Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENGANTAR AGROINDUSTRI
Dosen Pengampu
Dr. Ir. Wignyanto, MS.
Disusun oleh:
Choirudin Hamzah
145100300111042
145100300111044
Yudhi Hasprian W.
145100300111046
Martasari Beti P.
145100300111048
Chintya C.
145100300111050
Ummi K. A. Jusuf
145100300111052
145100300111054
145100300111056
145100300111058
Kartika Firdaus D.
145100300111060
tersebut memiliki core competence yang sama, maka kekuatan harus diukur dari
bagaimana kekuatan relatif suatu institusi dibandingkan dengan institusi yang lain.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki
institusi harus dipaksa untuk dikembangkan karena adakalanya kekuatan itu tidak
terlalu penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas. Hal-hal yang menjadi
opposite dari kekuatan adalah kelemahan. Sehingga sama dengan kekuatan, tidak
semua kelemahan dari institusi harus dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk halhal yang tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.
2. Peluang dan Ancaman
Peluang adalah faktor yang di dapatkan dengan membandingkan analisa
internal yang dilakukan di suatu institusi (strenghth dan weakness) dengan analisa
internal dari kompetitor lain. Sebagaimana kekuatan peluang juga harus diranking
berdasarkan success probbility, sehingga tidak semua peluang harus dicapai dalam
target dan strategi institusi. Peluang dapat dikatagorikan dalam tiga tingkatan :
a. Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang
pencapaiannya juga kecil.
b. Moderate : jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun
peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
c. Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang
tercapaianya besar.
Ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend perkembangan
(persaingan) dan tidak bisa dihindari. Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat
keparahan pengaruhnya (serousness) dan kemungkinan terjadinya (probability of
occurance). Sehingga dapat dikatagorikan :
a. Ancaman utama (major threats), adalah ancaman yang kemungkinan
terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,
diperlukan beberapa contingency planning yang harus dilakukan institusi
untuk mengantisipasi.
b. Ancaman tidak utama (minor threats), adalah ancaman yang dampaknya
kecil dan kemungkinan terjadinya kecil
c. Ancaman moderate, berupa kombinasi tingkat keparahan yang tinggi
namun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.
yang ada akan memberikan bobot realisme pada rencana-rencana yang akan
dibuat perusahaan.
Maka, fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa mengenai
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah
terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan
ancaman yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap
kondisi eksternal perusahaan.
Terdapat empat langkah utama yang harus dilakukan, yaitu :
1. Mengidentifikasi existing strategy yang telah ada dalam institusi
sebelumnya. Strategi ini bisa jadi bukan merupakan strategi yang disusun
berdasarkan kebutuhan institusi menghadapi gejala perubahan lingkungan
eskternal yang ada melainkan merupakan strategi turunan yang telah ada
sejak lama dipegang institusi.
2. Mengidentifikasi perubahan-perubahan lingkungan yang dihadapi institusi
dan masih mungkin terjadi di masa mendatang.
3. Membuat cross tabulation antara strategi yang ada saat ini dengan
perubahan lingkungan yang ada.
4. Menentukan katagorisasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan penilaian
apakah strategi yang saat ini ada masih sesuai dengan perubahan
lingkungan di masa mendatang: Jika masih sesuai strategi tersebut menjadi
kekuatan/peluang, dan sudah tidak sesuai merupakan kelemahan.
C. Analisis SWOT
Analisis SWOT ini kami membuat sebuah produk Mie Ijo yang
terbuat dari sayur bayam.
1. Kekuatan (Strength)
a. Bahan baku
Dari segi bahan baku, dalam pembuatan mie ijo dari bahan baku
bayam sangat mudah pengadaannya, karena bayam bukan termasuk
sayuran musiman yang hanya terdapat di bulan bulan tertentu saja. Bayam
pun termasuk sayuran yang banyak orang suka, dan dengan hubungannya
dengan target penjualan yaitu anak-anak kecil yang kurang suka makan
sayur, bayam pun bisa menjadi alternatif karena rasa bayam yang tidak
terlalu kuat dan bau tanah yang tidak terlalu menyengat jika dibandingkan
dengan jenis sayuran lain seperti sawi hijau dan selada air. Dan dalam segi
gizi, terdapat vitamin A, vitamin C, vitamin K, asam folat, 13 macam
flavonoid, magnesium, kalium,dan zat besi yang berguna melawan zat
kanker, anti inflamasi, melawan penyakit kardiovaskular, menurunkan
tekanan darah tinggi, mencegah penyakit tulang, mencegah diabetes,
mencegah anemia dll.
Peluang dari produksi Mie Ijo dilihat dari target sasaran yang akan
mengonsumsinya. Mie Ijo yang berbahan dasar berasal dari bayam sangat
bagus untuk kesehatan. Kandungan bayam dalam Mie Ijo dapat
membantu melengkapi serat sayuran yang harus dikandung oleh tubuh.
Terutama bagi anak-anak yang tidak menyukai sayur, dapat ditawari
dengan mengonsumsi Mie Ijo ini. Dengan varian kuah yang beraneka
ragam, dapat dijamin rasa bayam yang dikandung oleh Mie Ijo tidak akan
terasa lagi. Target sasaran yang lain yaitu bagi konsumen-konsumen yang
gemar mengonsumsi mie tetapi menginginkan mie yang lebih bergizi dari
mie biasa.
Tentunya untuk memproduksi Mie Ijo harus dibutuhkan tenaga
kerja yang ahli dalam bidang ini. Dengan pelatihan untuk menambah skill
dalam pembuatan mie yang baik, juga akan menimbulkan ide-ide baru
untuk mengembangkan inovasi yang lebih maju. Seperti inovasi varian
rasa kuah yang akan dihidangkan dengan Mie Ijo ini serta toppingtopping tambahan pelengkap yang menggoda selera.
Untuk lebih meningkatkan produksi Mie Ijo, perlu adanya
pengembangan infrastruktur dalam hal penambahan alat produksi.
Sehingga pembuatan Mienya akan lebih mudah dan cepat. Seperti adanya
alat yang dapat megolah adonan sendiri dan sebagainya.
4. Ancaman (Threat)
Ancaman dari produk Mie Ijo ini yaitu adanya produk
sejenis berupa mie hijau instan dengan tampilan yang
menarik dan bermacam-macam. Mie instan lebih digemari
karena lebih praktis dalam proses pemasakannya. Mie
instan dapat dimasak sendiri di rumah masing-masing
konsumen, sedangkan Mie Ijo harus dikonsumsi langsung
setelah produk sudah jadi. Selain itu, sudah banyak produk
mie hijau instan yang mengunggulkan tentang kesehatan.
Mie instan tersebut juga diberi label halal dari MUI dan
bahkan telah diteliti di salah satu institut pertanian di
Indonesia. Ancaman yang lain yaitu berupa mie rainbow
yang memiliki beberapa warna yang menarik. Mie rainbow
dibuat dari beberapa sayur dan buah yang akan
menghasilkan warna pelangi. Warna pelangi pada mie
tersebut akan menarik perhatian banyak konsumen,
terutama anak-anak. Sehingga ini merupakan ancaman
yang besar untuk produk Mie Ijo.
DAFTAR PUSTAKA
Akdon. 2007. Strategic
Management
For Educational
Management
(Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan). Bandung:
Alfabeta.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/. Diakses tanggal 23 Desember
2014