Você está na página 1de 8

Bintang.

com, Jakarta Seperti candu, kini Snapchat membuat penggunanya


tak hanya lupa waktu, namun juga lupa keselamatan berkendara. Diwartakan
oleh Mirror.co.uk pada Jumat (29/4), seorang remaja putri asal Amerika Serikat
mengalami

kecelakaan

maut

akibat

berkendara

sambil

main

Snapchat.

Tragisnya, dalam kecelakaan itu, bukan hanya Christal McGee yang menjadi
korban,

namun

menyebabkan
berbaring

ia

juga

kerusakan
di

melibatkan
otak.Bahkan,

tempat

seorang
saat

tidur,

pengendara

dalam kondisi

lain

hingga

luka-luka

Christal McGee masih

dan

sempat-

sempatnya mengunggah sesuatu di Snapchat untuk memamerkan luka-luka


yang dialaminya bertuliskan "Beruntung masih hidup". Wentworth Maynard,
korban dari kecerobohan McGee, kini membutuhkan perawatan sepanjang hari
dari keluarganya.stri Wentworth, Karen meratapi apa yang telah terjadi pada
suaminya. "Kami biasa duduk di sofa dan menonton TV di malam hari, dan
Wentworth akan memelukku. Sekarang, dia tidak bisa melakukan itu lagi," ujar
Karen dikutip dari Mirror.co.uk. Keluarga Maynard, dari Georgia, Amerika Serikat,
juga menuntut Snapchat ke pengadilan.Sebab, terjadinya insiden ini disebabkan
oleh filter yang diciptakan Snapchat untuk penggunanya berjalan cepat, dan hal
ini dinilai sangat berbahaya. "Ini adalah kasus yang dikarenakan Snapchat
memasukkan sesuatu yang sangat berbahaya di pasar tanpa peringatan atau
perlindungan," demikian keluarga mengklaim pada dokumen pengadilan ke
pengacara. Snapchat
berbahaya. "Kami

membantah

secara

aktif

filter
mencegah

membuat

mengemudi

masyarakat

untuk

jadi
nggak

menggunakan filter tersebut saat mengemudi, termasuk dengan menampilkan


pesan 'Jangan Snapchat sambil mengemudi' di aplikasi itu sendiri," kata pihak
Snapchat.

Masih ingat dengan sejumlah insiden tabrakan maut yang disebabkan oleh trend pamer
kecepatan mobil di Instagram beberapa tahun lalu? Trend tersebut kembali memakan korban,
dan kini berpindah wadah ke Snapchat.
Seorang gadis berusia 18 tahun dituntut pihak keluarga korban dengan tuduhan bahwa dirinya
sedang terlalu asyik bermain dengan filter 'speed' di Snapchat ketika sedang mengemudikan
mobil, yang akhirnya menabrak mobil dan menyebabkan kerusakan otak pada korban. Bagi
Anda yang belum pernah bermain Snapchat, filter speed menggunakan teknologi GPS untuk
menentukan seberapa cepat laju pengguna.

Pengacara dari keluarga korban menyampaikan tuntutan pada si gadis maupun Snapchat,
dengan alasan bahwa Snapchat semestinya sadar kalau fitur tersebut pasti mampu memicu
tindakan berbahaya.
Dari kronologi yang disampaikan pengacara penuntut, gadis pengemudi mobil tadi awalnya
mengaktifkan Snapchat dan mulai memposting foto ke followernya sambil pamer bahwa
dirinya berusaha untuk memacu mobil hingga 160km/jam untuk mempostingnya ke
Snapchat. Ketika kecepatan mobil mencapai 170km/jam, gadis tadi terlalu heboh dengan
capaiannya dan berniat untuk mempostingnya, namun kaget ketika mendapati mobil korban
dan akhirnya terjadi tabrakan.
Parahnya lagi, setelah kecelakaan si gadis malah sempat-sempatnya memposting selfie ke
Snapchat sambil menulis bahwa dirinya 'beruntung masih hidup.'
Si gadis dan teman-temannya di mobil cuma menderita luka ringan, namun korban yang
berprofesi sebagai sopir Uber menderita luka parah dan kerusakan otak permanen. Kondisi
tersebut membuatnya harus selalu dirawat oleh keluarga karena korban tak bisa melakukan
apapun tanpa bantuan orang lain.
Kecelakaan seperti ini bukan yang pertama, dan inilah alasan lain yang dipakai penuntut
sebagai dasar untuk menuntut Snapchat. Juru bicara pihak Snapchat mengatakan kalau
mereka telah memberikan tulisan anjuran di dalam aplikasi agar fitur ini tidak dipakai ketika
sedang mengemudi, jadi masih belum jelas apakah tuntutan tersebut bisa mencakup
Snapchat.
(http://gopego.com/news/a/2016/04/keasyikan-main-snapchat-remaja-putri-tabrak-sopir-uberdan-sempat-selfie-pasca-tabrakan)

