahun)
Rata Rata
48,7
10,8
S.Deviasi
11,20
2,40
Minimum
30
6
Maximum
75
15
Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 1)
Jumlah
Anggota
Keluarga
(Orang)
4,2
1,33
2
6
Luas Jeruk
Menghasil-kan
(Ha)
0,54
0,14
0,3
0,9
pendidikan
petani
sampel
rata-rata adalah
10,8
tahun.
Petani sampel ini berpendidikan paling rendah adalah 6 tahun atau tamat
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
37
Sekolah Dasar, dan pendidikan paling tinggi adalah 15 tahun atau tamat D-III.
Dari 20 orang petani sampel hanya 3 orang yang tamat SD, yang lainnya sudah
tamat SMP dan SMA.
Jumlah anggota keluarga rata-rata 4,2 orang. Paling rendah adalah 2 orang
dan paling tinggi adalah 6 orang. Dengan demikian jumlah rata-rata anak per
keluarga petani adalah 2 orang. Petani yang mempunyai jumlah anak lebih dari
3 orang hanya 6 keluarga (dari 20 keluarga).
Luas tanaman jeruk yang menghasilkan (sudah berproduksi) rata-rata
adalah 0,54 hektar, dengan standar deviasinya adalah 0,14 hektar. Tanaman jeruk
yang paling luas adalah 0,9 hektar dan paling sempit adalah 0,3 hektar.
Dari 20 orang petani sampel hanya seorang petani jeruk yang menyewa lahan
tempatnya berusahatani jeruk, sedangkan 19 orang lagi mengusahakan tanaman
jeruk pada lahan miliknya sendiri. Petani yang menyewa lahan ini sebenarnya
mengontrak lahan itu selama 5 tahun, bukan membayar sewa lahan pertahunnya.
Karakteristik setiap pedagang sampel dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Karakteristik Pedagang Sampel
Umur
(Tahun)
Lama
Sekolah
(Tahun)
Pedagang Pengumpul
41
12
Pedagang Pengecer
Jumlah Anggota
keluarga
(orang)
Pengalaman
Berdagang
(Tahun)
4,5
15,5
38,3
13,8
3,3
Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 2)
6,2
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
38
bertempat tinggal di desa Beganding, tetapi pedagang jeruk ini sebagian tinggal di
desa Beganding dan sebagian di luar desa itu. Tingkat pendidikan pedagang
prngumpul adalah lulusan SMA. Pendidikan pedagang pengecer adalah sarjana,
D-III dan sederajat SMA. Pendidikan pedagang jeruk ini juga rata-rata lebih tinggi
daripada petani jeruk.
Jumlah anggota keluarga pedagang pengumpul adalah 4,5 orang, jumlah
anggota keluarga pedagang pengecer adalah 3,3 orang. Pengalaman berdagang
pedagang pengumpul adalah 15,5 tahun, pengalaman pedagang pengecer rata-rata
6,2 tahun.
Pedagang pengumpul membeli buah jeruk langsung dari petani.
Pedagang pengecer ada sebagian membeli buah jeruk ke pedagang pengumpul
dan ada pula sebagian membeli langsung ke petani. Pedagang pengecer ini bukan
secara rutin membeli buah jeruk ke pedagang pengumpul, tetapi hanya bersifat
temporer. Hal ini bergantung pada kondisi harga jeruk di pasar, bila harga cukup
murah maka pedagang pengecer ini membeli buah jeruk ke pedagang pengumpul.
Bila harga buah jeruk agak tinggi dan supply buah jeruk agak kurang di kota
(Berastagi atau Kabanjahe) maka pedagang pengecer membeli buah jeruk
langsung ke kebun jeruk petani.
39
biaya setiap petani dalam penggunaan pupuk buatan, pupuk organik dan
pestisida/obat-obatan dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Biaya Pupuk dan Pestisida per Petani per Tahun
KetePupuk Buatan
Pupuk Kandang
rangan
Kg
Rp.1000
Ton
Rp.1000
Rerata
1720
6020
7,8
897
Stand.Dev
365,51
1279,30
2,25
258,69
iasi
Minimum
1000
3500
5
575
Maximum
2500
8750
14
1610
Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 3)
Pestisida
Liter
Rp.1000
140
8400
33,91
2034,70
100
200
6000
12000
dan
penyakit
serta
macam-macam
zat
perangsang
tumbuh.
