Você está na página 1de 4

RINGKASAN MATERI KULIAH

AUDIT KEUANGAN DAERAH (PERTEMUAN KE-4)


PROSEDUR ANALITIS
A. Gambaran Umum
Prosedur analitis merupakan evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat
dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang satu

dengan data keuangan lainnya atau antara data keuangan dengan data nonkeuangan.
Asumsi dasar penerapan prosedur analitis adalah bahwa hubungan yang masuk akal
di antara data dapat diharapkan tetap ada dan berlanjut, kecuali jika timbul kondisi
yang sebaliknya. Kondisi tertentu yang dapat menimbulkan penyimpangan dalam
hubungan ini mencakup antara lain, peristiwa atau transaksi yang tidak biasa,

perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak, atau salah saji.


Secara umum, pelaksanaan prosedur analitis dilakukan dengan tahapan- tahapan
sebagai berikut.
1) Pemeriksa terlebih dahulu melakukan pemahaman hubungan keuangan yang
dapat diperoleh dengan pemahaman tentang auditee dan proses bisnis utama
dari auditee.
2) Mengembangkan ekspektasi (develop expectation) atas pola hubungan yang
seharusnya terjadi antar data terkait. Pengembangan ekspektasi ini berdasarkan
hasil

pemahaman

mengembangkan

hubungan
ekspektasi,

keuangan
pemeriksa

yang

masuk

harus

akal.

secara

Dalam
hati-hati

mempertimbangkan faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi data


maupun pola hubungan yang akan dianalisis/diukur.
3) Membandingkan hasil analisis data sesungguhnya dengan ekspektasi atas pola
hubungan yang seharusnya terjadi, serta menelusuri penyebab penyimpangan

signifikan yang terjadi.


Perbedaan antara hasil analisis data sesungguhnya dengan ekspektasi atas pola
hubungan yang seharusnya terjadi, mengindikasikan terjadinya risiko salah saji yang
harus ditelusuri.

B. Tujuan Prosedur Analitis


Tujuan prosedur analitis terkait erat dengan waktu pelaksanaannya. Prosedur analitis bisa
digunakan pada saat perencanaan pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan lapangan, dan
pada saat pelaporan. Berikut tujuan dan proses yang dilaksanakan di masing-masing
tahapan tersebut.

1. Tahap perencanaan pemeriksaan.


- Prosedur analitis membantu pemeriksa dalam memahami entitas termasuk
transaksi dan kejadian pada tahun berjalan. Selain itu, prosedur analitis
membantu perencanaan sifat, saat, dan lingkup prosedur pemeriksaan dalam
menentukan rencana, desain, dan pengujian materialitas. Prosedur analitis pada
tahap perencanaan pemeriksaan dilakukan diantaranya melalui analisis data
secara vertikal dan horizontal, segera setelah laporan keuangan unaudited
diserahkan oleh pemerintah daerah. Penyimpangan yang ditemukan dari hasil
analisis vertikal dan horizontal mengindikasikan risiko terjadinya salah saji.
Untuk itu, pemeriksa diharuskan melakukan evaluasi atas penyimpangan
tersebut untuk melihat apakah dibutuhkan perluasan prosedur pemeriksaan
terkait siklus atau akun tertentu.
2. Tahap pelaksanaan pemeriksaan lapangan.
- Prosedur analitis ditujukan untuk memperoleh bukti tentang asersi tertentu yang
berhubungan dengan saldo akun atau jenis transaksi. Selain itu, hasil prosedur
analitis di tahapan ini bisa digunakan untuk menilai kecukupan pengungkapan
atas setiap perubahan pada akun laporan keuangan yang diperiksa. Di tahap ini,
prosedur analitis biasanya dilakukan dengan melakukan analisis data pendukung
laporan keuangan baik data keuangan maupun data nonkeuangan.
3. Tahap pelaporan.
- Prosedur analitis dilakukan sebagai reviu menyeluruh informasi keuangan. Hal
ini diperlukan untuk memastikan bahwa akun-akun dalam Laporan Keuangan
yang berkaitan baik secara vertikal maupun horizontal sudah sinkron dan
tidak diperlukan lagi bukti tambahan untuk memastikan kewajaran laporan
keuangan.
C. Pelaksanaan Prosedur Analitis
Prosedur analitis dalam pemeriksaan LKPD dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu analisis
data, teknik prediktif, dan analisis rasio dan tren.
1) Analisis data
Analisis data dilakukan dengan menguji ketepatan penjumlahan antar akun dan
kecukupan pengungkapannya. Pengujian ketepatan penjumlahan antar akun dan
kecukupan pengungkapannya bertujuan untuk mengetahui kesesuaian dan menilai
kebenaran angka-angka dalam laporan keuangan. Melalui analisis, dapat diketahui
apakah terdapat kesalahan jurnal ataupun kesalahan klasifikasi akun sehingga dapat
dilakukan koreksi atas laporankeuangan dimaksud. Analisis data dilakukan dengan
menguji hubungan antar akun-akun dalam Neraca, LRA, LAK, LO, Laporan