Atensi

APA :

A state of focused awareness on a subset of the available perceptual information.


Sebuah keadaan kesadaran terfokus pada subset dari informasi perseptual yang tersedia.

Shiffrin

Attention has been used to refer to all those aspects of human cognition that the subject
can control (like those aspects rehearsal, coding, search of short- and long-term store.)
Atensi merujuk pada segala aspek aspek kognisi manusia bahwa subjek dapat
mengontrol
Atensi Terbagi mejadi:

Divided attention merupakan usaha kita memperhatikan lebih dari satu

stimulus.
Contohnya menonton TV sambil memperhatikan keramaian yang terlihat

dari jendela di belakang TV.


Pada dasarnya kita tidak akan mampu memperhatikan segala hal dalam
satu waktu. Walaupun sistem sensoris kita mampu menangkapnya, namun

informasinya tak akan seakurat saat kita memperhatikan satu hal saja.
Ada beberapa penelitian yang dapat menjelaskan hal ini. Di antaranya
adalah percobaan yang dilakukan oleh Duncan (1993), membuktikan
bahwa sistem perceptual kita bisa melakukan lebih dari satu tugas, namun

daya akurasinya berkurang ketimbang kita fokus melakukan satu hal saja.
. Kemudian David Strayer (2003) juga melakukan penelitian terhadap
mahasiswa dengan simulator kemudi. Kelompok kontrol tidak
menggunakan Hp, kelompok eksperimen menggunakan Hp. Kemudian
ditemukan bahwa waktu bagi kelompok eksperimen untuk bereaksi
terhadap rem lebih lama daripada kelompok kontrol. Selanjutnya, juga
dibandingkan pada keadaan lalu lintas lengang dan lalu lintas padat, duaduanya menunjukan bahwa kelompok eksperimen lebih lama dalam
bereaksi/menginjak rem. Dalam percobaan ini juga terlihat adanya
inattentional blindness, yaitu ketika pengemudi tidak menyadari kehadiran
objek baru pada lintasan/layarnya. Sehingga lema berreaksi menginjak
rem.
Dalam kebanyakan kasus, akurasi menurun, terutama pada tugas-tugas
yang menantang (Ward, 2004)

Divided Attention and Practice, Walaupun membagi atensi sulit


dilakukan, tapi bukan tidak mungkin untuk dapat melakukannya., hal
tersebut bisa dilakukan dengan latihan yang mungkin berulang2
Selective Attention merupakan proses pemberian atensi pada stimulus
dengan fokus pada hal-hal yang penting bagi kita. Selective attention
terbagi menjadi kategori:
Dichotic Listening
Saat kedua telinga kita masing-masing diperdengarkan pada stimulus yang
berbeda, hanya satu yang akan dapat ditangkap dengan tepat. Stimulus yang
satunya menjadi kabur dan sulit ditangkap meskipun perubahan-perubahan
tertentu masih kita sadari (perubahan bahasa, perubahan suara laki-laki menjadi
perempuan, dll). Hal ini hampir sejalan dengan cocktail party effect. Yaitu
fenomena kita dapat mendengar atau menyadari ketika nama kita disebut,
padahal kita sedang fokus pada pembicaraan dengan teman.
Stroop Effect
Terjadinya fenomena ini terlihat ketika seseorang kesulitan menyebutkan
warna tinta dari kata yang ditulis. Misalnya tulisan Hijau ditulis dengan tinta
ungu. Maka orang tersebut dengan segera akan menyebutkan hijau ketimbang
ungu.