Jumlah pemakaian pestisida ini rata-rata adalah 140 liter dengan rentang
100-200 liter per petani. Besarnya biaya ini untuk tanaman jeruk rata-rata adalah
Rp.8,4 juta, dengan rentang Rp.6 juta Rp.12 juta per petani per tahun.
Dari pemasaran input tersebut di atas petani jeruk tidak ada permasalahan
dari sisi penyediaan input pupuk dan pestisida. Bahan-bahan ini cukup tersedia
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
40
setiap saat di kota Kabanjahe atau di Berastagi. Terlepas dari sisi kepalsuannya,
petani jeruk tidak dapat memastikannya apakah ada atau tidak ada kepalsuan itu.
Pupuk kandang dibeli petani dari desa-desa lain, bahkan ada yang berasal dari luar
daerah Karo misalnya dari Deli Serdang dan Simalungun. Pupuk kandang ini
sering ditemui petani dicampur dengan lumpur atau dengan rumput. Selama
dalam batas-batas yang dianggap petani masih bermanfaat, maka pupuk kandang
ini dibeli oleh petani.
Pada tanaman jeruk yang sudah menghasilkan, tenaga kerja digunakan
untuk menyiang, menyemprot, memupuk dan panen. Tenaga kerja yang dipakai
petani terdiri dari tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) dan tenaga kerja luar
keluarga (TKLK). Jumlah tenaga kerja dan besar biayanya untuk setiap petani
dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Biaya Tenaga Kerja per Petani per Tahun
Keterangan
Jumlah
Jumlah
Tenaga
Tenaga
TKDK
TKLK
HKP
HKP
Rerata
174,5
157,5
S.Deviasi
42,48
79,44
Min
100
60
Max
250
340
Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 4)
Jumlah
TKDK+TKLK
HKP
Jumlah
Biaya
Rp.1000
332
80,52
210
540
9960
2415,61
6300
16200
Penggunaan tenaga kerja rata-rata per petani per tahun adalah 332 HKP,
dengan rentang 210-540 HKP. Tenaga kerja ini bersumber dari TKDK sebanyak
52,6 % dan dari TKLK sebanyak 47,4%. Upah 1 HKP rata-rata adalah Rp.30.000,
sehingga biaya tenaga kerja dalam setahun rata-rata Rp.9,96 juta per petani,
dengan rentang biaya adalah Rp.6,3 juta Rp.16,2 juta. Bagi petani jeruk yang
mempunyai mesin pompa (sprayer) penggunaan tenaga kerja per satuan luas lebih
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
41
rendah daripada petani yang tidak mempunyai mesin pompa, karena waktu
menyemprot jeruk lebih efektif.
Petani sampel membeli alat-alat seperti cangkol dan babat, yang jumlah
dan harganya berbeda-beda untuk setiap petani. Terhadap alat-alat ini
diperhitungkan biaya penyusutannya dengan cara sederhana, yaitu nilai pembelian
alat dibagi dengan daya tahan alat (tahun). Biaya penyusutan alat-alat ini termasuk
kecil kalau dibandingkan dengan biaya pembelian pupuk. Biaya penyusutan
cangkol dan babat rata-rata sebesar Rp.33.000 per petani per tahun dengan rentang
Rp.26.000-Rp.55.000.
Selain cangkol dan babat, petani juga menyediakan alat pompa (sprayer),
petani mempunyai mesin pompa dan pompa gendong. Sebagian petani hanya
memiliki pompa gendong. Biaya penyusutan alat pompa ini juga dihitung dengan
cara membagi jumlah nilai pembelian alat dengan daya tahan. Biaya penyusutan
pompa rata-rata per petani per tahun sebesar Rp.363.000, dengan rentang
Rp.117.000-Rp.525.000. Biaya cangkol, babat dan pompa dalam pembiayaan
usahatani jeruk ini digabung dalam biaya penyusutan per petani per tahun.