Perubahan SAL, dan Laporan Perubahan Ekuitas, baik analisis secara vertikal
maupun horizontal.
a. Analisis Vertikal
Analisis dilakukan dengan melihat hubungan akun dalam satu jenis laporan
keuangan saja, misalnya analisis antarakun Neraca saja, atau antarakun LRA
saja, atau antarakun LAK saja, atau antarakun LO saja. Tujuannya yaitu untuk
menentukan keseimbangan dan kebenaran saldo tiap akun dalam LRA, Neraca,
LAK, dan LO. Analisis ini dilakukan dengan menjaga keseimbangan antar
jurnal dalam satu laporan, sehingga dapat dipastikan bahwa tiap akun dalam
laporan keuangan telah disajikan dengan angka yang benar dan seimbang.
b. Analisis horizontal
Analisis horizontal dilakukan dengan melihat hubungan antarakun dalam unsur
laporan keuangan yang berbeda, misalnya akun LRA dengan akun neraca, akun
LRA dengan akun LAK, akun Laporan Operasional dengan Laporan
Perubahan Ekuitas dan Neraca, ataupun kesesuaian dengan nilai yang disajikan
dalam LAK dan apakah sudah cukup diungkapkan dalam CaLK. Tujuan
dilakukan analisis horizontal adalah untuk menentukan keseimbangan dan
kebenaran saldo tiap akun dalam Neraca, LRA, LAK, LO, Laporan Perubahan
SAL, Laporan Perubahan Ekuitas, serta kecukupan pengungkapan dalam CaLK.
2) Teknik Prediktif
Teknik prediktif bisa dilakukan dengan membandingkan realisasi dan anggaran
akun-akun di laporan realisasi anggaran. Perbedaan signifikan yang terjadi bisa
menjadi indikasi permasalahan yang seharusnya diungkapkan pada CaLK. Teknik
prediktif dapat juga dilakukan dengan menghitung jumlah tertentu dan
membandingkan dengan catatan-catatan atau rumusan lain untuk mengetahui adanya
indikasi permasalahan yang akan diuji lebih lanjut dalam pengujian substantif.
3) Analisis Rasio dan Tren
Merupakan kegiatan untuk menganalisis data keuangan dan/atau nonkeuangan
dalam periode tertentu untuk mengetahui perubahan signifikan dalam realisasi
anggaran dan posisi keuangan.
a. Analisis Rasio
Analisis rasio dilakukan dengan menguji hubungan antarakun di dalam laporan
keuangan. Beberapa rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur
akuntabilitas pemerintah daerah yaitu.
1) Rasio Kemandirian Keuangan
Rasio ini menunjukkan kemampuan

pemerintah

daerah

dalam

membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan


kepada masyarakat. Semakin

tinggi

rasio

ini berarti tingkat

ketergantungan
pemerintah

daerah

pusat

dan

terhadap
provinsi)

bantuan
semakin

pihak

ekstern

rendah,

(terutama

demikian

pula

sebaliknya. Rasio ini juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat


dalam pembangunan daerah. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi
partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah yang
merupakan komponen dari PAD.
2) Rasio efisiensi
Rasio ini menggambarkan perbandingan
yang

antara

besarnya

biaya

dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan asli daerah dengan

realisasi pendapatan asli daerah yang diterima.

Dengan rasio tersebut

diketahui kesesuaian nilai realisasi biaya pemungutan PAD dengan


ketentuan serta apakah terdapat indikasi pemborosan dalam pengeluaran
biaya pemungutan PAD. Untuk menilai alokasi dana yang dilakukan
pemerintah daerah digunakan rasio belanja langsung terhadap total belanja
dan rasio belanja tidak langsung terhadap total belanja. Dengan rasio ini
dapat diketahui apakah dana pemda sebagian besar digunakan untuk
pembangunan

yang

akan

memberi manfaat jangka panjang bagi

masyarakat atau untuk belanja habis pakai seperti belanja pegawai.


b. Analisis Tren
Analisis tren adalah analisis yang dilakukan dengan membandingkan akun yang
sama untuk periode lebih dari dua tahun, sehingga diperoleh gambaran
mengenai kecenderungan dari suatu akun dalam laporan keuangan pemerintah
daerah. Analisis kecenderungan ini umumnya digunakan dalam membuat
prediksi keuangan. Analisis tren mengidentifikasi pola-pola dari kecenderungan
(perubahan- perubahan yang terjadi dalam beberapa periode yang telah lalu)
sebagai dasar dari evaluasi dan prediksi keadaan atau perubahan di masa
sekarang.

Você também pode gostar