Proses:
Automatic Versus Controlled Processing
Pada tahun 1970an, muncul teori dari Shiffrin dan Schneider yang mengatakan ada 2 jenis
proses yang terjadi ketika kita melakukan atensi.

Yang pertama adalah automatic processing


dimana kita dapat melakukan 2 atau lebih tugas secara bersamaan. Akan tetapi
tugas ini terbatas hanya pada tugas yang mudah dan telah familiar dilakukan,
dengan kata lain kita telah sering berlatih melakukan tugas ini. Proses ini terjadi
secara paralel.

Yang kedua adalah controlled processing dimana kita tidak dapat melakukan 2
tugas
bersamaan karena tugas ini lebih sulit dan tidak familiar sehingga kita harus
memfokuskan atensi kita. Oleh sebab itu proses ini terjadi secara serial dimana kita
hanya bisa melakukan satu tugas pada satu waktu.

Automatic Versus Controlled Processing


Richard Shiffrin mengungkapkan ada dua tingkatan proses atensi pada
manusia.
1. Automatic Processing. Digunakan untuk mengamati hal-hal sederhana yang
sudah familiar
dengan kita. Sifatnya parallel, yakni kita dapat

memberi atensi pada dua atau lebih item dalam


waktu
bersamaan.
2. Controlled Processing. Digunakan saat kita mengamati hal-hal rumit dan tidak
familiar dengan
kita. Sifatnya serial, yakni kita hanya dapat
memberikan atensi pada satu item dalam satu waktu.
Saat kita melakukan selektif atensi dengan proses otomatis, sangat mudah
mengidentifikasi fitur dengan cepat. Jika kita melakukan proses kontrol, bisa
terjadi pada divided dan selective attention. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Scheider dan Shiffrin, kita menggunakan proses parallel saat mencari huruf
tertentu di antara angka. Di mana huruf mudah ditemukan karna polanya
berbeda dengan angka. Partisipan dapat menangkap lebih dari satu huruf dalam
waktu bersamaan. Sebaliknya pertisipan menggunakan proses serian saat
diminta mencari huruf tertentu di antara kumpulan huruf. Partisipan harus
memperhatikan satu per satu karena berada di antara huruf-huruf lainnya.

Fenomena yang terkait:


Terkait dengan perceptual process, Persepsi dikombinasikan oleh dunia luar (ransangan
visual) dan dunia atau pengetahuan yang telah ada dan kita ketahui. Hal ini menunjukkan
bahwa ada kombinasi proses antara bottom-up dan top-down.
Proses bottom-up ini diawali dengan kita melihat dan merekognisi objek dari karakteristik
seperti bentuk,warna, dan permukaannya. Setelah itu kita baru mengenali objek secara
keseluruhan.
Terkadang terjadi pula error pada proses top-down. Mary Potter dan rekannya
mengatakankecenderungan error ini terjadi ketika kita terlalu menggunakan proses topdown. Ketikadiperlihatkan kata menyanyo dalam waktu kurang dari 1/10 detik maka
kebanyakan akan mengatakan kata yang diperlihatkan adalah menyanyi. Jika error yang tadi
terjadi pada kata,error ini juga dapat terjadi pada saat kita merekognisi objek.
Change blindness adalah ketidakmampuan kita untuk membedakan perubahan yang
terjadi pada suatu objek atau pemandangan. Selain itu ada pula
Change blindness adalah salah satu istilah psikologi yang mendeskripsikan tentang
seseorang melihat suatu benda dan yakin dengan apa yang telah ia lihat, yang pada
kenyaataannya benda yang ia lihat tidak sama dengan apa yang diyakini dan telah dilihatnya.
Contohnya ketika seseorang mengunci gembok pintu rumah pada malam hari, tapi di pagi
harinya pintu yang yakin ia kunci malah tidak tergembok sama sekali.orang tersebut telah
yakin mengunci gembok pintu karena ia rutin melakukannya yang sebenarnya ia tidak yakin
telah mengunci gembok pintu tersebut. Change blindness terjadi karena kurangnnya
konsentrasi, persepsi, rendahnya ketelitian, kurangnya daya ingat dll. Biasanya seseorang
yang mengalami change blindness akan sering mengatakan kata mungkin, kayaknya,
sepertinya, perasaan sih dari apa yang pernah dia lihat dan lakukan.