Total biaya produksi adalah penjumlahan dari semua komponen biaya
produksi yang telah disebutkan. Besarnya total biaya produksi setiap petani dapat
dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Komposisi Biaya Produksi per Petani per Tahun
Komponen Biaya Produksi
Rp.1000
Pupuk buatan
6020
Pupuk kandang
897
Pestisida
8400
Tenaga kerja
9960
Penyusutan
397
Jumlah
25674
Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 7)
%
23,45%
3,49%
32,72%
38,80%
1,54%
100,00%
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
42
Keteranga
n
Rata
Min
Max
Panen I
Produksi
Harga
Kg
Jual
Rp/kg
Penerimaan
Rp1000
Produk
si
Kg
8900
1980 17600
6775
3000
1800
6000
4000
15000
2000 30000 11000
Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 8)
Panen II
Harga
PeneriJual
maan
Rp/kg
Rp1000
1970
1600
2000
13360
8000
22000
I + II
Total
Produk
si
Kg
I + II
Total
Penerimaan
Rp1000
15675
7000
25000
30960
14000
50000
Pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah produksi buah jeruk
panen I lebih besar daripada panen II. Oleh karena harga jual pada panen I sedikit
lebih tinggi daripada harga jual panen II maka penerimaan pada panen I juga lebih
besar. Rata-rata jumlah produksi panen I adalah 8,9 ton dengan rentang 3 ton
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
43
15 ton, pada panen II rata-rata jumlah produksi adalah 6,775 ton dengan rentang
4 ton-11 ton. Dapat dilihat bahwa rentang produksi panen I jauh lebih besar
daripada rentang produksi panen II. Rata-rata harga jual buah jeruk pada panen I
adalah Rp.1.980 per kg dengan rentang Rp.1.800-Rp.2.000 per kg, pada panen II
rata-rata harga jual adalah Rp.1.970 per kg dengan rentang Rp.1.600-Rp.2.000.
Dengan menjumlahkan penerimaan panen I dengan penerimaan panen II diperoleh
total penerimaan. Rata-rata total penerimaan per tahun per petani adalah Rp.30,96
juta dengan rentangnya adalah Rp.14 juta-Rp.50 juta.
Pendapatan petani dalam kasus ini dibagi dua yaitu pendapatan bersih dan
pendapatan keluarga. Pendapatan bersih adalah total penerimaan dikurangi dengan
total biaya dalam setahun. Pendapatan keluarga adalah pendapatan bersih
ditambah dengan biaya tenaga kerja keluarga (biaya tenaga kerja keluarga tidak
dibayar petani, jadi ini merupakan pendapatan petani). Besarnya pendapatan
besrih dan pendapatan keluarga setiap petani terdapat pada Lampiran 9.
Pendapatan per petani adalah pendapatan yang sesungguhnya diterima
oleh petani. Dari pendapatan per petani dapat pula dikonversi atau dihitung ke
pendapatan per hektar, walaupun ini tidak riil namun berguna untuk mengetahui
tingkat efisiensi pengusahaan usahatani seandainya luasnya sama yaitu dalam
1 hektar. Besarnya pendapatan bersih dan pendapatan keluarga per petani dan
per hektar tercantum pada Lampiran 9. Dari 20 petani sampel, satu orang petani
mempunyai pendapatan negatif (merugi) sebesar Rp.3,245 juta dalam setahun itu.
Tidak selamanya petani jeruk memperoleh pendapatan bersih yang positif dalam
tahun-tahun tertentu. Petani sampel pada beberapa tahun yang silam ada yang
mengalami kerugian. Kerugian itu terutama disebabkan menurunnya produksi dan
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
44
turunnya harga jual. Dari Tabel 14 dapat diketahui pendapatan rata-rata usahatani
jeruk.
