Você está na página 1de 4

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Incremental Backup
Incremental Backup : adalah menyalin semua data yang berubah sejak terakhir kali
melakukan full backup atau differential backup. Incremental backup disebut juga
differential backup.
Kelebihan:

Membutuhkan waktu yang lebih singkat.


Jika banyak melakukan incremental backup, maka data yang di backup
semakin kecil ukurannya.
Backup lebih cepat daripada full backup dan membutuhkan tempat
sementara yang lebih kecil daripada yang dibutuhkan oleh full backup.

Kekurangan:

Waktu untuk restore sangat lama.

Differential Backup
Differential : Sama dengan tipe full backup tapi archive bit tidak dihapus setelah file
dibackup, jadi keadaan file dibiarkan tetap seperti semula seperti sebelum dibackup

Disaster Recovery Planning (DRP)


Disaster Recovery Planning (DRP) adalah proses, kebijakan, dan prosedur yang
berkaitan dengan persiapan untuk pemulihan atau kelanjutan dari infrastruktur
teknologi yang penting bagi organisasi setelah bencana, baik karena alam ataupun
ulah manusia. Dapat disimpulkan bahwa Disaster Recovery Planning (DRP)
merupakan bagian dari Business Continuity Planning (BCP). Akan tetapi juga
terdapat sumber yang menyebutkan bahwa DRP adalah sama dengan BCP.
Disaster Recovery Planning (DRP) dan Business Continuity Planning (BCP)
membahas mengenai perencanaan untuk keadaan darurat yang mengancam
kelangsungan bisnis dan meneruskan bisnis tersebut walaupun terjadi bencana.
Tujuan dari BCP dan DRP adalah menjaga bisnis tetap beroperasi meskipun ada
gangguan dan menyelamatkan sistem informasi dari dampak bencana lebih lanjut.
Komponen dari Disaster Recovery Planning adalah:

Informasi kontak personil (personnel contact information)


Back up situs (back up site)
Pedoman perencanaan (manual plan)
Inventaris hardware
Inventaris software
Vendors
Backup Data
Disaster Action Checklist
Uji perencanaan (test the plan)

Disaster Recovery Planning harus menangani tiga bidang, yaitu:


1. Prevention (pra-bencana): Pra-perencanaan diperlukan (seperti menggunakan
server mirror, memelihara situs hot sites, pelatihan tenaga pemulihan
bencana) untuk meminimalkan dampak keseluruhan bencana pada sistem dan
sumber daya. Pra-perencanaan ini juga memaksimalkan kemampuan sebuah
organisasi untuk pulih dari bencana.
2. Continuity (saat bencana): Proses pemeliharaan inti, mission-critical sistem dan
sumber daya kerangka (aset minimal yang dibutuhkan untuk menjaga
sebuah organisasi dalam status operasional) dan/atau menginisiasi hot sites
sekunder selama bencana. Langkah-langkah continuity menjaga sistem dan
sumber daya perusahaan.
3. Recovery (pasca bencana): Langkah-langkah yang diperlukan untuk pemulihan
dari semua sistem dan sumber daya untuk menjadi status operasional normal.
Organisasi dapat mengurangi waktu pemulihan dengan berlangganan ke quickship programs (penyedia layanan pihak ketiga yang dapat memberikan prakonfigurasi penggantian sistem untuk setiap lokasi dalam jangka waktu yang
tetap) atau dapat juga disebut dengan vendor.
Disaster Recovery Planning (DRP) sangat penting bagi perusahaan agar operasional
perusahaan dapat tetap berjalan meskipun terjadi bencana. Apabila operasional
perusahaan terhambat, maka perusahaan pun akan mengalami kerugian.

Business Continuity Plan (BCP)


Perencanaan kelangsungan bisnis
atau sebutan lainnya adalah disaster and
recovery planning (DRP), diciptakan untuk mencegah gangguan terhadap aktivitas
bisnis normal. BCP dirancang untuk melindungi proses bisnis yang kritis dari
kegagalan akibat dari bencana, yang dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan
perusahaan dalam melakukan proses bisnis secara normal. BCP merupakan suatu
strategi untuk memperkecil efek gangguan dan untuk memungkinkan proses bisnis

terus berlangsung. Bencana Bencana yang dimaksud dalam BCP ini adalah semua
peristiwa yang terjadi dan mempunyai potensi mengganggu jalannya proses usaha
dalam keadaan normal (BAU - Business As Usually)
Tujuan BCP
Tujuan BCP adalah untuk memperkecil efek peristiwa mengganggu tersebut pada
operasionalperusahaan
dan
mengurangi
risiko
kerugian
keuangan
dan
meningkatkan kemampuan organisasi dalam proses pemulihan sesegera mungkin
dari suatu peristiwa yang mengganggu. BCP juga membantu memperkecil biaya
yang berhubungan dengan peristiwa yang mengganggu tersebut dan mengurangi
risiko yang berhubungan dengan itu.

Business Continuity Plan perlu melihat pada semua area pengolahan


informasi kritis perusahaan, termasuk --tetapi tidak membatasi-- pada halhal berikut ini :
Manusia/Human Resources/People : Orang Yang dimaksud dari orang disini
adalah karyawan dari perusahaan tersebut yang bekerja. Orang pengganti
atau Backup Person merukapan salah satu strategi yang digunakan agar
proses bisnis berkesinambungan.
Tugas-tugas staf dan proses produksi
Proses/Business Process adalah proses bisnis yang berjalan pada lokasi
perusahaan. Proses usaha ini harus di identifikasi agar proses yang inti/utama
dapat dilakukan pada tempat usaha/lokasi yang lain agar apabila pada lokasi
usaha tersebut terdapat ganguan maka proses tetap dapat berjalan dari
tempat/lokasi BCP.
Tempat kerja/Lokasi merupakan tempat yang letaknya bukan di lokasi/tempat
yang sama dengan tempat bisnis dilakukan dan pada lokasi/tempat ini dapat
digunakan untuk melakukan kegiatan bisnis/tempat kerja/workspase. Tempat
untuk menyimpan arsip dan lain lain Untuk mencari tempat yang baik
diperlukan Risk Assessment.
Teknologi/IT merupakan alat/tools yang digunakan oleh binis untuk
menjalankan bisnisnya termasuk infrastruktur (Network, Komunikasi, Jaringan
dll), //id.wikipedia.org, Templat:Workstation.
LAN, WAN, dan server
Telekomunikasi dan link komunikasi data

Workstation
Aplikasi, perangkat lunak, dan data
Media dan penyimpanan arsip

Tahapan Pembentukan BCP/DRP Untuk membuat sebuah BCP/DRP memiliki


beberapa tahapan yang harus dilakukan sebagai berikut

Risk Assessment / Penilaian Risiko


Bisnis Impact Analysis / Analisa Dampak Bisnis
Planning / Perencanaan
Developing / Pembentukan
Testing, Maintaining and Auditing / Test, Pemeliharaan da Audit

Model lainnya dalam pembuatan BCP/DRP mengukip dari ISO22301:2012


adalah PDCA

o
o
o
o

Establish (PLAN)
Implement and Operate (Do)
Monitor and Review (Check)
Maintain and Improve (Act)

BCP/DRP Dokumen harus dilakukan review secara berkala beberapa hal yang
mengharuskan BCP/DRP diperbaiki adalah

Adanya perubahan yang signifikan pada struktur organisasi


Adanya perubahan yang signifikan pada system

Você também pode gostar