inattentional blindness,ketidakmampuan kita untuk memperhatikan objek baru yang


muncul. Hal ini terjadi karena ketika suatu objek yang tidak sesuai ekspetasi muncul pada
pemandangan yang telah biasa kita lihat, maka kita akan gagal mengenal objek tersebut.
Inattentional blindness adalah sebuah fenomena di mana orang seolah-olah buta
terhadap sesuatu yang berada di wilayah pandangannya dan jelas-jelas ia (mampu)
melihatnya. Kebutaan ini disebabkan karena pada saat itu kita sedang tidak memperhatikan,
atau perhatian kita sedang terpusat pada hal lain, sementara jangka perhatian kita terbatas.

Faktor Eksternal Atensi


A. INTENSITAS dan UKURAN
Secara umum, bila ada dua stimulus yang bersaing tempat dalam fokus perhatian,
maka yang lebih mencolok akan lebih mendapat perhatian dari yang lain. Terutama berkaitan
dengan intensitas dan ukuran.
Misalnya : suara yang keras, cahaya yang terang, objek yang besar.
B. CONTRAST dan NOVELTY
Sesuatu yang kontras dengan latar belakang dan sesuatu yang baru, berbeda, tidak
biasa akan lebih menarik perhatian.
Misalnya :Saat sedang membaca dalam suasana yang tenang, tiba-tiba terdengar suara
ledakan di luar.
C. REPETITION (PENGULANGAN)
Stimulus yang terjadi secara berulang-ulang akan lebih menarik perhatian.
Misalnya : Iklan di TV
D. MOVEMENT (GERAKAN)
Manusia seperti halnya dengan binatang, sangat sensitif terhadap obyek yang
bergerak.
Misalnya : Lampu kedap kedip
Faktor lain :
E. STIMULUS YANG TERLATIH DAN FAMILIAR
Ketika menemui stimulus yang sudah sangat kita kenal, maka stimulus tersebut
cenderung menarik perhatian. Atau secara otomatis sulit untuk tidak diperhatikan.
Dapat menyebabkan = Stroop Effect
Misalnya : Nama kita atau nama kampung halaman.

Faktor Internal Atensi


A. MOTIVES/NEEDS
Kita tertarik pada sesuatu karena pada diri kita ada motif/kehendak/keinginan pada
sesuatu tersebut.
Misalnya : orang yang lapar cenderung tertarik pada makanan.

B. PREPARATORY SET
Kesiapan seseorang untuk berespons terhadap suatu masukan tetapi tidak pada yang
lain.
Misalnya : menunggu telepon dari pacar.
C. INTEREST
Orang yang memiliki minat terhadap sesuatu cenderung lebih tertarik pada hal-hal
yang berkaitan dengan minatnya tersebut.
Misalnya : orang yang memiliki minat membaca lebih tertarik pada buku-buku baru
dibandingkan dengan musik.

Fisiologis Atensi
Bila suatu stimulus menarik perhatian kita, biasanya kita melakukan gerakan badan
tertentu yang membangkitkan alat penerimaan (reseptor).
Refleks fisiologis yang terjadi sebagai respon pada perubahan stimulus disekitarnya
membentuk suatu pola = refleks berorientasi (orienting reflex).
Selain gerakan badan, respon juga dapat berupa perubahan fisiologis badan seperti
pembesaran pembuluh darah, respon elektro otak, perubahan denyut jantung atau pernafasan.

Jika dilihat juga dari faktor-faktor yang mempengaruhi atensi, yang mana terdapat factor
eksternal dan internal. Faktor internal sangat berpengaruh, terutama pada factor motives /
needs. Disini Subjek terlihat memiliki keinginan untuk eksis.

Você também pode gostar