Tabel 14. Pendapatan Bersih dan Pendapatan Keluarga per Petani dan per
Hektar per Tahun
Keterangan
Pendapatan
Pendapatan
Bersih per
Keluarga
Petani
per Petani
Rp.1000
Rp.1000
Rerata
5286
10521
S.Deviasi
4343,21
4601,16
Minimum
-3245
1255
Maximum
15055
21070
Sumber: Analisis Data Primer (Lampiran 9)
Pendapatan
Bersih per
Hektar
Rp.1000
9687
8838,53
-10817
30110
Pendapatan
Keluarga per
Hektar
Rp.1000
20008
9319,26
4183
42140
Dari Tabel 14 dapat dilihat rata-rata pendapatan bersih per petani adalah
Rp.5.286.000 dengan rentang minimum -Rp.3.245.000 dan maksimum adalah
Rp.15.055.000. Pendapatan bersih per petani ini cukup bervariasi sehingga nilai
standar deviasinya cukup tinggi yaitu Rp.4.343.210. Pada pendapatan keluarga
tidak ada yang negatif, rata-ratanya adalah Rp.10.521.000 dengan rentangnya
adalah Rp.1.255.000-Rp21.070.000.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
45
Produsen
Langsung jadi
Pengecer
Konsumen
Keterangan :
= Pelaksanaan Fungsi-fungsi Pemasaran
Gambar 2. Skema Saluran I Pemasaran Jeruk
Terdapat 3 orang petani sampel. Petani yang tidak begitu luas kebun
jeruknya mempunyai saluran pemasaran yang sangat sederhana (di desa
Beganding). Pada saluran I ini produsen jeruk langsung menjual buah jeruk ke
Kabanjahe atau ke Berastagi. Jumlah buah jeruk yang dijual selama sebulan
terakhir adalah 650 kg dengan harga Rp. 2866,7 per kg. Pemasaran buah jeruk
dalam saluran I tidak kontinue, kadang-kadang produsen/petani tidak mempunyai
waktu menjual buah jeruk ke pekan sehingga mereka tidak menjual buah
jeruknya. Mereka menjual buah jeruk ke pedagang pengecer atau ke pedagang
pengumpul. Pada umumnya pada saluran I harga jual bagi petani/produsen adalah
yang paling tinggi dan share margin yang paling tinggi. Produsen hanya
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
46
Produsen
Pedagang
Pengecer
Konsumen
Keterangan :
= Pelaksanaan Fungsi-fungsi Pemasaran
Gambar 2. Skema Saluran I Pemasaran Jeruk
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
47
Produsen/
Petani
Jeruk
Pedagang
Pengumpul
Konsumen
di
Medan
Keterangan :
= Pelaksanaan Fungsi-fungsi Pemasaran
Gambar 4. Skema Saluran III Pemasaran Jeruk
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
48
Pasar Pringgan, di Pasar Sukaramai dan di Pasar Petisah. Pedagang pengumpul ini
membagi-bagikan buah jeruk ini kepada familinya dan mereka langsung
menjualnya secara eceran.
Berdasarkan uraian pada saluran pemasaran di atas maka hipotesis 1 dalam
penelitian ini yang menyatakan bahwa di daerah penelitian terdapat beberapa
macam atau jenis saluran pemasaran jeruk dapat diterima. Beberapa tahun yang
silam masih ada satu jenis saluran pemasaran lagi yaitu: Produsen Pedagang
Desa Pengecer Konsumen, tapi saat ini tidak berjalan lagi.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
49
Fungsi Pemasaran
Produsen
Konsumen
Pembelian
Penjualan
Penyimpanan
Transportasi
Standarisasi/Sortasi
Pembiayaan
Penanggungan resiko
Informasi pasar
Pengepakan
Ket:
Y = Ya, melakukan,
T = Tidak melakukan
yaitu:
pembelian,
penjualan,
penyimpanan,
transportasi,
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
50
Fungsi Pemasaran
Pedagang
Konsumen
Pengecer
1
Pembelian
Penjualan
Penyimpanan
Transportasi
Standarisasi/Sortasi
Pembiayaan
Penanggungan resiko
Informasi pasar
Pengepakan
yaitu:
pembelian,
penjualan,
penyimpanan,
transportasi,
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
51
Pembelian
Pedagang
Pengecer
Y
Penjualan
Penyimpanan
Transportasi
Standarisasi/Sortasi
Pembiayaan
Penanggungan resiko
Informasi pasar
Pengepakan
Ket:
Fungsi Pemasaran
Y = Ya, melakukan,
Konsumen
Y
T = Tidak melakukan
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
52
Kalau diambil angka 7,5% dari jumlah produksi per tahun tidak layak
untuk dijual, maka terdapat buah yang terbuang sebanyak 23,5 ton per tahun dari
20 sampel petani, dan dengan harga Rp.1.500 per kg maka jumlah kerugian
sebesar Rp.35.250.000. Belum ada pengolahan untuk buah tidak layak dijual.
Price Spread
Rp/kg
2866,7
1765,0
166,1
46,2
18,5
230,8
870,9
2866,7
Share
Margin (%)
100,00
61,57
5,8
1,61
0,6
8,05
30,38
-
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
53
Price Spread
Rp/kg
Share
Margin %
1850
1638
0
0
0,0
212
1850
180
50
20
250
225
475
2325
79,57
70,45
0,00
0,00
0,00
9,12
79,57
7,7
2,1
0,8
10,75
9,67
20,43
100
Share harga jual produsen adalah 79,57%, biaya produksi adalah 70,45% dan
profit margin produsen adalah 9,12%. Pedagang pengecer mempunyai profit
dengan price spread sebesar Rp.225,- atau share margin profit sebesar 9,67%.
