Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. Pengertian
Ada dua pengertian yang sering membingungkan orang, yaitu pengertian tentang anak
cacat atau anak yang menyandang ketunaan (handicapped children) dengan pengertian tentang
anak luar biasa atau anak yang berkelainan ( exceptional children). Kebingungan untuk
membedakan kedua pengertian tersebut timbul karena yang dapat diamati oleh masyarakat pada
umumya adalah penyelenggaraan pendidikan luar biasa berlangsung di sekolah sekolah semacam
itu umumnya ialah anak cacat atau yang menyandang ketunaan. Padahal anak luar biasa atau
anak berkelainan memiliki arti generic, yang didalamnya tercakup anak cacat atau anak yang
menyandang ketunaan.
Ditinjau dari sudut statistika yang dimaksud anak luar biasa ialah yang menyimpang dari
kriteria normal atau rata rata. Penyimpangan dapat mencakup ketajaman sensorial seperti
pengelihatan atau pendengaran, kapasitas intelektual, kondisi fisik, kematangan sosial
emosional, perilaku, dsb.
Krik dan Gallagher (1979 : p.3) mengemukakan definisi anak luar biasa sebagai anak
yang menyimpang dari rata- rata atau normal, dalam :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Karakteristik mental
Kemampuan sensoris
Karakteristik neurometor atau fisik
Perilaku sosial
Kemampuan berkomunikasi
Gabungan dari berbagai variable tersebut.
B. Klasifikasi
Untuk keperluan pembelajaran Kirk dan Gallagher (1979 : p.4) mengkalisifikasikan anak luar
biasa kedalam lima kelompok, yaitu :
1. Kelainan mental , meliputi anak anak
a. yang memiliki kapaitas intelektual luar biasa tinggi ( intellectually superior ) dan,
b. yang lamban dalam belajar (mentally retarded )
2. Kelainan sesoris, meliputi anak anak dengan
a. Kerusakan pendengaran
b. Kerusakan pengelihatan
3. Gangguan komunikasi, meliputi anak anak dengan
a. Kesulitan belajar
b. Gangguan dalam berbicara dan bahasa
4. Gangguan perilaku, meliputi
a. Gangguan emosional
b. Ketidaksesuainan perilaku sosial atau tunalaras
5. Tunaganda atau cacat berat, meliputi macam macam kombinasi kecacatan seperti
cerebal palsy dengan ketunagrahitaan, tunanetra dengan tunagrahita, dan sebagainya.
Sumber :