Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
kecelakaan
maut
akibat
berkendara
sambil
main
Snapchat.
Tragisnya, dalam kecelakaan itu, bukan hanya Christal McGee yang menjadi
korban,
namun
menyebabkan
berbaring
ia
juga
kerusakan
di
melibatkan
otak.Bahkan,
tempat
seorang
saat
tidur,
pengendara
dalam kondisi
lain
hingga
luka-luka
dan
sempat-
membantah
secara
aktif
filter
mencegah
membuat
mengemudi
masyarakat
untuk
jadi
nggak
Masih ingat dengan sejumlah insiden tabrakan maut yang disebabkan oleh trend pamer
kecepatan mobil di Instagram beberapa tahun lalu? Trend tersebut kembali memakan korban,
dan kini berpindah wadah ke Snapchat.
Seorang gadis berusia 18 tahun dituntut pihak keluarga korban dengan tuduhan bahwa dirinya
sedang terlalu asyik bermain dengan filter 'speed' di Snapchat ketika sedang mengemudikan
mobil, yang akhirnya menabrak mobil dan menyebabkan kerusakan otak pada korban. Bagi
Anda yang belum pernah bermain Snapchat, filter speed menggunakan teknologi GPS untuk
menentukan seberapa cepat laju pengguna.
Pengacara dari keluarga korban menyampaikan tuntutan pada si gadis maupun Snapchat,
dengan alasan bahwa Snapchat semestinya sadar kalau fitur tersebut pasti mampu memicu
tindakan berbahaya.
Dari kronologi yang disampaikan pengacara penuntut, gadis pengemudi mobil tadi awalnya
mengaktifkan Snapchat dan mulai memposting foto ke followernya sambil pamer bahwa
dirinya berusaha untuk memacu mobil hingga 160km/jam untuk mempostingnya ke
Snapchat. Ketika kecepatan mobil mencapai 170km/jam, gadis tadi terlalu heboh dengan
capaiannya dan berniat untuk mempostingnya, namun kaget ketika mendapati mobil korban
dan akhirnya terjadi tabrakan.
Parahnya lagi, setelah kecelakaan si gadis malah sempat-sempatnya memposting selfie ke
Snapchat sambil menulis bahwa dirinya 'beruntung masih hidup.'
Si gadis dan teman-temannya di mobil cuma menderita luka ringan, namun korban yang
berprofesi sebagai sopir Uber menderita luka parah dan kerusakan otak permanen. Kondisi
tersebut membuatnya harus selalu dirawat oleh keluarga karena korban tak bisa melakukan
apapun tanpa bantuan orang lain.
Kecelakaan seperti ini bukan yang pertama, dan inilah alasan lain yang dipakai penuntut
sebagai dasar untuk menuntut Snapchat. Juru bicara pihak Snapchat mengatakan kalau
mereka telah memberikan tulisan anjuran di dalam aplikasi agar fitur ini tidak dipakai ketika
sedang mengemudi, jadi masih belum jelas apakah tuntutan tersebut bisa mencakup
Snapchat.
(http://gopego.com/news/a/2016/04/keasyikan-main-snapchat-remaja-putri-tabrak-sopir-uberdan-sempat-selfie-pasca-tabrakan)
Atensi
APA :
Shiffrin
Attention has been used to refer to all those aspects of human cognition that the subject
can control (like those aspects rehearsal, coding, search of short- and long-term store.)
Atensi merujuk pada segala aspek aspek kognisi manusia bahwa subjek dapat
mengontrol
Atensi Terbagi mejadi:
stimulus.
Contohnya menonton TV sambil memperhatikan keramaian yang terlihat
informasinya tak akan seakurat saat kita memperhatikan satu hal saja.
Ada beberapa penelitian yang dapat menjelaskan hal ini. Di antaranya
adalah percobaan yang dilakukan oleh Duncan (1993), membuktikan
bahwa sistem perceptual kita bisa melakukan lebih dari satu tugas, namun
daya akurasinya berkurang ketimbang kita fokus melakukan satu hal saja.
. Kemudian David Strayer (2003) juga melakukan penelitian terhadap
mahasiswa dengan simulator kemudi. Kelompok kontrol tidak
menggunakan Hp, kelompok eksperimen menggunakan Hp. Kemudian
ditemukan bahwa waktu bagi kelompok eksperimen untuk bereaksi
terhadap rem lebih lama daripada kelompok kontrol. Selanjutnya, juga
dibandingkan pada keadaan lalu lintas lengang dan lalu lintas padat, duaduanya menunjukan bahwa kelompok eksperimen lebih lama dalam
bereaksi/menginjak rem. Dalam percobaan ini juga terlihat adanya
inattentional blindness, yaitu ketika pengemudi tidak menyadari kehadiran
objek baru pada lintasan/layarnya. Sehingga lema berreaksi menginjak
rem.
Dalam kebanyakan kasus, akurasi menurun, terutama pada tugas-tugas
yang menantang (Ward, 2004)
Proses:
Automatic Versus Controlled Processing
Pada tahun 1970an, muncul teori dari Shiffrin dan Schneider yang mengatakan ada 2 jenis
proses yang terjadi ketika kita melakukan atensi.
Yang kedua adalah controlled processing dimana kita tidak dapat melakukan 2
tugas
bersamaan karena tugas ini lebih sulit dan tidak familiar sehingga kita harus
memfokuskan atensi kita. Oleh sebab itu proses ini terjadi secara serial dimana kita
hanya bisa melakukan satu tugas pada satu waktu.
B. PREPARATORY SET
Kesiapan seseorang untuk berespons terhadap suatu masukan tetapi tidak pada yang
lain.
Misalnya : menunggu telepon dari pacar.
C. INTEREST
Orang yang memiliki minat terhadap sesuatu cenderung lebih tertarik pada hal-hal
yang berkaitan dengan minatnya tersebut.
Misalnya : orang yang memiliki minat membaca lebih tertarik pada buku-buku baru
dibandingkan dengan musik.
Fisiologis Atensi
Bila suatu stimulus menarik perhatian kita, biasanya kita melakukan gerakan badan
tertentu yang membangkitkan alat penerimaan (reseptor).
Refleks fisiologis yang terjadi sebagai respon pada perubahan stimulus disekitarnya
membentuk suatu pola = refleks berorientasi (orienting reflex).
Selain gerakan badan, respon juga dapat berupa perubahan fisiologis badan seperti
pembesaran pembuluh darah, respon elektro otak, perubahan denyut jantung atau pernafasan.
Jika dilihat juga dari faktor-faktor yang mempengaruhi atensi, yang mana terdapat factor
eksternal dan internal. Faktor internal sangat berpengaruh, terutama pada factor motives /
needs. Disini Subjek terlihat memiliki keinginan untuk eksis.