Share margin biaya pengepakan sebesar 0,8%. Biaya pengepakan adalah biaya
yang dikeluarkan pedagang pengecer untuk menyewa keranjang.
Price spread dan share margin profit pedagang pengecer termasuk besar.
Harga beli konsumen pada saluran pemasaran II ini adalah Rp.2325 maka
diperoleh besarnya marketing margin adalah Rp.475 atau dengan share margin
sebesar 20,43%.
Marketing margin pada saluran pemasaran III dapat dilihat pada Tabel 20.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
54
Tabel 20. Marketing Margin dan Share Margin Pada Saluran III
Uraian
Price Spread
Rp/kg
2100,0
1638,0
0
0
0,0
462
2100,0
741,2
47,06
82,3
870,56
379,44
1250
3350,0
Share
Margin
%
62,69
48,90
0,00
0,00
0,00
13,79
62,69
22,12
1,40
2,4
25,98
11,33
37,31
100
Dari Tabel 20 dapat diketahui bahwa price spread harga jual produsen
adalah Rp.2100 per kg dengan share margin adalah 62,69%. Price spread biaya
produksi adalah Rp.1638 dengan margin 48,90%, dan biaya pemasaran tidak ada
bagi produsen. Profit produsen dengan price spread Rp.462 per kg dengan share
margin adalah 13,79%.
Harga beli pedagang pengumpul adalah Rp.2100 per kg dengan margin
62,69% dan biaya pemasaran adalah Rp.870,56 per kg dengan share margin
adalah 25,98%. Biaya pengepakan sebesar 2,4%. Biaya pengepakan adalah biaya
yang dikeluarkan pedagang pengecer untuk membeli keranjang. Profit pedagang
pengumpul adalah Rp.379,44 per kg dengan share margin 11,33%, marketing
margin adalah Rp.1250 dengan share margin adalah 37,31%. Harga beli
konsumen pada saluran III ini adalah Rp.3350 per kg.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
55
Dari uraian marketing margin profit produsen dan share margin dapat
dilihat atau diketahui besarnya share margin profit di setiap saluran pemasaran
yaitu:
Pada saluran I:
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
56
Biaya
Pemasaran
Rp/kg
Nilai Produk
Rp
Ep
I
II
III
230,8
250,0
870,56
2866,7
2325,0
3350,0
8,05%
10,75%
25,98%
Ep adalah 25,98%. Oleh karena nilai EP di setiap saluran pemasaran adalah lebih
kecil daripada 50%, maka hipotesis ke 4 dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu
pemasaran buah jeruk di daerah penelitian sudah efisien.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
57
Saran
Beberapa saran dalam penelitian ini adalah:
1. Petani disarankan menjual langsung jeruk manis ke konsumen tanpa melalui
agen sehingga harga jual jeruk menjadi lebih tinggi dan keuntungan petani
lebih tinggi.
2. Perlu dimanfaatkan atau diolah buah jeruk yang tegolong tidak layak untuk
dijual, misalnya PEMDA mendirikan pabrik pembuatan jus jeruk.
3. Petani perlu membentuk koperasi pemasaran jeruk, sedapat mungkin
diusahakan peran pedagang seminim mungkin.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
58
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
59
Sama Sembiring
48
SMA
Lama
Seko
lah
12
Wasit Ginting
38
SMA
12
0,9
Repetan Karokaro
60
SMA
12
0,65
Bastar Sitepu
51
SMP
0,5
Darmawangsa S
44
SMA
12
0,5
6
7
Perdana Sitepu
Dermawan S
30
49
D III
SMA
15
12
2
4
0,5
0,4
Tahan Kembaren
58
SMEA
12
0,6
Malam Ginting
75
SMA
12
0,4
10
Sifat br.Surbakti
52
SMA
12
0,3
11
Bismar Sinurat
37
SMP
0,5
12
Pegang Sitepu
55
SD
0,5
13
Mastar Sitepu
38
SMA
12
0,7
14
Beranika P
68
SMEA
12
0,7
15
Matius Sitepu
45
SD
0,6
16
Budiman Sitepu
40
SMA
12
0,3
17
Damai T
57
SMP
0,5
18
Slamat Sembiring
32
D III
12
0,5
19
Maranta
Sembiring
Gastar G
48
SD
0,6
49
SMEA
12
0,45
Jumlah
Rerata
S.Deviasi
Min
Max
974
48,7
11,20
30
75
216
10,8
2,40
6
15
84
4,2
1,33
2
6
10,8
0,54
0,14
0,3
0,9
Nomor
Sampel
20
Nama Petani
Sampel
Umur
Tahun
Tamat
Sekolah
Jlh.ang
gota
orang
5
Luas
jeruk
Ha
0,7
Status
Lahan
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Menyewa
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Milik
Sendiri
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
60
Umur
Thn
38
Alamat
Pedagang
Beganding
Beganding
Tamat
Sekolah
Lama
Sekolah
Tahun
Jumlah.
Anggota
keluarga
orang
SMA
12
Pengalaman
Berdagang
Tahun
15
SMA
12
16
Darmawang
- sa
Jumlah
44
82
24
31
Rata-rata
41
12
4,5
15,5
Nama
Pedagang
Pengecer
Umur
Thn
Alamat
Pedagang
Tamat
Sekolah
Lama
Sekolah
Tahun
Jumlah.
Anggota
keluarga
orang
1 Rini
Sembiring
2 Linda
Sitepu
30
Simalingkar
Ketaren
D III
15
Pengalaman
Berdagang
Tahun
6
Sarjana
17
10
3 Ani Gnting
22
D III
15
4 Ucok
Beringin
5 Tina P
48
STM
12
SMA
12
6 Ripin S
50
SMA
12
10
82,8
13,8
19,8
3,3
37,2
6,2
Jumlah
Rata-rata
35
45
229,8
38,3
Beganding
Beganding
P.
Bulan
Beganding
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
61
Biaya Pupuk
Buatan
Kg
Rp.1000
2000
7000
2500
8750
1800
6300
1600
5600
1600
5600
1800
6300
1600
5600
2400
8400
1200
4200
1200
4200
1600
5600
1600
5600
2100
7350
2000
7000
2000
7000
1000
3500
1600
5600
1700
5950
1600
5600
1500
5250
34400
120400
1720
6020
365,51
1279,30
1000
2500
3500
8750
Biaya Pupuk
Kandang
Ton
Rp.1000
12
1380
14
1610
10
1150
8
920
8
920
8
920
8
920
9
1035
5
575
5
575
5
575
8
920
8
920
8
920
8
920
6
690
5
575
6
690
8
920
7
805
156
17940
7,8
897
2,25
258,69
5
14
575
1610
Biaya Pestisida
Liter
150
200
150
150
150
150
100
150
100
100
100
100
200
200
150
100
150
150
150
100
2800
140
33,91
Rp.1000
9000
12000
9000
9000
9000
9000
6000
9000
6000
6000
6000
6000
12000
12000
9000
6000
9000
9000
9000
6000
168000
8400
2034,70
100
200
6000
12000
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
62
Nomor Sampel
Jumlah
TKDK
HKP
Jumlah
TKLK
HKP
TKDK + TKLK
HKP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah
Rerata
S.Deviasi
Min
Max
200
200
100
150
240
150
200
250
200
150
250
200
200
150
150
150
150
150
150
100
3490
174,5
42,48
100
250
220
340
290
150
140
200
60
110
70
100
75
100
220
270
180
80
150
210
60
125
3150
157,5
79,44
60
340
420
540
390
300
380
350
260
360
270
250
325
300
420
420
330
230
300
360
210
225
6640
332
80,52
210
540
Biaya Tenaga
Kerja
per Tahun
Rp.1000
12600
16200
11700
9000
11400
10500
7800
10800
8100
7500
9750
9000
12600
12600
9900
6900
9000
10800
6300
6750
199200
9960
2415,61
6300
16200
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
63
Nomor
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah
Rerata
S.Deviasi
Min
Max
Beli babat
Beli cangkul
Jumlah
buah
Harga
Rp1000
2
4
3
2
1
2
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
45
2,25
0,62
1
4
50
100
75
50
25
50
50
75
50
50
50
50
75
75
50
50
50
50
50
50
1120
56
15,56
25
100
Daya
Tahan
Tahun
4
5
5
4
3
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
84
4,2
0,51
3
5
Jumlah
buah
Harga
Rp1000
3
5
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
4
2
2
2
2
2
2
49
2,45
0,80
2
5
105
175
105
70
70
70
70
70
70
105
70
70
105
140
70
70
70
70
70
70
1720
86
28,16
70
175
Daya
Tahan
Tahun
4
5
5
4
4
3
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
84
4,2
0,51
3
5
Penyusutan
Alat
Rp1000
39
55
36
30
26
36
30
29
30
39
30
30
36
43
30
30
30
30
30
30
660
33
6,48
26
55
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
64
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah
Rerata
S.Deviasi
Min
Max
Jumlah
Buah
Harga
Rp1000
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
14
0,7
0,46
0
1
1500
1600
1800
1500
0
0
1500
1500
0
0
1400
1500
1600
1500
1800
0
1500
1500
1500
0
21700
1085
716
0
1800
Pompa Gendong
Daya
Tahan
Tahun
4
5
6
4
0
0
4
4
0
0
4
4
4
4
6
0
4
4
4
0
61
3,05
2,09
0
6
Jumlah
Buah
Harga
Rp1000
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
19
0,95
0,22
0
1
450
500
400
400
350
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
500
0
500
500
350
8960
448
115
0
500
Daya
Tahan
Tahun
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
0
5
4
3
77
3,85
1,01
0
5
Penyusutan Mesin
+ Pompa
Rp.1000
per tahun
465
420
400
475
117
125
500
500
125
125
475
500
525
500
425
125
375
475
500
117
7260
363
161,97
116,67
525
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
65
Lampiran 7. Jumlah Setiap Komponen Biaya Produksi per Petani per Tahun
Nomor
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah
Rerata
S.Devia
si
Min
Max
Pupuk
Buatan
Rp.1000
7000
8750
6300
5600
5600
6300
5600
8400
4200
4200
5600
5600
7350
7000
7000
3500
5600
5950
5600
5250
120400
6020
1279,30
Pupuk
Kandang
Rp.1000
1380
1610
1150
920
920
920
920
1035
575
575
575
920
920
920
920
690
575
690
920
805
17940
897
258,69
3500
8750
575
1610
9000
12000
9000
9000
9000
9000
6000
9000
6000
6000
6000
6000
12000
12000
9000
6000
9000
9000
9000
6000
168000
8400
2034,70
Tenaga
Kerja
Rp1000
12600
16200
11700
9000
11400
10500
7800
10800
8100
7500
9750
9000
12600
12600
9900
6900
9000
10800
6300
6750
199200
9960
2415,61
Penyusutan
Rp1000
504
475
436
505
143
161
530
529
155
164
505
530
561
543
455
155
405
505
530
147
7940
397
162,92
Total
Biaya
Rp1000
30484
39035
28586
25025
27063
26881
20850
29764
19030
18439
22430
22050
33431
33063
27275
17245
24580
26945
22350
18952
513480
25674
5574,56
6000
12000
6300
16200
142,5
561
17245
39035
Pestisida
Rp.1000
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
66
Nomor
Sampel
Produk
-si
panen I
Kg
Harga
jual
Rp/kg
Penerim
aan
Panen I
Rp1000
Produk
-si Panen II
Kg
Harga
jual
Rp/kg
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah
10000
15000
11500
9000
7000
9000
5500
9000
8000
6000
10000
9000
11000
10000
10000
3000
8000
10000
8000
9000
178000
1800
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
1800
2000
2000
2000
2000
2000
2000
39600
18000
30000
23000
18000
14000
18000
11000
18000
16000
12000
20000
18000
22000
18000
20000
6000
16000
20000
16000
18000
352000
8000
10000
9000
4000
8000
6000
6000
8000
5000
5000
8000
5000
8000
9000
6000
4000
6000
11000
5000
4500
135500
2000
2000
1800
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
2000
1600
2000
39400
Penerimaan
Panen
ke II
Rp1000
16000
20000
16200
8000
16000
12000
12000
16000
10000
10000
16000
10000
16000
18000
12000
8000
12000
22000
8000
9000
267200
Rerata
S.Deviasi
8900
2401,04
1980
60,00
17600
4747,63
6775
2015,41
1970
95,39
13360
4059,85
Min
Max
3000
15000
1800
2000
6000
30000
4000
11000
1600
2000
8000
22000
Total
Produ
ksi
Kg/
Thn
18000
25000
20500
13000
15000
15000
11500
17000
13000
11000
18000
14000
19000
19000
16000
7000
14000
21000
13000
13500
31350
0
15675
4003,
98
7000
25000
Total
Penerimaan
Rp1000
34000
50000
39200
26000
30000
30000
23000
34000
26000
22000
36000
28000
38000
36000
32000
14000
28000
42000
24000
27000
619200
30960
7861,96
14000
50000
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
67
Pendapatan
Bersih per
Petani
Rp1000
3516
10965
10614
975
2938
3119
2150
4236
6970
3561
13570
5950
4569
2937
4725
-3245
3420
15055
1650
8048
105720
5286
4343,21
-3245
15055
Pendapatan
Keluarga per
Petani
Rp1000
9516
16965
13614
5475
10138
7619
8150
11736
12970
8061
21070
11950
10569
7437
9225
1255
7920
19555
6150
11048
210420
10521
4601,16
1255
21070
Pendapatan
Bersih per
Hektar
Rp1000
5023
12183
16329
1950
5875
6238
5375
7060
17425
11871
27140
11900
6527
4196
7875
-10817
6840
30110
2750
17885
193740
9687
8838,53
-10817
30110
Pendapatan
Keluarga per
Hektar
Rp1000
13595
18850
20945
10950
20275
15238
20375
19560
32425
26871
42140
23900
15099
10624
15375
4183
15840
39110
10250
24552
400160
20008
9319,26
4183
42140
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
68
Biaya
Produksi
Rp1000
Per Tahun
9
10
16
Jumlah:
Nomor
Sampel
Petani
9
10
16
Jumlah:
Jumlah
Produksi
Kg per
Tahun
Harga
Pokok
Rp/Kg
Per Tahun
19030
18439
17245
54713,75
13000
11000
7000
31000
1463,8
1676,3
2463,6
1765,0
Voluma
Penjualan
Kg/bulan
300
200
150
650
Transportasi
Rp.1000
Per bulan
45
36
27
108
Pengepakan/
bulan
Rp. 1000
5
4
3
12
1765
166,1
18,5
46,2
1995,8
Margin Rp/kg
870,9
Retribusi
Rp.1000
Per bulan
10
10
10
30
Harga
Jual
Rp/Kg
2600
2500
3500
2866,7
Biaya produksi per kg atau harga pokok diperoleh dari jumlah biaya setahun
dibagi dengan jumlah produksi dalam setahun pada nomor sampel 9, 10, dan 16
yang terdapat pada Saluran Tataniaga I.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
69
Nomor
Sampel
Pedagang
1
2
3
4
5
6
Jumlah
Rata-rata
Jh.Dibeli
Kg
per bulan
600
1200
1500
2000
1200
1600
8100
1350,0
Harga
Beli
Rp/kg
2000
1800
1800
2000
2000
1500
11.100
1850,0
Jumlah
Pembelian
Rp.1000
1200,0
2160,0
2700,0
4000,0
2400,0
2400,0
Nomor
Sampel
Pedagang
Voluma
Penjualan
Kg/bulan
Transpor
tasi/bulan
Rp.1000
Pengepakan/
bulan
Rp. 1000
Retribusi
per bulan
Rp.1000
Harga
Jual
Rp/kg
1
2
3
4
5
6
Jumlah
Rata-rata
600
1200
1500
2000
1200
1600
8100
1350,0
108
216
270
360
216
288
1458,0
270,0
12
24
30
40
24
32
162
27
45
60
80
100
60
60
405
67,5
2500
2250
2300
2500
2400
2000
2476,7
Biaya transportasi
= Rp.200/ kg
= 2476,7
= 180,0
= 20
= 50
2325,0
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
70
Jh.Dibeli
Kg
per bulan
Harga
Beli
Rp/kg
1
2
Jumlah
Rata-rata
9000
8000
17000
8500
2200
2000
4200
2100
Jumlah
harga
Pembelian
Rp.1000
19800,0
16000,0
35800
17900
Nomor
Sampel
Pedagang
Voluma
Penjualan
Kg/bulan
Transpor
tasi/bulan
Rp.1000
Pengepakan/
bulan
Rp.1000
Retribusi
per bulan
Rp.1000
Harga
Jual
Rp/kg
1
2
Jumlah
Rata-rata
9000
8000
17000
8500
6480
6120
12600
6300
720
680
1400
700
400
400
800
400
3200
3500
6700
3350
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
71
DAFTAR PUSTAKA
Produk
Pertanian
dan
Industri.
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
72
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009
73
Sri Yanthi Lantika Lumban Toruan : Analisis Pemasaran Jeruk Manis (Studi Kasus Desa Beganding, Kec.
Simpang IV, Kab.Karo), 2007.
USU Repository 2009